3 months later
Kelas baru, suasana baru, dan junior baru. Itu yang dirasakan seluruh teman-teman seangkatan Krystal di Seoul High School. Ya, sekarang mereka sudah memasuki tahun ajaran baru. Krystal sudah menginjakkan langkah pendidikannya di kelas XI yang sebelumnya ia kejar habis-habisan seluruh pelajaran yang tertinggal.
Suasana barupun menyelimuti pertemanannya di sekolah itu. Teman- teman Krystal sudah tau jika ia anak Emma dan adik tiri Kang Minhyuk. Bahkan mungkin seluruh sekolah tau bahwa ia adik dari salah satu namja alumni popular di sekolah itu.
Kehidupan gadis cantik itupun bisa dikatakan berubah drastis. Hidup Krystal layaknya seperti Cinderella sungguhan. Apapun yang ia butuh selalu tersedia, apa yang ia minta bisa ia dapat dengan mudah. Bahkan sekalipun ia tidak pernah meminta sesuatu yang tidak ia butuhkan, ia pasti akan mendapatkannya.
***
Seoul High School
Hari pertama masuk sekolah, tidak banyak kegiatan yang dilakukan para siswa disana, hanya waktu bebas setelah upacara penerimaan siswa baru di sekolah itu dan kegiatan orientasi siswa.
Seperti biasa, Krystal dan teman-temannya selalu berkumpul disaat waktu senggang. Entah kenapa, sesering apapun mereka bertemu, tidak akan membuat mereka sama sekali bosan. Mungkin ini yang dinamai persahabatan.
Taman di belakang sekolah seperti sudah menjadi tempat langganan mereka tiap waktu senggang.
“Ah, akhirnya kita bisa berkumpul lagi disini setelah liburan kemarin.” ujar Kim Jong Dae atau biasa dipanggil Chen oleh teman-temannya seraya berbaring di hamparan rumput hijau.
“Ya, dan sekarang kita jadi sunbae!!! Hahaha!! Penderitaan kita berkurang satu tingkatan. Aku benci saat sunbae kita memperlakukan kita seperti OB!” cetus Baekhyun dengan wajahnya yang selalu ceria.
“Hah, aku juga senang, akhirnya hutang nilaiku semester kemarin bisa terbayar.” Sambung Krystal yang kini bersandar di batang pohon besar, menikmati semilir angin yang mengusap wajahnya.
“Kami juga senang, akhirnya kau bisa kembali bergabung bersama kami.” Sambut Kai seraya mengusap lembut kepala Krystal.
“Bagaimana kondisimu sekarang? Apakah sudah membaik?” tanya Baekhyun sentak membuat Krystal terbangun dari sandarannya.
“Doakan saja aku bisa cepat sembuh. Kata dokter, aku selalu memberikan perkembangan positif tiap kali check up.” Ucap Krystal. “By the way, dimana Seohyun dan Chanyeol?”
“Mereka terpilih jadi anggota OSIS tempo hari, jadi hari ini tidak bisa ikut kumpul. Geundae, bagaimana jalan-jalanmu di Jerman kemarin? Apa menyenangkan?” tanya Sunny. Ya, liburan kemarin, Krystal memang pergi bersama Emma dan Minhyuk ke Jerman untuk perawatan Krystal sekaligus berlibur.
“Jalan-jalan? Aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit daripada jalan-jalan. Kau tau, semua hadiah yang kalian dapat, itu Minhyuk yang belikan. Aku tidak boleh keluar, bahkan hanya untuk membeli hadiah.”
“MWO?! Jadi ini Minhyuk sunbae yang belikan?” ucap Sunny sedikit berteriak. “Omo, aku akan merawat kalung ini seperti merawat anakku dan Minhyuk sunbae.”
“Jinjja? Tapi, ini tidak ada racunnya ‘kan? Bukannya dia sangat membencimu sejak teater dulu?” sahut Sehun yang masih mengunyah cokelat yang Krystal bawakan untuknya.
“Kalau itu, aku tidak tahu…hehehe berdoa saja itu tidak ada racunnya.” Ucap Krystal seraya tertawa kecil.
*FLASHBACK*
One month ago
Krystal mengepakan seluruh barang bawaannya ke dalam koper dengan dibantu asistennya, Young Ji. Tidak banyak yang dibawa, hanya beberapa lembar baju, buku-buku, dan PSP baru miliknya.
Selesai mengepakan bawaannya, ia turun kebawah menghampiri ibunya yang sibuk berkutat dengan ponselnya. Dilihatnya tiga koper besar yang hanya berisikan barang pribadi milik ibunya, dibandingkan dengan satu koper kecil miliknya ditambah satu ransel berukuran medium. ‘apa yang wanita ini bawa? Apa dia bawa seisi kamar?’ batin Krystal.
“YAK! KANG MINHYUK! DIMANA KAU SEKARANG?!” seru Emma dengan meninggikan nada bicaranya di telpon. “KITA AKAN SEGERA BERANGKAT DAN KAU MENGHILANG?!”
‘Aku tidak mau ikut! Pergi saja sendiri!’ ucap namja bernama Minhyuk itu dari seberang sana.
“KALAU KAU TIDAK IKUT, KAU TIDAK BISA MASUK KE RUMAH SAMPAI KAMI PULANG! DAN AKU AKAN MEMBLOKIR KARTU KREDITMU!”
“Apa-apaan kau ini! Kau selalu mengacaukan kehidupanku! Aku sangat membencimu!’
“Terserah kau mau bilang aku apa, yang pasti aku mau sepuluh menit lagi kau sudah ada dirumah!”
Tiiiittttttttttt………… sambungan terputus
Emma menarik nafas panjang dan menghempaskan tubuh dan ponselnya di sofa besar. Sementara Krystal tidak berhenti memalingkan pandangannya pada koper-koper Emma sambil memutar balikan pikirannya tentang apa isi dari koper Emma.
Untuk jeritan Emma ditelfon, rasanya sudah sangat biasa sejak ia tinggal disana mendengan ibunya itu adu argumen dengan kakak tirinya.
“Min Ah-ya..” panggil Emma pada salah satu pegawainya.
“Ne, nyonya. Ada yang bisa saya bantu?”
“Tolong kemasi pakaian Minhyuk. Ia akan ikut denganku ke Jerman.”
“Baik nyonya..” ujar Min Ah yang segera melaksanakan perintah Emma.
Tepat setelah Min Ah membawakan barang-barang Minhyuk, saat itu juga namja tampan itu memasuki rumah dengan wajah gusar.
“Kau! Kenapa kau selalu memaksaku?!” bentak Minhyuk sesampainya ia dirumah.
“Aku ini mengajakmu bukan untuk kepentinganku sendiri, tapi juga untukmu.”
“Aku muak melihatmu…. Dan melihat KAU, KRYSTAL JUNG!”
Sentak Krystal langsung mengalihkan pikirannya ke asal suara yang meneriaki namanya. “MWO?! Aku lagi? Kenapa kau selalu menyalahkanku?! Kenapa kau selalu mencari masalah denganku? Kenapa kau selalu melimpahkan amarahmu padaku?! Hah?! Bahkan kita jarang berbicara, tapi kau masih begitu benci padaku?!”
“ITU KARENA KAU! KAU MENOLAKKU DAN KAU ANAK DARI WANITA INI!”
“CUKUP! Aku lelah, kenapa kita harus terus berkelahi. Kita berangkat sekarang. Kang Minhyuk, kau harus ikut!”
***
Airplane
Kurang lebih delapan belas jam mereka harus menempuh perjalanan dari Seoul menuju Berlin. Didalam pesawat jelas tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan selain duduk dan ke toilet walaupun mereka duduk di kelas VVIP.
Untuk mengusir rasa bosan, Krystal dengan santai mendengarkan musik melalui earphone-nya sambil memainkan PSP miliknya, sedangkan Emma menikmati pijat eksklusifnya. Minhyuk?
Ia sibuk membongkar isi tas miliknya dan milik Emma.
“Sial! Eomma, mana PSP-ku? Apa pembantu itu tidak membawanya?!” gerutu Minhyuk yang terus membongkar seisi tas hingga penumpang lain dan pramugari sedikit canggung dengan tingkah Minhyuk.
“Aku memang hanya menyuruhnya untuk mengemasi pakaianmu. Tunggu beberapa jam lagi, eomma akan belikan untukmu jika sudah turun dari pesawat.” Ucap Emma dengan santai.
“Aku bosan dan aku ingin main sekarang!”
“Usiamu berapa, Kang Minhyuk? Apa kau tidak malu merajuk seperti ini didepan orang lain??”
Tidak ada jawaban dari Minhyuk. Ia hanya mendengus kesal menatap Emma yang sedang menikmati pijatnya tanpa memandangnya sedikitpun dan kembali duduk di tempatnya semula.
Sesaat kemudian, ia melihat adiknya masih asik dengan video game di tangannya dan langsung merebutnya dari Krystal.
“Ah, kembalikan!” seru Krystal seraya berusaha merebut kembali PSP-nya.
“Aku pinjam sebentar, kau kan sudah daritadi. Aku juga bosan!” ucap Minhyuk yang masih berhasil menguasai video game milik Krystal.
“Andwae! Aku masih ingin main! Kembalikan!”
“Yak! Kau ini pelit sekali! Aku tidak bawa PSP-ku. Sesampainya nanti, aku akan belikan kau susu cokelat yang banyak.” Ujar Minhyuk.
“Ah…. Jinjja? Bagaimana jika kau bohong?”
“Kalau aku bohong, ya itu salahmu sendiri. Kenapa masih percaya hahaha. Lagipula kau bisa memintanya sekarang pada pramugari itu.” Sahut Minhyuk yang masih fokus pada permainan yang ada didepannya.
“Ah! Shit! Kembalikaaaannnn!!!!!!”
Keributan itu terus berlanjut hingga membuat eomma mereka sedikit emosi mendengar pertengkaran anak-anaknya dan mengambil alih video game yang menjadi rebutan.
“Tidak ada yang main PSP lagi.” Ucap Emma dingin seraya memberikan video game itu pada salah satu asisten yang ia bawa. Sentak membuat Krystal dan Minhyuk terdiam.
*FLASHBACK END*
***
KRRIIIIIIIIIIINNGGGGGGG
Bel berdering di SMA unggulan itu memberi tanda bahwa mata pelajaran dan masa orientasi bagi kelas satu usai. Seluruh siswa di sekolah itu berhamburan keluar kelas, ada yang setelahnya langsung pulang, ada juga yang mengikuti ekskul setelahnya.
Keluarnya Krystal, Seohyun, Chanyeol dan Sehun bersamaan dan mendapati banyak hoobae yang masih mengenakan seragam SMP mereka membuat mereka tertawa sedikit angkuh dan senang, sekaligus mengingat masa-masa saat mereka ada di posisi hoobae-nya sekarang.
“Ahaha, aku tidak menyangka ternyata punya hoobae saat SMA sebahagia ini. Setidaknya kelas XII punya sasaran baru untuk disuruh dan dikerjai, bukan kita lagi.” Seru Sehun seraya memperhatikan para hoobae-nya yang mondar mandir di koridor.
“Ne, mereka juga sangat penurut, apapun yang aku bilang, langsung mereka lakukan.” Sahut Chanyeol yang merupakan salah satu anggota OSIS.
Sambil berjalan menuju gerbang, satu persatu diantara teman mereka muncul dari kelasnya hingga akhirnya mereka lengkap berdelapan.
Mereka keluar dari sekolah bersama-sama dan memutuskan untuk ‘nongkrong’ sebentar di kedai ramyeon depan sekolah.
“Kalian tahu, si Park Chanyeol ini jahat! Ia menyuruh salah satu siswa untuk ‘nembak siswa yang lain sampai cintanya diterima. Gila.” Ucap Seohyun seraya meninju kecil pergelangan tangan Chanyeol.
“Namja dengan namja maksudmu?” tanya Baekhyun.
“Ne! hampir setengah jam siswa itu ngemsi cinta. Untung Kwon seonsaeng-nim datang.” Jelas Seohyun lagi. “Awas kalau kau melakukan itu lagi besok! Aku akan melaporkannya pada kepala sekolah!”
“Yak Joohyun-ah! Kau tidak asik!” sahut Chanyeol dengan kesal.
“Ehm, by the way. Krys, kau kan baru pindah ke rumah baru, apa tidak ada niat untuk mengundang kami ke rumahmu?” seru Baekhyun. Ia ingat betul bagaimana isi rumah Emma dan betapa baiknya Emma pada tamu-tamunya.
“A! Nde, kau harus mengundang kami kerumahmu!” ujar Sehun menyetujui apa yang Baekhyun bilang.
“Kalian berdua mau makan gratis lagi, ‘kaaaaaan?” ucap Krystal seraya menaikan sebelah alisnya.
“Makan gratis? Jinjja? Kalau begitu ayo kita kerumah Krystal!” seru Chen. Diantara lima namja dikelompok mereka, hanya Kai atau Kim Jong In yang tidak rakus seperti yang lainnya.
“Apa dirumahmu ada pizza?” sambung Chanyeol yang sangat menggilai makanan dari Italia itu.
“Keurom! Aku, Sehun, dan Krystal jauh sebelumnya pernah kerumah Emma ahjumma untuk mengembalikan dompetnya yang tertinggal di Twosome Coffee, kalian tau, ia menyediakan makanan apapun yang kami minta! Apapun, termasuk pizza!” jelas Baekhyun dengan mata berbinar dan antusias.
“Jinjja? Ah Krystal-ya, jebal, kami ingin main kerumahmu!!!” pinta Sehun, Chen, Chanyeol, dan Baekhyun bersamaan seraya memasang tampang ‘kelaparan’nya.
Krystal hanya diam beberapa saat, mempertimbangkan permintaan teman-temannya sekaligus berapa banyak mereka akan makan, mengingat tempo hari, Sehun dan Baekhyun saja berhasil menghabiskan makanan satu meja penuh.
“Hmm, baiklah. Tapi sebelum kalian kerumahku, aku harus tanya dulu pada eommaku. Mungkin besok kalian baru bisa datang. Eottae?”
“OKAY!” jawab mereka serempak.
***
Krystal’s Pov
DRRRTT..DDRRTTT
Ponselku bergetar di saku seragamku. Aku membukanya, dan ternyata Ki Ho ahjussi. Ia sudah menjemputku. Aku sengaja memintanya agar menjemput dan mengantarku sedikit jauh dari sekolah, karena semua mobil yang eomma miliki terlalu mencolok. Sebenarnya aku bisa pulang sendiri, tapi wanita itu terlalu khawatir.
“Teman-teman, aku harus pulang sekarang. Aku sudah dijemput.” Ujarku setelah membaca pesan dari Ki Ho ahjussi.
“Eoh, dimana jemputanmu?” tanya Sunny.
“Dia, ada di samping sekolah. Nanti aku akan beri tahu kalian besok bisa main atau tidak. Okay? Annyeong..” ucapku dan langsung meninggalkan kedai ramyeon dan yang lainnya.
Ini kali pertamanya aku akan membawa teman-temanku kerumah. Entahlah, aku masih merasa tidak enak pada eomma jika harus membawa teman sedini ini. Apalagi tujuan mereka ke rumah hanya untuk makan.
Dalam waktu 20 menit aku sudah sampai didepan rumah dengan disambut asistenku dan beberapa pegawai eommaku yang lainnya seraya memberi hormat padaku.
“Ah, annyeong.” Ucapku seraya membungkukan tubuhku. “Aku sudah pernah bilang, kalau aku yang datang, kalian tidak perlu seperti ini. Ara??”
“Tapi nyonya besar bilang, kami harus memperlakukan nona muda sama seperti nyonya besar dan tuan muda.” Ujar salah satu dari mereka yang berjajar di pintu.
“Khusus untukku. Aku PERINTAHKAN kalian, untuk tidak melakukan ini lagi. Mungkin kecuali kalau aku sedang bersama eomma atau Minhyuk oppa. Kalau kalian terus seperti ini, aku tidak mau masuk rumah!”
“Ah, eoh.. baik nona muda. Kami minta maaf..”
“Aku maafkan. Sekarang kalian bisa istirahat. Aku keatas dulu. Annyeong..” ujarku seraya melemparkan senyum pada mereka semua dan segera masuk kedalam rumah.
Aku langsung mencari dimana eommaku yang ternyata berada di ruang keluarga sambil menikamati jamuan sorenya dan berkutat dengan tab miliknya bersama Minhyuk yang duduk manis dengan stick play station miliknya.
