home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > We Got Married !!

We Got Married !!

Share:
Author : SyafiraPD
Published : 07 Feb 2017, Updated : 24 Sep 2017
Cast : Suho , Chorong, beberapa kpop idol
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |141669 Views |1 Loves
We Got Married !!
CHAPTER 19 : Worried

Detak jantung Chorong berhenti. Semua yang ada di ruangan menjadi panik. Hoya dengan cepat mengambil alat untuk mengejutkan jantung Chorong.. Ibu Chorong mulai mengepalkan kedua tangannya untuk berdoa..

Chorong masih belum terbangun….

Tiba-tiba alat di samping Chorong menunjukkan detak jantung mulai berfungsi. Ayah Chorong mulai bernafas lega..

“Syukurlah….” Ibu Chorong mengelus tangan Chorong

 

Sementara itu di Amerika…

Suho terus melihat ke arah handphonennya..

“Perasaanku tidak enak sekali hari ini” Ucap Suho dalam hati

“Gwenchanassaeyeo, Suho’ssi??” Ayah Irene bertanya pada Suho

“N-nde…” Suho langsung memasukkan handphonennya ke dalam sakunya

“Ini agenda untuk meeting besok pagi. Kau akan bertemu dengan beberapa investor. Kau akan menjelaskan kepada mereka mengenai perusahaanmu”

“Nde…”

 

Satu minggu telah berlalu…..

Hara memasuki lobby rumah sakit..

“Cho-chogiyo… Dimana Chorong dirawat??” Hara bertanya pada perawat di lobby

“Di ruang VIP lantai atas…”

“Nde,kamsahamnida..”

Hara masuk ke dalam lift dan berjalan menuju ruangan yang dimaksud..

Dia melihat Hoya yang keluar dari ruangan Chorong..

“Eoh, kau pasti Hara, benar kan??”

“N-nde…..” Hara terkejut saat Hoya mengenalinya

“Chorong banyak bercerita mengenaimu. Masuklah..”

“Ba-bagaimana kondisinya?”

“Dia masih belum sadar. Masih harus perawatan untuk memulihkan luka di kepalanya”

“N-nde…”

Hara masuk ke dalam ruangan. Dia masih melihat Chorong yang berbaring dengan masih terpasang selang di hidungnya.. Dia menaruh bunga yang dia bawa di sofa dekat tempat tidur..

Hara tidak bisa menahan tangisnya saat melihat kondisi Chorong.

“Mianhae, Chorong’ah……..”

Hara memegang tangan Chorong sambil terus menangis..

“Hara’ah…” Ibu Chorong masuk ke dalam ruangan

“Eommoni…..” Hara langsung menghapus air matanya

“Eoraenmaniya….”

“Nde, eommoni…”

“Bagaimana kabarmu??”

“Baik. Eommoni, a-aku harus segera ke sekolah. Annyeongigaseyo…” Hara dengan sedikit terburu-buru keluar dari ruangan

Di luar ruangan, Hara masih menghapus air matanya.

“Gwenchana??”

“Kka-kkamjagiya…” Hoya mengejutkan Hara

“Mian, aku mengagetkanmu”

“A-aniya…” Hara langsung meninggalkan Hoya

 

Suho terus menghubungi Minseok untuk mengetahui kondisi Chorong..

“Dia masih belum sadar..”

Suho terdiam sejenak

“Arasseo…. Terus kabari aku mengenai kondisinya”

“Nde.. Bagaimana keadaan disana, Suho’ssi??”

“Masih banyak yang harus kupelajari dan ku urus di sini..”

“Apa kita harus mempercepat penyerahan saham dari Park Byun, Suho’ssi??”

“Ani. Akan ku cari cara lain. Aku akhiri panggilannya..” Suho memutuskan panggilan

Tangan Chorong mulai bergerak sedikit. Perlahan mata Chorong terbuka, dia melihat ke arah Ibunya yang sibuk memotong buah.

“Eo-eomma…”

“Chorong’ah….” Ibu Chorong beranjak dari tempat duduknya dan langsung menghampiri Chorong

“Syukurlah kau sudah sadar”

Chorong sedikit tersenyum..

Ibu Chorong langsung menelpon suaminya dan memberitahu kondisi Chorong…

Tidak berapa lama, Hoya dan beberapa suster masuk ke dalam ruangan untuk mengecek kondisi Chorong..

“Kurasa kau sudah mulai membaik”

“Apa kau tidak bisa melepas perban di kepalaku ini?? Membuatku merasa berat” Chorong berbicara kepada suster di sebelahnya

“Mungkin beberapa hari lagi, Chorong’ssi”

“Apa kau sudah mengabari suamimu, Chorong’ssi?” Tanya suster di sebelahnya

Chorong sejenak terdiam

“Ehhhmmmm…..”

Suara Ayah Chorong mengejutkan kedua suster itu…

“Ku-kurasa kami sudah selesai memeriksa” Kedua suster itu langsung keluar ruangan

“Aishhhh appa….. Kau menakuti mereka”

“Apa kau baru saja sadar,eoh?? Bagaimana bisa kau berbicara seperti tidak sakit?? Kau baru saja koma selama seminggu”

“Apa appa mengkhawatirkanku??” Chorong sedikit bercanda

“Ehhhmmm… Apa kau yakin dia baik-baik saja??” Ayah Chorong berbicara pada Hoya

“Nde. Dia pulih dengan cepat. Hanya butuh waktu untuk memulihkan luka di kepalanya”

“Arasseo..” Ayah Chorong langsung keluar ruangan

“Mwoya??? Hanya itu tanggapannya??” Chorong merasa kesal pada Ayahnya

“Aiieeee kau bisa-bisanya berbicara seperti itu setelah tidak sadarkan diri seminggu ini. Kau tau?? Kau membuat kami semua panik saat jantungmu berhenti berfungsi” Hoya berbicara sambil mengecek infus di tangan Chorong

“Jinjja??”

“Eoh..” Hoya sedikit tersenyum

“Mianhae…..”

“Dwesseo.. Ini memang tugasku membuat pasienku untuk tetap hidup”

“Ani. Maksudku untuk waktu itu” Chorong sedikit menundukkan kepalanya

“Mwoga??”

“Kau tidak ingat?? Saat Suho memukulmu… Itu semua salahku. Mian….”

“Aaaahhhh saat aku menciummu?? Heheee”

“Ya-yaaa,….” Chorong memukul pelan Hoya

“Jangan mengkhawatirkanku. Kau harus cepat pulih” Ucap Hoya sebelum keluar ruangan

 

------------------------------------------------To Be Continued----------------------------------------

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK