The Real Side Of You – Part 24
HSBC Indoor Stadium
Beberapa puluh menit sebelum dimulai nya gelaran music bank in brazil membuat suasana kesibukan di backstage dan ruang tunggu para pengisi acara terlihat sangat ramai dan padat, banyak nya artis papan atas yang di undang menyebabkan semakin banyak pula tim yang di angkut untuk mensukseskan acara ini. Para coordi, stylish, manager dan tim suskes lain nya sedang menghadapi jam-jam paling sibuk sejak tiba di brazil tadi pagi, mengatur kostum dan perlengkapan lain nya, membubuhkan make up dan kembali mengkonfirmasi runtdown acara adalah sebagian pemandangan yang tersaji di belakang panggung. Banyak sekali orang berlalu lalang dengan memegang HT dan kertas di tangan mereka. Pun begitu dengan gadis berambut merah model high bun yang sedang memegang beberapa hanger yang ada di ruang tunggu besar milik boygroup papan atas Infinite dan shinee, di tangan nya ada baju ganti milik sang oppa dan juga sang maknae yang di serahkan padanya sampai akhir acara nanti. Dengan telaten gadis itu melipat baju yang akan member infinite gunakan untuk baju ganti seusai acara nanti dan menyusun nya bersamaan dengan aksesoris beserta sepatu yang sudah mereka pilih sendiri. Sudah enam pasang pakaian yang di rapihkan nya dan begitu tangan nya menyentuh kaus hitam dan jeans beserta topi pilihan sang visaul Kim Myungsoo, gadis itu sempat tertegun dan dilanda kebingungan. Haruskah ia membereskan ini juga seperti milik yang lain nya atau membiarkan nya tetap seperti itu saja? ia sudah sangat hafal dengan kaus hitam itu, kaus yang jadi pemandangan pertama yang ia lihat saat mengobrak-abrik lemari baju Myungsoo tempo hari, dengan warna yang sudah sangat melekat dengan identitas pria itu menyebabkan berbagai kenangan melintasi kepala nya. dan entah kenapa tiba-tiba saja hati nya terasa nyeri, secara tak sengaja ia meremas kaus hitam itu.
“myungsoo-ya bahkan membereskan baju mu saja sunhee tak sudi” celetuk hoya dari pojok ruangan, membuat kepala sunhee langsung menengok ke arah nya dan tanpa sengaja berpandangan dengan sang pemilik pakaian yang sedang sibuk memainkan gadget nya, terdapat perasaan terluka di kedua iris hitam itu
“oppa” tegur sunhee panik
“wae? Kau memang terlihat tidak mau membereskan pakaiannya myungsoo, saeng”
“bukan begitu oppa”
“kalau tidak mau yaa tidak usah, daripada kau hanya merusak nya nanti” ucap myungsoo kalem, perkataan sederhana yang mampu memancing meosi gadis itu
Merasa sebal dengan ucapan myungsoo tersebut sunhee melipat kaos hitam yang sedang di pegang nya dengan asal lalu kemudian bangkit berdiri sambil menghentakan kaki nya dan pergi keluar ruangan, sementara myungsoo melihat kepergian sunhee dengan rasa kecewa. Apa setidak sudi itu kah sunhee dengan diri nya? apa susah nya memperlakukan dirinya sama seperti member yang lain?
sunggyu hanya melirik kejadian itu dari meja make up karna rambut nya sedang di tata dan memilih untuk tak berkomentar apa-apa, ia hanya akan jadi pengamat.
“tsk tsk wrong move Kim Myungsoo-ssi” ucap hoya sambil menggelengkan kepala nya secara berlebihan, tindakan yang jelas memancing emosi sang visual.
“menari saja yang benar lah hyung, jangan cidera lagi” seru myungsoo ketus sambil ikut beranjak dari tempat nya dan juga keluar ruangan. Niatnya ia akan mencari sunhee untuk berbicara dengan gadis itu secara baik-baik menjelaskan bahwa bukan itu maksud perkataan nya, tapi begitu ia berbelok di ujung koridor ia malah melihat sunhee sedang asik mengobrol bersama Mir MBLAQ sambil tertawa. Gadis itu terlihat sangat bahagia saat mengobrol dengan Mir, seakan berbeda dengan gadis yang tadi mengeluarkan sifat kekanakan nya di ruang tunggu
“whoaa sunhee-yaa kau semakin cantik saja, aku tidak menyangka sunhee yang dulu suka mengekori sunggyu hyung bisa jadi secantik ini” suara mir tedengar cukup jelas di telinga myungsoo
“majja aku sampai pangling melihatnya tadi” lee joon ikut-ikutan
“eiys oppa ini benar-benar pintar merayu eoh? Pantas saja image mu jadi badboy begitu”
“apa benar image kami seperti itu sunhee-yaa?” tanya thunder
“ania hanya lee joon dan mir oppa saja yang punya image begitu, yang lain normal”
“eiys, tapi kan wanita lebih suka dengan pria badboy sunhee-yaa” jawab mir, “geutchi hyung?” tanya mir lagi pada lee jon yang di jawab dengan anggukan kepala dan senyum puas
“ania aku lebih suka laki-laki dewasa dan pendiam” jawab sunhee “karna oppa ku kan sudah cukup kekanakan”
“seperti aku?” goda G.O
“eoh, seperti G.O dan onew oppa”
“whoaaa onew? Kenapa aku mencium sesuatu yang aneh disini?” lee joon menyipitkan mata nya mencoba mengamati sunhee yang sedikit tersipu
“jangan berlebihan oppa” balas sunhee dan mengundang tawa dari member Mblaq yang lain
Myungsoo melihat dan mendengar semua yang terjadi dengan darah yang sudah naik ke kepala “cih, mwoyaa” umpat nya kesal kemudian berlalu, memilih untuk berjalan-jalan menyusuri tempat di adakan nya konser dari pada harus merasa penat sendirian “kim sunhee jinja” umpatnya lagi
*******
Lagu last romeo milik infinite baru saja selesai berkumandang beberapa saat yang lalu dan saat ini para member sedang memperkenalkan diri sambil menyapa para penonton yang hadir, bercanda, memberikan fan service dan mengucapkan terimakasih pada siapa-siapa saja yang rela datang untuk menonton mereka dan para pengisi acara lain nya. sunhee, yoojung dan para coordi dari artis yang lain menyaksikan penampilan mereka dari samping panggung yang sedikit tersembunyi. Sunhee menggoyangkan lightstick nya dengan penuh semangat sambil sesekali meneriakan nama sang oppa, membuat coordi yang lain memperhatikan nya sambil tersenyum karna kagum dengan semangat yang di miliki gadis berambut merah itu. Intro dari lagu the chaser mulai terdengar dan sunhee semakin bersemangat karna itu juga merupakan lagu kesukaannya. Semua berjalan normal dan atmosfir juga masih mendukung sampai kemudian semua itu rusak ketika memasuki part myungsoo bernyanyi
Hona ne mamkkaji jobeun gonanya
but that doesn't mean i have given up too
Nae sarangi igyo
my love wins
dua iris hitam pekat itu menatap Sunhee tanpa kedip, pancaran sinar kesungguhan dari kata-kata itu menembus bening milik nya dan membuat sunhee tergugu. Di setiap reff pun begitu, meski tak lagi menatap matanya melainkan menatap camera yang terhubung dengan layar besar di sisi panggung tatapan myungsoo masih tetap memberikan efek yang sama untuk sunhee, mematikan kerja dan syaraf otak seketika. Ia tak tahu apa maksudnya, tapi lirik lagu the chaser menceritakan perjuangan namja yang meskipun yeoja nya sudah mengatakan untuk berpisah tetap berjanji akan mencintai dan memperjuangkan sebisa nya sampai yeoja itu kembali dan menjadi kekasihnya lagi. Kenapa feeling nya memgatakan bahwa myungsoo mengalamatkan lagu ini untuk nya? atau memang hanya ia yang terlalu percaya diri dan terbawa suasana? Gadis itu menoleh ke kiri dan kanan nya untuk memeriksa apa yang orang lain rasakan tapi penonton lain masih sangat terpesona dengan penampilan infinite, jadi ini hanya perasaan nya saja? Siapa juga yang tidak akan berfikir macam-macam kalau pria seperti myungsoo menatap dalam ke arah mu dalam lebih dari dua kali batin gadis itu sebal
“whoaa Kim Myungsoo memang sangat tampan” seru salah satu coordi yang berdiri di belakang Sunhee, yang membuat gadis itu mendapat kesadaran nya kembali
“yoksi, pantas saja ia di dapuk sebagai visual infinite” tambah teman yang berdiri di sampingnya
Sunhee merasa tidak begitu nyaman dengan apa yang baru saja terjadi, dan pembicaraan kedua orang tersebut membuat nya merasa semakin jengah. Kepala nya terasa pusing ia butuh oksigen, Yoojung juga menyadari hal itu maka dengan lembut di sentuh nya lengan Sunhee “ayo kembali ke backstage saja”
“ne eoni” dan kedua nya pun pergi
Hampir 2 jam lama nya acara berlangsung, memakan waktu lumayan lama karna penonton yang terlalu bersemangat mengganggu proses recording. Begitu para artis turun dari panggung masing-masing coordi langsung bergegas menghampiri dan mengawal mereka menuju ruang tunggu yang sudah di siapkan, terjadi sesuatu pada pergelangan kaki hoya yang membuat namja itu harus turun panggung sambil di bantu member yang lain nya, meriah nya teriakan para fans membuat namja itu kehilangan fokusnya dan terpeleset saat sedang menari membuat pergelangan kaki nya memar. dengan sigap tim medis yang berjaga di sisi panggung mengambil alih dan memberikan pertolongan pertama, sunggyu yang juga ikut melihat keadaan hoya sementara member yang lain lantas berganti pakaian.
Satu persatu member infinite memasuki ruang tunggu dan memposisikan diri senyaman mungkin, sunhee menghitung jumlah nya dan hanya ada woohyun, dongwoo, myungsoo, sungjong yang berada di kamar mandi dan sungyeol yang sedang mendekati hyura. Dimana hoya dan dan sunggyu oppa? pikir sunhee
"Tidak ada untukku?" tanya Sungyeol pada hyura.
"Ah, mian oppa. Aku tidak bertanggung jawab pada member Infinite. Sepertinya milikmu ada pada Sunhee eonni." balas gadis itu
Suara tawa sontak terdengar menggema memenuhi ruangan, hanya Minho dan L saja yang tidak ikut serta. Keduanya diam tanpa ekspresi.
"Ige, ini punyamu choding oppa. Untuk apa kau memintanya pada Hyura. Dia kan asisten manajer SHINee jadi sudah pasti ia hanya bertanggung jawab pada para member SHINee saja. Tidak pada Infinite." seru Sunhee menghampiri keduanya memberikan pakaian milik Sungyeol. "Ada-ada saja."
"Yaaa.." keluh Sungyeol.
"Memangnya enak dimarahi Sunhee?" seru woohyun.
"Tidak bisakah melihatku senang sedikit, Hee-yaa. Ganggu saja pangeran es mu yang semakin dingin seperti es itu." guman Sungyeol.
"Eoh? Terserahmu sajalah oppa." ujar Sunhee meninggalkan keduanya. Gadis itu ingin mencari tau keberadaan dua member yang hilang, setelah berjalan hampir meuju panggung utama ia mendapati hoya sedang di papah oleh sunggyu dan manager oppa
“oppa, waegurae?” tanya sunhee
“nan gwencana saeng” jawab hoya, tapi sambil meringis kesakitan. Begitu sudah memasuki ruang tunggu hoya di tempatkan di sofa dan di brondong pertanyaan oleh sunhee
“apa yang terjadi?” tanya nya
“howon sudah merasa kaki nya sakit sejak perform tadi, sudah ku bilang untuk tidak usah ikut closing tapi ia bilang bahwa ia baik-baik saja.” Jelas woohyun, yaa sunhee memang melihat jalan hoya yang agak timpang tadi begitu penampilan infinite selesai, dan bagaimana mungkin ia tetap berlari ke seluruh penjuru panggung dengan ceria saat ending acara ketika kondisi nya justru sedang tidak baik?
Dengan telaten sunhee memijat pergelangan kaki sang dancing machine dan kembali mengompres memar yang sudah mulai nampak, melanjutkan apa yang tim medis kerjakan tadi. hoya hanya bisa meringis saat pergelangan kaki nya di obati sunhee dan beberapa kali harus mencengkram lengan myungsoo yang entah kpaan sudah duduk di samping nya saking tak tahan dengan rasa sakit yang menyerang pergelangan kaki nya.
*******
Myungsoo POV
Howon hyung masuk ke dalam ruangan bersama dengan sunggyu dan manager hyung beserta sunhee yang mengekor di belakang, saat mendapat kabar bahwa howon hyung cidera aku langsung sadar bahwa ini akan meresehakan sunhee mengingat kedekatan yang terjalin di antara mereka. Aku sengaja masuk ke ruang tunggu terlebih dahulu dan menyarankan sungyeol hyung melucu atau bertingkah kekanakan untuk menahan sunhee agar tak langsung menyadari keberadaan howon hyung, tapi choding prince itu malah mendekati hyura dan menyebabkan kekacauan membuat sunhee justru keluar ruangan lebih cepat. Aku memperhatikan nya dengan seksama begitu ia memijat pergelangan kaki howon hyung yang cidera dan menyadari bahwa ia sangat khawatir. Itu semua terlihat jelas dari wajah pucat dan sikap nya yang jadi pendiam, kalau masalah nya dengan cidera kaki maka kim sunhee akan jadi orang paling perhatian dan paranoid. Aku memahami traumatis masa lalu nya masih belum hilang, bagaimana rasa sakit dan akibat masih mengahantui benak gadis itu, melihat bagaimana jari-jari tangannya sedikit gemetar saat memberikan perawatan pada kaki howon hyung membuat ku ingin mengenggam tangan itu untuk meredakan sedikit saja perasaan khawatir nya. tiba-tiba saja aku ingin menarik gadis itu dalam pelukan ku, tapi aku tau aku tak bisa, belum akan bisa untuk melepas nya.
Kalau aku yang cidera, kalau sesuatu sampai terjadi pada ku , kalau itu aku, apa kau juga akan khawatir pada ku seperti kau mengkhawatirkan howong hyung saat ini hee-yaa? Batin ku sambil mencoba menatap mata coklat nya yang selalu menghindari ku itu dengan sedih.
*******
Cuaca cerah dan sinar matahari menyengat menyambut rombongan tim artis music bank di hari ke dua mereka di brazil, hari kedua ini memang di gendakan sebagai acara bebas untuk berjalan-jalan sebelum kembali ke korea esok hari. Para pengisi acara pun berpencar ke penjuru rio de janiero untuk menikmati keindahan alam disana, rombongan tim infiite -minus sungyeol yang sudah pergi lebih pagi lagi tadi - sudah bersiap dan berkumpul di loby utama hotel sejak pagi hari untuk berpergian dan hanya tinggal menunggu sunggyu, woohyun, yoojung dan sunhee yang belum juga nampak.
“sungyeol mana?” tanya dongwoo yang tak mendapati pria jangkung itu di antara rombongan
“pergi, bersama hyura” jawab myungsoo kalem
“heol daebak” balas dongwoo kagum, yaa kagum karna begitu gerak cepat nya sungyeol untuk lebih dekat dengan hyura, mengingat biasanya ia akan menjadikan woohyun atau sunhee sebagai tameng nya
“hyung, sunhee masih lama?” tanya hoya tak sabar pada manager mereka
“tumben sekali noona lama” tambah sungjong
“ku hubungi sunggyu dulu” putus sang manager, tak lama kemudian ke 4 orang yang di tunggu akhirnya tiba di lobby. Sunggyu dan woohyun berjalan paling depan , di ikuti yoojung dan sunhee yang sedang berjalan sambil memainkan ponsel nya
“heol daebak” seru hoya
Myungsoo yang sedang sibuk mengatur settingan kamera DSLR miliknya sedikit terganggu dengan reaksi hoya dan memandang sang dancing machine dengan tatapan tajam, yang di tatap malah sedang memandang ke arah lain dengan ekspresi tercengang. Penasaran, di ikuti nya arah pandangan hoya yang merupakan objek yang berada di belakang woohyun, begitu woohyun menggeser posisi nya sang objek kekaguman pun terekspos jelas, dan kemudian ikut tercenganglah sang visual
Myungsoo POV
Aku sedang mengatur setingan cahaya kamera DSLR milik ku saat mendengar decakan kagum milik howon hyung, biasanya itu decakan yang ia keluarkan saat melihat wanita cantik atau hal yang di sukai nya. sedikit banyak itu menganggu konsentrasi ku karena posisi kami yang berdekatan, jadi aku menatap nya tajam, tapi ternyata ia tidak balik menatap ku melainkan sedang menatap suatu objek di balik woohyun hyung. Begitu woohyun hyung bergeser dari posisi nya baru aku bisa melihat siapa yang membuat howon hyung sampai sebegitunya, itu gadis dengan short pants denim yang menampilkan kaki jenjang putihnya, gadis yang memakai tank top berwarna hijau neon berbahan transparan menampilkan bra hitam nya, dan rambut merah yang di kuncir tinggi menampilkan leher dan pundak indah nya.
Kim Sunhee
What the hell seharusnya hanya aku yang boleh menyaksikan pemandangan indah itu, maki ku dalam hati. Aku menoleh ke kiri dan kanan untuk melihat bagaimana reaksi orang di sekitar sana, dan meskipun tidak melihat secara terang-terangan tapi aku tau semua lelaki normal disana melirik ke arah sunhee dengan pandangan kagum yang menyebalkan. Tentu saja, siapa juga yang tidak akan kagum melihat penampilan putri bungsu keluarga Kim ini. Dengan pakaian yang sudah ku deskribsikan di atas tadi, kulit putih nan mulus, mata kecoklatan yang meskipun saat ini tertutup kaca matahitam, sunhee yang biasanya kekanakan bisa terlihat jadi wanita dewasa yang begitu menawan. Ia memang tidak setertutup jinhee dan masih di bawah minji kalau soal berpakaian, sering sekali menggunakan rok pendek dan shortpants beserta kaus-kaus yang menerawang tapi kalau semua item itu di kombinasikan jadi satu begini jelas akan jadi masalah.
“hyung” panggil ku pada leader kami dan mendekati nya
“wae?”
“hyung suruh sunhee ganti baju” pinta ku sambil berbisik
“eoh?”
“tsk, suruh sunhee ganti baju hyung” ucap ku agak emosi
“naega wae?” tanya nya bodoh
“kita akan pergi jalan-jalan disini udara nya panas, ia tidak akan nyaman dengan pakaian seperti itu” jelas ku, demi tuhan kenapa kepintaran sunggyu hyung yang sangat ia banggakan itu malah jadi hilang di saat-saat seperti ini? Kenapa juga ia mengijinkan sunhee untuk berpakaian seterbuka itu?
“masa?” tanya nya ragu kemudian menoleh ke arah sang adik “hee-ya kita akan berjalan-jalan hari ini, apa kau merasa nyaman dengan pakaian seperti itu?”
Aku ternganga mendengar pertanyaan sunggyu hyung pada sunhee, aigoo harusnya langsung di suruh ganti saja tidak perlu di tanya
‘”anio oppa, nan gwencana. Wae?” jawab nya mantap sambil melirik ke arah ku sekilas
“myungsoo berfikiran bahwa kau tidak akan nyaman dengan pakaian seperti itu”
Aku hyuuuuung aku, aku yang tidak nyaman melihat sunhee seperti itu. Aku yang merasa tidak nyaman karna banyak pria memperhatikan nya aish, ingin sekali aku menerikan kata-kata itu di depan sunggyu hyung, tidak peka sekali sih leader hamster ini
sunhee terlihat kaget tapi kemudian hanya tersenyum formal sebagai balasan dan lantas mengobrol dengan sungjong dan coordi noona yang lain.
“noona kajja” seru sungjong bersemangat sambil menggandeng lengan sunhee
“let’s go!” balas nya tak kalah semangat
“kau tidak akan bisa melarang Kim Sunhee, Kim Myungsoo-ssi” entah dari mana, tiba-tiba saja howon hyung sudah menyampirkan tangan nya di pundak ku dan merangkul ku
“majja, kau tidak akan bisa menghentikan nya. lagi pula bukan kah sunhee lebih menarik seperti itu?” tambah woohyun hyung yang menyampirkan tangan nya di pundak ku dari sisi yang berlainan dengan howon hyung
“setuju, karna kejadian ini aku baru menyadari pesona kim sunhee”
Aku melotot ke arah suara terakhir yang ikut masuk dalam pembicaraan kami, manager hyung. Apa-apaan mereka ini menyebalkan sekali
“geutchi hyung?” tanya howon hyung dengan bersemangat
“eoh selama ini aku hanya memandang nya sebagai adik sunggyu, tapi kalau begini....”
“ya!” teriak ku kesal sambil memberontak dari pelukan menjijikan nya 91 liner ini “sunhee sudah cantik dan menawan dari dulu, oleh karna itu aku tidak sudi berbagi dengan kalian” teriak ku pada mereka.
“yaa kim myungsoo”
*******
Rombongan itu pun masuk ke dalam van dengan rapih, bergembira dan bernyanyi bersama karena pertunjukan yang berjalan dengan lancar membuat mood semuanya jadi bagus, kalau kau masuk dalam satu rombongan dengan Jang Dongwoo dan Nam Woohyun maka perjalanan mu tentu akan ramai dan suasana akan terasa meriah. Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah rangkaian pertokoan yang ada di sebuah jalan di daerah Rio, disana banyak terdapat toko barang-barang branded yang berjejer di sepanjang jalan. Hoya, dongwoo dan woohyun memilih untuk berpencar dan berbelanja masing-masing tapi tetap di temani staff woollim yan lain sementara sunhee berkeliling bersama sunggyu,yoojung, sungjong dan L. Yeah L, sang visual benar-benar mengekori kemana pun sunhee pergi, biasanya pria itu memilih untuk berbelanja sendiri saja dan hanya di temani oleh yoojung, tapi karna yoojung pergi dengan sunhee maka itu jadi alasan kenapa dirinya berada di rombongan yang sama dengan sunhee. Alasan yang jelas, tidak akan di percayai oleh siapa pun karna sejak kapan seorang kim myungsoo jadi sangat berkegantungan pada yoo jung?
Beberapa toko sudah mereka sambangi, sunggyu dan sunhee sudah mendapatkan oleh-oleh untuk anggota keluarga Kim. Sepatu untuk tuan Kim dan kaka ipar mereka, tas branded untuk sang ibu dan kaka tertua mereka, serta banyak pakaian lucu untuk si kembar kesayangan. Hanya saja sunggyu masih bingung hadiah apa yang akan ia berikan untuk sang yeoja chinggu, sungjong pun sudah membeli cukup banyak, begitu juga dengan yoojung.
“bagaimana kalau dress etnik saja oppa?” tawar sunhee pada sang oppa, sudah beberapa toko mereka datangi dan sunggyu masih belum bisa menemukan oleh-oleh yang cocok untuk minji, ‘terlalu biasa’ ‘aku tidak suka’ ‘tidak cocok untuk minji’ selalu saja komentar itu yang keluar tiap kali sunhee, sungjong atau yoojung merekomendasikan suatu barang. saat ini ke lima nya berada di pinggir jalan untuk mengistirahatkan tubuh yang sudah mulai lelah sejenak, mereka semua hanya sempat sarapan ala american breakfast saat di kamar hotel tadi. Semua sudah mendapat belanjaan masing-masing, termasuk L yang meskipun sibuk dengan kamera DSLR nya sedari tadi tapi tetap memberikan perhatian untuk keluarga nya dengan membelikan beberapa potong pakaian dan sepatu meskipun dengan bantuan dari sunhee dan yoojung. Pria tampan itu tersenyum singkat saat mengingat bahwa hadiah untuk ibu nya yang saat ini ada di papper bag nya adalah hasil pilihan sunhee, tapi senyum nya mendadak hilang saat hadiah berupa sebuah topi untuk sang adik juga merupakan hasil pilihan sunhee dengan komentar tambahan ‘aku suka liat moonsoo pakai topi, dia tampan’. Myungsoo menggertakan gigi, masa ia harus bersaing dengan adik nya juga?
“sedang apa kalian disini?” saat sunggyu sedang berfikir tentang usul sang adik, woohyun muncul dari arah belakang
“oh oppa” sunhee menyapa woohyun
“huwaa banyak sekali belanjaan mu hyung” komentar sungjong saat melihat papper bag yang di jinjing sang main vocal
“kami sedang beristirahat, dan sunggyu oppa sedang berfikir hadiah apa yang akan di belikan untuk minji” jelas sunhee sambil ikut mengobrak ngabrik barang belanjaan woohyun karna penasaran
“kau juga belum menemukan hadiah untuk minji hyung?” tanya woohyun pada sunggyu
“eoh aku bingung, memang nya kau beli apa untuk jinhee?”
“aku juga belum menemukan yang tepat untuk jinhee” jawab woohyun sambil menggaruk bagian belakang kepala nya, menandakan bahwa pria itu sedang bingung “belum ada yang cocok”
“bagaimana kalau toko baju etnik di sebrang sana?” cetus yoojung “ku rasa minji dan jinhee akan menyukai nya”
Ke dua pria itu berpandangan satu sama lain sambil memikirkan ide dari coordi mereka, seperti nya barang-barang etnik cocok juga untuk kedua gadis itu. Sederhana tapi juga indah, persis dengan kepribadian ke dua nya. “baiklah kita beli disana saja” putus sunggyu
“geundae oppa, aku bolehkan menunggu disini? Aku lelah”
“noona sudah lelah? Aneh biasanya wanita lebih kuat dalam berbelanja dari pada pria” komentar sungjong
“dia bukan lelah, hanya saja kalau barang yang di cari nya sudah ia dapatkan semua maka tenaga nya jadi hilang dan langsung malas untuk bergerak. Aku sudah hafal kebiasaan mu” sunggyu menggelengkan kepala nya ke arah sunhee “yasudah kau tunggu disini, tolong temani dia noona” pinta sunggyu pada yoojung, karna seperti nya myungsoo juga tidak berminat untuk pergi ke toko itu jadi sunggyu meminta yoojung untuk tetap tinggal agar tak terjadi masalah jika kim couple itu di tinggal hanya berdua saja
“ne” jawab yoojung seraya tersenyum mengerti
Sepeninggal sunggyu, woohyun dan sungjong suasana antara ke tiga orang itu langsung mendadak berubah jadi canggung. Myungsoo yang sedari awal memang tidak banyak bicara benar-benar sibuk dengan kamera nya, memotret apa saja yang di lihatnya menarik. Dan kalau yoojung tak salah liat beberapa kali juga pria itu mengarahkan lensa kamera nya pada sunhee yang sedang sibuk beraktifitas dan tidak menyadari nya. Sementara sunhee sendiri saat ini sedang sibuk dengan ponsel nya, beberapa kali kening gadis itu terlipat heran bahkan suka mendecak sebal.
“yaa Kim Myungsoo” sunhee berteriak kencang sambil menggebrak meja, myungsoo tak bersuara melainkan hanya memadang sunhee dengan satu alis terangkat tinggi
“aku tak perduli apa yang kau lakukan dengan daeyon dan berapa lama waktu yang kalian habiskan. Hanya saja tolong suruh fans mu untuk berhenti meneror ku, aku sudah melakukan apa yang dia minta tapi kenapa juga ia masih juga merecoki hidup ku” teriak nya lagi
“mwo?”
“ah dweso” sunhee mengibaskan tangan nya tanda tak perduli tapi wajahnya masih menekuk sebal
“aku tak mengerti apa yang kau bicarakan”
“ania, tidak perlu mengerti, jangan di mengerti” seru nya lagi lalu bangkit berdiri dan berjalan pergi, cuaca yang memang panas, badan yang sduah mulai letih dan rasa lapar membuat emosi gadis itu tersulut.
“myungsoo-yaa, apa terjadi sesuatu?” tanya yoojung khawatir dan hendak menyusul sunhee “kenapa sunhee jadi seperti itu?”
“molla, aku baru mau tanya dia kenapa, main marah-marah saja” jawab myungsoo heran “biar aku saja yang mengejar nya noona”
“geundae?”
Myungsoo bangkit berdiri dan mengejar sunhee, mengabaikan kata-kata yang belum sempat yoo jung sampaikan “yaa kim sunhee” tapi sunhee pura-pura tak mendengar panggilan itu dan malah semakin mempercepat langkahnya. Myungsoo ikut mempercepat langkah dan di raih nya tangan gadis itu lalu di putar nya sehingga mereka sekarang berdiri berhadapan “aku tak mengerti apa yang kau katakan, jadi tolong bicara perlahan”
Sunhee menatap myungsoo dengan pandangan yang membuat pria itu melangkah mundur, sudah lama sekali rasanya dua iris kecoklatan itu tak menatap nya dengan sungguh-sungguh seperti sekarang ini. Meskipun sekarang iris itu menatap nya dengan sebal tapi tetap saja ia rindu. Ia merindukan saat kedua iris itu hanya menatap penuh hangat ke arah nya, hanya ke arah nya. tanpa perasaan marah, sakit hati, apa lagi benci. “apa orang yang menganggu mu itu adalah fans ku?” tanya myungsoo lembut, “jawab aku, apa yang mengganggu mu itu benar adalah fans ku?” tanya myungsoo lagi dengan penuh penekanan di setiap kata nya tapi ternyata gadis itu tetap bungkam menolak untuk menjawab.
