home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Leave Me?

Leave Me?

Share:
Author : princess_nand
Published : 21 Oct 2014, Updated : 05 Dec 2014
Cast : Cho Kyuhyun ; Lee Hea Ae
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |109242 Views |13 Loves
Leave Me?
CHAPTER 3 : Leave Me? [Part 3]

Kyuhyun’s home

07.23 am

“Kau tidak berangkat ke kantor?”

Kyuhyun meneguk jus jeruknya dan menggeleng. “Tidak.”

“Hea Ae?”

“Sedang bersiap-siap.”

“Kemarin kau kemana? Kau tahu, Hea Ae semalaman mencemaskanmu.” Tanya Hyun Kyung sembari meletakkan sandwich ke piring yang ada di depan Kyuhyun.

“Aku menginap di rumah teman.” Ujar Kyuhyun berbohong dan lebih memilih untuk berpura-pura menyibukkan diri dengan gelas jus jeruknya.

Hyun Kyung hanya mengehela nafas mendengar jawaban Kyuhyun. Wanita itu sangat tahu bagaimana Kyuhyun dan Hea Ae. Tentu saja, karena Kyuhyun dan Hea Ae sudah dia anggap sebagai adik kandungnya sendiri karena kedekatan mereka dan kedekatan keluarga besar Kyuhyun dan Siwon yang sudah lama terjalin.

“Selamat pagi.”

“Ya Tuhan! Hea Ae-ya! Kau sakit? Tidakkah lebih baik kau istirahat saja di rumah? Kau pucat sekali.”

“Aku tidak apa-apa, Eonni. Aku hanya kurang tidur. Aku berangkat dulu, sampai nanti.”

“Kau tidak sarapan?”

“Aku sarapan di kantor saja.” Hea Ae segera berjalan pergi tanpa sedikitpun menoleh pada Kyuhyun.

Gadis itu memang bukan tanpa sengaja mendiamkan Kyuhyun. Setelah kecemasan yang dirasakannya semalaman terhadap Kyuhyun yang baru kembali ke rumah setelah pagi datang, ditambah dengan kenyataan bahwa pria itu menghilangkan cincin pernikahannya, membuatnya merasa kesal dan berakhir dengan aksi diam yang dilancarkannya pada Kyuhyun.

Dia tahu, Kyuhyun bukanlah tipe orang yang teledor atau semacamnya. Gadis itu hanya berusaha percaya pada apa yang Kyuhyun katakan tanpa menanyakan lebih detil apa yang Kyuhyun lakukan semalaman hingga tanpa sengaja menghilangkan cincin pernikahannya.

Dan gadis itu tahu, ada sesuatu yang disembunyikan suaminya. Dia hanya mencoba mengikuti permainan Kyuhyun. Mencoba melihat sejauh mana Kyuhyun melangkah menjauh darinya dengan permainan yang diciptakan pria itu sendiri. Gadis itu sangat ingin memaki Kyuhyun dengan segala kecemasan yang sudah pria itu timbulkan pada dirinya, tapi Hea Ae menahannya. Belum saatnya, karena mungkin saja Kyuhyun akan kembali bersikap normal seperti biasanya atau kemungkinan terburuknya tetap membangun lebih tinggi tembok penghalang antara Hea Ae dan pria itu. Hea Ae tetap bertahan dengan keyakinannya bahwa dia harus mempertahankan Kyuhyun dan bahwa pria itu pasti tidak akan melakukan hal-hal bodoh lainnya. Dan untuk itu, dia perlu memastikan banyak hal tentang apa yang terjadi dengan Kyuhyun beberapa hari ini.

“Kalian perang dingin?” tanya Hyun Kyung setelah Hea Ae melangkah keluar melewati pintu rumah.

“Kami baik-baik saja, Noona.”

“Kalian tidak baik-baik saja. Itu yang terlihat!” Hyun Kyung berhenti merapikan meja makan dan menatap Kyuhyun. “Apa yang terjadi?”

“Aku menghilangkan cincin pernikahanku.” Kyuhyun menunduk menatap sandwich yang sedari tadi belum disentuhnya.

“Apa? Kau-”

“Kau pikir apa yang kau lakukan?”

Pertanyaan Hyun Kyung terputus. Siwon memasuki ruang makan dengan rahang yang mengeras. Matanya menatap Kyuhyun awas.

“Aku tidak sengaja, Hyung. Aku bahkan tidak tahu cincin itu jatuh dimana.” Kyuhyun mendongakkan wajahnya menatap Siwon. Tentu saja dia tahu, dimana lagi kalau bukan di apartemen Rye Mi karena dia menghabiskan malamnya kemarin disana dan Kyuhyun memang hanya melepas cincin pernikahannya saat dia sedang bersama dengan Rye Mi. Kyuhyun yakin betul cincin pernikahannya pasti jatuh dari saku celananya disana. Entah sudah berapa kali kebohongan yang dilakukannya belakangan ini.

“Kau keterlaluan, Cho Kyuhyun! Aku tidak tahu bagaimana reaksi Ahjumma dan Ahjussi jika mereka mengetahui hal ini.”

Hyung, aku akan menyelesaikan masalahku dengan Hea Ae. Secepatnya. Ini hanya kesalahpahaman. Aku mohon, jangan sampai mereka mengetahui hal ini.”

Kyuhyun menatap Siwon nanar. Pria itu tahu dengan betul letak kesalahan dalam masalah ini ada pada dirinya. Dan pria itu sebenarnya sangat ingin mengakhiri semuanya. Kyuhyun tentu saja tidak ingin kehilangan Hea Ae, bahkan tidak pernah terlintas sedikitpun dipikirannya kemungkinan mereka akan berpisah. Pria itu merasa lelah dengan peran dan kepura-puraan yang sedang dilakoninya beberapa minggu ini. Kyuhyun tahu, ini sangat salah, tidak seharusnya dia melakukan hal ini, apalagi mengkhianati Hea Ae. Tapi pria itu juga tidak bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukannya sejak awal saat dia bertemu lagi dengan Rye Mi. Pria itu terlalu terhanyut dengan perasaan cinta lamanya. Cintanya pada Rye Mi yang terpaksa terhenti di tengah jalan karena kepergian Rye Mi ke Jerman. Sekarang, setelah gadis itu kembali ke negara asalnya-Korea dan menemuinya, di saat itu pula, sekali lagi pria itu jatuh ke dalam pesonanya. Kesalahan terbesarnya.

***

Shim Enterprise

08.37 am

“Kau sakit?”

“Kau orang kesekian kali yang menanyakan hal itu padaku. Apa tidak ada pertanyaan lain?” jawab Hea Ae acuh tak acuh. Gadis itu tetap mengerjakan laporan yang sedang diketiknya tanpa menoleh pada Changmin.

“Sebaiknya kau pulang, Hea Ae-ya. Kau terlihat sangat sakit.” Changmin berjalan mendekati meja kerja Hea Ae. Pria itu memilih untuk duduk di tepi meja kerja Hea Ae.

“Kau memberi contoh yang tidak baik pada karyawanmu, tuan Shim.” Ujar Hea Ae menyindir tingkah Changmin meskipun gadis itu tetap tidak mengalihkan fokusnya dari komputer yang ada di hadapannya.

Changmin tertawa pelan sembari memainkan sebuah pulpen yang tergeletak di atas meja Hea Ae.

“Mau kuantar ke rumah sakit?”

Hea Ae mendongakkan wajahnya menatap Changmin. “Aku baik-baik saja. Sudahlah Shim Changmin, kembali ke ruanganmu dan jangan mengganggu pekerjaanku.”

Changmin terkekeh. Pria itu memang selalu senang melihat wajah kesal Hea Ae saat gadis itu sedang serius mengerjakan semua laporannya karena dia mengganggunya. Mengingatkannya kembali akan memori-memori lamanya dengan gadis itu saat mereka masih duduk di bangku SMA. Pria itu selalu berhasil membuat Hea Ae kesal dengan ulahnya karena tingkat kejahilan Changmin yang di atas rata-rata.

“Aku tunggu laporanmu di ruanganku.” Changmin tersenyum dan beranjak dari meja kerja Hea Ae.

As you wish, Mr. Shim!” Hea Ae tersenyum pada Changmin sesaat sebelum pria itu menutup pintu ruangan kerjanya.

***

Kyuhyun’s home

10.03 am

Kyuhyun tetap berada di dalam kamarnya sejak pagi tadi setelah menghabiskan separuh sandwich-nya tanpa nafsu makan. Pria itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang selama berjam-jam tanpa melakukan apapun. Pikirannya berkecamuk. Biasanya Hea Ae akan mengirim pesan padanya atau bahkan meneleponnya di waktu senggang, apalagi gadis itu tahu jika Kyuhyun tidak berangkat ke kantor. Tapi sekarang bahkan ponsel Kyuhyun tergeletak begitu saja di atas nakas di samping ranjangnya tanpa ada kabar apapun dari Hea Ae.

“Kenapa harus seperti ini?” ujar Kyuhyun pada dirinya sendiri sembari memijat pelipisnya, merasa frustasi.

Pria itu bangkit dari pembaringannya, berjalan ke sisi kiri kamar, berfikir bahwa suhu air yang dingin dapat menenangkan pikirannya yang tegang. Kyuhyun hendak masuk ke dalam kamar mandi ketika ponselnya berbunyi menandakan sebuah panggilan masuk. Kyuhyun berjalan kembali mendekati nakas, melihat layar ponselnya dan tersenyum lebar.

“Rye Mi-ah.” Sapa pria itu.

“Oppa, apa kau sibuk? Bisa menjemputku tidak?”

Ne? Tidak. Hari ini aku tidak ke kantor. Baiklah, aku akan bersiap-siap dan menjemputmu. Kau dimana?”

“Aku di butik tempat biasa, Oppa.”

“Baiklah, sampai nanti.”

Kyuhyun menekan tombol end call pada ponselnya dan bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Perasaannya membaik setelah Rye Mi menghubunginya. Entah kenapa, dibalik perasaan bersalah pada Hea Ae yang selalu dirasakannya, Kyuhyun justru selalu merasa nyaman jika berada di dekat Rye Mi.

***

Shim Enterprise

11.31 am

“Tok.. Tok.. Tok..”

“Masuk.”

Hea Ae membuka pintu ruangan kerja Changmin dan masuk ke dalam. Gadis itu terlihat semakin pucat. Setelah Changmin keluar dari ruangan kerjanya pagi tadi, gadis itu merasakan sakit luar biasa di bagian kepalanya. Mungkin karena efek dia tidak tidur sepanjang malam dan langsung berhadapan dengan semua pekerjaan di komputernya dengan perut yang juga kosong karena gadis itu melewatkan sarapan paginya selama berjam-jam yang akhirnya membuat kepalanya terasa sakit luar biasa kali ini.

Gadis itu berjalan  dengan lambat ke arah meja kerja Changmin. Changmin yang tidak mendengar sepatah katapun keluar dari mulut Hea Ae langsung menolehkan kepalanya dan tersentak kaget saat melihat keadaan gadis itu.

“Astaga, Hea Ae-ya! Kau berdarah!”

Changmin beranjak dari kursinya dan segera berjalan cepat mendekati Hea Ae. Hea Ae yang belum menyadari bahwa hidungnya mengeluarkan tetesan darah menatap Changmin lemas dengan ekspresi bingung. Baru saja Changmin sampai di hadapan Hea Ae, gadis itu memejamkan mata dan mulai kehilangan keseimbanganya. Hampir saja kepalanya membentur lantai jika Changmin tidak segera menangkap tubuh Hea Ae.

“Hea Ae-ya! Hea Ae, bangun!” Changmin membersihkan darah yang terus keluar dari hidung Hea Ae menggunakan tissue yang tadi sempat disambarnya dari atas meja saat sedang menghampiri Hea Ae.

Changmin yang panik segera mengangkat tubuh gadis itu dan berlari keluar gedung menuju tempat mobilnya terparkir. Security yang melihat Changmin berlari segera menghampirinya dan membantu pria itu membuka pintu mobil. Changmin membaringkan Hea Ae di kursi belakang dan berlari ke arah pintu kemudi untuk segera bergegas membawa Hea Ae ke rumah sakit.

***

Seoul Hospital

12.25 pm

“Brengsek!” Changmin mengumpat kesal untuk yang kesekian kalinya saat ponsel Kyuhyun tidak juga bisa dihubungi. Nomornya tersambung pada saat awal Changmin meneleponnya lalu mati dan tidak lagi aktif hingga saat ini.

Changmin tidak berhenti berjalan bolak-balik di depan ruang ICU. Entah apa yang sedang dokter dan para suster itu lakukan, tapi ini sudah hampir satu jam mereka menangani Hea Ae.

Changmin teringat sesuatu dan kembali melihat nomor kontak di ponselnya. Pria itu dengan cepat mencari nama ‘Choi Siwon’ dan menekan tombol call.

Yoboseyo?”

“Ne, yoboseyo?”

Hyung, ini aku Changmin, teman Hea Ae. Kau ingat? Aku sedang berada di Seoul Hospital saat ini. Hea Ae pingsan saat di kantor tadi. Bisakah kau segera datang kemari? Aku sudah menghubungi Kyuhyun berkali-kali tapi ponselnya tidak aktif.”

Arraseo. Kau tunggu aku, aku akan segera kesana sambil mencoba menghubungi Kyuhyun.”

Ne, Hyung.”

***

Kyuhyun’s home

12.27 pm

“Ada apa?”

“Hea Ae jatuh pingsan di kantor dan sekarang berada di rumah sakit. Changmin membawanya ke Seoul Hospital.”

“Apa? Ck! Anak itu terlalu keras kepala, sudah kubilang untuk istirahat saja di rumah.”

“Apa tadi Kyuhyun mengatakan padamu dia akan pergi kemana?” tanya Siwon pada Hyun Kyung sembari mencoba menghubungi Kyuhyun.

“Tidak, dia hanya bilang dia akan pergi sebentar. Kenapa? Sudah mencoba untuk menghubunginya?”

“Sudah, tapi nomornya tidak aktif. Kemana anak itu disaat-saat penting seperti ini?”

“Sudahlah, lupakan dulu Kyuhyun. Kita ke rumah sakit sekarang, Oppa.”

***

Rye Mi’s apartment

12.31 pm

Oppa, ponselmu mati?” tanya Rye Mi yang melihat ponsel Kyuhyun tergeletak begitu saja di atas meja ruang santai.

“Hmm, biarkan saja. Aku tidak mau hari santaiku terganggu dengan segala urusan kantor.”

Kyuhyun menatap lurus layar televisi yang sejak tadi terus berpindah-pindah channel karena ulahnya. Suasana hati pria itu kembali memburuk saat beberapa menit yang lalu Changmin menghubungi ponselnya. Tanpa pikir panjang, Kyuhyun segera me-reject panggilan Changmin dan mematikan ponselnya.

“Aku menemukan ini di kamar, apa ini milikmu?” Rye Mi menunjukkan sebuah cincin ke hadapan Kyuhyun.

“Ahh, itu. Itu milik Siwon  Hyung. Dia memintaku untuk mengambil cincin yang dipesannya untuk Hyun Kyung Noona. Kupikir aku sudah menghilangkannya.”

Kyuhyun berbohong -lagi- dan segera meraih cincin itu-cincin pernikahannya dari tangan Rye Mi lalu menyimpannya.

***

Seoul Hospital

01.02 pm

Seorang dokter keluar dari pintu ruangan tempat Hea Ae di tangani. Changmin, Siwon dan Hyun Kyung segera bangkit dari tempat duduk dan menghampiri dokter tersebut.

“Apa yang terjadi? Apakah Hea Ae baik-baik saja?” tanya Siwon.

“Saat ini nyonya Hea Ae baik-baik saja. Dia hanya terlalu lelah dan mengalami sedikit depresi, mungkin ada suatu hal yang membuatnya stress tetapi hanya dipendamnya sendiri. Dia butuh istirahat total. Dan, syukurlah tuan Changmin, anda membawa nyonya Hea Ae tepat waktu, jika tidak, mungkin saja janin yang dikandungnya tidak akan terselamatkan karena nyonya Hea Ae mengalami pendarahan dan kehilangan banyak darah.” Jelas dokter itu sembari tersenyum menenangkan.

“Apa? Janin? Maksudmu, Hea Ae sedang mengandung?” tanya Siwon memastikan.

“Hmm.. Kandungannya sudah memasuki usia empat minggu. Baiklah, aku akan kembali ke ruanganku dan membuat laporan lengkap tentang keadaan nyonya Hea Ae. Nyonya Hea Ae akan berada dalam pengawasanku dan tim-ku selama 24 jam penuh. Dan untuk sekarang, karena kondisinya sudah stabil, nyonya Hea Ae akan dipindahkan ke ruangan biasa.”

Dokter itu membungkuk sopan dan berjalan melewati mereka bertiga yang juga membungkuk singkat. Hyun Kyung segera memeluk Siwon sembari menangis terisak. Changmin dan Siwon menghela nafas lega setelah mendengar keterangan dokter tadi.

***

03.48 pm

“Changmin-ah, bisakah kau menemani Hea Ae sedikit lebih lama? Aku akan pulang mengantar Hyun Kyung sebentar lalu kembali lagi kesini. Rae Hwa, anak kami mungkin mencari kami, karena tadi siang saat kami pergi, dia sedang tidur dan hanya di rumah dengan bibi penjaga.”

“Tidak apa-apa,  Hyung. Pulanglah, aku akan disini menemani Hea Ae sampai kau kembali. Aku sudah menghubungi staff-ku untuk mengurus semua pekerjaan kantor ku hari ini. Aku akan langsung menghubungimu jika terjadi sesuatu.”

Ne, kami pulang dulu.”

***

Kyuhyun’s home

04.25 pm

Siwon baru saja menutup pintu rumah saat sebuah suara membuat amarahnya memuncak seketika.

“Oh, kalian sudah pulang?” Kyuhyun yang baru saja meletakkan gelas minumnya di atas meja makan langsung menyapa Siwon dan Hyun Kyung.

Siwon yang melihat wajah Kyuhyun tanpa rasa bersalah sedikitpun langsung mengepalkan tangannya dan berjalan cepat menghampiri Kyuhyun.

“Bugh!” Siwon memukul wajah Kyuhyun dengan gerakan cepat hingga Kyuhyun jatuh tersungkur.

Oppa!” Hyun Kyung segera berlari menghampiri mereka  dan menarik lengan Siwon, membawa pria itu menjauh dari Kyuhyun.

“Kau memang brengsek, Cho Kyuhyun!” umpat Siwon sembari menatap tajam Kyuhyun.

Oppa, bukan seperti ini caranya. Kita bisa membicarakannya baik-baik, kan?” Hyun Kyung beralih membantu Kyuhyun untuk berdiri.

“Kau tahu, Hea Ae di rawat di rumah sakit! Dia mengalami pendarahan dan jatuh pingsan di kantor, Changmin membawanya ke rumah sakit lalu mencoba menghubungimu berkali-kali tapi ponselmu tidak aktif! Bahkan Changmin jauh lebih berguna saat ini daripada kau!” Siwon meluapkan semua amarahnya pada Kyuhyun.

