Selama di dalam toko “X-Start” aku berusaha menutupi wajahku. Seungri tetap saja santai menarikku ke berbagai tempat yang dia suka. Dan dengan enaknya semua pakaian yang akan dibeli oleh dia diletakkan di tanganku. Huft… aku hanya bisa tarik napas melihat tingkah dia. Sungguh sangat menyebalkan.
“Suzy… bentar ya. Aku mau nyoba pakaian dulu. Kamu tunggu disini ya.” Kata Seungri sembari mengambil semua baju yang ada ditanganku.
“Nde…” Jawabku singkat sembari mencari tempat duduk.
Sembari menunggu Seungri yang lama banget ngepasin baju, aku jalan – jalan keliling toko sambil melihat – lihat keadaan toko ini. Maklum ini kan juga salah satu cabang toko “X-Start”ku. Tiba – tiba. Bruk!
“Aduh.” Ucapku sembari mengelus bahuku yang bertabrakkan dengan seseorang.
“Nona, kamu tidak apa – apa?” kata seorang namja sembari menyentuh bahuku yang dia tabrak barusan.
Akupun mengarahkan pandanganku ke arahnya “Deg”.
*FlashBack*
“Bae Su Ji bisa ikut oppa sebentar?” Seorang namja menarik tanganku ke gedung belakang sekolah.
“Nde.., kenapa oppa membawaku kesini?” Tanya seorang yeoja gemuk kepada namja yang menarik tanganya tadi.
“Hmm… begini, Kemarin kamu kan ulang tahun, oppa belum memberikan kamu hadiah.” Ucap namja itu sambil garuk – garuk kepala.
“Ah, itu gak masalah oppa, santai saja. Kemarin kan oppa sudah mau menemaniku makan. Anggap aja itu sebagai hadiah ulang tahunku.” Yeoja itu bicara sambil nyengir.
“Tidak bisa begitu dong. Tetap saja oppa harus memberikan kamu hadiah Suzy.” Ucapnya semakin mendekat ke arahku.
“wait… maksud oppa apa?” mendadak aku jadi salah tingkah karenanya.
Minhyuk semakin mendekatkan badannya kepadaku. Tangannya mulai terangkat dan mengarah ke wajahku. Tiba – tiba, sebuah kalung melingkar dengan indahnya di leherku. Bisa kurasakan betapa panasnya wajahku.
“Gimana? Kamu suka? “ Tanya Minhyuk sambil berbisik ditelingaku.
“Suka sekali… Gomawo oppa.” Ucapku sambil mengecup pipinya. Bisa kulihat wajahnya juga merona merah.
*FlashBackEnd*
“Nona, anda baik – baik saja?” katanya lagi memanggilku sambil menganyunkan tangannya ke arah wajahku.
“eh… iya gpp kok.” Jawabku gelagapan sembari tersenyum. Pasti dia sudah tidak mengenaliku lagi. Batinku dalam hati.
“kalau begitu aku permisi dulu ya. Maaf sudah menabrakmu barusan.” Katanya sopan sembari menundukkan kepala.
“iya.” Balasku sambil membalas menundukkan kepala juga. Aduh kenapa mesti bertemu dengan dia sih.
*FlashBack*
“Oppa, sarangheyo. “ ucapku malu – malu sambil menundukkan kepala.
“…” bisa aku pastikan bahwa Minhyuk tidak bicara sedikitpun.
“Oppa?? Mianhe aku tau ini sangat mendadak. Aku tahu oppa terkejut. Gak apa – apa kok, kalau oppa gak jawab sekarang. Aku akan menunggu jawabanmu oppa.” Kataku lagi dengan sedikit salah tingkah. Habis Minhyuk tidak juga memberikan jawaban dan hanya diam seribu bahasa.
“Suzi. Mianhe. Oppa tidak bisa menerima cintamu. Mianhe. Tidak bisa sekarang. Mianhe. “ jawabnya sambil menundukkan kepala.
“tapi… Oppa. Aku tahu oppa juga menyukaiku. Gak apa – apa kok. Aku akan tetap menunggu oppa. Aku akan bersabar. “ jawabku sedikit memaksa dan berusaha meyakinkan Minhyuk.
Minhyuk mulai memegang tangaku.
“Suzy, Mianhe. Oppa harus memulai debut sebagai model. Tidak mungkin kan oppa mempunyai pacar. Lagipula oppa tidak menyukaimu sebagai seorang kekasih, Oppa sudah menganggapmu sebagai adik Oppa. “ jawab Minhyuk sambil menatap mataku yang sudah mulai berair.
“ Tapi, kalau Oppa tidak menyukaiku kenapa Oppa begitu baik denganku dan selalu membelaku dari Hyorin selama ini?” Air mataku tumpah dengan sendirinya membasahi pipiku yang kering.
“Mianhe Suzy, mianhe. Sebenernya Oppa merasa kasihan denganmu, kamu selalu di bully oleh Hyorin dan teman – teman. Oppa tidak tega melihatnya. Apalagi dengan ukuran badanmu yang sekarang, pasti kamu akan lebih dibulli lagi kalau seandainya Oppa sudah lulus dari sini.” Jawab dengan perasaan yang sangat bersalah padaku.
“Oppa Jahat. Jadi selama ini Oppa hanya kasihan padaku. Padahal aku percaya kalau Oppa menyukai dan menyayangiku. Apa karena badanku yang besar oppa tidak suka padaku???, arasso. Oppa sangat jahat.” Akupun berlari sambil berlinang air mata meninggalkan Minhyuk yang terdiam di tempatnya.
*FlashBackEnd*
“Hei Suzy, kamu kenapa? Kenapa melamun?” mendadak kurasakan tangan Seungri sudah menempel di bahuku.
“Gak apa – apa kok.” Jawabku singkat.
“Siapa cowok tadi? Kamu kenal? Kok bisa ngomong dengan kamu?”Seungri bertanya sambil duduk disampingku.
Mulai dah namja yang satu ini kepo. Aku hanya bisa menghela napas tanpa menjawab Seungri. Tiba – tiba ponselku berdering.
“Hello.”
“Nona Suzy, Jam 3 sore kita ada meeting dengan seluruh pemimpin cabang untuk membicarakan peluncuran fashion terbaru kita. Sekarang nona dimana? Apakah Nona mau kami jemput?” Terdengar suara berat Tuan Park dari balik telepon.
“Arasso, saya bisa ke perusahaan sendiri. Kamsiahamida Tuan Park.” Aku pun menutup telepon dari Tuan Park.
“Aku harus pergi sekarang. Kalau kamu mau jalan – jalan, lanjutkan saja.” Kataku sembari membereskan tas dan berdiri.
“Aku antar, Kajja.” Ucap Seungri sembari menarik tanganku keluar toko langsung menuju tempat parkir motor besarnya.
“Kamu pegang belanjaanku dulu ya.” Sambil menyerahkan barang belanjaannya, dia mulai menghidupkan motor. “Kajja”. Otomatis aku langsung saja naik. Kamipun bersiap ke perusahaanku dengan kecepatan tinggi alias ngebut.
Please don't be silent readers ya. comment n love ^^
Thank You
Winter