Kai pun bergerak dan membuka matanya setelah mendengar kebisingan dikamarnya.
Seolhyun penuh harap agar pria itu bisa menatapnya dengan senang. “Kau sudah bangun? Apa perasaamu baik-baik saja?” tanya Ibu Kai.
Kai bangun dari tidurnya dan duduk bersandar dikepala kasur rumah sakit. “Ibu tolong ambilkan aku minum” ucapnya memegang dadanya.
Nafasnya yang selalu sesak membuatnya tak jauh dari air mineral. “Terima kasih” ucap Kai memberi lagi gelas yang diberikan ibunya kepadanya.
Ibu Kai berjalan kearah Seolhyun, “Teman yang akan mengajarimu ada disini. Kau mau belajar bukan?” tanya Ibu Kai penuh senyum menarik Seolhyun kearah tempat tidur.
Seolhyun merasa canggung, ia tak pernah ditarik selembut ini. “An.. annyeong..” kata Seolhyun sedikit ragu menyapa Kai.
Kai hanya bisa tersenyum paksa. Ia mengingat kata-katanya pada ibunya sebelum masuk rumah sakit. “Ibu aku ingin belajar bersama temanku. Boleh kan?” tanya Kai saat tiba dirumah sepulang sekolah.
“tentu saja. Itu akan sangat membantumu saat ujian nanti”kata Ibu Kai tersenyum melihat anaknya sudah mulai bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan korea. Walau belum berasa satu tahun namun ia telah melihat anaknya tumbuh besar dinegeri kelahirannya itu.
“Karena ada seolhyun dan Sehun.. bisa kan Ibu kerumah menemani Hana yang sendirian?” tanya Ibu Kai mengambil tas dan jaketnya.
Kai hanya menatap Ibunya dengan penuh kecewa. Namun ia melihat Sehun melambaikan tangan pada Kai. “Kau tidak ingin bersama ku, brother?” tanya Sehun tersenyum.
Kai pun merasa terhibur. “baiklah.. jagalah Hana. Jangan sampai dia berkeluyuran mencari idol lagi” ucap Kai.
Ibunya pun mencium kening Kai dan meninggalkan ruangan...
Setelah Ibu Kai pergi, tinggallah mereka bertiga didalam ruangan. “Aku harus memanggil Seulgi menemaniku disini” ucap batin Seolhyun mengeluarkan ponselnya.
Kai berusaha berdiri dari tempat tidurnya. “Ah.. aku ingin ketoilet” ucap Kai menarik tiang infusnya.
“Sehun, tolong aku” ucap Kai yang lemah.
Sehun dengan senang hati menerima untuk membantu temannya itu. Sementara Seolhyun sibuk mengirim pesan pada Seulgi.
“Kau dimana? Mau temani aku?” tanya Seolhyun.
“Aku dirumah, sedang mengupload foto” ucap Seulgi mengirim sebuah gambar roti dan laptop.
“Ah.. aku lapar disini bisa kau bawakan ramen dan hotdog untukku?” tanya Seolhyun.
“Aish,,,” kata Seulgi.
“Ayolah...” balas Seolhyun.
“baiklah! Kau dimana?” tanya Seulgi.
“Rumah sakit tempat Kai dirawat. Didekat sekolah” balas Seolhyun.
Sambil menunggu Seulgi yang menuju kerumah sakit, Seolhyun duduk disofa dan mengeluarkan buku bahasa korea dari tasnya. Ia melihat sebuah jepitan kertas yang tertulis “Pelajaran 1, Kim Jongin”
Seolhyun langsung membuka halaman tempat jepitan kertas itu, ia mulai mengarang sebuah kata untuk dijelaskan kepada Kai nanti.
Kai keluar dari kamar mandi dengan bantuan Sehun. Disaat yang sama, Seulgi juga datang membuka pintu kamar Kai.
“Uhh... Wakil ketua kelas juga disini kah?” tanya Seulgi mengangkat alisnya.
“Kai annyeong !!!” panggil Seulgi.
“Kau datang..” kata Kai duduk ditempat tidurnya.
Seulgi membawa beberapa makanan sehat untuk Kai. “Aku bawa kimbab” ucap Seulgi menaruh sekotak kimbab yang dibawanya.
“Uh.. ternyata kau juga baik” ejek Kai.
Seulgi hanya menunjukkan wajah kesal pada kai. “Dan ini pesanan Miss Seolhyun” kata Seulgi memberi sekantong plastik hotdog dan ramen.
“Bagaimana denganku?” tanya Sehun menunjuk dirinya.
“Kau tidak membelikanku apa-apa?” tanya Sehun dengan nada tinggi pada Seulgi.
“Apa yang dibawakan untukmu” ucap Seulgi.
Kai membuka kotak makan berisi Kimbab penuh. “Ini makanlah. Kita berdua saja” ucap Kai menawarkan kotak makan yang dibawa.
“Ouhh. Aku sangat menyukai Kimbab” ucap Kai melahap Kimbab pemberian Seulgi.
Seolhyun hanya diam, tak tahu ingin berbicara apa didepan Kai. Ia merasa takut dan sedikit canggung pada Kai.
“Apa yang kau baca?” tanya Seulgi melihat tulisan dijepitan kertas buku Seolhyun.
“Ini pelajaran dasar kai..” ucap Seolhyun tersenyum paksa.
“Hehe” katanya.
Kai dan Seolhyun pun memulai pembelajaran dan seulgi dan sehun hanya bermain game dan tidak membuat kebisingan sama sekali dengan memakai masker hitam penutup mulut.
“Yah.. bukankah kau melihat mereka serasi sebagai pasangan?” bisik Seulgi.
“Aku rasa juga seperti itu. Seolhyun sangat baik untuk berada disamping Kai” balas Sehun.
Akankah keduanya akan melanjutkan pertemanan ini? Atau diantara akan ada yang saling menjauh? Tidak ada yang tahu itu...
TO BE CONTINUED...
