“Kenapa dia mematikan panggilannya, aku harus menyusul dia di rumah sakit “, kata Do dengan emosi
“Ya, Do jangan pergi dalam keadaan emosi, ingat kita ada acara pemotretan hari ini, jangan pergi begitu saja, agensi akan sangat marah”, cegah Luhan
“Lagi lagi karena agensi , ah aku mulai lelah “, kata Do lalu kembali ke dalam dormnya
“Ya Do ada apa ?”, kata Xiumin pada Do, namun Do hanya diam lalu masuk kamarnya
“Ada apa dengannya? Aneh sekali “, kata Baekhyun
“Marsha? Apa mereka sedang bertengkar ?”, kata Lay
“Bertengkar ? Marsha bukan tipe orang yang seperti itu, dia tidak pernah bertengkar dengan Do, Do terlihat sangat serius kali ini , tatapannya “, kata Jirak
“Yee, tatapan mata Do selalu seperti itu “, omel Chanyeol
“Oh dimana Luhan hyung ?”, kata Sehun sambil mencari keberadaan Luhan
“Apa mereka? Bertengkar ? lagi ?”, batin Baekhyun
Luhan terlihat masih duduk di taman , ia sedang mengartikan pesan yang dia dapat dari Marsha
Apa dominikus masih diapartemen kita? Dia orang bahaya sekali .
Dania, menurutmu aku harus bagaimana? Ah kenapa itu orang bisa ke Korea.
“Kena kamu Marsha , aku harus menemuinya secepat mungkin, ah tapi aku harus ada pemotretan lalu ke China, ah “, kata bangkit kembali menuju dalam dorm
“Hyung, apa kamu bertengkar dengan Do ?”, tanya Tao
“Ya!! Apa yang kamu katakan , tidak mungkin “, kata Luhan sambil memukul kepala Tao
“Lalu apa yang membuat Do menjadi seperti itu ?”, tanya Suho
“Astaga aku ingat sesuatu “, kata Chanyeol pelan
“Apa yang kamu ingat ?”, tanya Baekhyun tiba – tiba
“Kim Hejin, aku bertemu dengannya , dan dia mengatakan jika dia kekasih Do “, bisik Chanyeol pada Baekhyun
“Joengmal ? Jinjja daebak “, kata Baekhyun
***
“Dion, ini kamu kan ? Dion “, kata Marsha dengan mata berkaca – kaca , terlihat Dion berdiri disampingnya, ia terlihat tersenyum lalu perlahan menghilang
“Yayaya apa aku sedang bermimpi, anni, ini nyata, Dion, ah kenapa pergi begitu cepat “, kata Marsha sambil menangis
‘”Ah, jika mau bertemu denganku langsung muncul saja, aku tidak takut “, omel Marsha lalu meninggalkan taman . aduh.
Marsha berjalan menuju kantornya, ia melihat Dania sedang berbicara dengan seseorang di teleponnya.
“Marsha, ada apa ?”, kata Dania
“Dan, aku....”, kata Marsha dengan lemas
“Ada apa !!! “, bentak Dania, ia panik, banyak hal yang ia bayangkan tentang Marsha
“Aku lapar, mari kita ke kantin “, kata Marsha santai lalu meninggalkan Dania
“Dia akan heboh jika lapar , tidak seperti ini “, batin Dania sambil menatap Marsha yang berjalan
***
“Ya lepaskan tanganku “, omel Dominikus pada Wobin
“Siapa kamu ? berani sekali kamu mencium Marsha ! “, balas Wobin tidak kalah hebatnya
“Ya, aku ini kekasihnya, memangnya kamu siapa ?”, balas Dominikus dengan tatapan tajam
“Aku oppanya, kamu siapa ?”, kata Wobin
“Sudahku bilang aku ini kekasihnya, tunggu setauku oppanya bernama Adam bukan anda, dia juga memiliki adik laki – laki dan sedang kuliah saat ini,”, omel Dominikus
“Aku yang menjaganya selama dia di Korea”, jawab Wobin singkat
“Oh Joengmal, ah gamshahamnida , ah terimakasih sudah menjaga kekasihku “, kata Dominikus sambil mencoba meraih tangan Wobin
“Lepaskan! Jangan ganggu Marsha, dia sudah punya kekasih “, kata Wobin ketus
“Siapa? Do..? tadi kamu mengatakan Do kan ?”, tanya Dominikus
“Dia orang yang sangat terkenal “, kata Wobin lalu meninggalkan Dominikus
“Siapa dia? Terkenal ? apa dia atlet ?”, kata Dominikus
“Dimana Marsha ?”, kata Wobin lalu mencoba mencari Marsha
Marsha sedang melahap makananya dengan lahap, ia tidak peduli, ia makan sangat banyak kali ini
“Ya, kamu stress ya ?”, tanya Dania yang duduk di depannya
“Aku lapar”, jawab Marsha singkat , lalu ia melihat acara musik di televisi di dekatnya
“EXO tidak tampil?”, tanya Marsha dengan mulut penuh dengan makanan
“Ya! Babo, jadwal promosi mereka sudah kelar, ah bagaimana kamu ini “, omel Dania, lalu Dania menemukan seseorang di belakang Marsha yang sedang melambaikan tangan untuknya
“Marsha , aku ke toilet dulu “, kata Dania lalu meninggalkan Marsha
Marsha tengah asik melahap makanannya, tiba – tiba ia tersedak karena melihat seseorang yang ia ketahui.
“Mbooo..mboyaa, oh jinjaa, aku pusing “, omel Marsha pada dirinya sendiri