Seolhyun menunggu Seulgi dihalte bis depan hotel tempat Seulgi melakukan Fan Sign bersama SJ.
Tak lama, ia keluar dan menyebrangi jalan untuk kembali bersama Seolhyun. “Kau mendapatkannya?” tanya Seolhyun ketika Seulgi sudah berada didekatnya.
Seulgi menganggukkan kepalanya, “Banyak. Sangat banyak” ucap Seulgi melihat kearah sekitar.
“kau datang sendiri?” tanya Seulgi.
“Hmm” ucap Seolhyun mengangguk.
Bis pun datang untuk mengantar mereka kembali. “bagaimana Kai? Dia bisa menyelesaikannya?” tanya Seulgi membuka obrolan diatas bis.
Seolhyun yang duduk dekat jendela pun hanya diam. “Wae?? Apa terjadi sesuatu?” tanya Seulgi memiringkan kepalanya.
“Apa yang terjadi? Katakanlah” ucap Seulgi.
Seolhyun memperbaiki cara duduknya, “Dia pingsan” ucap Seolhyun membuat Seulgi menutup mulutnya karena terkejut.
“Benarkah?” “Kenapa itu bisa terjadi?” tanya Seulgi.
Seolhyun memejamkan matanya terpaksa merasa penuh salah membuat Kai drop. “Aku lupa.. aku lupa kalau dia tidak boleh lelah” ucap Seolhyun memukul kepalaya sendiri.
“heiheihei jangan salahkan dirimu. Kau sudah melakukan yang terbaik untuknya” ucap Seulgi menenangkan Seolhyun.
Seolhyun pun diam sampe tiba didepan komplek rumahnya. Dia hanya terus diam dan menatap jam diponselnya.
Setiba dirumah menunjukkan pukul 09.00 PM KST. “Kau tidak tidur?” tanya Seulgi turun dari tangga melihat Seolhyun sedang bertopang dagu dimeja bar dapur.
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Seulgi lagi.
Seolhyun yang tidak menjawab pun ternyata sedang memainkan ponselnya. “Apa yang kau lakukan?” tanya Seulgi mengintip ponsel Seolhyun.
Ia melihat sekilas foto anak kecil. Seulgi pun menatap Seolhyun. “Apa dia cinta pertamamu?” tanya Seulgi membuat Seolhyun tertawa.
Seulgi mencari apa yang bisa dimakan dikulkas. “Hyun-ah. berapa lama ibumu di Inggris?” tanya Seulgi duduk disamping Seolhyun.
“Sampai aku lulus sekolah” ucap Seolhyun yang santai.
“Hehh?? Benarkah selama itu?” tanya Seulgi.
Seolhyun hanya mangangguk. “Aku juga berencana ingin bersekolah di eropa..” ucap Seolhyun mengikat rambutnya.
“Ya.. kau harus memanfaatkan kepintaran mu Seolhyun, aneh rasanya jika kau tetap disini tapi kau punya kemampuan untuk bersekolah dinegara orang” ucap Seulgi.
“Jadi bagaimana denganmu? Sendirian? Selama ini?” tanya Seulgi.
“Ibuku akan datang mengecek keadaanku selama sebulan sekali.” Ucap Seolhyun.
Keesokan harinya, Sebelum bel berbunyi Seolhyun mengerjakan puzzle yang dibawa Wendy kesekolah. Ia menyusun dengan sangat teliti bersama para temannya.
“Dimana Kai yang kusayang?” tanya Jimin yang menyinggung Seolhyun.
Walau belum menentu perasaan Seolhyun terhadap Kai tapi Jimin sudah menganggap Seolhyun menyukai Kai karena selalu beranggapan yang salah.
“Kenapa dia belum datang?” kata Jimin melihat kesekitar kelas.
Seolhyun mengangkat kepalanya, mendengar apa yang dikatakan Jimin tentang dirinya. “Seolhyun-ah kau baik-baik saja?” tanya Seulgi membangunkan Seolhyun dari lamunannya.
Seolhyun pun sadar, “Tidak..” ucapnya.
Seolhyun pun berdiri dan meninggalkan kelas, kemana dia pergi?
Seulgi dan Wendy pun bertanya-tanya. Sehun yang juga tampaknya khawatir dengan sesuatu dibelakang terlihat seperti orang bodoh yang sedang memikirkan sesuatu.
Seolhyun menuruni anak tangga mencari disetiap koridor bahkan hingga di lobby sekolah dan melihat loker Kai yang masih kosong tanpa sepatu sport nya.
Seolhyun pun mengganti sepatu dan berlari menuju taman dan gerbang sekolah. Ia menarik nafas dipos security.
“Ahjussi, kau melihat mobil mewah yang sering keluar masuk sekolah?” tanya Seolhyun.
“Oh Kim Jongin maksudmu? Dia belum datang” ucap security itu.
“Kenapa kau mencari dia?” tanya Security.
Seolhyun pun berdiri dan menggelengkan kepalanya. “Tidak apa-apa” ucap Seolhyun kembali berjalan menuju gedung sekolah. Disaat ia berada diatap sekolah, Seolhyun penuh harap bahwa pria itu akan masuk sekolah.
Membiarkan angin menembus dirinya walau itu sangat susah, Seolhyun duduk dan diam pinggir atap sekolah sendirian.
“Ada apa dengannya?” tanya Seolhyun.
“Kenapa dia tak masuk sekolah?” tanya Seolhyun lagi.
“Apa dia baik-baik saja?” tanya nya lagi.
Wanita itu kemudian bertanya pada dirinya sendiri, dan menunggu jawaban dari kemunculan Jongin.
“Kenapa aku bertanya dan khawatir dengannya?” tanya Seolhyun lagi.
TO BE CONTINUED
----------------------------------
-FOR ALL READERS-
Hai !!!! Liburan udh mau udahan yaaa. Hmm, im just wanna gave some short message. Fisrt of All, Makasih banyak ya udh mau baca FF ku walau kadang alurnya masih belum sempurna. Mianhe.. tapi so many thankful for you all. Hehe Btw, mulai minggu besok aku gabakal share FF sehari se-part. Mungkin seminggu cmn bisa share beberapa :( ga sebanyak aku share satu hari satu chapter. Krn aku pelajar yg punya banyak aktivitas, mungkin semua pelajar SMA juga kaya gitu.. Aku ngambil jurusan IPS dan masuk beberapa organisasi disekolah, jadi mungkin karena kesibukan itu bakal buat aku jarang share FF. Para readers tercinta,, FF ini belum selesai loh.. pertengahan ceritanya nanti pas mereka semua lulus sekolah.. AKU JANJI BAKAL SELESAI-IN FF INI. Makasih lagi ya udh mau baca FF kuu walau itu sedikit aneh dan lebay tapi makasih banyak kalo ada yg mau baca :") buat kalian, mungkin kalo aku ada libur dan tugas off aku bakal share FF dan mulai ngetik juga. Soalnya aku juga buat FF Fantasy yg bakal di share abis ini... /ceramahnya panjang ya :")/ Udh deh.. segitu doang pesenku makasih banyak dan maaf kalo mulai minggu besok udh jarang share tapi mungkin bakal bisa aku usahain sehari se-part. MAKASIH YAAA. JEONGMAL GOMAWOYO~~~ kkk Last ketchup from me :)) kishkish Himnae for your school everyone !!! XOXO
Sincerely, an ordinary human -nxxx28-
