The Real Side Of You – Part 26
“oppa jangan bilang tentang hal ini pada siapa pun”
Itu adalah ucapan pertama yang keluar dari bibir Sunhee setelah 30 menit perjalanan pulang yang mereka tempuh dari dormitory SHINee, sebelum nya gadis itu hanya melamun sambil menatap jalanan seoul yang sebenarnya juga tidak bisa dibilang terlihat jelas karna kaca mobil woohyun yang memang di buat sedemikian gelap. Woohyun tahu kalau sunhee sedang melamun tapi sang main vocal tidak berniat menginterupsi apa pun yang adik leader nya itu sedang pikirkan, meski ia tahu sunhee melakukan hal itu agar tidak terjebak percakapan canggung dengan nya, lagi pula ia sendiri juga sedang sibuk dengan banyak hal di pikirannya. Tentang bagaimana memberitahukan masalah yang baru saja mereka alami pada sunggyu dan tentang bagaimana harus bersikap saat bertemu dengan minho nanti nya
“termasuk sunggyu hyung?” tanya woohyun
“nde, termasuk sungggyu oppa, minji dan jinhee”
“kenapa jinhee dan minji tidak boleh tau? Aku biasanya selalu menceritakan apa pun yang terjadi pada jinhee, kau tahu bagaimana aku tidak pernah menyembunyikan apa pun dari nya, apa kau mau aku mulai menutupi suatu hal dari pacar ku?” ujar woohyun sembari mencoba untuk bercanda, tapi sunhee tidak tersenyum apa lagi tertawa. gadis itu hanya menoleh dan menatap woohyun datar
“aku tidak ingin image minho oppa berubah jadi rusak, oppa kan tau bagaimana minji kalau ia sudah tidak suka sesuatu, terlebih lagi mungkin minho oppa memang sedang memiliki masalah jadi cukup hanya kita saja yang mengetahui nya aku yakin ia punya alasan atas sikap nya. Dan untuk jinhee, bisa kau bayangkan bagaimana perasaan nya saat mengetahui apa yang bias nya lakukan terhadap sahabat dekat nya? aku tidak ingin ia kecewa, kau tau bagaimana jinhee sangat menyukai minho oppa”
Woohyun tersenyum simpul “well kalau kau tanya aku, aku jelas akan lebih senang jika rasa suka jinhee pada minho berkurang banyak. Mana ada pria yang menyukai kenyataan bahwa kekasihnya memiliki bias setangguh Minho kau tahu?”
“oppa” tegur sunhee, menegaskan bahwa ia sedang tidak ingin bercanda malam ini
“araso araso, apakah aku terlihat seperti ahjuma yang senang menceritakan kejelekan orang lain?” woohyun menaikan sebelah alisnya sebagai bentuk tersinggung
“ania, aku tau oppa” balas sunhee lesu
“itu kau tahu, kenapa juga masih mengkhawatirkan nya?”
“geunyang...” sunhee tak tahu harus menjawab apa
“baiklah baiklah” jawab woohyun akhirnya, setelah menimbang-nimbang sebentar akhirnya woohyun buka suara lagi “kalau begitu, bolehkah aku yang meminta tolong pada mu?”
Sunhee kembali memutar kepala nya ke arah woohyun “mwoga?”
“jangan terlalu memikirkan apa yang minho katakan, kita semua tahu orang seperti apa itu minho.” Ucap nya seraya memandang sunhee dalam “Ku rasa masalah yang di hadapi nya bersama hyura lumayan pelik, membuat nya jadi minho yang seperti yang tadi kita lihat. Meski sahabat dekat ku itu Kibum tapi aku juga lumayan bisa memahami sikap nya tadi, sedikit menjauhi onew hyung dan hyura ku rasa tidak apa-apa karna aku yakin kau merasa kaget dan butuh waktu, tapi ku harap kau jangan terlalu lama melakukan nya”
Sunhe tersentak dengan perkataan woohyun “oppa..”
“Aku sangat mengenal mu saeng, jadi aku tau perkataan minho tadi pasti sangat mengganggu mu dan aku bisa sedikit menebak jalan pikiran mu. Lagi pula bagaimana mungkin seseorang bisa menyesal saat mengenal Kim Sunhee? Karna mengenal Kim Sunhee berarti mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan 7 pria tampan seperti kami member Infinite, coba tanyakan ittu pada minji dan jinhee”
Ucapan woohyun berhasil memancing senyum geli dari sunhee, yoksi nam woohyun memang yang paling bisa membuat seseorang merasa nyaman dengan ucapan nya dan kali ini pun berhasil karna sepanjang perjalanan itu jadi terasa lebih ceria bagi ke dua nya. tidak terasa mereka sudah sampai di kediaman keluarga Kim, setelah mengantar sunhee sampai ke depan pintu rumah woohyun pun kembali ke mobil nya dan melanjutkan perjalanan menuju tujuan terakhir nya yaitu dormitory infinite. Sudah cukup malam saat woohyun tiba di dorm dan lampu ruang tengah pun sudah padam, saat ia hendak menuju kamar nya terdengar suara passcode yang berhasil di akses dan pintu pun terbuka.
“oh kau baru pulang myungsoo-yaa?” sapa woohyun
“nde hyung, kau juga baru pulang?”
“eoh, baru saja tiba. Ku kira aku yang pulang paling akhir” ucap nya “kau dari mana saja myungsoo-yaa?”
“ada urusan hyung” jawab nya singkat “kau sendiri?”
“habis pergi dengan sunhee”
Jawaban woohyun berhasil membekukan gerak myungsoo yang sedang membuka jaket nya, akan selalu seperti itu setiap kali nama sunhee di sebut di depan nya. woohyun hendak kembali melangkah menuju kamar nya saat terdengar suara myungsoo bertanya dengan lirih “sunhee.....sunhee baik-baik saja kan hyung?”
“eoh?” di tatap nya myungsoo dengan bingung
Myungsoo menatap woohyun balik tepat di manik mata “apa ia baik-baik saja?”
“oh? Ah nde nde, sunhee...err eh ia baik-baik saja. Waeyo?”
“syukur lah” balas myungsoo “aku ke kamar ku dulu hyung” pamit nya, yang di balas woohyun dengan anggukan kepala
Ketika sosok myungsoo sudah tak terlihat woohyun masih mematung di depan pintu kamar nya, merasa bersalah karna sudah sedikit berbohong. Saat ini sunhee sedang tidak baik-baik saja, dan tanpa sadar ia mengakui bahwa sunhee memang membutuhkan myungsoo. Karna sebanyak apa pun support dan perhatian yang ia, member nya dan sunggyu hyung berikan, posisi di hati gadis itu masih milik myungsoo seorang. dan dukungan dari orang terdekat jelas terasa sangat bermanfaat, woohyun tahu pasti mengenai hal itu.
“dasar tukang bohong” seru satu buah suara dari arah dapur
“hyung” seru woohyun panik
“wae? Aku tau apa yang terjadi di dorm SHINee tadi” ucap sunggyu sambil memegang sebuah gelas berisikan air putih dan masuk ke dalam kamar
“apa yang terjadi di dorm SHINee tadi?” tiba-tiba saja sungyeol muncul sembari mengambil arak untuk mengompres tangan nya
“kau kenapa Lee Sungyeol?” tanya woohyun balik
“anio hanya terasa tidak enak saja” jawab nya asal
Selesai mengobrol singkat dengan Sungyeol, Woohyun pun masuk ke dalam kamar dan mengekori leader nya tersebut sembari bertanya dari mana sunggyu mengetahui masalah di dorm SHINee, karna sunhee jelas-jelas melarang nya untuk bercerita jadi tidak mungkin kan gadis itu sendiri yang menceritakan nya langsung pada sang oppa?
“onew tadi mengirimkan pesan pada ku, katanya ia merasa bersalah dan tidak enak pada sunhee dan juga pada ku atas perkataan minho. jadi dari pada aku tau dari orang lain akan jauh lebih bagus jika aku mengetahui hal ini langsung dari nya, tadi nya aku mau marah pada minho tapi mengingat hubungan persahabatan yang kita jalin dengan mereka dan sunhee yang pasti tidak akan senang jika aku melakukan hal itu maka aku mengurungkan niat ku. Terlebih onew bilang ia sebenar nya ingin menelfon dan meminta maaf secara langsung tapi karna masih belum di perbolehkan berbicara maka ia hanya mengirimkan pesan. Bagaimana mungkin hati ku tidak tersentuh begitu mendengar penjelasan nya?” jelas sunggyu panjang lebar. woohyun hanya mengangguk sambil membulatkan mulutnya sebagai respon. “kenapa juga aku dilahirkan dengan hati yang lemah dan pemaaf seperti ini? Aigoo” celoteh sunggyu lagi
“sudahlah hyung jangan memaksakan diri mu, jika dendam maka mendendam saja lah jangan memaksakan diri” sindir woohyun halus “sudah hyung tidur saja, ku rasa kau kurang tidur” tambah nya lagi
“yaa aku menunggu mu pulang tahu” dengus sunggyu
Yap setelah menerima pesan dari onew sang leader sebenar nya memang tidak bisa tidur karna menunggu woohyun pulang, dan begitu mendapat kepastian dari orang rumah bahwa sunhee sudah sampai dengan selamat dan baik-baik saja maka ia memutuskan untuk keluar mengambil air minum. Saat itu lah ia melihat woohyun masuk dan tak lama myungsoo, beserta percakapan yang terjadi di antara ke dua nya.
*******
Sesaat setelah ia mendapat kepastian bahwa jadwal nya sudah selesai dan di perbolehkan untuk pulang dan beristirahat, myungsoo dengan sigap langsung mengambil tas nya di pojok ruangan dan memakai topi nya untuk bersiap pergi sehingga mengundang rasa penasaran dari para member yang masih berniat bermalas-malasan di ruang manajemen. Karna saat ini infinite baru saja selesai meeting membahas tentang konsep album repacked mereka yang akan berjudul ‘be back’ . atensi luar biasa dari para fans tentang album season 2 yang belum lama mereka release membuat pihak menejemen memberikan apresiasi lebih dengan mengijinkan mereka meliris album repacked yang akan bernuansa lebih gelap
“myungsoo-yaa eodiga?” tanya sungyeol penasaran
“aku ada urusan hyung, nanti pulang terlambat” jawab nya seraya berpamitan pada member, manager dan coordi nya
“kenapa bocah itu jadi sangat sibuk belakangan ini?” komentar hoya sepeninggal myungsoo
“bukan kah itu bagus? Dari pada myungsoo hyung hanya mengurung diri nya seperti waktu itu? Noona juga terlihat baik-baik saja jadi ku rasa tidak ada yang perlu di khawatirkan tentang berakhir nya hubungan mereka” sang maknae menyampaikan pendapat nya
“aku setuju dengan sungjong” ucap dongwoo
ya sepulang nya dari brazil kemarin akhirnya member infinite menyadari hubungan sunhee dan myungsoo yang sudah berakhir dan sedikit terkejut karna ke dua nya terlihat baik-baik saja serta tidak terlalu kacau. Kenyataan yang sebenar nya hanya di ketahui oleh beberapa member saja
“kalau kau sedang tidak ada kerjaan, coba lah untuk latihan rutin dan melakukan therapy untuk kaki mu lee howon” seru sunggyu
“nah benar, dari pada kau hanya mengoceh terus”
“yaa nam woohyun” balas hoya kesal
“atau kalau tidak mulai lah berkencan lee howon, ku rasa kau butuh berkencan” kali ini sungyeol yang buka suara membuat yang lain jadi tertawa geli
“urus im hyura saja lee sungyeol” balas hoya sengit
Pertengkaran itu pun berlanjut, tentang bagaimana hoya yang selalu mengeluarkan komentar pedas nya mengenai kehidupan percintaan para member membuat yang lain jadi penasaran apa kah sebenarnya sang dancing machine hanya cemburu dan sebenar nya membutuhkan suasana baru seperti berkencan dengan seseorang
“bagaimana kalau ji ae?” usul dongwoo “ku rasa ji ae bisa menghandle hoya”
Lemparan kertas pun melayang pada dongwoo, dari hoya dan juga woohyun. hoya yang tak bisa membayangkan kalau ia berkencan dengan gadis seperti ji ae, dan woohyun yang tak terima kalau calon adik iparnya itu harus berakhir di tangan hoya
“yedeura, kalau kalian masih bertingkah kekanakan seperti ini nampak nya aku benar-benar memebutuhkan seorang asisten manager” manager hyung yang sedari tadi hanya memperhatikan tingkah laku anak asuh nya berbicara dengan nada serius
“waeyo hyung?” tanya sungjong polos
“aku sudah lelah dengan sikap kalian yang seperti ini” jawab nya lesu
“kalau kau mau menyerah silahkan lambaikan tangan ke kamera hyung, dan cari pengganti yang cantik ya” ucap hoya asal, membuatnya mendapat lemparan kertas dari sunggyu dan dongwoo.
Kembali pada sang visual yang sudah berada di dalam mobil nya dan meluncur keluar dari gedung woollim, range rover hitam itu berada pada kecepatan stabil dan mengarungi jalanan seoul tanpa terhalang terlalu banyak kemacetan. Tujuan nya lumayan jauh yaitu sebuah apartement mewah yang sudah sangat myungsoo hafal luar kepala, begitu masker kaca mata hitam dan topi penyamaran nya sudah ia kenakan, myungsoo pun langsung bergegas menuju lift yang akan membawa nya kelantai 9.
Myungsoo POV
Aku mengetuk pintu dengan perlahan sembari mengetukan jari kaki ku, cukup lama sampai intercom di depan ku kemudian menyala
“nuguseyo?” ucap suara di dalam
“naya” balasnya
“eoh?” meski sempat sedikit terkejut akhirnya pintu pun terbuka
“myungie-yaa” ia langsung saja memeluk ku, dengan malas aku pun mengurai pelukan nya dan melangkah masuk ke dalam ruang tengah “tumben kau datang kesini? Dan tumben juga kau tidak mengabari ku?” mata indah itu menatap ku dengan eskpresi sebal yang di buat-buat, tapi raut wajah dan gembira nya jelas tidak bisa di sembunyikan
“hanya ingin mengunjungi mu, apakah tidak boleh?” tanya ku
Daeyon mendekat ke tempat aku menghempaskan tubuh ku, “mau minum apa?” tawar nya sopan
“apa saja boleh” jawab ku malas seraya memeluk bantalan sofa, meski malas mengakui nya tapi aku memang sudah merasa sangat nyaman dengan tempat ini
Tak lama daeyon tiba dengan dua buah gelas minuman dan beberapa buah camilan “ini untuk mu, Kau terlihat lelah myungie-yaa apa kau sudah makan?”
Aku hanya meneguk minuman yang ia berikan dan mengangguk singkat tapi kemudian aku teringat akan tujuan ku datang kesini “eoh, jadwal ku belakangan ini sedang padat”
“jinja? Apa sepadat itu? Sempatkan untuk makan dan beristirahat myungie-yaa kau bukan mesin”
Aku tersenyum miris, sunhee akan memperhatikan ku dengan cara yang jauh berbeda dari daeyon tapi entah kenapa meskipun terkesan barbar dan tidak perduli aku jauh lebih menyukai ketika gadis berambut merah itu yang melakukan nya. “tenang saja dae-ah aku punya manager dan coordi noona yang memperhatikan ku, kau tau?”
“aah coordi yang selalu menemani sunhee setiap kali dia berada di antara kalian?”
“huh?” aku memandang nya bingung
“dweso lupakan saja, ah iya bagaimana infinite? Seperti nya last romeo sukses besar?”
“yeah setelah vakum lumayan lama dan melakukan world tour atensi publik pada kami masih lumayan tinggi dan aku mensyukuri itu”
“tentu saja, infinite kan memang punya fandom yang lumayan besar. Maka dari itu skandal berkencan hanya akan menghancurkan kalian”
Hampir saja aku tersedak makanan yang akan ku makan saat mendengar ucapan dari gadis ini, mudah sekal ia mengatakan hal terakhir seperti tidak menyadari berkat siapa karir ku akan hancur dulu. “eoh benar, terlebih lagi belakangan ini ada sesaeng yang mengikuti ku”
“uhuk uhuk”
Kalau tadi aku hampir tersedak maka kali ini daeyon lah yang justru tersedak, aku menghampiri nya dan menepuk punggung nya dengan lembut “gwencana?” tanya ku
“eoh? Ah nan gwencana”
Setelah suasana tenang aku memilih untuk menonton televisi, televisi disini sangat besar dengan resolusi gambar yang memuaskan dan bisa di tonton dalam format 3D bukan kah akan sangat sayang di lewatkan begitu saja jika kita sudah mampir kesini?
“myungie-ya...” panggilan bernada lembut itu memecah konsentrasi ku
“wae?”
“uhm soal sesaeng..”
“eoh sesaeng, wae?” jawab ku masih terfokus pada televisi
“apa mereka benar-benar mengikuti mu?”
Barulah aku mengalihkan pandangan dari layar televisi pada gadis yang duduk tidak jauh dari ku itu “eoh, mereka mengikuti ku dengan intens belakangan ini dan aku cukup merasa terganggu. Entahlah hanya aku tidak tahu apa yang mereka mau, ini sudah cukup lama sejak sesaeng mulai mengikuti ku lagi seperti mereka meminta sesuatu dari ku”
“apa kah kau merasa terganggu? Karna di ikuti oleh sesaeng?” tanya nya lagi
“uhm sejujur nya iya, aku hanya taut mereka akan melakukan sesuatu pada orang tua ku atau pun member ku”
“ia tidak akan melakukan hal itu pada orang tua dan member mu” ucap nya tegas
“eoh? Yaa tetap saja aku merasa khawatir dae-ya, terlebih lagi kau kan tahu bahwa ibu ku tidak begitu suka pengamanan dan jika ruang gerak nya di batasi”
“arra, geunyang bukan kah jika kau menuruti apa yang mereka minta maka mereka akan berhenti meneror dan mengancam mu?”
Aku menghembuskan nafas secara perlahan “benarkah? Apa jika aku mengikuti apa yang mereka mau, maka mereka akan berhenti melakukan nya?” tanya ku sungguh-sungguh
“eoh, ku rasa begitu”
“uhm bagaimana kalau yang mereka minta adalah hal yang membuat ku tidak bahagia dae-yaa? Bagaimana kalau apa yang mereka minta ternyata menyakiti ku dan membuat ku kehilangan semangat ku?”
“hidup adalah pilihan myungsoo yaa, in order to get something you have to sacriefiece what you’ve already got”
*******
Seminggu sudah berlalu sejak kejadian di dormitory SHINee waktu itu, dan selama itu pula sunhee benar-benar menjauhi member SHINee beserta Hyura. Panggilan dari onew, taemin dan hyura selalu saja di diami nya meski ada sedikit perasaan tidak enak tapi sunhee tahu bahwa keputusannya benar. Sama sekali bukan karna ia merasa sakit hati oleh perkataan minho tempo hari, meski kalau mau jujur sebenarnya ia terguncang karna apa yang minho katakan itu ada benar nya. tidak tahu sejak kapan tapi ia menyadari bahwa ia terlalu bergantung pada onew, selain pada sunggyu, member infinite dan sahabat-sahabatnya tentu saja. Onew akan jadi orang yang ia cari untuk berbagi cerita dan sedikit keluh kesah tanpa pernah mendengar yang sebalik nya dari pria itu, selama ini ia hanya membagi masalahnya tanpa pernah mengetahui apa yang onew rasakan. Tidak tahu sejak kapan tapi ia merasa bahwa tatapan mata nya pada onew memang sedikit berubah, ia kaget dengan perkataan myungsoo tentang onew yang memiliki perasaan untuk nya dan perkataan miho tentang ia yang hanya menjadikan onew sebagai tameng nya. apakah benar begitu? Apakah benar seperti itu? Karna hubungan nya dengan myungsoo yang berakhir maka membuat nya berlari pada onew? Atau karna memang pada dasar nya sedari awal ia sudah jauh lebih merasa nyaman dengan leader shinee itu? Hal-hal seperti itu lah yang berputar dalam benak nya dan membuat nya pusing sendiri, jujur ia sudah merasa lelah dengan hal seperti ini, kalau pun ia berkencan dengan seseorang ia hanya ingin berkencan dengan normal dan wajar. Tanpa intrik, tanpa peraturan yang harus ia taati, ia hanya ingin mecintai dengan bebas.
Sunhee sedang dalam kelas ke dua nya hari itu ketika hyura mengajak nya untuk bertemu dan membicarakan masalah ini, meski sempat merasa enggan tapi ia teringat akan perkataan woohyun dan menyadari bahwa ini juga sebenarnya bukan salah hyura. Selesai kelas sunhee lantas menghubungi hyura
"Kau sudah sampai? Aku baru saja menyudahi kelas terakhirku. Bertemu di parkiran saja, jangan membicarakan ini di kampus. Aku tidak ingin Minji dan Jinhee tahu." Ujar nya tanpa basa-basi.
"Geurae eonni. Aku menunggu di mobilku saja." Balas Hyura.
Panggilan terputus. Setelah berpamitan dan mengobrol singkat dengan teman-teman nya sunhee pun melangkah menuju parkiran dan menemukan mobil hyura dengan mudah, hari ini ia memang tidak membawa mobilnya dan memilih ikut sang appa karna ada kelas pagi. Begitu menyadari ketukan sunhee di kaca jendela Hyura pun membukakan pintu dan mempersilahkan Sunhee masuk.
"Maaf sudah membuatmu menunggu lama." Masih ada nada dingin dan ketakutan yang terselip di balik sapaan sunhee tersebut.
"Gwenchana eonni." Balas Hyura. "Kita akan kemana sekarang?"
"Jalan saja dulu, nanti ku beritahu." Balas Sunhee.
Sebuah coffee shop di kawasan Hongdae menjadi pilihan Sunhee untuk berbicara dengan Hyura. Setelah memesan makanan masing-masing, keduanya sibuk dan tenggelam dalam pikiran dan dunia mereka. Tak ada sepatah katapun yang terucap hingga akhirnya Hyura memberanikan diri membuka obrolan.
"Eonni. Jeongmal Mianhae." Ucap Hyura pelan.
"Eoh? Untuk?" Tanya Sunhee kaget.
"Untuk semua kekacauan yang telah terjadi kemarin. Untuk kata-kata tidak mengenakan yang dikatakan oleh Minho oppa, dan untuk semua kesalahan yang sengaja atau tak sengaja ku lakukan padamu. Maafkan aku." Jawab Hyura tulus. Ekspressi mata gadis itu kembali terlihat redup.
Sunhee POV
Aku terdiam mendengar kata demi kata yang baru saja di sampaikan olehnya.
"Tolong jangan jauhi ketiga member lainnya dan juga Jinki oppa." Ujarnya. "Jinki oppa sedang dalam masa pemulihannya. Ia butuh teman yang selalu menyemangatinya. Dan kaulah yang bisa membantunya eonni."
Aku kembali terdiam. Im Hyura, gadis yang selalu peduli dengan keadaan dan perasaan orang-orang disekitarnya. Tak peduli dengan bagaimana sebenarnya perasaannya pun sedang tidak dalam keadaan yang baik saat ini. Tapi ia masih saja memikirkan Onew oppa dan ketiga member lainnya.
"Dan untukku, aku benar-benar minta maaf untuk semuanya eonni. Seperti yang kukatakan padamu waktu itu, aku tidak pernah menyesal mengenalmu dan juga member Infinite lainnya. Mengenal kalian adalah suatu kebahagiaan untukku. Aku memiliki teman baru, memiliki keluarga baru. Maka, aku mohon, kau juga jangan menjaga jarak denganku. Aku ingin kita bisa bersama seperti sebelum ini. Bisakah aku meminta itu semua padamu Sunhee eonni?" Pintanya. Sorot matanya berubah menjadi penuh harap. Ia menggenggam tangan kananku dengan kedua tangannya. Gadis ini polos sekali. Batinku.
"Aku tidak tahu seberapa besar rasa sakit dan kecewa yang sedang kau rasakan saat ini. Aku salut terhadapmu, kau masih memikirkan orang-orang disekitarmu walaupun kau sendiri sedang berada di puncak masalahmu. Terlebih masalah hati, dan aku pun paham bahwa masalah hati adalah permasalahan yang tidak mudah. Tapi..." Ujarku.
"Tapi apa eonni?"
"Sepertinya menjaga jarak seperti ini adalah cara terbaik yang bisa kulakukan sampai semua keadaan menjadi normal kembali seperti dulu hyura-yaa."
"Eonni.." Mata gadis itu mulai dilapisi oleh cairan sebening kristal.
"Mian, Hyura-ya. Aku tidak marah padamu, aku juga tidak marah pada ketiga member SHINee lainnya dan juga pada Onew oppa. Aku juga paham dengan apa yang Minho oppa rasakan kemarin. Ia hanya sedang dalam keadaan kacau dengan emosinya. Tapi, setelah kufikirkan lagi, biarlah semua ini berjalan seperti ini terlebih dahulu. Lambat laun, mungkin semuanya akan bisa berjalan normal kembali." Balasku. Ada perasaan sesal ketika aku harus mengatakan ini semua. Tapi ini cara terbaik yang bisa kupilih dan kulakukan. Karna semuanya sudah tidak sesederhana dulu, aku sadar bahwa sekarang ada beberapa faktor yang harus aku pikirkan “apakah sudah selesai? Jika sudah boleh aku pulang terlebih dahulu?”
“eoni” matanya sudah sangat sendu dan aku yakin dalam hitungan detik air mata itu akan tumpah, jikalau itu tumpah maka aku akan ragu dengan keputusan yang baru saja aku ambil
“aku duluan kalau begitu” pamit ku seraya bangkit dari duduk dan tersenyum pada nya singkat. Aku melangkah pergi, melangkah tanpa menoleh lagi ke belakang. Mianne hyura-yaa geundae biarkan hubungan kita seperti ini dulu biarkan semua kembali normal dulu.
*******
Infinite’s Practice Room
Sang pelatih baru saja menyudahi latihan pada hari itu setelah latihan yang memakan hampir satu hari penuh, dan ke tujuh tubuh yang ada disana langsung bergelimpangan seketika saking lelah nya, beruntung ada manager dan coordi yang menonton latihan hari itu sehingga langsung menyuplai air mineral bagi ke tujuh nya. hanya 10 menit waktu yang myungsoo butuhkan untuk beguling di lantai sebelum notifikasi chat nya berbunyi dan membuat pria itu langsung berlari ke sudut ruangan untuk membuka laptop nya. belakangan ini sang visual memang senang sekali menghabiskan waktu nya di depan laptop dan ponsel nya, membuat hoya sempat mencurigai nya sedang terlibat kejahatan atau hal buruk lain nya. memang dasar otak member infiite yang kelewat sinkron atau kebodohan yang tidak dapat di jelaskan lagi membuat sungyeol juga sempat menyelidiki apa yang myungsoo lakukan tapi malah gagal dan membuat nya mendapat ocehan panjang lebar dari pria kelahiran tahun 92 itu. Sejak saat dimana sungyeol dan hoya ketahuan menguntit myungsoo itu lah, sunggyu memutuskan untuk mendiami apa pun kegiatan yang myungsoo sedang lakukan dan memperingatkan para membernya untuk melakukan hal yang sama yaitu menjaga privasi masing-masing. Tidak ada satu pun yang tahu bahwa Kim Myungsoo sedang menggeluti dunia yang tak pernah ia kira akan di masuki nya, pengalaman baru yang membuatnya jadi tahu banyak hal dan pengalaman yang menuntut intelegensi dan adrenalin nya.
*******
Seoul university
Kim Sunhee baru saja keluar dari ruangan dosen pembimbing tugas akhir kuliah nya ketika merasakan ponsel di tas nya berbunyi, setelah mengatur barang bawaan nya baru lah gadis itu mengecek ponsel nya. satu buah panggilan video dari Onew
“bagaimana ini, ku angkat atau tidak yah” kebimbangan terpampang jelas dari gerak-gerik nya “apa yang harus ku katakan kalau aku mengangkatnya?” ucap gadis itu lagi “eottokhae eotokhae” ia menghentakan kaki nya
Satu tepukan keras di bahu membuat gadis itu terlonjak kaget luar biasa
“yaa! Shim Jin Hee!” teriak nya
“ya ya ya tidak usah berteriak” balas jinhee tak kalah kencang nya seraya menutup kuping
“kau mengagetkan ku” dumal sunhee lagi
“siapa suruh terlalu fokus pada ponsel mu sampai tidak memperhatikan yang lain huh?”
“Yaa kenapa kau malahan tidak mau kalah?”
“ania hanya kau saja yang kelewat menyebalkan”
Sunhee melongo saat mendengar balasan jinhee, sejak kapan jinhee nya berubah jadi pembangkang begini? “apa kau shim jinhee? Kau shim jinhee kan? Bukan nam woohyun?” sunhee memberondong pertanyaan sambil mencubiti pipi jinhee sehingga membuat gadis berkaca mata itu sebal
“yaa kim sunhee sakit tahuuu” protes nya sebal seraya bertolak pinggang
Perdebatan itu berlanjut cukup heboh sehingga membuat beberapa pasang mata yang ada disana jadi menoleh ke arah mereka dan sedikit agak heran, karna biasanya yang jadi partner berdebat Kim Sunhee adalah Han Minji bukannya Shim Jinhee. Entah sejak kapan tapi sepertinya sifat woohyun mulai menular pada Jinhee satu persatu, dan itu cukup membuat sunhee merasa gemas juga melupakan fakta bahwa Onew baru saja menelfon nya.
“ya ya ya ndo michoso?”
Sunhee dan jinhee menghentikan aktifitas mereka dan menoleh pada seruan menjengkelkan itu, di ujung koridor tidak jauh dari tempat mereka, Han Minji berdiri sambil melipat tangan nya dengan angkuh. Memandang ke dua sahabat nya dengan tatapan tak percaya “sejak kapan kalian jadi seperti ini huh? Sebegitu kuat nya kah pengaruh woohyun oppa jinhe-yaa?” di tunjuk nya jinhee yang malah membuat gadis itu tersenyum “dan kau kim sunhee” di tunjuk nya sunhee lurus-lurus “sebegitu depresi nya kah kau putus dari myungsoo?” hampir saja jari telunjuknya kena gigit sunhee kalau tidak ia tarik buru-buru
“augh this girl, whatever Han Minji” dengus sunhee kesal
“hahahaha sudah lama kita tidak seperti ini, bagaimana kalau kita jalan-jalan?” usul jinhee tiba-tiba
“aku tidak mau pergi bersama gadis yang sedang depresi ini” jawab minji
“siapa yang depresi? Aku? Sembarangan kau” sunhee memukul minji pelan yang hendak di balas tapi kemudian di tahan jinhee
“yaa geuman” serunya sebal “sudah lama kita tidak pergi bersama, eotthae?”
“uhm bagaimana yaaah” minji terlihat berpikir
“tidak usah banyak gaya Han Minji”
Dengan paksa jinhee menggandeng lengan sunhee dan minji lalu menyeret ke dua nya menuju parkiran mobil dan pergi ke tempat makan yang sedang ingin ia kunjungi. Hongdae menjadi tujuan ke tiga nya untuk menghabiskan waktu bersama, beberapa tempat makan langganan dan butik-butik terbaru adalah destinasi ketiga gadis cantik itu. Puas berbelanja mereka pun makanan setelah puas makan maka mereka akan lanjut berbelanja, seperti nya kesibukan tugas akhir dan beban pekerjaan membuat minji jadi sedikit khilaf sementara sunhee karna terlalu banyak masalah akhir-akhir ini membuat nafsu makan gadis itu jadi bertambah, dan sang maknae hanya bisa menatap kedua sahabat nya dengan pandangan ngeri.
Sudah cukup sore ketika acara mereka berakhir dan sunhee memutuskan untuk kembali ke rumahnya, sesampai nya di rumah gadis itu langsung memutuskan untuk membersihkan diri nya. saat ini ia sedang berada di kamar nya dan telah mengganti baju nya menjadi piama karna tidak punya rencana untuk pergi kemana-mana lagi, ketika hendak memakai cream itu lah ponsel nya berbunyi. Notifikasi chat dari Onew tapi kali ini berisikan pesan video, dengan sedikit perasaan tak menentu di buka nya pesan tersebut. Bisa sunhee liat onew yang sedang duduk di sebuah sofa berlatarkan dormitory shinee, rambut kecoklatannya sudah mulai panjang tapi tetap tak menghalangi pesona sang leader, ia memakai jumper putih dengan senyum manis yang melekat di wajah tampan nya. ada sebuah kertas gambar berukuran A3 di tangan pria itu, perlahan onew melambaikan tangannya ke arah kamera dan kertas itu pun di balik
‘anyeong sunhee-yaa’
Kertas di balik
‘apa kau masih marah? Kenapa tidak mengangkat telfon ku?’
“ah benar tadi kan onew oppa menelfon ku” rutuk sunhee sembari teringat kejadian di kampus tadi
Wajah itu mendadak berubah jadi sendu
‘aku ingin minta maaf atas semua yang telah terjadi’
‘maaf untuk setiap kata yang yang telah menyakiti mu, maaf untuk setiap perbuatan yang membuat mu terluka’
Kertas kembali di balik
‘aku tau kalau maaf saja tidak akan cukup, dan perbuatan ini sama sekali tidak bisa menghapus sakit mu walau sedikit. tapi setidak nya berikan aku kesempatan untuk memperbaiki apa yang telah terjadi kemarin beri aku kesempatan untuk mengobati luka mu, bukan kah lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali? Apakah kau mau memberikan aku kesempatan?’
Wajah nya berubah jadi memelas dan wajah lee jin ki yang seperti itu jelas membuat sunhee gemas
‘maukah? Please?’
Dan pesan video itu pun berakhir, di tutup dengan wajah dan tatapan onew yang semakin memelas, tapa sadar sebulir air mata jatuh dari pelupukan mata sunhee, entah bagaimana tapi hati nya tergetar oleh perbuatan onew. Pria itu memang belum di perbolehkan untuk berbicara tapi hal itu tak mengurangi semangatnya untuk menyampaikan pesan permintaan maaf, dan cara yang onew ambil ini terasa jauh lebih manis dari pada hanya ketika lisan yang berbicara. Karna semua yang di lakukan pria itu berlandaskan kesungguhan yang muncul dari hati. Sunhee adalah tipe orang yang sangat detail dan menyukai perencanaan, karna buatnya ketika seseorang merencanakan suatu hal untuk orang lain itu berarti orang tersebut mau menghabiskan waktu nya untuk sekedar memikirkan dan perduli pada orang lain.
“isn’t that the sweetest thing ever?” gumam nya seraya menghapus air mata bahagia itu, ia merasa lega merasa bahagia bahwa setidak nya ada orang yang mau repot-repot merencanakan sesuatu untuk nya, untuk memohon maaf nya meski jelas kesalahan itu bukanlah salah orang tersebut. Terlebih lagi orang itu adalah Onew.
From : Onew Oppa
sudah liat video nya?
begitu bunyi pesan masuk dari onew selanjutnya
Diketik nya balasan untuk onew seketika
To : Onew Oppa
Nde, oppa you are such a player
Tidak lama balasan dari onew masuk
From : Onew Oppa
Am i forgiven?
Sunhee tersenyum simpul
To : Onew Oppa
Yes Lee Jin Ki-ssi, you are forgiven
From : Onew Oppa
Bisa tolong keluar sebentar? Aku di depan rumah mu
“mwo?” sunhee lantas bangkit berdiri dan segera berlari menuju halaman depan rumahnya secepat ia bisa untuk memastikan apakah onew benar ada disana, dan begitu di lihat nya ada sebuah van hitam berkaca gelap yang terparkir di depan pagar rumah ia tahu bahwa leader shinee itu sedang tidak main-main.
Ketika melihat sunhee yang setengah berlari menuju van nya onew langsung membukakan pintu sehingga gadis itu bisa langsung masuk
“opp...oppa” ucap sunhee terengah
Dengan sigap onew mengambil tablet nya dan mengetikan sesuatu disana “kenapa kau harus berlari begitu?” wajahnya menunjukan protes
Sunhee mengerutkan alisnya “untuk menemui oppa, aku kira kau hanya bercanda jadi aku langsung lari keluar untuk memastikan nya. bahkan aku sampai tidak sempat mengganti piama dan sendal rumah ku, coba lihat” celoteh gadis itu lagi seraya menunjuk piama dan sendal rumah yang memang masih ia gunakan
Meski terdengar agak serak tapi onew berhasil mengumandangkan tawa indah nya, tawa indah yang membuat sunhee juga jadi refleks ikut tertawa begitu saja tapi sedetik kemudian merasa panik “oppa, memangnya oppa sudah boleh tertawa?”
Setengah mati onew berusaha menghentikan tawanya dan mengangguk lemah “boleh” tulisnya
“gotjimal, oppa kan tidak boleh bersuara”
Onew menatap sunhee dengan sengit “aku hanya operasi polip pita suara kim sunhee bukan pencabutan pita suara”
“jinja? Tapi kan tetap saja” balas sunhee, kemudian gadis itu menoleh pada kyungsik yang sedari tadi hanya tersenyum di bangku pengemudi melihat bagaimana bertemu sunhee saja sudah membuat anak asuh nya itu jadi jauh lebih baik seperti nya onew memang tidak butuh obat jika ada sunhee “kyungshik oppa, apa itu benar? Apa onew oppa boleh tertawa?” tanya sunhee yang di hadiahi pukulan di lengan oleh onew karena merasa di ragukan
Kyungshik mengangguk sambil menggulum senyum “seperti yang kau dengar dari jinki tadi sunhee yaa”
“aah jadi oppa benar boleh tertawa?” sunhee masih merasa agak sangsi, membuat onew menatap nya dengan pandangan ‘ku bilang juga apa’
“ah iyaa soal video” ucapnya sambil menjetikan jari bersemangat, bisa sunhee liat dengan jelas bagaimana raut wajah onew yang langung berubah jadi merah “siapa yang punya ide seperti itu?” di tatap nya onew dan kyungshik secara bergantian dengan tatapan polos
‘menurut mu?’ tantang onew
“eiys yang jelas bukan ide oppa” jawab sunhee
‘yaa!’ seru onew tanpa suara
Kyungshik ikut tertawa saat menyaksikan secara langsung onew yang dewasa berubah jadi sedikit kekanakan di hadapan sunhee, sementara sunhee sendiri hanya mengibaskan tangannya
“wae? Aku benar kan kyungshik oppa?”
“ah nde kau benar sunhee-yaa, itu jelas bukan ide jinki. Itu ide hyura, hyura yang mengusulkan nya pada jinki dan asal kau tau saja kalau jinki sempat menolak untuk melakukan itu katanya dia malu”
‘hyung’ di pelototi nya kyungshik yang justru malah tertawa semakin lebar, sementara wajah onew sendiri terlihat semakin kesal, tapi kalau mau jujur wajah onew yang kesal itu lucu jadi alih-alih sebal sunhee justru malah senang melihatnya.
Melihat bagaimana gadis di hadapan nya inii tetawa begitu lepas, begitu bahagia dan begitu bersemangat membuat onew merasa lega seketika. Beban di hati nya terasa terangkat begitu saja, terlebih fakta bahwa ia di maafkan, mengembalikan sedikit harapan yang sejak dulu terancam punah.
‘Gomawo sunhee-yaa, kau tidak tahu betapa kata maaf mu berdampak sangat besar untuk kehidupan ku. bolehkah, bisakah, aku berharap untuk selalu menyaksikan senyum manis itu terpampang di wajah mu?’
kkeut.
halohaaaaa tania is heree, giman akabarnya readers sekalian? smeoga baik-baik selalu yah, aku mau minta maaf karna sudah semakin jarang update cerita buat The Real Side Of You ini. nah mulai sekarang update ff ini akan berbarengan dengan ff By Your Side yang juga di buat sama teman aku khaiicheen atau yang biasa aku panggil cece eka, jadi mohon partisipasi d kedua ff ini yaah *bow
nah aku juga mau minta tolong buat para readers untuk love dan comment di Ff ce eka yang baru, yang judul nya The way I Meet You, karna ff tersebut lagi di ikutin GA buat freetix Phantasia Ina. telimikiciw
ejoy reading and happy comment
xoxo
@tanianatashia