When Love Bring You Back
Part 5
Author : tiara ekha (@khaiicheen)
*****
What I feel??
Hyura POV
Hari ini hanya Super Junior saja yang memiliki aktifitas di Jakarta. Mereka akan mengadakan google talk dengan 50 ELF yang beruntung itu pun akan di lakukan di hotel tempat kami menginap. Sedangkan SHINee tidak memiliki jadwal sama sekali, mereka hanya menikmati waktu mereka di hotel dengan bermain basket atau berjalan-jalan di sekita hotel. Tadinya aku ingin janjian bertemu dengan beberapa temanku di Jakarta hari ini, namun aku batalkan karena waktu kami yang tidak memungkinkan. Aku memiliki jadwal menemani Super Junior untuk acara google talk tersebut. Acara dijadwalkan siang hari jadi aku masih memiliki waktu beberapa jam untuk bersantai sebelum aku menemani mereka nanti.
Jonghyun oppa memintaku menemani SHINee bermain basket di lapangan olahraga milik hotel ini. Aku pun dengan senang hati menemani mereka karena sudah lama aku tidak bermain si kulit bundar bewarna orange itu. Dan sudah lama juga aku tidak bermain basket dengan Minho. Dulu, ketika kami masih sekolah, setiap Minho punya waktu libur dari trainingnya, aku, Minho, Seulong oppa dan Minseok oppa selalu bermain basket bersama sedangkan Hyunsik oppa, dia tidak pernah mau ikut bermain. Dia hanya menjadi wasit dan penghitung score. Aku dan Minho selalu berada di dalam satu tim yang sama. Kemampuan moenshoot bola kami berdua cukup baik. Ia mahir melakukan shoot dengan tangan kanan dan aku dengan tangan kiri.
Kami bermain three on three, aku dengan Onew dan Minho oppa, sedangkan Jonghun oppa satu tim dengan Key dan Taemin oppa. Beberapa kali aku memiliki kesempatan untuk melakukan shoot, dan tentunya aku tidak melewatkannya. Terkadang, ketika bermain seperti ini, sifatku yang memiliki ambisi untuk memenangkan pertandingan selalu muncul, tertular dari sifat milik Minho yang selalu tidak mau kalah. Seulong dan Minseok oppa bahkan menjuluki kami tim ambisius.
“Hyura-ssi, shoot.” Teriak Taemin ketika aku sudah memegang si kulit bundar berwarna orange itu.
“Nde, oppa. Chankaman.” Ujarku lalu bersiap mengambil ancang-ancang untuk melemparkan bola.
SHOOT..!! dan, masuk. 2 poin tambahan untuk group kami.
“Whoa, daebak. Kau mampu melakukannya dengan tangan kirimu. Kau kidal, Hyura?” tanya Jonghyun.
“Anniyo oppa. Hanya saja kemampuanku melakukan shoot menggunakan tangan kiri lebih baik dibandingkan menggunakan tangan kanan. Ada sedikit masalah dengan pergelangan tanganku.” Jelasku.
“Wae?” tanya Onew.
“Tidak apa oppa, hanya aku pernah mengalami sedikit kecelakaan kecil yang melibatkan tangan kananku. Makanya aku tidak terlalu bisa memaksakan tangan kananku untuk banyak bekerja.” Jelasku lagi.
*****
Minho POV
Shoot menggunakan tangan kiri? Dan hasilnya juga baik. Sempat mengalamni kecelakaan kecil yang melibatkan tangan kanannya? Ia semakin terlihat mirip dengan Hyura-ku. Hyura sahabatku itu juga memang hebat bila melakukan shoot menggunakan tangan kiri. Dulu ia pernah mengalami kecelakaan kecil karena terjatuh dari sepeda ketika kami sedang berolahraga dengan mengelilingi taman. Pergelangan tangannya mengalami cidera yang cukup mengkhawatirkan. Ia bahkan sempat tidak dapat menggunakan tangan kanannya semaksimal sebelumnya sampai akhirnya ia berlatih menggunakan tangan kirinya. Untuk beberapa kegiatan, Hyura-ku tidak dapat menggunakan tangan kanannya, seperti saat menshoot bola.
“Kau sudah lama dapat melakukan hal seperti tadi?” tanyaku padanya ketika ia menghampiriku untuk melakukan toast.
“Nde, sudah beberapa tahun belakangan.” Jawabnya singkat lalu menguncir rabut coklatnya asal.
“Ahh, arasso.” Balasku.
Aku memperhatikannya yang sedang mengikat rambutnya asal. Baru kali ini ia mengikat rambutnya. Dan, ia semakin terlihat mirip dengan Hyura sahabatku itu ketika semua rambutnya telah berhasil ia ikat. Leher jenjangnya semakin membuatnya terlihat mirip dengan Hyura-ku.
“Wae oppa? Kenapa kau memperhhatikanku seperti itu? Ada yang salah?” tanyanya.
“Anniyo. Lupakan. Ayo kita bermain lagi.” Balasku.
*****
Setelah kurang lebih setengah jam bermain, Onew memutuskan berhenti bermain dan Hyura pun memutuskan untuk menemaninya. Hyura juga sudah merasa lelah setelah bermain selama itu, mungkin karena sudah lama tidak bermain. Ia dan Onew memutuskan untuk pergi ke pinggir lapangan untuk beristirahat. 1 jam lagi Hyura harus kembali ke kamar dan bersiap-siap untuk menemani aktifitas Super Junior.
"Bagaimana rasanya seharian kemarin membantu kami?" Tanya Onew sambil memberikan jacket training yang ia gunakan untuk menutupi kakiku.
"Menyenangkan oppa." Jawab Hyura.
"Aah, iya Hyura-ssi. Aku ingin bertanya sesuatu padamu." Ujar Onew dengan ekspresi sedikit serius.
"Waeyeo oppa?"
"Kata Kyungshik hyung, kau akan membantu kami dalam persiapan comeback bulan depan sekembalinya kita ke Seoul. Apa itu benar?"
"Hmm, aku tidak tahu mengenai hal itu oppa. Youngmin Sajangnim belum mengatakan apapun soal itu."
"Ah, ku kira kau sudah tau soal itu. Mungkin sekembalinya dari sini CEO kita itu akan memberitahumu. Aku ingin kau menerima tawaran itu, karena Minkyung noona, asisten Kyungshik hyung akan mengambil cuti beberapa bulan kedepan."
"Akan kupertimbangkan oppa." Jawab Hyura singkat. Sebenarnya, aku sempat mendengar soal ini dari Minji eonnie ketika kami selesai rapat persiapan tim konser seminggu lalu, ketika aku pertama kali bekerja.
"Baiklah, tapi aku ingin kau menerimanya. Bantu aku dan Kyungshik hyung untuk mengurus jadwal SHINee. Hyung bilang ia sangat terbantu dengan keberadaanmu selama disini dan aku yakin kau pasti bisa setelah melihat kinerjamu kemarin. “ jelas Onew. “Oh iya, aku ingin bertanya satu hal lagi denganmu.”
“Apa lagi oppa? Tanyakan saja.”
“Apa kita pernah bertemu sebelumnya. Anniyo, maksudku, sebelum kau bergabung dengan SM, apa kita pernah saling bertemu.” Tanya Onew.
Deg. Hyura sempat terdiam karena bingung harus menjawab apa. Haruskah ia jujur atau tetap diam?
“Sepertinya iya, tapi beberapa tahun lalu sebelum aku debut dengan SHINee. Wajahmu sangat familiar sejak kita pertama bertemu seminggu yang lalu. Hanya saja aku lupa dimana dan kapan kita pernah bertemu.” Lanjut Onew.
“Ahh, apa seperti itu?” tanya Hyura kembali.
“Nde, berarti benar kalau kita pernah bertemu sebelumnya.”
“Mungkin oppa.”
Hyura hanya tersenyum mendengarnya. Kalau memang diminta untuk membantu SHINee aku akan dengan senang hati menerimanya, terlebih lagi ia akan memiliki lebih banyak waktu untuk bertemu dengan mereka, terutama Minho. Tunggu, kenapa dengan Minho? Aah, sepertinya aku kembali berharap untuk dekat lagi dengannya seperti dulu. Bantin Hyura.
"Oh iya, Hyura-ssi. Aku perhatikan seminggu ini, sejak kita bertemu. Kau beberapa kali terlihat memperhatikan Minho dengan tatapan yang berbeda."
DEG..! Hyura merasakan wajahnya memanas seketika. Pasti saat ini pipiku tampak agak merah. Batin Hyura.
"Anniyo oppa. Aku biasa saja dengan Minho oppa." Balasku. "Apa yang berbeda. Sepertinya aku biasa saja."
"Kau yakin? Aku sudah memperhatikanmu sejak kita bertemu. Beberapa kali terlihat cara pandangmu ketika bertemu dengan Minho berbeda."
"Tidak oppa, aku yakin."
*****
Onew POV
Aku memperhatikan sikap Hyura beberapa hari belakangan ini. Sejak bertemu dengannya, kami menjadi lebih akrab satu sama lain. Mungkin karena usia kami yang tidak terlalu jauh dan ia juga masih satu line dengan Taemin. Ia sering diminta oleh Kyungshik hyung untuk menggantikan posisi Minkyung noona yang akan mengambil cuti beberapa bulan kedepan.
Aku mendengar dari hyung kalau ia akan meminta bantuan Hyura menggantikan posisi Minkyung noona. Hyung bilang hitung-hitung memberikan waktu untuk Hyura akrab dengan member SHINee dan melatihnya dahulu dengan pekerjaan Minkyung. Awalnya aku tidak yakin dengan pilhan hyung itu, karena ia adalah orang baru dan masih banyak staff lama yang lain, yang dapat membantu. Tapi hyung bilang, ia yakin dengan pilihannya. Ia bilang kepadaku untuk memperhatikan pekerjaannya saja sampai konser kemarin, dan sekarang aku yakin dengan pilihan hyung. Seharian kemarin Hyura sangat membantu pekerjaan hyung, prince manajer dan coordi noona.
Ada hal yang menarik perhatianku darinya beberapa hari ini. Sikap dan caranya memandang visual kami, Minho. Ada sesuatu yang berbeda ketika ia melihat Minho ataupun ketika ia membantu mengurusi keperluan kami. Minho selalu menjadi orang pertama yang ia perhatikan, entah saat memberikan kami minum ataupun handuk ketika kami selesai latihan dan konser kemarin. Apalagi ketika melihat ia menyelimuti Minho yang sedang tidur saat waktu istirahat sebelum konser kemarin. Aku semakin yakin ada hal yang berbeda dengannya.
"Tidak oppa, aku yakin" balasnya ketika aku tanya mengenai hal itu ada rona kemereahan di pipi chubbynya ketika aku bertanya sebelumnya.
"Baiklah kalau begitu. Nanti ketika kau sudah yakin, kau boleh bercerita padaku bila kau mau. Aku dengan senang hati mendengarkan dan membantumu."
"Yaa oppa, memangnya ada apa denganku? Kau yakin sekali kalau ada yang berbeda denganku pada Minho oppa." Sahutnya.
"Entahlah, cerita saja padaku bila kau sudah yakin." Balasku. "Aku hanya ingin memberitahumu, Minho bukanlah tipe laki-laki yang akan dengan mudah untuk dekat dengan yeoja dan peka terhadap perasaan orang di sekitarnya. Ia sangat memegang komitmennya untuk mengejar kariernya. Terlebih lagi..” tahanku.
“Terlebih lagi apa, oppa?”
“Dwesso. Oh iya, kau tahukan kalau dia memiliki ambisi yang tinggi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya?"
Ia hanya mengangguk sambil tersenyum. Rona kemerahan masih terlihat di pipinya itu.
"Aku tahu oppa." Jawabnya.
"Tahu apa Nona Im?" Balasku.
"Aku tahu kalau Minho oppa adalah orang yang punya ambisi besar untuk mencapai keinginannya. Teman-temanku disini dulu sering membicarakan hal itu ketika kami sedang membahas soal idola KPOP kesukaan kami. Dan aku juga melihat itu ketika Minho oppa ikut dalam lomba lari di Idol Athletic Championship melawan Seulong oppa beberapa tahun lalu."
"Seulong oppa?? Kau kenal dengan Seulong hyung?" Tanyaku.
"A..anyio. Aku hanya mengetahuinya saja oppa. Sesekali aku mendengarkan lagu mereka dan mengikuti acara-acara mereka. Disini kami memanggil bias kami dengan tambahan oppa untuk idol laki-laki dan eonnie untuk yang perempuan. Kesannya untuk lebih akrab."
"Ooh, begitu. Kalau begitu siapa idol KPOP kesukaamu?"
"Aku sebenarnya tidak terlalu menyukai idol KPOP secara spesifik. Tapi, sepertinya sekarang aku mulai menyukai kalian." Jawabnya lagi sambil tersenyum memperlihatkan mata kecilnya yang hilang ketika ia tersenyum. Sama sepertiku.
"Jinjja? Menyukai kami atau menyukai Minho??" Godaku.
"Aah, oppa. Aku tidak menyukainya. Aku menyukai kalian. Kenapa kau menggodaku?" Jawabnya sedikit kesal.
“Aku tidak menggodamu. Aku hanya bertanya. Kenapa kau marah seperti itu?”
“Terserahlah.” Jawabnya singkat.
"Arasso, arasso. Aku percaya padamu." Balasku sambil mengusap rambutnya. “Aah, iya. Aku ingat.”
“Ingat apa oppa?”
“Kau mirip dengan sahabat Minho waktu sekolah dulu. Namanya juga sama denganmu, Im Hyura. Aku sempat bertemu dengannya sekali 6 tahun yang lalu, tapi sayangnya dia pergi meninggalkan Minho tanpa kabar.”
*****
Minho POV
Jinki hyung dan Hyura memutuskan untuk menyudahi permainan. Mereka berisitirahat di pinggir lapangan. Aku yang sebelumnya satu tim dengan mereka meminta Taemin untuk menggantikannya. Aku lebih memilih Taemin karena permainan basketnya sudah lebih baik dibandingkan Jonghyun hyung dan Kibum. Aku ingin memenangkan permainan ini dari mereka. Ketika kami bermain, aku memperhatikan mereka yang sedang mengobrol dengan akrabnya. Hyura terlihat memberikan hyung air minum dan tersenyum manis ketika berbicara dengannya. Aku sempat merasa kesal melihat mereka seperti itu.
Tunggu..? Kenapa aku merasa kesal melihat mereka seperti itu? Apa aku menyukai Hyura? Andwee. Tidak ada kata menyukai seseorang dalam kamusku. Annyio, bukan maksudku aku tidak menyukai yeoja, hanya saja aku tidak mau membiarkan konsentrasiku untuk mewujudkan impianku terganggu dengan adanya hubungan special dengan mereka. Bagiku memiliki hubungan special itu akan menggangguku, seperti Donghae hyung dengan Yoona noona. Ketika aku melihat mereka bertengkar, itu sangat menganggu. Bahkan Donghae hyung bisa sampai sakit kalau sudah bertengkar dengan Yoona noona dan itu menganggu jadwalnya. Dan, aku rasa aku masih menunggunya juga hingga saat ini. tidak mudah bagiku untuk menyukai yeoja lain lagi. Cukup Hyerim.
Dan alasan lainnya adalah, kalian tau kan bagaimana posesifnya para fans dengan idolanya, aku tidak mau bila orang yang aku sayangi akan diganggu oleh mereka karena mereka tidak terima dengan hubungan kami. Konsentrasiku untuk memenangkan pertandingan ini sedikit terganggu dengan keakraban Onew hyung dengan Hyura. Aku bahkan sempat beberapa kali gagal memasukan bola kedalam ring karena melihat mereka. Terlebih lagi ketika aku melihat Jinki hyung mengelus kepala Hyura. Walaupun timku dan Taemin memenangkan permainan ini, tetap saja aku merasa kesal karena tidak dapat bermain baik seperti biasanya. Choi Minho..!!! Ada apa denganmu?
"Ada apa dengan permainanmu hyung. Tumben sekali kau sempat gagal memasukan bola ke ring?" Tanya Taemin sambil merangkulku ketika kami selesai bermain.
"Entahlah, aku merasa masih harus latihan lagi. Mungkin sudah lama tidak latihan" jawabku.
"Yaa, Choi Minho. Waegeure? Permainanmu tidak sebaik biasanya." Seru Jonghyun hyung ketika kami berjalan menuju pinggir lapangan tempat Onew hyung dan Hyura beristirahat.
"Aku hanya tidak ingin melawan kalian dengan mengerahkan kemampuanku sepenuhnya. Karena walaupun begitu saja aku tetap bisa mengalahkan kalian." Jawabku dengan tersenyum jahil pada Jonghyun dan Kibum.
"Sombong sekali kau, Choi Minho." Seru kibum lalu melemparkan handuk yang baru digunakannya padaku.
"Jorok sekali kau Kibum-ah." Teriakku. Kibum hanya tertawa puas setelah melemparkan handuk tersebut.
*****
“Oppa, boleh aku berkata jujur padamu? Tapi kau harus berjanji padaku untuk merahasiakannya dan tidak mengatakannya pada siapapun.” Ujar Hyura.
“Wae? Apa yang ingin kau katakan?” tanya Onew.
“Apa kau masih mengenaliku?” tanya Hyura kembali.
“Mengenalimu? Maksudnya?”
“Kau mengatakan padaku kalau aku mirip dengan seorang yeoja yang pernah kau temui beberapa tahun yang lalu. Apa kau masih mengenaliku?”
“Aah.. apa benar kalau kita pernah bertemu sebelumnya?”
“Nde, oppa. Aku Hyura. Hyura sahabat Minho sewaktu sekolah dulu. Hyura yang pergi meninggalkan Minho 6 tahun yang lalu. Seperti yang kau bilang tadi. Aku tidak percaya kalau kau masih mengenali wajahku, padahal kita baru sekali bertemu waktu itu.” Jelas Hyura.
“Jadi benar dugaanku belakangan ini?” Hyura hanya mengangguk perlahan lalu tersenyum. “Pantas saja kalau aku merasa tidak asing denganmu, tapi penampilanmu sekarang ini sudah jauh berbeda dengan 6 tahun lalu. Ya, walaupun baru sekali bertemu denganmu, tapi sejak pertama bertemu denganmu aku merasa wajahmu sangat sulit untuk dilupakan. Anni, maksudku, wajahmu mudah untuk diingat. Lagipula dulu Minho juga memang sering bercerita denganku mengenai sahabatnya yang kadang-kadang menyebalkan.”
“Siapa oppa? Aku?”
“Ya, hanya kau bukan sahabat yeojanya?” tanya Onew. “Oh, iya. Tapi kenapa kau tidak mengatakannya pada Minho?”
“Anniyo oppa. Biarkan saja. Aku rasa ia sudah lupa denganku. Dia bahkan tidak mengenaliku ketika kami bertemu kembali seminggu lalu.” Balas Hyura. “ Oppa, janji untuk tidak mengatakannya pada siapapun. Terutama pada Minho. Yaksok?”
“Wae?”
“Sudah. Berjanji saja. “ bals Hyura dengan senyum. “Aku hanya ingin Minho mengingatku dengan sendirinya. Aku ingin lihat, apa dia benar-benar masih ingat padaku atau sudah melupakan aku.”
Setelah selesai bermain, member SHINee membubarkan diri dan berjalan menuju pinggir lapangan dimana Hyura dan Onew beristirahat. Hyura bangkit dari duduknya dan mengambil beberapa botol minuman yang sudah disiapkan pihak hotel sebelumnya. Ia membagikannya kepada member SHINee satu persatu, dan seperti yang Onew katakan, Minho adalah orang pertama ia beri. Onew hanya tersenyum penuh arti melihat kejadian tersebut sedangkan member lainnya masih belum menangkap makna dari kejadian itu serta siapa Hyura sebenarnya.
