Heiiii Miss J kembali dengan membawa kabar gembira. Dreamers bakal ngadain Gathering Fanfiction. Buat kamu yg tertarik buat ikutan bisa hubungin Miss J. kita juga punya group para Author loh yg bisa dijadikan buat ajang sharing dan pertemanan. Kapannya sih belum tahu pasti karena masih menunggu jadwal dari Dreamers. Tapi yg berminat silahkan hubungin Miss J di Line: IkaaWulandaris. biar bisa aku data nanti.
Oiya NO PLAGIAT YA
Check this out.......
Ri mempercepat langkah kakinya, ia sudah bertekad untuk melewati Pintu rahasia itu untuk kembali ke Istananya. Aku harus mencari buku emas seperti kata Ibu saat itu.
Ia harus menemukan buku itu secepatnya, ia tak ingin Penyiihir itu datang dengan aura menyeramkannya yang seakan mengancamnya itu. Pikirannya melayang saat kemarin sore ia berada di Boutique Park Mira dimana ia merasakan kehadiran Penyihir itu saat tiba-tiba angina berhembus kencang. Tetapi setelah beberapa detik angina itu menghilang, seperti hanya mengantarkan sebuah ancaman baginya. Untung saja tidak terjadi apa-apa setelah itu.
Setelah menginjakkan kakinya dirumah, Ri menaruh tasnya di kamar dan kemudian berlari menuju gudang. Dalam hatinya memanggil-manggil Ra Chel seolah bertelepati untuk mengikutinya menuju gudang pribadi Ri dimana Pintu Rahasia itu berada.
Ri membuka pintu Gudang, Ra Chel kuharap kau bisa mendengar kataku datanglah ke gudang.
Lalu Ri membuka lemari tersebut, cahaya menguar keluar membuat Ri memejamkan matanya. Perlahan cahaya itu meredup dan Ri membuka matanya, dapat ia lihat riakan air tak kasat mata memenuhi seluruh lemari itu. Tangannya terulur menyentuh air itu perlahan, kemudian kaki kanannya melangkah masuk, dan seketika itu ia tertarik kedalam.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”……………..
******
Yonghwa mencari-cari Ri yang tak kunjung ia temui. Hari ini sesuai jadwal yang telah-terpaksa-disepakati dirinya dan Ri, akan berlatih tari untuk acara seni itu. Tapi sejak keluar kelas terakhirnya, Yonghwa tak menemukan batang hidung Ri, padahal ia sudah sangat meluangkan waktunya yang berharga demi mencari mantan kekasihnya. Sebenarnya dimana ia?
Mata Yonghwa memicing saat melihat teman satu kelas Ri, ia segera berlari menghampiri seorang lelaki yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya.
“Ya! Apa kau melihat Ra Chel?”Tanya Yonghwa setelah menepuk pundak lelaki itu.
Lelaki itu mengerutkan kening, melihat Yonghwa dari atas sampai bawah yang tampak terlihat lelah dan keringatan. Alis lelaki itu terangkat, merasa aneh seorang Yonghwa yang dikenal tak perduli dengan gadis manapun mencari Ra Chel. Kemudian alisnya bertaut, ia melihat Ra Chel tadi.
“Kurasa Ra Chel sudah pulang, tadi ia keluar kelas dengan sangat tergesa”Jawab lelaki yang memakai tindikan di telinganya.
Yonghwa menaikkan sebelah alisnya, “Baiklah, gomawo”Ucapnya kemudian pergi.
Yonghwa menggigit bibir bawahnya kesal mendengar jawaban lelaki tadi. Setelah itu ia mengeluarkan ponselnya dari tas gendongnya. Ia mencari nama ra Chel dalam daftar kontaknya, kemudian mendial nama Ra Chel dan menempelkan ponsel ke telinganya.
Tuuuttt….
Tuuuttt……
Tuuutt……
Namun Ra Chel tak kunjung menerimanya. Bagaimana bisa ia pergi begitu saja? Apa ia melarikan diri lagi atau memang ada keperluan penting? Hah! Jinjja!.
*********
Brukkkk….
“Aww”Ri meringis sesaat setelah bokongnya tersungkur menyentuh lantai gudang yang terbuat dari kayu.
“Benar-benar menjengkelkan”Keluhanya kemudian bangun dengan tangan memegang pinggulnya yang sedikit nyeri.
