CHAPTER 31 : Chapter 30 Job
"Annyeonghaseyo.. Eoh, ahjumma??" Chorong menyapa ahjumma pemilik kedai tempat kerjanya yang memasuki tokonya
"Eoh,Chorong'ah.. Wahhh tokomu bagus sekali. Kau tahu? Kedai kita itu sekarang sudah menjadi restoran bagus.. Kau mau kan kembali bekerja denganku??"
"Jinjjayo?? Wahh tentu saja,ahjumma. Toko ini akan kuserahkan pada eommaku dan Hayoung. Kapan rencananya akan dibuka??"
"Rencananya besok. Apa kau bisa mengajak namjachingumu itu?? Aku ingin mengucapkan banyak terima kasih padanya"
"Hhmmm. Mianhae, ahjumma, sudah beberapa hari ini aku tidak bisa menghubunginya. Kurasa dia juga sibuk dengan bisnisnya. Tapi, kenapa kau ingin berterima kasih padanya??
"Kau tidak tahu?? Dia yang memberikan bantuan kepada kita untuk memperbesar kedai itu"
"Jinjja?? Dia tidak membicarakan apapun tentang itu.."
"Arrasseo, kalau kau bisa menghubunginya, tolong pertemukanku padanya,eoh.. Dan jangan lupa besok kau tidak boleh telat."
"Nde, ahjumma.. Anyyeongigaseyo..."
Setelah menutup tokonya itu, Chorong tidak langsung pulang kerumah, dia pergi ke restoran Luhan..
"A-annyeonghaseyo.. A-pa Luhan-ssi ada di restoran ini??" Chorong bertanya pada pelayan
"Apa Luhan-ssi tidak memberitahumu??" Pelayan yang sudah mengenal Chorong, menatap heran ke arahnya
"A-aniya, dia tidak memberitahuku apa-apa. Aku tidak bisa menghubunginya beberapa hari ini"
"Hhmmm.. Luhan-ssi sedang dalam perjalanan bisnis ke China selama beberapa hari kedepan"
"Geurae?? Apa kau tahu kapan dia akan kembali ke Seoul?"
"Jeosonghamnida, aku tidak mengetahuinya"
"Hhmm.. Geurae, kamsahamnida"
Chorong langsung meninggalkan restoran itu dan berjalan menuju halte
"Kenapa dia tidak memberitahuku??" Chorong terus melihat ke layar handphone yang dipegangnya
"Eonni.. Kenapa kau masih ingin bekerja dengan ahjumma itu?? Kau sudah memiliki toko sendiri" Hayoung bertanya pada Chorong yang terlihat sudah bersiap-siap
"Toko itu biar Ibu dan kau yang urus. Aku akan mencari penghasilan lagi untuk kita"
"Wae,eonni?? Tidak bisakah kau berhenti bekerja? Kau terlihat lelah. Kau kan juga harus memikirkan kuliahmu" Perkataan Hayoung membuat Chorong tersenyum
"Aigoo.. Kau mengkhawatirkan eonni-mu ini,eoh?? Tenang saja.. Aku akan menjaga kesehatanku, kuliahku juga baik-baik saja. Hehee. Aku berangkat yaa"
Hayoung melihat Chorong keluar dari rumah..
"Kau selalu berkerja keras untukku dan eomma. Gomawo,eonni"
"Chorong'ah.. Sekarang kita ada pesanan, kau mau mengantarkannya??" Ahjumma tampak sibuk dengan kertas-kertas di depannya
"Eoh?? Eodie ??"
"Gangnam."
"Mwo?? Kenapa jauh sekali ??"
"Gwenchana. Kulihat semuanya sibuk, akan ku sewa taxi untukmu dan akan kuberi alamatnya, kau hanya perlu mengantarkan makanan ini kesana" Tangan ahjumma menepuk-nepuk beberapa tempat makan yang ukurannya lumayan besar
"A-arrasseo.."
"Aishhh.. Hyung, kenapa aku harus selalu ikut meeting seperti ini??"
"Yaa! Ini bukan kemauanku, harabeoji yang menyuruhmu untuk datang. Kenapa kau merasa kesal padaku??" Siwon tampak kesal kepada Suho yang terus mengeluh padanya..
Pintu ruangan Siwon terbuka..
"Eoh, annyeonghaseyo, harabeoji" Suho dan Siwon langsung berdiri dan menyapa Kakeknya itu
"Nde.. Kau sudah siap,sajangnim??"
"N-nde, harabeoji" Siwon tampak memegang beberapa berkas
"Suho, kuharap kau bisa belajar dari meeting hari ini. Akan kuperkenalkan kau nanti pada rekan-rekanku"
"N-nde harabeoji" Suho tampak membungkukkan badan, dia tidak bisa menunjukkan kekesalannya. Melihat hal itu, Siwon tersenyum
"Kau tidak berani saat di depan harabeoji,eoh??" Ucap Siwon dalam hati
Rapat mulai berlangsung..
Harabeoji memperkenalkan Suho pada anggota rapat.
"Ini cucu keduaku, Suho. Dia akan segera menikah dengan putri pemilik perusahaan Bind Company......" Kata-kata Kakeknya itu terus terngiang dalam ingatan Suho..
"Mwo?? Menikah?? Apa ahbeoji sudah merencanakan pernikahanku??" Suho terlihat gelisah dalam hati..
"Annyeonghaseyo, Suho imnida..." Perkenalan Suho disambut tepuk tangan seisi ruang rapat
Suho terlihat tidak memperhatikan apa yang dibahas saat rapat, pikirannya terus dipenuhi dengan kata-kata Kakeknya tadi..
"Eottokhajji?? Aishhh.. Kenapa menjadi sesulit ini?? Aku jadi teringat dengan mimpiku itu" Suho terus berbicara dalam hati. Sesekali dia memegang kepalanya.
"Gwenchana??" Tanya Ayahnya yang ada disampingnya
"Eoh? N-nde, gwenchasemnida" Suho langsung menegakkan duduknya
"Ahjussi.. Bisakah kau cepat sedikit?? Sebentar lagi jam makan siang. Aku tidak bisa telat mengantarkan makanan ini" Chorong tampak gelisah di dalam taxi
"Bisakah kau bersabar sedikit,agasshi?? Aku harus hati-hati dalam menyetir"
"N-nde, jjeosonghamnida" Chorong terus melihat ke jam tangannya
"Kuharap aku tidak telat" Chorong bergumam dalam hati
"Suho'ah, bagaimana rapatmu hari ini??" Ibu Suho langsung menghampirinya saat Suho memasuki ruangan Siwon
"Eomma.. Berhentilah bertanya padaku seperti itu.. Aishhh" Suho tampak kesal
"Apa rapatnya berjalan dengan lancar??" Ibunya bertanya pada Siwon
"Nde,eomma. Jangan khawatir"
"Apa demam-mu sudah turun,Suho'ah??"
"Aishhh.. Berhentilah mengkhawatirkanku,eomma" Dengan kesal,Suho keluar dari ruangan Siwon
"Mwoya?? Aku hanya bertanya. Siwon'ah, apa kau tahu kemana dia pergi hari itu saat dia tidak pulang lagi kerumah sakit??"
Siwon terdiam sejenak, dia tidak bisa bilang kalau Suho pingsan saat mengantar Chorong..
"Eo-eoh.. Aniya,eomma. Aku hanya bertemu dengannya saat berobat, itu saja. Hehee"
"Geurae?? Tapi kenapa dia tidak muncul lagi setelah mengejar Chorong waktu itu??"
"A-apa maksud eomma??" Siwon terkejut
===============Flashback=================
"Jeo-jeosonghamnida. Kurasa aku harus segera pulang.."
Chorong langsung berdiri dan membungkukkan badan
"Geurae. Lain kali kita bicara lagi, Chorong'ah. Gomawo sudah datang" Ucap Ibu Suho sambil tersenyum
"Nde.."
Suho melihat Chorong keluar ruangan. Tidak berapa lama, Suho mengikuti Chorong tanpa bilang apa-apa kepada eommanya itu..
"Su-suho... Kau mau kemana??" Teriakan eommanya tidak di dengarnya
"Mwoya?? Kenapa dia terlihat mengejar Chorong??" Ibu Suho hanya bisa melihat Suho yang sudah keluar dari ruangan rawatnya itu
==================Flashback end==============
"Mungkin dia ingin keluar sebentar,eomma.."
Siwon mencoba memberikan tanggapan
"Tapi kurasa Suho selalu melihat ke arah Chorong.. Kau tidak tahu??"
"M-mwo?? Mungkin eomma salah melihat. Hehee. Oh iya, sebentar lagi jam makan siang, ayo eomma"
"Akhirnya sampai juga..." Chorong menghela nafas lega saat taxi berada tepat di depan tempat yang dituju
"Ahjussi bisa tolong kau bawakan ke dalam??" Chorong memegang beberapa kontainer kecil
"Aigoo.. Berat sekali, kau yakin ini berisi makanan??" Ucapan ahjussi itu membuat Chorong tersenyum
"Chogiyo.. Saya mengantar makanan untuk alamat ini." Chorong memberikan alamat yang dipegangnya ke seorang security
"Nde, benar. Baiklah,ikuti saya.."
Chorong dan ahjussi supir taxi itu mengikuti security masuk ke dalam gedung
Suho keluar dari ruangan Siwon menuju lift. Seorang security terlihat sedikit membungkukkan badan saat melihat Suho keluar lift. Suho berjalan melewati security itu, tapi kemudian dia berhenti sejenak..
"Sepertinya aku mengenalinya" pandangan Suho beralih pada seseorang yang sudah memasuki lift
"Kalian bisa menata makanannya disana" Security menunjuk ke arah dapur kecil yang terdapat di belakang ballroom
"Nde,kamsahamnida.." Chorong sedikit membungkukkan badan
"Ahjussi, mianhae. Kau boleh meninggalkanku disini. Aku akan pulang sendiri nanti" Chorong berbicara pada ahjussi supir taxi yang terlihat menunggunya menaruh makanan
"Arrasseo, kau hati-hati dijalan ya,agashi"
"Nde, kamsahamnida,ahjussi"
Chorong dibantu oleh beberapa staff disana.
"Wahhh bukankah ini terlihat enak?? Bolehkah aku mencicipinya??" Tanya seorang staff pada Chorong
"Geureom.. Ini,makanlah" Chorong memberinya semangkuk kecil
"Wahh jinjja mashida..!!" Staff itu terlihat menikmati sedikit makanan yang diberi Chorong
"Tapi.. Apa kau tidak lelah membawa semua barang ini sendiri??" Staff lain bertanya pada Chorong
"Ani.. Tadi aku menggunakan taxi kesini"
"Wahh, kau akan kesulitan saat pulang nanti. Apa kau mau pulang bersamaku??" Seorang staff mencoba menggoda Chorong
"A-ani, gwenchana..."
"Aieee.. Tidak usah malu-malu, nanti akan ku antar.." Staff itu tiba-tiba merangkul Chorong
"Yaa!! Apa yang kalian lakukan??" Suara itu membuat beberapa staff menjauhi Chorong dan membungkukkan badan
==================== To be continued ==================