“What? Dia seperti penguntit! Apa kamu sudah memberi tahu Do?”, tanya Eunji setelah Dania menceritakan apa yang terjadi
“Untuk saat ini belum, aku juga tidak tahu. Marsha belum ingin mengatakannya pada Do, oh sungguh memusingkan. Dominikus tipe orang yang susah ditebak “, omel Dania
“Ah, Marsha, dia harus bisa menghadapi ini “, kata Eunji sambil memandangi foto mereka bertiga di dinding apartement Eunji
Tiba – tiba bunyilah bel apartement Eunji, mereka berduapun seketika membeku dan saling pandang.
“Jangan – jangan... dominikus ! wah bagaimana ini jika dia “, kata Dania yang mulai panik
“Jangan seperti ini, aku akan melihatnya “, kata Eunji dengan tenang.
Eunjipun melangkah menuju pintu masuk apartementnya, langkah demi langkah, sambil berpikir siapa yang menekan tombol bel. Eunjipun mencoba melihat dari lubang di pintunya, namun sepertinya si penekan bel menutupinya.
“Hitam..”, kata Eunji sambil menunjuk arah pintu
“Ah ottoke, ahhhh “, kata Dania, ia siap – siap membawa bantal.
Eunjipun membuka pintunya perlaha –lahan .
“Haaa “, teriak Eunji tiba – tiba
“Ada apa ?”, balas Dania lalu mendekati Eunji
“Selamat malam, saya dari restoran ayam. Benar ini kamar Nn Eunji ?”, tanya petugas pengirim ayam goreng tadi
“Ah anda sungguh mengejutkan saya, iya ini benar saya “, kata Eunji sambil menerima ayam goreng lalu mengambil dompetnya
“Aku seperti berada di film horror, untuk sesaat “, kata Dania sambil menghela nafas lega.
“Apa kalian pikir aku hantu ? apa tempat ini menakutkan ?”, tanya petugas itu
“Anni, hhaha lupakan saja. Maafkan saya “, kata Dania sambil membungkuk.
“Terima kasih , maafkan saya, terima kasih “, kata Eunji sambil membungkuk
“Oh, nde “, kata petugas itu lalu berlalu meninggalkan mereka, merekapun secepat kilat menutup pintu.
“Eunji – ah, aku merasa seperti di film horror atau film penuh konflik “, kata Dania polos dan Eunji hanya tersenyum.
***
Sudah hampir tengah malam, namun Dominikus masih duduk di depan pintu apartement Marsha, jika dilihat dalam- dalam , ia terlihat bersungguh- sungguh untuk bertemu Marsha. Tiba – tiba ponselnyapun berbunyi, lalu ia mengangkatnya.
“Kamu dimana? Jam berapa ini ? cepat pulang “, kata Merin
“Aku di tempat Marsha, iya, aku akan pulang “, kata Dominikus sambil mencoba bangkit dari tempatnya
“Oke hati – hati dijalan “, balas Merin
Dominikuspun berjalan menuju tempat ia memparkirkan mobilnya, ia melihat beberapa gadis muda yang mengambil foto apartement tempat tinggal Marsha.
“Sungguh kurang kerjaan, mereka seharusnya sudah tidur di rumah dan bersiap untuk bersekolah besok”, kata Dominikus saat melihat aksi para gadis muda
“Unni, aku yakin ini tempat tinggal Marsha, aku yakin itu “, kata seorang gadis pada seseorang yang lebih tua darinya. Mendengar nama Marsha, langkah Dominikuspun terhenti, dan memilih mendekati para gadis.
“Oh hi, Good night. Hm, kalau saya tidak salah dengar, kalian tadi menyebut nama Marsha, apa kalian teman Marsha?”, tanya Dominikus pada gadis – gadis itu, tapi gadis – gadis itu malah kabur meninggalkannya
“Ya, apa-apaan ini “,kata Dominikus dengan wajah super heran tapi tetap terlihat tampan.
***
Luhan terkejut ketika tiba – tiba mendapat pesan dari Marsha, karena mereka jarang berkomunikasi, tidak sedekat dulu. Kali ini Luhan yang lebih memilih jaga jarak.
“Apa maksud isi pesannya ?”, kata Luhan pada dirinya sendiri
“Ada apa hyung? “, tanya Baekhyun
“Kupikir dia salah mengirimkan pesan, tapi apa arti kata-kata ini ?”, tanya Luhan sambil mengeja tulisan Marsha
“Pasti bahasa Indonesia”, jawab Baekhyun
“Tapi kira – kira apa artinya ? Dominikus ? seperti nama suatu santo “, kata Luhan
“Tunggu, bagaimana jika kita kerjain Marsha, aku kira Dominikus itu nama seorang lelaki, ahahaha pasti sangat menyenangkan, tapi hyung kamu harus berlagak serius. Katakan saja jikakamu memahami maksudnya, teknologi sudah canggih, haha “, saran Baekhyun dengan semangat.
“Ah kalian ini benar – benar “, kata Chanyeol, ternyata dari tadi Chanyeol memperhatikan mereka.
“Marsha, selalu mematikan tiba – tiba”, omel Luhan
“Sudah kebiasaan dia , ya kamu harus berterima kasih padaku , berkat ideku, kamu mendapat informasi , ahahaha “, kata Baekhyun sambil tertawa dan Luhanpun ikut tertawa.
“Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus “, kata Baekhyun ala drama musical
“Ada apa dengan kalian ? apa yang kamu katakan Baekhyun hyung ? ”, tanya Sehun dengan wajah super binggung Namun Luhan dan Baekhyun hanya tertawa.
***
“Oppa, selamat pagi !!! “, kata Marsha dalam panggilannya kepada Kimwobin
“Ya, selamat pagi, kamu sangat semangat sekali, ada apa ? hahaha “, balas Wobin
“Haha tidak apa – apa oppa, mari bertemu, ada yang ingin aku ceritakan oppa “, kata Marsha dengan cukup serius
“Hm, nanti malam kamu datanglah kerumah oppa, oke. Sudah dulu oppa harus bekerja, sampai jumpa nanti malam “, kata Wobin lalu memutuskan panggilan
“Tumben sekali dia mematikan panggilannya dulu “, kata Marsha sambil tersenyum, dan senyuman Marshapun perlahan hilang ketika teringat oleh Dominikus.
“Do..Do..Dominikus..do. Dion Di Di Di on 2 M “, kata Marsha sambil tersenyum lagi.
“Andai kamu masih disini “, tambahnya lagi.
Tiba – tiba ponsel Marsha mendapat pesan dan dibacanya :
Mari bertemu, kumohon, jangan menghindar. By : Cinta monyetmu.
Marsha yang membaca itupun seketika merasa ingin muntah.
“Babo”, kata Marsha