home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Happiness

Happiness

Share:
Author : Syafira_PD5
Published : 01 Feb 2015, Updated : 19 Aug 2015
Cast : All members exo and apink, siwon suju, sojin girls day
Tags :
Status : Ongoing
3 Subscribes |31581 Views |6 Loves
Happiness
CHAPTER 29 : Chapter 28 Hospital
"Kau sudah datang?? Kenapa kau masih diluar??" Tanya Suho pada Chorong
"Eoh??"
 
"Apa ini?? Suho oppa, kau yang mengajak Chorong datang kesini??" Pertanyaan Sojin itu membuat Suho dan Chorong terdiam
 
"Sojin'ah. Kau tidak tahu?? Chorong yang menemukan Eommaku saat dia pingsan. Tentu saja Chorong khawatir. Kalau kau menjadi dia, apa kau tidak khawatir dengan keadaan Eomma-ku?? Penjelasan Siwon dibalas dengan anggukan dari Sojin
 
"Kenapa kau tidak bilang dari awal,Chorong'ah??"
"Mian, Sojin'ah.."
 
"Apa kalian akan terus berada di luar rumah sakit,eoh??" Siwon langsung membawa mereka ke ruang rawat Eommanya
 
"Masuklah" Siwon membuka pintu
 
"Eommeoni.. Bagaimana kabarmu??" Sojin yang terlihat sering mengunjunginya, langsung menghampiri Ibu Suho
"Semakin membaik,Sojin'ah. Gomawo sudah setiap hari berkunjung kesini"
Ibu Suho terlihat tersenyum
 
"Kau membawa temanmu??" Pertanyaan eommanya dijawab dengan anggukan kepala Suho
 
"Dia yang menemukanmu saat kau pingsan,eomma"
 
"A-annyeong haseyo, Ahjummeoni. Park Chorong imnida. Aku membawakan bunga untukmu." Chorong memberikan bunga yang daritadi dipegangnya
 
"Eoh, gomawo, Chorong'ah.. Kalau kau tidak membawaku waktu itu, mungkin aku tidak akan dibawa ke rumah sakit dengan cepat"
 
Chorong hanya tersenyum melihat Ibu Suho senang menerima bunga darinya.. Dan rasa khawatirnya seakan menghilang..
 
Selama beberapa jam, Sojin dan Chorong asyik mengobrol dengan Ibu Suho. Siwon dan Suho terlihat pergi meninggalkan rumah sakit sebentar.
 
 
"Emmeonni, jeosonghamnida. Aku tidak bisa lama disini. Aku ada kelas modelling di kampus. Aku tidak boleh telat" Sojin berdiri dari duduknya sambil melihat ke jam tangannya
"Arasseo, kau hati-hatilah"
"Nde. Annyeongigaseyo,eommoni. Chorong'ah, aku duluan yaa"
 
Sojin meninggalkan ruangan, Chorong tampak tidak tahu harus berbicara apa berdua dengan Ibu Suho.
 
"Kau teman sekelas Suho??" Ibu Suho membuka percakapan
"N-nde..."
"Bagaimana dia saat dikelas??"
"N-nde??" Chorong tampak tidak mengerti
"Ahh,maksudku, bagaimana dengan nilainya? Apakah dia termasuk siswa yang aktif ? Apa dia rajin??"
"Hhmm.. Nde. Su-suho merupakan anak yang pintar, dia juga sangat rajin. Bahkan kemampuan bernyanyinya juga sangat bagus"
"Geurae? Syukurlah.. Aku sangat menyesal tidak mengikuti tumbuh kembang anakku sendiri. Bahkan aku terlihat sepertu orang tua yang lebih mementingkan pekerjaannya daripada anakku sendiri"
Raut muka Ibu Suho mulai terlihat sedih saat dia menceritakan hal itu
 
"A-aniyo, ahjummeoni. Mungkin kau juga mempunyai alasan kenapa kau meninggalkan dia sendiri. Suho sudah mempunyai banyak teman, walaupun dia memang terlihat kesepian sepeninggal Bingo, tapi...."
 
"Tunggu.. Kau mengenal Bingo?? Bagaimana bisa? Kau pernah mengunjungi rumahnya?" Ibu Suho memotong perkataan Chorong
 
"A-a-ahhhh.. Itu.... A-aku dengar dari Sojin" Chorong menjawab dengan sedikit gugup
 
"Ahh, Geuraeseo. Ngomong-ngomong bagaimana menurutmu, Chorong'ah??"
 
"N-nde??"
"Hubungan Suho dan Sojin. Apa mereka terlihat begitu serasi saat bersama??"
Pertanyaan Ibu Suho itu membuat Chorong terdiam, dia hanya mengeratkan genggaman tangannya, mencoba mengatur kalimat untuk dia utarakan
 
"Waeyo?? Mereka selalu terlihat bersama bukan? Kurasa mereka memang cocok satu sama lain, Sojin anak yang cantik dan pintar. Dia akan menjadi istri yang baik untuk Suho kelak."
Kata-kata itu membuat Chorong merasa aneh mendengarnya
 
"Kenapa perasaanku seperti ini??" Chorong berbicara dalam hati
 
 
"Eomma, bisakah kau berhenti membicarakanku?" Suho terlihat sudah didepan pintu
 
"Eoh, Suho, sejak kapan kau berdiri disana?? Apa kau mendengar semuanya??"
Ibu Suho bertanya
 
"Nde. Semuanya.. Ini, kubelikan kau buah" Suho memberi beberapa bungkusan ke Ibunya
 
Suho melihat ke arah Chorong yang terduduk di samping tempat tidur Ibunya
"Jeo-jeosonghamnida. Kurasa aku harus segera pulang sekarang, ahjummeoni.."
Chorong langsung berdiri dan membungkukkan badan
 
"Geurae. Lain kali kita bicara lagi, Chorong'ah. Gomawo sudah datang"
 
"Nde.."
 
Chorong keluar ruangan, menuju lift, Suho terlihat mengejar Chorong..
"Ku antar kau pulang"
 
"A-aniya, Suho-ssi, gwenchana..."
 
"Ani.. Ku mohon jangan menolak. Ini sebagai permintaan maafku"
 
"Mwo?? Maaf?? Untuk apa?"
 
Suho terdiam dan tersenyum ke arah Chorong..
"Waeyo?? Kenapa dia tersenyum seperti itu?? Aishh.. Membuat perasaanku tidak enak saja" Ucap Chorong dalam hati
 
 
Saat keluar lift, dia bertemu Kyungsoo..
"Eoh, Suho hyung, noona... Kalian mau kemana??"
 
"Aku akan mengantarnya pulang" Ucap Suho singkat
 
Kyungsoo tampak terdiam, "Apa Sojin noona tidak datang kesini??"
Suho menghentikan langkahnya
"Eoh, dia sudah pulang daritadi"
 
Kyungsoo hanya melihat ke arah Suho dan Chorong yang berjalan menjauh.. "Kuharap Sojin noona tidak melihat hal ini" Ucap kyungsoo dalam hati
 
 
Chorong hanya bisa terdiam selama di dalam mobil Suho, beberapa kali Handphone Chorong berbunyi..
"Kenapa tidak kau angkat??" Suho merasa terganggu dengan suara handphone Chorong yang terus berbunyi
 
"Eoh?? A-ani..."
 
"Apa Luhan yang menelpon??"
 
Chorong melihat ke handphonenya..
"N-nde..."
 
"Gwenchana.. Jawab saja telponnya"
 
Chorong langsung menjawab telpon dari Luhan..
"Yeo-yeobuseyeo.. Eoh, Luhan.."
"Kau dimana sekarang??"
"A-aku ?? A-aku......."
Chorong terdiam sejenak, kemudian melihat ke arah Suho yang sedang menyetir.
"A-aku.. Sedang perjalanan pulang"
"Pulang?? Bukankah kuliahmu selesai siang ini? Kau darimana??"
 
Chorong kembali terdiam, dia menggigit bibirnya, tidak tahu harus menjawab apa.
Suho yang melihat Chorong gelisah, langsung menghentikan mobilnya tiba-tiba dan mengambil handphone Chorong..
"Dia sedang bersamaku"
Suho langsung mematikan telponnya
 
Chorong melihat ke arah Suho,
"Apa yang kau lakukan?? Dia akan merasa khawatir dan salah paham karena ini. Berikan handphoneku"
 
"Ani. Akan kukembalikan saat sudah sampai dirumahmu."
 
"Su-suho-ssi.."
 
Handphone Chorong kembali berbunyi..
"Wae,Luhan-ssi?? Apa kau mau berbicara pada Chorong??" Suho mengangkat panggilan telpon itu
 
"Yaa!! Suho-ssi.. Apa yang kau lakukan dengannya??" Ucap Luhan dari ujung telpon
 
Chorong yang disampingnya, tak bisa diam..
"Su-suho-ssi.. Kembalikan handphoneku"
 
Chorong mencoba merebut handphonenya yang dipegang Suho, tapi tidak bisa..
 
Luhan mendengar suara Chorong dari telpon..
"Yaa!! Suho-ssi, kembalikan handphonenya!!" Luhan sedikit berteriak
 
"Ani." Suho mematikan kembali telponnya..
 
 
"Jaebal, Suho-ssi.. Kenapa kau melakukan ini??" Pertanyaan Chorong tidak dijawab Suho, dia hanya kembali melajukan mobilnya
 
 
Mereka berdua tampak terdiam. Chorong terus melirik ke arah handphonenya yang masih berada di tangan Suho..
"Eottokhajji??" Ucap Chorong dalam hati
 

============= To be continued ==========

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK