Luhan sedang berjalan – jalan dengan Baekhyun, Tao , Chanyeol dan Sehun di sebuah konser Cnblue. Mereka menikmati alunan musik Cnblue. Yonghwa, Lee Jonghyun, Lee Jungsin dan Kang Minyuk memberikan penampilan yang sangat memikau para penonton. Yonghwapun tersenyum dan melambaikan tangan ketika ia melihat Chanyeol berada di bangku VVIP yang sedari awal ia berdiri dan bertepuk tangan untuk penampilan teman dekatnya, Jung Yonghwa.
“Chanyeol oppa, apa benar dengan rumor kemarin? Gadis yang di weibo Tao oppa ?”, tanya seorang gadis didepannya.
“Dia hanya teman”, kata Chanyeol singkat lalu menunjukkan tangan ke arah panggung, ia ingin menikmati konser Cnblue dan tidak ingin membahas rumor tersebut.
Tiba- tiba ponsel Baekhyun mendapatkan panggilan di ponselnya.
“Ya Hyung!!! Aku sedang menonton konser, jangan ganggu, ambilllah sesukamu ! “, omel Baekhyun lalu mematikan ponselnya, terlihat Luhan yang tersenyum.
“Hyungmu? Lagi ?”, tanya Luhan
“Siapa lagi? Ah Jinjja”, omel Baekhyun dengan gaya super imut
“See my eyesssssssssss “, teriak Sehun sambil menikmati musik Cnblue.
***
“Apa ini Marsha ? kenapa Dania mengirimkan gambar seperti ini
?”, tanya Do mulai kalem. Marshapun terkejut bukan main ketika melihat Dania mengirimkan gambar yang sngat tidak jelas pada Marsha
“Oh jinjja, aku juga tidak tahu, dia memang gila. Ah menakutkan saja “, kata Marsha
“Sudah lupakan saja, tunggu gadis tadi yang menanggis, ada apa dengannya “, tanya Do
“Oh sungguh menyebalkan menyimpan rahasia seperti ini, semua terlihat mendebarkan, ah “, batin Marsha
“Apa kamu tidak mendengarkanku ?”, tanya Do lagi.
“Oh minhae, aku cukup lelah setelah berlari. Oh gadis tadi, entah aku tidak tau maslahnya seperti apa tapi sepertinya ia sangat sedih. Tunggu, tapi sepertinya pernah melihat gadis itu tapi dimana? Sudah cukup lama tapi belum lama ini aku juga seperti melihatnya”, kata Marsha sambil mencoba mengingat – ingat
“Hm, aku juga, sekilas seperti atlet, tapi entahlah . Kamu kenapa kamu begitu manis ?”, kata Do sambil mengacak – acak rambut Marsha
“Aigoo, kamu benar – benar merindukanku ya? Hahaha, aku terharu, hahha, Oppa, mari makan malam bersama, aku akan memasakkanmu nasi goreng “, kata Marsha sambil memegangi tangan Do
“Oh ide bagus, kajja, kita ke apartementmu “, ajak Do
“Tunggu, kita buat di rumah di gereja saja bagaimana? Oh iya aku berrencana akan pindah kerumah itu lagi Oppa”, kata Marsha tiba- tiba
“Ada masalah apa? Kenapa tiba – tiba pindah, kamu bertengkar dengan Dania? Tadi di juga mengirim gambar seperti itu “, tanya Do dengan serius
“Anni, baik – baik saja . Aku hanya bosan di gedung seperti itu. Ayo Kajja chagiya “, ajak Marsha dengan gaya imutnya lalu mematikan ponselnya.
“Ini akan aman jika ponselku tidak aktif, aku sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi “, batin Marsha
***
Terlihat Dania yang sedang tidak menikmati kencannya dengan Jirak. Kedua sejoli ini diam dengan pikiran masing – masing.
“Apa yang sedang kamu pikirkan oppa ?”, tanya Dania
“Chanyeol, kamu tahukan rumor pagi tadi di weibo milik Tao, sungguh aku sungguh pusing memikirkan itu, malangnya Chanyeol”, kata Jirak pelan
“Ada apa sebenarnya? Rumor apa aku tidak tau “, kata Dania polos
“Tao mengupload foto di weibo, dan dia tidak menyadari jika dibelakangnya terdapat Chanyeol yang sedang di gandeng seorang gadis, tapi mimik muka Chanyeol di foto itu terlihat jika dia sangat geram “, kata Jirak panjang lebar
“Siapa gadis itu ? kamu mengenalnya?”, tanya Dania
“Aku tidak yakin itu, entahlah. Lalu ada apa denganmu ?”, tanya Jirak
“Aku seperti bertemu dengan teman sekolahku, aku sangat yakin tapi apa yang dia lakukan di Korea “, jawab Dania
“Kamu harusnya senang bisa bertemu dengan teman lamamu, kenapa kamu panik ? ada masalah ?”, tanya Jirak lagi.
“Tidak masalah bagiku, tapi ini akan menjadi masalah besar bagi Marsha , kuharap mereka tidak bertemu“, kata Dania pasrah
“Ada apa ? Masalah besar apanya ?”, tanya Jirak , ia terlihat sangat binggung.
