home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > You Are My Star

You Are My Star

Share:
Author : NWicahya
Published : 25 Jan 2014, Updated : 28 Jun 2019
Cast : Marsha Cahya (OC), D O EXO , Lu Han, Jungshin CN Blue, Kim Wobin
Tags :
Status : Complete
5 Subscribes |729322 Views |32 Loves
You Are My Star
CHAPTER 33 : Why You Distrub Me, Again ?

“Marsha aku  menyukainya?  “, bisik Dania pada Marsha

“Siapa ? lelaki yang tidak bisa main sepak bola itu, ya bagaimana dengan seleramu itu, ah “, komentar Marsha

“Ah ini seleraku, aku sudah jelas tau siapa seleramu “, goda Dania

“Yayaya apa yang kamu bicarakan “, balas Marsha sambil tertawa

Sore itu Dania dan Marsha sedang berada di taman sekolah, tujuannya hanya untuk menemani Dania yang melihat lelaki jangkung yang ia sukai, Dominikus. Sementara Marsha hanya bermain – main dengan game yang dia bawa.

“Dan, mau sampai kapan ? jika suka mengakulah saja, kenapa menjadi pengemar rahasia, seperti di sinetron saja “, omel Marsha dengan tetap fokus pada gamenya

“Ah menyebalkan “, balas Dania sambil memukul kepala Marsha .

“Aishhhh, dasar. Aku titip tasku, aku ingin ke toilet “, kata Marsha

Marshapun berjalan menuju toilet dan tidak sengaja ia bertemu dengan Dion. Melihat Marsha, Dionpun menyapa Marsha, membuat sesaat detak jantung Marsha menjadi lebih cepat. Aritmia.

“Kamu Marsha kan ? Hi, aku Dion “, kata Dion sambil mengulurkan tangannya

“Oh iya Kak, aku Marsha . Bagaimana kakak bisa tau aku ?”, tanya Marsha dengan polos

“Karena kamu selalu menonton kami saat berlatih sepak bola”, balas Dion dengan tersenyum dengan sangat manis

“Oh jadi karena itu, oh iya aku langsung saja. Temanmu yang memakai kaos sepakbola nomor 8, siapa dia ? temanku menyukainya “, kata Marsha tanpa berpikir panjang

“Sungguh? Wah, dia Dominikus, dia satu kelas denganku. Siapa nama temanmu itu ?”, tanya Dion

“Dania Margani Putri, Dania, dia selalu memperhatikannya, setiap hari, sampai aku bosan  “, kata Marsha sambil tersenyum

Dion akhirnya kembali kekelasnya dan ia mendapati Dominikus yang sudah duduk di bangkunya.

“Ada apa denganmu ? kenapa bahagia sekali . Oh ada yang ingin aku sampaikan untukmu “, kata Dion

“Tahan dulu, aku ingin  yang bercerita dulu. Kamu tahu Marsha, adik tingkat kita. Asalkamu tahu aku selalu memperhatikannya, wah aku rasa aku menyukainya “, kata Dominikus

“Marsha ? Masha!! “, kata Dion terkejut

“Ya, why ? wah melihatnya saja aku sudah bahagia, oh iya apa yang ingin kamu katakan?”, tanya Dominikus

“Ah lupakan saja, tunggu bagaiman dengan Merin ? bukannya Marsha , Dania dan Merin berteman ?”, tanya Dion

“Ah dia hanya teman, penghibur saja. Dania ? siapa dia ? aku baru dengar “, kata Dominikus polos. Mendengar itu Dion langsung menenggelamkan kepalanay diantara kedua tangannya.

***

Marshapun akhirnya mulai mencari nama Lee Jungshin di google dan tiba – tiba Marsha terkejut dengan apa yang di bacanya.

Maaf paket data anda telah habis, silahkan mengisi pulsa anda

“Ya, apaan ini, aku tidak di restui untuk mencari tahu siapa pria ini “, omel Marsha sambil melirik gitar milik JungShin

Marshapun lalu mengirim pesan untuk Kimwobin

“Oppa, ponselku baru aktif.hihi^^ wah selamat ya Oppaku, dimana Lee  unni sekarang ? wah besok pagi aku akan berkunjung, jinjja “ – Marsha

“Ah kebiasaan, di rumah sakit Parang, aku tunggu Marsha”- Kim wobin oppa

“What !! Parang ? andwaeeeeeee!!! “, teriak Marsha

***

 

“Dimana Kris hyung ?”, tanya Lay pada Tao

“Dia kembali ke China, ada urusan dengan keluarganya “, jawab Tao

“Ah aku sangat merindukannya “, kata Sehun

“Kamu pikir aku tidak ? aku juga merindukannya ”, kata Suho tiba – tiba yang mendatangi mereka