Zrrkkkk…..
Ri menoleh pada pintu gudang yang tertutup, matanya melebar melihat bayangan dua orang sedang berada di balik pintu. Sepertinya mencoba membuka kunci pintu yang terbuat dari kayu.
Siapa mereka?
Kemudian terdengar pedal pintu diputar dan pintu bergerak terbuka, Ri menggigit bibirnya. Matanya mencari-cari tempat persembunyian, tetapi tak ada satupun tempat yang bisa menjadi tempat persembunyian. Bagaimana ini? Aku masih memakai baju Ra Chel.
Pintu pun terbuka memperlihatkan siapa yang ada dibaliknya.
*******
“Ri?”Ra Chel terkejut melihat Ri yang berdiri dengan tangan memegang pinggul dan raut wajah paniknya.
“Ra Chel? Astaga kukira kau siapa”Ucap Ri lalu memegang keningnya, merasa bersyukur ternyata yang ada dibalik pintu adalah Ra Chel dan…
“Nona”Panggil Ros.
“Ros?”Panggil Ri.
Kemudian Ri menghambur memeluk Ros yang juga melangkah mendekat pada Ros. Ra Chel menutup pintu gudang dan menguncinya dari dalam.
“Maaf Ri, aku memberi tahu pada Ros soal pertukaran kita. Dia juga sudah curiga aku bukanlah kau yang sebenarnya, dan…”
Ri menoleh, “Dan apa?”Tanya Ri setelah melepaskan pelukannya pada Ros.
“Yang Mulia Pangeran Edgar akan mempercepat Pernikahan”Lanjut Ros.
Ra Chel menggigit bibirnya.
“Bagaimana bisa?”Tanya Ri tak percaya.
“Kemarin ada yang membuat desas-desus bahwa aku Puteri palsu”Ucap Ra Chel tak bersemangat.
“Apa?”Ri terkejut.
“Itu benar Ri, dan untung saja Ros menolongku, jadi masalah itu selesai. Tapi sebenarnya bukan itu alasan utama Ed mempercepat pernikahan”Jawab Ri.
“Lalu apa?”Tanya Ri penasaran, lalu ia menatap Ros menuntut penjelasan juga.
“Tiga hari yang lalu, bahuku terasa sangat terbakar. Aku juga tidak tahu kenapa karena setelah itu aku pingsan. Tapi Ros bilang, ada dua tanda dibahuku yang memerah dan melepuh seperti habis terbakar. Setelah itu Edgar sangat khawatir dan menyangka itu ulah Penyihir yang bekerjasama dengan Blackwild”Jelas Ra Chel.
Ri mengerutkan keningnya, ia berpikir.
“Tanda apa?”Tanyanya.
“Tanda lahir sepertimu Nona, mahkota dan bintang-bintang di masing-masing bahu”Jawab Ros.
“Bagaimana bisa?”Tanyanya.
Ra Chel menggeleng tidak tahu. Ia menoleh pada Ros yang membalasnya dengan menundukkan kepala tanda ia ta k tahu juga.
Kemudian Ri menutup wajahnya dengan kedua tangannya, mencoba berpikir kenapa Ra Chel mengalami hal itu tiga hari yang lalu saat ia………
“Tunggu! Tiga hari yang lalu?”Tanya Ri.
Ra Chel mengangguk.
“Tiga hari yang lalu, aku merasa ada Penyihir hitam yang berada di Negerimu Ra Chel”Lanjut Ri.
“APA?”Ra Chel terkejut kemudian ia menutup mulutnya dengan sebelah tangan.
“Bagaimana bisa Nona?”Tanya Ros, wajahnya menampakkan takut.
“Aku tak bertemu dengannya, aku hanya mendengar suaranya dan itu sangat menyeramkan kau tahu? Setelah itu, entah bagaimana sku seperti memiliki kekuatan dan bisa berpindah tempat. Tapi sayangnya…….”Ri memotong ucapannya.
“Tapi pa?”Tanya Ra Chel.
“Yonghwa mengetahui hal itu”Jawab Ri pelan.
“APA?”Teriak Ra Chel.
“Hei! Bisakah kau tidak berteriak?”Ucap Ri kesal.
“Maaf, tapi kenapa Yonghwa bisa tahu? Lalu kekuatan? Kau punya kekuatan?”Tanya Ra Chel tak sabar membuat Ri menghembuskan napas gusar karena Ra Chel sangat bawel.