“apa kau tidak mengerti juga?” tanya sunhee balik
“aku mengerti, tapi kalau kau bicara sambil marah-marah begitu, hanya akan semakin membuat ku bingung dan masalah nya tetap tidak akan terselesaikan. Jadi jebal hee-yaa bicara pelan-pelan agar aku bisa membantu mu”
“aku sudah tak perduli tentang apa pun yang kau lakukan, aku tak perduli, dan aku tidak mau tau. Jadi janggan ganggu aku”
Perih, itu adalah efek yang myungsoo dapatkan saat kata-demi kata yang sunhee ucapkan di cerna oleh kerja otak nya. jadi gadis ini sudah tidak mau tau lagi tentang apa pun yang ia lakukan? Benar-benar tidak perduli dan tidak mau tahu? Benar kah?
“baiklah kalau begitu, boleh ku lihat pesan apa lagi yang dikirimkan pada mu?”
Dengan malas sunhee menyerahkan ponsel nya pada myungsoo karna ia tidak mau menjelaskan sendiri biarlah pria itu melihat dan menafsirkan sesuka hatinya saja. di ambil alih nya ponsel sunhee tersebut untuk melihat gambar apa yang sebenar nya di kirimkan dan begitu ia melihat sungguh betapa kaget nya myungsoo. Itu foto dirinya saat sedang menunggu daeyon untuk membukakan pintu apartement. foto itu di ambil dimalam kepergian mereka ke brazil tempo hari setelah bertengkar di atap gedung SM, malam dimana mereka berdua saling berteriak dengan intonasi tinggi dan menyerukan kata putus. sebenar nya yang membukakan pintu itu juga adalah daehyun tapi hebat sekali pengambilan angle nya sehingga membuat daehyun tak terlihat. Lalu foto saat myungsoo keluar dari partement itu besok pagi nya, ketika ia sudah mendapat kepastian bahwa sang mantan kekasih sudah baik-baik saja. Foto itu di lengkapi tanggal dan jam saat pengambilan jadi membuat yang melihat mengetahui berapa lama myungsoo menetap disana. jelas saja sunhee sebal dan marah batin myungsoo.
“apa kau pernah mencoba membalas atau menghubungi peneror mu ini?” tanya myungsoo ketika mengembalikan ponsel sunhee, tak ada jawaban.
“hee ya?” di lirik nya sunhee seraya mengangkat sebelah alis nya
“apa dia pernah meminta mu melakukan sesutau?” tanya myungsoo lagi “mengancam mu?”
Tetap tak ada jawaban sunhee memeilih untuk bungkam, tapi meskipun sunhee tak bersuara myungsoo tetap mengetahui kalau gadis yang berdiri dengan gelisah di hadapan nya ini sedang menutupi sesuatu. Karna kim sunhee tidak pandai berbohong dan bersandiwara. Lewat ekor mata myungsoo bisa melihat sunggyu woohyun dan sungjong yang baru saja keluar dari toko etnik dan hendak menyebrang, menuju ke arah mereka.
“tidak apa-apa kalau tidak mau bilang, biar aku cari tau sendiri” ucap myungsoo pada akhirnya, “kau akan tetap menghitam kalau hanya pakai kaca mata tanpa topi, jadi pakai ini” di lepas nya topi hitam yang melekat di kepalanya sendiri, lalu memasangkan nya pada sunhee yang masih menatap nya dengan bingung. Lalu kemudian pria itu melangkah pergi, meninggalkan sunhee yang masih terpaku dan berjalan menjauh tidak menunggu repson yang sunhee keluarkan sambil menghubungi seseorang.
“hyung, aku butuh bantuan” ucapnya begitu telfon di sebrang
Sunhee tidak tahu, ia tidak mengerti bahwa saat ini myungsoo merasa takut. Sang visual takut jika ia tetap berdiam disana dan melihat respon sunhee, justru penolakan yang akan ia terima. Ia takut topi nya di kembalikan atau bisa jadi di buang begitu saja maka dari itu ia memilih untuk pergi, menyelamatkan hatinya dari keretakan.
*******
Sunhee POV
Sudah setengah hari kami mengelilingi sebagian kecil kota rio dan berbelanja oleh-oleh untuk orang-orang terdekat kami yang ada di seoul, kelelahan nampak jelas di raut wajah semua orang maka dari itu manager oppa memutuskan untuk beristirahat sejenak dan mengisi perut yang sudah menjerit kelaparan. Tempat yang di pilih adalah restoran jepang sederhana yang berada di pinggir danau yang indah, dekorasi nya sederhana dan pemandangan nya menarik atensi kami semua. Terlebih kami sudah kelewat lapar jadi tidak bisa menunggu makanan terlalu lama dan makanan cepat saji adalah pilihan yang tepat.
“dimana myungsoo?” suara manajer oppa yang menggelegar menarik perhatian ku
“apa ada yang lihat myungsoo?” kali ini oppa ku ikut buka suara
“bukan kah tadi ia bersama kalian?” tanya hoya oppa balik
“eoh, tadi kemudian ia beranjak pergi dan berjalan sendiri” jelas woohyun oppa “apa tidak ada yang melihat nya setelah itu?”
“kami hanya berpapasan sebentar, ia bilang akan berjalan-jalan di sekitar sini” seorang staff infinite menjawab
“sunhee-yaa, bisa tolong cari myungsoo?” pinta manager oppa
“eoh? Aku?”
