home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Happiness

Happiness

Share:
Author : Syafira_PD5
Published : 01 Feb 2015, Updated : 19 Aug 2015
Cast : All members exo and apink, siwon suju, sojin girls day
Tags :
Status : Ongoing
3 Subscribes |31581 Views |6 Loves
Happiness
CHAPTER 33 : Chapter 32 Always
Beberapa hari kemudian...
"Chorong'ah. Kau sibuk hari ini??" Chorong menerima telpon dari Sojin
"Hhmm. Aku tidak bekerja hari ini, waeyo??"
"Aku ada casting untuk majalah hari ini, bisakah kau menemaniku?"
"Hhmm. Geurae.."
"Okay, kita bertemu di halte dekat rumahmu. Aku tutup yaa telponnya"
"Nde.."
 
 
"Eonni, aku dan eomma akan keluar sebentar, eoh??" Hayoung sedikit berteriak supaya terdengar oleh Chorong yang sedang di kamarnya
"Nde, hati-hati, Hayoung'ah"
 
Matahari perlahan menghilang, diganti dengan sekumpulan awan hitam.
"Chorong'ah, ayo masuk" Sojin agak berteriak dari dalam mobilnya
"Wahh sepertinya akan turun hujan"
"Eoh. Cuaca hari ini sangat buruk, aishh kenapa aku merasa gugup??"
"Kau pasti lolos, Sojin'ah"
"Hhhmm.. Gomawo,Chorong'ah"
 
Saat sampai di sebuah tempat casting, hujan mulai berjatuhan.
"Hujan ini membuatku menjadi semakin gugup,Chorong'ah, eottokhajji??"
"Gwenchana, Sojin'ah"
 
Mereka melihat banyak peserta yang juga akan mengikuti casting ini, Sojin tidak henti-hentinya berbicara pada Chorong untuk menghilangkan nerveousnya..
"Kau tahu, Chorong'ah. Aku dengar harabeoji akan menentukan tanggal pernikahanku dengan Suho oppa.."
"Ge-geurae??" Chorong menyembunyikan rasa terkejutnya
"Eoh. Aku berharap akan secepatnya terlaksana, hehee. Kau tahu kan, dengan begitu Suho oppa tidak bisa lari dariku"
Sojin tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Chorong tersenyum melihat Sojin sudah melupakan rasa gugupnya
 
Handphone Sojin berbunyi..
"Eoh, Kyungsoo. Waeyo??"
"Noona, kau dimana?? Pelayan dirumahmu menyuruhku membawakan sesuatu untukmu"
"Aku?? Di dalam gedung. Apa aku melupakan sesuatu??" Sojin tampak mengingat-ingat
 
"Sojin noona!!" Kyungsoo memanggil Sojin dari jauh
"Eoh, Kyungsoo'ah, sejak kapan kau disini??"
"Baru saja sampai. Ini tas mu"
"Omo, tas ku...!! Aku lupa membawa tas ini, gomawo Kyungsoo'ah.."
"Hehee. Nde.."
"Kau sendirian disini??"
"Ani, aku di antar Suho hyung, dia menunggu di sebelah sana"
Kyungsoo menunjuk ke arah Suho yang sedang bersandar ke dinding sambil memegang handphonenya
 
 
Sojin menghampiri Suho, Chorong hanya terdiam..
"Kurasa Sojin noona masih belum mengetahuinya" Kyungsoo berbicara pada Chorong yang duduk di sampingnya
"Eoh?? Apa maksudmu??" Chorong melihat punggung Sojin yang menjauh
"Suho hyung dan Chorong noona.."
"Hhmmmm." Chorong hanya menjawab dengan singkat
 
 
"Oppa, kenapa kau tidak menghampiriku eoh??" Sojin menggandeng lengan Suho
"Aishhh.. Sudah kubilang jangan pegang tanganku!!" Suho menggeser badannya supaya Sojin melepaskan tangannya
"Arrasseo. Bisakah kau menungguku sampai aku selesai,oppa??"
Suho melirik ke arah Chorong yang duduk di samping Kyungsoo
"Eoh.." Suho hanya menjawab singkat
"Geurae, aku kesana ya oppa.." 
Sojin kembali ke tempat duduknya
 
 
Kyungsoo dan Chorong masih menunggu Sojin yang sedang melakukan photoshoot. Tiba-tiba handphone Chorong berbunyi..
"Eoh, Hayoung'ah"
"Eo-eonni...." Suara Hayoung terdengar bergetar
"Hayoung'ah, gwenchana??" Chorong berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi Kyungsoo
"Eo-eomma... Sekarang sedang menjalani operasi"
"M-mwo???!! Yaa!! Apa maksudmu??"
"Akan kuceritakan saat kau tiba di rumah sakit,eonni.." Hayoung menutup telponnya.
 
Pikiran Chorong tidak fokus, dia terlihat hanya berdiri sambil memegang handphonenya.
"Operasi?? Apa eomma sakit?? Kenapa tidak bilang padaku?! Eottokhajji??" Chorong mulai berjalan keluar gedung.
Sambil memegang ke arah dinding, Chorong terus menatap ke arah hujan yang masih mengguyur kota Seoul.
"Eottokhajji?? Eomma, bertahanlah.. Eomma!!" Dalam hati Chorong terus memanggil nama eommanya.
Kakinya terasa ingin berlari menerobos hujan. Dia memberanikan diri membasahi tubuhnya dengan hujan yang sangat deras, tapi tangannya di raih seseorang..
 
"Yaa, apa yang kau lakukan?? Hujannya masih sangat deras"
Suho melihat ke arah wajah Chorong yang terlihat panik
"Gwenchana??"
 
"Su-suho-ssi.. Jae-jaebal.. Eo-eomma" Chorong menggenggam lengan Suho erat
 
Suho yang teringat akan kejadian saat Ayah Chorong mengalami kecelakaan, langsung menyadari situasinya. Dengan cepat dia membuka jas yang dikenakannya dan dipakaikan ke kepala Chorong, dia langsung membawa Chorong ke dalam mobilnya, dengan kondisi basah kuyup, Suho melajukan mobilnya dengan cepat..
Chorong tampak menundukkan kepalanya yang masih tertutup oleh jas Suho.
 
Sesampainya di rumah sakit, Suho mengantar Chorong ke arah ruang operasi..
"Ha-hayoung'ah..."
"Eo-eonni...." Hayoung langsung memeluk Chorong
"Apa yang terjadi?? Eomma sakit apa??" Chorong mencoba menenangkan dirinya
"Eo-eomma.. Sudah lama mengidap penyakit kanker paru-paru. Dia memberitahuku supaya tidak memberitahumu. Eomma selalu melihat kau bekerja keras untuknya. Dia tidak mau merepotkanku. Aku merasa sangat bersalah, eonni.. Hari ini sengaja aku kerumah sakit bersama eomma, dokter sudah menyarankan untuk operasi. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan,eonni. Aku taku sekali..." Hayoung bercerita sambil menangis, hal ini membuat Chorong mengeratkan pelukannya
 
Suho yang tidak sengaja mendengar perkataan Hayoung, ikut bersedih..
 
Beberapa jam kemudian, pintu ruang operasi terbuka..
"Ba-bagaimana dokter??" Chorong menghampiri dokter yang keluar dari ruang tersebut
"Ibu-mu masih dalam keadaan tidak stabil. Dia akan menjalani rawat selama beberapa hari ,sampai kami putuskan operasi selanjutnya"
Kaki Chorong terasa lemas mendengar perkataan dokter
 
Hayoung dan Chorong mengikuti para perawat yang membawa eommanya ke suatu ruangan..
"Dia masih dalam keadaan tidak sadarkan diri dan masih dalam pengawasan kami. Jadi kalau ada apa-apa panggil saja kami" Seorang perawat mencoba memberikan penjelasan sebelum meninggalkan ruangan
 
 
Hayoung dan Chorong duduk di samping eommanya yang masih tertidur dengan bantuan alat pernapasan..
"Eomma, kenapa kau tidak memberitahuku,eoh?? Bukankah akan lebih mudah bila kau melakukannya??" Chorong memegang tangan eommanya itu
 
Hayoung yang disampingnya masih belum bisa berhenti menangis sampai matanya sembab..
"Kau makanlah dulu.. Aku akan menjaga eomma"
"Ani eonni. Gwenchana..."
 
 
"Hayoung'ah..." Pintu ruangan terbuka
"Se-sehun'ah..." Hayoung langsung memeluk namjachingunya itu
 
"Eoh, Sehun'ah.. Temani lah Hayoung untuk makan, sepertinya dia belum makan apa-apa sejak tadi pagi
"Nde,noona" Sehun langsung membawa Hayoung keluar ruangan
 
"Sekarang kau lebih mendengarkan kata-katanya daripada ku, Hayoung'ah??" Chorong terlihat sedikit tersenyum, dia melihat jaket yang masih dipakainya itu
 
"Eoh, Su-suho-ssi.. Aku melupakannya. Aku rasa dia sudah pulang. Eomma, cepatlah sembuh, aku ingin bercerita banyak padamu" Chorong masih berbicara pada Eommanya yang tertidur
 
Chorong keluar ruangan, dia melihat Suho yang sedang duduk..
"Su-suho-ssi?? Mwoya?? Kenapa dia tertidur disini??"
Chorong mendekati Suho dan memegang kepalanya yang bersandar di dinding untuk disandarkan ke bahunya
 
"Gomawo,Suho-ssi. Kau terlihat selalu ada untukku" Chorong sedikit tersenyum melihat Suho yang tertidur dengan pulas
 
 
================ To be continued ===============
 
 
 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK