Dominikus sedang berdiri di depan apatementnya, ia sedang mengamati sekitar . Dilihatnya orang yang berlalu lalang dengan pasangannya dan tampak sangat bahagia.
“Aku juga ingin bahagia “, batin Dominikus, tiba – tiba datanglah Merin dengan senyumnya yang amat sangat cantik.
“Pagi, mari kita berangkat sekarang “, ajak Merin lalu mereka berangkat bekerja bersama
Mereka terjebak macet di kota Seoul, padahal mereka berangkat cukup pagi namun tetap saja terjebak macet.
“Ah dimana – mana selalu macet, sangat menyebalkan “, omel Merin, tapi Dominikus malah melihat papan – papan reklame di jalanan dari dalam mobil
“Apa yang kamu lihat do?”, tanya Merin
Terlihar Dominikus sedang mengamati gambar para wanita cantik, dipandanginya 9 wanita cantik itu.
“Mereka siapa?”, tanya Dominikus pada Merin sambil menunjuk papan reklame yang bergambar SNSD
“Girlband terkenal Korea, SNSD. Bukankah mereka cukup cantik ?”, tanya Merin dengan senyum devil
“Tidak, Marsha tetap yang paling cantik”, jawab Dominikus santai
“Hentikan kegilaanmu itu “, balas Merin tak kalah santai namun Dominikus hanya tersenyum tipis.
Do sedang bersantai di dorm, dia sedang mencoba menghubungi Marsha,namun kedua ponsel Marsha tidak bisa di hubungi.
“Ya, kajja, mari kita bertemu malam ini “, kata Baekhyun dalam panggilanya
“Hyung, kemarin aku bertemu dengannya. Iya, iya, iya, ambillah sesukamu “, omel Baekhyun lalu mematikan ponselnya.
“Ada apa lagi Baekhyun ?”, tanya Lay polos
“Oh gwencana, hyungku saja yang sedikit gila “, balas Baekhyun dengan gaya imut
“Hahahaha, tapi hyungmu itu lebih tampan darimu “, ejek Sehun
“Aku tidak peduli,lalalala “, balas Baekhyun sambil bernyanyi
Terlihat Luhan berjalan menuju beranda dorm mereka, lalu ia menemukan Chanyeol yang duduk terkapar di lantai. Luhanpun teringat dengan rumor yang menerpa Chanyeol.
“Chanyeol a, gwencana ?”, tanya Luhan pelan
“OH gwencana arraseo, aku hanya ingin sendiri “, kata Chanyeol sambil tersenyum.
“Apa kamu ada waktu malam ini ? mari kita berjalan – jalan , waktu kita promosi album baru sudah hampir selesai “, ajak Luhan sambil tersenyum
“Oh iya aku bisa hyung, kita juga tidak ada kegiatan”, balas Chanyeol dengan senyum hangat
“DANIAAAAAAA!!!! “, teriak Marsha ketika melihat meja kerjanya berantakan karena ulah Dania
“Aku berniat membantumu “, kata Dania polos, Marsha hanya bisa menarik nafas dalam – dalam
“Oh minhae, aku pikir kamu sedang dalam waktu yang sulit “, kata Dania dengan nada menyesal
“Apanya? Terima kasih sudah membantuku, hahah aku hanya bercanda, oh iya, aku sedang tidak melewati waktu yang sulit dan”, kata Marsha sambil tersenyum
“Ah pembohong, ah jinjja minhae sha, aku sangat menyesal dengan apa yang kulakukan dulu, ahhhh “, kata Dania dengan nada menyesal
“Sudah yang berlalu biarlah berlalu, nanti mari kita belanja, hari ini sedikit padat, jadi sepulang kerja aku ingin jalan- jalan “, ajak Marsha pada Dania
“Tapi... oh baiklah”, kata Dania sambil tersenyum
Kim Wobin terlihat panik karena melihat istrinya, Lee Hanna. Terkabar kesakitan di ranjang tempat tidurnya.
“Ya, chagiya ada apa ? kenapa kamu terlihat pucat sekali “, kata Wobin dengan sangat panik
Akhirnya Wobin membawa istrinya ke rumah sakit, ia terlihat sangat panik
“Lee, kuatlah, aku selalu denganmu “, kata Wobin dengan wajah memerah
Mereka akhirnya samapi di rumah sakit, Lee langsung di beri perawatan.
“Hyo? Kamu di mana tadi ? Siapkan barang – barang Lee dan bawa ke rumah sakit Parang, secepatnya “, kata Wobin panik
Semua orang yang berada di UGDpun memandangi Wobin yang berlari kerumah sakit tanpa alas kaki dan masih memakai piyama. Tapi Kimwobin tidak peduli.
