"Gubrak!!!" Bora mendorong pintu rumahnya dengan sangat kasar, sehingga membuat Jae Hyun dari dapur langsung berlari keluar.
"Loh ada apa Bora?" tanya Jae Hyun yang melihat Bora langsung menjatuhkan badannya di sofa dan dengan plastik bawaannya yang diletakkan sembarangan di atas lantai.
"Loh, kok lo di sini? Oppa gue mana?" Tanya Bora langsung bangkit dan terduduk di sofanya.
"Kok lo malah tanya balik? Pertanyaan gue juga belom lo jawab." Jae Hyun mengambil plastik besar yang berisi pesanan Joo Won, "Ini pesanan Hyung Joo Won kan? Gue bawa ke dapur ya." Jae Hyun langsung masuk ke dapur.
"Woi Jae Hyun!" Bora kesal, dirinya langsung berdiri dari sofa dengan mengambil bantal sofa dan mengikuti Jae Hyun ke dapur.
"Plak!!!" Bora melempar bantal sofa ke belakang kepala Jae Hyun dengan sangat keras.
"Auch!" Jae Hyun merintih dan memegangi belakang kepalanya dengan tangan kanannya.
"Sekarang, Oppa gue di mana?! Dan kenapa lo yang ada di rumah gue?!" Bora bertanya dengan emosi.
"Oke, oke gue jawab. Tapi ada syaratnya." Jae Hyun menjawab Bora dengan lembut dan berjalan mendekatinya.
"Mwo?! Ini kan rumah gue, bukan rumah lo KUBU alias Kutu Buku!"
"Wek!" Jae Hyun menjulurkan lidahnya dan me-tonyor kepala Bora menggunakan jari telunjuk tangan kanannya dengan pelan.
"Ih LO YAK!" Bora makin kesal.
Jae Hyun malah membuka kulkas dan menuangkan air dari botol ke dalam sebuah gelas beling, "Ini" Jae Hyun menyodorkan gelas berisi air tersebut kepada Bora. "Syaratnya, lo kudu minum dulu biar lo tenang. Nanti kalo udah tenang, jadi enak ngomongnya gue ke lo." Jae Hyun tersenyum manis pada Bora.
Bora dengan wajah yang masih rada garang, menerima gelas dari tangan Jae Hyun seolah-olah dengan terpaksa. Sedangkan Jae Hyun, tetap memberikan senyuman kepada Bora.
Di pintu parkir keluar Pasaraya.
"Baro, kita ke rumah Bora dulu ya baru ke rumah kamu." Joong-Ki mulai menyalakan mesin motornya.
"Ne" jawab Baro singkat.
"Jujur saja, aku merasa bersalah sama Bora." Curhat Joong-Ki, "kamu tahu rumahnya kan, Baro?"
"Ne, gue tau kok"
"Oke, kita langsung meluncur ke sana." Joong-Ki pun mulai menjalankan sepeda motornya.
Di dalam kamar mandi wanita.
Nampak Katty sedang jongkok di salah satu toilet duduk (Katty jongkok di atas toilet yang tertutup), kemudian mengambil telepon seluler dari tas selempangannya. Kemudian dirinya membuka galeri dan tampilah foto-foto candid Baro.
"Hiks hiks" Katty mulai melepaskan air mata, "kenapa Baro bisa menolak aku sih? Memangnya sebegitu jeleknya kah aku di depan matanya? Hiks Hiks" Katty bergumam sendiri dengan terisak.
"DUTTTTTT, MPLUNG!!!" terdengar suara yang tak tahan dari perut seseorang. "DUTTTT, PREEETTTT, MPLUNG! MPLUNG!"
"Hoek!!!" Katty tiba-tiba merasa mual dan mau muntah dan Katty segera turun dari atas toilet, namun naas salah satu kakinya terpleset dan akhirnya terjatuh.
"GUBRAK!!!"
"Auch!" Katty meraba punggungya yang terkena badan toilet duduk, "sakit" rintihnya.
"PREETTT, PREETTT!"
"Ampun, bau sekali!" Katty menutup hidungnya dan berusaha untuk bangun, dirinya melupakan bahwa baru saja dirinya terjatuh dan kemudian dibukanya pintu toilet tersebut dan segera berlari kecil meninggalkan toilet tersebut.
Di depan rumah si Kembar.
"Oke, kita sudah sampai." Baro turun dari motor Joong-Ki yang telah dimatikan mesinnya.
"Tok! Tok! Tok!" Joong-Ki mengetuk pintu rumahnya.
"Udah, ayo masuk aja Joong-Ki." Ajak Baro.
"Loh, tapi kan Bora belum keluar?"
"Ini rumah gue juga kok."
"Hah?!!!" Joong-Ki terkejut.
Karena mendengar suara orang yang tengah mengobrol, Bora dan Jae Hyun pun keluar dari dapur. Dilihatnya Baro dan Joong-Ki masuk ke dalam rumah.
"Baro!!!" Pekik Bora.
"Mwo?" tanya Baro melemparkan kaos kaki ke atas sepatunya begitu saja dan Joong-Ki langsung tak berkutik melihat Bora yang nampak sangat kesal.
"Berisik" bisik Jae Hyun di kuping kanan Bora dengan lembut, namun Bora malah membalas Jae Hyun dengan mencubitnya.
"Annyeong Hasimnikka Bora, Jae Hyun." Sapa Joong-Ki.
"Annyeong Hasimnikka Joong-Ki" balas Jae Hyun.
"Lo kenapa kesini?!!" Tanya Bora Kesal.
"Terserah orang lah" sahut Baro santai.
"Kenapa Bora kayanya marah sekali sama Joong-Ki ya?" gumam Jae Hyun dalam hati sambil menatap wajah Bora yang tampak benar-benar kesal dengan Joong-Ki.
