The Real Side Of You
Part 19
Kediaman Keluarga Kim
Sabtu pagi yang cerah ini terdapat pemandangan sangat tak biasa di pelataran kediaman keluarga Kim, para anggota keluarga yang biasanya masih tergolek manis di kamar masing-masing, di pagi buta hari ini sudah berkumpul di halaman depan rumah lengkap dengan pakaian olahraga dan sepatu lari masing-masing. Kali ini bukan hanya tuan dan nyonya Kim beserta Sunggyu dan Sunhee saja yang ikut serta, semalam putri bungsu keluarga Kim yaitu Kim Sunhwa yang berprofesi sebagai dokter gigi dan selama ini tinggal di Singapore karna mengikuti suami nya tiba untuk berlibur dan akan menetap cukup lama di Seoul. Sunhwa lebih tua beberapa tahun di atas sunggyu tapi sudah menikah dan memiliki anak kembar berusia 2 tahun. Bahkan pagi ini pun si kembar chanyoung dan chaerin juga sudah rapih lengkap dengan stoller mereka danbangun paling awal, terlihat seluruh anggota keluarga sedang melakukan pemanasan kecuali sunggyu dan si bungsu sun hee yang malah memilih duduk di rerumputan sambil sesekali menguap dan memperhatikan yang lain dengan tatapan malas. Sun hee tak kuat menahan kantuknya dan menyenderkan kepala nya ke pundak sunggyu
“ya! Kenapa kalian malah bermalas-malasan bukan nya pemanasan?” Sunhwa protes dengan kelakuan adiknya
“kami masih mengantuk noona”
“ne eonni, kami masih mengantuk” jawab ke dua nya kompak
“dasar tidak punya jiwa atletis” sun hwa mencibir ke dua adik nya yang memang punya penyakit malas bergerak terlebih lagi untuk olahraga, berbeda jauh dengan dirinya yang justru di kenal karna kemampuan nya di bidang atletik
“sunggyu-ya, kau harus rajin berolahraga untuk kebaikan stamina mu” Yoon Yon Jae, suami dari sun hwa berjongkok di depan sunggyu yang memandang nya dengan mata yang nyaris hilang saking ngantuk nya
“olahraga bukan pilihan ku untuk di lakukan saat waktu senggang hyung” balas sunggyu
“gyu-yaa, sun hee-yaa” tuan Kim yang sedari tadi sibuk memperhatikan cucu kembarnya menoleh pada sang anak tengah dan maknae nya “ayo segera melakukan pemanasan, kita akan berlari bersama mengelilingi komplek perumahan”
“NEE??!!” sungyu dan sun hee langsung melompat kaget saat mendengar perkataan sang ayah yang justru malah tersenyum lebar
“mangkanya ayo cepat bangun dan gerakan tubuh kalian, eoma sudah bosan melihat sunhee yang hanya mengurung dirinya di kamar belakangan ini” ucap nyonya KIm
“eomaaaa aku kan sibuk mengerjakan tugas akhir kuliah” sun hee merengek pada sang ibu
“Justru karna itu mangkanya appa mengusulkan untuk kita berolahraga bersama agar kau tidak sakit atau stres.”
“yaa swet heart, mumpung eoni dan oppa mu ada di rumah. Sudah lama sekali rasanya kita tidak berkumpul lengkap seperti ini” tambah nyonya Kim
Ucapan dari sang ayah membuat sun hee dan sunggyu mau tidak mau ikut mulai bergerak bersama sun hwa dan yoon jae yang berperan sebagai instruktur, sunggyu merasa bersalah karna tak bisa sering pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga nya. harus sang ibu dan adik yang sering mengunjungi nya ke dorm, mengirimkan makanan dan beberapa vitamin serta obat untuk ia dan membernya.
Tuan Kim memang sengaja mengumpulkan anak-anak nya untuk berolahraga bersama seperti ini, ia merasa tak banyak meluangkan waktu untuk sun hwa yang tinggal jauh di Singapore sana bersama sang suami dan anak-anak nya, sunggyu yang sedang mengejar mimpi nya sibuk dengan kegiatan nya sebagai idol, dan sun hee yang meskipun tinggal dekat dengan nya tapi justru malah ia sendiri yang banyak meninggalkan si bungsu dan istri tercinta nya untuk mengurus pekerjaan.
Rombongan keluarga Kim melakukan jogging dengan santai, sunggyu dan yoon jae bahkan melakukan lomba sambil mendorong stoller milik chanyoung dan chaerin dengan taruhan setelan jas terbaru yang ke dua nya sudah incar. Sementara sun hee dan sun hwa berlari agak sedikit di belakang, sesekali menggandeng lengan sang eoma dan appa yang ternyata masih memiliki stamina yang luar biasa
“see? Malu sama eoma dan appa yang masih bugar, kau masih muda sudah mata pandaan begitu, olahraga itu penting kim sun hee kau harus menjaga tubuh mu, wajah mu agar kekasih mu nanti tidak kabur kemana-mana” cerocos sun hwa saat melihat sun hee sudah lumayan kepayahan padahal mereka baru berlari setengah jalan
“jangan salahkan aku kalau gen atletis eoma dan appa tidak menurun kepada ku” sungut sun hee kesal
“pokonya selama aku disini, kau harus mengikuti ku melakukan perawatan wajah dan tubuh mu. Karna kondisi kaki mu ku rasa yoga adalah olahraga yang jauh lebih baik untuk mu” sun hwa berfikir sebentar, merencanakan hal-hal yang di butuhkan sang adik untuk jadi wanita dewasa
“ne? Yoga? Aigooo eoni tubuh ku sudah tak selentur dulu”
“do not argue with me okay?” titahnya
“sudahlah sun hwa-yaa, ku rasa sun hee sudah cukup cantik ko hanya tinggal sikap manja nya yang harus di hilangkan dan mulai belajar untuk memasak seperti minji dan jin hee. Bukan begitu nona Kim?” pertanyaan nyonya kim hanya di balas sun hee dengan cengiran
“tapi ku rasa sun hwa benar yeobo, punya pacar setampan myungsoo putri kita ini harus menjaga dan merawat dirinya dengan baik dan benar. Kalau tidak nanti myungsoo nya bisa berpindah ke lain hati, sun hee keras kepala dan manja begini siapa yang bisa tahan?”
“apaaaaa” sun hee merengut pada sang ayah yang justru malahan mengacak rambut nya gemas
“aigoo maknae ku sudah besar eoh? Sekarang sudah punya pacar, tinggal selesai kuliah, cari pekerjaan yang benar dan menikah” ucap tuan kim lagi
“andwe appa, ia harus menunggu ku dan minji dulu” teriak sunggyu dari arah depan
“apa sih oppa ikut-ikut saja””
“lagi pula memang nya minji mau menikah dengan lelaki malas bergerak sepeti mu huh?” tambah sun hwa lagi
“lelaki itu harus kuat dan bisa di andalkan oppa, minji saja tangguh begitu. Aku tidak bisa membayangkan kalau sahabat ku itu yang akan melakukan pekerjaan lelaki nanti nya heol~” sun hee menggelenggkan kepala dengan tingkah berlebihan yang memancing tawa tuan dan nyonya kim
“yaa, kalian kenapa kompak sekali menggoda ku?” sunggyu berkacak pinggang
“benar apa yang sun hwa dan sun hee katakan adeul, kau perbanyak lah berolahraga member mu kan semua masih muda. Kau mau tua sendirian nanti? Coba lihat itu dongwoo, howon dan woohyun suka sekali berolahraga badan mereka juga bagus” tuan kim memberi pembelaan pada dua putri tercinta nya
“kenapa appa tidak membela ku sih?”
“karna apa yang appa bilang itu benar sunggyu-yaa, coba lihat badan nya howon itu bagus sekali” ucap sun hwa semangat
“yaa nyonya Yoon, kau punya nyawa berapa berani bicara seperti itu?” yoon jae mendelik tidak suka, tapi malah membuat yang lain tertawa gembira terlebih lagi sunggyu
“hyungnim jjang, noona memang harus di sadarkan bahwa ia sudah tak muda lagi” serunya sambil mengajak sang kaka ipar ber high five ria
“sudah sudah kalian ini saling meledek satu sama lain terus” relai nyonya kim “sun hee-yaa, ikuti apa yang eoni mu bilang kalau tidak mau kehilangan myungsoo. Sunggyu-yaa berolahraga lah sekali-sekali tidak usah berat tapi buang kebiasaan banyak berfikir dan malas bergerak mu, dan kalian sun hwa dan yoon jae aigoo sudah menikah masih sepeti anak kecil saja suka sekali meledek adik-adik mu ini” tambah nya bijaksana
“nde eomaaa” jawab yoon jae, sun hwa, sunggyu dan sun hee kompak sambil masih sesekali terkikik
“halmoni, haraboji ayo kita bermain” seru chanyoung dan chaerin seraya menarik tangan dari tuan dan nyonya Kim saat rombongan itu sudah sampai kembali di rumah mereka
“chanyoung dan chaerin tidak boleh membuat haraboji dan halmoni terlalu lelah eoh?” sun hwa berjongkok di depan anak kembar nya
“ne eoma, kami hanya mau di bacakan cerita oleh haraboji dan halmoni” sahut chanyoung
“chaerin sudah bisa ke kamar mandi sendiri bukan? Tidak boleh merepotkan haraboji dan halmoni” kali ini giliran yoon jae memberikan arahan
“ne appa, kalau chaerin takut nanti chaerin minta temani chanyoung oppa saja”
“ayo chanyoung-aah, chaerin-aah sini duduk sama haraboji dan halmoni” panggil tuan Kim pada cucu kembar nya, ke dua nya pun melesat menuju ruang tengah dan duduk manis di antara tuan dan nyonya Kim yang sudah memegang beberapa buku cerita anak-anak.
“mau kemana oppa?” cegat sun hee pada sunggyu yang dari gelagat nya akan kembali melanjutkan tidur “mau tidur lagi?” sengaja sun hee mengencangkan volume suara nya agar sun hwa dengar, dan sun hwa memang mendengarnya
“jangan coba-coba kabur kalau tidak mau melihat ku mengamuk sunggyu-ya” ancam nya dari arah dapur
“eiys kau benar-benar pengadu kim sun hee” sungutnya pada sang adik yang langsung di balas dengan juluran lidah
“sini kau bantu aku mencuci sayuran saja sunggyu-yaa” ucap yoon jae
“ne hyungnim”
Dan kegiatan memasak itu pun di mulai, dengan sedikit keributan yang di akibatkan sambil bercanda dan meledek satu sama lain membuat sun hee sangat gembira. Ia bahagia, sun hee sangat bahagia dengan kegiatan nya bersama keluarga besar nya, karna hal-hal simple seperti ini lah yang membuatnya akan sangat merindukan oppa dan eoni serta kaka ipar dan keponakan nya saat mereka sudah kembali ke kesibukan masing-masing nanti nya. ia banyak sekali tertawa pagi ini, tapi entah kenapa alam sadar nya seperti mengingatkan bahwa akan terjadi sesuatu nanti. Ia tidak tahu itu apa dan mencoba untuk mengesampingkan perasaan tersebut, lebih memilih untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga tercinta nya yang tak bisa berkumpul bersama dalam interval waktu yang sering.
Setelah sarapan dan membersihkan diri, anggota keluarga Kim memilih untuk berkumpul di ruang tengah tak berselang lama datang Minji dengan beberapa kantung makanan. Kedatangan nya di sambut dengan ramah oleh tuan dan nyonya Kim beserta sun hwa dan yoon jae, terlebih sunggyu yang sudah tak bisa menahan senyum nya sampai sun hee khawatir bahwa bibir oppa nya akan sobek saking lebarnya ia tersenyum.
“minji-yaa sudah sarapan?” tanya nyonya kim
“sudah omonim” jawab nya sambil tersenyum manis, gadis itu duduk di antara sunggyu dan sun hee sambil menggendong chaerin di pangkuannya. Yaa yoon chaerin sangat menyukai minji dan jin hee, dan sikap nya yang memang tenang dan tidak rewel membuat minji dan jin hee semakin jatuh hati pada bocah berusia 2 tahun itu, yang kecantikan paras nya sangat menyerupai sun hwa. Obrolan itu pun berlanjut dengan riang, sambil memperhatikan perkembangan chaerin dan chanyoung yang sudah mulai semakin lancar berbicara dan bahkan bernyanyi sambil sesekali menari. Sunggyu merasa ini adalah salah satu impian nya sejak dulu, melihat bagaimana gadis nya bisa sangat di terima dan berbaur dengan baik bersama keluarga nya membuatnya senang luar biasa dan akan jadi jauh lebih baik kalau ia bisa meminta minji menyandang status sebagai menantu keluarga Kim. Sunggyu menggelengkan kepala merasa pusing dengan pikiran nya sendiri, kata-kata menikah masih terasa sangat jauh untuknya sepertinya para member nya akan menikah lebih dulu di bandingkan dirinya, yeah siapa saja asal jangan myungsoo which is mean ia akan di langkahi adik nya.
“oppa gwencana?” tanya minji lembut
“ah gwencana, aku hanya sedang melamun tadi” jawab sunggyu sambil mengelus lembut kepala minji, menyebakan pipi gadis bermarga Han itu merona
“eiys, bisa tidak sih tidak usah bermesraan di depan ku?” protes sun hee
“mangkanya kalau punya pacar itu yang romantis” balas sun hwa sambil menggandeng lengan suami nya dan di balas yoon jae dengan usapan lembut di kepala “aku juga bisa kok romantis seperti sunggyu” ucap yoon jae tak mau kalah
“yeah hanya uri dongsaeng yang tidak pernah merasakan nya hyungnim, myungsoo kan dingin”
“aigo sudah lah lebih baik aku ambil ponsel dulu” seru sun hee sambil bangkit berdiri menuju kamar nya di lantai 2, meninggalkan ledekan dari sunggyu tentang myungsoo.
Sunhee menghempaskan tubuh tinggi nya ke kasur sambil memandangi layar ponselnya yang tak juga menampakan tanda-tanda kehidupan, dibuka nya berbagai macam fitur media sosial yang ada di ponselnya tapi tetap tak berhasil mengalihkan pikiran dari niat awal untuk menghubungi seseorang. "Aku bisa gila kalau begini terus" yeah sunhee merasa sedikit iri dengan perlakuan yang di terima minji dan eoni nya dari pasangan masing-masing, meskipun myungsoo tidak sedingin tampilan nya saat berada di panggung tapi tetap saja sifat manis itu hanya keluar saat mereka sedang berdua dan dalam saat-saat tertentu saja. Pagi ini pun tak ada kabar yang dia terima dari pria dingin itu, semalam member infinite memang diberikan jatah libur untuk kembali ke rumah keluarga masing-masing karna sukses nya last romeo dan mereka berdua sempat melakukan komunikasi via sambungan telfon sebelum myungsoo berkata bahwa ia mengantuk dan sambungan telfon itu harus berakhir. Di iringi helaan nafas berat jemari sunhee berlari dengan lincah di atas layar ponsel nya
To : LKim
Jangan hanya tidur seharian dan bermalas-malasan, makan yang banyak dan bersenang-senang
"Kenapa rasanya susah sekali sih mau mengirim pesan pada kekasih sendiri" dumalnya, tapi tak urung jantungya berdebar tak karuan juga menunggu respon dari myungsoo. Menit berlalu dan benda persegi itu tak kunjung bersuara, membuat sunhee yang menang merasa lelah karna habis berolahraga jadi mengantuk. Baru saja mata gadis itu terpejam saat suara onew berkumandang, tanpa mau repot-repot membuka mata sunhee meraba ponsel nya dan langsung menempelkan ke telinga
"Yeobseyo" gumam nya dengan suara yang terdengar jelas sedang mengantuk
"Yaa kim sunhee kenapa telinga mu yang ku lihat" semprot orang di sebrang
"Huh?" Butuh beberapa detik bagi sunhee untuk menyadari bahwa itu suara myungsoo, dan dengan sebal ia melihat ponselnya. Betapa kagetnya sunhee saat ia menyadari bahwa itu adalah video call dan keadaan sunhee ini sungguh jauh dari kata layak untuk menerima panggilan video seperti saat ini
"Phuahahaha kau menasehati ku untuk jangan bermalas-malasan dan tidur seharian, tapi apa ini? Sepertinya kau yang baru saja bangun tidur"
"Yaa, ck beri aku waktu 15 menit untuk berdandan" sunhee berbicara sambil menutupi bagian wajahnya dengan sebelah tangan
"Ck terlalu lama, 5 menit saja"
"Yasudah 5 menit"
Dan layar pun menjadi gelap, secepat kilat sunhee berlalri menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menyisir rambutnya, belum sempat membubuhkan bedak ponsel nya udah menjerit
"Nah begini lebih baik" myungsoo berkata sambil tersenyum
"Aku belum membubuhkan apa pun pada wajahku kau tau"
"Aku lebih suka wajah mu yang seperti ini"
"Wajah ku yang cantik begini?" Tanya sunhee antusias
"Bukan, tapi muka bantal mu yang seperti ini"
"Yaa kim myungsoo" sunhee memelototi myungsoo yang justru sudah tergelak, ekspresi marah nya sunhee kan lucu maka myungsoo senang sekali menggodanya
"Kenapa? Aku kurang suka kau yang sangat terobsesi dengan eyeliner, aku lebih suka melihat mata mu yang tidak sama ukuran itu seperti sekarang"
"Heol seperti mata mu normal saja" cibir sunhee, yaa mereka memang memiliki jenis mata yang sama yaitu tanpa kelopak mata, pun begitu dengan sunhwa dan sunggyu. Membuat kaka beradik Kim ini sangat terobsesi dengan eyeliner, oh kecuali myungsoo tentu saja di luar stage ia kurang suka dengan eyeliner "sunggyu hyung memarahi ku habis-habisan karna merusak eyeliner nya semalam"
"Aku juga akan bereaksi sama seperti oppa kalau jadi dia"
"Yaa kau harusnya membela ku"
"Kenapa? Sunggyu oppa kan oppa ku"
"Tapi aku pacar mu"
"Lalu kenapa?"
"Dweso lupakan saja, punya acara apa hari ini?" Tanya myungsoo, pemandangan di ponsel berubah seiring dengan pria itu yang juga ikut berpindah posisi
"Uhm sepertinya eoni mau mengajak ku berbelanja, kau?" mata sunhee terfokus pada pemandangan kamar myungsoo yang sudah bisa ia perkirakan di dominasi warna hitam dan putih
"Baguslah, habiskan banyak waktu dengan sunhwa noona aku tau kalau kau merindukan nya. Aku sepertinya hanya ingin beristirahat di rumah eoma memasak banyak makanan dan berkata akan memanjakan ku" pemandangan di ponsel berganti lagi kali ini myungsoo turun ke lantai dasar entah mau apa
"Cih dasar manja, ah yaa sampaikan salam ku untuk ibu mu"
"Shireo" tolaknya
"Huh? Yaa Wae?"
"Sampaikan sendiri?"
Sunhee tak sempat merasa kaget karna tiba-tiba wajah seorang wanita cantik yang sangat di kenali nya sudah terlebih dahulu memenuhi layar ponsel
"Sunhee yaa anyeong" ibunya myungsoo tersenyum sambil mengambil alih ponsel sementara myungsoo menghilang entah kemana
"Anyeonghaseyo eomonim" sunhee membalas sapaan itu dengan gugup, ini bukan pertama kali ia berbicara dengan wanita cantik itu, tapi biasanya ia berbicara dengan identitas sebagai adiknya sunggyu bukan yeoja chinggu nya myungsoo
"Myungsoo sudah menceritakan semuanya tentang hubungan kalian semalam, apa kah anak nakal itu menyusahkan mu?" tanya nya
"Ah anio omonim, ia memang cuek dan dingin tapi aku sudah sangat mengerti sifatnya itu"
"Yoksi uri sunhee memang sangat mengerti myungsoo ku" dan obrolan tentang kejelekan myungsoo itu pun terus berlanjut, ibu nya myungsoo memang cukup dikenal karna sifatnya yang agak nyentrik berbeda jauh dengan dua putra nya yang justru pendiam. Lumayan lama waktu yang dihabiskan 2 wanita terpenting dalam hidup myungsoo itu berbicara tentang banyak hal, mengenai member ifninte yang semakin sibuk, sunhee dan kuliahnya serta minji dan jinhee yangtidak di sangka juga berjodoh dengan member infinite, kalau sang pemilik ponsel tidak merebut nya dijamin obrolan itu akan berlangsung lebih lama
"Menikmati waktu membicarakan kejelekan ku nona kim?"
"Jangan salahkan kami, kau saja yang punya sifat kelewat jelek sampai ibu mu pun jengah"
"Kalian memang cocok, kalau kita menikah dijamin kalian akan akur dan hidup bahagia" myungsoo berbicara santai dengan ekspresi wajah yang kelewat tenang tapi wajah sunhee justru tersipu dan sangat merah
"Ya pikir dulu sebelum bicara dasar bodoh"
"Apa? memang aku salah?"
"Tentu saja astaga, kenapa sih hari ini semua orang membicarakan tentang pernikahan" sunhee menggelengkan kepalanya
"Semua orang? Kenapa? Apa ayah dan ibu mu meminta kita untuk menikah juga?"
"Whoaa aku harus menyiapkan lamaran kalau begitu" tiba-tiba saja ibu myungsoo berseru dari arah belakang dan langsung heboh
"Eiys eoma jangan berlebihan begitu" myungsoo mengomeli ibunya dan memasang wajah sebal "kita lanjut nanti aku mau tidur lagi"
"Ne, aku juga akan bersiap untuk pergi dengan eoni"
"Hati-hati dijalan, kabari aku kalau sudah sampai"
"Eiys uri myungsoo perhatian sekali eoh? Kau sangat mencintai sunhee yah?" Lagi-lagi ibu myungsoo ikut berkomentar dan membuat anak sulungnya sebal
"Astaga eoma" dan berlari lah visual infinite itu ke dalam kamarnya lalu terlihat mengunci pintu "aku tidur dulu"
"Ne, anyeong" lambai sunhee, myungsoo memberikan senyum termanis nya pun begitu dengan sunhee dan panggilan itu pun berakhir.
******
Kawasan pusat perbelanjaan di daerah gangnam cukup ramai sore itu, sunhwa mengajak minji dan jinhee untuk ikut serta berbelanja dengan nya, pertemanan yang sudah terjalin sejak lama dan sifat sun hwa yang masih bisa berdaptasi dengan pergaulan anak muda membuat nya memang jadi sangat dekat dengan minji dan jin hee. Sun hwa juga sudah menganggap minji dan jin hee sebagai adik nya, apa lagi minji memang akan jadi adik iparnya nya kelak. Setelah puas bercengkrama sambil bersantap sore di salah satu restoran ke 4 nya memutuskan untuk kembali melanjutkan acara shopping mereka.
“eoni, ponsel ku tertinggal di mobil” ucap sunhee saat mereka akan memasuki toko pakaian
“yasudah ambil sana kami tunggu disini”
“ne, eoni”
Sunhee menyebrangi jalan dan menuju dimana mobilnya di parkir, lega begitu menemukan ponselnya masih ada di dashboard. Ada satu pesan masuk dari nomor tak dikenal, penasaran di bukanya pesan itu yang ternyata sebuah gambar. Gambar seorang pria dan wanita yang tak begitu jelas wajahnya, diperhatikan sampai nyureng pun sunhee tak bisa melihat wajahnya tapi ia yakin ia mengenali sosok itu. “Jauhi DIA!” begitu tulisan dibawah foto itu, Dia? Siapa? Pikir sunhee bingung, saat sunhee sedang bingung benda itu bergetar dan memunculkan nama sunhwa disana
“ndo eodiga? Jangan terlalu lama” serunya
“ne eoni aku kesana” begitu sambungan terputus sunhee langsung berlari menyebrang kembali ke tempat dimana eoni dan dua sahabat nya menunggu dan melanjutkan acara berbelanja mereka
“kau harus membelikan pakaian warna lain untuk myungsoo sun hee-yaa” ucap minji
“hmm? Warna lain?” tanya sun hee heran, saat ini mereka sedang berada di salah satu butik khusus pria dan berniat akan membelikan beberapa potong pakaian untuk suami dan namja chinggu masing-masing. Sun hee yang langsung berlari ke arah tumpukan pakaian warna hitam membuat minji gemas setengah mati
“eoh warna lain selain warna hitam putih dan abu-abu””
“memang ada apa minji-yaa?” sun hwa jadi penasaran karna memang dirinya belum terlalu mengenal sosok myungsoo lebih dekat, di infinite ia lebih dekat dengan hoya dan woohyun, sementara myungsoo yang memang jarang banyak bicara membuat sun hwa belum sempat mengenal nya lebih banyak
“eoni tidak tahu? Pria es itu tidak punya baju lain selain warna hitam, aku bosan eoni melihatnya selalu saja menggunakan warna hitam”
“masa? Benar seperti itu saengie?” sun hwa menatap adik nya yang terlhat tak acuh
“tidak juga kok eoni, pakaian nya memang di dominasi warna hitam tapi bukan berarti ia tidak punya warna lain. Ia hanya teramat menyukai warna hitam” sun hee mencoba membela sang kekasih
“tidak pernah terbayangkan oleh ku bahwa akan datang saat nya dimana sun hee membela myungsoo” sahut jin hee yang langsung di balas sun hee dengan cengiran lebar
“hmm...seperti nya aku harus menasehati namja chinggu mu itu saengie” sun hwa bergumam
Sun hee hanya mengangkat bahu nya tanda tak perduli dan kembali melanjutkan kegiatan nya memilih pakaian, eoni nya itu terkenal dengan sense of fashion yang tinggi, saat pergi bersama nya sun hee selalu di paksa untuk menggunakan pakaian yang lebih formal dan elegan beserta heels tanpa sneakers karna buat sun hwa wanita seumuran sun hee minji dan jin hee ini harus terlihat anggun dan elegan. Jadilah ia keraap kali harus memikirkan pakaian apa yang ia kenakan jika akan pergi bersama sang eoni kalau tidak mau di ocehkan dan di kuliahi panjang lebar, hal yang sama juga berlaku untuk sunggyu. Dan sunhwa sangat tidak suka dengan orang yang fashion nya monoton macam myungsoo begitu
Mereka keluar butik tersebut dengan kantung belanjaan besar yang membuat ke 4 nya hampir kewalahan, sun hwa berbaik hati membelikan banyak baju untuk member infinite sebagai hadiah karna baru bisa mengunjungi mereka lagi dan juga karna ia sangat menyukai 6 anak yang jadi member adiknya tersebut. Sunhee keluar paling akhir dari toko pakaian itu dan merasakan ponselnya bergetar, ada pesan gambar lagi dan kali ini pesan tersebut berhasil membekukan sunhee di posisi nya. itu foto minji dan sunggyu! Astaga bagaimana ini bisa terjadi?
Mencoba mengabaikan pesan ku? Mungkin di foto pertama tidak terlalu jelas, tapi bagaimana dengan foto yang kedua? Kalau kau mau mereka selamat JAUHI DIA!!!!!
Belum pulih dari kagetnya tiba-stiba sunhee merasa tubuh nya di dorong dengan keras oleh seseorang sampai orang tersebut jatuh menimpa tubuhnya dan mereka terjungkal bersama di jalan, bersamaan dengan suara pecah dan hancur nya sebuah benda yang lumayan mengerikan.
“Sun Hee-ya” suara teriakan minji yang menggelegar mengegetkan semua pasang mata yang terkesima melihat kejadian yang terjadi sangat cepat itu, sunhwa dan minji menelantarkan begitu saja barang belanjaan mereka untuk menghampiri sunhee yang terkapar bersama jinhee di sebelahnya, dan tak jauh dari tempat mereka terkapar ditanah ada pecahan pot yang sudah hancur tak berbentuk.
“ji....jinhee-yaa” tergagap, sunhee memeluk jinhee yang keliatan jelas menahan sakit karna pot itu sempat mengenai pundaknya
“ndo, gwencana?” itu suara jinhee sebelum ia tak sadarkan diri di iringi teriakan dari minji, sunhwa dan sunhee.
