Seulgi ingin mengetahui apa perasaan yang dikhawatirkan Seolhyun selama ini. Raut wajahnya selalu berbeda ketika melihat Kai dihadapannya. Ia kemudian memutuskan untuk bertemu Kai di Coffee Shop.
“Pantas saja, dia terlihat cemas waktu itu” ucap Seulgi.
“Apa?!” kata Kai yang tidak mengerti dengan omongan Seulgi.
Seulgi kemudian menaruh tangannya dimeja dan serius ingin mengatakan sesuatu.
“Seolhyun sepertinya menyukaimu” bisik Seulgi.
“Tadi siang.. dia terus melihat mu berjalan memasuki gedung sekolah pada saat kami di taman. Lalu kemudian dia bilang kau selalu menunjukkan sikap aneh setiap kau berhadapan dengannya. Dan kali ini dia terlihat putus asa karena kau tidak membalas pesannya. Bukankah itu sudah cukup untuk membuktikannya?” jelas Seulgi.
Kai diam, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Kau ingin mengujinya?” tanya Kai.
SKIP
Kai dan Seulgi merencanakan untuk melihat apakah Seolhyun menyukainya atau tidak. Kai mengirimi pesan pada Seolhyun pada saat jam istirahat sekolah yang bertuliskan, “Sayang, apa kau sudah makan?”
Jimin membaca itu. “SEOLHYUN-AH... KAU MENYUKAI KAI ??? KALIAN SEDANG BERKENCAN KAH?” teriak Jimin merebut ponsel Seolhyun.
Seolhyun menutup telinganya saat diejek. Seulgi merasa kasihan pada Seolhyun. Seolhyun merasa dijelekkan dikelas, ia keluar menuju rooftop untuk menenangkan diri. Tanpa sadar disana ada Mino juga.
Mino bingung melihat Seolhyun dengan mata berair. “Hyun..” panggilnya pelan.
Seolhyun duduk merasakan angin musim semi menembus dirinya. “Aku memang menyukaimu. Tapi bisakah kau tidak bersikap bahwa kaulah pria satu-satunya di dunia ini?” tanya Seolhyun terus mengeluarkan air mata.
Mino perlahan mendekat kearah Seolhyun. “Hyun, kau baik-baik saja kan?” tanya Mino yang berjalan kearah Seolhyun.
Mendengar suara Mino dia dengan cepat menghapus air matanya. Kemudian berbalik menunjukkan senyum paksanya. Mino duduk disamping Seolhyun. “Gwenchana?” tanya Mino memberikan sapu tangan pada Seolhyun.
Seolhyun tertangkap menangis lagi dan menghapus air matanya dengan sapu tangan Mino. “Aku hanya merasa... dadaku sakit” ucap Seolhyun menunjuk dadanya.
“Sakit? Kenapa tidak ke UKS ??” tanya Mino.
“Mianhe, Mino. tapi bisakah kau meninggalkanku sendirian?” tanya Seolhyun menatap Mino.
Mino merasa ingin menghibur Seolhyun. “Aku ingin menenangkan hatiku sendiri” ucap Seolhyun.
Mino pun berdiri dihadapan Seolhyun. “Kau baik-baik saja kan?” tanya Mino sekali lagi. Seolhyun hanya menganggukkan kepala.
Mino pun pergi meninggalkan Seolhyun, ia mendapati Seulgi dipintu Rooftop, “Apa yang kau lakukan disini?” tanya Mino.
“Sshhh..” ucap Seulgi menempelkan jari telunjuknya dimulutnya.
Mino pun keluar dan Seulgi masih tetap berdiri disana diam-diam melihat Seolhyun.
Ponsel Seolhyun bergetar setelah menghapus kontak Kai. Ia mengecek pesan siapa itu, namun dipesan itu hanya ada titik saja.
“.” Tulis orang yang mengirim pesan itu.
“Siapa ini?” tanya Seolhyun mengerutkan keningnya.
Seolhyun melihat nomor ponselnya, ia melihat beberapa angka yang tidak asing. “Siapa ini?” tulis Seolhyun untuk membalas pesan itu.
Seolhyun kembali berpikir dan mengingat sesuatu. “Kim Jongin?” nama itu kemudian muncul dikepalanya.
Seulgi pun dengan berani menghampiri temannya. Dia duduk disamping Seolhyun. “Kau baik-baik saja?” tanya Seulgi menatap wajah Seolhyun.
“Kau habis menangis kan?” tanya Seulgi lagi.
“Aku tahu raut mukamu” lanjutnya.
Seulgi memandang langit biru musim semi.”yah... musim yang indah.” Ucap Seulgi namun Seolhyun menghiraukannya.
“Siapa itu?” tanya Seulgi melihat layar ponsel Seolhyun. Namun seolhyun menutupinya. Ia tidak ingin tahu sesuatu.
Sebagai teman yang tahu Seolhyun, ia hanya memonyongkan bibirnya dan membiarkan Seolhyun berhubungan dengan orang-orang yang dia sukai.
Sepulang sekolah, Seolhyun berdiam didalam kamarnya duduk memeluk lututnya. Masih menunggu balasan dari orang yang mengirim tanda titik saja padanya.
Ia menatap terus ponselnya, “Hyun-ah !!!” panggil Suho kakaknya membuka pintu kamar Seolhyun.
“Kenapa kau dikamar terus dari tadi pulang sekolah? Ini sudah jam 5 sore !!!” ucap Suho mengomeli adiknya.
Seolhyun hanya diam, “Benar keras kepala” gumam Suho menutup pintu kamar Seolhyun.
Seolhyun terlihat menyerah akan orang itu, ia memutuskan untuk mandi menyegarkan diri namun ia mendapati ponselnya bergetar. Tapi itu adalah pesan dari Seulgi.
“Kau mau bersepada besok? Hari minggu bukan?!” kata Seulgi dipesan.
Seolhyun ingin membalas, “Bukankah kau sangat ingin bertemu Jimin oppa?” ucapnya sekali lagi.
Seolhyun bingung dan menulis. “Aku mau. Tapi apa maksudmu untuk bertemu Jimin oppa?” balasnya.
Tidak lama seolhyun membalas, pesan Seulgi pun tiba. “Okey, besok jam 3 sore kau free kan? kita akan fan meeting ;)” tulis Seulgi.
Keesokan harinya, Seolhyun menuju Sungai Han untuk bersepeda dengan Seulgi. Begitu ia tiba, ia melihat seorang pria tinggi berambut coklat memakai earphone bersama Seulgi. Seulgi berbalik ketika melihat Seolhyun dan melambaikan tangan.
Seolhyun menunjuk siapa yang ada disamping Seulgi dan Seulgi menepuk pundak pria yang disampingnya. ITU KAI !!!!
Seolhyun sudah merasa bahwa aura pria itu adalah Kai !! akankah Kai dan Seolhyun saling menyapa? TO BE CONTINUED..