“Ya Marsha ada apa !! ”, omel Dania sambil menendang kaki Marsha
“Aihh, jangan menendangku, lihat itu ada pria tampan “, kata Marsha dengan polosnya sambil menunjuk seorang lelaki yang sedang bermain gitar, lelaki itupun memandang Marsha karena ia telah berteriak.
“Babo, lihat, dia melihatmu!! Babo kajja, kamu benar – benar memalukan “, omel Dania sambil menyeret Marsha
“Benar – benar gadis gila “, kata lelaki itu
“Apa kamu sedang sakit ? Bisa – bisanya sudah punya kekasih malah bicara seperti itu, babo, pacarmu itu idaman wanita sha, kurang apa lagi kamu ?”, tanya Dania dengan jengkel
“Dia kurang tinggi “, kata Marsha singkat
“Ya, Marsha!!! Kenapa kamu sangat menyebalkan !!!”, teriak Dania, tiba – tiba Marsha menghentikan langkahnya dan tertubruklah Dania olehnya
“Matamu dimana sih sha..... “,
Dania tiba – tiba menghentikan omelannya lalu langsung menarik tangan Marsha dan bersembunyi.
“Kenapa kamu diam saja ?”, tanya Dania sambil berbisik
“Kenapa kamu menarikku ?”, tanya Marsha balik
“Ya, ada Luhan dan Chanyeol, pasti akan ada teman – temannya dan Jirak oppa selalu ikut “, bisik Dania
“Ah iya ya, baiklah, aku akan tanya dimana Do, aku belum menghubunginya hari ini “, kata Marsha sambil mengangkat badannya.
“Jangan, aku bilang ke Jirak jika aku di apartement, jangan kesana, aku mohon “, pinta Dania sambil menarik tangan Marsha
“Ya, lepaskan “, kata Marsha singkat
“Marsha, jangan ku mohon “, kata Dania dengan penuh ke”malangan”an
Marsha hanya melihat Dania dengan tatapan tajam, lalu tersenyum dan meninggalkan Dania menuju .............................................rumahnya.
Melihat Marsha berjalan ke arah yang berbeda, Daniapun tersenyum. Dania mulai mengamati sekitarnya, ia panik jika akan bertemu Jirak. Daniapun menemukan sosok wanita cantik yang sedari tadi memandangi Chanyeol dan Luhan, Daniapun mendekat, ia penasaran siapa gadis itu. Tatapan matanya penuh sejuta arti. Akhirnya gadis itu mendekati Luhan dan Chanyeol
“Anneyong Luhan dan Chanyeol Oppa”, kata gadis itu
“Siapa dia? Tapi dia sangat cantik “, batin Dania sambil bersembunyi.
“Oh iya, halo “, kata Chanyeol sambil tersenyum
“Tunggu aku pernah melihat gadis ini “, batin Luhan
“Luhan Oppa... “, kata gadis itu genit
“Aih sungguh genit “, omel Dania
“Apa kalian saling kenal ?”, tanya Chanyeol penasaran
“Anni, tapi aku sangat kenal temanmu “, kata Hejin
“Siapa ?”, tanya Chanyeol kebinggungan
“Siapa?”, kata Dania bersamaan dengan Chanyeol
“Do, aku kekasih Do “, kata Hejin, lalu terbukalah mata Luhan dan Chanyeol
“HAA! DO? DO KYUNGSOO? SUDAH PUNCA PACAR?”, kata Dania dengan suara cukup keras. Menyadari itu Daniapun langsung berlari meninggalkan tempat itu dan menjatuhkan tong sampah yang di buatnya untuk bersembunyi tadi.
“Apa itu ?”, kata Chanyeol
“Seperti Dania ssi “, batin Luhan
***
Marsha berjalan sendirian menuju rumahnya di samping gereja, ia berjalan karena tadinya ia berangkat dengan mobil Dania. Mobilnya ia tinggal di apartement karena insiden pelemparan telur.
Marshapun berjalan langkah demi langkah, dilihatnya sekitar. Ya, ia merasa ada yang mengikutinya.lagi.
“Apa-apaan ini. Aku seperti diikuti lagi. Tunggu ini seperti di cerita awalku ketika sampai di Korea, apa dia Shion ? Oh anni, eh bagaimana kabar dia ? tapi bisa saja penguntit ini Kim Wobin Oppa, dia sering sekali mengejutkanku,ah anni oh Lee Hanna unni, apa kabarnya ? jadi tidak mungkin Wobin oppa, tunggu lalu siapa penguntit ini ?”, batin Marsha
“Harusnya aku sudah ahli dalam hal seperti ini “, batin Marsha, lalu ia bersiap untuk berlari dan akhirnyaia berlari. Ia berlari kencang tanpa melihat sekitar sampai akhirnya ia tertabrak oleh seorang pria
“Yayayaya.. apa kamu tidak punya mata ?”, omel pria jangkung ini sambil mengambil gitarnya yang terjatuh
“Oh minhae, aku berburu – buru “, kata Marsha sambil membungkuk lalu mencoba berlari kembali.
