CHAPTER 34 : Chapter 33 Tears
"Kamsahamnida.." Sojin membungkukkan badan pada beberapa staff disana
Saat dia keluar, dia hanya melihat Kyungsoo duduk sendiri..
"Dimana Chorong??"
"Eoh, dia pulang duluan"
"Kenapa dia tidak bilang padaku?? Eoh? Suho oppa juga tidak ada??"
"Eoh, di-dia ada urusan mendadak dengan Siwon hyung. Hehee"
"Arrasseo. Kau pulang denganku saja, Kyungsoo'ah. Kajja"
Dengan senang dia menggandeng Kyungsoo
"Mwoya?? Kenapa mood mu seperti ini,noona? Apa kau lolos ??"
"Nde, benar sekali.. Wahh rasanya sangat lega. Aku akan menjadi model pertama kali di suatu majalah, bukankah itu menyenangkan,Kyungsoo'ah??"
Kyungsoo hanya bisa tersenyum melihat Sojin membicarakan kesenangannya
Suho membuka matanya perlahan..
"Lelah sekali rasanya hari ini..." Suho terkejut melihat Chorong di sampingnya
"Kau terlihat nyenyak sekali,Suho-ssi"
"Eo-eoh??"
"Gomawo sudah mengantarku. Ini jaketmu.." Chorong memberikan jaket Suho
"A-ani, kau pegang saja. Kembalikan saja nanti.."
Suho tampak gugup
"Mi-mianhae..."
"Hhmm?? Untuk apa??" Chorong tampak tidak mengerti
"Ucapan harabeoji kemarin, aku tidak tahu kalau dia akan berbicara sekasar itu padamu.. Mian, aku tidak bisa melakukan apapun"
"Gwenchana, aku hanya sedikit terkejut, sekarang sudah tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Wahh lingkungan keluargamu dan aku sangat berbeda,Suho-ssi. Kurasa kau memang cocok sekali dengan Sojin"
Suho melihat Chorong dengan tatapan aneh
"Waeyo??" Chorong melihat tatapan aneh Suho padanya
"Kau sungguh tidak apa-apa??"
"Mwo?? Apa maksudmu? Aku baik-baik saja" Chorong terlihat memaksakan senyumnya
"Sebaiknya aku masuk, aku harus selalu di samping eomma"
Chorong yang ingin masuk ke ruang rawat, dihentikan oleh Suho..
"Wae,Suho-ssi?? Tolong lepaskan"
Suho terdiam kemudian menarik Chorong dan memeluknya..
"Kurasa kau masih menyembunyikan air matamu ,Chorong'ah.."
Chorong hanya terdiam, dia bisa merasakan degupan jantung Suho..
"Menangislah. A-aku akan disini bersamamu"
Ucapan Suho membuat Chorong tidak bisa menahan air matanya..
"Bagaimana kau bisa selalu disini? Keluargamu tidak akan menerimaku,Suho-ssi. Bagaimana dengan Sojin? Dia sangat mencintaimu" Ucap Chorong dalam hati
Perlahan Suho membelai lembut kepala Chorong dan menepuk-nepuk punggungnya..
"Geumanhae, Suho-ssi. Jaebal.. Aku tidak mau membawa perasaanku terlalu jauh padamu" Chorong terus bergumam dalam hati
Selama beberapa menit, mereka tidak ada yang melepaskan pelukannya.
Perlahan Suho melepaskan pelukannya itu, dia melihat wajah Chorong. Lalu di hapusnya air mata Chorong yang membasahi wajahnya..
Chorong yang sedari tadi pandangannya melihat ke arah bawah, memberanikan diri menatap Suho yang di depannya..
"Gomawo, Suho-ssi"
Suho hanya tersenyum ke arah Chorong
Handphone Suho bergetar..
"Nde, Kyungsoo'ah.."
"Hyung, kapan kau akan pulang?"
"Eoh, sebentar lagi aku akan pulang" Suho melirik ke arah Chorong
"Arasseo.. Aku tutup yaa telponnya"
"Hhmmm"
"Gomawo untuk hari ini, Suho-ssi"
"Hhmm.. Aku pulang yaa"
"Nde, hati-hati dijalan"
Chorong melihat Suho yang menjauh,lalu masuk ke dalam ruang rawat eommanya..
"Kenapa aku tidak melepaskan pelukannya tadi?? Yaa!! Chorong'ah, jagalah perasaanmu" Chorong berbicara sendiri
Handphone Chorong berbunyi..
"Nde,yeobuseyeo.."
"Chorong'ah, kau pulang sendiri tadi?? Apa terjadi sesuatu?"
"Sojin'ah.. Mianhae aku tidak memberitahumu. Eomma ku menjalani operasi hari ini, jadi aku langsung ke rumah sakit??"
"Yaa kenapa kau tidak bilang padaku? Eomma mu baik-baik saja??"
"Hhmm.. Jangan khawatir" Chorong melihat ke arah eommanya yang belum sadarkan diri
"Arrasseo, aku akan mengunjungi di rumah sakit besok. Aku tutup yaa telponnya"
"Nde.."
Chorong berjalan ke arah tempat tidur eommanya dan memegang tangan eommanya itu..
"Eomma, cepatlah bangun, aku ingin memperkenalkan sahabatku besok"
Hayoung masuk ke ruangan, dia melihat Chorong yang tertidur di samping tempat tidur.. Kemudian dia menyelimuti eonninya itu
"Eonni.. Mianhae, karena aku, semua menjadi seperti ini"
"Hyung, kau darimana saja??" Kyungsoo menghampiri Suho yang berjalan menuju kamarnya
"Aku mengantar Chorong.." Ucap Suho sebelum dia menutup pintu kamarnya
"Mwoya?? Kenapa dia seperti ini??" Kyungsoo langsung masuk ke kamarnya
Keesokan harinya..
"Eomma, perkenalkan, ini Sojin, sahabatku sejak SMA, Sojin"
"Annyeonghaseyo, eommoni, Sojin imnida.. Aku membawakan bunga untuk mu. Semoga kau suka. Wahh kau terlihat cantik, eommoni, aku baru pertama kali bertemu denganmu" Sojin meletakkan bunga yang dibawanya ke meja di samping tempat tidur..
"Eomma, aku keluar dulu yaa sebentar.." Chorong mengajak Sojin keluar ruangan
"Eomma mu masih belum sadarkan diri??" Sojin bertanya pada Chorong
"Hhmmm.."
"Semoga eomma mu cepat sembuh, Chorong'ah.." Sojin mengelus pundak Chorong
"Gomawo, Sojin'ah"
"Oh iya, dimana Hayoung??"
"Dia pulang kerumah, mengambil beberapa pakaian, sepertinya aku dan dia akan menemani eomma disini"
"Apa Luhan oppa sudah tau??"
"Ani, aku tidak bisa menghubunginya. Aku juga tidak mau mengganggu pekerjaannya"
Tiba-tiba handphone Chorong berbunyi.. Dia terkejut melihat nama di layar handphonenya, 'Suho'
Chorong langsung menoleh ke arah Sojin yang duduk di sampingnya.. "Eottokhajji??" Chorong bergumam dalam hati
Panggilan itu terputus, tidak berapa lama handphonenya kembali berbunyi.
"Waeyo, Chorong'ah. Kenapa kau tidak mengangkat telponnya??"
"A-aniya, bukan telpon penting" Chorong memasukkan handphonenya ke kantong celananya
"So-sojin-ah, aku ke toilet sebentar yaa"
Saat Chorong menjauh dari Sojin, dia terkejut dengan namja yang berjalan ke arahnya..
"Chorong'ah, kenapa kau tidak mengangkat telponku??"
"Suho oppa, kenapa kau ada disini??"
"So-sojin'ssi..." Suho tampak terkejut melihat Sojin berjalan dari arah belakang Chorong
"A-a-aniya, a-a-aku......" Suho tampak bingung harus menjawab apa
"Oppa, apa kau datang untuk menjenguk eomma Chorong??"
"Eoh?? Eoh..."
"Bagaimana kau tahu? Apa Chorong yang memberitahumu??" Pertanyaan Sojin membuat Suho melirik ke arah Chorong yang masih terdiam
"Apa oppa bersama Chorong kemarin??" Ucapan Sojin membuat Chorong menoleh ke arahnya
"A-apa maksudmu,Sojin'ah??"
"Aku melihat jas Suho oppa yang dia pakai kemarin saat aku masuk ke ruang rawat eomma mu, Chorong'ah.. Apa kau bersamanya kemarin,Chorong'ah??"
Chorong hanya bisa terdiam
"Nde, aku mengantarnya kemarin kesini" Suho membuka suara
"M-mwo??"
"Aku meminjamkan jas ku itu dan hari ini aku ingin mengambilnya"
Sojin hanya terdiam, banyak yang dia pikirkan saat itu
"Chorong'ah, dimana jas ku? Bukankah sudah kubilang akan mengambilnya hari ini??"
"Eo-eoh?? N-nde, akan ku ambilkan" Chorong langsung masuk ke ruangan
"I-ini jas mu, Su-suho-ssi"
"Nde. Kalau begitu aku pulang dulu"
"Oppa, aku ikut denganmu" Sojin memegang tangan Suho
"Sojin-ssi, aku melihat mobilmu di luar sana" Suho melepaskan genggaman tangan Sojin
Sojin terdiam melihat Suho yang berjalan menuju lift..
"Cho-chorong'ah, aku lupa harus ke kampus hari ini. Mianhae" Sojin meninggalkan Chorong
"Aishhh jinjja, hampir saja.." Suho mengacak-acak rambutnya sambil menyetir
"Eonni.. Kau yakin akan bekerja hari ini??" Hayoung menelpon Chorong
"Nde. Kau tahu kan kita masih butuh biaya untuk eomma. Kau temani eomma, kalau ada apa-apa, cepat hubungi aku, arratji??"
"Hhmmm. Hati-hati eonni"
Chorong turun dari bus dan berjalan menuju restoran..
"Chorong'ah, bukankah eomma mu di rumah sakit?? Kenapa kau bekerja hari ini??"
"Gwenchana,ahjumma. Kau juga kekurangan karyawan, aku akan bekerja dengan baik hari ini" Chorong tersenyum dan membuat ahjumma pemilik restoran itu tidak bisa berbuat apa-apa
"Chorong'ah, gomawo hari ini, kau tidak perlu bekerja besok" Ahjumma itu terlihat menutup restorannya itu
"Aniya,ahjumma. Aku akan bekerja lagi besok. Hehee. Aku akan ke rumah sakit, aku duluan ahjumma"
"Nde. Hati-hati Chorong'ah"
Sudah beberapa hari Ibunya tidak sadarkan diri...
"Dokter, apa kondisi eomma ku baik-baik saja?" Chorong terlihat khawatir
"Kanker yang ada di paru-parunya sudah mulai menyebar, kami akan melakukan operasi kembali hari ini"
Chorong hanya bisa terdiam mendengar pernyataan dokter.
"Hayoung'ah, kita hanya bisa berdoa untuk kesembuhan eomma" Chorong berbicara pada Hayoung yang duduk di sebelahnya
Chorong dan Hayoung menunggu di depan ruang operasi eommanya dengan cemas..
2 jam kemudian, pintu ruang operasi..
"Operasinya berjalan lancar" ucap Dokter ke arah Chorong dan Hayoung. Mereka berdua tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
Dokter itu tampak mengobrol dengan beberapa perawat sebelum membawa pasien ke ruang rawat.
"Eomma, syukurlah operasinya berhasil" Ucap Hayoung ke eommanya itu yang masih tertidur
Beberapa jam kemudian..
"Eo-eomma.. Kau sudah sadar??" Ucap Chorong yang terbangun karena seseorang yang mengelus kepalanya
"Nde, kau tertidur pulas sekali" Mendengar ucapan eommanya, Chorong langsung memeluknya
Beberapa hari kemudian..
Chorong tampak berjalan masuk ke rumah sakit sepulangnya dia bekerja. Dia masuk ke ruang rawat eommanya, tapi dia tidak dapat menemukan eommanya itu. Dia berjalan menyusuri lorong, sampai dia berhenti di depan ruang seorang dokter, dia mendengar suara eommanya dari dalam.
"Dokter, apa itu benar??" Eommanya terdengar sangat khawatir
"Nde, sebenarnya kami tidak bisa mengangkat kanker yang ada dalam tubuh anda. Karena sudah menyebar. Kami juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Maafkan kami, mungkin waktumu juga tidak banyak"
Chorong menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Perlahan dia berjalan menuju ruang rawat eommanya, tangannya bergetar, dia tidak bisa menahan air matanya..
"Eonni, gwenchana??" Hayoung melihat Chorong yang sedang menangis
"Ha-hayoung'ah..."
==================== To be continued ============