Joong-Ki membawa nampan dan makanan yang mereka bertiga pesan, dan langsung duduk di kursinya.
"Loh Bora, Baro tidak ada. Dimana dia?"
"Gak tahu, dia pergi begitu saja. Nanti juga balik kesini lagi." Jawab Bora.
"Emh... saya ke kamar kecil dulu ya."
"Oke"
Dan Joong-Ki meninggalkan mejanya. Dari antrian, nampak pandangan Ketty mengikuti langkah Joong-Ki.
Di kamar kecil.
"Huft...." Joong-Ki menghembuskan nafasnya. "Ada Katty" gumamnya di depan cermin sambil tangan kanannya memegangi dada kirinya. "Ayo Joong-Ki, siapkan mental kamu! Jika kamu suka dengan dirinya, maka kamu harus memanfaatkan momen ini! Ayo semangat. Kamu pasti bisa!" Joong-Ki menyemangati dirinya sendiri dengan mata yang penuh semangat.
Di Meja
"Hei,,, ini tempat duduknya Joong-Ki bukan? bolehkah aku duduk disini?" tanya Katty pada Bora.
"Oh iya, silahkan duduk" jawab Bora.
Katty pun duduk tepat di hadapan Bora, "sepertinya wajah kamu tidak asing?" tanya Katty.
"Gue Bora, 1 kelas sama lo" jawab Bora agak bete.
"Oh Bora..." Katty nampak tidak percaya, "Emh.... disini tadi ada Baro juga kan? Dimana dia?"
"Keluar, ntar juga kesini lagi kok"
"Oh iya, bolehkah aku bercerita sesuatu padamu tentang Baro?"
"Kenapa cerita sama gue?"
"Selama ini aku memperhatikan kalian berdua, dan sepertinya kalian berdua cukup dekat."
"Oalah... oke. Silahkan saja." Kata Bora sambil menyeruput minuman Cola-nya.
"Sebelum aku bercerita, aku ada pertanyaan. Apakah Baro sudah punya pacar? Dan apa hubunganmu dengan Baro?"
"Hahahahha, pertanyaan yang lucu!"
"Loh, aku serius" Katty memandang tajam wajah Bora yang tertawa geli.
Karena melihat wajah Katty yang serius, Bora jadi menahan tawanya. "Pertama, Baro masih jomblo selama 15 tahun. Kedua, hubungan gue sama dia yang pasti bukan pacaran."
"Please... apa hubungan kalian?" Katty memelas.
"Sudahlah, kalo kamu memang suka sama Baro bilang saja!"
"Loh kamu kok tahu aku suka sama Baro?"
"Iya, karena lo tanya Baro punya pacar apa kagak."
"Hehehe, begini Bora... aku sudah lama menaruh rasa kepada Baro, tapi Baro sepertinya cuek sekali sama aku" keluh Katty.
Tiba-tiba dompet dari tangan Joong-Ki terjatuh setelah mendengar ucapan Katty. Dan Bora melihatnya.
"Kenapa Joong-Ki?" tanya Baro.
Joong-Ki memungut dompetnya dan dengun gugup menjawab, "ti... tidak ap..apa-apa kok".
Katty sejenak menghentikan pembicaraannya dan ketika Joong-Ki duduk di mejanya, Katty pun melanjutkan kembali pembicaraannya dengan Bora. "Bora... bisahkah kamu membantu aku untuk bisa mendekati Baro?"
"Uhuk!!!" Joong-Ki tersedak minumannya.
"Ih, lo kenapa dah?" Bora heran sambil mengelus-elus punggung Joong-Ki. "Gini Kat, bukannya gue gak mau bantu. Tapi emang lo yakin naksir Baro? Apa sih yang lo harapin dari itu bocah?" tanya Bora heran.
"Emh..... aku juga bingung, hanya saja aku merasa nyaman dan aman ketika dekat di sampingnya. Bahkan hanya sekedar memandangi dari jauh pun, aku cukup bahagia" Katty bercerita dengan kembang-kembang menghiasi wajahnya.
"Hahahahhaha" Bora tertawa terbahak-bahak, sedangkan Joong-Ki nampak sangat kecewa.
Di sudut lain Pasaraya
"Hatchim!!!" Baro bersin keluar dari sebuah toko baju dengan tas kertas di tangan kirinya.