Tidak banyak hal menyenangkan yang Sohye temukan ketika Jin mengajaknya makan bersama dan bertemu dengan Baekhyun, si lelaki menyebalkan dengan eyeliner tebal dan... cantik? tampan? cute?
"Aigo~ apa yang baru saja kupikirkan!"
Sohye mengetuk kepalanya sendiri dengan kesal. Bagaimana bisa alam bawah sadarnya memuji seorang Byun Baekhyun sedangkan di depan matanya saat ini ada Jin, lelaki tampan dan baik hati yang sedang mengendarai mobilnya. Mengembalikan Sohye ke Interlude Cafe.
"Ada apa?" tanya Jin bingung.
"Tidak ada apa-apa." jawab Sohye singkat.
Ia tidak ingin Jin tahu kalau saat ini pikirannya sedang menyeberang jauh. Lagipula setelah dipikir lagi, meskipun di dunia mengerikan ini seorang Byun Baekhyun dalah lelaki kedua terakhir -yang pertama adalah Jin-, mungkin ia tidak akan berpikir panjang lagi. Lelaki bermarga Kim itu akan langsung jadi pilihan utamanya. Ya, sudah seharusnya seperti itu!
"Apa ada hal yang menganggumu?"
"T-Tidak ada."
"Apa Baekhyun melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu?"
"B-bukan seperti itu."
"Baiklah, aku tidak akan membahasnya kalau kau tidak ingin."
Jawaban Jin menenangkan Sohye. Setidaknya lelaki itu benar-benar memperhatikan dirinya dan berusaha untuk berbuat sebaik mungkin. Bukan mengacuhkannya dan bersikap sinis seperti apa yang Baekhyun lakukan padanya. Sohye tersenyum tenang, menyandarkan tubuhnya pada jok mobil sambil memandang keluar kaca.
--
Incheon Airport
Seorang lelaki mengenakan kaos hitam dan luaran kotak lengkap dengan tas merk MCM tampak melangkah di sepanjang koridor bandara sambil sesekali mengeecek ponselnya yang berada di saku celana. Ia melirik kesana-kemari, mencari seseorang yang berjanji akan menjemputnya hari ini. Nyatanya? orang itu sama sekali belum kelihatan.
"Hyeong! Lay hyeong!"
Lelaki itu menoleh ketika ia merasa ada yang memanggil namanya. Di ujung sana, ada Baekhyun yang berdiri sambil melambaikan tangannya, meninggalkan kesan cool yang biasanya selalu ia perlihatkan kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun. Lay tersenyum melihat siapa yang datang menjemputnya.
"Hai! Kau tidak memberitahu siapapun kan soal kedatanganku?"
"Tentu! Bahkan Chanyeol sama sekali tidak tahu."
"Bagus!"
Baekhyun membantu Lay membawa beberapa barang bawaannya. Sedangkan Lay sendiri tidak keberatan dengan pertolongan itu, mengingat ia memang memerlukannya dengan barang bawaan sebanyak ini. Padahal ia bukannya mau pindah dari Changsa, ia hanya pergi liburan di Seoul untuk beberapa hari sambil menemui adik sepupu kesayangannya.
"Jadi, mau ku antar kemana?"
"Hotel. Carikan aku hotel yang bagus dan strategis."
"Arraseo."
"Ppali!"
"Aish! Hyeong membuatku merasa menjadi seperti seorang supir."
Lay hanya terkekeh pelan mendengar keluhan yang keluar dari mulut Baekhyun. Selanjutnya, mereka asling bertukar cerita tentang kehidupan mereka masing-masing selama dua tahun belakangan ini.
--
Jin memandangi sebuah cincin yang berada dalam sebuah kotak kecil. Cincin yang pernah ia beli untuk Hana. Jin tersenyum kecil mengingat bagaimana cara gadis itu bicara dan tersenyum. Ketika Hana marah padanya dan berbagai ekspresi lainnya.
Sekarang ia tersenyum karena alasan lain. Bukan lagi seorang Hana. Son Sohye. Nama gadis itu meluncur dari dalam pikirannya. Ia sekarang mengerti kenapa Sohye memiliki daya tarik untuk menarik perhatiannya. Gadis itu mengingatkannya pada Hana.
Jin menyalakan televisi flatnya dan membiarkan acara kartun menimbulkan bunyi berisik. Ia sedang tidak ingin merasa kesepian lagi. Terlebih lagi malam ini Taehyung tidak ada di apartemennya. Anak itu sedang menginap di tempat teman kuliahnya selama satu minggu untuk menyelesaikan skripsinya. Sedangkan Jin sendiri tidak ada memiliki waktu yang banyak untuk membantu Taehyung.
Jin pun memejamkan matanya, berharap hal yang baik akan terjadi besok. Dan tampaknya sudah waktunya ia mengatakan soal perasaannya pada Sohye. Menunggu bukanlah hal yang tepat untuk seorang Jin. Dan ia akan mengakhiri penantian itu besok.
--
"Byun-ah~ kau sudah minum terlalu banyak."
Chanyeol menarik gelas kristal dari tangan Baekhyun yang tampak sedikit mabuk. Chanyeol memiliki banyak pekerjaan hari ini sehingga ia tidak bisa mengantar Baekhyun ke apartemennya ataupun Jin.
"Biarkan aku."
"Baekieeee sekali-kali dengarkanlah apa yang aku katakan."
"Tapi aku tidak mabuk."
"Lalu?"
"Carikan aku seorang wanita."
"MWO? LAGI?"
Chanyeol membentuk vokal 'o' pada mulutnya. Selalu begini jika Baekhyun sudah sangat frustasi. Mencari wanita yang akan menemaninya semalam -kalau beruntung bisa sampai seminggu- untuk menghempaskan semua rasa kecewanya pada wanita, bukan, lebih tepatnya pada Hana. Kakak tirinya yang diam-diam ia cintai dan berakhir bersama Jin.
"Baek, dengarkan aku! Aku..."
"Chanie, jebal."
Mendengar suara Baekhyun yang sudah melemah membuat Chanyeol tidak tega. Tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali mencari seorang wanita di bar ini, malam ini dan sebisa mungkin ia akan mencari wanita polos yang tidak akan menguliti isi dompet Baekhyun ketika lelaki itu tertidur.
--
"Sohye-ya, apa kau sudah makan malam?"
Hyoso membawakan sepanci ramen yang langsung disambut Seoyeon dengan riang. Hal yang paling Seoyeon cintai di dunia ini selain keluarga dan sahabatnya, yaitu ramen.
"Belum," jawab Sohye seadanya.
"Kudengar kau pergi makan siang dengan lelaki tampan?" selidik Seoyeon.
Hyoso memandang Sohye, menanti jawaban yang akan ia berikan pada Seoyeon.
"T-Tidak."
"Jujur saja."
"Kau juga biasanya makan dengan lelaki tampan."
Seoyeon mengerutkan alisnya, seingatnya ia tidak pernah makan dengan laki-laki manapun berdua saja kecuali dengan oppa-nya. Hyoso mendengus kesal.
"Jaejoong oppa?" tanya Hyoso.
"YA! Itu tidak masuk hitungan." protes Seoyeon cepat.
Sohye tidak mengeluarkan sepatah katapun. Lagipula tidak ada yang menarik untuk diceritakan.
"Sohye?"
"Aku tidak makan berdua, tapi bertiga."
Kali ini Hyoso dan Seoyeon semakin mendekat, menajamkan pendengaran mereka berjaga-jaga kalau-kalau ada yang terlewat.
"Sudahlah, mari kita tidur."
Sohye tersenyum aneh lalu masuk ke dalam kamarnya. Seoyeon dan Hyoso menghela nafas kecewa lalu melanjutkan acara makan ramen sebelum mereka beranjak tidur.
Sohye membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ada yang aneh sejak siang tadi. Pikirannya selalu melayang pada Jin atau lelaki yang satunya, yang bernama Baekhyun. Entah kenapa. Ia sendiri tidak mengerti.
--