LoveAlways Found Their Path
Author : Nisnis @annisRprianti_
Genre : Sad Romance, Friendship, Hurts.
Cast :
-Two Shoot-
"MinHyuk..." Pekik SooJung.
"Aku tanya, apa itu benar?!" Kini MinHyuk meremas kuat kedua bahu SooJung.
"Tidak..." SooJung hendak meninggalkan MinHyuk namun MinHyuk menariknya.
"Lihat aku, dan katakan kalau itu tidak benar! Tatap aku! Kau berani?" Tanya MinHyuk.
SooJung masih terdiam tanpa menatap Minhyuk, air matanya mengalir.
"Hentikan, kau menyakitiku. Lepaskan..." Lirih SooJung.
"Apakah kau pikir kau tidak menyakitiku? Hatiku masih sakit setiap kali melihatmu... Kenapa kau berbohong padaku?" MinHyuk memeluk SooJung.
"Ku Mohon lepaskan, aku tidak mau SeoYong salah paham..." SooJung mendorong kuat tubuh MinHyuk.
"JinHo..." Pekik SooJung saat melihat JinHo yang tiba-tida datang juga.
"Ikut aku..." JinHo menarik SooJung dan meninggalkan MinHyuk.
Sementara MinHyuk kembali ke meja bersama SeoYong, JinHo menarik SooJung keluar.
"Aku tak habis pikir dengan SeoYong... Aku menyesal menanggapnya sahabat..." Lirih JinHo.
"JinHo, apa yang kau katakan? Apakah SeoYong melakukan hal yang salah?" Tanya SooJung.
"Aku bertanya padanya sejak kapan ia menyukai MinHyuk, dia bilang sebelum kau menyukainya. Apakah dia bodoh? Dia tau kau juga menyukai MinHyuk tapi dia mau menikah dengan MinHyuk. Kau mengorbankan perasaanmu demi persahabatan kita, tapi dia? Bahkan dia diam-diam mengikuti MinHyuk ke Amerika!" Jelas JinHo.
"Jeongmalyo?" SooJung merasa sesak seketika.
"Dia bahkan terlihat tanpa rasa bersalah saat menceritakan padaku..." Jawab JinHo.
"Sudahlah, semua sudah berlalu JinHo..." SooJung berjalan masuk kedalam restorannya kembali.
"Tapi aku tau, perasaan kalian belum berakhir..." Celetuk JinHo yang membuntuti SooJung masuk kedalam restoran.
Didalam SeoYong dan MinHyuk terdiam. MinHyuk terlihat murung.
"Ya! Kalian darimana saja?" Tanya SeoYong yang memecah keheningan.
"Mianhae..." Ucap SooJung yang kembali duduk dikursinya.
"Aku ada urusan mendadak, aku akan pergi duluan..." Ucap JinHo yang menatap malas SeoYong.
"Apakah sesuatu terjadi?" Tanya SeoYong polos.
"Aku juga harus pergi ke kantorku..." Ucap MinHyuk yang memakai jasnya.
"Baiklah aku juga ikut. Aku ingin bertemu Ayah mertua." Ucap SeoYong.
"Kajja..." MinHyuk pergi tanpa pamit bahkan mendahului JinHo.
"Ya! Kenapa semuanya jadi seperti ini?!" SooJung berteriak kesal.
"Aku tidak jadi pergi, karena mereka telah pergi... Aishh aku muak dengannya!" Ucap JinHo.
"JinHo... Naneun gwaenchana.. Kau tidak perlu membencinya seperti itu..." Ucap SooJung.
"Aku membencinya bukan karena memihakmu, tapi memang karena aku membencinya..." Jelas JinHo.
"Arrasseo... Kau mau ku buatkan es serut?" Tawar SooJung.
"Tentu, aku butuh sesuatu yang dingin untuk meredam emosiku.." Sahut JinHo.
***
Sementara itu didalam mobil, SeoYong dan MinHyuk hanya terdiam. SeoYong pun curiga dengan sikap dingin MinHyuk.
"Kau lebih dingin dari biasanya, apakah sesuatu terjadi?" Tanya SeoYong.
"Apakah kau masih menyukainya?" Sambung SeoYong.
"Apakah menikahimu tidak cukup? Bisakah kau berhenti mengatur hidupku?" Ucap MinHyuk.
"Apakah kau marah karena aku menceritakan tentang pernikahan kita?" Tanya SeoYong lagi.
Mobil MinHyuk tiba-tiba berhenti mendadak, membuat tubuh SeoYong terguncang.
"Keumanhae... Aku tidak akan meninggalkanmu apakah itu tidak cukup?" Tanya MinHyuk.
"Apakah kehadiranku membuatmu semenderita itu? Kenapa kau tidak bisa mencintaiku?!" Tanya SeoYong.
MinHyuk hanya terdiam dan melanjutkan laju mobilnya.
"Aku tidak akan menyerah... Aku akan but kau menyukaiku, Kang MinHyuk!" Batin SeoYong.
***
"Hyung!" Panggil MinHyuk.
"Ah kau disini rupanya... Kenapa kau memanggilku kesini? Bukankah tadi kau tidak mengenaliku?" Tanya JaeHyun.
"Mianhae... Aku harus berpura-pura tidak mengenalmu agar SeoYong tidak curiga..." Lirih MinHyuk.
"Tapi Hyung, apakah yang diucapkan SeoYong benar, bahwa kau menyukai SooJung?" Sambung MinHyuk.
"Mian... Aku berusaha membatasi perasaanku, dan aku sangat senang saat kau memintaku untuk berada disisinya menggantikanmu menjaganya. Tapi... Perasaanku semakin tak terbendung padanya..." Ungkap JaeHyun.
"Hyung... Mianhae... Aku tidak tau kau menyukainya sejak lama.." Lirih MinHyuk.
"Gwaenchana... Dia lebih menyukaimu... Tapi apa kau yakin dengan pernikahanmu? Apa kau yakin dengan SeoYong?" Tanya JaeHyun balik.
"Aku melakukannya untuk orangtuaku... Jika saat itu orang tua SeoYong tidak membantu Orang Tuaku, pasti tidak ada hutang budi... Dan pernikahan ini tidak terjadi.." Lirih MinHyuk dengan suara bergetar.
"Dan kau tidak akan lulus dari Amerika... Apakah tidak ada cara lain?" Tanya JaeHyun lagi.
"Tidak, orang tua SeoYong hanya ingin pernikahan itu terjadi..." Lirih MinHyuk.
"Hyung, jika pada akhirnya aku tidak bisa menjaganya... Aku percayakan padamu untuk menjaganya..." Sambung MinHyuk.
"Ya! Sejak kapan kau menjadi lembek seperti ini?" Ucap JaeHyun sambil memukul belakang kepala MinHyuk.
"Aku benar-benar tidak bisa menghentikannya Hyung, pernikahan ini beban terberatku... Aku ingin melawan pernikahan ini, tapi hal itu pasti melukai perasaan orang tuaku..." Lirih Minhyuk.
"Arrasseo... Aku masih menunggumu merebutnya..." Ucap JaeHyun sebelum meninggalkan MinHyuk.
"Mianhae, SooJung... Aku tidak tau bahwa kau juga terluka... Seandainya aku tau sejak awal perasaanmu... Pasti sejak awal aku berusaha menentang pernikahan ini..." Lirih MinHyuk.
***
2 Weeks Ago Before Wedding Day.
MinHyuk terlihat sedang menatap jam tangannya menunggu seseorang. Berulang kali ia menyeruput kopinya untuk menghilangkan rasa bosan. Menatap layar handphonenya menunggu kabar dari seseorang.
"Maaf, apakah kau sudah menunggu lama?" Tanya SooJung.
"Kau?" MinHyuk terlihat terkejut melihat yeoja cantik dihadapannya.
"Apakah SeoYong tak mengabarimu? SeoYong tak bisa datang untuk melihat gedung pernikahan, karena itu ia meminta bantuanku untuk mewakilinya." Jelas SooJung.
"Kenapa kau mau melakukannya?" Tanya MinHyuk dengan suara sedikit bergetar.
"Maksudmu?" Tanya SooJung yang terlihat bingung.
"Aku tau hatimu pasti terluka... Melihat gedung pernikahan orang yang kau sukai apakah tidak membuatmu semakin terluka?!" Bentak MinHyuk.
"Keumanhae... Aku rasa kau telah salah paham... Orang yang aku sukai bukan kau..." SooJung berniat pergi, namun MinHyuk menariknya.
"Sampai kapan kau akan berpura-pura tegar? Oh?" Minhyuk meremas bahu SooJung.
"Yang kau lakukan tidak hanya menyakiti dirimu, tapi juga menyakitiku... Aku masih menyukaimu sampai sekarang... Tidak, aku mencintaimu sejak dulu sampai saat ini..." Sambung MinHyuk.
"Lalu kenapa kau menikah dengannya? Kenapa kau mau menikahinya? Kau pikir aku bodoh?" Pekik SooJung dengan suara yang bergetar. Air matanya tak lagi tertahankan.
"Aku punya alasan untuk itu... Jika kau tidak percaya, kau bisa tanyakan pada JaeHyun Sunbae." MinHyuk melepaskan cengkraman tangannya.
"Apa maksudmu? Kau mengenalnya?" SooJung mulai menatap MinHyuk.
"Kang MinHyuk-ssi... Mari lewat sini untuk Gedung yang akan kalian pakai untuk resepsi pernikahan nanti..." Ucap Seorang wanita paruh baya.
Minhyuk tak menjawab pertanyaan SooJung, ia langsung berjalan membuntuti wanita paruh baya itu. Begitupun SooJung yang mau tak mau harus mengikuti mereka karena ia berdiri disini untuk mewakili SeoYong.
***
Sementara itu, SeoYong sedang berada dikantornya bersama dengan kakaknya, Kim WooBin.
"Jadi dia menyukai MinHyuk juga?Dia wanita yang kau ceritakan?" Tanya WooBin.
"Ya Oppa..." Jawab SeoYong.
"Lalu kau biarkan diamenggantikanmu melihat gedung pernikahan? Apakah itu tidakketerlaluan?" Tanya WooBin pada adiknya itu.
"Aku hanya ingin memberikannyapelajaran, agar ia menyadari bahwa MinHyuk akan menjadi milikku..."Ucap SeoYong.
"SeoYong, bukankah itu terlalukejam? Bukankah kau bilang dia menolak MinHyuk karenamempertimbangkan perasaanmu?" Tanya WooBin.
"Oppa... Sekali ini saja, biarkanaku lakukan apa yang ingin aku lakukan... Aku hanya ingin membuatnyaberhenti berharap pada MinHyuk-ku Oppa..." SeoYong memelukWooBin.
"Oh..." WooBin terlihatcemas.
***
MinHyuk dan SooJung telah selesaimelihat gedung resepsi pernikahan. MinHyuk hanya terus terdiam,begitupun SooJung.
"MinHyuk, soal yang tadi..."
"Aku akan mengantarmu sampairestoranmu, kajja..." MinHyuk memotong dan langsung masukkedalam mobilnya.
"Apakah kau marah padaku?"Tanya SooJung setelah masuk kedalam mobil.
"Tidak..." Jawab MinHyukacuh.
"Baiklah lakukan sesukamu!"Bentak SooJung akhirnya.
MinHyuk hanya tersenyum dan sedikitmelirik SooJung yang membuang tatapannya kearah jendela mobil.MinHyuk pun menurunkan SooJung tepat didepan restorannya.
"Gomawo." Ucap SooJungsingkat lalu keluar begitu saja.
"Aku merindukan saat-saat sepertiini... Saat bertengkar denganmu..." Lirih MinHyuk setelahSooJung keluar.
MinHyuk pun kembali melajukan mobilnyake Kantornya. Dan saat sampai di Kantornya, SeoYong sudah menunggunyadiruangannya.
"Kau sudah kembali? Bagaimanagedungnya?" Tanya SeoYong.
"Tanyakan saja pada SooJung..."Jawabnya cuek.
"Apakah kau marah padaku karenaaku tidak datang tadi? Aku harus menemui Oppaku.. Mianhae..."SeoYong memeluk MinHyuk dari belakang.
"Aku harus bekerja..."MinHyuk melepaskan pelukan SeoYong dan langsung duduk dan mulaimembaca beberapa dokumen.
Raut wajah SeoYong terlihat kesal dankecewa ia pun pergi meninggalkan ruangan MinHyuk dan pergi keruangannya.
"Mianhae, SeoYong... Aku hanyatidak ingin melukaimu dengan cinta yang palsu..." Lirih MinHyuksetelah SeoYong keluar dari ruangannya.
***
SooJung sedak duduk disebuah tamandekat Universitas Of Seoul. Ia menunggu JaeHyun yang sedang mengajardisana.
"Sunbae...." SooJungmelambaikan tangannya.
"Kau sudah lama menunggu?"Tanya JaeHyun.
"Anio... Aku baru saja sampai..."Jawab SooJung.
"Apakah ada sesuatu yang terjadi?Kenapa kau ingin bertemu denganku?" Tanya JaeHyun yang tersenyummenatap SooJung.
"Mianhae Sunbae... Ada yang inginaku tanyakan padamu tentang Minhyuk... Tentang pernikahannya denganSeoYong... Apakah ada sesuatu yang terjadi dibalik itu?" TanyaSooJung.
"Hmm... Aku tidak tau harusmemulainya dari mana... Aku dan MinHyuk berada dalam tempat les yangsama sampai Aku lulus. Kami masih sering bermain game bersama saatkami mempunyai waktu luang. Dan bisa dibilang kami akrab sampai saatini. Dan saat Minhyuk pergi ke Amerika untuk belajar disana, iamemintaku untuk menjagamu dan menggantikannya berada disisimu. Karenaaku sangat menyukaimu sejak dulu, jadi aku merasa senang denganpermintaannya. Karena itu aku terus mengikutimu..." JelasJaeHyun.
"Sunbae, mianhae... Aku bodohsekali berpikir bahwa kau menyukaiku..." Lirih SooJung.
"Ani... Aku benar-benarmenyukaimu... Karena itu aku menerima permintaannya. Dan tadinya akuhanya akan menjaganya sampai kau kembali... Tapi, kemarin setelahkalian bertemu, MinHyuk menemuiku dan menjelaskan tentangpernikahannya. Keluarganya mengalami penurunan ekonomi karena sahamkeluarganya menurun, dan saat itu orang tua SeoYong yang membantunya.Dan dari pihak keluarga SeoYong meminta MinHyuk menikahi SeoYong..."Jelas JaeHyun.
"Jadi... Pernikahan ini bukankarena keinginannya?" Tubuh SooJung melemas.
"Ya.... Begitulah..." JawabJaeHyun.
"Sunbae..." Lirih SooJung.
SooJung menutup wajahnya dengan keduatelapak tangannya, ia mulai menangis terisak.
"Sunbae, mianhae... Aku selalubersikap cuek padamu... Aku hanya menghindarimu... Mianhae Sunbae..."Lirih SooJung disela tangisnya.
JaeHyun memeluk SooJung yang sedangmenangis. Sementara SooJung masih menutup kedua wajahnya.
"Gwaenchanha... Kaulah yangpaling terluka... Aku tau kalian berdua saling mencintai, tapi akutidak tau kenapa semuanya begitu rumit untuk kalian..." UcapJaeHyun.
"Aku sudah menanggapmu sepertiadikku sendiri... Tak perlu sungkan padaku..." Sambung JaeHyun.
SooJung hanya terus menangis didalampelukan JaeHyun, sementara dari kejauhan MinHyuk melihat SooJung yangmenangis pedih dalam pelukan JaeHyun.
"Uljima..." JaeHyun menarikkedua tangan SooJung yang menutup wajahnya sendiri.
"Kenapa kau tidak mengungkapkanperasaanmu padanya?" Tanya JaeHyun.
"Aku tidak bisa... SeoYong sangatmenyukainya, Sunbae..." Jawab SooJung.
"Setidaknya ia tau perasaanmu...Kau tau, ia terlihat sangat sedih. Terutama dengan pernikahannya. Iasebenarnya tertekan, SooJung-ah..." Ucap JaeHyun.
"Arra... Apakah aku harus memberitahunya perasaanku? Apakah ini belum terlambat?" Tanya SooJung.
"Belum... Kau harus yakin padahatimu... Berhentilah memikirkan perasaan orang lain danbahagiakanlah dirimu sendiri, SooJung-ah... Kau harus bahagia,walaupun bukan denganku..." Ucap JaeHyun yang membelai pipiSooJung.
"Oppa, Gomawo..." SooJungmemeluk JaeHyun.
"Aku senang kau menghilangkankata-kata yang aku benci. Jangan panggil aku Sunbae lagi danberhentilah menghindariku, oh?" Ucap JaeHyun.
"Arrasseo Oppa... JeongmalGomawo, Oppa..." Ucap SooJung yang melepaskan pelukannya danpergi meninggalkan JaeHyun.
JaeHyun hanya tersenyum menatapkepergian SooJung yang terlihat bahagia.
"Aku senang melihatmu kembalitersenyum..." Lirih JaeHyun.
Sambil berlari, SooJung meneleponMinHyuk untuk mengajaknya bertemu disuatu tempat.
"Oh, MinHyuk... Bisakah kitabertemu?" Tanya SooJung dari telepon.
"Oh? Dimana?" Sahut MinHyukdari telepon.
"Tempat perayaan ulang tahunku ke17..." Jawab SooJung yang langsung menutup telepon.
SooJung langsung berlari kearah tamandekat sekolahnya dulu. SooJung menunggu disebuah ayunan, dan duduksambil tersenyum mengingat semua kenangannya bersama MinHyuk dulu.
"Aku merindukan sahabatku yangdulu..." Lirih SooJung.
Tiba-tiba saja hujan turun denganderas, SooJung kesulitan mencari tempat berteduh. Tiba-tiba sajasebuah payung datang menghampirinya bersama dengan sosok pria tampanyang ia rindukan. SooJung menoleh kearah pria dibelakangnya, danlangsung memeluknya.
"Aku merindukanmu..." UngkapSooJung.
"Aku lebih merindukanmu... Sangatmerindukanmu..." Balas Minhyuk yang juga membalas pelukkanSooJung.
"Mianhae... Jeongmal mianhae..."Ungkap SooJung.
"Uljima... Aku lebih sedih saatmelihatmu sedih karenaku... Mianhae..." MinHyuk mengusap lembutpipi SooJung, dan menghapus air mata yang mengalir disana.
"Aku... Sebenarnya sejak dulumenyukaimu... Tapi, SeoYong juga menyukaimu... Karena itu akumenolakmu... Maafkan aku... Seharusnya aku tidak merahasiakan inipadamu..." SooJung memeluk MinHyuk lagi.
"Aku juga bersalah karenamenjauhimu saat kau menolakku... Seharusnya aku bisa lebih bijaksanadan tidak menjauh darimu... Ini salahku..." Ungkap MinHyuk yangkembali memeluk erat SooJung, payung yang MinHyuk bawa sebelumnyatelah terlepas dan terbang entah kemana. Kini keduanya berpelukandibawah air hujan.
"Aku mencintaimu, SooJung..."Ungkap MinHyuk yang merenggangkan pelukannya.
"Aku juga mencintaimu..."Balas SooJung.
MinHyuk merengkuh pipi SooJung dengankedua tangannya dan mengecup lembut bibir SooJung. Air hujan takmampu meredam luapan perasaan mereka yang telah lama terpendam.Guyuran hujan tak lagi terasa dingin saat keduanya bisa mengungkapkanperasaan mereka. Jiwa mereka terasa hangat saat mengetahui cinta itumasih ada, cinta lama mereka yang tidak pernah hilang.
SooJung tiba-tiba melepaskan ciumanMinHyuk. Dan terlihat kesedihan kembali terlukis diwajahnya.
"Waeyo?" Tanya Minhyuk.
"Kau... Calon suami SeoYongsekarang... Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku... Tidak sejauhini... Mian..." SooJung berniat meninggalkan MinHyuk.
"Kajjima... Aku akan membatalkanpernikahanku..." Ungkap MinHyuk.
"Apakah tidak terlambat jika kaumembatalkannya sekarang?" Tanya SooJung.
"Tidak... Aku akan melakukanapapun agar tidak kehilanganmu lagi..." Jawab MinHyuk.
"Jeongmalyo?" SooJungmendekati MinHyuk.
"Tentu... Aku tidak maukehilanganmu lagi... Tidak akan pernah..." Ucap MinHyuk.
SooJung tersenyum menatap MinHyuk danlangsung menarik tengkuk MinHyuk dan mencium lembut bibir MinHyuk.
"Aku juga tidak mau kehilanganmulagi..." Ucap SooJung.
"Ayo pulang, kau akan sakit jikaterus berada disini..." MinHyuk menarik SooJung berlari menujumobilnya.
SooJung mengikutinya dan tersenyummenatap laki-laki tampan dihadapannya. Setelah masuk kedalam mobil,MinHyuk langsung memasangkan savety belt pada SooJung.
"Aku tidak punya handuk, semuabajuku juga basah sepertimu... Otte?" Tanya MinHyuk.
"Bagaimana kalau ke rumahku...Kau sudah lama tidak bertemu dengan Ibuku bukan?" Ajak MinHyuk.
"Kau benar, baiklah kajja..."Sahut SooJung.
Keduanya pun pergi ke rumah MinHyuk.Setelah sampai, MinHyuk meminjamkan kemeja dan sebuah celana pendekuntuk SooJung, sementara pelayan mencuci dan mengeringkan bajuSooJung.
"Mianhae... Aku pikir Ibuku dirumah..." Ucap MinHyuk.
"Gwaenchana... Aku masih bisabertemu dnegannya lain kali.." Jawab SooJung.
"Mari ku tunjukkan sesuatu..."Ajak Minhyuk.
Minhyuk mengajak SooJung kedalamkamarnya, dan di kamarnya masih tersimpan foto-foto kenangan saatmereka SMA, tak hanya mereka berdua juga bersama SeoYong dan JinHo.Namun, terlihat jelas lebih banyak foto mereka berdua yang ada dikamar MinHyuk.
"Kau masih menyimpannya?"Tanya SooJung dengan segaris senyum diwajahnya.
"Tentu, aku juga membawa semuanyasaat aku ke Amerika..." Sahut MinHyuk.
"Jeongmalyo?" SooJungmenatap Minhyuk tajam.
"Tentu... Karena itu aku tidakbisa melupakanmu dan tak berniat melupaknmu sama sekali." UngkapMinHyuk.
"Gomawo... Aku sangat bahagiatentang perasaanmu padaku..." Ucap SooJung.
"Ya! Kang MinHyuk! Apa yang kaulakukan?!" SeoYong masuk kedalam kamar Minhyuk yang terbuka danlangsung menampar wajah MinHyuk.
"Kau membawa seorang wanita masukkedalam kamarmu? Bahkan calon isterimu tak pernah kau izinkanmasuk... Jadi... Semua karena ini?" SeoYong terlihat sangatcemburu dan emosinya memuncak. SeoYong menghancurkan semua foto-fotoMinHyuk dan SooJung.
"Apa yang kau lakukan?!"Bentak MinHyuk yang menarik kasar tangan SeoYong.
"Kau?! Kau membentakku? Calonisterimu?" Balas SeoYong dengan suara tak kalah kencang.
"Aku akan membatalkan pernikahankita..." Ucap MinHyuk tiba-tiba.
"Apa?! Kau gila? Kau ingin Ayahmubangkrut?" Ancam SeoYong.
"Aku yang akan bertanggung jawabdengan keluargaku..." Ucap MinHyuk.
"Kau... Benar-benar jahat! Kaupura-pura baik denganku saat kau menolaknya dulu, dan kau sekarangmerebutnya saat aku akan menikah dengannya... Kau keterlaluan..."Lirih SeoYong yang menangis.
"SeoYong, mianhae... Aku takbermaksud merebutnya..." SooJung mendekat namun SeoYong berniatmenamparnya. Dan dengan cepat MinHyuk menahannya.
"Hentikan... Keluar darikamarku..." Ucap MinHyuk.
SeoYong menatap pedih MinHyuk danberlari neninggalkan MinHyuk dan SooJung. SooJung berniat mengejarSeoYong, namun MinHyuk menahannya.
"Berhentilah mengalah... Bahkandia tidak pernah memikirkan perasaanmu, apakah kau akan terusmembelanya?" Tanya MinHyuk.
"Dia sahabatku... Biarbagaimanapun... Aku menanggapnya sahabatku sejak dulu sampaisekarang..." Lirih SooJung yang langsung berlari mengejarSeoYong.
"SeoYong..." SooJung menariktangan SeoYong yang akan masuk kedalam mobilnya.
"Lepaskan! Kau pengkhianat!"Bentak SeoYong.
"Aku ingin bicara padamu..."Ucap SooJung.
"Masuklah..." Sahut SeoYongakhirnya.
"Kau... Apa kau benar-benar akanmerebutnya kali ini? Kau tau pernikahanku dengannya sudah tinggalsatu bulan lagi? Kau tau akibatnya jika kau membuat MinHyukmembatalkan pernikahan ini?" Bentak SeoYong.
"Perusahaan MinHyuk akan gulungtikar, karena aku akan mengambil saham yang Ayahku punya padaperusahaannya..." Sambung SeoYong.
"Maafkan aku... Ku mohon janganlakukan itu..." Lirih SooJung.
"Berhentilah mengganggunya... Akumemberimu kesempatan dekat dengannya karena aku ingin kau menyadaribahwa perasaanmu harus segera berakhir... Karena MinHyuk akan menjadimilikku!" Ucap SeoYong.
"Baiklah... Mari kembali sepertiawal, kau adalah wanita yang akan menikah dengannya dan bahagiadengannya. Sedangkan aku hanya sahabatmu yang kan melihatkebahagiaanmu dalam kepedihan. Aku tetap menjadi seseorang yangmenahan perasaanku sejak dulu... Apakah itu cukup?" TanyaSooJung.
"Apakah kau bisa dipercaya?"Tanya SeoYong.
"Beri aku waktu satu minggu untukmeyakinkannya untuk menikahimu..." Ucap SooJung.
"Baiklah... Aku setuju..."Ucap SeoYong.
SooJung langsung keluar dari mobilSeoYong dan langsung pergi meninggalkan rumah MinHyuk. Sepanjangjalan ia hanya menangis. Dan dijalan ia bertemu dengan JaeHyun.
"SooJung.." Panggil JaeHyun.
"Oppa...." SooJung langsungberlari memeluk JaeHyun.
"Waeyo? Kenapa kau menangis? Apayang terjadi? Apakah MinHyuk melakukan sesuatu padamu?" TanyaJaeHyun.
"Aku.... Aku tidak mau melihatnyamenderita Oppa... Aku tidak mau melihatnya kesusahan... Aku harusmelepaskannya... Melepaskan perasaanku..." Lirih SooJung.
"Apa maksudmu?" TanyaJaeHyun.
SooJung tak menjawab hanya terusmenangis didalam pelukan JaeHyun. Sementara didalam mobil, SeoYongterlihat sedikit iba dengan SooJung. Namun ia tersenyum dan menataplayar ponselnya yang terpasang foto MinHyuk dengannya.
***
Tiga hari telah berlalu sejak hariitu, SooJung menghindari MinHyuk lagi. Dan setelah berpikir selamatiga hari, SooJung akhirnya membuat sebuah keputusan.
"Jeongmalyo?" MinHyukterlihat terkejut setelah menerima telepon.
"Kau mau menjemputku? Akumenunggumu besok, jangan telat!" Ucap SooJung dari telepon.
"Tentu, sampai ketemu besok..."Sahut MinHyuk.
SooJung menetup teleponnya dengan mataberkaca-kaca. JinHo memandangnya dengan penuh rasa tidak percaya.
"Kenapa kau harus seperti ini?Aishh... Jinjja... Aku tiba-tiba ingin menjenggut rambut SeoYong...Kenapa dia bisa kejam seperti itu...." Ucap JinHo.
"Sudahlah... Biar bagaimanapunjuga, dia sahabat kita..." Sahut SooJung.
"Lebih tepatnya dia menggunakanmuyang selalu menganggapnya sahabat untuk melakukan semuanya...Aishh..." Jin Ho mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Gwaenchanha... Aku tidak mausemuanya terasa canggung sampai hari pernikahannya.
"Baiklah... Semoga kau juga akanmendapatkan seseorang yang baik untukmu..." Ucap JinHo.
"Lalu kau kapan? Aku inginmelihatmu menikah sebelum aku..." Ucap SooJung.
"Aku belum bisa menemukanseseorang yang bisa mendebarkan hatiku, jadi aku bahkan belummemikirkan pernikahan." Jawab JinHo santai.
Keduanya hanya saling tersenyum. BagiSooJung, persahabatan mereka adalah segalanya. Jika ia perluberkorban untuk mempertahankannya, ia akan melakukan apapun untukmempertahankannya.
***
Hari ini MinHyuk dan SooJung akanmendaki gunung. MinHyuk sudah menjemput SooJung didepan restorannya.Tak lama SooJung keluar dari restoran dan menghampiri MinHyuk.
"Kajja..." SooJung langsungmasuk kedalam mobil MinHyuk.
Mereka berdua pun pergi untuk mendakiGunung. Langit mulai terlihat cerah saat keduanya hampir sampaidipuncak gunung. Namun MinHyuk mengeluh dan meminta waktu untukberistirahat.
"Saat kau lengah, seseorang akanmendahuluimu untuk mencapai puncak gunung..." Ucap SooJung.
"Biarkan saja mereka sampaiduluan..." Sahut MinHyuk asal.
"Ya... Aku membiarkan orang lainmencapai puncak kebahagiannya bersamamu, sehingga aku tertinggal dantidak bisa mencapai puncak kebahagiaan itu..." Lirih SooJung.
"Apakah yang kau maksud SeoYong?"Tanya MinHyuk.
SooJung tidak menjawab, hanya senyumtipis yang terlukis diwajahnya saat ini.
"Ayo cepat..." SooJungmenarik MinHyuk agar bangun dari duduknya,.
Akhirnya mereka berdua pun melanjutkanperjalanan mereka mencapai puncak Gunung. Setengah jam sudah berlalu,mereka pun sampai di puncak gunung.
"Aaaahhh... Melegakan rasanyasaat sampai dipuncak..." Teriak MinHyuk.
SooJung hanya terus tersenyum sambilterus memandang wajah MinHyuk. MinHyuk yang menyadari hal itulangsung menghampiri SooJung dan memeluknya.
"Jangan memandangku sepertiitu... Aku tidak akan pernah jauh darimu lagi..." Lirih MinHyukyang mempererat pelukannya.
"Biarkan aku merasakannyabeberapa saat lagi..." Sahut SooJung yang memeluk MinHyukerat-erat.
"Aku akan memelukmu kapanpun kauingin memelukku..." Ucap MinHyuk.
"Tidak... Ini hari terakhir akumemelukmu... Hari terakhir aku mencintaimu..." Lirih SooJungyang menahan tangisnya.
"Maksudmu?" Tanya MinHyukyang mulai mengendurkan pelukannya.
"Setelah hari ini, aku mohon agarkau melupakan semuanya... Melupakan bahwa aku pernah mencintaimu, akupernah memelukmu dan mencintaimu... Mari kita kembali kesaat kitabertemu pertama kali setelah empat tahun berlalu...." LirihSooJung.
"Apa maksudmu?" MinHyuk kinimerengkuh bahu SooJung erat.
"Lupakan semuanya... Lanjutkanpernikahanmu dan lupakan aku... Maksudku perasaanku... Aku tidak mauegois... Aku ingin kita semua kembali bersahabat seperti dulu.Lupakan semua sikap buruk SeoYong... Ku Mohon... Sekali ini saja,lakukan hal itu demi aku jika kau tidak ingin melihatku sedih..."Pinta SooJung.
"Wae? Waeyo?" MinHyuk malahmemeluk erat SooJung.
"Kita tidak bisamelanjutkannya... Terlalu besar resiko yang harus kita ambil jika kaumembatalkan semuanya. Semuanya telah tergaris dalam takdir... Kaumilik SeoYong, bukan milikku. Aku terlambat mencapai puncakbahagiamu, dan aku tidak bisa merubah takdir. Dan aku telah merasakanpuncak kebahagianku bersamamu... Saat tau bahwa kau masihmencintaiku, aku sangat bahagia. Tapi aku tidak bisa mengambil lebihbanyak kebahagiaan itu... Kembalilah..." SooJung menangis.
"Ku Mohon... Kali ini saja...Walaupun ini berat untukmu... Lakukanlah jika kau tak ingin membuatkubersedih karena rasa bersalahku yang merebut kebahagiaan oranglain..." Lirih SooJung disela isak tangisnya.
"Aku tidak bisa..." LirihMinHyuk yang langsung mencium SooJung. Mengecup bibir lembut yangterasa asin itu karena air mata SooJung yang mengalir.
"Kau harus bisa... Ku Mohon..."Ucap SooJung melepas ciuman MinHyuk.
"Baiklah... Aku akan menunggumusampai kau berubah pikiran... Aku akan menikah dengannya, tapi akutidak akan pernah berhenti mencintaimu..." Ucap MinHyuk yanglangsung meninggalkan SooJung di puncak gunung itu sendirian.
SooJung terduduk lemas dan menangissekuat-kuatnya. Hatinya benar-benar hancur. Perasaannya campur aduk.Mengorbankan perasaan bukanlah hal yang mudah baginya ataupunMinHyuk. Namun SooJung harus melakukannya jika tidak ingin melihatMinHyuk sedih karena masalah baru dikeluarganya, dan juga tidak inginmelihat bisnis keluarga MinHyuk hancur dan membuat MinHyuk menderitakarena hal itu. Walaupun hanya sesaat, kebahagiannya bersama MinHyuktidak akan pernah ia lupakan. Kesempatan berharga yang ia dapatadalah mengetahui perasaan MinHyuk yang masih mencintainya, bahkantanpa pernah mencoba melupakannya.
***
_______________________________________________________________________________ _
Flashback Off, Back To WeddingDay
Channie berlari kecil meninggalkanSooJung. SooJung menyusul dibelakang Channie. Kini semua pengantinyang akan menikah hari ini telah berkumpul.
"Kau kemana saja, SooJung?"Tanya SeYong.
"Ah... Aku bertemu JaeHyunOppa..." Jawab SooJung.
Mihyuk terlihat sedikit terkejutdan langsung melirik SooJung, tatapannya dalam penuh arti.
"Yeobo...Aku ingin bicara sesuatu denganmu..." Ucap Channie pada calonsuaminya.
"Kajja..."Channie menarik WooBin meninggalkan yang lainnya.
Sementara SooJungmasih tertunduk terdiam, dan MinHyuk masih menatapnya. SeoYong yangmenyadari kecanggungan ini pun mengajak MinHyuk berfoto.
"SooJung,bisakah kau fotokan aku dan MinHyuk?" Pinta SeoYong.
"Tentu..."SooJung pun mengambil kamera dan mengambil foto MinHyuk dan SeoYong.
Sementara ituChannie sedang menceritakan pada WooBin apa yang ia dengar tentangSooJung.
"Aku tadinyaingin merahasiakannya dan berpura-pura tidak tau. Tapi aku tidakingin ada rahasia antara kita. Dan SeoYong adalah adikmu... Walaukita seumuran, tapi ia akan jadi adik iparku. Aku tidak maumelihatnya sedih nantinya. Kita harus berhati-hati pada SooJung..."Jelas Channie.
"Terima kasihtelah memberitahunya padaku... Tapi yang sebenarnya salah bukanlahSooJung, melainkan adikku..." Ungkap WooBin.
"Maksudmu?"Channie mengerutkan dahinya.
"Ini semuasalah adikkiu... Jadi SooJung masih menyukainya... Aku harus bicaradengan SeoYong..." Lirih WooBin yang hendak meniggalkan Channie.
"Chagia...Gomawo..." WooBin memeluk Channie lalu pergi meninggalkanChannie dengan penuh rasa bingung.
WooBin pergimenemui SoeYong dan mengajaknya berbicara. Hingga kini hanya tersisaMinHyuk dan SooJung yang sedang duduk dengan suasana canggung.
"Semogapernikahanmu lancar..." Lirih SooJung.
"Aku berharapsemuanya cepat berlalu..." Sahut MinHyuk.
"Kau terlihattampan dengan jas itu..." Puji SooJung.
"Tak berartiapapun jika kau bukan mempelai wanitaku..." Jawab Minhyuk ketus.
Tanpa sadar, YooChannie mendengar pembicaraan mereka dan langsung mengatupkanmulutnya yang sempat menganga.
"Tidakbisa dipercaya... Jadi mereka saling menyukai?"Batin Channie.
"Keumanhae..."Lirih SooJung.
"Tapiperasaanku tidak bisa berhenti..." Lirih MinHyuk.
SooJung punberanjak pergi meninggalkan MinHyuk dan menemukan Channie yang sedangmenguping.
"Mian...Aku... ingin mengambil sesuatu..." Channie pun berlari masukkedalam ruangan.
Sementara SooJungpergi ke kamar mandi untuk menyegarkan wajahnya yang hampir menangis.
WooBin dan SeoYongberbicara disebuah ruangan lain didalam gedung.
"Bisakah kaumembatalkan pernikahan ini?" Tanya WooBin pada adiknya, SeoYong.
"Oppa, apakahkau gila? Apa maksudmu?" Tanya SeoYong yang mulai emosi.
"Apakah kauingin melanjutkan pernikahan tanpa cinta ini? Apakah kau maumempunyai keluarga yang tidak bahagia? Kau tau MinHyuk tidakmencintaimu... Dia masih sangat mencintai SooJung... Sampai kapan kauakan berpura-pura tidak tau?" Ucap WooBin.
"Aku tidakingin kau sepertiku... Menggantungkan nasibku pada seseorang yangtidak mencintaiku... Kau pasti akan mendapatkan cintamu suatu saatnanti, sepertiku saat ini... Jadi menyerahlah dengan MinHyuk..."Sambung WooBin.
"Oppa, akusangat mencintainya..." Lirih SeoYong.
"Tapi kautidak akan bahagia jika kau tetap melanjutkan pernikahan ini. MinHyukmasih mencintai SooJung..." Lirih WooBin.
"Percayalah,ada seseorang yang telah menunggumu, yang benar-benar akanmencintaimu sepenuh hatinya. Kau harus bisa menemukan orang itu...Aku mohon padamu, hentikan pernikahan ini. Atau aku yang akanmembatalkan pernikahanku." Ucap WooBin.
"Oppa... Inipernikahan yang sangat kau tunggu... Channie Eonni sangatmencintaimu... Kau tidak boleh membatalkan pernikahanmu..."Lirih SeoYong.
"Karena itu,kau harus sadar... Aku tidak ingin kau merasakan bagaimana sakitnyamencintai tanpa mendapatkan balasan, sebelum semakin jauh semuanyaberjalan, hentikan SeoYong... Aku sangat menyayangimu, kausatu-satunya adikku. Aku ingin kau bahagia..." WooBin memelukSeoYong.
"Oppa...Mianhae... Aku mengingatkanmu pada masa lalumu... Mianhae, oppa..."Lirih SeoYong.
SeoYong teringatkembali saat SooJung menolak MinHyuk karena tau bahwa ia menyukaiMinHyuk. Saat SooJung berhasil meyakinkan MinHyuk untuk menikahdengannya. Juga saat SooJung mau menemaninya saat akan menikah. Semuadilakukan SooJung walaupun SooJung tau itu melukai hatinya.
***
AkhirnyaSeoYong memutuskan untuk melanjutkan pernikahannya, namun yangmenjadi pengantin wanita MinHyuk adala SooJung, bukan SeoYong. Danpernikahan antara Yoo Channie dan Kim WooBin berlangsung seperti apayang telah direncanakan.
"SeoYong...Gomawo..." ucap MinHyuk.
"Sudahlama aku tidak melihatmu tersenyum padaku... Ini sangatmelegakanku... Walaupun aku tidak memilikimu, setidaknya kau tidakmembenciku..." Ucap SeoYong.
"SeoYong,mianhae..." SooJung memeluk SeoYong.
"Akuyang seharusnya meminta maaf, aku terlalu egois dan terobsesi... Akumembiarkanmu banyak terluka karenaku... Aku sangat menyesal,SooJung... Kau satu-satunya sahabatku yang berharga..." SeoYongmemeluk SooJung.
"Akusudah memaafkanmu sejak dulu... Terima kasih untuk semuanya..."Ucap SooJung yang membalas pelukan SeoYong.
"Akubangga padamu...." WooBin memeluk adik tercintanya.
"Akujuga, semoga kau menemukan pria yang mencintaimu sepenuh hati danjiwa..." Doa Channie pada adik iparnya.
"Ahh...Kalian membuatku terharu... Aku merasa menjadi pahlawan hari ini..."Ucap SeoYong.
Merekasemua kembali tersenyum. Walaupun dari pihak keluarga terlihatkecewa, namun melihat semua bahagia, pihak keluarga MinHyuk danSeoYong pun menyadari tindakkan yang diambil SeoYong adalah yangterbaik. Karena pernikahan bukanlah hal yang bisa dipaksakan.Pernikahan adalah janji suci yang diucapkan sepasang insan manusiayang mau mengikat cinta suci mereka dalam sebuah ikatan yang sucidimata Tuhan.
***END**
Jika cinta yang kau harapkan takmendapatkan balaskan, lepaskanlah semua perasaan dan harapanmu.Sebelum kau semakin terluka karena cinta yang terbalaskan. Tunggulahcinta yang mampu menguatkanmu dan berjuang bersamamu untukmempertahankan keutuhan cinta kalian. Dan jangan pernah ragu dalammengungkapkan perasaan kalian jika tidak ingin menyesal karenaterlambat menyampaikan perasaan kalian yang sebenarnya. Karena kautidak akan pernah tau perasaann orang yang kau cintai, jika kau tidakmengungkapkan kehadiranmu yang mencintainya.
What Do you Think?
Thanks For Reading, Keep Support My FF ^^
@annisRprianti_