“ne, kau sunhee-yaa”
“Geundae oppa”
“tolong cari dia sunhee-yaa, kami khawatir ia juga belum makan apa-apa dari pagi” pinta dongwoo lembut, dan kim sunhee tidak bisa menolak permintaan tulus dari seorang jang dongwoo
“geurae akan aku cari dia”
Dengan malas aku bangkit berdiri, melangkah lambat-lambat sambil menikmati pemandangan yang tersaji di depan mata ku. Tidak jauh dari restoran ini ada sebuah wahana bungee jumping yang lumayan ramai, aku selalu merasa tertarik dengan olahraga ekstrim yang satu ini hanya saja tidak pernah punya kesempatan untuk mencoba nya. bukan nya karena aku takut, tapi karna terlalu banyak orang yang melarang setiap kali aku menyuarakan keinginan ku padahal taemin dengan senang hati mengajak ku pergi. Maknae shinee itu senang sekali memerkan pengalaman nya saat mencoba olahraga ekstrim membuat ku iri saja. Suasana disini sangat menyenangkan, karna meksipun brazil memiliki iklim tropis tapi udara disini sangat menyegarkan tidak lembab sama sekali, aku juga menyukai angin sepoi-sepoi yang berhembus selama berjalan-jalan tadi dan merupakan tempat yang pas untuk melakukan liburan. Oleh karena itu lah aku memakai pakaian seperti ini agar terasa lebih mudah dalam beraktifitas, ngomong-ngomong soal pakaian aku jadi teringat myungsoo yang tadi sempat memprotes pakaian ku lewat sunggyu oppa. aku bisa menjaga diri ku, terlebih ini kan rombongan infiite dan aku sudah sangat mengenal semua yang ada. Kenapa ia harus khawatir begitu? Membuat ku jengah saja.
“kemana sih sebenar nya dia” keluh ku sebal, teringat saat momen menunggu sunggyu oppa tadi. Aku tau betapa bodohnya aku karna kelewat emosi dan sedikit membuka percakapan tentang sessaeng tapi selama aku tidak menyebutkan secara spesifik ku rasa semua akan tetap baik-baik saja. Teringat bagaimana ia memakaikan ku topi miliknya, takut gaar aku menjadi hitam. Tanpa sadar tangan ku bergerak ke kepala, ke topi miliknya yang masih aku gunakan sampai saat ini.
“aigoo kim sunhee lupakan lupakan”
Pinta ku pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala
saat aku kembali menyusuri pinggiran danau untuk mencari myungsoo suara teriakan dan jeritan terdengar sangat nyaring di telinga ku. Itu suara seorang gadis yang baru saja melompat dari ketinggian yang mengerikan, aku melihat nya dengan pandangan iri sekaligus kagum ketika gadis itu sedang tertawa-tawa di perahu karet yang mengangkut nya ke tepian. Teman-temannya sudah menunggu sambil memberikan acungan jempol dan menyambut dengan senyum bangga juga. Menyenangkan sekali bisa melakukan bungee jumping pikir ku, mata ku menatap ke menara tempat dimana orang yang ingin melakukan bungee jumping mulai melompat. Saat ini ada seorang pria dengan pakaian serba hitam yang sedang bediri di ujung palang dan merentangkan tangan nya seraya burung yang siap terbang, kedua mata nya tertutup dan ia terlihat sangat damai dalam posisi seperti itu, mungkin hembusan angin yang menerpa nya membuat ia nyaman, pria iu tersenyum dan menampilkan lesung pipinya. Tunggu sebentar sepertinya aku mengenali sosok pria itu, ku tajamkan kembali penglihatan ku untuk mengkonfirmasi jika saja dugaan ku terbukti benar. Ternyata benar saja, itu kan....
Aigoo.....
Apa dia mau melompat?
Yang benar saja?
Seolmaaaa?
“KIM SUNHEE MIANNE, GEURIGO SARANGHAE”.
Kkeut
Holaaaaaaaa tania is back muehehehe, wuah akhir nya sampai juga di part 24 yang mungkin membosankan untuk sebagian orang ini. Mau curhat sedikit soal myungsoo yang belakangan ini semakin ganjen dan menyebalkan bener-bener bikin sakit kepala, tapi walau begitu aku masih cinta dia ga bisa move on apa lagi berpaling T.T huhuhu. Nah jangan lupa yah nanti malam episode pertama infinite showtime bakalan tayang setelah sekian lama akhirnya 7 orang ga jelas itu muncul di relity show barengan jadi mari kita streaming bareng. Mau curhat juga karena Im Hyura (By Your Side) sedang galau akibat minho nya ulang tahun dan Sungyeol nya lagi jalan-jalan ke hutan yang berakibat aku juga jadi ikutan galau *lah. Anyway aku mau minta maaf telat update di karenakan alasan kesehatan jadi tidak bisa duduk di depan laptop dan mencurahkan perasaan *eaak hahaha. Semoga menikmati part 24 ini dan jangan bosen-bosen untuk baca juga komentar.
Xoxo
@tanianatashia