First Love
Hay Hyukstal Shipper :D
selamat membaca ya.. maaf klo banyak typo atau ceritanya bosenin. komentar saja habis membaca, agar aku bisa perbaiki di FF berikutnya! jangan jadi pembaca gelap ya! kalo suka ya suka, mau koment ya koment. sekali lagi happy reading ^^
@annisRprianti_
Cast :
Kang Min Hyuk – Kakak Kang Misun.
Jung Soo Jung – kekasih Minhyuk
Choi Misun / Kang Misun – AdikMinhyuk, dua tahun dibawah Soo Jung.
Other Cast :
Kim Yoon Hee – Teman Kang Misun
Julpriati (Joule) – teman Jung SooJung
Cintapertama adalah yang menyakitkan. Cinta pertama juga adalah cinta yang tak terlupakan. Apakah cinta pertama semenyeramkan itu? Satu hal yang melekat erat pada cinta pertama adalah sebuah pengalaman dan pelajaran. Bagaimana cinta pertama itu datang, cinta pertama itu tumbuh, dan bagaimana kau menjalani hari-harimu dengan cinta yang hadir dalam hidupmu. Bukan banyaknya sakit atau bahagia yang kau dapat, tapi banyaknya pelajaran tentang cinta yang mampu kau pelajari
***
Laki-laki dengan senyum khas itu berjalan kearah seorang perempuan yang juga sedang tersenyum menatapnya.
"Oppa, kau lama sekali!" Ucap perempuan yang langsung merangkul mesra laki-laki itu.
"Oppa, hari ini kau milikku..." Sambungnya.
"Iya adikku tercinta..." Laki-laki itu mencubit pelan hidung wanita itu.
"Tapi Minhyuk Oppa, kenapa kau telat?" Tanya perempuan itu kemudian.
"Aku harus mengantar pacarku ke tempat pemotretan, sekali lagi maaf karena aku telat..." Jawab Minhyuk.
"Ah... Sudah ku duga kau pasti pergi dengan Soo Jung Eonni..." Perempuan itu terlihat sedikit kecewa.
"Misun-ah... Kau masih tak menyukainya? Kenapa? Tak bisakah kau ceritakan padaku?" Tanya Minhyuk pada adiknya itu.
"Aku akan menceritakan semuanya hari ini... Tepat dihari ulang tahunku yang ke 20..." Ungkap Choi Misun.
"Baiklah, kemana kita akan pergi sekarang?" Tanya Minhyuk kemudian.
"Aku ingin menonton film... Kajja..." Misun menarik tangan Minhyuk masuk kedalam sebuah teater untuk menonton film.
Misun mengantri untuk membeli cemilan, sementara Minhyuk mengantri untuk membeli tiket. Setelah mendapat tiket dan cemilan siap, keduanya menunggu tak jauh dari pintu teater.
"Oppa... Sebagai seorang laki-laki... Apakah menurutmu aku cantik?" Tanya Misun tiba-tiba.
"Tentu saja, adikku adalah yang tercantik setelah ibu kita..." Jawab Minhyuk mantap.
"Ibu kita? Mungkin hanya Ibumu.. Ya Ibu memang sangat cantik..." Jawab Misun.
"Misun-ah... Tolong jangan bahas itu... Kau tetap akan jadi Kang Misun..." Jawab Minhyuk. Misun terdiam.
Pintu teater telah terbuka, pertanda film akan segera dimulai.
"Pintu teater sudah terbuka, ayo kita masuk..." Minhyuk pun berdiri dan berjalan menuju pintu teater.
"Aku ingin berhenti menjadi adikmu..." Lirih Misun pelan sambil berjalan menyusul Minhyuk. Didalam teater, suasana hening.
Minhyuk fokus pada film yang diputar, sementara Misun selalu curi pandang menatap wajah Minhyuk dari samping.
"Aku ingin kau memelukku bukan sebagai Kang Misun... Aku ingin kau memelukku sebagai Choi Misun, Oppa..." Lirih Misun dalam hati.
Pikiran Misun pun melayang, teringat 10 tahun yang lalu, saat Minhyuk dan keluarganya mengangkatnya sebagai keluarga mereka.
"Siapa namamu? Kau sangat lucu..." Ucap seorang laki-laki dengan senyum khasnya, Minhyuk.
"Choi Misun..." Jawab Misun malu-malu.
"Maukah kau menjadi Kang Misun? Maukah kau ikut bersamaku dan menjadi adikku?" Tanya Minhyuk saat itu.
Misun mengangguk, sejak saat itu Minhyuk menjadi kakak Misun, dan Misun merubah namanya menjadi Kang Misun.
"Entah sejak kapan aku mulai menyukai Minhyuk Oppa, hingga perasaanku membuatku seakan gila saat melihat Minhyuk Oppa bersama pacarnya, Soojung Eonni..." Lirih Misun dalam hatinya. Misun masih menatap Minhyuk.
Tak terasa film telah usai, lampu teater mulai menyala. Misun pun langsung mengalihkan pandangannya. Minhyuk pun mengajaknya keluar sambil menggandeng Misun berjalan keluar.
"Oppa... Aku ingin kesana... Ke taman pertama kali kita bertemu..." Pinta Misun.
"Baiklah, ayo kita pergi..." Minhyuk pun berjalan menuju parkiran.
Misun berjalan menyusul dan langsung merangkul Minhyuk, seakan tak mau melepaskannya. Keduanya pun pergi menuju parkiran dan berangkat menuju taman tempat pertama kali mereka bertemu.
***
"Misun... Kau tau,saat aku pertama kali bertemu denganmu dan berniat mengangkatmusebagai adik, kau terlihat sangat lucu..." Ucap Minhyuk padaMisun.
"Lalu sekarang akusudah tidak lucu lagi?" Misun terlihat kecewa.
"Tidak... Sekarangkau sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik... Pasti ada priayang menyukaimu sebagai wanita sebentar lagi..." Jawab Minhyukbijak.
"Aku berharapitu kau Oppa..." Lirih Misun dalam hati.
"Atau jangan-jangankau sudah mempunyai pacar?" Goda Minhyuk pada Adiknya itu.
"Kau bercanda Oppa!Aku tak pernah mempunyai teman pria satupun. Satu-satunya teman yangaku miliki cuma Kim Yoon Hee... Aku tak pernah menyukai priamanapun!" Bentak Misun dengan nada kesal.
"Kalau begitumulailah mempunyai teman pria... Kau harus merasakan cinta,Misun-ah..." Minhyuk mencubit pipi Misun lembut.
"Aku mau... Tidak,aku sudah menyukai seorang pria.... Tapi aku takut untukmengungkapkannya..." Lirih Misun.
"Benarkah? Siapapria itu? Mau ku bantu untuk mendapatkannya? Ya! Kenapa kau takpernah cerita padaku?" Minhyuk menatap Misun tajam, membuatMisun tergugup.
"Lupakan, aku takakan pernah mengungkapkan perasaanku padanya sampai kapanpun... Akuakan menyimpan perasaanku..." Ucap Misun dengan tergugup.
"Kau harusmengungkapkannya, jika tidak dia tidak akan pernah merasakankehadiranmu yang menyukainya... Apakah pria itu aku kenal?"Tanya Minhyuk lagi.
"Itu kau..."Lirih Misun pelan.
"Aku?" Minhyukmenatap Misun dengan bingung.
"Aku menyukaimuOppa... Sudah dua tahun, aku merasakan perasaan yang berbeda saatbersamamu... Bisakah kau merasakan kehadiranku yang menyukaimu?"Ungkap Misun dengan suara yang bergetar.
"Kau bercanda?Ya... Seharusnya aku yang memberimu kejutan..." Ucap Minhyukyang tak terlalu menanggapi ucapan Misun.
"Aku benar-benarserius Oppa... Aku menyukaimu... Hatiku mulai bergetar setiap saatdidekatmu, tepatnya sejak dua tahun lalu..." Ungkap Misun denganmata yang mulai berkaca-kaca.
"Kau benar-benarmenyukaiku?" Minhyuk menatap Misun tajam.
"Aku sangat sangatsangat menyukaimu Minhyuk Oppa... Bagaimana cara membuatmu percayatentang perasaanku?" Akhirnya air mata Misun pun mengalir.
Minhyuk hanya terdiammenatap adik yang disayanginya. Minhyuk merasa bingung bagaimana caramengatasi situasi ini.
"Aku tau, perasaandan cinta adalah hal yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Tapi,tak seharusnya kau menyukaiku... Aku Kakakmu... Kau tidak bolehmenyukaiku..." Jelas Minhyuk sambil menghapus air mata Misun.
"Karena itu, akubenci menjadi Kang Misun, aku ingin menjadi Choi Misun seperti duluOppa... Agar aku bisa mencintaimu... Agar aku bisa memisahkan semuajarak antara kau dan aku..." Lirih Misun.
"Kau gila? Apakahkau tidak menghargaiku sebagai Kakakmu? Apakah kau lebih senangtinggal dijalanan tanpa rumah dan keluarga?" Bentak Minhyuktanpa sadar.
"Ya... Aku lebihbaik tinggal tanpa rumah dan keluarga... Seharusnya kau takmengangkatku sebagai adik..." Lirih Misun yang masih menangis.
"Bodoh! Hentikan...Hentikan perasaanmu... Hentikan semua pikiranmu tentangku... Akusudah mempunyai Soo Jung... Kau tau aku sangat mencintainya, bukan?"Minhyuk mencengkram erat bahu Misun.
"Tapi aku lebihdulu menyukaimu Oppa... Apakah aku tak punya kesempatan? Kalian baruberpacaran selama setahun, tapi perasaanku? Perasaanku yang tumbuhlebih dari dua tahun, apakah kau tidak menghargainya, Oppa?"Balas Misun yang tak mau kalah.
"Aku akan melupakansemua ucapanmu hari ini... Kau juga harus melupakannya..."Minhyuk melepas cengkraman tangannya dari bahu Misun.
"Jika aku bisa, akusudah melupakanmu sejak dua tahun yang lalu, Oppa... Kau... Samasekali tak mengerti perasaanku..." Misun berlari meninggalkanMinhyuk.
"Misun-ah..."Minhyuk menatap kepergian Misun, karena merasa bingung dengan keadaandan kenyataan yang baru saja terjadi.
Misun berlari tanpamelihat sisi kanan dan kiri, tanpa sadar, sebuah mobil dari sisi kiriyang melaju kencang sudah berada didekat Misun. Minhyuk yangmendengar suara klakson mobil pun berlari mengejar Misun. Namun saatsampai ditempat kejadian, Misun telah tertabrak. Tubuhnya sudahterkelai dengan beberapa luka dan darah yang mengalir dari tubuhnya.Minhyuk langsung memanggil ambulance dan menghubungi keluarganya.
***
Misun telah dibawa kerumah sakit, di rumah sakit seluruh keluarga telah menunggu hasilrontgen tubuh Misun juga menunggu Misun siuman. Ternyata tulang kakiMisun sebelah kiri retak, dan tidak bisa digunakan sampai prosespemulihan selesai. Minhyuk yang merasa bersalah pun masuk bersama SooJung kekasihnya.
"Yeobo, sebenarnyaapa yang terjadi..." Soo Jung menggenggam tangan Minhyuk yanggemetar karena rasa takut dan rasa bersalahnya.
"Ini semuasalahku... Aku telah menyakitinya..." Jawab Minhyuk yangmenangis dipelukan Soo Jung.
"Tenanglah,Yeobo... Misun pasti sembuh..." Soo Jung mendekap Minhyuk yangmemeluknya sangat erat.
"Ya... Misun harussembuh... Ah aku harus mengurus administrasi rumah sakit. Bisakah kaumenjaga Misun untukku. Ibuku masih tertidur karena pingsan, dan Ayahmasih menjaga Ibuku..." Pinta Minhyuk pada kekasihnya.
"Tentu, aku akanmenjaganya untukmu... Pergilah..." Soo Jung menghapus air matayang mengalir dipipi Minhyuk dengan lembut.
Minhyuk menggenggamtangan Soo Jung sesaat, lalu keluar dari kamar rawat Misun. Soo Jungpun duduk ditepi tempat tidur Misun. Tak lama, Misun terlihat siuman.Namun raut wajahnya terlihat kecewa saat menemukan Soo Jungdisisinya.
"Kenapa kau disini,Eonni? Dimana Minhyuk Oppa?" Lirih Misun pelan.
"Sedang mengurusadministrasi rumah sakit, apakah kau baik-baik saja?" Tanya SooJung sambil menggenggam tangan Misun.
"Jangan sentuhaku... Aku benci padamu..." Ucap Misun ketus.
"Benci padaku?Kenapa? Apakah aku berbuat salah padamu?" Tanya Soo Jung yangmasih bingung.
"Ya, kau telahmembuat salah padaku selama satu tahun... Aku benci padamu! Apa kautidak tau hari ini ulang tahunku, Eonni? Apakah kau tak inginmemberiku sesuatu?" Misun menatap Krystal penuh kebencian.
"Maksudmu? Akumasih tak mengerti... Lalu apakah kau ingin sesuatu hadiah dariku?Boneka? Hmm... Baju? Sepatu?" Tanya Soo Jung yang masih ramah.
"Apakah kauberjanji akan menurutiku? Aku tidak akan membencimu jika kaumemberikanku hadiah itu, Eonni..." Ungkap Misun.
"Akan aku usahakanberikan yang kau inginkan..." Soo Jung menggenggam tangan Misunlagi.
"Aku... Ingin kauputus dengan Minhyuk Oppa... Aku ingin kau mencampakkannya sehinggaia benci padamu..." Ungkap Misun tanpa rasa bersalah telahmengatakan hal yang tak seharusnya ia katakan.
"Apa?! Kau serius?Itu permintaanmu? Bagaimana bisa?" Genggaman Soo Jung pada Misunterlepas karena Soo Jung sangat terkejut.
"Iya, itu adalahpermintaanku... Jika kau benar-benar menyayangiku sebagai adikMinhyuk Oppa, kau pasti akan mengabulkan apa yang aku minta bukan,Eonni?" Tanya Misun dengan penuh nada penekanan.
"Tapi, kenapa kaumelakukan ini? Kenapa kau memintaku melakukannya?" Suara SooJung bergetar.
"Kenapa? Apa kausedih? Apa kau sangat mencintainya setelah satu tahun berjalan? Lalubagaimana dengan perasaanku yang sudah lebih dari dua tahunberjalan?!" Bentak Misun tanpa sadar.
"Kau menyukaiMinhyuk?" Soo Jung menatap Misun penuh rasa bingung.
"Ya... Jadi..."Ucapan Misun terhenti saat melihat Minhyuk berada dibalik pintu kamarrawatnya sedang menerima telepon.
Misun langsung melepasinfusnya dan merintih sambil menangis. Tanganyang sebelumnya menjaditempat infus pun berdsrah, tepat disaat Minhyuk masuk.
"Baik, akan kutelepon lagi nanti..." Minhyuk menyimpan ponselnya dan menutuppintu kamar rawat dari dalam.
"Saki Eonni! Kaujahat...." Pekik Misun.
Soo Jung menatap Misunbingung. Minhyuk pun langusng menghampiri Soo Jung dan Misun.
"Misun-ah, apa yangterjadi?" Tanya Minhyuk yang langusng menggenggam tangan Misunyang mengeluarkan darah.
Soo Jung hanya terpakumelihat keadaan yang ada dihadapannya sekarang. Mungkin dalambenaknya terdapat banyak pertanyaan, kenapa Misun melakukan hal itu?Kenapa Misun memintanya meninggalkan dan mencampakkan Minhyuk? Dankenapa Misun berusaha membuat Minhyuk membencinya dengan memfitnahnyayang melepas infus Misun? Soo Jung benar-benar merasa sedih dantertekan, hingga ia berlari meninggalkan kamar rawat Misun.
Sementara Minhyukmemanggil Dokter dan perawat dengan panik. Misun langsung ditanganioleh Dokter, infusnya dipasangkan kembali, dan kini Misun sedangtertidur. Minhyuk masih menunggunya diluar. Tak lama Ayah dan Ibunyadatang.
"Apa yang terjadidengan Misun?" Tanya Ibu Minhyuk dengan khawatir.
"Sudah tidakapa-apa, Eomma..." Minhyuk memeluk Ibunya.
"Kau pulanglahberistirahat. Biar Appa dan Eomma yang menjaga Misun sekarang."Ucap Ayah Minhyuk.
"Baiklah, aku haruspergi mengurus sesuatu juga... Kabari aku jika sesuatu terjadi padaMisun, Appa..." Minhyuk pun langsung berlari. Kini yangditujunya adalah Dorm Soo Jung.
Minhyuk mencobamenghubungi Soo Jung beberapa kali namun tidak dijawab oleh Soo Jung.Kini Minhyuk sudah berada didepan dorm Soo Jung, namun tak sembarangorang boleh masuk kesana.
Minhyuk duduk terdiammemikirkan dan merenungkan apa yang baru saja terjadi. Minhyuk masihtak percaya bahwa Misun menyukainya sejak lama. Dan Minhyuk jugatidak tau apa yang terjadi dengan Misun dan Soo Jung saat di rumahsakit.
Sudah hampir satu jamMinhyuk menunggu Soo Jung didepan dormnya, tiba-tiba Soo Jung datangberjalan tertunduk menuju dormnya. Minhyuk langsung berlarimenghampiri Soo Jung.
"Chagi, kaudarimana saja? Kau tau aku khawatir? Apa yang terjadi sebenarnya?"Minhyuk merengkuh wajah Soo Jung dengan kedua tangannya.
"Aku lelah daningin istirahat..." Soo Jung melepaskan tangan Minhyuk yangmerengkuh wajahnya dengan kasar dan masuk kedalam dorm begitu sajameninggalkan Minhyuk.
Minhyuk menatap Soo Jungdengan sedih bercampur bingung. Minhyuk pun kembali duduk menunggudidepan dorm Soo Jung.
"Joule...."Soo Jung berlari menuju seorang wanita dan langsung memeluknya.
"Apa yang terjadi?"Joule membalas pelukan Soo Jung.
"Apa yang harus akulakukan? Aku sangat mencintainya..." Lirih Soo Jung yang kembalimeneteskan butiran bening dari mata indahnya.
"Siapa? Minhyuk?Apakah dia menyakitimu?" Tanya Joule.
"Tidak, dia tidakpernah menyakitiku... Karena itu aku sangat mencintainya..."Lirih Soo Jung yang masih terisak.
"Lalu? Ada apasebenarnya? Ceritakan padaku..." Joule membimbing Soo Jung dudukdisofa terdekat.
Soo Jung punmenceritakan apa yang terjadi di rumah sakit, saat Misun meminta iamelupakan dan meninggalkan, bahkan harus menyakiti kekasihnya sendiridan ia pun tak mengerti mengapa Misun memintanya melakukan halseperti itu.
"Apakah diabenar-benar berkata seperti itu? Ada dua kemungkinan... Yang pertamadia membencimu dan tak ingin kau menjadi pacar kakaknya, dan yangkedua adalah..." Ucapan Joule terputus.
"Dia menyukaiMinhyuk, sama sepertimu..." Sambung Joule.
"Tidak mungkin, diaadalah adiknya Minhyuk... Tidak mungkin dia menyukai Kakaknyasendiri..." Bantah Soo Jung.
"Itu hanyakemungkinan saja, kau harus memastikannya sendiri pada gadis itu..."Saran Joule.
"Terima kasih,Joule..." Soo Jung memeluk Joule lagi.
"Istirahatlah..."Joule membalas pelukan Soo Jung.
Soo Jung pun berjalandengan lesu menuju kamarnya. Terdengar suara petir yang menggelegar,hujan turun dengan dreasnya. Soo Jung mengambil ponselnya yang iasimpan dalam tas. Ternyata ponselnya mati. Ia pun langsung menyalakanponselnya dan melihat banyak sekali daftar panggilan dari Minhyuk.Soo Jung langusng berlari menuju jendela kamarnya, dan meilihat sosokMinhyuk disana.
"Bodoh..." SooJung berlari keluar dari kamar dan dormnya.
Terlihat Minhyuk sudahbasah kuyup akibat hujan deras yang mengguyur kota Seoul. Tanpamenggunakan alas kaki dan juga payung, Soo Jung berlari menghampiriMinhyuk.
"Kau... Bodoh...."Soo Jung memeluk Minhyuk yang berdiri dihadapannya.
"Kau Bodoh... Akusangat mencintaimu...." Lirih Soo Jung sambil terus memelukMinhyuk.
"Aku lebihmencintaimu..." Minhyuk balas memeluk Soo Jung erat.
"Aku tidak akanmemaksamu menceritakan apapun lagi, maaf... Maaf karena aku tidakmempercayaimu... Harusnya aku percaya padamu apapun yang terjadi..."Minhyuk mencium mesra kening Soo Jung dan melepaskan pelukannya.
"Kau jadi basah...Cepat masuk kau akan sakit jika tidak segera mengeringkan tubuhmu..."Ucap Minhyuk sambil merengkuh kedua bahu Soo Jung.
"Kau juga haruspulang... Kau harus minum vitamin agar tidak sakit, mengerti?"Soo Jung merengkuh pipi Minhyuk sebelah kiri dengan tangan kanannya.
"Baiklah... Akuakan pulang..." Minhyuk memeluk Soo Jung sesaat lalu melepaskanpelukannya dan berjalan meninggalkan dorm Soo Jung.
"Aku tidak bisamelakukannya... Aku terlalu mencintainya..." Lirih Soo Jungsambil berjalan masuk kedalam dormnya.
***
Keesokan paginya, SooJung sudah berada dikamar rawat Misun bersama dengan Ayah Minhyukyang sedang tertidur.
"Ayah, kau bisapulang. Aku yang akan menjaga Misun. Hari ini aku sedang tidak adajadwal. Ayah harus istirahat." Soo Jung membangunkan AyahMinhyuk.
"Terima kasih SooJung... Baiklah, aku titip Misun. Minhyuk akan kesini nanti..."Ucap Ayah Minhyuk sambil memakai jaketnya.
Soo Jung mengangguk danduduk disisi ranjang Misun. Misun masih tertidur. Soo Jung punmenatap Misun dengan penuh praduga.
"Apakah kaubenar-benar tidak menyukaiku? Atau... Mungkinkah kau menyukai MinhyukOppa?" Soo Jung menggenggam tangan Misun. Membuat Misunterbangun dari tidurnya.
"Apa yang sedangkau lakukan?!" Misun langsung menepis tangan Soo Jung yangmenggenggam tangannya.
"Kau sudah bangun?Apakah kau mau sarapan? Aku akan menyiapkannya..." Soo Jungmasih menatap Misun penuh perhatian, sementara Misun menatapnya penuhkebencian.
"Apakah kaubenar-benar membenciku?" Tanya Soo Jung akhirnya.
"Aku sangatmembencimu!" Jawab Misun mantap.
"Kenapa kaumembenciku?" Tanya Soo Jung lagi.
"jangan pernahbicara padaku lagi jika kau masih bersama Minhyuk Oppa!" BentakMisun pada Soo Jung.
"Misun, akudataanggg...." Teriak seseorang yang datang tiba-tiba.
"Masuklah, YoonHee..." Sahut Misun ramah.
"Aku ingin bicarasesuatu pada sahabatku, keluarlah Eonni..." Pinta Misun ketus.
"Baiklah, panggilaku jika kau butuh sesuatu..." Ucap Soo Jung yang masih menahanemosinya dan berjalan keluar kamar.
"Apakah kaubaik-baiksaja? Siapa dia?" Tanya Kim Yoon Hee, sahabat Misun.
Soo Jung mengintipkeduanya dari pintu dan mencoba mendengarkan pembicaraan merekaberdua dengan membuka sedikit pintu kamar Misun. Soo Jung benar-benaringin mengetahui apa yang membuat Misun membencinya.
"Aku sudah baikkansaat kau datang menjengukku... Dia orang itu, pacar Minhyuk Oppa...Soo Jung Eonni..." Jawab Misun.
"Benarkah? Diaadalah cinta pertama Oppa-mu itu? Wah pantas saja, dia sangatcantik..." Puji Yoon Hee.
"Ya! Kau maumembelanya?!" Sahut Misun kesal.
"Tidak... Tapi...Apakah Oppa-mu adalah cinta pertamanya juga?" Tanya Yoon Hee.
"Ya, begitulah yangMinhyuk Oppa ceritakan padaku, kenapa?" Tanya Misun.
"Akan sulitmemisahkan mereka... Cinta mereka berdua pasti sangat kuat..."Jelas Yoon Hee.
"Minhyuk Oppa jugacinta pertamaku!" Ucap Misun tak mau kalah.
Tubuh Soo Jung melemasmendengar ucapan Misun. Namun ia kembali fokus mendengarkan danberusaha menahan suara sekecil apapun keluar dari bibir mungilnya.
"Tapi, kau bukancinta pertama Oppa-mu... Apakah kau sudah meminta Soo Jung Eonnimencampakkan Oppa-mu?" Tanya Yoon Hee.
"Sudah, sepertinyadia tak mau melakukannya... Bagaimana? Apakah aku harus membunuhnya?"Tanya Misun asal.
"Kau gila?!Bodoh?!" Yoon Hee memukul tangan Misun.
"Appo... sangatsakit! Lalu bagaimana cara memisahkan mereka? Aku benar-benar tidakbisa melupakan Minhyuk Oppa... Dan saat aku mendengar Minhyuk Oppaingin melamarnya minggu lalu, aku semakin tak bisa menahanperasaanku... Hatiku sangat sakit..." Misun terlihat menangis.
"Apa kau juga sudahmengungkapkan perasaanmu pada Oppa-mu?" Tanya Yoon Hee lagi.
"Sudah, tapi diamenganggapnya lelucon... Dia tak menanggapi perasaan danpengakuanku..." Jawab Misun dengan terisak.
"Aku sudahmenyimpan perasaanku selama dua tahun, mengaguminya... Menyukainya...Berada disisinya... Tapi dia semakin terasa jauh saat Soo Jung Eonnimenjadi pacarnya... Aku merasa sangat kehilangan sosok Minhyuk Oppasebelumnya... Aku tidak mau ada siapapun yang mendekatinya... Akujuga ingin Minhyuk Oppa menatapku sebagai seorang wanita, bukan hanyaadiknya... Aku ingin Minhyuk Oppa memelukku mesra seperti ia memelukSoo Jung Eonni... Aku..." Misun tak bisa meneruskan kata-katanyakarena semakin terisak.
"Tenanglah... Akuakan memikirkan suatu cara..." Yoon Hee memeluk Misun.
"Apa yang kaulakukan?" Tanya Minhyuk pada Soo Jung yang sedang menguping.
Soo Jung terkejut danberlari meninggalkan Minhyuk lagi. Minhyuk pun mengejar Soo Jung.
"Apa yang terjadi?Kau menangis?" Tanya Minhyuk yang menghapus air mata Soo Jung.
"Apakah benar,Misun menyukaimu?" Tanya Soo Jung pada Minhyuk.
"Bagaimana kautau?" Tanya Minhyuk balik.
"Jadi benar...Karena itulah ia sangat membenciku..." Soo Jung terduduk lemasdilorong rumah sakit.
"Bagaimana kau tau?Apakah Misun mengatakan sesuatu padamu?" Minhyuk menarik tubuhSoo Jung untuk berdiri.
"Akumendengarnya..." Lirih Soo Jung.
"Aku dan Misunbukan saudara kandung..." Ungkap Minhyuk.
"Benarkah?"Soo Jung semakin terkejut dan tubuhnya masuk kedalam pelukan Minhyuk.
"Dia memintakumenjauhimu... Walapun dengan cara menyakitimu... Dia memintakumelakukannya..." Lirih Soo Jung.
"Benarkah? Akuharus bicara padanya..." Minhyuk hendak pergi menuju kamar rawatMisun namun ditahan oleh Krystal.
"Kau tidak bolehkasar padanya... Kita harus memberinya penjelasan... Tapi, apakah kauyakin kau tidak menyukainya?" Tanya Soo Jung.
"Apakah kau tidakpercaya padaku? Dia adalah adikku, sejak dulu, sekarang ataupunselamanya. Semuanya tidak akan berubah walau aku dan dia bukansaudara kandung. Dan aku hanya mencintaimu..." Minhyuk memelukSoo Jung.
"Tapi, apa yangharus kita lakukan dengan Misun?" Tanya Soo Jung.
"Aku akanmenjelaskannya baik-baik tentang perasaanku... Kau pulanglah... Maafatas perlakuan adikku padamu..." Minhyuk mengelus lembut rambuthalus Soo Jung.
"Maaf aku tak bisamengantarmu pulang..." Sambung Minhyuk.
"Tidak apa-apa...Aku pulang, aku akan menghubungimu jika sudah sampai dorm..."Soo jung melepas pelukan Minhyuk dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara Minhyuk berjalan menuju kamar rawat Misun.
"Yoon Hee? Lama takbertemu..." Sapa Minhyuk pada Yoon Hee.
"Ah...Annyeonghaseyo..." Yoon Hee menunduk ramah.
"Misun, aku rasaaku harus pulang. Cepat sembuh..." Sambung Yoon Hee yang pamit.
"Oppa... Sampaijumpa..." Misun pun pamit pada Minhyuk lalu pergi meninggalkankamar Misun.
"Bagaimanakeadaanmu?" Tanya Minhyuk yang langsung duduk disisi tempattidur Misun.
"Sudah baikkanOppa..." Jawab Misun.
"Misun, aku inginbicara sesuatu padamu...." Lirih Minhyuk.
"Perasaanmu,bisakah kau melupakannya? Tidak, itu mungkin sulit untukmu... Tidakbisakah kau menghentikan perasaanmu padaku? Aku sangat bahagia bisamenjadi Kakakmu... Aku bahagia kau menjadi adikku... Hubungan sepertiitu takkan pernah bisa terpisahkan, jadi aku ingin kita tetap sepertiini... Aku tidak ingin menyakitimu, tapi aku tak bisa mencintai yanglain... Aku mohon padamu, jangan membenci Soo Jung... Aku memilihyakarena aku sangat mencintainya. Aku ingin dia menjadi yang pertamadan yang terakhir, aku akan terus menjaganya... Aku juga melakukanhal yang sama padamu, selamanya aku akan menjaga dan menyayangimusebagai adikku..." Minhyuk menggenggam tangan Misun.
"Kau sangatmencintai Soo Jung Eonni, dan tidak bisa melupakannya bukan? Kenapa?Karena Soo Jung Eonni cinta pertamamu? Bagaimana jika kau juga cintapertamaku, Oppa? Bagaimana aku bisa mengendalikan perasaanku. Akujuga tidak ingin jatuh cinta pada Oppa, tapi perasaanku berkata lain.Semakin lama aku semakin tak bisa mengendalikan perasaanku sendiri.Aku menjadi semakin egois... Aku tidak bisa menghentikannya Oppa..."Lirih Misun.
"Misun-ah...Maafkan aku... Aku benar-benar minta maaf..." Lirih Minhyuksambil memeluk Misun.
"Keluar darikamarku, Oppa... Aku ingin sendiri..." Lirih Misun.
Minhyuk pun melepaskanpelukannya dan keluar dari kamar rawat Misun. Sementara Misunmenangis terisak mendengar ucapan Minhyuk padanya.
"Aku mencintaimu...Aku mencintaimu Oppa..." Misun menangis terisak dan terusmengulang kata itu sambil menangis.
Diluar, Minhyuk terlihatsedih menatap keadaan adiknya yang menyedihkan. Namun cinta takpernah bisa diwakilkan atau berjalan sesuai kehendak yang kitainginkan. Minhyuk pun menyadarinya.
***
Sebulan telah berlalusejak kejadian itu. Misun menjadi pendiam dan selalu terlihat murung.Ia sering mengurung dirinya di kamar, dan tak ingin bicara padaMinhyuk lagi setelah kejadian satu bulan lalu.
Kali ini Minhyukmengajak Misun pergi jalan-jalan, tentunya bersama dengan Soo Jung.Misun yang selalu menolak lebih dari tujuh kali ajakan itu, akhirnyamenerima ajakan itu. Minhyuk merasa bahagia, akhirnya adiknya bisamenerima kembali kehadirannya sebagai seorang Kakak.
"Misun, kau sudahsiap?" Minhyuk mengetuk pintu kamar Misun.
Misun tak menjawab namunmembuka pintu kamarnya dan mengangguk.
"Kau sangat cantikhari ini... Ayo kita pergi..." Minhyuk menggenggam tangan Misunberjalan keluar.
Diluar, Soo Jung sudahmenunggu mereka berdua. Menyambut Minhyuk dan Misun dengan senyumramah.
"Eonni..."Misun berlari memeluk Soo Jung.
"Aku minta maaf...Karena telah membencimu... Padahal kau sangat baik padaku..."Lirih Misun.
"Semuanya sudahberlalu, aku senang kau sudah tidak membenciku. Terima kasih karenatelah menerima ajakkanku." Sahut Soo Jung.
"Eonni... Iniuntukmu..." Misun mengeluarkan sebuah kotak.
"Untukku? Terimakasih..." Soo Jung mengambil jadiah pemberian Misun.
"Ayo kitaberangkat..." Ajak Minhyuk.
Soo Jung pun memasukkanhadiah pemberian Misun kedalam tasnya. Mereka bertiga pun berangkatmenuju taman hiburan untuk bermain seharian disana.
***
Minhyuk, Soo Jung danMisun sampai didepan taman bermain, saat ketiganya akan menyebrangjalan. Minhyuk yang berjalan dibaris terakhir tak memperhatikansekitar juga tak memperhatikan ada mobil yang sedang melaju kencang.Misun yang melihat pun melepas genggaman tangan Soo Jung yangmenggenggam tangannya saat menyebrang dan berlari kembali menghampiriMinhyuk.
"Oppa..."Teriak Misun.
Minhyuk pun terlemparketepi jalan, dan suasana pun menjadi ramai seketika. Ambulancelangsung datang menjemput korban tabrakan itu.
"Misun,bertahanlah..." Lirih Minhyuk dan Soo Jung bersamaan saat beradadidalam ambulance.
"Oppa... Maafkanaku... Aku yang merusak semuanya... Aku terlalu egois... Oppa...Terima kasih telah mengangkatku dan menerimaku sebagai adikmu... Akubenar-benar mencintaimu, dan takkan pernah bisa menghapus perasaankupadamu... Aku sudah mencobanya sebisaku... Kau tetap yang pertamabagiku... Cinta pertama..ku..." Misun menghembuskan napasterakhirnya.
"Misun,bangunlah... Misun!" Teriak Minhyuk histeris.
Soo Jung menangismenatap raga Misun yang sudah tak bernyawa, begitupun Minhyuk yangmungkin akan merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Misun. SooJung memeluk Minhyuk, berusaha menenangkannya. Ambulance sampai dirumah sakit dengan sia-sia, karena nyawa Misun sudah tak bisaterselamatkan. Minhyuk masih menangisi Misun, dan berusahamembangunkannya. Sementara Soo Jung menghubungi orang tua Minhyuk.
Soo Jung berjalanmeninggalkan rumah sakit, ia teringat tentang hadiah yang diberikanMisun padanya. Soo Jung pun membuka hadiahnya dari Misun.
Ternyata adalah sebuahgelang pasangan yang Misun buat. Ada secarik surat pula disana.
[Eonni, terimakasih telah mencintai Minhyuk Oppa dengan sepenuh hati. Cintailah iasepanjang hidupku, aku yakin Minhyuk Oppa lebih bahagia jikabersamamu. Maafkan aku yang egois, aku bahkan menjadi perusakhubungan kalian, padahal aku sudah menyadarinya sejak awal, bahwa kausatu-satunya wanita yang mampu membuatnya begitu bahagia. Eonnijangan khawatirkan perasaanku. Cinta pertamaku memang tidak berjalanmulus, tapi aku bersyukur bisa mengenalmu yang sabar mencintaiMinhyuk Oppa. Jika itu aku, aku pasti akan menyerah. Eonni, maafkanaku karena aku tidak mungkin melupakan Minhyuk Oppa, cinta pertamaku.Tapi aku tidak akan merebutnya darimu, karena kaulah tempatkebahagiaan Minhyuk Oppa. Jadi kau harus terus menjaganya. Kauberjanji? Jangan pernah sakiti Minhyuk Oppa, cukup aku yang pernahmenyakitinya dan juga menyakitimu. Eonni... Ini hadiahku untukkalian, berbahagialah. Aku tidak mungkin mengungkapkanya secaralangsung, karena rasanya seperti menghancurkanku, karena itu akuungkapkan semuanya disni, surat ini. Eonni... Berbahagialah denganMinhyuk Oppa... Eonni akan menjadi temanku seperti dulu bukan? Akuberharapp kau membalas suratku, Eonni...]
***
Seminggu setelahkepergian Misun, Minhyuk masih merasa bersalah. Minhyuk masuk kedalamkamar Misun. Duduk di meja belajar Misun, dan menemukan diary Misuntergeletak disana. Perlahan tangan Minhyuk menyentuhnya dan membacalembar demi lembar buku harian Misun.
Minhyuk membaca catatandiary Misun satu bulan yang lalu.
[Aku tak menyangkaMinhyuk Oppa benar-benar memintaku melupakan perasaanku padanya. Akumerasa hancur, tapi aku tak bisa membencinya. Minhyuk Oppa terlaluberharga untukku. Tapi... Aku benar-benar akan membencinya dan harusmembencinya sekarang... Tapi apa aku bisa? Aku akan menjauh darihidup Minhyuk Oppa, agar aku bisa melupakannya... Aku harusmembencinya, agar aku bisa melupakannya...]
Minhyukkembali membuka lembaran berikutnya dan begitu seterusnya. Kini iasampai pada lembaran akhir dari diary Misun.
[Akhirnya hari iniaku akan benar-benar melepaskan Minhyuk Oppa dari hidupku. Akuberusaha mengacuhkan dirinya dan mengacuhkan perasaanku sendiri. Tapisemua itu semakin menyakitkan aku. Aku ingin kembali kemasa lalu,sebelum aku menyadari bahwa aku menyukainya. Aku ingin kembaliseperti dulu, menjadi Kang Misun adik kesayangan Minhyuk Oppa. Akutidak ingin ada lagi jarak yang membuat kami canggung. Tapi inisalahku yang terlalu egois, aku harus bisa menerima hukuman sepertiini. Oppa... Aku ingin kembali, aku sangat merindukanmu, Oppa... Akuyang salah karena mencintaimu... Aku ingin kembali Oppa... Aku inginmenjadi adik yang kau sayangi sepenuh hati... Apakah aku masih bisa?Seharusnya aku bisa memendam perasaanku sampai akhir, dan takmemberitahumu tentang perasaanku... Oppa... Aku merindukanmu....]
Tanpa sadar butiran bening sudah mengalir dipipinya yang lembut.Minhyuk memeluk diary Misun. Ia merasa bersalah karena terlalu keraspada adiknya saat meminta adiknya melupakannya.
"Seharusnya aku tetap menjagamu seperti sebelumnya, bukanmemberikan jarak padamu.... Aku juga merindukanmu, Misun... Adikkutersayang..." Lirih Minhyuk.
Minhyuk menatap seisi kamar Misun yang penuh dengan foto-foto merekaberdua sejak kecil, hingga remaja.
"Aku berjanji akan menjadi Kakak yang lebih baik dikehidupanberikutnya... Maafkan aku yang membuatmu begitu menderita denganperasaanmu padaku..." Lirih Minhyuk.
Kini Minhyuk hanya mempunyai semua kenangan tentang Misun sebagai adiknya, dan hanya bisa berdoa untuk adiknya yang telah tiada.
***
Jika cinta yang kau pilih terasa menyakitkan, lepaslah cinta itu dan carilah sebuah cinta yang mampu membahagiakanmu, sehingga hidup tidak akan terasa seia-sia. karena setiap orang pasti mempunyai belahan jiwanya yang mampu melengkapi kebahagiaan hidupmu.
END
Yang mau kasih kritik, saran atau yang laonnya , silahkan :)
Jangan jadi pembaca gelap yaa :D
Nisnis
@annisRprianti_