“Tao, mari kita jalan – jalan “, kata Sehun dan mengabaikan perkataan Sehun

“Oh Sehun!!!!!!!!! “ , kata Suho sambil memukul Sehun

“Tunggu, siang ini apa kita ada acara ?”, tanya Kai

“Ya, Kai bagaimana kamu bisa lupa, kita akan melakukan pemotretan “, jawab Chanyeol

“Oh iya, bagaimana aku bisa lupa “, kata Kai pada dirinya sendiri

Pagi ini sang manager, oh Jirak sudah sampai saja dia di dorm. Dia terlihat sangat malas

“Ya anak – anakku, bersiap –siaplah sekarang juga. 4 jam lagi kita berangkat “, kata Jirak

“Masih 4 jam lagi “, kata Chen sambil tiduran di sofa

“Ya pemalas! Bangun , lihat jam berapa ini? Dasar unta, bangun “, omel Baekhyun pada Chen

“Ya, lihat, masih mending aku masih bisa bangun seperti ini, lihatlah ada yang lebih parah dikamar “, omel Chen pada Baekhyun, Baekhyun hobby sekali mengganggu Chen.

“Siapa? Oh iya, ah daebak, aku angkat tangan “, kata Baekhyun sambil mengangkat kedua tangannya.

Tapi Sehun, Tao, dan Baekhyun berdiri didepan ranjang Luhan.

“Bagaimana saudara? Apa saudara mempunyai ide ?”, kata Baekhyun dengan gaya seperti detektif

“Saudara Tao, bagaimana pendapat anda ?”, tanya Sehun dengan penuh gaya

“Saudaraku, kita harus melakukan ini demi kebaikannya, tapi aku sungguh tidak tega , bagaimana ini saudara ?”, balas Tao dengan gaya berpikir

“Apa yang kalian lakukan ?”, tanya Xiumin yang sedari tadi berdiri di belakang mereka, namun mereka bertiga hanya memandang Xiumin sesaat lalu memandangi Luhan lagi yang masih tertidur lelap dibawah selimutnya

“Saudaraku, mari kita lakukan bersama – sama, 1,2 dan 3!!!! “, teriak Baekhyun lalu menarik selimut Luhan, dan mereka terkejut karena tidak ada Luhan dalam selimut itu.

“Aku sungguh prihatin punya teman seperti kalian “, kata Luhan innconnect sambil memandangi 3 temannya yang sudah seperti tidak waras

“Ya Hyung bagaimana bisa? Bukannya kamu masih tidur ?”, omel Tao

“ya, lihat aku sudah mandi. Apa kalian tidak bisa membedakan mana manusia dan mana guling ? ah jinjja “, kata Luhan lalu meninggalan the three musketers.

Luhan duduk disamping Jirak, lalu ia teringat jika semalam seperti melihat Dania.

“Hyung, apa semalam Dania sedang jalan denganmu ?”, tanya Luhan

“Anni, dia ada di apartementnya . Oh iya aku jadi ingat ada lelaki yang suka mendatangi apartementnya, katanya teman Marsha juga, ah gara –gara pria ini Dania ingin pindah apartement dan membuat Marhsa kembali ke rumahnya dulu “, kata Jirak tiba –tiba, sepertinya ia kelepasan.

Do yang sedang menyiapkan makananpun terkejut dengan apa yang ia dengar

“Pria? Siapa ? kenapa Marsha tidak mengatakan apa – apa ? jangan- jangan waktu itu saat dia di telepon Dania ? ah kenapa dia menutupinya, dia tidak seperti ini sebelumnya, siapa dia ?”, batin Do

“Jinjja, siapa dia ? aku bahkan tidak tahu, wah “, kata Luhan , ia terkejut bukan main

“Kamu tidak tahu? Oh Babo, kenapa aku mengatakan ini “, kata Jirak sambil memukul kepalanya

“Anni, wah entahlah “, kata Luhan sambil mengangkat bahunya

“Apa ini ada hubungannya dengan apa yang ingin Dania  katakan denganku ya ?”, batin Do

“Oh Minseok hyung, tolong bantu menyiapkan makanan ini, aku ingin keluar sebentar “, kata Do , Luhanpun teringat dengan apa yang terjadi tadi malam.

Kim Hejin, aku tahu gadis itu dari Do, tapi ini sudah sangat lama “, batin Luhan

Do berjalan menuju taman di dormnya ( dorm mewah) lalu ia menelpon Dania

“Yeoboseo, Dania ssi ? apa kamu sedang sibuk ?” , tanya Do

“Oh aku sedang di rumah sakit tapi belum mulai sibuk, ada apa? Pagi – pagi sudah menelpon “, balas Dania

“Apa kamu dengan Marsha ? oh aku ingin bertanya tentang hal semalam yang ingin kamu katakan padaku”, kata Do

“Aku  tidak dengan Marsha, dia sedang berada di ruangan Lee Hanna, istri Kimwobin, ia sedang di rawat, ku dengar dia hamil “, kata Dania

“Jinjja, wah aku harus bertemu dengan Kimwobin hyung, hm lalu apa yang ingin kamu katakan padaku ? “, tanya Do balik

“Hm, aku seperti mendengar ada seorang gadis bernama Hejin, dia mengaku sebagai kekasihmu ? apa itu benar ? Kamu menduakan Marsha ? jelaskan padaku “, kata Dania menggebu-gebu

“Hejin? Kim Hejin ? ya dia temanku untuk saat ini . Bagaimana kamu bisa tahu Dania ssi ? wah, jangan salah paham “, balas Do dengan tetap tenang

“Jinjja? Wah, aku hampir gila jika benar kamu menduakan Marsha”, omel Dania

“Tenang saja, aku tidak sekejam itu. Tunggu aku juga ingin bertanya, apa benar Marsha pindah dari apartement, kata Jirak hyung seperti itu “, tanya Do

“Wa? Jirak oppa, ah jinjja congmal jinjja, Do kita harus bertemu saja, aku akan menceritakan seutuhnya denganmu, jangan percaya dengan siapapun. Oh sudah dulu, Marsha datang “, kata Dania lalu mengakhiri perbincangannya

“Bagaimana Dania bisa tau Kim Hejin ?”, tanya Do pada dirinya sendiri

“Tebakanku semalam benar jika aku melihat Dania”, kata Luhanyang tiba – tiba duduk di sebelah Do

“Hyung, kamu mengejutkanku, apa yang kamu lakukan hyung ?”, tanya Do polos

“Aku hanya ingin menemuimu “, kata Luhan santai

“Lalu bagaimana dengan Kim Hejin ?”, tanya Do

“Semalam aku dan Chanyeol sedang berjalan – jalan, tiba – tiba Kim Hejin menghampiri kami dan mengatakan jika kamu adalah kekasihnya. Itu tidak benar kan ? kamu tidak menduakan Marshakan ? “, kata Luhan dengan menatap sinis ke arah Do

“Hyung, kamu tau kan. Memang benar aku dan Hejin mempunyai hubungan , tapi hubungan kami telah berakhir karena kontrak dengan SM, tapi semenjak itu aku juga benar – benar sudah tidak mempunyai hubungan khusus dengan dia kecuali sebagai teman, jinjja. Ah apa yang membuatnya berkata seperti itu “, kata Do lemas

“Mungkin dia belum bisa melupakanmu “, kata Luhan

“Jinjja? Kupikir iya, tapi aku sudah tidak mencintainya, aku hanya mencintai Marsha, Luhan kamu tahu itu”, kata Do

“Jika kamu mencintainya , jangan pernah kamu menyakitinya, percaya dengan Marsha “, kata Luhan

“Hyung apa kamu juga tahu tetang teman Dania dan Marsha ? siapa dia ?”, tanya Do

“Aku juga tidak tahu siapa dia “, jawab Luhan singkat

Tiba – tiba ponsel milik Do berbunyi, ternyata dari Marsha

***

“Unniiiiii!!! “, kata Marsha sambil memeluk Hanna

“OH Marsha , wah pagi –pagi sekali kamu sudah menjenguk “, kata Hanna

“Aku selalu pergi kerumah sakit – rumah sakit, termasuk rumah sakit ini unni, wah selamat unni, atas kehamilanmu. Kamu harus menjaga kesehatan Unni, hm dimana Wobin oppa ?”   , tanya Marsha

“Oh dia sedang menemui dokter “, jawab Hanna

“Unni, aku sungguh ingin menemanimu tapi aku harus berkerja, maaf “, kata Marsha dengan memelas

“Ah gwencana Marsha ssi, bekerjalah, salam untuk Do juga “, kata Hanna sambil tersenyum

“Arrasseo unni, aku pergi dulu “, kata Marsha

Setelah keluar dari kamar rawat Lee Hanna, Marsha memutuskan untuk menelpon Do.

“Why kenapa sibuk? “, kata Marsha

“YA Do, kenapa susah sekali menghubungimu ?”, omel Marsha

“Oh minhae, kamu ada dimana chagiya ?”, kata Do sambil menatap Luhan yang ada disampingnya

“Aku sedang di rumah sakit, aku menjenguk Lee unni , dia hamil Do, wah aku tidak menyangka Wobin oppa akan mempunyai anak, kamu juga mendapat salam darinya “, kata Marsha sambil tersenyum

“Wah kabar yang menyenangkan, jika aku ada waktu aku akan berkunjung “, kata Do

Marshapun berjalan sambil berbincang – bincang dengan Do, lalu ia menemukan sosok Wobin yang sedang dengan seseorang, ia melambaikan tangannya pada Wobin, Wobinpun membalasnya dan ia mulai mendekat

“Wobin Oppa!! “, teriak Marsha dengan sangat keras, padahal ia masih bertelepon dengan Do.fiuh.

“Oh ya, kemarilah “, kata Wobin

Marshapun mendekat da ia terbelangak ketika melihat Wobin sedang berbincang dengan Dominikus.

“Ya Marsha “, kata Dominikus

“Kalian saling kenal? “, tanya Wobin dengan wajah polos

“Dominikus bagaimana kamu bisa... ya Dominikus !! “, omel Marsha

“Dominikus ?”, kata Do

Dominikus ? tunggu “, batin Luhan, lalu ia mengingat – ingat sesuatu

Ya Lebay, kamu dimana ?

Apa dominikus masih diapartemen kita? Itu orang bahaya sekali .

Dania, menurutmu aku harus bagaimana? Ah kenapa itu orang bisa ke Korea. Ahhhh

Ya, Luhan teringat dengan pesan salah kirim Marsha, lalu ia mengecek pesan itulagi.

Wah benar, aku harus mengartikan pesan ini “, batin Luhan

“Wah benar kalian saling kenal “, kata Wobin sambil tersenyum

“Dari sekian banyak dokter di dunia ini, oh anni, di rumah sakit ini, kenapa aku harus bertemu kunyuk ini, ah Dania dimana juga, dia pasti bahagia jika melihat orang ini “, batin Marsha

“Ya Marsha kenapa ponselmu tidak aktif asal kamu tahu saja beberapa hari yang lalu aku menunggumu di apartementmu tapi kamu tidak datang, kamu selalau kejam “, omel Dominikus

“Apartement ? apa ini ? Marsha , siapa pria ini ?”, tanya Wobin

“Aku kekasih Marsha “, jawab Dominikus sambil mencium pipi Marsha

“Marsha dia kekasihmu ? Lalu bagaimana dengan Do”, kata Wobin tidak percaya

“Kekasih Marsha ? YA Marsha “, bentak Do, Luhanpun menatapnya aneh

“Kenapa kamu menciumku !! astaga , kamu memang gila ! “, omel Marsha

“Marsha, siapa Dominikus ? kenapa dia menciummu !!”, kata Do, kali ini terlihat wajah Do memerah

“Cium !! “, teriak Luhan

“Marsha jelaskan padaku “, kata Do panik

“AHHHHHHHHHHH!!! “, teriak Marsha lalu meninggalkan Dominikus dan Wobin.

“Marsha”, kata Dominikus lalu mencoba mengejar Marsha

“Jangan, biarkan saja “, tahan Wobin pada Dominikus

“Marsha , Marsha!! “, terdengar suara Do yang jauh disana panik

“Jangan hubungi aku untuk sementara waktu , aku mohon, oppa “, kata Marsha dengan suara parau

Marshapun berjalan menuju sebuah taman di rumah sakit itu, ia duduk dengan menyangga kepalanya dengan kedua tangannya.

“Ah dinegara orang masih saja seperti ini, apa ini namanya takdir, aishhh aku pusing, jinjja“, omel Marsha

“Oh Tuhan ahh,, aku sampai binggung harus bagaimana , Dion ahh temanmu itu kenapa selalu seperti itu, apa juga bagusnya aku, cantik tidak, aku jauh lebih jelek dari Dania juga”, omelnya lagi

“Bagaimana ini, aku juga sudah kasar dengan Do, aku belum pernah seperti ini dengannya “, tambah Marsha , terasa kepalanya sangat pusing.nyeri.jadi satu.

“Permisi, apa saya boleh tanya ?”, tanya seseorang , namun Marsha tidak memandang lawan bicaranya

“Oh nde , apa ada ?”, jawab Marsha malas – malasan

“Obat diazepam itu apa ya ?”, tanya orang itu

“Oh itu obat untuk menenangkan , kamu harus dengan resep dokter untuk membelinya “, jawab Marsha pelan

“Hm, aku pikir kamu harus meminum obat itu, kamu butuh penenang “, kata pria itu

“Ya aku memang sedang banyak pikiran tapi aku hanya akan meminumnya jika aku memang sedang sakit saja, ah jinjja, dasar ,  “, omel Marsha

“Ah ahahhaahah kenapa  anda begitu lucu dan imut, begitu menyenangkan “, kata pria tu,

Suara ini , aku mengenalnya, sangat mengenalnya, oh apa mungkin “, batin Marsha, lalu menghadap lawan bicaranya Dan ia membuka matanya lebar –lebar.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK