Sementara itu di ruangan Suzy.
“Arrrgghhhh….. “ Ucapku sambil kesal sambil mengacak – acak rambut.
“ Kenapa Suzy ??? sudah ketemu MInhyuk?? Makanya kamu kesal kayak gitu?” kata seorang yeoja di depanku. Dan suaranya tidak asing lagi di telingaku.
“Ha?? Hyorin? Kok kamu ada disini?” jawabku kaget sambil berdiri dari kursiku.
“ya iyalah aku kan sudah disini sejak 5 tahun lalu. Semenjak kamu melarikan diri ke Indonesia. Kenapa juga lari? Takut kalah saingan sama aku?” jawab Hyorin seenaknya sambil duduk di depanku.
“Apa maksudmu? Aku tidak melarikan diri. Aku memang ingin tinggal di Indonesia. Memang salah?” Balasku sambil bersikap sedikit dingin dengannya. Dia orang yang sudah mengambil segalanya dariku. Semuanya!
“ Ah…. Gak usah bohong deh. Aku tau kenapa kamu pergi. Karena ditolak Minyuk kan?? Hahahaha. Minhyuk itu pacarku tau. Kamu gak usah berharap bisa mendapatkan dia deh. Sejak sekolah dulu juga dia sudah jadi milikku. Hahahahaha.” Tawa Hyorin menggelegar di sepanjang ruanganku. Aku hanya bisa diam dan menatapnya dengan dingin.
“Terserah kamu mau ngomong apa deh. Sekarang bisa tolong keluar dari ruanganku? Aku mau kerja kembali. Kamu juga silahkan kembali bekerja.” Kataku sembari duduk dan membereskan beberapa berkas di mejaku.
“Hahahahaha. Ngaku aja deh.” Kata Hyorin sembari berlalu dari hadapanku sambil tertawa puas kayaknya.
“Huft. Kenapa harus ketemu dia sih.” gerutuku sembari melihat kea rah kepergian Hyorin.
Tiba – tiba Tuan Park masuk ke ruanganku.
“Nona.. ada sedikit masalah dengan pemotretan kali ini.” Kata Tuan Park sembari masuk ke ruanganku.
“Ada masalah apa Tuan? Apakah masalahnya serius?” Tanya ku sambil berdiri dari kursi karena melihat kegelisahan Tuan Park.
“Begini Nona. Tuan Kang tidak bisa melanjutkan sesi pemotretan kali ini. Katanya dia sedang tidak focus sekarang. Dia meminta kita buat mundur seminggu lagi. Bagaimana nona?” Tuan Park menjelaskan kepadaku dengan seriusnya.
“OMG tidak bisa! Dimana Tuan Kang sekarang? Saya akan berbicara dengannya. Fashion ini mesti sudah diluncurkan minggu depan. .”
“Dia masih di lokasi pemotretan Nona.”
“Kajja.” Kataku sembari keluar ruangan lebih dulu. Tuan Park pun mengikutiku. Sepanjang perjalan ke ruang pemotretan aku sempat berpikir. Jangan – jangan karena bertemu denganku tadi makanya dia tidak konsentrasi.
Sesampai di ruangan pemotretan aku melihat Minhyuk sedang membereskan kameranya.
“Tuan Kang, bisa kita bicara sebentar.” Kataku sembari mendekatinya. Ada raut terkejut di wajahnya. Mungkin karena aku terlihar formal berbicara dengannya.
“Suzy.. “
“Tuan Kang, pemotretan tidak dapat diundur. Bisakah anda menyelesaikannya hari ini. Karena jadwal modelpun tidak bisa diundur juga. Tolong bersikap professional Tuan Kang. Kalau anda memang tidak sanggup, anda bisa mengatakannya dari awal. Jadi saya bisa mencari pengganti anda.” Ucapku tanpa kenal ampun. Aku tau ini tidak sopan.
“……”
“Tuan Kang, Hello…” jawabku sembari melambaikan tangan di depannya.
“ehh iya… Maaf Suzy. Oke aku akan selesaikan hari ini. Tapi beri waktu aku 1 jam untuk membalikkan suasana hatiku.” Jawab Minyuk tanpa melihat kearahku.
“Oke. Kalau begitu aku akan memberitahukan kepada model untuk bisa menunggu selama sejam.” Jawabku sembari berbalik dan pergi meninggalkan Minhyuk yang terpaku sendiri.
“Sebegitu bencinya kah dirimu padaku Suzy? Apakah tidak ada tempat lagi di hatimu buat aku?” Batin Minyuk sambil mengeluarkan kamera kesayangannya.
Sementara itu, Suzy berjalan ke ruang ganti Big Bang.
“Tok tok tok” Akupun mengetuk pintu ruangan Big Bang.
Seorang membuka pintu. Dan aku sempat terpesona dengan namja di depanku. Dia sangan imut sekali.
“Wah ada Nona Suzy. Ada keperluan apa datang kemari Nona? ” katanya langsung sembari tersenyum. Wah senyuman yang manis dan menggoda.
“ehh.. kok tau namaku?” jawabku sedikit bingung soalnya dia bisa langsung tau namaku.
“Hahaha. Jeoneun Kwon Jiyong imnida. Tapi kamu bisa panggil aku G-Dragon.” G-Dragon langsung menjabat tanganku.
“Jeoneun Bae Soo Ji imnida.” Balasku memperkenalkan diri.
“Jadi ada tujuan apa kamu kesini suzy? “ tanyanya lagi sambil bersandar di pintu.
“Hmm begini. Pemotretan hari ini ditunda 1 jam ya. Soalnya ada masalah sedikit. Kalian masih bisa kan?” katanya menyampaikan maksud kedatanganku ke ruangan mereka.
“Owch… Oce. Kami bisa kok. Jadwal kami hari ini memang khusus buat pemotretan disni aja. Kamu mau masuk? “ G-Dragon kembali tersenyum dengan menggoda.
“Ani. Gomawo. Aku mesti kembali bekerja. Sampai nanti.” Kataku sembari meninggalkan G-Dragon dan membungkukkan badan sedikit sebagai sopan santun.
Akupun kembali keruanganku. Rasanya tenaga ku benar – benar terkuras habis dengan kejadian hari ini. Apa aku masih sanggup menjalankan perusahaan dengan dua orang yang sangat berpengaruh besar dalam hidupku.
