Sepulang sekolah, Para Teamwork kembali mengerjakan hasil akhir dari buku Hologram yang mereka buat.
Disaat Kai mengambil sesuatu didalam rumahnya, Seulgi menatap Seolhyun tanpa henti. Sehun juga melihat kelakuan Seulgi.
“Tapi Seolhyun-ah.. Apa kau akan mengajarnya?” tanya Sehun melilit sebuah pita dijarinya.
Seolhyun masih sibuk menggunting, kemudian dia mengangkat kepalanya dan melihat sekitar. “Entahlah..” ucapnya lesu.
“Aku bisa bisa saja mengajarnya, tapi aku tidak tahu dia akan menerimaku atau tidak” ucapnya mengigit bibirnya.
“Makanan datang...” teriak Kai dari teras rumahnya.
Mina bersemangat diikuti dengan Wendy yang menepuk tangan. “Jika kau melakukannya. Jimin akan mengejekmu sepanjang masa” ucap Mina ketika Kai belum tiba ditempat mereka.
Seolhyun menganggukkan kepalanya. Seulgi hanya diam sepertinya dia memikirkan sesuatu yang ada dibenaknya.
“Kau mau kubantu?” tanya Seulgi.
SKIP
Semuanya telah selesai, giliran Seulgi dan Seolhyun untuk kembali dirumah. “Wah... ini benar-benar cantik” ucap Mina melihat-lihat hasil karya teamworknya.
Ponsel Mina bergetar, “Oh!! Maaf ya, aku sudah dijemput” ucapnya kemudian memberikan buku itu ke Seolhyun.
Seolhyun melihat buku itu. “Siapa yang ingin memegangnya?” tanya Seolhyun.
“Kau mau menyimpannya? Jongin?” lanjut Seolhyun.
Kai menggaruk kepalanya. “kau saja.” Ucap singkat Kai.
“Ayo kita pulang” ucap Seolhyun menarik tangan Seulgi.
Seulgi melambaikan tangan.
Setiba dirumah Seolhyun, walau hanya berdua mereka kembali membahas rencana Seulgi.
“jadi apa maksud rencanamu?” tanya Seolhyun sedang mengambil cemilan dikulkas.
“Seulgi-ya bisa kau nyalakan tv dulu?” tanya Seolhyun merasa kesepian dirumahnya.
Seulgi menyalakan tv dan mendekati meja bar dapur lagi. “Jadi, satu jam setelah pulang sekolah kau harus bertemu dengannya di Coffee Shop terdekat tanpa pengetahuan anak-anak” kata Seulgi mengigit semangka.
Seolhyun duduk didepan Seulgi. “Lalu? Hanya aku berdua?” tanya Seolhyun menunjuk dirinya.
“Aku ada urusan sementara ini aku harus mengupload semua foto-foto idol” ucap Seulgi.
“Tapi kau akan menginap dirumahku hingga kenaikan kelas kan?” tanya Seolhyun.
“Hmm itu sudah pasti. Lalu selama kau mengajarnya kau harus bisa membuatnya lebih mengerti tapi ada batas waktu untuk itu” lanjut Seulgi.
“Batas waktu? Berapa?” tanya Seolhyun.
“3 jam” ucap Seulgi menunjukkan angka tiga.
Seolhyun mengangguk. “Call !!! aku suka, kalau begitu bisa kau mengatakan langsung pada Kai?” tanya Seolhyun.
“Hei !!! Kau saja yang bilang. Aku sedang hemat omongan dengannya sekarang” ucap Seulgi.
Seolhyun membayangkan semua rencana itu. Akankah berjalan lancar? Apakah Kai ingin mengikuti arahan Seolhyun?
Keesokan harinya, Sepulang sekolah Seulgi, Seolhyun dan Kai mendapat jadwal piket. Setelah membersihkan kelas Seolhyun dan Seulgi mengambil tasnya. Ia tak tahu harus bilang apa ke Kai.
“Kai-ya..” ucap Seolhyun memejamkan matanya dengan penuh takut.
“Kenapa kau takut memanggilku?” tanya Kai mengambil tasnya.
“Kau mau kemana?” tanya Seolhyun.
Seulgi yang berada didekat mereka hanya bisa diam. “Pulang” jawab singkat Kai.
Seolhyun membuka matanya dan menurunkan pundaknya. Ia kemudian mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas.
Seulgi dan Seolhyun tiba dilobi untuk mengganti sepatu. “Hyun-ah. aku harus cepat pergi, sebentar lagi aku terlambat” ucap Seulgi yang ingin menghadiri Fan Sign SJ.
Kini Seolhyun hanya sendiri, ia mengganti sepatunya tanpa ada kabahagiaan diraut wajahnya. Kenapa dia begitu?
Kai turun dari tangga melihat Seolhyun sedang mengikat tali sepatunya.
Seolhyun menyadari keberadaan Kai, tapi tak ingin membuka mulut.
Seolhyun hanya melambaikan tangan pada Kai dan berjalan keluar sendiri.
“Kim Seolhyun !!!” panggil Kai dilobby sekolah.
Seolhyun berhenti, “Ada apa dia memanggilku?” tanyanya.
Seolhyun berbalik. “Kau mau membimbingku selama 2 minggu kedepan kan?” tanya kai memiringkan kepalanya.
Seolhyun mengerutkan keningnya. Apa pria itu ingin diajari Seolhyun? Setahu Seolhyun Kai orang yang tidak respect dengannya dan menganggapnya manusia hanya 70% bahwa Seolhyun itu ada didekatnya.
“Kau... mau.. kan?” tanya gugup Kai
“Kau mau membimbingku kan?” tanya Kai lagi.
Seolhyun membuka mulutnya dan menutupnya dengan tangan. Ia terkejut mendengar Kai ingin diajari olehnya. “kau.. mau?” tanya Seolhyun yang masih sedikit ragu.
Kai menganggukkan kepalanya.
Tunggu dulu, kenapa tiba-tiba Seolhyun terkejut dan takut bahwa Kai tidak ingin diajari olehnya? Kenapa Seolhyun penuh harap dengan rencana Seulgi untuknya? Apa Seolhyun benar menaruh hati pada Kai? TO BE CONTINUED