“Ap.. Apa? Hea Ae, masuk rumah sakit?” tanya Kyuhyun terbata-bata. Mencoba menggapai kesadarannya yang sudah menipis. Nafasnya tercekat, seolah separuh nyawanya ditarik paksa dari tubuhnya. Lemas, tubuhnya kembali merosot jatuh ke lantai. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang keadaan istrinya saat ini, bahkan dengan brengseknya dia malah menghabiskan waktu seharian ini dengan perempuan lain. Suami macam apa dia?

“Kau terlalu asik dengan wanita barumu! Jangan kau pikir aku tidak tahu apapun tentang kau dan Rye Mi sejak gadis itu kembali kesini. Aku sudah banyak bersabar untuk tidak menghajarmu di depan Hea Ae. Apa kau pernah merasakan bagaimana sakitnya Hea Ae? Bagaimana perasaannya jika dia mengetahui hal ini, hah?” Siwon menghela nafas kasar. “Depresi. Dokter bilang Hea Ae mengalami depresi. Dan aku sangat yakin itu karena kau. Kau berubah, dan dia merasakan hal itu, tapi dia terlalu takut untuk menyinggungmu, takut kalau-kalau kau meninggalkannya karena mungkin saja kau berfikir bahwa dia terlalu banyak menuntut. Kau memang memuakkan, Kyu!”

Siwon membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Kyuhyun disusul Hyun Kyung yang juga beranjak ke kamarnya menyusul Siwon.

“Kau memang brengsek, Cho Kyuhyun! Kau memang brengsek!” Kyuhyun memaki dirinya sendiri. Menenggelamkan wajahnya diantara lutut dan menjambak rambutnya keras-keras. Kyuhyun tersadar dan segera bangkit menyambar kunci mobilnya, bergegas ke rumah sakit tempat Hea Ae di rawat.

***

Seoul Hospital

05.15 pm

Kyuhyun berlari secepat yang dia bisa ke dalam rumah sakit. Pria itu menghampiri resepsionis dan kembali berlari menuju ke ruangan yang resepsionis katakan tadi, ruangan tempat Hea Ae dirawat. Kyuhyun terus berlari hingga menemukan sebuah ruangan yang dituju lalu berhenti sejenak di depan pintu, menatap nanar keadaan di dalam ruangan. Pria itu melihat Changmin di dalam sedang menjaga Hea Ae tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari wajah gadis itu. Hea Ae terlihat pucat, sangat pucat. Dengan semua selang infus yang menempel di tangan dan hidungnya, membuat keadaan gadis itu semakin terlihat memprihatinkan.

Kyuhyun menggerakkan tangannya menyentuh kenop pintu dan membukanya pelan. Changmin menoleh ke arah pintu dan sedikit terkejut melihat kedatangan Kyuhyun, tapi pria itu dapat dengan segera mengontrol raut wajahnya. Changmin berdiri, memutar tubuhnya menghadap Kyuhyun dan hendak keluar saat Kyuhyun dengan lunglai mulai berjalan masuk ke dalam ruangan.

“Lepaskan dia jika kau sudah tidak mampu lagi untuk menjaganya. Kau terlalu banyak menyakitinya.” Ujar Changmin tepat saat tubuhnya sejajar berhadapan dengan tubuh Kyuhyun. Kyuhyun hanya diam, tangannya mengepal erat dan rahangnya mengeras. Dia amat sangat membenci kalimat yang terlontar dari mulut Changmin itu, tapi dia sama sekali tidak punya tenaga untuk sekedar membalas kata-kata pria itu.

Changmin melangkah keluar ruangan dan Kyuhyun terus berjalan gontai mendekati Hea Ae. Kyuhyun duduk di kursi kosong di samping ranjang Hea Ae. Perlahan tangannya menggenggam tangan Hea Ae yang bebas dari selang infus lalu mengangkat dan menciumnya perlahan.

Mianhe, jeongmal mianhe. Aku memang bodoh. Aku memang sangat bodoh, Hea Ae-ya.”

Kyuhyun menunduk dan mulai terisak pelan.

***

08.31 pm

“Kyu.” Hyun Kyung menggoyang-goyangkan pelan tubuh Kyuhyun, mencoba membangunkan pria itu. Kyuhyun terlalu lelah hingga akhirnya tertidur dengan posisi duduk di samping ranjang tempat Hea Ae berbaring.