"Hyura-ssi, selama bergabung dengan kami, apa kau sudah bertemu dengan artis SM yang lainnya selain kami dan Super Junior?" Tanya Taemin ditengah obrolan mereka.
"Panggil saja aku Hyura, oppa. Tidak perlu menambahkan embel-embel -ssi ketika memanggilku. Aku merasa tidak nyaman dipanggil seperti itu." Ujar Hyura.
"Geure, kalau begitu siapa saja yang sudah kau temui?" Tanya Key.
"Aku sudah bertemu dengan SNSD, TVXQ, F(x), BoA eonni dan Kangta oppa. Wae oppa?" Balas Hyura.
"Kau belum bertemu dengan group maknae kami?" Tanya Jonghyun.
"EXO maksud oppa?" Tanya Hyura balik, Jonghyun menangguk."Aku belum sempat bertemu dengan mereka. Bukankah mereka sedang melakukan promosi di China?"
"Benar, mereka sedang banyak aktifitas di sana." Sambung Onew.
"Lain kali aku akan mengenalkan mereka padamu, Hyura-ya." Ujar Taemin. "Aku akan mengenalkanmu pada sahabatku, Jongin. Si visual EXO yang tak kalah kharismanya dengan visual kami, Flaming Charisma Minho." Lanjutnya sambil melirik Minho yang duduk di seberangnya.
"Yaa, Lee Taemin. Kau masih saja membandingkaku dengan Jongin. Sudah ku bilang kami itu berbeda." Seru Minho yang tak terima.
"Ya ya ya, terserahmu saja hyung." Sahut Taemin meledek.
Obrolan mereka terhenti ketika ponsel Hyura berdering. Panggilan masuk dari Prince manajer untuk segera bersiap menenmani Super Junior di acara google talk.
"Oppa, sepertinya aku harus kembali ke kamar lebih dulu. Prince manajer memintaku untuk segera bersiap menemani Super Junior. Mian, aku harus meninggalkan kalian." Pamit Hyura lalu mengembalikan jacket Onew yang digunakannya tadi.
"Gwenchana. Kembali lah, sebentar lagi kami juga akan kembali ke kamar. Tapi kami ingin beristirahat dulu. Gomawo telah menemani kami bermain." Ujar Jonghyun.
Hyura pun segera meninggalkan lapangan basket dan pergi menuju lobby hotel untuk menaiki lift menuju kamarnya di lantai 15.
Kegiatan Super Junior berjalan dengan lancar dan sukses, acara itu berjalan lebih lama dari yang di rencanakan, tapi tidak menganggu jadwal yang lainnya. Setelah selesai, mereka kembali ke kamar untuk segera bersiap menuju bandara Soekarno-Hatta dan melakukan perjalanan pulang menuju Seoul.
****
Sekembalinya dari Indonesia, Hyura mendapat panggilan untuk bertemu dengan Youngmin. Youngmin memintanya untuk datang ke kantor SM Entertaiment. Sesampainya disana, ternyata ada Kyungshik dan Onew di ruangan Youngmin.
“Annyeonghaseo sajangnim.” Sapa Hyura setelah mengetuk pintu ruangan Youngmin dan membunggkuk.
“Waseo? Silahkan masuk Hyura. Silahkan duduk.” Balas Youngmin. Hyura segera duduk disofa yang ada di tengah ruangan.
“Ooh, annyeonghaseo oppa.” Sapa Hyura pada Kyungshik dan Onew. Keduanya hanya tersenyum membalas sapaan Hyura.
“Hyura-ssi, sepertinya aku sudah sempat memberitahumu perihal maksud dan tujuanku memanggilmu kemari.” Kata Youngmin ketika Hyura sudah duduk di sofanya. “Aku akan menempatkanmu dalam tim SHINee selama beberapa waktu kedepan, karena Kyungshik membutuhkanmu untuk membantunya menggantikan posisi Minkyung sebagai asisten manajer. Terlebih juga karena SHINee akan melakukan comeback bulan depan dan ia membutuhkan ekstra bantuan untuk mengurus member SHINee.”
“Nde sajangnim.” Balas Hyura mengangguk.
“Tetapi keputusan tetap berada di tanganmu. Kau mau menerima atau tidak tawaran ini. Aku sudah menerima report mengenai kinerjamu dari Kyungshik, Prince Manajer dan juga Onew. Mereka menilai kinerjamu dengan baik.” Jelas Youngmin.
“Saat ini aku sedang membutuhkan bantuan seorang staff, khususnya perempuan untuk membantuku mengurus dan mengatur jadwal SHINee. Setelah melihat bagaimana cara kau bekerja membantu kami di Jakarta kemarin, aku rasa kau pas untuk membantuku.” Ujar Kyungshik.
“Gamshamnida.” Balas Hyura.
“Jadi bagaimana keputusanmu Hyura-ssi?” tanya Youngmin.
Onew menatap Hyura dan tersenyum penuh arti padanya. Onew memberikan kode pada Hyura untuk menerima tawaran itu. Hyura pun mengiyakan tawaran tersebut dan sekarang ia telah resmi menjadi bagian dari tim staff artis SM untuk menangani SHINee.
*****
Hyura POV
Setelah bertemu dengan Youngmin sajangnim, Kyungshik dan Jinki oppa mengajakku untuk pergi ke dorm SHINee. Kata Jinki oppa, ia ingin memperlihatkan bagaimana keadaan dorm sebelum nanti aku akan sering kesana bekerja dengan mereka.
“Hyura-yaa, ayo kau ikut kami ke dorm. Aku akan memperlihatkan bagaimana suasana dorm kami padamu agar kau tidak kaget ketika bekerja disana nanti.” Ajaknya.
“Apa yang perlu di perlihatkan chiken? Dorm kalian sungguh berantakan,” sahut Kyungshik.
“Yaa, hyung. Kau seenaknya saja memanggilku chiken. Dan perlu kau tahu, dorm kami sudah tidak seberantakan dulu lagi hyung. Sekarang Minho akan marah bila keadaan dorm berantakan, bahkan ia bisa lebih cerwet dari Kibum.” Balas Onew.
“Tapi terakhir kali aku kesana, masih tetap berantakan.” Ujar Kyungshik.
“Terserah katamu saja, hyung. Kita lihat saja nanti ketika sampai seperti apa keadaannya.” Balas Onew tidak mau kalah.
“Tapi, apakah tidak apa-apa oppa bila aku mengunjungi dorm kalian?” tanyaku.
“Tentu saja, memangnya kenapa. Pada akhirnya juga nanti kau akan sering mengunjunginya. Ya, hitung-hitung kau beradaptasi dulu dengan lingkungan kerja barumu ini.” jawab Onew. Kyungshik mengiyakan apa yang onew sampaikan dengan menganggukan kepalanya. Tidak sampai 1 jam, kami telah sampai di dorm SHINee.
*****
SHINee tidak memiliki jadwal hari ini, hanya Minho saja yang memiliki jadwal untuk tapping sebagai MC disalah satu acara musik stasiun ternama di Korea. Ketiga member yang tersisa berada di dorm saat ini. Sang maknae sedang asik bertengger di depan laptop milikinya menonton beberapa music video milik idol lain, sedangkan Key sedang sibuk beraksi di dapur. Onew sempat menelfonnya tadi dan mengatakan kalau akan ada yang berkunjung ke dorm mereka. Onew meminta Key untuk menyiapkan makanan. Dan Jonghyun sedang berada di ruang tengah bersama seorang yeoja, Kwon Minji, kekasihnya.
Minji dan Jonghyun sudah menjalin hubungan kurang lebih 3 bulan belakangan, namun keduanya masih menutupi hubungan tersebut dari teman-teman kantor mereka. Hanya Youngmin, Kyungshik dan member SHINee yang mengetahuinya. Mungkin, setelah ini Hyura akan menambah daftar orang yang mengetahui hubungan mereka. Suara pintu dorm SHINee terdengar, Onew, Kyungshik dan Hyura telah sampai di dorm SHINee.
“Dorm kalian cukup rapih oppa untuk kalangan namja yang menghuninya.” Ujar Hyura ketika baru saja memasuki dorm SHINee.
“Tentu, kau tidak tahu ada 2 namja yang sifatnya sudah seperti ajjhuma jika melihat tempat ini berantakan?” balas Onew.
“Nuguya? Siapa yang kau maksud hyung?” seru Key yang tuba-tiba sudah berdiri di depan kami. “Annyeong Hyura-ya. Semoga kau bisa menikmati bekerja sama dengan kami.” Sapa Key.
“Nde, oppa.”
“Jinki-yaa, Kibum-ah, aku pergi dulu. Aku harus menjemput Minho dari jadwal solonya. Setelah itu aku akan kembali bersamanya.” Pamit Kyungshik.
Ketiganya berjalan menuju ruang tengah dimana Jonghyun dan Minji berada.
“Annyeong Hyura-ya.” Sapa Jonghyun.
“Annyeong oppa.” Balas Hyura. “Annyeong eonnie.” Lanjut Hyura ketika ia melihat ada Minji di sebelah Jonghyun.
“Kau tidak perlu kaget melihat Minji ada disini. Dia pacar Jonghyun hyung. Dia akan mampir kesini setiap awal pekan, karena mereka hanya bisa berpacaran disini dan dijadwal kosong Minji di awal pekan.” Jelas Key.
“aah, geure..” balas Hyura sambil mengangguk mendandakan ia mengerti.
“Dan tolong kau rahasiakan hal ini dari yang lain Hyura-ya.” Pinta Minji.
Hyura mengiyakan permintaan Minji setelah Onew dan Jonghyun menjelaskannya. Hyura megerti bagaimana perasaan Minji yang tidak ingin hubungannya diketahui orang banyak. Sama seperti Hyura yang tidak ingin hubungan persaudaraannya dengan Seulong dan Hyunsik diketahui orang lain. Dan bagaimana ia belum ingin siapa dirinya diketahui oleh Minho. Key juga mengeluarkan beberapa makanan kecil yang telah ia siapkan untuk Hyura. Mereka berlima asyik mengobrol sampai tidak sadar dengan kehadiran sang maknae, Taemin yang tiba-tiba sudah bergelayut manja disamping Minji.
“Kau tidak perlu heran juga Hyura-ya melihat sikap Taemin yang akan manja disebelah Minji noona. Itu sudah biasa, bahkan kadang bisa lebih luar biasa dari ini.” jelas Key. “Beruntungnya kau berusia lebih muda di bawahnya sehingga dia mungkin tidak akan bersikap manja seperti itu denganmu.” Lanjut Key dengan menekankan intonasi pada kata mungkin.
“Bahkan aku saja terkadang suka bingung. Sebenarnya siapa yang merupakan pacar Minji. Aku atau Taemin.” Sambung Jonghyun.
“Ingat usiamu, Taemin-ie. Dewasalah sedikit. Hyura saja yang berusia di bawahmu bisa bersikap dewasa.” Kata Onew mengingatkan Taemin.
“Tenang saja, aku tetap pacarmu, Bling-bling Jonghyun. Aku tidak akan berpaling darimu hanya karena Taemin. Aku sudah menganggapnya seperti adikku. Lagipula aku tidak suka dengan yang usianya lebih muda dariku.” Balas Minji.
“Suka-sukaku, hyung. Noona saja tidak keberatan, mengapa kalian protes.” Bela Taemin.
Bila sudah seperti ini, tidak ada member yang akan membalas perkataan Taemin. Mereka akan mengiyakan saja apa yang Taemin katakan, daripada perdebatan ini akan jadi panjang.
“oh iya, Hyura-ya kenapa kau ada disini? Apa kau juga memiliki hubungan khusus dengan salah satu dari kami dan ikut ingin berkencan diam-diam disini?” tanya Taemin sambil melirik Jonghyun. Jonghyun yang sedang memeluk bantal sofa langsung melemparkannya pada Taemin. Gemas.
“Waeyeo hyung? Appo..!” teriak Taemin.
“Aku akan menjadi asisten Kyungshik oppa menggantikan Minkyung eonnie mengurus kalian selama ia cuti.” Jelas Hyura.
“Aah, jadi kau staff yang dimaksud Kyungshik dan Onew hyung. Baguslah, aku pikir siapa yang akan menggantikan Minkyung noona.” Balas Taemin. “Semoga kau akan bisa bertahan mengurus kami.”
Keempat member SHINee, Minji dan Hyura kembali melanjutkan kegiaran mengobrol mereka sampai pada saat Minho dan Kyungshik kembali. Sekembalinya Kyungshik dan Minho, Onew mengajak mereka untuk makan malam di luar, di restoran Ayam cepat saji milik orang tuanya. Sebenarnya member SHINee telah mengetahui bahwa Hyura akan menggantikan posisi Minkyung selama beberapa waktu dari Kyungshik setelah mereka kembali dari Jakarta dan hal tersebut di benarkan oleh Minji, mengingat dia adalah sekertaris dari Youngmin.
*****
Minho POV
Aku sudah mendengar bahwa Hyura akan menggantikan Minkyung noona dari Minji. Beberapa kali aku mendengar hal tersebut ketika Minji dan Jonghyun hyung berbicara. Aku merasa sedkit senang dengan kebenaran kabar tersebut ketika Kyungshik hyung menjemputku seusai aku menjadi MC di salah satu acara musik. Ya, setidaknya ada pemandangan baru di dorm nanti. Aku tidak akan mendengar ocehan Minkyung noona dulu untuk beberapa waktu. Bukan maksudku asisten manajer Kyungshik nyung itu menyebalkan, hanya saja ketika ia sudah mulai mengatur kami, aku tidak tahan dengan ocehannya. Membuatku pusing. Pada dasarnya memang aku tidak terlau suka dengan yeoja yang cerewet. Dan mungkin aku bisa mengenal dan mengetahui gadis itu lebih jauh. Semoga saja.
Sesampainya di dorm, Jinki hyung mengajak kami makan malam ke luar di restoran ayam milik orang tuanya. Katanya itu adalah pesta penyambutan Hyura sebagai salah satu tim baru kami, ya hanya pesta kecil dan alasan lain adalah karena Onew hyung ingin mengunjungi orang tuanya dan mengajak kami karena kami memang sudah lama tidak berkunjung te tempat itu.
“Kajja, kita makan malam ke luar malam ini. kita pergi ke restoran orang tuaku saja. Aku sudah menelfon eomma tadi untuk mempersiapkan hidangnnya.” Seru Jinki hyung ketika aku dan Kyungshik hyung baru saja sampai.
“Ya, hyung. Tunggu sebentar, aku baru saja sampai.” Keluhku
“Choi Minho, kau ingin ikut atau kami tinggal sendiri disini?” seru Kibum yang sudah bersiap keluar dorm. Akhirnya aku pun mengikuti langkah mereka menuju basement. Karena ada Minji, Jonghyun hyung meminjam mobil BMW merah milik Jinki Hyung. Mereka ingin pergi berdua saja dan Hyura bergabung dengan kami di van SHINee.
*****
Hyura POV
Aku ikut dalam van SHINee untuk menuju restoran milik orang tua Jinki oppa. Aku memilih untuk duduk di bangku belakang karena kata Taemin, bangku tengah adalah miliknya dengan Jinki oppa dan juga karena dia sedang malas untuk duduk di belakang. Aku duduk dengan Minho di jok belakang, Kibum oppa sudah bertengger di kursi penumpang disebelah Kyungshik oppa.
“Kajja kita jalan hyung. Aku sudah lapar.” Seru Taemin.
Perjalanan kami memakan waktu yang lumayan lama, 1 jam, karena ada jalanan yang sedang diperbaiki. Minho sudah tertidur sejak 10 menit kami memulai perjalanan. Dia tidak pernah berubah. Jinja, tapi ini yang membuatku menjadi gemas dengannya. Ingin sekali aku segera mengakui siapa diriku yang sebenarnya padanya. Ingin sekali, tapi, aku rasa masih belum waktunya. Key sedang sibuk dengan ponsel milikinya, sepertinya ia sedang mendengarkan musik. Taemin dan Jinki beberapa kali terlihat melakukan selca dan juga mengajak aku ikut serta.
Ketika mereka sudah kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing lagi, aku merasa bahuku terasa berat. Kepala Minho sudah berada di bahuku ketika aku menengok ke arahnya. Dia terlihat sangat lelah. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana padatnya jadwal Minho selama ini sampai dia sering sekali tertidur ketika selesai beraktivitas. Aku tidak berniat memindahkan kepalanya ke posisi awal, biarkan saja sepeti ini. Aku takut ketika aku memindahkannya ia malah terbangun.
Oppa, kau terlihat lelah sekali. Mian, selama ini aku tidak bisa menemanimu seperti ini. sudah lama rasanya. Batin Hyura.
*****
Onew POV
Ketika aku menengok keadaan di jok belakang, aku melihat kepala Minho sudah berada di bahu Hyura. Minho memang sering seperti itu ketika tidur, kepalanya sering sekali jatuh ke bahu orang yang ada di sebelahnya. Hyura terlihat sedang membenarkan posisinya agar Minho dapat bersandar lebih nyaman dan rona kemerahan terlihat di wajahnya.
“Bersabarlah sebentar lagi, Hyura-ya. Kita akan segera sampai. Biarkan Minho tidur seperti itu di bahumu. Dia memang biasa seperti itu ketika tidur.” Ujarku ketika ia sadar aku sedang memperhatikan mereka. “Kau sudah mengerti bukan dengan kebiasaannya ini?” Ia hanya tersenyum dan menanggukan kepalanya.
“Yaa, Minho hyung. Selalu seperti itu. Kasihan Hyura hyung. Biar aku bangunkan si pangeran kodok ini.” seru Taemin yang langsung berbalik ke belakang unuk membangunkan Minho.
“Sudahlah, Taemin. Biarkan saja, kasihan Minho. Jadwalnya seharian ini cukup padat. Biar saja dia beristirahat. Sebentar lagi juga kita akan sampai.” Larangku.
Aku tahu, si visual itu pasti merasa kelelahan dengan jadwalnya yang padat hari ini. Bila kami memiliki libur hari ini sekembalinya dari Jakarta, ia sudah di tunggu oleh beberapa jadwal solonya hari ini. Kibum terlihat tidak memperhatikan apa yang terjadi barusan, kupingnya tengah disumpal dengan headset.
*****
Minho POV
Aku mendengar perdebatan antara Jinki hyung dan Taemin. Sebenarnya aku sudah ingin membuka mataku sejak kurasakan bahu Hyura mulai bergerak, namun aku masih merasa nyaman dengan posisiku ini. Jadi aku biarkan saja mereka masih menanggapku tidur.
Entah kenapa aku merasa lelah sekali hari ini, mungkin karena jadwalku yang lumayan padat. Sejak kembali dari Jakarta kemarin, aku tidak memiliki waktu istirahat yang cukup. Namun, karena Jinki hyung mengajak kami untuk pergi ke restoran keluarganya, aku merasa tidak enak untuk menolaknya.
Ketika aku tertidur dalam perjalanan, aku sesungguhnya sadar ketika kepalaku jatuh ke bahu Hyura. Aku tidak tahu kenapa aku sangat ingin menyenderkan kepalaku dipundaknya. Aku juga ingin melihat bagaimana reaksinya ketika kepalaku ada di pundaknya, ternyata dia tetap tenang dan membiarkan kepalaku tetap dibahunya. Bahkan dia sempat menyelimuti badanku dengan kain tipis miliknya. Aah, ia semakin mirip dengan Hyura sahabatku. Perhatiannya. Aish, apa yang kau fikirkan Minho? Aku merindukannya. Entah, belakangan ini sejak gadis staff baru SHINee ini datang, aku semakin merasa kalau Hyura sahabatku ada disebelahku. Banyak kesamaan antara keduanya bila diperhatikan lebih dalam.
Apa mungkin gadis ini adalah Hyura sahabatku??
*****