Chorong bangun pagi seperti biasanya.. Dia keluar dari kamarnya dan melihat Suho sedang sibuk di dapur.. Chorong berjalan perlahan untuk mengambil minum.
"Kau sudah bangun??"
"Eo-eoh..." Chorong sedikit terkejut sambil mendekat ke arah meja makan
Suho membalikkan badannya dan melihat Chorong yang masih mengenakan piyamanya
"Makanlah.. Aku membuatkan sarapan untukmu. Jangan lupa untuk meminum obat yang kau ambil kemarin"
"Eo-eoh..." Chorong duduk di meja makan
Chorong mulai memakan omellete yang di buat Suho.. Sementara Suho terlihat masih sibuk di dapur..
Suho berjalan ke arah Chorong dan duduk di sebelah Chorong..
"Masisseo??"
"Hhhmmmm..." Chorong sedikit tersenyum sambil menengok ke arah Suho
Suho bisa melihat mata Chorong yang sembab..
"Hari ini aku akan membawamu ke suatu tempat. Aku sudah bilang ke pihak sekolah kalau kau tidak masuk hari ini"
Chorong terkejut mendengar ucapan Suho
"Jinjjayo?? Eodiga??"
"Habiskan sarapanmu dan bersiap-siaplah. Hari ini adalah hari peringatan meninggalnya Ayahku" Ucap Suho sambil tersenyum sebelum dia kembali ke kamarnya
Tidak berapa lama kemudian, Suho sudah rapih dengan mengenakan jas hitam dan menunggu Chorong di ruang tamu...
Chorong keluar dari kamarnya mengenakan dress selutut berwarna hitam, dia melihat Suho yang sibuk dengan handphonenya..
"Apa aku tidak apa-apa mengenakan ini?? Dia terlihat tampan dengan stelas jas.. Yaa, apa yang kau pikirkan, Chorong'ah??" Chorong berbicara dalam hati
"Kau sudah siap??"
"Eo-eoh..."
Mereka berdua berjalan menuju mobil. Tiba-tiba Suho menghentikan langkahnya dan mengambil kamera kecil dari sakunya dan klik!!
Suho mengambil gambar Chorong yang akan memasuki mobil. Suho sedikit tersenyum dan langsung masuk ke dalam mobil.
Beberapa saat kemudian, mobil Suho berhenti di depan gerbang tempat pemakaman. Suho kembali tersenyum ke arah Chorong saat turun dari mobil.
"Wa-wae?? Apa pakaianku aneh??" Chorong melihat ke dress yang dikenakannya
"Ani... Kurasa Abeoji akan senang bertemu dengan menantunya yang cantik"
Chorong langsung tersipu malu mendengar ucapan Suho
"Kajja..." Suho memegang tangan Chorong dan berjalan masuk melewati gerbang
Terdapat beberapa orang dari perusahaan Suho yang terlihat sedang berdiri di depan makam. Mereka sedikit membungkukkan badannya saat melihat Suho dan Chorong berjalan ke arah mereka.
"Kalian sudah datang"
"Nde, Minseok'ah.."
'Kim Joo Won' Chorong melihat nama yang tertera di batu nisan, dan melihat foto kecil yang terpajang..
"Jalsaenggyeosseo.." Ucap Chorong pelan melihat foto Ayah Suho
Beberapa orang itu pergi meninggalkan Suho dan Chorong..
Suho membungkukkan badannya ke arah makam..
"Annyeonghaseyo, Abeoji... Mianhae karena baru bisa mengunjungimu. Aku bersama dengan istriku. Gomawo, Abeoji, karena sudah mempertemukan kami"
"A-annyeonghaseyo, Park Chorong-imnida.... Jjeo-jjeoseonghamnida karena tidak membawa apapun untukmu.. Mannaseo banggapseumnida" Chorong juga membungkukkan badannya
Sejenak mereka berdua terdiam..
"Aaaahhh iya, tadi aku lihat penjual bunga dekat sini. Gidalyeo, aku akan membelinya" Chorong meninggalkan Suho
Suho melihat Chorong menjauh sambil tersenyum..
"Gwiyeobji???" Suho kembali berbicara ke arah makam
"Mianhae, Abeoji. Perusahaan tidak berjalan dengan baik sekarang. Aku hanya butuh waktu untuk memperbaiki semuanya. Geogjeongma... Sekarang kehidupanku berubah berkatmu. Kau mempertemukanku dengan seorang yeoja. Aku harus banyak meminta maaf padanya karena sudah terlalu sering menyakitinya. Kau tau,Abeoji?? Sekarang aku mulai menyukainya. Aku tidak ingin melepasnya sedikit pun."
Tidak berapa lama, Chorong kembali dengan membawa rangkaian bunga di tangannya..
"Ini kubawakan bunga untukmu. Ku harap kau menyukainya. Sekarang kau menjadi Appa kedua untukku.. Gomawo sudah mempertemukanku dengan anakmu"
Suho sedikit terkejut dengan ucapan Chorong. Mereka berdua membungkukkan badan sebelum meninggalkan makam.. Mereka berjalan ke arah taman di dekat tempat pemakaman..
"Gwenchana??"
"Eoh.. Kepalaku sudah tidak sakit lagi"
"Mianhae... " Suho melihat ke arah Chorong
"Mwoga???"
"Kejadian kemarin...... Dan sudah membuatmu menangis semalam"
"Apa mataku terlihat sembab??" Chorong berbicara dalam hati
"Eoh.... Matamu terlihat sembab tadi pagi"
"Eottokhaarasseo?? Apa dia bisa membaca pikiranku?? Chorong kembali berbicara dalam hati
Suho tersenyum sambil memegang tangan Chorong..
"Aku sangat menyesal sudah membuatmu terluka... Jjeongmal mianhae"
"Gwenchana....." Chorong sedikit tersenyum
"Perasaanku padamu tidak akan berubah, Chorong'ah. Aku tetap menyukaimu" Suho mulai memeluk Chorong
"Apa kau tidak melihat yang berbeda dariku??" Suho melepaskan pelukannya mendengar pertanyaan Chorong
Sejenak Suho melihat Chorong dari kepala sampai high heels yang dikenakannya..
"Kurasa kau tidak bisa melihatnya dengan jelas" Chorong mengenyampingkan rambutnya
Suho bisa melihat kalung yang dikenakan Chorong..
"Ka-kau memakainya" Suho tidak bisa menyembunyikan senyumnya
Chorong mengangguk pelan
"Apa kau tau arti dari bentuk kalung itu??" Suho masih tersenyum senang
Sejenak Chorong terdiam sambil melihat ke arah Suho..
"Ara..." Ucap Chorong pelan sambil sedikit menundukkan kepalanya
Suho langsung memegang pipi kiri Chorong untuk melihat ke arahnya..
"Gomawo" Ucap Suho sambil tersenyum
Perlahan Suho mendekatkan wajahnya ke arah Chorong..
'Deghhh!!!' Jantung Chorong mulai berdegup kencang
Chorong menutup kedua matanya dan chu~~
Suho mencium bibir Chorong..
Tangan Chorong langsung memegang pinggang Suho..
Mereka berdua tenggelam dengan waktu mereka..
------------------------------------------------To Be Continued-----------------------------------------