“Hmm...” Kyuhyun menggeliat.

“Bangunlah, tubuhmu bisa sakit kalau kau tidur dengan posisi seperti ini.”

Kyuhyun membuka matanya perlahan. Dilihatnya Hyun Kyung yang sedang tersenyum menatapnya. Lemari di samping ranjang Hea Ae sudah terisi penuh dengan barang-barang milik Hea Ae yang disusun rapi. Kyuhyun menolehkan wajahnya ke arah sofa dan mendapati Siwon duduk disana sembari menatapnya. Kyuhyun bangkit dan berjalan menghampiri Siwon.

Hyung, mianhe.”

“Aku tidak akan memafkanmu sampai kau benar-benar menyelesaikan semuanya.” Siwon bangkit berdiri hendak keluar dari ruangan. “Dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah membelamu dihadapan siapapun.” Lanjut pria itu kemudian menghilang di balik pintu.

***

10.10 pm

“Enggh...” Hea Ae merintih dan menggerakkan matanya perlahan untuk terbuka. Gadis itu menggerakkan jarinya perlahan dan tanpa sengaja menyentuh tangan seseorang yang sedang tertidur di samping ranjangnya, Kyuhyun.

Kyuhyun menggeliat dan membuka matanya lalu tersenyum lebar saat melihat Hea Ae sudah sadarkan diri.  Pria itu kembali menggenggam jemari Hea Ae, mengelusnya perlahan.

“Hei, kau terbangun?” tanyanya lembut.

“Kyu?” suara lirih Hea Ae terdengar.

“Kau tidak perlu bicara sekarang. Aku akan memanggil dokter.”

Kyuhyun sedikit bangkit dan mengecup singkat dahi Hea Ae, lalu menekan tombol pemanggil perawat yang terletak di samping kepala ranjang yang di tempati Hea Ae. Tak berapa lama, dokter yang merawat Hea Ae dengan seorang suster masuk ke dalam ruangan Hea Ae dan mulai memeriksa keadaan gadis itu.

“Kondisinya sudah normal kembali, tuan Cho,” dokter itu tersenyum. “Saya kembali ke ruangan dulu.” lanjut dokter itu sembari menepuk pelan bahu Kyuhyun.

Kyuhyun berjalan mendekat kembali ke arah ranjang. Kali ini senyumnya melebar, rasanya lega mengetahui bahwa Hea Ae baik-baik saja.

“Dimana Changmin? Aku melihat Changmin saat aku membuka mata sebelum akhirnya tertidur lagi tadi.”

“Changmin? Dia sudah pulang sejak sore tadi. Siwon  Hyung dan Hyun Kyung Noona juga sejak sore disini, tapi mereka sudah kembali ke rumah sejak dua jam yang lalu. Tidurlah, kau harus banyak beristirahat. Aku akan menemanimu disini.”

“Kau tidak akan pergi kemana-kemana, kan?” tanya Hea Ae yang raut wajahnya seketika berubah menjadi cemas.

Kyuhyun tersenyum lembut. “Tidak, aku akan tetap disini. Setiap kau membuka matamu, aku adalah orang yang akan pertama kali kau lihat.”

Hea Ae mengangguk lemah dan kemudian mulai memejamkan matanya kembali.

***

3 days later

 

Kyuhyun’s home

06.48 am

“Kubilang tidak, nyonya Cho. Kau masih harus banyak beristirahat.”

“Tapi aku bosan, Kyu. Lagipula aku sudah sehat. Biarkan aku berangkat saja ke kantor, ok?”

“Jawabanku masih sama. Tidak!” ujar Kyuhyun sembari berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

“Kau menyebalkan!”

“Terima kasih. Kuanggap itu sebagai pujian.” Sahut Kyuhyun sembari terkekeh dari dalam kamar mandi.

***

07.39 am

“Hati-hati.”

“Segera hubungi aku jika terjadi sesuatu.” Kyuhyun merengkuh pinggang Hea Ae dan mengecup bibir gadis itu sekilas sebelum pria itu berangkat menuju kantornya.

“Hmm...” Hea Ae menganggukkan kepalanya dan melepas pelukan Kyuhyun.

Hea Ae berjalan masuk kembali ke dalam rumah saat mobil Kyuhyun sudah menjauh dari halaman rumah mereka. Gadis itu segera menghampiri Siwon dan Hyun Kyung yang sedang duduk menikmati sarapan pagi mereka di meja makan.

“Aku masih tidak mengerti, kenapa kau merahasiakan hal itu pada kami dan terlebih lagi merahasiakannya dari Kyuhyun?” Siwon membuka percakapan mereka dengan sebuah pertanyaan.

“Merahasiakan apa?” Hea Ae balik bertanya.

“Kehamilanmu. Kenapa kau tidak mengatakannya pada kami?”

“Ahh, masalah itu. Sebenarnya aku ingin mengatakannya pada kalian saat aku kembali dari Jeju tempo hari. Saat di Jeju aku sedikit mual-mual dan menyadari bahwa aku terlambat datang bulan, lalu aku membeli testpack dan hasilnya positif. Itulah alasan mengapa aku memaksa untuk pulang malam itu juga saat hujan badai baru saja reda. Awalnya aku sangat bersemangat ingin mengatakan hal ini pada kalian semua, tapi kemudian semua yang sudah kurencanakan menghilang begitu saja saat aku kembali ke rumah dan menemukan situasinya tidak seperti yang kuharapkan.” Gadis itu mengangkat bahunya.

“Lalu kenapa sampai saat ini kau masih saja tetap merahasaikannya dari Kyuhyun?”

“Aku pasti memberitahunya, tapi tidak sekarang, Oppa. Kurasa waktunya belum tepat. Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu yang sebaiknya kulakukan jika Kyuhyun tidak mengetahui tentang kehamilanku ini.” Hea Ae mengoleskan selai coklat ke atas roti tawar miliknya dan segera melahapnya.

“Terserah kau sajalah.” Ujar Siwon kemudian kembali fokus pada sarapan paginya.

***

Cho Corp

08.35 am

“Selamat pagi sajangnim.” Sapaan sopan para karyawan mengiringi langkah Kyuhyun di sepanjang perjalanannya menuju ke ruang kerja pribadinya. Kyuhyun sedikit membungkuk sopan kepada semua karyawannya.

Kyuhyun merogoh saku celananya dan melihat layar yang berkedip tanda panggilan masuk.

Yoboseyo?

“Oppa! Kau kemana saja beberapa hari ini? Kenapa kau tidak pernah menghubungiku? Dan kau tidak pernah menjawab panggilanku apalagi membalas pesanku. Sebenarnya kau kenapa? Ada apa denganmu?”

“Aku, aku tidak apa-apa Rye Mi-ah. Aku hanya sedikit lebih sibuk beberapa hari ini.”

“Aku merindukanmu.” Ujar Rye Mi dengan nada manjanya.

“Aku tahu. Aku juga merindukanmu,” Kyuhyun tersenyum. “Aku akan menemuimu di apartemen sore ini.”

“Baiklah. Kau tidak boleh mengingkarinya, ok?” ujar gadis itu memastikan.

“Hmm.. Sampai nanti.” Kyuhyun mengakhiri percakapan singkatnya dengan Rye Mi.

Kyuhyun memang merindukan sosok gadis itu. Pria itu memang tidak bisa memungkiri bahwa dia merasakan perasaan nyaman saat bersama dengan Rye Mi, walaupun rasa bersalahnya terhadap Hea Ae selalu muncul setiap kali dia melakukan hal itu.

Dan pria itu kembali. Kembali membangun tembok penghalang yang lebih tinggi antara dirinya dan Hea Ae yang juga tanpa dia sadari, itu justru akan menjadi neraka hidupnya mulai saat ini.

***

TBC

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK