CHAPTER 30 : Chapter 29 Disease
Sesampainya didepan rumah Chorong, Suho menghentikan mobilnya dan memberikan handphone Chorong..
"Mian.." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Suho
Chorong mengambil handphonenya itu dan tidak sengaja, dia menyentuh tangan Suho..
"Eoh, kenapa tangannya panas sekali??" Chorong berbicara dalam hati
Nafas Suho terdengar sangat berat. Chorong yang khawatir, melihat ke wajah Suho.
"Su-suho-ssi.. Gwenchana??"
"Eoh?? N-nde.." Suho keluar dari mobil untuk membukakan pintu untuk Chorong
"Kau berkeringat banyak sekali, jinjja gwenchana??" Chorong melihat wajah Suho dari dekat dengan raut wajah khawatir
Suho menatap ke arah Chorong, tiba-tiba dia jatuh ke arah Chorong...
"Su-suho-ssi...." Chorong dengan cepat memeluk Suho yang terlihat tidak sadarkan diri
"Eottokhajji?? Badannya terasa sangat panas" Chorong membopong tubuh Suho ke dalam rumahnya
"Eonni.. Apa terjadi sesuatu??" Hayoung yang membukakan pintu terkejut melihat Chorong yang sedang membopong seseorang
"Cepat bantu aku bawa dia ke kamarku.."
Hayoung langsung membantu Chorong
"Eomma tidak dirumah??" Tanya Chorong yang terlihat sibuk menyelimuti Suho yang terbaring di atas tempat tidurnya
"Nde. Eomma menginap di rumah halmeoni. Tapi, eonni, kenapa dia terlihat sangat pucat??"
"Eoh.. Sepertinya dia demam, badannya juga terasa panas" Chorong memegang kening Suho dan mengambil handuk untuk mengelap keringat Suho
Hayoung hanya terdiam melihat Chorong yang terlihat sibuk..
"Kenapa kau diam saja?? Bantulah aku mengambil selimut lagi"
"Nde..."
Hayoung kembali dengan selimut di tangannya dan melihat Chorong yang sedang mengompres namja itu..
"Ini, eonni.. Kau terlihat sangat khawatir padanya"
"Mwoya?? Dia tiba-tiba pingsan, tentu saja aku harus membantunya. Kau pergilah tidur, besok kau akan kesekolah"
"Wae,eonni?? Apa kau tidak memerlukan bantuanku?? Atau kau ingin berdua saja dengan oppa ini??" Hayoung meledek Chorong
"Yaa!! Kubilang tidurlah sekarang. Ini sudah larut malam" Chorong melempar handuk yang dipegangnya ke arah Hayoung dengan kesal
"Heheee.. Nde,eonni"
"Aishhh jinjja. Kenapa dia tidak bilang kalau sedang sakit??" Chorong melihat ke arah Suho yang tertidur
Luhan yang masih tidak bisa menghubungi Chorong terlihat sangat gelisah...
"Aishhh.. Kenapa handphonenya tidak aktif??" Luhan terlihat kesal
"Kau terlihat sangat gelisah, ada masalah apa??" Chanyeol mengampiri Luhan yang sedang terduduk
"Eoh.. Aku tidak bisa menghubungi Chorong. Dan dia pulang dengan Suho. Aishhh.. Apa yang mereka berdua lakukan??"
"Jinjja?? Apa kau belum bilang pada Chorong kalau kau akan ke Cina beberapa hari kedepan?"
"Belum. Kau tahu kan keberangkatanku ini juga mendadak, aku ingin memberitahunya tadi, tapi malah seperti ini."
"Aku yakin Chorong akan baik-baik saja. Tapi aku khawatir dengan Suho, dia terlihat masih mengejar Chorong" Chanyeol memberikan tanggapan
"Aku juga khawatir dengan hal itu. Kuharap Chorong bisa menjaga perasaanku ini"
"Luhan-ssi, kita akan berangkat sebentar lagi. Kita harus memasuki pesawat sekarang" Kris menghampiri Luhan dan Chanyeol yang sedang mengobrol
"Nde, Kris-shi. Chanyeol'ah, aku pergi dulu yaa. Kau bisa menghubungiku lewat e-mail"
"Arrasseo. Kau hati-hati, Luhan"
Chanyeol melihat Kris dan Luhan yang memasuki pesawat.
Suho membuka matanya perlahan, dia merasakan kepalanya masih berat untuk diangkat, dan dia juga merasa ada seseorang yang memegang tangannya..
"Cho-chorong ??" Suho terkejut melihat Chorong yang tertidur di samping tempat tidur
Suho langsung berusaha untuk duduk
"Eoh?? Kau sudah bangun ?? Bagaimana demam-mu? Apa sudah turun?" Chorong yang terbangun langsung memegang kening Suho
'Degghhh' jantung Suho berdegup kencang, dia hanya bisa terdiam..
"Mwoya ?? Kenapa aku menjadi gugup seperti ini??" Ucap Suho dalam hati
"Kau pasti lapar. Akan kubuatkan kau sarapan" Chorong langsung keluar kamarnya dan menuju dapur
Setelah Suho menghabiskan sarapannya itu, Hayoung terlihat memasuki kamar Chorong..
"Eonni, ada seorang oppa yang mencarimu.."
"Eoh, nde.." Chorong keluar kamar dan menemui tamunya itu
"Oppa, kau sudah membaik?? Kau terlihat senang bisa tidur di kamar eonniku.. Heheee" Hayoung meledek ke arah Suho
"Aishhh, kau ini. Kau tidak tahu kalau kepalaku terasa sakit sekali,eoh??"
Kemudian Chorong membawa tamunya itu ke kamarnya..
"Hyung... Ke-kenapa kau bisa ada disini??" Suho melihat Siwon yang ada di belakang Chorong
"Yaa!! Sudah jelas untuk membawamu pulang"
"Gomawo Chorong'ah, sudah merawat Suho.."
"Aniya,oppa..."
"Baiklah kami duluan yaa" Siwon masuk ke dalam mobil Suho
"Nde, hati-hati oppa.."
Dari jauh Chorong bisa melihat Suho di dalam mobilnya dengan kepala tertunduk
"Apa dia masih sakit??" Chorong bergumam dalam hati
"Yaa!! Kenapa kau tidak bilang kalau sedang sakit?? Eomma mengkhawatirkanmu karena semalam kau tidak pulang. Kalau tidak karena Chorong yang menelponku, aku tidak akan mau menaiki taxi dari rumahku untuk menjemputmu seperti ini.."
"Hyung !! Bisakah kau diam sebentar ?? Kepalaku masih terasa sakit.." Suho terlihat kesal dengan ocehan Siwon yang tidak berhenti
"Hehee. Mian, mian. Wahhh, kau beruntung sekali bisa menginap di rumah yeoja itu. Bahkan kau tidur di kasurnya. Bagaimana rasanya ? Apa kalian tidak melakukan apa-apa semalam ??"
"Hyung!!" Suho sedikit berteriak
"Arrasseo, arrasseo, heheee.."
Siwon menghentikan mobilnya di depan rumah sakit. Dia melihat ke arah Suho yang sedang tertidur..
"Bangunlah.. Kita sudah sampai"
"Rasanya kepalaku seperti ingin pecah, sakit sekali,hyung" Suho memegang kepalanya
"Yaa gwenchana?? Kau harus segera diperiksa. Kajja" Siwon membawa Suho ke dalam rumah sakit
"Untung saja sakitmu tidak parah, kau hanya butuh istirahat, sudah beberapa hari ini kau menjaga eomma sampai tidak tertidur." Siwon keluar dari ruang rawat sambil berbicara pada Suho
"Eoh.. Bukankah eomma akan keluar rumah sakit hari ini??"
"Nde, Appa akan menjemputnya. Aku akan mengambil obatmu dulu, kau tunggu disini yaa" Siwon meninggalkan Suho yang terduduk di lobby rumah sakit
Dari kejauhan Suho melihat seseorang menghampirinya
"Oppa,apa yang kau lakukan disini??"
"Eoh, Sojin-ssi... A-aku hanya berobat, kau sendiri??"
"Mwoya?? Kau yang menelponku untuk datang kemari,oppa??"
"Mwo??? Aku??" Suho tampak terkejut, seingatnya dia tidak membawa handphonenya
"Aieee, kau mencoba pura-pura tidak tahu,eoh?? Oppa, kau ingin apa untuk makan malam hari ini??"
"M-mwo?? So-sojin-ssi, kenapa kau bertingkah seperti ini??" Suho merasa aneh dengan sikap Sojin yang tidak biasanya.
Sojin memandang Suho dengan tatapan bingung.
"Mwoya?? Oppa kau tidak ingat kalau kita sudah menikah??"
"M-mwo?? Ti-tidak mungkin.." Suho terkejut
"Lihatlah jarimu,oppa, itu cincin pernikahan kita..." Sojin memegang tangan Suho dan menunjuk ke arah cincin yang melingkar di jari manisnya..
Suho yang masih tidak percaya langsung berdiri dan berusaha meninggalkan Sojin, tapi langkahnya terhenti melihat Chorong keluar dari suatu ruangan..
"Eoh, Chorong'ah"
"N-nde.. Nuguseyo??"
"M-mwo?? Ini aku Suho"
"Su-suho-ssi??" Chorong langsung memeluk Suho dengan erat
"M-mwoya?? Wae-waegeurae Chorong'ah? Gwenchana??"
"Eoh.. Kau kembali?? Kau masih ingat tentang janjimu??"
"Eoh, apa maksudmu??" Suho terlihat tidak mengerti
"Mwoya? Kenapa kau menjadi pelupa seperti ini?? Kau berjanji akan menikahiku ketika kau kembali"
"M-mwo?? Ke-kenapa kau menjadi aneh seperti ini Chorong'ah. Me-menikahimu?? Ka-kapan...." Ucapan Suho terhenti ketika tangannya digengg seseorang
"Ada apa ini,oppa?? Kau akan menikahinya?? Lihat, kita sekarang sudah menikah" ucap Sojin
Suho tampak terkejut dan hanya diam, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya
"Su-suho... Yaa!! Bangunlah..!!" Siwon mengguncang-guncang tubuh Suho yang tertidur
"M-mwo??" Suho langsung terbangun dan terkejut
"Yaa!! Gwenchana?? Kau berkeringat seperti ini, ayo kita langsung pulang"
"Eo-eoh?? Ja-jadi tadi hanya mimpi?? Aishhh mimpi macam apa itu"
Suho langsung mengikuti Siwon menuju mobilnya..
==================== To be continued =====================