“Oh maafkan saya”, kata Wobin ketika tidak sengaja menabrak seorang pria
“Oh tidak apa “, kata Dominikus singkat
“Dokter, bagaimana keadaan Lee Hanna ?”, tanya Wobin
“Lee Hanna ? siapa ? banyak pasien yang sedang di periksa “, kata Domikus
“Dia istriku yang baru saja masuk “, kata Wobin yang mulai panik
“Oh yang sangat cantik itu ?”, kata Dominikus polos dan Wobin menatapnya aneh
“Aku tidak menanganinya, tapi wanita tadi berada di samping pasienku jadi sedikit aku bisa mendengarnya, sepertinya dia.... “, kata Dominikus dengan mimik panik
“Dia kenapa !!! katakan ! “, bentak Wobin panik
“Santailah saja, kamu harusnya bahagia, kudengar dia hamil, selamat . Dia sedang di periksa lebih lanjut “, kata Dominikus dengan senyumnya yang sangat tampan
“Joengmal? Terima kasih dokter”, kata Wobin dengan tersenyum
“Pura – pura tidak tahu ya, saya bisa kena marah dokter penanggungjawab istrimu “,kata Dominikus santai
“Oh nde, saya Kim wobin “, kata Wobin sambil mengulurkan tangannya
“Oh saya Dominikus , saya harus pergi, sekali lagi, selamat ya “, kata Dominikus sambil meraih tangan Wobin lalu meninggalkannya.
***
“Kenapa ponselmu mati ?”, tanya Dania pada Marsha saat mereka sedang berjalan – jalan di sungai Han
“OH iya aku lupa, gara – gara ulah Dominikus, aku jadi tidak sempat mengisi bateraiku, oh iya, bagaimana kemarin ? kamu melihatnya kan ?”, tanya Marsha sambil mencubit Dania
“Apaan sih, iya aku melihatnya , dia masih sama saja “, balas Dania
“Wah, kamu sampai bisa mengamati jika dia masih sama saja, wah hahahaha, oh iya Dan, kemarin sebenarnya ada yang melempari mobilku dengan telur “, kata Marsha santai
“Telur ? jinjja, apa ssasaeng lagi ?”, tanya Dania
“Dan, kenapa aku merasa ada jarak antara aku dan Do ya ? kami tidak memiliki masalah apa – apa , ahh kadang aku merasa kesepian “, kata Marsha sambil memandangi bintang.
“Ya, jangan berpikir macam – macam, kamu bahagia jika dengan Do “, kata Dania sambil menyubit pipi Marsha
“Tapi ada yang ingin aku tahu dan, dia tidak pernah membahas kisah cinta masalalunya, aku penasaran “, kata Marsha
“Benar juga ya, kamu tidak bertanya mungkin “, balas Dania
“WAAAAAAAAAAA “, Marsha tiba – tiba berteriak
***
Luhan dan Chanyeol sedang berjalan – jalan di sungai Han, malam itu sungai yang biasanya selalu ramai terlihat cukup sepi.
“Chanyeol ada apa denganmu ? apa benar kamu mempunyai hubungan dengan gadis itu , jangan mengabaikan Tao “, kata Luhan .
“Hyung, dia hanya temanku, aku tidak mengabaikan Tao, aku hanya marah sesaat “, kata Chanyeol sambil mengangkat bahunya
“Jongmal ? lalu apa yang membuatmu berubah seperti ini ?”, tanya Luhan
“Gadis yang sebenarnya aku sukai, sepertinya salah paham, dia pergi “, kata Chanyeol pelan
“Siapa gadis itu ?”, tanya Luhan
Namun mereka tiba-tiba di datangi oleh seorang gadis cantik, Kim Hejin.
“Anneyong Luhan dan Chanyeol Oppa”, kata gadis itu
“Oh iya, halo “, kata Chanyeol sambil tersenyum
“Tunggu aku pernah melihat gadis ini “, batin Luhan
“Tunggu aku seperti pernah melihat gadis itu ", kata Chen pada Xiumin dan Luhan sambil menunjuk kearah gadis itu
"ya chen jangan kamu tunjuk dia!", omel xiumin dan luhanpun tertawa , lalu mencoba melihat gadis itu dan senyumnya perlahan pudar.
“Luhan Oppa... “, kata gadis itu genit
“Apa kalian saling kenal ?”, tanya Chanyeol penasaran
“Anni, tapi aku sangat kenal temanmu “, kata Hejin
“Siapa ?”, tanya Chanyeol kebinggungan
“Do, aku kekasih Do “, kata Hejin, lalu terbukalah mata Luhan dan Chanyeol