Kai heran melihat tingkah Seolhyun yang sangat mementingkan Mino. “Sehun-ah. apa seolhyun dan Mino pacaran?” tanya Kai.
Sehun yang merapikan rambutnya pun menggelengkan kepala. Dan Kai menganggukkan kepala setelah itu.
“Ayo kita pulang” ucap Kai menepuk paha Sehun.
“Ayo. Aku juga ingin pulang kerumah” balas Sehun.
Kemudian mereka berdua beranjak dari duduknya dan kembali kerumah naik sepeda.
Dirumah Seolhyun, seolhyun turun dari tangga dengan mengisap minuman kemasan kecil membawa novel yang dipinjam Mino.
“Ini.” Ucap Sunmi.
“Gomawo” balas Mino.
“Kalau begitu aku pulang ya” lanjut Mino memberi wink pada Seolhyun.
“Bye!!!” teriak Seolhyun melambaikan tangan.
Seolhyun menutup pintu rumahnya dan duduk didepan tv. “Huh?! Music Bank tayang hari ini?” tanya Seolhyun melihat Music Bank di tv.
Ibu Seolhyun yang sedang mengerjakan sesuatu dimeja bar dapur pun tertawa melihat tingkah aneh anaknya. “Mino.. apa kau sangat dekat dengannya?” tanya Ibu Seolhyun.
“Tidak, aku hanya berteman dengannya. lagipula aku jarang bertemu dengannya akhir-akhir ini” ucap Seolhyun asik menonton Music Bank.
Ponsel Seolhyun bergetar, ada pesan dari Wendy. “Kau ingin menonton Bangtan minggu depan? Mereka mengadakan Fan Signing” kata Wendy dipesan itu.
Seolhyun berpikir sejenak tentang jadwalnya minggu depan. “Apa aku punya kesibukan minggu depan?” tanya Seolhyun pada dirinya sendiri.
Ibunya mendengar itu, “Kau ingin menonton Bangtan lagi?” tanya Ibu Seolhyun.
“Ne.. Bolehkan bu?” tanya Seolhyun balik.
“Pergilah.. jika kau mau” ucap Ibu Seolhyun membalik lembaran selanjutnya yang sedang sibuk mengerjakan dokumen kantor.
Seolhyun berlompat-lompat kemudian membalas pesan Wendy. “Baiklah” balas Seolhyun.
Satu hari sebelum Bangtan Fan Signing, Kelas 2-3 dipenuhi evaluasi latihan seharian penuh. Pengumuman dihari sebelumnya digemparkan oleh anak-anak kelas dengan dipasangnya nilai-nilai mereka dipapan tulis.
Seolhyun hanya duduk dibangkunya memainkan game puzzle di ponselnya. “Seolhyun memang hebat. Dia bisa menyingkirkan semua anak-anak” ucap Sehun.
Seolhyun tidak mendengarnya ia hanya asik memainkan game. Kai menatap Seolhyun, “Mungkin dia benar-benar pintar” ucap batin Kai melihat nilainya yang sangat rendah jika dibandingkan dengan Seolhyun.
Seulgi kemudian duduk disamping Seolhyun dengan muka cemberut. “Wae? Kenapa mukamu seperti itu?” tanya Seolhyun masih main game.
“Nilai matematika dan sastra ku sangat rendah dan hanya sampai rata-rata” ucap Seulgi.
“Bukankah kau punya teman yang sangat pintar? Kenapa kau tidak meminta bantuannya” ejek Jimin disudut kelas.
Seulgi memonyongkan bibirnya. “Seolhyun besok kau bisa kan? jangan tinggalkan aku sendirian lagi oke?!” ucap Wendy menepuk pundak Seolhyun.
Seulgi yang tadinya cemberut terkejut dengan kata-kata Wendy. “Mwo? Siapa yang ditinggalkan?” tanya Seulgi heboh juga menepuk pundak Seolhyun.
Seolhyun yang game over pun kesal dan menunjukkan muka marah diwajahnya. “Aku ada urusan minggu lalu” ucap Seolhyun.
Kai mendengar dibelakang, “Minggu lalu? Bukankah minggu lalu dia mengirimkanku buku?” tanya batin Kai.
“Kau kemana minggu lalu?” tanya Seulgi ingin tahu.
Seolhyun mengigit bibir bawahnya dan menatap kearah jendela. “Aku menemani ibuku kepasar” ucap Seolhyun gugup.
“Ei... kau menyembunyikan sesuatu kan?” tanya Seulgi mengambil ponsel Seolhyun.
Seulgi juga memainkan game yang dimainkan Seolhyun dan membuat Seolhyun dan Wendy tertawa.
“Ah!! hyun-ah. aku mempunyai photobook BTS” ucap Wendy mencari sesuatu ditasnya.
Seolhyun sangat heboh mendengar itu dan berbalik kearah bangku Wendy untuk melihat Photobook BTS.
“Jimin oppa benar-benar lucu” ucap Seolhyun menunjuk wajah Jimin.
“Dia juga sangat sexy” lanjut Seolhyun membalik lembaran photobook.
Jimin yang duduk disudut kelas hanya heran melihat ketua kelas yang sangat mencitai BTS. “Ternyata.. selama 2 tahun ini, ketua kelas kita tetap pada prinsipnya sangat menyukai K-pop star” ucap Jimin memnadang sirik pada Seolhyun.
Bel istirahat berbunyi dan semuanya berhamburan keluar kelas. Namun tidak dengan Kai yang sedang tertidur lelap.
Sehun menepuk pundak Kai. “Kai-ya.. kau tidak ingin makan??” tanya Sehun.
Seolhyun yang tersisa diantara yang lainnya melihat Sehun membangunkan Kai. Seolhyun mendekat keara h Kai.
“Wae?” tanya Seolhyun berbisik.
“Dia tertidur” balas Sehun juga berbisik.
Kai menggerakkan kepalanya dan Seolhyun terkejut. Gadis itu kemudian lari meninggalkan Sehun dan Kai dikelas.
TO BE CONTINUED...