“Jadi katakan, siapa kau sebenarnya?”
Ri mendengus kesal dan melepas earphonenya. Ia sungguh sebal dengan sikap Yonghwa yang seenaknya dan tidak tahu tempat. Beberapa menit lalu setelah rapat yang akhirnya terpaksa dihadiri Ri, di ruangan yang masih banyak panitia ini Yonghwa berbicara dengan suara yang bisa didengar seluruh ruangan bahwa ia ingin berbicara empat mata dengan Ri.
Malangnya Ri harus bersikap sabar dan berusaha sebiasa mungkin dengan tidak berteriak kesal ataupun bersikap acuh agar tidak ada yang ingin tahu. Hanya berkata seperti itu saja semuanya sudah memandangnya seolah ingin mengintrogasi dirinya layaknya terdakwa. Sial! Tidak adakah bahasan lain?
“Sudah kukatakan, sebaiknya kau lupakan saja atau bersikap tak perduli”Ucap Ri pelan walaupun ruangan ini sudah kosong dan tertutup, yang tidak memungkinkan adanya pengintip.
“Kalau begitu aku akan memberitahu yang lain soal apa yang terjadi kemarin”Ancam Yonghwa, ia menatap Ri tajam.
Tapi Ri tak gentar, ia menatap Yonghwa balik dan tersenyum tipis, “Apa kau yakin akan memberi tahu yang lain? Apakah itu dirimu? Mencampuri urusan orang lain yang bahkan sebelumnya kau tak pernah lakukan”Tanya Ri membuat Yonghwa mati kutu.
“See? Sudah tak ada yang mau dibicarakan bukan? Aku duluan”Lanjut Ri setelah melihat keterdiaman Yonghwa. Ia berbalik, mengambil tasnya yang masih tergeletak di lantai dan pergi sambil memasang earphone ditelinganya.
Aku akan terus mencari tahu, kau lupa aku akan menjadi partner dancemu di Acara Seni nanti? Yonghwa tersenyum, tak sabar akan membuat Ri mengatakan segalanya. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa jika Ri hanya manusia bisa melakukan hal-hal tersebut? Sebenarnya dia yang gila apa aku yang sudah gila?
*******
“Ja…jadi…. Sss…siapa Nona sebenarnya?”Tanya Ros takut, setelah mengatakan hal yang sebenarnya bahwa dirinya bukan Ri yang asli.
Ra Chel menghembuskan napas.
“Aku memang mirip dengan Ri, namun aku adalah Ra Chel. Aku bukan dari dunia ini, tapi aku berasal dari dunia yang berbeda, modern namanya”Jawab Ra Chel.
“Ta…tapi bagaimana bisa?”Tanya Ros.
“Panjang ceritanya, tapi aku ada disini atas kesepakatan bersama dengan Ri. Jadi kau tak perlu takut dan khawatir”Jawab Ra Chel lembut.
“Tapi kenapa Nona memberi tahuku?”Tanya Ros tatapannya mulai seirus.
“Kau dengar, Edgar ingin mempercepat pernikahan”Jawab Ra Chel lesu.
Ia sedih, walaupun jauh dilubuk hatinya ia mulai nyaman bersama dengan Edgar. Tapi tak bisa dipungkiri, Edgar menganggap dirinya Ri, bukan Ra Chel. Ia tak yakin jika pernikahan benar-benar terlaksana, apakah semua baik-baik saja setelah Edgar mengetahui siapa ia sebenarnya. Haruskah aku jujur saja? Tapi aku masih ingin tetap disini.
Ros menatapnya sedih, ia merasa gadis yang ada dihadapannya selama ini bukanlah gadis jahat. Buktinya Ra Chel selalu baik padanya, sama seperti Ri. Malah lebih lembut. Ia tahu bagaimana gundah hati Ra Chel saat ini, karena ia selalu melihat bagaimana Ra Chel sellau tersipu akibat perbuatan manis Edgar. Dia saja yang tidak diperlakukan seperti itu bisa merona, apalagi Ra Chel. Ia yakin Nonanya ini mulai jatuh cinta. Tetapi sayang di situasi yang tidak tepat. Nona Ri, dia juga ingin bertanya lebih jelas mengenai Ri. Tapi ia cukup tahu diri melihat situasi tak baik saat ini. Nona, aku merindukanmu.
Tanpa keduanya tahu, seseorang mendengar pembicaraan keduanya. Ia membuka pintu dengan sedikit celah agar bisa mendengar.
*******
“Aku mendapat kilasan mimpi, aku yakin itu kiriman dari kaki tangan kita di Kerajaan”Seorang lelaki berpakaian serba hitam di sebuah ruangan gelap dengan cahaya lilin merah yang menerangi seseorang.
“Kilasan apa yang kau dapatkan?”Tanya seorang wanita yang sedang duduk dengan bola Kristal di tangannya.
“Ternyata dia yang kita cari selama ini”Jawab lelaki itu.
“Bagus, dari awal aku juga sudah menduganya. Aku juga berhasil membangkitkan sedikit kekuatannya untuk meyakinkan kalau itu dia”Balas wanita itu dengan tangan yang memainkan bola Kristal .
Kita lihat saja, permainan akan segera dimulai. Bersiaplah, aku akan menghancurkanmu Ratu Miranda hahahahahaha. Kau kira aku tak mengetahui apa yang kau sembunyikan? hahahahaha
Lelaki itu dapat melihat senyum jahat wanita yang duduk dikursi kayu yang ada dihadapannya. Tersenyum seolah mangsanya sudah mulai masuk ke perangkap. Tapi…. Entahlah hatinya merasa target meraka akhir-akhir ini bersikap aneh. Dan itu membuatku merasa tertarik.
*********
“Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Aku punya firasat buruk. Apa seharusnya aku memberitahunya tentang semua kebenarannya? Atau aku harus menyembunyikannya lagi? Tapi..... itu akan membuat mereka makin mudah melakukan hal buruk. Bagaimana ini?”Seorang wanita bergumam dengan sebuah bingkai foto keluarga didepannya.
*********
Ra Chel bersama keluarga Edgar dan Ayahnya duduk di ruangan rapat di Istana Edgar untuk membicarakan pernikahan yang akan dipercepat. Ra Chel tampak menyembunyikan wajah gelisahnya, ia sungguh takut kalau sampai kebohongan bahwa dirinya bukan Ri terbongkar.
“Jadi bagaimana anakku, kau setuju jika tujuh hari mendatang kalian menikah?”Tanya Raja Arlame pada Ra Chel.
“Ah?”Ra Chel terkaget mendengar pertanyaan Raja Arlame.
“Kau setuju atau tidak tujuh hari mendatang, pernikahan akan dilaksanakan Puteri?”Tanya Raja Enderson.
“Jika memang itu yang terbaik, hamba setuju”Jawab Ra Chel yang segera merutuki mulutnya yang bertolak belakang dengan otaknya.
Edgar tersenyum mendengar jawaban Ra Chel, ia berharap semua berjalan lancar dan akan baik-baik saja.
Tiba-tiba pintu ruangan diketuk, dan masuklah seorang penasehat Kerajaan Fightern bersama dua orang Pengawal dengan terburu-buru. Mereka menunduk memberi hormat, lalu menyampaikan suatu hal.
“Mohon ampun hamba menganggu rapat Yang Mulia, tapi hamba harus segera menyampaikan berita penting ini yang datang dari Kerajaan Anyelir”Ucap Penasehat yang sudah berusia lebih tua dari para Raja tersebut dengan hati-hati dan tatapan menatap bawah.
“Apa maksudmu, Penasehat Dave?”Tanya Raja Arlame yang terlihat khawatir dan serius.
Ra Chel juga terlihat penasaran dan takut dengan berita yang akan disampaikan.
“Mohon ampun, di Kerajaan Anyelir tersiar kabar jika Puteri yang bersama kita saat ini adalah Puteri palsu”Jawabnya, kali ini nada suara sedikit ketakutan.
Kontan, semua yang ada di ruangan itu terkejut bukan main.