Namja itu sebenarnya sangat tampan, dan manis. Tapi sayangnya, sifat dan wajahnya tidak sinkron. Aku berharap suatu hari nanti ia bisa mengubah sikapnya, terutama padaku dan eomma.
“Eomma..” sapaku ketika aku masuk menemuinya.
“Eoh, kau sudah pulang. Sudah minum obat?” tanyanya.
“Sudah. Eomma boleh aku tanya sesuatu?”
“Keurom.”
“Besok teman-temanku ingin main kerumah. Boleh?”
“Keurom! Why not?” ucap eomma dengan wajah yang berbinar. Ia selalu seperti ini didepanku, dan aku menyukainya.
“Mwo? Teman-temanmu ingin main? Kau mau pamer kekayaan barumu?” seru Minhyuk menyela pembicaraan antara aku dan eomma.
“ANI! Wae?! Kau tidak suka aku membawa mereka?” sahutku seraya bertolak pinggang sambil menatap namja berambut cokelat itu dari samping.
“Eoh, aku tidak suka! Apalagi temanmu yang centil itu, yang berambut pendek dan yang paling pendek.. oh, Sun Kyu. Dan Oh Se Hoon, dia membuat kacau hubunganku dengan Shin Hye.”
“Ahahaha jinjja! Kau? Seorang KANG MIN HYUK, cemburu dengan si cadel OH SE HOON? Apalagi hanya karena seorang yeoja?! Cih.. jangan sebut dirimu seorang penakluk wanita kalau level kecemburuanmu saja hanya sebatas Sehun. Bahkan Sehun sendiri pernah bilang padaku, bahwa Shin Hye sunbae-lah yang selalu mengejarnya. Hah, dasar pecundang!” Ucapku menyindir penuh apa yang baru saja Minhyuk katakan padaku tentang teman-temanku.
“Mworago?!” ucap Minhyuk setelah mendengar kata-kataku. Ia menaruh stick PS-nya dengan kasar dan langsung menatap tajam kearahku. “Apa kau bilang barusan?!”
“KAU PE.CUN.DANG!”
Minhyuk langsung bangun dan menggengam erat tanganku. Sakit, sangat sakit. Ia sangat kesal mendengar kata-kata itu, tapi aku menyukai reaksinya. Itu artinya, semakin dia marah, semakin ia mengakui status ‘pecundang’ yang aku berikan padanya.
Melihat aku dan Minhyuk hampir berkelahi, eomma segera memisahkan kami berdua.
“Kalian! Berhentilah berkelahi. Tidak bisakah menjadi anak-anak yang manis untukku? Aku lelah bekerja tiap hari untuk kalian, aku berusaha mengembangkan bisnis ayahmu, Minhyuk, untukmu nanti, aku juga berusaha keras untuk membahagiakan kalian berdua. Beri aku timbal balik dengan bersikap baik satu sama lain, apa tidak bisa?!” ucap eomma yang sentak membuatku dan Minhyuk terdiam.
Aku berdiri mematung didepan eomma, dan Kang Minhyuk segera kembali ke tempatnya semula, didepan TV dan melanjutkan kegiatan bermainnya dengan wajah masam.
“Eomma, mianhae.” Ucapku seraya menundukkan kepala.
“Jangan berkelahi lagi.” Ucap eomma seraya menghusap lembut kepalaku.
“Ne, aku tidak akan berkelahi lagi dengan oppa.”
“Good. Sekarang kau mandi dan ganti pakaian. Duduk disini temani aku minum teh, atau temani oppa-mu bermain.” Ujar eomma sentak membuatku menyunggingkan bibirku dan menatap seorang namja yang masih asik dengan permainannya tanpa peduli dengan amarah ibunya sekalipun.
“Ne.. keundae eomma, bagaimana? Boleh teman-temanku main kesini besok?”
“Ne, ajak mereka semua. Aku tidak keberatan sama sekali.”
“Jinjja? Apa kau tidak keberatan? Makan mereka banyak, jumlah mereka juga cukup banyak.”
“Beri apapun yang mereka minta. Aku suka semangat anak muda dirumahku, asal kalian tidak melakukan hal-hal negatif. Tapi besok aku tidak bisa menemani kalian, eomma ada meeting dengan klien.”
“Ah, eomma, gomawooooo” ucapku dan langsung memeluk wanita paruh baya ini.
Krystal’s Pov End
***
Setelah mendapatkan izin dari ibunya, Krystal segera berlari menuju kamarnya. Ia meletakan tasnya ke atas sofa dan mengambil ponsel didalamnya.
Ia membuka sebuah grup pesan di Kakao Talk yang bersikan tujuh orang temannya dan mulai mengirim pesan.
*Chatting Room*
***
Setelah panjang lebar chatting bersama temannya, sekarang waktunya buka e-mail. Entah sudah berapa besar rasa rindu yang ia tahan sejak pangerannya pergi. Ia hanya bisa menatap layar ponsel atau layar laptopnya untuk mengusir kerinduannya pada pangeran kodok kesayangannya.
Belum lagi, satu minggu ini e-mail-nya pada Joong Ki belum dibalas sama sekali.
Ia membuka laptopnya perlahan dan menekan tombol power sambil berdoa. Berharap kali ini namja tampan itu sudah membalas pesannya.
Setelah menyalah penuh, satu persatu icon pada layarnya ia buka dan melihat empat email yang ia dapat hari itu.
“AAAA!! Akhirnya pesanku dibalas!” seru Krystal dengan sedikit menjerit ketika melihat sebuah email yang ia tunggu-tunggu.
Mianhae, Krystal-ya. kemarin aku sibuk untuk daftar ulang di universitas dan cari rumah disini untuk aku tinggal.
Baru aku buka email, inbox-ku isinya email darimu semua. Apa kau sangat merindukanku? Sabar ya, aku pasti akan cepat kembali :p
Bagaimana kabarmu? Kondisi mu?
Apa Kang Minhyuk masih suka memarahimu??
Aku harap kau jaga diri baik-baik disana. aku tidak sabar melihatmu lekas sembuh dan kembali ceria seperti dulu.
Ah, tiga hari lagi, aku pikir kita bisa chat bersama. Kau bisa kan? Jam 7 waktu Korea, aku akan menunggumu online di skype. Eottae?
Dan.. nado jeongmal bogoshippoyo {}
saranghae♥
‘Ah jinjja! Namja ini selalu bisa membuat jantungku berdebar!’ seru Krystal dalam hati. Belum lagi foto yang dikirimkan namja itu. Dia selalu bisa mengubah image-nya tiap saat.
Iapun mulai memulai mengetik pesan balasan untuk Joong Ki.
Ne sunbae, aku mengerti.
Ya ini karena aku memang terlalu rindu haha~
Aku baik, kau sendiri?
Kondisiku, seperti yang sebelumnya aku bilang, aku mengangsur baik. Ini juga berkat semangat yang selalu kau berikan untukku. Gomawoyo :*
Kang Minhyuk.. hmm, kau tau sendiri hubungnku dengannya dari awal memang tidak baik. Tadi sepulang sekolah saja kami kembali ribut.
Ehm, tiga hari lagi? Apa itu tidak terlalu lama????!!!!
Tapi jika kau hanya bisa di waktu itu, aku akan menunggu J
Baiklah, aku harus menemani eommaku dibawah setelah ini.
Jaga diri baik-baik, annyeong..
Nado saranghae♥
Tulis Krystal panjang lebar pada pesan yang ingin ia kirim. Menyatakan perasaannya tidak sesulit pada awal ia merasakan jatuh cinta. Justru sekarang rasanya ia ingin terus mengatakan bahwa ‘Aku mencintaimu’ pada namja yang benar-benar sudah merebut hatinya itu.
***
Seoul High School
Hari kedua di semester pertama tahun ajaran baru. Masih sama seperti kemarin, masa orientasi siswa berlanjut. Jam masuk ke kelaspun hanya untuk membagikan jadwal mata pelajaran baru dan sisanya demo ekskul yang akan dilakukan senior kelas X.
DRRTT DRRTT
Ponsel di saku Krystal bergetar. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan mengeluarkannya, dilihat isi pesan yang ia dapat. Dari Chen.
From : Kim Jong Dae
Kelasku kosong, kalian kesini saja sekarang. Taman belakang sedang ditata ulang, kita belum bisa duduk disana.
Setelah membaca pesan dari Chen, Krystal mengajak sahabatnya itu untuk bergabung dengan yang lain di kelas Chen.
“Sehun-a, kita ke kelas Chen Chen. Yang lain ada disana.” ucap Krystal yang langsung bangkit dari tempatnya.
“Eoh! Kajja.”
Mereka berdua berjalan menyusuri koridor menuju kelas XI IPA 2, kelas Chen dan Kai.
Disela-sela perjalanan, mereka sempatkan diri untuk ‘sedikit’ menyombongkan diri didepan para hoobae-nya di kelas yang menjadi tanggung jawab Seohyun dan Chanyeol.
“Kau tau kelas Joohyun dan Chanyeol dimana?” tanya Krystal pada Sehun seraya mencari-cari kelas sahabatnya.
“Eoh, kalau tidak salah, di kelas Merkurius” jawab Sehun. “Kau mau apa sunbae baru? Mau ikut jadi PJ mereka?”
“Ani, aku ingin sedikit iseng dengan hoobae baru haha. Oh Sehun, temani aku! Kajja!”
“Ini masih pagi Krystal Jung!”
Dengan menggandeng erat tangan Sehun, Krystal mencari kelas yang dinamai Merkurius itu dan mendapatinya di lantai bawah, lantai 1 untuk kelas X.
“Nah, itu Seohyun!” ujar Krystal ketika melihat Seohyun dari jendela dan melambaikan tangannya ketika Seohyun juga melihat ke arahnya.
Baru Seohyun ingin keluar dari kelas untuk menyapa teman-temannya, tapi Krystal dan Sehun malah menampakan kepalanya dari pintu ke dalam kelas yang penuh dengan wajah-wajah yang masih asing. “ANNYEONG!!” sapa Krystal dan Sehun dengan suara keras pada seisi ruangan.
“Michingeo aniya?! Kita masih proses orientasi Krys!”
“Annyeong sunbaenim..” jawab seisi kelas dengan serempak.
“Wah, sunbae, kau cantik sekali…” ucap salah satu siswa didalam kelas.
Mendengar ucapan jujur dari hoobae-nya, wajah Krystal memerah karena tersipu malu. Jarang-jarang ada yang memujinya seperti ini, apalagi anak baru disekolahnya.
“Hey, Myung Soo-ya, jangan memujinya seperti itu. Lihat wajahnya jadi merah karena ke-pede-an.” Seru Chanyeol ketika melihat wajah Krystal yang berubah warna. “Kau juga Krys, ingat JOONG KI SUNBAE!” ucapnya lagi dengan menekankan kata ‘Joong Ki sunbae’ pada kalimatnya.
Mendengar ucapan Chanyeol membuat senyum diwajah Krystal langsung pudar dan menyunggingkan bibirnya pada sahabatnya itu. “Ara!”
“Sunbae itu juga tampan.” Ucap salah satu siswi disana sambil menunjuk Sehun yang juga masih menampakan kepalanya dikelas itu. Mendengarnya berbicara seperti itu, Sehun melemparkan senyumnya dan melambaikan tangan pada seisi hoobae dikelas yang membuat seluruh siswi berteriak kecil.
“Yak! Kang Seulgi! Aku lebih tampan darinya!” seru Chanyeol tidak mau kalah.
“Ani! Sunbae itu lebih tampan!” timpal Seulgi balik.
“Oooh, jadi Sehun lebih tampan. Kau, maju kedepan!” perintah Chanyeol pada siswi itu. “Yak! Kalian semua bosan kaann?” seru Chanyeol pada anak buah(?)nya.
“NEEE!!” jawab mereka serempak.
“Aku akan memberikan kalian hiburan. Tapi kalian harus bilang aku lebih tampan dari Oh Se Hoon…” seru Chanyeol, belum selesai ia menyelesaikan kalimatnya, sebuah pukulan kecil melayang ke kepalanya.
“Pabo!” seru Seohyun seraya memukul kepala Chanyeol.
“Akh! Biar!! Sekarang, kalian bilang ‘Park Chanyeol sunbae lebih tampan dari Oh Se Hoon sunbae. Okay.. 1..2..3..”
“PARK CHANYEOL PABO!” teriak Sehun dan Krystal di kelas itu dan langsung kabur meninggalkannya dengan seisi ruangan yang menertawakan temannya itu.
Chanyeol sendiri hanya bengong dan memasang tampang innocent-nya karena shock sekaligus malu dengan apa yang teman-temannya lakukan.
***
Waktu menunjukkan pukul dua siang, jam pulang untuk seluruh siswa di sekolah itu. Memang tiga hari pertama masuk jam di sekolah tidak terlalu lama karena masih masa orientasi siswa baru.
Krystal dan teman-temannya menunggu jemputan Krystal yang akan memboyong mereka menuju rumah Krystal. Sebenarnya yang lain bisa saja naik mobil bersama Jong In, tapi supirnya tidak bisa menjeputnya dibawah jam empat sore, jam pulang biasa siswa disana karena harus mengantar orang tua Jong In.
“Krys, kau yakin mobilmu muat membawa kita semua? Aku pikir sebagian dari kita naik bus saja.” Ucap Chanyeol pada teman-temannya.
“Okay, kalian naik bus, aku naik mobil bersama Krystal!” seru Baekhyun yang sentak membuat yang lainnya diam sambil menatapnya tajam. “Waee??! Kenapa melihatku seperti itu?!”
“Hahh, aku pikir muat. Tunggu saja sebentar lagi.” Ujar Krystal seraya melirik arlojinya.
Tepat seperti perkataannya, sebuah pesan masuk membuat ponsel Krystal bergetar di saku jas-nya.
Ia membuka pesan yang ia dapat. Dari Ki Ho ahjussi yang memeberi tahunya bahwa ia sudah sampai disamping sekolah untuk menjemputnya.
“Ah, sudah sampai. Kajja.” Ucap Krystal setelah membaca pesan dari supirnya.
“Di samping sekolah?” tanya Sunny.
“Ne.”
“Aku curiga, mobilnya muat mengangkut kita semua, jangan-jangan ia dijemput dengan truk?!” cetus Baekhyun asal sambil membulatkan matanya.
“Yak! Awas kau Byun Baekhyun, kalau aku tidak dijemput dengan truk, kau duduk di bagasi!” seru Krystal seraya melayangkan jitakkannya ke kepala Baekhyun.
Karena ukuran sekolah yang terbilang besar, maka untuk sampai ke sampingnya pun cukup jauh dan sedikit sepi karena tidak banyak siswa yang lewat sana.
“Dimana mobilmu?” tanya Chen yang melihat ke kanan dan kekiri.
“Itu.” Jawab Krystal singkat seraya menunjuk sebuah mobil hitam.
“WANJIR?! Kau dijemput dengan Limousine? Dijemput ke sekolah? Apa tidak terlalu mencolok?” seru Chanyeol seraya membelalakan matanya yang besar.
“Itu alasanku kenapa memintanya menunggu di samping sekolah. Kajja. Ohya, Baekhyunnie, kau dibagasi, okay?!”
“Yah, Krystal Jung yang cantik, kau tega melihat temanmu yang tampan ini di bagasi?”
“Aish, cepat masuk kedalam Baekhyunnie! Sebelum aku berubah pikiran!”
***
Krystal’s House
Mobil Limousine berwarna hitam memasuki rumah megah yang sekarang ia tinggali. Seperti pesannya kemarin pada semua pengurus rumah, tidak ada lagi yang berjajar didepan pintu.
Krystal menekan bel yang ada didepan pintu dan langsung disambut oleh seorang pengurus rumah dengan senyumnya. “Annyeong, Min Ah-ssi.” Sapa Krystal.
Dari dalam rumah sudah tercium aroma menyengat dari masakan yang dipesan pasukan kelaparannya Krystal.
“Nona muda, annyeong. Semua makanannya sudah jadi.” Ucap Min Ah ketika melihat Krystal bersama teman-temannya.
“Gomawo Min Ah-ssi. Kajja, kita masuk!”
Mereka masuk ke dalam rumah dengan disambut makanan yang mereka pesan sebelumnya. Para pengurus rumahpun sampai heran melihat anak-anak yang seperti tidak pernah makan sebelumnya. Terutama Chen, Chanyeol, Baekhyun, dan Sehun.