“Dia tiba-tiba datang karena mencariku, lalu aku membawanya berpindah tempat dengan kekuatan yang entah dari mana datang padaku. Tapi ia tidak maksudku belum tahu siapa aku sebenarnya. Maka dari itu aku kemari untuk mencari sesuatu”Jawab Ri kemudian ia duduk di sebuah meja kecil disamping pintu tak berdaun yang tak lain pintu rahasia.
“Sesuatu apa itu?’Tanya Ra Chel.
“Buku bersampul emas. Dulu aku juga pernah dikejar Penyihir hitam, tapi ibu menolongku dan ia bilang jika Penyihir hitam datang aku harus mencari buku itu”Jawab Ri.
Ibu, yang tak dapat kulihat rupanya.
Ra Chel mengangguk mengerti. Ri menoleh pada Ra Chel.
“Omong-omong apa kau sudah menemukan siapa pengawal yang sepertinya penyusup waktu itu? Kau bilang Blackwild berkerjasama dengan Penyihir hitam, berarti Kerajaan kita memang dalam bahaya”Tanya Ri serius.
“Aku minta maaf, aku belum menemukan. Tapi, kurasa dialah dalang yang sama yang menyebarkan desas-desus itu. Maka dari itu aku pusing sekarang dengan pernikahan yang dipercepat”Jawa Ra Chel lesu. Ia berjongkok dan menelungkupkan kepalanya di kedua lututnya.
“Yasudah lakukan saja, kau harus tetap menjadi diriku karena aku harus mencari tahu siapa Penyihir yang mengikutiku sampai ke duniamu”Balas Ri santai.
“Hah? Kau benar-benar tega padaku. Bagaimana jika……jika…….”
“Jika apa?”Tanya Ri jengkel.
“Kau pasti tahu, habis pernikahan biasanya bagaimana. Ah pasti Ed melakukan hal yang tidak-tidak”Jawab Ra Chel dengan nada frustasinya.
Ri menghembuskan napas melihat kelakuan Ra Chel yang berlebihan, sekarang ia melihat Ra Chel mengacak rambutnya karena frustasi.
“Kau pasti juga terkejut, sekarang Yonghwa bersikap berbeda”Balas Ri.
Ra Chel langsung menoleh dengan cepat, Ros terkikik geli melihat Ra Chel yang sedikit aneh.
“Berbeda bagaimana?”Tanya Ra Chel ingin tahu, matanya menatap Ri lekat.
Ri tertawa dibuatnya.
“Apa? Mengapa tertawa”Tanya Ra Chel kesal.
“Kau akan mengetahuinya segera. Saat ini kau kembali ke duniamu, besok kita kembali lagi untuk bertukar kembali. Aku harus cepat menemukan buku itu”Jawab Ri.
“Hey mengapa kau suka sekali memerintah?”Tanya Ra Chel.
“Nona Ri dan Nona Ra Chel lucu sekali jika berdebat”Ucap Ros kemudian terkikik geli lagi.
“Yasudah, cepat kita bertukar pakaian. Aku benar-benar tak ada waktu”Ucap Ri.
Ra Chel pun terpaksa menuruti ucapan Ri, entah ia merasa harus menuruti dan membantu Ri. Bukankah ia juga sudah terlajur masuk dalam permainan tukar menukar diri? Jadi ia juga tak bisa seenaknya lari. Lagipula aku juga penasaran dengan maksud Ri tentang Yonghwa.
**********
Edgar mengelilingi Istana mencari Ri, beberapa dayang mengatakan Ri dan Ros berjalan menuju Gudang pribadi milik Ri di samping kanan Istana. Ia tahu Ri memang memiliki gudang pribadi yang menyimpan barang-barang terlarangnya. Edgar tertawa mengingat barang terlarang itu maksudnya barang-barang yang sebenarnya dilarang digunakan seorang Puteri.
Ia berjalan mendekati gudang itu, tapi semakin langkahnya mendekat, ia mendengar bisik-bisik dari dalam gudang. Sepertinya benar ia ada di dalam.
“Puteri Ri, kau didalam?”Panggilnya saat sudah berada di depan pintu.
Tangannya memegang pedal pintu, berniat membukanya.
Jangan lupa komen dan love... TBC