“YA! Kamu mau melarikan diri, lihat ini senar gitarku putus, kamu harus tanggungjawab “, omel pria ini
“Oh jinjja minhae, tapi saat ini saya sedang dalam keadaan bahaya, izinkan saya untuk pergi, ah aku tidak bawa uang cash, ah ottoke, ya ...ya!!! ‘, kata Marsha, lalu menyadari jika pria ini yang membuatnya di seret oleh Dania
“Ah kamu yang tadi. Kebetulan macam apa ini, ya kamu gadis gila, pasti kamu ingin mencari keuntungankan dariku? Kamu ingin berkenalan denganku kan? Sudah katakan saja! Sangat memalukan, ya bukan seperti itu caranya, ah jinjja “, omel Lee Jungshin
“Mboya!! Ya, pikir dulu sebelum berbicara, ya benar saat pertama kali aku melihatmu tadi kamu memang terlihat tampan, aku mengatakan yang sejujurnya, tapi ternyata ah saya menyesal sudah menganggapmu tampan. Dan untuk yang ini, aku tidak sengaja sama sekali. Ah kenapa kamu begitu berlebihan, jinja “, balas Marsha yang tidak mau kalah sambil melihat sekitarnya
“Lihat, gara- gara kamu gitarku rusak , ya lihat aku ! apa yang kamu lihat “, bentak Jungshin, membuat Marsha terkejut bukan main
“Bisakah kamu tidak berteriak ?”, kata Marsha singkat, ia pun mengambil gitar Jungshin lalu berjalan meninggalkan JungShin
“Ya apa maksudmu ?”, kata JungShin sambil menahan tangan Marsha
Cekrikkkkkkkkk terdengar suara kamera yang sedang mengambil gambar, Jungshinpun dapat mendeteksi suara itu langsung menggunakan maskernya
“Aku akan mengembalikan padamu jika sudah aku perbaiki, beri aku nomormu, aku akan menghubungimu ?”, kata Marsha sambil melihat sekitarnya lagi.
“Apa kamu benar – benar ingin mendapat keuntungan dariku?”, kata Jungshin tiba –tiba
“Memang kamu siapa ?”, tanya Marsha santai
“Kamu tidak tahu aku ?”, balas Jungshin
Marshapun memandangi wajah Jungshin yang sudah tertutupi masker.
“Aku bahkan sudah lupa bagaimana wajahmu “, omel Marsha santai
“Ah sudahlah aku pergi”, kata Marsha
“Lee Jungshin, namaku Lee Jungshin , cari saja di google, temui aku jika kamu sudah memperbaikinya “, kata Jungshin lalu pergi meninggalkan Marsha
“What the.... memangnya dia satu – satunya manusia dengan nama Lee Jungshin, ya kenapa dia yang pergi dulu”, kata Marsha lalu kembali berlari membawa gitar
Jungshin berjalan menuju suatu sumber suara kamera tadi dan benar ia menemukan seseorang dan menyekapnya.
“Siapa kamu ? paparazi ? tidak bosan ?”, omel Jungshin dengan gaya santai
***
“Apa maksudmu ? Do sudah punya kekasih “, omel Chanyeol pada Hejin
“Arraseo, aku juga tahu. Marsha kan ?”, kata Hejin santai
“Bagaimana... bagaimana kamu bisa mengenalnya ?”, kata Luhan tiba – tiba dengan mata memerah
“Luhan oppa, kamu sepertinya tidak asing denganku bukan ? “ , tanya Hejin pada Luhan
“Aku pernah melihatmu, di depan dorm kami “, balas Luhan
“Aku rasa tidak Cuma di tempat itu “, balas Hejin
“Ya ada apa ini ? ya Hejin ssi, tolong jangan mengada- ada , siapa kamu ? kenapa tiba – tiba berkata jika kamu itu kekasih Do “, kata Chanyeol
“Aku sudah mengenal Do, jauh sebelum kalian mengenalnya “, kata Hejin sambil tersenyum, lalu meninggalkan mereka .
“Apa – apaan gadis tadi! Jinjja “, omel Chanyeol
“Sudah biarkan saja “, balas Luhan santai .
***
“Do ssi ? apa kamu sedang sibuk ? apa kita bisa bertemu ? ada yang ingin aku bicarakan denganmu, tapi jangan sampai Jirak Oppa tahu, araasseo “, kata Dania dalam panggilannya ke Do
“Oh nde, aku ada waktu tapi sejam lagi, baiklah kita bertemu di kedai biasa “, kata Do
“Oke, aku tunggu “, kata Dania lalu mengakhiri panggilannya
“Aku perlu penjelasan, anggap saja ini salah satu permintaan maafku pada Marsha, dulu dia membantuku sampai akhirnya ia menjadi seperti ini, kali ini aku harus membantunya “, batin Dania
Marsha sudah sampai dirumahnya, ia tergeletak lemas setelah berlari di malam hari. Ia mencoba mencari ponselnya.
“Ah pantas saja tidak berbunyi, baterainya saja habis, kebiasaan sekali lupa mengisi baterai, ah babo “, omelnya pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat, akhirnya ponselnya aktif dan dilihat ada beberapa pesan singkat didalamnya
“Chagiya, kamu dimana ? kenapa aku tidak bisa menghubungimu ? ah, aku merindukanmu “- Do
“Merindukan apanya ?”, omel Marsha santai
“YA, Marsha, unnimu mengandung anak oppa, kamu tidak ingin memberiku selamat, kamu dimana ? temui oppa, bukannya kamu mau bercerita dengan oppa jugakan ? ah jinjja, semua ponselmu mati, ya kenapa kebiasaanmu unik sekali, lupa mengisi baterai, jinjja “ – Kim Wobin Oppa
“Lee Hanna unni!! Hamil !!!!! “, teriak Marsha dengan penuh sukacita
Marshapun akhirnya mulai mencari nama Lee Jungshin di google dan tiba – tiba Marsha terkejut dengan apa yang di bacanya.
“Astaga!!! “, kata Marsha