HAPPY NEW YEAR 2016
“APA KAU BILANG? BAGAIMANA BISA BERITA ITU TERJADI?”Bentak Raja Enderson tak terima calon menantunya dituduh Puteri palsu..
Ra Chel membulatkan matanya, iris matanya tak bisa diam pertanda ia ketakutan. Bagaimana bisa berita itu tersebar? Apa ada orang yang mengetahui selain Ros? Atau malah Ros yang menyebarkan berita itu?.
“Benar-benar, sudah jelas-jelas yang bersama kita adalah Puteri Ri. Bagaimana mereka bisa menyebarkan berita tersebut?”Tanya Raja Arlame emosi.
Ra Chel menggigit bibir bawahnya, tak mengerti harus berbicara apa.
“Sebaiknya pernikahan kita bahas lain waktu Ayah, sekarang lebih baik kita menuju Kerajaan Anyelir untuk mencari tahu kebenarannya”Usul Edgar pada Raja Arlame.
“Benar yang dikatakan Pangeran, Raja Arlame. Biar aku yang akan menyiapkan persiapan pernikahan”Ucap Ratu Quiya menambahkan.
“Baiklah, kalau begitu kita pulang sekarang”Jawab Raja Arlame tegas.
*********
Hari ini Ri diminta Park Mira membantu di Boutique miliknya sepulang dari kuliah. Ri penasaran dengan Boutique yang dibilang penyewa pakaian-pakaian untuk kegiatan Teater atau Halloween itu. Semasa ia tinggal di rumah Ra Chel, belum sekali pun ia berkunjung ke Boutique itu, karena seperti kata Park Mira dirinya-Ra Chel-tidak pernah mau diajak ke Boutique yang menurutnya membosankan.
Setelah turun dari Taxi, Ri menatap Boutique Park Mira yang di depannya dihiasi bunga-bunga anyelir. Seketika senyumnya mengembang melihat bunga-bunga yang berwarna-warni itu.
RR Boutique, Ri mengeja nama Boutique Park Mira dalam hati. Lalu ia mendengar bunyi lonceng saat pintu Boutique terbuka karena ada seorang pengunjung perempuan masuk. Ia mengendikkan bahu lalu melangkahkan kakinya yang memakai sneakers hitam dengan tanda ceklis putih menuju pintu Boutique.
Dari pintu, ia bisa melihat Ibunya sedang mengobrol dengan pengunjung yang sepertinya akan menyewa kostum disini. Ia mengedipkan matanya saat Park Mira menoleh padanya dan tersenyum. Lalu Ri memilih duduk di samping lemari kaca yang menggantung kostum-kostum.
“Nde Ahjumma, aku ingin menyewa kostum Penyihir”Ri mendengar perempuan yang sepertinya masih duduk di bangku SMA itu lalu menggelengkan kepala.
Disaat semua orang ingin menjadi bidadari, ia ingin menjadi Penyihir. Ada-ada saja.
Ri kemudian membuka lemari kaca tersebut, merasa tertarik untuk melihat-lihat isinya.
“Coba dilihat, disini Ahjumma punya tiga warna. Yang mana yang menurutmu pas?”Suara Park Mira terdengar. Tapi Ri masih asik melihat-lihat kostum-kostum dihadapannya.
Tangannya berhenti saat ia mengambil sebuah kostum Puteri Raja, lalu tatapannya berubah sendu. Ia merindukan Istananyanya, apakah Ra Chel baik-baik saja disana?
Kemudian ia melihat keseluruh isi lemari yang ternyata adalah pakaian-pakaian kerajaan. Bahkan ia melihat kostum yang sama persis dengan Edgar dan Ayahnya. Seketika persaan bersalah menyusup dalam hatinya. Apa mereka semua baik-baik saja?
“Tapi aku menyukai yang warna putih ini Ahjumma, kenapa tidak disewakan?”Ri tersadar dari lamunannya mendengar rengekan perempuan tadi.
“Mianhae, tapi untuk saat ini kostum Penyihir yang warna Putih itu tidak disewakan. Karena harus diperbaiki. Makanya tadi Ahjumma menunjukkan yang warna krem, jingga dan tosca”Jawab Park Mira, suaranya terdengar merasa bersalah.
Ri menatap pada kostum Penyihir berwarna putih yang dipegang Ibunya.
“Tapi kelihatannya itu tidak ada yang rusak. Ayolah Ahjumma, aku ingin menyewa yang itu”Bujuk perempuan itu, kedua telapak tangannya menempel di depan dadanya.
Ri menggeleng heran, lalu ia menghampiri keduanya.
“Ku dengar kau ingin menyewa kostum Penyihir, kalau yang putih ini menurutku lebih mirip Bidadari”Ucap Ri berusaha mempengaruhi perempuan itu.
“Jinjja?”
“Ne, coba kau perhatikan. Ini terlihat bukan seperti Penyihir”Lanjut Ri.
Perempuan itu memperhatikan kostum dihadapannya, kemudian ia mengangguk membenarkan.
“Kau benar Eonnie, baiklah. Aku akan menyewa yang berwarna Tosca”Jawabnya llau mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
Park Mira menatap Ri dengan tatapan terima kasih karena telah membantu, dan Ri membalasnya dengan mengedipkan matanya lucu. Membuat Ibunya tertawa.
Setelah melakukan transaksi, perempuan tadi pamit, dan tinggallah Ri dengan Park Mira disini.
“Mengapa Ibu membuka Boutique ini? Kenapa tidak menjual baju-baju yang sedang tred?”Tanya Ri yang duduk di kursi tinggi di depan meja kasir.
“Entahlah, Ibu hanya menyukai kostum-kostum seperti ini. Karena dulu Ibu anggota Teater”Jawab Park Mira, tatapannya menatap buku daftar penyewa kostumnya.
Kemudian Ri menatap kostum Penyihir putih tadi yang tampak berbeda dari kostum lainnya. Kostum itu diberi lapisan plastik yang lebih tebal berwarna bening buram, yang membuat kostum itu terlihat menjadi berwarna kuning atau krem.
“Lalu, kenapa kau tidak menyewakan kostum tadi? Kulihat gadis tadi benar. Kostum itu tak memerlukan perbaikan”Tanya Ri penasaran dengan tatapan masih pada kostum itu.
Park Mira menghentikan kegiatannya yang sedang menulis sesuatu.
********
Ra Chel meremas gaunnya yang berwarna biru laut. Sesampainya di Istiana, dirinya, Ayahnya dan Pangeran Edgar langsung dibawa menuju Ruang Besar Pertemuan bersama petinggi-petinggi Kerajaan Anyelir. Sedari tadi Edgar terus menerus menenangkan Ra Chel, bahwa ini hanya permainan musuh dalam selimut yang mendukung Kerajaan Blackwild untuk melengserkan Kerajaan Anyelir yang tidak mempunyai calon laki-laki sebagai pewaris tahta.
Kau tidak perlu takut Ra Chel, disini tidak ada tes DNA untuk membuktikan kau Ri atau bukan. Breath in… Breath out….
“Berikan Salam Hormat Kepada Yang Mulia Raja”Ucap seorang pemimpin pertemuan.
Semua yang ada di ruangan itu berdiri dan menduduk hormat pada Raja Arlame yang tetap terlihat tenang meskipun Ra Chel tahu, Ayahnya sedang menahan amarah.
“Berdasarkan desas-desus yang rakyat dengar beberapa hari ini, rakyat menuntut diadakan pertemuan petinggi untuk membuktikan bahwa Yang Mulia Puteri Ri adalah Puteri asli atau palsu. Maka dari itu, kami menghadirkan para saksi yang akan membuktikan benar atau tidak”Ucap seorang petinggi Kerajaan yang berwajah angkuh.
“Aku tidak tahu, apa yang mendasari desas-desus tersebut. Tapi baiklah, datangkan para saksi kemari”Titah Raja Arlame.
Ra Chel menggigit bibir bawahnya seraya berdoa dalam hati. Edgar yang duduk disampingnya menggenggam tangan Ra Chel, memberikan kekuatan bahwa dirinya percaya kalau ia adalah Puteri yang asli. Ra chel tersenyum pada Edgar yang memandangnya, tapi ada persaaan bersalah dihatinya. Maaf aku berbohong.
Kemudian satu persatu saksi masuk, seorang dari rakyat biasa, seorang dari prajurit, seorang pengawal dan satu lagi adalah,
“Ros”Gumam Ra Chel tak percaya.
Edgar menatap Ra Chel bingung, karena dayang pribadinya sendiri bersedia menjadi saksi. Entah menjadi saksi pemberat atau pembela.
Satu persatu para saksi mulai ditanya mengenai kesaksian mereka. Diantara mereka semua, rata-rata memberi kesaksian bahwa sikap Ra Chel berbeda dan berubah akhir-akhir ini. Mereka juga berkata bahwa Puteri yang sekarang tidak pernah melakukan hal-hal seperti menunggang kuda, memanah, berburu dan lain-lain seperti kebiasaannya.
Ra Chel terus menatap Ros yang sedari tadi terus menunduk. Kini tiba giliran Ros untuk memberikan kesaksian.
“Saksi Roselia, Dayang pribadi Puteri Ri. Apa yang ingin kau katakan sebagai kesaksianmu?”Tanya seorang petinggi.
“Semua yang dikatakan para saksi yang lain itu benar”Jawab Ros takut.
Ra Chel melebarkan matanya tak percaya, tatapannya menuntut penjelasan Ros.
“Hamba sendiri yang selalu mengawasi gerak-gerik Puteri beberapa hari ini secara sembunyi-sembunyi. Dan semua itu benar, bahwa Puteri sekarang sudah tidak melakukan hal-hal tersebut dan sikapnya berubah”Lanjutnya, lalu mengangkat kepalanya.
Tangan Ra Chel gemetar, ia tak sanggup mendengar kalimat selanjutnya. Ia sudah salah percaya dengan Ros. Yang ternyata……..
“Tapi, bukankah itu berita baik? Puteri Ri yang dikenal sebagi Puteri yang selalu melanggar aturan kini berubah menjadi lebih baik. Semua itu hamba yakin karena bukti cintanya pada Rakyat dan Puteri yang sebentar lagi akan menikah. Satu lagi, Puteri juga tetap pemurah dan baik hati sampai saat ini”Ucap Ros tegas.
Ra Chel mengangkat kepalanya yang semula tertunduk sedih menatap haru pada Ros. Ros tersenyum pada Ra Chel.
“Selain itu, aku bisa menjamin Puteri yang berada di tengah-tengah kita saat ini adalah Puteri Ri yang asli. Karena Puteri masih memiliki dua tanda lahir di kedua bahunya, seperti apa yang kita ketahui”Lanjut Ros dengan percaya diri.
Tidak, aku tidak salah percaya pada Ros.
Pangeran Edgar berdiri.
“Benar yang dikatakan Dayang Ros, Puteri yang bersama kita masih memiliki dua tanda lahir itu. Saya juga menjaminnya, jadi menurut saya dugaan itu salah dan tidak benar”Bela Edgar dengan tegas.
Beberapa petinggi mendelik kesal pada Ros dan Edgar.
“Sekarang sudah dibuktikan, bahwa desas-desus itu hanya kebohongan belaka. aku tahu ini hanya permainan beberapa pihak yang sengaja ingin menjatuhkan Puteri Ri. Jadi saya usulkan, untuk segera angkat kaki bagi para pihak yang menentangku. Dan saya umumkan, tujuh hari lagi pernikahan Puteri Rid an Pangeran Edgar dilaksanakan”Jelas Raja Arlame lalu bangkit meninggalkan ruangan.
Ra Chel bisa bernapas lega dan tersenyum percaya diri sekarang. Ia berani menatap petinggi-petinggi yang nampak terkejut dengan ucapan Raja Arlame. Kemudian ia bangkit setelah dipersilahkan oleh Edgar dan pergi meninggalkan ruang pertemuan itu.
********
“Terima kasih kau membelaku. Kupikir kau musuh dalam selimut”Ucap Ra Chel pada Ros setelah mengunci pintu kamarnya.
“Itu tugas saya Nona. Baik Nona Ri atau Nona Ra Chel, kalian harus saya bela”Jawab Ros yang kini menurunkan resleting gaun Ra Chel untuk membantu berganti gaun.
“Tapi, omong-omong siapa yang menyebarkan desas-desus itu ya? Bagaimana bisa? Apa mereka menguping saat kita berbicara?”Tanya Ra Chel ingin tahu.
“Saya juga tidak tahu Nona, tapi bisa saja mereka sengaja mengarang cerita”Jawab Ros.
Tapi tidak mungkin ada asap kalo tidak ada api bukan?
“Tapi, saat aku akan bertukar posisi dengan Ri. Dari dalam gudang, aku mendengar seseorang yang kurasa Pengawal berkata buruk seperti pemberontak yang menyamar menjadi domba. Namun kami tidak tahu wajahnya karena kami bersembunyi dalam gudang. Dan sampai sekarang aku pun belum tahu”Lanjut Ra Chel sedih.
“Aku berjanji akan membantumu Nona, dan minta maaf karena beberapa waktu memata-mataimu”Ucap Ros.
“Tidak apa Ros, dan terima kasih. Ri beruntung memilikimu”Jawab Ra Chel.
“Tapi Nona…..mmmm bolehkah aku bertemu Nona Ri?”Tanya Ros hati hati.
*******
“Ah itu”
Ri menunggu jawaban Park Mira.
“Itu karenaaa…….”
Ri menoleh pada Park Mira. Namun, tiba-tiba pintu Boutique terbuka sendiri, dan angin tiba-tiba berhembus sangat kencang hingga membuat lonceng yang ada di pintu masuk berbunyi.
Miranda, lama tak berjumpa
Park Mira menengang mendengar suara itu. Ri pun menegang merasakan aura sama seperti kemarin di kampusnya.
Penyihir itu datang lagi, batin Ri.