The Real Side Of You
Rombongan tim infinite tiba di sebuah restoran jepang bergaya klasik sederhana yang ada di tepian danau di daerah rio tidak jauh dari tempat mereka berbelanja, lagi-lagi mereka harus menunggu rombongan dari sang leader Sunggyu yang masih belum tiba. Manager meminta mereka untuk menunggu sampai rombongan sudah lengkap baru memulai makan, tapi reservasi sudah di buat dari beberapa jam sebelum nya. Baru ada 3 member disana beserta kru mereka masing-masing yang tadi sudah menemani berbelanja yaitu dongwoo, hoya dan myungsoo. Yaa myungsoo memutuskan untuk berpisah dari rombongan sunggyu dan berjalan-jalan sendiri lalu tanpa sengaja bertemu dengan dongwoo dan ikut hyung tertua ke dua nya itu.
“sunggyu hyung jinja, lambat sekali geraknya” protes hoya sebal “aku sudah lapar”
“makan duluan saja kalau begitu hyung, sunggyu hyung sedang membeli oleh-oleh untuk minji” komentar myungsoo
“kalau boleh juga aku tidak akan protes myungsoo-ya”
Myungsoo hendak menyauti perkataan hoya saat ponsel nya berdering, panggilan international dari Seoul. Pria penyuka warna hitam itu melangkah keluar restoran, mencari tempat yang nyaman untuk bebicara dengan sang penelfon. Mengingat sangat penting nya pembicaraan ini
“nde hyung”
“aku sudah mencari tahu hal yang kau minta myungsoo-yaa”
Kilatan semangat terpancar jelas di kedua mata nya “jinja?”
“eoh, aku melacak aktifitas ponsel sunhee dan menemukan beberapa kejanggalan”
“kejanggalan seperti apa hyung?” raut wajah tampan itu semakin serius seiring dengan penuturan dari orang yang sedang berkomunikasi dengan nya via sambungan telfon
“ada satu nomor yang selalu mengirimi sunhee pesan di tanggal-tanggal yang kau sebutkan tadi, dan pesan itu selalu saja pesan bergambar. Sebelum nya pun nomor itu pernah menghubungi sunhee 2 kali, 2 pesan bergambar dan 1 pesan teks dari sunhee menanyakan siapa dia dan meminta untuk bertemu”
“tanggal berapa hyung?”
“pertama kali itu tanggal 24 Mei berisikan 2 pesan gambar foto sunggyu dan kekasihnya yang kemudian terekspos ke media, lalu tanggal 28 mei saat sunhee membalas nya”
“24 mei?” myungsoo mencoba menggali ingatan nya
24 mei
24 mei
24 mei
Itu adalah tanggal dimana jinhee masuk rumah sakit akibat timpahan pot bunga
“kalau menurut dugaan ku, ini pertama kali nya sessaeng itu mengirimkan ancaman pada sunhee. Kalau aku lihat berdasarkan urutan tanggal nya, ini berdekatan dengan meledak nya insiden sunggyu. Lalu sunhee sempat membalas pesan itu myungsoo-yaa meminta untuk siapa pun sessaeng ini bertemu, dan maaf sebelum nya tapi aku memutuskan untuk juga melacak plat mobil sunhee sekalian untuk berjaga-jaga, tanggal 29 mereka bertemu di cube cafe tapi aku tidak bisa mencari tahu apa yang mereka bicarakan karna CCTV milik cafetaria cube tidak bisa menangkap suara. Hanya saja...”
“hanya saja apa hyung?”
“er...setelah mereka bertemu sempat ada sepeda motor yang menabrak sunhee”
“mwo?” saking kaget nya pria itu sampai refleks berdiri dan menimbulkan kebingungan dari orang-orang yang berada di sekitarnya, setelah membungkuk singkat sebagai wujud permintaan maaf myungsoo mencari tempat yang lebih sepi
“eoh sepeda motor, lumayan keras tapi sepertinya sunhee tidak mengalami luka serius hanya beberapa luka goresan saja. Dan tentang foto saat kau berada di apartement daeyon, saat kau bilang seseorang mengambil foto mu yang akan masuk kesana, aku juga melacak dari CCTV di apartement dan menemukan seseorang yang sedang mengambil foto mu dan mengikuti gerak-gerik mu, hanya saja...
“apa hyung?” tanya myungsoo antusias
“hanya saja orang itu sudah berada di apartement daeyon lebih dulu dari pada kau, ia tiba disana beberapa jam sebelum kau tiba”
Myungsoo POV
Aku menikmati semilir angin Rio De Janiero yang bertiup menerpa wajah ku dengan lembut, mencoba menikmati kesejukan nya sembari bernafas dengan cara yang lebih teratur. Belakangan cara ini terasa ampuh bagi ku untuk mengatur emosi dan perasaan yang sedikit kacau. Saat ini aku sedang berada di pinggir danau yang lumayan ramai, banyak sekali keluarga yang membawa anak-anak nya untuk bermain dan berjalan-jalan disini. Buat ku pribadi suasana brazil terasa cukup menyenangkan, dan tentu nya akan masuk dalam daftar tempat yang ku kunjungi jika aku pergi berlibur nanti. Melihat bagaimana banyak wajah-wajah tersenyum bahagia di sekeliling ku ini membuat sebentuk senyum tersebut juga terlukis di wajah ku, meski kalau aku mau jujur bukan senyum yang ingin aku nampakan saat ini. Perkataan dari seorang hyung beberapa saat yang lalu membuat banyak sekali tanda tanya berseliweran di kepala ku.
“MIRRANDAAAAAA WILL YOU MARRY MEEEEE?”
Suara teriakan seorang pria menarik perhatian ku, bukan karna suara teriakan nya yang menggelegar tapi lebih karna kata-kata yang pria itu ucapkan. melamar kekasih nya saat sedang melakukan bungee jumping? Cukup kreatif, pikir ku. Aku tersenyum saat melihat bagaimana sang wanita begitu terharu sampai menitikan air mata bahagia. Refleks aku meraih kamera ku dan mengabadikan momen itu. Bungee jumping? Seperti nya menarik
*******
Tubuh tinggi itu masih bergelayutan di udara dan memantul beberapa kali, tali penyangga yang melilit tubuh atas nya memastikan bahwa ia tidak akan terlempar dan tercebur ke dalam danau. Pria itu baru saja melompat dari ketinggian beberapa puluh meter, tapi alih-alih merasa gemetar karna ketakutan justru malah kelegaan yang ia dapatkan. Ia merasa seperti terbang saat terpantul di angkasa, merasakan sensasi luar biasa saat adrenalin nya terpacu. Hanya sebentar, tapi momen melayang di angkasa dan berada di atas ketinggian untuk sepersekian menit itu sudah cukup banyak membantu. Perahu karet yang akan mengangkut nya ke tepian pun tiba, di bantu oleh salah seorang instruktur berpengalaman tubuh nya pun terbebas dari jeratan tali penyangga. Begitu daratan sudah di pijak nya ia langsung berlari menuju ke tempat dimana dirinya akan melompat tadi, hendak mengambil kembali barang-barang nya yang sempat di titipkan dengan senyum yang semakin lebar terpatri.
“excusme, i want to take my bag” ucapnya ramah
Sang resepsionis mengecek sebentar “the black bag with DSLR camera?”
“yes” jawab nya mantap
“someone already took your bag”
Dahi nya mengernyit heran “someone?”
“yes, your girl frriend”
“girl friend?” tanya myungsoo panik “seolma?”
“aku yang mengambil nya”
Seru sebuah suara dari arah belakang, secepat kilat kepala nya berputar untuk mencari tahu siapa orang yang sudah mengambil tas nya dan mengaku sebagai kekasih nya.
“hee-yaa”
“nde, naya. Ini cepat ambil tas mu, berat tahu” ucap sunhee sambil cemberut, dengan sigap myungsoo mengambil alih tas kamera nya dari pundak sunhee. “yang lain sudah berkumpul dan hanya menunggu kau untuk makan, howon oppa sudah kelaparan mereka meminta ku untuk mencari mu agar kita semua bisa mulai makan” jelas gadis itu dengan lugas
Myungsoo hanya mengangguk sebagai jawaban dan melangkah pergi terlebih dahulu, sedikit meninggalkan sunhee di belakang. ‘apa sunhee mendengar apa yang ku katakan tadi?’ batin nya. mereka memilih jalan sendiri-sendiri sibuk dengan isi kepala masing-masing. Begitu sosok myungsoo memasuki restoran hoya langsung bertepuk tangan heboh dan mulai menyantap makanan yang terhidang disana, sang manager memang melarang siapa pun untuk makan sampai myungsoo dan sunhee kembali. Tak lama sunhee juga tiba dan mengambil tempat di sebelah sang oppa, sementara myungsoo duduk di sebelah hoya. Posisi mereka tidak persis bersebrangan tapi masih bisa saling pandang, sunggyu dan sunhee yang duduk berdampingan benar-benar terlihat sangat mirip.
“whua coba lihat, sunggyu hyung dan sunhee benar-benar mirip. Kalian yakin bahwa kalian bukan anak kembar?” tanya hoya
“yaa lee howon, mana ada kembar yang terpaut usia 3 tahun? Dasar jenius” jawab woohyun, ke dua nya pun terlibat pertengkaran yang terus berlajut dan mengundang tawa dari semua nya, kecuali myungsoo. Dan sunhee menyadari ketika mantan kekasih nya itu bahkan tak sempat menoleh sekali pun, hanya makan dengan perlahan dan terlihat seperti sedang berfikir keras.
“jangan melamun” bisik sunggyu lembut
Sunhee mengerjap sebentar “mian oppa”
“lanjutkan makan mu”
“nde”
Sudah cukup sore saat perut-perut kelaparan itu terisi penuh, sang manager pun memutuskan untuk kembali ke hotel saja dan beristirahat. Dalam perjalanan kembali ke hotel pun sang visual masih tetap bungkam tak berniat ikut serta dalam acara mengobrol yang lain nya, seperti sedang tenggelam dalam dunia nya sendiri. Sunhee tak henti nya memperhatikan myungsoo, sampai sunggyu harus beberapa kali menyentuh gadis itu agar kembali pada kesadaran nya. sunggyu tidak tahu bahwa sang adik bukan nya tanpa maksud memperhatikan sang mantan kekasih kembali, itu karna sunhee mendengar apa yang myungsoo teriakan saat melakukan bungee jumping dengan jelas. Jauh di sudut hati nya yang paling dalam tersentuh, caranya memang sederhana dan tak biasa tapi justru itu yang menjadikan myungsoo istimewa karna di balik sikap dingin yang ia tampilkan di luaran sana, sunhee tahu pribadi itu sebenarnya hangat. Hanya saja, hangat nya terasa menyakitkan. Sunhee menundukan kepala nya dan menghela nafas berat, semua sudah terlambat, mungkin myungsoo memang bukan jalan nya.
“istirahat lah di kamar, kita akan berkumpul di restoran utama hotel pukul 7 malam untuk makan malam dengan penyelenggara dan pengisi acara yang lain nya” teriak manager infinite di tengah-tengah koridor kamar
“ne hyung”
“ne oppa”
Jawab yang lain nya kompak dan masuk ke dalam kamar masing-masing. Sunhee tetap berdiri di koridor sampai di dapati nya kepastian bahwa myungsoo sudah masuk ke kamar nya
“sunhee-yaa tidak masuk?” seru yoo jung dari dalam kamar
“ne eoni” balas sunhee, yoojung sedang memilih pakaiannya dan berniat mandi saat sunhee justru memilih untuk berguling di kasurnya. Satu pertanyaan menghantui gadis itu
“eoni” panggil sunhee “selain sunggyu dan dongwoo oppa, apakah ada member lain yang bermasalah dengan lambung mereka?”
“lambung?”
“ne, penyakit lambung” ucap sunhee antusias
“hoya dan woohyun bisa makan apa saja, sungyeol juga sepertinya baik-baik saja, sungjong memang agak sensitif tapi masih bisa menjaga dirinya, uhmmm......myungsoo?”