Setelah makan, mereka berkumpul di ruang keluarga. Kai dan Sehun bermain play station milik Minhyuk, sedangkan Krystal, Sunny, Seohyun, Chen, Baekhyun, dan Chanyeol asik bermain kartu UNO bersama sambil berbincang.
Suasana dirumah itu cukup ramai mengingat semua diantara mereka sangat senang bicara panjang lebar, apalagi karena moodmaker mereka, Chen, Baekhyun, dan Chanyeol yang selalu menghibur mereka sehingga dalam persahabatan mereka selalu terasa riang.
Ada juga Seohyun dan Kai yang selalu memberikan ketenangan pada yang lainnya ketika masing-masing dari mereka merasa gundah.
“Ah, Krystal-ya, dimana Minhyuk sunbae? Aku pikir ia akan ada dirumah.” Ucap Sunny mengalihkan pembicaraan sebelumnya.
“Molla, mungkin dia main bersama temannya diluar. Jangan bicarakan dia. Biasanya setelah ada yang bicara tentangnya, ia akan menampakan diri.” Jawab Krystal santai.
“Keundae, apa dia tidak kuliah?” tanya Seohyun.
“Hm, mungkin dia akan kuliah, tapi aku tidak tau dimana. Aku tidak pernah menanyakannya.”
Mereka melanjutkan permainan dengan asik tanpa gangguan. Tapi tidak sampai akhirnya ucapan Krystal yang belum lama benar-benar terjadi.
Suara keras mobil sport milik Minhyuk langsung mengalihkan konsentrasi Krystal ke arah pintu. “Bagus! Dia sungguh datang!” ucap Krystal.
BRRMMMM
Bunyi suara mobil lainnya. Ternyata ada lebih dari empat mobil yang memasuki pekarangan rumah mewah itu.
Tidak lama setelah suara itu menghilang.
BRAAKK
Minhyuk membanting pintu rumah bersama teman-temannya hingga membuat teman-teman Krystal terkejut dengan suara pintu yang Minhyuk buka. Mereka terdiam dan mengalihkan pandangan ke asal suara ribut itu.
Sekumpulang orang yang dibawa Minhyuk memasuki rumah dan mengabaikan sambutan yang diberikan pegurus rumah. Sebagian dari mereka langsung mengambil makanan teman-teman Krystal di atas meja, dan sebagian lagi mengikuti Minhyuk ke arah ruang keluarga, yang disitu juga ada Krystal dan teman-temannya.
Dengan seenaknya mereka melempar semua tas milik Krystal dan teman-temannya ke lantai dan duduk di atas sofa, juga mengacak-acak permainan teman-teman Krystal.
Minhyuk yang melihat Kai dan Sehun masih memegang stick PS miliknya langsung meraih dengan kasar dan menendang kaki Sehun yang menghalangi jalannya. “Pabo! Minggir! Ini milikku!” gerutu Minhyuk yang sentak membuat Kai dan Sehun menyingkir dari hadapannya.
Krystal yang melihat perilaku tidak sopan Minhyuk dan temannya langsung mengusir mereka dari tempatnya. “Kalian! Tidak sopan! Kalian lebih tua, tapi tidak bisa menunjukan etika baik didepan yang lebih muda!” bentak Krystal dihadapan teman-teman Minhyuk.
“Yak, Kang Minhyuk-ssi! Aku lebih dulu disini, kau ‘kan bisa ke tempat lain!” bela Krystal yang diacuhkan Minhyuk.
Kesal perkataannya tidak didengar, Krystal mencabut kabel TV beserta PS. “Dengarkan aku Kang Minhyuk! Kau harus pergi dari sini, aku duluan disini, jadi kau yang harus pindah!”
Geram lihat adiknya membentaknya seperti itu, Minhyuk bangun dari duduknya dan mendekatkan wajahnya ke Krystal. “Aku tidak peduli! Kalau kau mau, kau bisa pindah! Aku dan teman-temanku tetap disini!”
“Dan. Jangan pernah menyentuh barang-barangku!” lanjut Minhyuk yang kemudian kembali berkutat dengan game miliknya.
Krystal menarik nafas panjang dan mengambil tas miliknya. “Hah, teman-teman, kajja, kita main dikamarku saja. Disini terlalu bau! Banyak sampah!” cetus Krystal yang langsung segera di respon oleh teman-temannya. Kai dan yang lainnya langsung mengambil tas miliknya dan mengikuti Krystal menuju kamarnya di lantai dua.
Satu persatu mereka memasuki kamar Krystal masih dengan kondisi terkejut. Sejak kejadian tadi, apalagi Minhyuk hampir melukai salah satu teman mereka.
“Mianhae, itu alasannya kenapa aku tidak mau ada dia!” ucap Krystal pada teman-temannya.
“Gwaenchanha, Krys, aku baru tau sifatnya seburuk itu.” Seru Seohyun seraya mengusap punggung Krystal. Ia tau betul temannya itu juga takut dengan perlakuan Minhyuk barusan.
“Ne, aku rasa, aku tidak bisa mencintainya lagi.” Ujar Sunny yang hampir menangis melihat tingkah kasar yang dilakukan Minhyuk.
“Eoh, dia tadi menendangku! Dia pikir dia siapa! Sungguh aku membenci dia sampai mati! Sunbae sialan!” gerutu Sehun sambil meninju tangannya sendiri seakan yang dia pukul adalah Minhyuk.
“Ne, aku minta maaf Sehunnie, lain kali, kalau kalian mau kerumahku lagi, lebih baik kita main di kamar. Kalian masih mau, ‘kan main kesini? Aku akan melaporkan ini semua pada eomma!”
“Ya, aku tidak apa. Tapi dia sangat tidak sopan.” Sahut Sehun lagi.
“Eoh, baiklah, kita lanjut main saja. By the way, ukuran kamarmu ini hampir sama besarnya dengan ruang tamu di rumahmu yang lama! Kita bisa main lebih aman disini.” Ucap Chanyeol berusaha mencairkan suasana tegang diantara teman-temannya.
“Baiklah, aku pinjam PS-mu. Ini punyamu kan? Bukan punya si monster itu?” tanya Kai seraya mengacungkan stick PS.
“Ne, kalian bisa memainkannya tanpa diganggu oleh setan itu.” Jawab Krystal.
Merekapun kembali bermain di kamar Krystal dengan pelayanan hidangan yang diantar ke kamar Krystal.
Seperti belum puas mengganggu Krystal dan teman-temannya, lagi-lagi terdengar dari bawah musik bernuansa rock yang diputar dengan kencang yang mengganggu Krystal dan teman-temannya.
“Sial! Apa mereka tuli?!” gerutu Chen sambil membanting kasar kartu yang ia pegang.
“Jinjja! Kakakmu itu menjengkelkan sekali Krys, sebenarnya apa yang mau dia lakukan?!” sahut Baekhyun yang juga terganggu dengan suara bising dari pemutar suara.
Tanpa banyak bicara, Krystal langsung keluar dari kamar. Dari atas, ia meneriki keras-keras segerombolan anak yang sedang menikmati wine dan beer. “KECILKAN VOLUME MUSIKNYA KANG MINHYUK!”
Bukannya malah ditanggapi, salah satu teman Minhyuk justru malah menambah volume musik yang diputar. Kehabisan kesabaran, Krystal turun dan langsung mematikan pemutar lagunya.
Entah mungkin kuping mereka terbuat dari logam, dengan santai Minhyuk bangkit dari duduknya dan menyalahkan kembali pemutar musik yang Krystal matikan.
Tidak mau kalah, Krystal mengecilkan kembali pemutar musik yang dinyalahkan kembali oleh Minhyuk.
Sentak Minhyuk membalikan badannya dan menatap tajam adiknya itu. Perlahan ia berjalan mendekati Krystal, dan kemudian merangkulnya. “Apa-apaan kau ini?! Kau mabuk?!” seru Krystal seraya berusaha melepaskan rangkulan Minhyuk yang cukup kuat.
“Hey hey, tenang dulu. Aku belum memperkenalkan kau dengan teman-temanku. Semuanya!! Perhatikan, kalian belum kenal siapa dia kan?” ujar Minhyuk dengan suara yang bergetar karena sedikit mabuk. “Dia adalah adikku!”
“Sejak kapan kau punya adik, Kang Minhyuk?” ucap salah satu teman Minhyuk.
“Sejak.. sejak.. aku tidak tau. Tiba-tiba saja ia ada disini. Ah, namanya Krystal, Krystal Jung.”
“Jung? Kenapa namanya Jung, bukan Kang?” ucap salah satu lagi dari teman Minhyuk.
“Aigoo! Kalian jangan banyak tanya! Aku juga tidak tahu! Yang kalian harus tau, aku sangaaaatttt mencintai adikku ini.” seru Minhyuk yang seketika itu juga mencium Krystal tepat di pipinya.
Krystal terkejut dan langsung berusaha melepaskan rangkulan dari Minhyuk. “Shit! Lepaskan!” jerit Krystal yang segera berhasil melepaskan tangan Minhyuk dari tubuhnya.
Ia langsung berlari ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi lalu menggosok pipinya dengan sabun. Teman-teman Krystal yang khawatir mengikutinya sampai kedalam kamar mandi.
“Yak, Krystal Jung, kau kenapa?” tanya yang lainnya serempak.
“Si Br#ngsek itu menciumku! Aaahhhhh aku tidak terimaaaa!!!!” jerit Krystal yang masih terus mengusap wajahnya.
“Dimana??? Di bibir??!!” tanya Sunny dengan suaranya yang melengking.
“Di pipi!!!”
“Ah aku pikir dia menciummu di bibir. Tidak asik.” Ucap Baekhyun asal seraya membubarkan diri dari kerumunan diikuti dengan yang lain.
‘Ah, kalian tidak mengerti perasaanku! Aku hanya ingin dicium oleh Joong Ki sunbae!!!! Kenapa si Minhyuk itu meninggalkan bekas jejak bibirnya diwajahku?! Oh Tuhan, aku sangat membenci kondisi seperti ini!!!!’
o0o TO BE CONTINUE^^ o0o
CHSW (curhtan hati seorang writer(?) )
hwaahhh!!!! mianhae readers, kelamaan ga mosting disini yak :(
maklum nih anak baru kuliah, blm bisa organisir waktu dengan baik buat nuangin fantasi di otak lewat ff sama ngerjain tugas.
maaf juga kalo ff ini belom sebagus yang readers inginkan. aku juga masih banyak belajar buat jadi author yang baik dan benar (?)
terima kasih banyak untuk readers semua yang udah semangatin author buat terus nulis ff ini. bakalan author lanjutin ff ini sampai selesai untuk kalian (yang mau nungguin sampe abis hahay). kalo perlu kalian demo aja di kolom komentar kalo author kelamaan lanjutin ceritanya, biar hati author tersentuh (abaikan)..
yaudah segitu aja... salam hangat, cinta, dan kasih sayang (Lebayszchjasfghjkl) dari author Cinderella Story :*
oya, sama satu lagi. klik LOVE buat author juseyooooo :"")))