“Oppa lihat ini ada benang , nah seperti ini masalahnya “, kata Dania sambil memutar – mutarkan benang itu.
“Ah sungguh rumit “, kata Jirak
***
“Kenapa dia tidak pulang – pulang ? aku berniat memberinya kejutan tapi sudah 3 jam aku disini, dia tidak datang – datang. Apa aku menelpon ponselnya saja ? Oh jangan , aku ingin memberikannya kejutan , ah “, kata Dominikus sambil mengaruk – garuk kepalanya yang tidak gatal di depan pintu kemar apartement Marsha
“Aku harus menelponnya saja “, kata Dominikus , lalu mencoba menelpon ponsel milik Marsha
“Kenapa tidak aktif? Ah benar- benar “, kata Dominikus. Lagi lagi dan lagi dia mencoba menelpon pinsel Marsha , padahal sudah jelas – jelas ponsel milik Marsha mati.
“Aku akan menunggunya sampai dia pulang “, kata Dominikus, ia terlihat sangat keras kepala.
Dania dan Jirakpun akhirnya mengakiri kencan mereka dan kembali ke apartement Dania. Mereka berjalan di koridor apartement dan Dania sudah mempunyai perasaan yang tidak enak. Dan benar ketika sudah sampai di dekat kamarnya, ia melihat Dominikus yang duduk lemas didepan kamarnya.
“Mwo? Dominikus? Astaga “, kata Dania lalu menarik Jirak dan berbalik arah
“Sepertinya itu gadis yang tadi, tunggu aku sepertinya juga mengenal suaranya”, kata Dominikus sambil mengamati Dania yang berjalan membelakanginya, lalu ia tersenyum.
“Ada apa ?”, tanya Jirak panik
“Dia teman sekolah yang aku maksud oppa, dimana Marsha , ah kenapa ponselnya mati “, kata Dania sambil mencoba menghubungi Marsha
“Oppa cepat hubungi Do, mungkin mereka sedang bersama “, kata Dania, ia terlihat sangat panik.
Jirakpun mencoba menelpon Do dan diangkat oleh Do.
“Oh Do kamu dimana ?”, tanya Jirak
“Aku sedang makan dengan Marsha, ada apa hyung ?”, jawab Do, Jirakpun memberi isyarat pada Dania jika Marsha dengan Do. Daniapun meraih ponsel milik Jirak
“Do, bisa bicara dengan Marsha sebentar “, terdengar suara Dania yang panik
“Ada apa Dania? Kenapa kamu sangat panik , apa yang terjadi ?”, tanya Do, mendengar nama Dania, Marshapun seketika menatap arah Do
“Ada apa ?”, tanya Marsha
“Cepat berikan ponsel ini pada Marsha , Do”, pinta Dania
“Ya Marsha, Dominikus .. kamu bertemu dengannya? Kenapa ia bisa tahu apartement kita? Kamu dimana ? jangan kembali ke apartement dulu “, terdengar suara Dania panik dan kali ini ia menggunakan bahasa Indonesia.
“Ya Dania, gwencana, jinjja, aku baik – baik saja “, kata Marsha dalam bahasa Korea, ia terlihat tenang.
“Oppa, sepertinya ada sesuatu dengan Dania, aku ke luar rumah dulu ya, tolong piring ini di bereskan “, pinta Marsha lalu meninggalkan Do sebentar.
“Dan, itu orang masih didepan apartement. Bener – bener gila dia, kenapa ia sangat nekat. Tidak berubah sedikitpun , oh kepalaku pusing “, kata Marsha dalam bahasa Indonesia
“Marsha kamu bersembunyi dulu saja disana, kalau tidak kamu pasti akan diikuti dengan Domini, ah apa kamu memberi tau Do tentang masalah ini ?”, tanya Dania
“Ah kamu pikir aku gila, aku tidak menceritakannya pada Do, aku belum bisa “, kata Marsha
“Aku sangat panik , bagaimana ini ?”, kata Dania
“Santai saja, aku jamin dia saat ini sudah tahu jika aku tidak akan kembali . Lihat saja sekitarmu siapa tahu dia sedang mendengarkanmu. Dia orang yang tidak terduga, ingat itu “, kata Marsha santai
“Kamu tidak panik ? Oh iya aku melupakan itu , memusingkan, kamu istirahat ya, aku akan menginap di tempat Eunji saja “, kata Dania
“Oke arraseo, salam untuk Eunji. Oh sungguh pria idamananmu sungguh menyebalkan “, kata Marsha sambil tersenyum lalu mengakhiri panggilannya. Marshapun melihat bintang di langit
“YAA!!! Dion !!! bantu aku”, kata Marsha sambil menunjuk bintang
“Apa yang kamu lakukan ?”, tanya Do yang sedrai tadi berdiri di belakangnya
“Apa maksud perkataanmu tadi dengan Dania ?”, tanya Do dengan wajah super serius
“Habis aku “, batin Marsha
“Memangnya kamu mengerti apa yang kami bicarakan “, tanya Marsha santai
“Ya....”, kata Do dengan wajah superserius dan membuat Marsha membeku
“Bagaimana dia bisa ?”, batin Marsha