“myungsoo?”
“ne myungsoo, waeyo?” tanya yoo jung balik
“eoh? Anio, aku hanya penasaran saja” kilah sunhee
“ooh begitu, baiklah aku mau mandi dulu kalau begitu”
“ne eoni” balas sunhee sambil tersenyum.
Begitu tubuh yoojung menghilang di balik pintu kamar mandi sunhee kembali tenggelam dalam pemikiran nya. jadi myungsoo memang memiliki masalah lambung? Karna itu kah tadi ia terlihat tidak berselera makan dan beberapa kali terlihat kesakitan? “tapi kenapa juga aku harus perduli?” pikir gadis itu lagi “ah dwesso, itu bukan urusan ku. Apa pun yang terjadi itu tidak ada hubungannya dengan mu kim sunhee, tidak ada” ulang nya terus menerus
Pukul 7 malam, restoran di salah satu hotel bintang 5 yang ada di Rio itu terlihat sangat ramai. Canda tawa dan obrolan santai pun tercipta di antara para pengisi acara yang kemarin memeriahkan gelaran Music Bank In Brazil, beberapa crew baik yang dari korea mau pun lokal juga turut ambil bagian dalam acara makan malam ini. Setelah jalan-jalan, berbelanja dan beristirahat untuk mengisi tenaga yang sudah terpakai ekspresi semua yang hadir disana jadi terlihat lebih cerah. SHINee, INFINITE, CN Blue dan MBLAQ bergabung dalam satu meja. Tidak perlu di tanya lagi seperti apa suasana di sana ketika para trouble maker di gabung jadi satu, hanya Minho yang tidak terlihat dimana pun dan Myungsoo yang memilih untuk ikut bergabung dengan kru produksi. Sunhee dan Hyura sampai lelah karna terlalu banyak tertawa sampai mengeluarkan air mata, dua gadis itu sama-sama memiliki banyak pikiran di benak nya sehingga mencari sedikit pelarian dengan tertawa selepas mereka bisa. Hyura dengan ketidakhadiran minho di acara makan malam itu, dan sunhee dengan myungsoo yang jadi semakin menjauh dan bersikap dingin. Gadis itu merasa bukankah seharusnya ia yang bersikap seperti itu? Menjauh dan bersikap dingin? Dan ia memang sudah bersikap demikian sejak tiba di brazil, tapi semakin kesini justru ia merasa bahwa ia yang memiliki salah dan myungsoo yang tersakiti oleh nya, bukan kah itu aneh?
Puas tertawa dan mengobrol, semua nya di minta untuk naik dan kembali ke kamar masing-masing untuk packing barang bawaan. Karna besok mereka akan berangkat pagi-pagi sekali maka akan lebih baik jika berkemas dari sekarang untuk meminimalisir barang yang tertinggal, sunhee dengan senang hati membantu member infinite yang lain untuk berkemas. Kamar pertama jelas kamar sungjong, woohyun dan sungyeol. Gadis itu juga kembali memberikan cream alergi pada sungyeol yang sedang kumat, choding prince nya infinite itu tadi pergi berbelanja dengan hyura dan karna saking semangatnya mencoba baju sampai melupakan alergi yang dimiliki nya, beruntung sunhee dan woohyun sempat bertemu dengan mereka berdua kalau tidak hyura tidak akan mengetahui alergi nya sungyeol itu. Setelah beres dengan ketiga namja itu, sunhee pun bergegas menuju kamar dongwoo dan hoya. Duo infinite H ternyata sudah memulai acara berkemas mereka, saat sedang membantu dongwoo memasukan obat-obatan ke dalam tas nya itu lah ia teringat akan seusatu
“oppa mian aku harus kembali ke kamar ku, ada yang tertinggal” serunya
“ne saeng, tidak usah kembali ke sini juga tidak apa-apa sebentar lagi kami selesai” balas dongwoo
“hati-hati saengie jangan berlari terlalu kencang” tambah hoya khawatir
Sunhee menerobos pintu kamar nya dan langsung berlari menuju tempat tidurnya, membongkar koper yang hampir rampung lalu kemudian mengambil sekotak obat yang selalu di bawa nya kemana-mana. Tanpa pikir panjang ia melangkah menuju kamar sang oppa, di ketuknya pintu itu dengan tidak sabaran
“bisa sabar sebentar?” balas orang dari dalam dengan nada sebal yang ternyata myungsoo, “sunggyu hyung tidak ada di kamar” tembak nya langsung begitu melihat sunhee lah yang berdiri di depan pintu kamar nya
“ige” tanpa basa-basi sunhee menyerahkan botol obat yang di genggam nya bersama dengan sebuah topi “terimakasih sudah meminjamkan topi mu, dan itu adalah obat untuk lambung”
“ne?” tanya myungsoo tak mengerti
“mungkin karna cuaca yang panas, dan karna kau belum makan apa-apa saat melakukan bungee jumping mangkanya perut mu sakit. Beberapa kali aku melihat mu menahan mual dan wajah mu pucat, jadi minum obat itu”
“gomawo” hanya itu yang myungsoo bisa ucapkan sebagai balasan
“ne cheonmanyo” respon sunhee, dan setelah itu pun ia lantas berbalik untuk menuju kamar nya. tak ada yang menyadari bahwa ada lagi satu saksi yang menyaksikan kejadian itu, ya sunggyu melihat itu semua, telinga nya menangkap kata bungee jumping dan pengakuan tidak sengaja sunhee tentang gadis itu yang memperhatikan myungsoo.
“it’s hard to forget him huh?” gumam nya pelan
*******
ONEW UNDERWENT THROAT SURGERY
SM Entertainment has announced to the local media that SHINee member Onew recently underwent surgery for removal of vocal polyps and vocal fold mucosa reconstruction on June 4 and is currently recovering. He was released from the hospital and is resting at home. SM Entertainment elaborated, “There is no effect on his daily life, and he is receiving treatment as an outpatient.”
Due to this surgery and recovery, Onew was unable to join the rest of the SHINee member when they left for Brazil on June 5 to film for KBS’ “Music Bank,” as well as being unable to join the musical “Singin’ in the Rain” as originally planned.
Wishing Onew a smooth recovery!
Sunhee masih mengantuk ketika sang eonni menggedor pintu kamar nya untuk mengajak gadis itu sarapan bersama, sebelum turun ke bawah gadis itu memilih untuk mengecek ponsel nya browsing beberapa berita terbaru, suatu kebiasaan yang juga di lakukan oleh sebagian orang di seluruh dunia. Begitu membaca tagline berita di atas kantuk nya langsung lenyap, berganti dengan perasaan panik yang tiba-tiba saja muncul
“ini bohong kan? Ini hanya hoax kan?” gadis itu berkomat-kamit di tempatnya “onew oppa bilang ia baik-baik saja, lalu berita macam apa ini? Ia tidak mungkin membohongi ku” di tutup nya aplikasi browser dari ponsel nya dan membuka phoneebook untuk menghubungi seseorang, dengan sangat tidak sabar gadis itu menunggu tapi ternyata yang menjawab panggilan nya adalah suara operator. Kesal, gadis itu pun masuk ke fitur kotak suara
“oppa anyeong, aku tidak tahu bahwa oppa sekarang sudah punya pacar sekarang. Aku menghubungi oppa tapi malah di jawab oleh seorang wanita, apakah ini tidak keterlaluan? Aku cembur tsk tsk. Anyway aku sudah membaca berita, dan jelas akan menuntut penjelasan secara lengkap dan langsung Lee Jin Ki-ssi. Baiklah ku tutup dulu yah anyeeong”
Ini adalah hari kedua kepulangan nya dari Brazil, satu hari kemarin benar-benar ia habiskan untuk beristirahat di rumah dan bermain dengan keponakan nya. perbedaan iklim yang cukup mencolok sempat membuat gadis itu merasa tidak enak badan, niatnya ia akan menghabiskan waktu bersama teman-teman nya tapi karna kondisi tubuh yang masih jetlag makan Han Minji dan Shim Jinhee memutuskan untuk bermain di kediaman keluarga Kim saja. Minji dan Jinhee tiba saat jam makan siang tiba, bertepatan dengan Mr.Kim dan Yoon Yon Jae yang pulang ke rumah untuk makan siang bersama. Sehubungan dengan status Minji yang sudah melakukan kerja magang nya di perusahaan milik orang tua nya maka Mr.Kim banyak mengobrol dengan gadis itu, sedangkan Sunhwa banyak bertanya tentang kegiatan amal yang di lakukan oleh Jinhee.
“lalu apa yang akan kau lakukan sunhee-yaa?” tanya Yoon Jae
“eoh? Aku?”
“eoh, kau. Teman-teman mu sudah memulai banyak kegiatan terlebih dahulu, kau tidak mau mencoba?”
“aku belum memutuskan untuk mulai di bidang apa oppa” jawab sunhee
“kenapa tidak membantu Jong Yup saja?” tanya Mrs.Kim
“ah benar, kau tidak mau mencoba bekerja di woollim? Memulai kerja magang mu disana?” tanya Mr. Kim antusias
“sebagai apa? Coordi?” balas sunhee bingung
“coordi boleh, bergabung dalam jajaran manajemen juga boleh. Atau harus aku mintakan posisi yang bagus pada Jong Yup oppa?” tawar Sunhwa
“eoh? Anio eonni, tidak perlu. Biarlah nanti saja aku yang memikirkan nya” tolak sunhee halus
“ku rasa woollim tidak masalah sunhee-yaa, toh kau sudah sering menemani infinite disana” minji ikut berkomentar
“tapi akan jauh lebih bagus kalau ia tidak hanya fokus pada infinite saja” tambah Yoon Jae “bidang entertainment juga tidak lepas dari bidang perusahaan keluarga kita sunhee-yaa dan kita juga memegang beberapa persen saham woollim, jadi mencoba mencari pengalaman disana ku rasa tidak masalah. Pikirkan lah secara baik-baik kami akan mendukung mu”
“baiklah baiklah aku akan mencoba mempertimbangkan itu semua disana, tapi juga tidak menutup kemungkinan aku akan memulai kerja magang ku di perusahaan kita” putus sunhee akhirnya
“tentu saja, appa akan mendukung apa pun keputusan mu” tegas Mr.Kim
“naah karna masalah bisnis dan kerja magang sunhee sudah beres, mari kita melanjutkan acara makan saja. Sudah cukup pembicaraan mengenai bisnis dan pekerjaan” ucap Mrs.Kim
Acara makan siang itu berlangsung dengan penuh suka cita, setelah selesai makan siang dan bermain dengan si kembar sebentar Mr.Kim dan menantu nya kemudian mohon ijin untuk kembali bekerja di kantor. Mrs.Kim dan Sunhwa pun juga memiliki acara sehingga ketiga gadis muda itu pun di tinggal di rumah, saat ini mereka sedang berada di dalam kamar Sunhee membahas tentang bagaimana keadaan di brazil. Sunhee menceritakan semua yang terjadi disana, termasuk ketika myungsoo melakukan bungee jumping dan mengucapkan kata-kata permintaan maaf.
“aku tidak menyangka Kim Myungosoo bisa melakukan hal seperti itu” komentar Jinhee kagum, tentu saja yang ada di bayangan nya kan Myungsoo yang pendiam dan sebenarnya tidak terlalu bisa mengungkapkan perasaan nya dengan benar. Jadi mengetahui pria dingin itu bisa berbuat yang bisa jinhee masukan dala kategori romantis jelas membuat nya ikut kaget
“woohyun oppa juga bisa melakukan hal yang lebih” balas sunhee
“kalau itu juga aku tau, hanya saja sekarang kita berbicara tentang seorang Kim Myungsoo”
“lalu bagaimana perasaan mu?” tanya Minji serius
Sunhee sampai harus menghembuskan nafas berat terlebih dahulu sebelum menjawab, membuat minji langsung paham tanpa perlu menunggu sunhee menjawab nya
“apakah kau akan memaafkan nya?” pertanyaan itu kemudian berubah
“tidak” jawab sunhee tgas “belum. Aku belum bisa memaafkan nya” tambah gadis itu seraya menundukan kepala nya lesu
“arraso, aku setuju kalau begitu. Buat ku, ia sudah cukup keterlaluan dan harus merasakan akibat dari tindakan nya hee-yaa. Jadi tetaplah dengan keputusan mu ini” ucap Minji bijak
Setelah pembahasan yang cukup berat mengenai Myungsoo, Minji dan Jinhee kembali menanyakan bagaimana saat cara music bank kemarin tidak membahas sang visual lagi hanya menanyakan bagaimana suasana dengan banyak idol disana.
“ah benar, apa kau sudah baca berita mengenai onew oppa?” tanya minji
“sudah, aku sudah membaca berita itu dan menghubungi onew oppa tapi ponsel nya mati. Sudah bertanya pada hyura tapi hyura bilang biar onew oppa saja yang menjelaskan pada ku” dumal sunhee
Diam-diam minji sebenarnya tertawa, begitu menyinggung soal Onew ekspresi sunhee langsung berubah jadi lebih baik tidak setertekan tadi. Mengenal onew seperti nya memang membawa dampak baik bagi gadis itu, ketika minji dan sunhee sedang membahas masalah onew ponsel jinhee berbunyi
NAMU OPPA CALLING
“yeobseyo oppa?”
“jinie-yaa eodiga?”
“na? Di rumah sunhee, waeyo?”
“bogoshipo” ucap woohyun manja, yang langsung membuat Jinhee tersenyum geli, ia sudah terbiasa dengan tingkah namja chinggu nya kalau sedang kelewat manja begini. sekembali nya dari brazil kemarin woohyun memang belum sempat mengunjungi nya, senyum jinhee berbubah jadi tawa saat telinga nya menangkap suara mengumpat dari belakang woohyun ‘nam woohyun menggelikan’ , ‘jinhee-yaa tolong lah mengerti kami yang tidak punya pasangan ini’ seru satu buah suara yang jinhee kenali sebagai suara nya hoya. Kontan saja jinhee bisa mendengar omelan balik dari woohyun sebelum keadaan berubah jadi sepi, seperti nya woohyun berpindah posisi
“mian, mereka itu menganggu sekali” ucap woohyun
“gwencana oppa, aku mengerti. Oppa mau main kesini? Sekalian bersama dengan sunggyu oppa ku rasa ia juga merindukan Minji bukan?”
“ah majja! Aku akan mengajak sunggyu hyung, oh iyaa bisa aku bicara sebentar dengan sunhee? Aku yakin ia sangat khawatir dengan kondisi onew hyung”
“eoh, sedari tadi kerjaannya hanya protes karna tidak bisa menghubungi onew oppa” jelas jinhee “sunhee-yaa ini woohyun oppa ingin bicara” ucap nya lagi seraya menyerahkan ponsel nya pada sunhee
“waeyo?” tanya minji penasaran
“masalah onew oppa” dan minji hanya membulatkan mulutnya sebagai balasan
Selesai berbicara dengan woohyun, sunhee mengembalikan ponsel itu pada jinhee. Meski sempat merasa gemas saat kedua pasangan itu mengakhiri sambungan telfon nya toh sunhee dan minji hanya saling pandang sambil memutar bola mata mereka.
“woohyun oppa akan kesini, bersama dengan sunggyu oppa juga” ucap jinhee
‘”jinja? Whuaa” balas minji bersemangat
“dan ia mengajak ku untuk pergi ke dorm shinee menemui onew oppa, kalian ikut kan?” sunhee bertanya pada dua sahabatnya dan di balas dengan anggukan kepala.
Satu jam kemudian woohyun dan sunggyu tiba, bertepatan dengan kembali nya Mrs.Kim dan Sunhwa ke rumah. Mereka semua pun berkumpul di ruang tengah dan mengobrol sembari memakan buah-buahan, woohyun dan sunggyu memberikan oleh-oleh yang sudah mereka beli kapada gadis-gadis mereka dan tidak luput untuk Mrs.Kim dan Sunhwa juga. Membuat semua nya merasakan senang yabg tak terkira, sementara Sunhee menyaksikan kejadian itu dengan perasaan yang tidak menentu
“kau dapat apa dari myungsoo, hee-yaa?” pertanyaan Mrs.Kim membuat semua yang ada disana langsung membeku seketika
“eoh?”
“kau dapat apa dari myungsoo? Dan kenapa ia tidak ikut kesini?” tanya Mrs.Kim lagi
“myungsoo sedang ada jadwal eomonim, belakangan ini jadwal nya semakin padat” woohyun yang menjawab
“benarkah? Ingatkan dia untuk meminum banyak vitamin dan juga makan yang banyak sunhee-yaa, kalian juga jangan teralalu sibuk, harus jaga kesehatan dan banyak istirahat. Jangan sampai aku melayangkan protes pada Jong Yup”
“yoksi, eomonim memang yang terbaik kau sepertinya memang harus memprotes CEO eomonim” seloroh woohyun seraya mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dan fokus dari ibunda sang leader. Sunhee mengucapkan rasa terimakasih nya lewat senyuman yang di balas woohyun dengan cengiran
Minji harus kembali ke perusahaan terlebih dahulu dan sunggyu berinisiatif untuk mengantar nya, sedangkan beberapa saat kemudian jinhee mendapat telfon dari sang adik dan mengaku lupa bahwa ia memiliki janji menonton film dengan Ji Ae dan berkata tidak bisa ikut menjenguk Onew. Maka hanya woohyun dan sunhee lah yang akan meluncur kesana, setelah mengantarkan jinhee ke tempat pertemuan nya dengan sang adik, woohyun dan sunhee pun melucur menuju dormitory SHINee.
*******
SHINee’s Dorm
“Sunhee-ya, wasseo?” sapa Key dari arah dapur menyambut kedatangan sang sahabat beserta seorang gadis yang sudah menelfonnya siang tadi.
“Nde, oppa. Bagaimana kabar kalian?” tanya Sunhee.
“Ya, Kim Kibum. Jadi hanya Sunhee yang kau sapa, tidak denganku?” protes sang sahabat, Woohyun.
“Eiys, masih perlu aku menyapamu juga?” balas Key.
“Apa kabar nona Kim dan tuan Nam. Lama tidak berjumpa dengan kalian.” Sapa Minji yang sedang merapihkan beberapa piring makanan di meja makan.
“Annyeong Minji eonni.” Balas Sunhee.
“Haii nona Kim. Mengunjungi kami atau Jinki hyung?” tembak Jonghyun langsung.
“Err..” tahan Sunhee.
“Melakukan keduanya hyung. Mengunjungi dorm kalian ini dan juga leader kalian. Adikku ini sudah sangat khawatir dengan keadaan leadermu itu.” potong Woohyun. “Minji noona, annyeong.” Sapa namja itu.
“Sebenarnya tanpa kau beritahukan pun aku sudah bisa menebaknya, Woo-ya.” Balas Jonghyun. “Jinki hyung sedang beristirahat dikamarnya. Kau masuklah kesana, temui dia. Tapi ia belum bisa banyak berbicara.” Lanjut Jonghyun.
“Nde, oppa. Tenang saja, aku akan menemuinya nanti.” Balas Sunhee. “Oh iya, dimana Minho oppa dan juga Taemin?”
“Minho? Dia sedang pergi keluar sebentar. Sedangkan Taemin sepertinya ia sedang membersihkan diri.” Balas Key.
“Pergi dengan Hyura, oppa?” tanya Sunhee.
“Anniyo, pergi sendiri. Entah kemana, aku tidak tahu. Tapi katanya tidak lama. Mungkin sebentar lagi ia kembali.” Balas Jonghyun.
“Lalu dimana Hyura?” tanya Woohyun.
“Memangnya kalian tidak tahu? Hyura kan sedang pergi dengan Sungyeol.” Balas Key.
“Jinjja? Pantas saja saat aku kembali ke dorm ia sudah tidak ada disana.” Seru Woohyun.
“Hyura mengatakan seperti itu pada kami tadi.” Balas Jonghyun.
“Hmm, apa Minho oppa mengetahui mengenai ini?” tanya Sunhee penasaran, karena gadis itu memahami benar bagaimana sikap cemburu Minho pada kedekatan Hyura dengan Sungyeol.
“Sepertinya tidak. Tadi Hyura hanya mengatakan kalau ada janji dengan temannya saja. Tolong jangan beritahukan Minho soal ini sebelum semuanya menjadi buruk.” Ujar Minji menghampiri keempatnya.
“Benar. Jangan ada yang mengatakan apapun dulu mengenai Hyura dan Sungyeol ketika ada Minho diantara kita. Semuanya baru saja menjadi lebih baik belakangan ini.” ujar Jonghyun menasihati.
“baiklah” ucap sunhee, lalu gadis itu pun melangkah menuju kamar onew. Mengetuk pintu nya secara perlahan dan kemudian pintu pun terbuka, onew langsung panik begitu mendapati sunhee sudah ada di dorm nya terlebih berada di depan pintu kamar nya. sudah susah-susah ia menahan diri dengan mematikan ponsel nya begitu pihak perusahaan memberitahukan bahwa berita mengenai operasi nya akan di rilis hari ini eh sunhee malahan mencari nya sampai kesini, tidak ada maksud lain dari tindakan ngumpet nya itu ia hanya tahu bahwa sunhee akan panik dan belum menemukan kata-kata yang pas sebagai penjelasan nya.
“jangan memasang wajah tidak bersalah oppa” tembak sunhee langsung begitu sudah berhadapan dengan onew, onew memasang cengiran tak bersalah nya dan melangkah keluar kamar seraya menunjuk ruang tengah. Kedua nya pun kembali ke ruang tengah yang memang sudah ramai
“uwaaa noona” teriak taemin begitu ia melihat sunhee dan bergelayut manja
“aku sedang marah pada mu Lee Taemin” ucap sunhee sambil mempoutkan bibirnya, mengundang tawa yang lain
“waeyo noona?” tanya sang maknae bingung
“lihat muka taemin langsung panik begitu sunhee-yaa” ledek jjong
“pada oppa-deul juga” tambah sunhee
“eoh? Kami juga? Waeyo?” kali ini key yang bertanya
“kenapa tidak ada yang mengebarkan mengenai kondisi onew oppa? oppa-deul juga pasti tahu kan bahwa ia akan di operasi? Selama di brazil kenapa kalian semua bersikap biasa saja dan tidak ada yang menghubungi ku? Ku kira tidak terjadi apa-apa dengan onew oppa” celoteh sunhee panjang lebar dengan gaya yang lucu, onew tak kuasa untuk tidak tertawa tanpa suara melihat bagaimana tingkah sunhee yang menurutnya sedang merajuk itu dan mengundang death glare dari sunhee “sudah ku bilang oppa janga tertawa dan memasang wajah tidak bersalah”
“mian sunhee-yaa, ini salah ku. Aku yang tidak memperbolehkan para member berbicara pada siapa pun jika belum ada pernyataan resmi dari perusahaan” Kwon Minji buka suara “tapi tenang saja onew oppa tidak apa-apa, operasi itu memang akan sedikit menganggu ritme hidup nya tapi kan hanya sebentar dan tidak akan bermasalah pada kondisi vokal atapun karirnya. Kami sudah memastikan hal itu pada tim dokter yang menangani onew oppa, jadi maafkanlah mereka karna membuat mu merasa seperti orang bodoh” berprofesi sebagai sekertais dari CEO membuat Minji merasa ini tugas nya untuk mejelaskan, mengingat kedekatan yang ada di antara gadis ini dengan sang leader. Ia paham bahwa sunhee akan sangat mengkhawatirkan onew, terlebih hubungan ke dua nya yang juga jadi semakin dekat.
“tapi apa benar tidak akan ada dampak lain eoni?” sunhee masih penasaran, dan senyum onew pun kian mengembang
“eoh tidak ada, hanya beberapa saat ini ia tidak di perbolehkan untuk berbicara dan makan terlalu banyak. Untuk masalah itu aku mohon bantuan mu sunhee-ya, untuk memantau keadaan onew oppa” pinta minji tulus
“ah ne, baiklah eoni” balas sunhee
“noona sudah tidak marah kan?” rajuk taemin pada sunhee
“uhm bagaimana yaah, aku hanya merasa kecewa tapi berkat penuturan minji eoni tadi seperti nya aku sudah merasa sedikit lebih mengerti”
“jinja?” taemin dan onew bertanya bersamaan, tapi onew hanya bertanya tanpa mengeluarkan suaranya, sementara taemin dengan volume penuh
“yaa lee taemin, pelankan suara mu” pinta key “sudah sudah ayo kita makan” ajak nya pada sang tamu
*******
Suasanya damai diantara canda tawa yang muncul dari para penghuni dorm dan para tamu mereka mendadak menjadi terasa mencengkam ketika seseosok namja bertubuh jangkung membuka pintu dengan kasar dan membantingnya juga. Tidak lama juga suara passcode yang di tekan mengikuti, pintu dorm kembali terbuka namun dengan rasa yang lebih lembut.
Key yang tengah bermain dengan 2 anjing kesayangannya, Comdae dan Garcon serta para tamunya, Minji, Sunhee dan Woohyun terperanjak kaget mendengar keributan yang disebabkan oleh Minho. ia segera bangkit berdiri setelah sebelumnya memberikan Comndae yang ada di pelukannya pada Onew yang sudah turut serta dalam suasana hangat itu. Ya, walupun Onew belum bisa banyak berbicara, tapi kehadiran para sahabat serta orang spesialnya itu memberikan suntikan semangat tersendiri baginya.
“Ige mwoya?” seru Key ketika mendapati Minho melemparkan sepatu yang dipakainya kasar dan sudah melangkah menuju dapur untuk mengambil minuman. Mencoba meredamkan emosinya. “Ya, Choi Minho. Tidak kah kau melihat semuanya sudah rapih? Kenapa kau membuatnya berantakan lagi.” Seru Key kesal karena Minho mengabaikannya.
Tak lama, Hyura membuka pintu dengan sepasang mata yang samar-samar masih tergenangi oleh air mata. “Hyura-ya, wae?” tanya Key panik lalu merengkuh gadis itu dalam pelukan tangannya.
“Gwenchana, oppa. Dimana Minho oppa?” Hyura tersenyum, tapi Key tahu itu adalah senyuman yang dipaksakan.
“Dia berada di dapur. Oh iya, ada Sunhee dan Woohyun juga. Mereka ada di ruang TV.” Ujar Key.
“Baiklah oppa, aku akan menemui mereka nanti. Tapi sepertinya aku harus menemui Minho oppa lebih dulu sekarang.” Balas Hyura.
Minho kembali ke arah pintu kamarnya ketika Hyura dan Key akan beranjak menemuinya di dapur. Namja itu menjadi lebih dingin dan kasar dibandingkan sebelumnya. Rasa cemburunya benar-benar sudah membutakan namja itu sehingga membuatnya tidak sadar dengan keberadaan para tamu di dormnya.
“Oppa, kita perlu bicara.” Ujar Hyura menahan langkah Minho. Namun apa yang dilakukan oleh namja itu? Ia menghempaskan tangan Hyura kasar hingga membuat gadis itu nyaris terjatuh kalau tidak ada Key di belakang gadis itu.
“Ya, Choi Minho. Setan apa yang sedang merasukimu? Ada apa dengamu? Kasar sekali.” Seru Key emosi yang mau tak mau memancing pendengaran kelima orang lain yang ada di ruang TV untuk melihat keributan itu.
“Diam kau Kim Kibum.” Balas Minho kasar.
“Oppa, jangan melampiaskannya pada yang lain. Ini masalah kita.” ujar Hyura mencoba menguatkan dirinya yang sebenarnya sudah ingin menangis saja melihat sikap Minho yang semakin tak dikenalnya.
“Wae? Wae? Wae? Ada apa ribut-ribut ini?” seru Jonghyun mengampiri ketiganya.
“Puas kalian membuatku tersiksa dan menjebakku dengan semua perasaan bersalah ini?” seru Minho semakin kesal.
“Yaa, Choi Minho. Ada apa ini? Kami tidak tahu ada masalah apa denganmu dan Hyura. Kenapa kau kembali dengan emosi dan bersikap kasar pada Hyura?” seru Key yang mulai terpancing.
“Oppa, geumanhae.” Seru Hyura mencoba menenangkan Minho walaupun sebenarnya yeoja itu pun sedang mencoba menenangkan dirinya sendiri.
“Sebenarnya ada apa ini oppa? Kenapa oppa marah-marah pada hyura?” Interupsi Sunhee yang bingung dengan keadaan dihadapannya itu. Sedari tadi ia sudah menahan rasa penasaran nya, tapi ia juga tak bisa diam saja melihat hyura di bentak-bentak seperti itu bagimana pun di bentak itu rasanya tidak enak, apa lagi oleh orang terdekat.
“diam saja lah nona kim! Tidak usah ikut campur! ini semua terjadi karena mu karena kehadiran mu karena hyura mengenal mu. Kalau kau tidak masuk ke dalam hidup kami mungkin hyura tak akan seperti ini, onew hyung tidak akan sampai di operasi. Kau tidak memnyukai nya jadi untuk apa berada di sekitar nya? memberikan harapan palsu seraya menghancurkan onew hyung? Apa kau tidak tahu bahwa operasi pita suara bagi seorang penyanyi itu sangat vital?!”
Bentak Minho kasar dan membuat Sunhee mendadak terdiam, takut dengan sikap Minho saat itu. Ia sangat terguncang dengan perkataan minho, jadi minho menganggap dirinya lah penyebab onew sakit dan perubahan sikap hyura? Kepalanya merunduk seraya beban hati yang semakin berat masalah nya sebelum ini juga sudah cukup banyak, spontan Onew memegang kedua bahu Sunhee yang ada di hadapannya untuk membuat gadis itu kembali nyaman.
“Oppa, jinjja geumanhae. Jangan melampiaskannya pada mereka yang tidak mengetahuinya. Sunhee eonni tidak salah, ia tidak tahu apa-apa.” Seru Hyura.
Sunhee sudah tak bisa menangkap kata-kata apa lagi yang minho katakan setelah itu, telinga nya mendadak tuli akibat perasaan shock yang mendengar nya. perkataan minho secara tidak langsung melukai nya, jadi ini kah salah satu alasan kenapa minho sempat bersikap dingin pada nya saat di brazil kemarin? Karena minho mengangap ia adalah orang yang turut andil membuat hyura menjauhi nya. lalu masalah onew, apakah itu juga salahnya? Lalu ia teringat tentang bagaimana onew menemani nya yang sedang patah hati, makan eskrim meski pria itu bilang bahwa tidak boleh makan sesuatu yang dingin dan manis, berkaroke dan berteriak dalam jangka waktu cukup lama jelas membuat pita suara seseorang akan berada dalam masalah.
‘jadi ini salah ku?’ batin gadis itu
Onew yang sempat merasa kesal dengan sikap kasar Minho pada Sunhee sebelumnya mencoba memahami masalah yang sebenarnya tengah terjadi terlebih dahulu. Ada apakah gerangan sampai seorang Choi Minho kehilangan kendali nya seperti ini. Tapi mau coba di mengerti bagaimana pun ia masih merasa kesal dengan apa yang Minho lakukan pada Sunhee tadi. Ia tidak membenarkan cara namja itu meluapkan emosinya saat ini.
"kwon minji!" ketika teriakan menggelegar minho itu lah sunhee mendapatkan kembali kesadaran nya. Tangan minho mengepal rapat dan nada suaranya meninggi, sunhee yang belum kaget dari ketakutan nya jadi semakin mengkeret ketakutan. Kalau tak ada woohyun yang menopangnya dijamin gadis itu akan langsung ambruk, sementara hyura menatap minho dengan pandangan tak percaya, sejak kapan oppa nya berubah jadi sedemikian kasar?
Jonghyun hendak maju untuk menerjang minho saat suara serak khas milik onew membekukan semua yang ada di tempat
"hentikan choi minho! Aku tak pernah mengajari mu untuk berbuat dan bertindak sekasar ini, apa kau gila? Tidak kah kau punya rasa malu pada tamu-tamu ku? Pada tamu-tamu kita? Kembalilah ke kamar mu! Redakan dulu emosi mu, taem cepat antar dia ke kamarnya" titah onew tegas dengan pandangan yang tak pernah woohyun dan sunhee lihat sebelumnya. Dengan patuh taemin menggiring minho menuju kamar mereka, minho sempat berhenti di depan hyura yang menundukan wajahnya karna tak mau menatap pria bermarga choi itu.
"Hyung ayo jalan" ucap taemin pelan, minho tersadar dan segera berjalan menuju kamarnya. Sepeninggal minho dan taemin onew memperhatikan 3 wajah gadis dengan ekspresi yang berbeda, jangan ditanya lagi seperti apa ekspresi wajah hyura, gadis itu sudah sangat kacau dengan mata sembap dan wajah pucat pasi. Minji terlihat masih agak emosi dan kaget akibat bentakan minho tapi masih terlihat baik-baik saja karma ada jonghyun yang mendekapnya. Tatapan mata onew melembut seraya menatap sunhee yang terlihat jelas masih agak terguncang dalam pelukan woohyun
"Aku minta maaf, tak seharusnya pemandangan ini yang kalian lihat. Entah apa yang terjadi tapi ku rasa pasti ada alasan kenapa minho melakukan hal itu"
"Harus, ia harus punya alasan yang valid kalau tak mau ku cincang hidup-hidup" seru key berapi-api
"Tolong antar hyura pulang kibum-aah , kau juga antar minji pulang jjong-ah ini sudah malam" titah sang leader, dan kedua namja itu pun mengangguk seraya menggiring yeoja yang bersama mereka untuk pulang
"Tenangkan diri mu hyura-ya, nanti kita bicarakan megenai ini. Ingat bahwa kau bisa berbagi semua ini dengan ku, arrachi?"
"Ne oppa" hyura menjawab pertanyaan onew dengan senyum yang di paksakan, lalu mata sipitnya memperhatikan sunhee yang masih dalam pelukan woohyun dan menghampirinya
"Eoni mian, maafkan aku, jangan dengarkan apa yang minho oppa katakan. Mengenal eoni dan member infinite adalah hal yang tidak pernah aku sesalkan, aku malah bersyukur sudah mengenal eoni" di tatap nya sun hee tepat di manik mata, tapi gadis bermarga Kim itu hanya menatap nya datar tanpa ekspresi.
"Ku rasa kami juga harus pulang hyura-ya, aku tak enak dengan minho dan err...sunhee kurasa dia butuh waktu untuk menormalkan kembali fikiran nya." Terang woohyun
Onew melangkah ke depan sunhee tapi gadis itu langsung refleks melangkah mundur, membuat hati onew terasa pedih, dan terlebih lagi hyura. Baru tadi ia merasakan kegembiraan saat melihaat bagaimaan sunhe mengkhawatirkan dan menjaga nya, lantas belum berselang 24 jam gadis ini sudah tak sudi ia sentuh. perasaan sunhee sedang tidak stabil dan hyura serta onew tahu persis tentang hal itu, membuat nya jadi merasa tak enak dan bersalah pada gadis dengan surai merah tersebut.
“oppa ayo pulang” cicit sunhee di sebelah woohyun, gadis itu kaget luar biasa dengan perkataan minho karna baginya kata-kata yang minho ucapkan adalah kata-kata paling kasar yang pernah ia dengar. “mian oppa, ini semua salah ku” ucapnya lagi pada onew, jonghyun dan key lantas kemudian membungkuk
“sun hee-yaa, jangan dengarkan apa yang minho katakan. Ia hanya sedang kehilangan akal” balas key yang masih menunggu hyura yang tak kunjung beranjak di depan sunhee
“hyura-ya mian” lalu sunhee menarik tangan woohyun yang masih mau berpamitan lebih dulu pada member shinee, onew hanya bisa mengantar kepergian dua orang tersebut dengan diam. Kepalanya terasa pening. Hatinya perih.