*******
Sunhee Pov
Rasa lega luar biasa langsung menyerbu ku begitu dokter yang merawat jinhee mengatakan bahwa ia sudah sadar, air mata ku tumpah begitu saja dan tak bisa ku hentikan.
"Jangan menangis terus saengie, nanti jinhee ikut sedih juga. Sudah hapus dulu air mata mu baru nanti temui dia" ucap sunhwa eoni sambil memeluk ku erat sementara minji sudah masuk lebih dulu ke ruang gawat darurat tempat dimana jinhee berbaring akibat terkena pecahan pot karna berusaha menyelamatkan ku. Dokter bilang tak ada yang serius jinhee hanya shock dan benturan nya dengan ku lumayan kencang sehingga ia tak sadarkan diri, sepanjang perjalanan menuju rumah sakit aku tak bisa berhenti menangis karna merasa bersalah. Setelah menghapus air mata dan mengatur ekspresi ku aku memberanikan diri masuk ke bilik jinhee
"Kau menangis yah?" Tembaknya langsung
"Jinhee-yaaaa" rengek ku dan menghambur ke arahnya yang sudah terlihat baik-baik saja
"Yaa kau berat kim sunhee"
"Miaaan, jongmal mianne ini semua karna aku. Kau celaka karna aku" raung ku
"Ya benar aku celaka karna kau, karna kecerobohan mu yang tak menyadari sesuatu dengan cepat" protesnya
"Huwaaaa jinhee-yaa" air mata ku tumpah lagi saat kembali mengingat kejadian itu
"Yaa kim sunhee geumane" minji menarik ku untuk menjauhi jinhee "jinhee sedang lemah malah kau tindih begitu, dia tidak apa-apa dokter kan sudah menjelaskan semuanya pada mu"
"Seperti kau tidak tau dia saja minji-yaa, oh yaa dokter bilang kapan aku boleh pulang?"
"Kau tidak merasa pusing?"
"Uhm tidak hanya merasa sedikit pegal"
"Huwaaaa" aku kembali menangis dan membuat sunhwa eoni memandang ku sebal "Kalau kau masih menangis lebih baik kau di mobil saja" ucapnya tegas, dan membuat ku cemberut
"Kalau kau tidak merasa pusing, ku rasa kita bisa langsung segera pulang" jelas sunhwa eoni
"Woaa melegakan sekali eoni, aku tidak suka rumah sakit" jinhee menggelengkan kepalanya
"Yasudah biar eoni yang urus administrasi nya, kalian langsung ke mobil saja. Kita pulang, mister namu sudah meneror ku"
"Hah? Woohyun oppa tau?" Seketika jinhee langsung panik, aku paham perasaan nya nam woohyun itu bisa lebih bawel dan cerewet melebihi ibu nya jinhee sendiri, tadi saja dia sudah mau meluncur ke rumah sakit begitu mendengar berita soal jinhee, tapi untung saja sunggyu oppa mengajaknya berbicara dan menasehatinya untuk mempercayakan semua pada eoni dan langsung menunggu di rumah jinhee saja. Aku dan minji membantu jinhee bangkit dari tempat tidur dan mengumpulkan berang-barangnya sementara sunhwa eoni langsung mengurus administrasi perawatan jinhee beserta obat yang akan ia konsumsi beberapa hari kedepan. Syukurlah jinhee baik-baik saja aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau sampai sesuatu yang buruk menimpanya. Semoga saja hal buruk seperti ini tidak akan terjadi lagi ke depan nya, dan hanya hal baik yang akan beserta kami, beserta ku dan orang-orang yang ku sayangi. Tapi terkadang, permintaan hanya akan tetap jadi permintaan bukan? Karena dunia tak berjalan di bawah kehendak mu dan selalu sesuai dengan apa yang kau minta
whoaaa it's been a long time~
setelah banyak nya kendala yang di hadapi akhirnya aku memutuskan untuk lanjutin FF ini karna merasa bersalah, karna aku gasuka baca FF yang ga di lanutin sama author nya mangkanya aku gamau ajdi author yang kaya gitu. yaa semoga aja masih ada yang berminat dan nungguin FF ini hahahha
well, ini part 19 nya, semoga suka
xoxo
@tanianatashia