Han Enterpraise
Han Minji baru saja menyelesaikan laporan penjualan yang sudah menjadi tanggung jawab nya sejak ia memutuskan untuk mencoba bekerja di perusahaan milik ayahnya beberapa waktu yang lalu saat ponsel iPhone 5S nya berbunyi nyaring menandakan ada panggilan masuk, mata nya melirik untuk mengetahui siapa yang menelfon nya lalu kemudian gadis itu tersenyum singkat saat mendapati nama Sunhwa disana
“ne eoni?”
“minji-yaa, apakah aku menganggu?” tanya sunhwa hati-hati
“anio eoni, aku memang masih di kantor tapi pekerjaan ku sudah selesai kok”
“yoksi, uri minji memang sangat rajin dalam bekerja”
Minji sedikit tersipu saat mendapat pujian dari calon kaka ipar nya tersebut “ada apa eoni? Apa oppa membuat masalah?”
Sunhwa terkikik geli di sebrang sana “wuah senang nya sudah bisa menemukan pawang dari mr.hamster itu. tapi tidak minji-yaa kali ini bukan tentang Sunggyu, melainkan tentang Sunhee”
“eoh? Sunhee? Ada apa dengan sunhee, eoni?” dahi nya berkerut begitu mendengar penuturan Sunhwa
“uhm apa kau bisa datang kesini sekarang? Aku membutuhkan mu dan jinhee”
“baiklah eoni aku akan kesana, tapi memang nya ada apa dengan sunhee?”
“sunhee, ia sangat kacau”
“ne? Sunhee?” Cukup 3 kata terakhir dan itu sudah berhasil membuat Minji melompat dari kursi kerja nya dan mematikan laptop secara kasar “aku akan segera kesana eoni” ucap nya panik
“gomawo minji-yaa, aku juga akan menghubungi jinhee. Hati-hati di jalan”
Sambungan terputus
Gadis itu mengumpulkan barang-barang nya lalu menelfon bawahan nya agar segera menyiapkan mobil, berbagai macam peristiwa melintasi benak gadis itu. Apa yang terjadi dengan sunhee? Kenapa seakan ia tidak mengetahui apa pun tentang sahabat nya tersebut? Kemudian ia teringat kejadian ketika sunhee harus di opname di rumah sakit, sepertinya kebiasaan gadis itu menyimpan sesuatu sendirian belum juga sirna. Hanya saja ia terkadang tak mengerti kenapa sunhee harus merahasiakan itu dari nya, apakah karna sifat nya kelewat terbuka dan bereaksi secara spontan atau memang gadis itu belum mau membagi nya. Kim Sunhee punya kecenderungan menyimpan sendiri semua yang ia rasakan bila dirasanya sudah sangat genting, sama sekali bukan karna gadis itu memiliki sifat tertutup tapi karna ia cenderung tidak mau membuat sekeliling nya merasa khawatir. Masalah kecil sunhee akan dengan senang hati buka mulut, tapi ketika gadis itu mendadak diam dan tenang maka kau harus mencurigai ada sesuatu yang ia tutupi karna Kim Sunhee bukan seseorang yang bisa berbohong persis sang oppa yang notabene pacar nya sendiri.Tidak butuh waktu lama bagi gadis yang punya jiwa tersimpan sebagai pembalap itu untuk mencapai kediaman keluarga Kim, ia tak mengerti ada apa kah gerangan tapi perasaan nya mengisyaratkan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi pada sunhee. Begitu Minji tiba ia langsung merengsek naik ke lantai dua untuk menuju kamar Sunhee dan berpapasan dengan Sunhwa di depan pintu kamar
“Oh Minji-yaa wasso?”
Minji berusaha mengatur nafas nya yang berantakan karena berlari “ne eoni”
“masuklah sunhee baru saja selesai mandi”
“ada apa sebenarnya eoni?”
“aku tidak tau detail nya, tapi tadi myungsoo datang kesini lalu bertemu sunhee dan mereka bertengkar cukup parah sampai memutuskan untuk putus” jelas sunhwa
“mwo? Putus?” mata Minji kontan melebar, ada apa lagi antara Kim Couple itu sebenarnya
“cepat temui sunhee dan hibur dia minji-yaa, aku tidak bisa melihat nya seperti itu terus” pinta sunhwa cemas
“ne eoni, aku masuk dulu kalau begitu” ijin nya, yang di balas sunhwa dengan anggukan kepala
Minji mengetuk pintu kamar Sunhee cukup lama tapi tidak ada jawaban, maka dengan sangat terpaksa gadis itu mendobrak masuk dan hatinya terasa nyeri saat melihat sahabat terdekat nya itu sedang duduk di pinggir tempat tidur sambil melamun, sunhee baru saja selesai mandi dan rambutnya masih belum kering. Dengan amat sangat perlahan Minji menyentuh lengan Sunhee agar gadis itu menyadari kehadiran nya
“Oh minji-yaa?” matanya mengerjap beberapa kali “Kapan kau tiba?” sunhee terlihat linglung dan itu justru malah membuat Minji semakin terpukul, di bantu nya sunhee mengelap rambut merah nya dengan lembut. Tindakan yang justru membuat sunhee tergugu dan memeluk minji dengan tiba-tiba
“yaa ada apa dengan mu Kim Sunhee? Kenapa seperti ini?” di urainya pelukan itu dan di perhatikan nya wajah sendu tersebut “eodi apo? Eoh? Sunhee-yaa? Yaa Kim Sunhee” teriak minji frustasi karna yang di tanya bukan nya menjawab melainkan semakin memeluk nya dengan erat dan mulai terisak. Perlahan di tengah isakan nya Sunhee menjelaskan apa yang telah terjadi, tentang ancaman, tentang daeyon, tentang atap gedung SM dan tentang hal yang baru saja terjadi. cerita yang di beberkan itu jauh dari kata lengkap, banyak kurang disana sini dan tutur kata yang tidak jelas karna sunhee yang beberapa kali tersendat tangis nya saat bercerita. Dan minji tak perlu jalan cerita yang lengkap untuk dapat memahami gadis yang sudah jadi sahabatnya sejak sekolah menengah atas ini, karna untuk dapat mengerti betapa hancur hati Sunhee sudah cukup dari melihat matanya. Mereka tetap saling berpelukan erat dengan air mata yang mengalir bukan saja dari Sunhee tapi juga dari Minji
“gadis bodoh” ucap minji di sela-sela tangis nya “dasar gadis bodoh, kenapa kau menyimpan nya sendiri? Kenapa merasa semua itu kesalahan mu hah?”
“minji-yaa” rengek sunhee
“apa pun yang terjadi dengan hubungan ku dan sunggyu oppa ke depan nya nanti baik ataupun buruk, jangan kau berani-berani mencoba untuk bertanggung jawab” pinta minji tegas “kau bertanggung jawab untuk kebahagiaan hidup mu sendiri, jangan mencoba jadi pahlawan dengan bertindak untuk kebahagiaan kami arraso?”
“keundae minji-yaa”
“kalau sesuatu terjadi pada mu bagaimana? Kau kira aku, sunggyu oppa, jinhee dan woohyun oppa akan bahagia kalau kau justru harus merana sendirian? Apa kau kira kami setega itu?”
“bukan itu maksud ku, aku hanya tak ingin sesuatu terjadi pada kalian”
“lihat aku Kim Sunhee” di pandang nya Sunhee tapat di manik mata “ke depan nya, jangan pernah berfikir untuk memyimpan semua kegundahan dan masalah itu sendiri, kau kira apa guna nya aku dan jinhee disini? Apa kami hanya orang-orang yang bisa kau ajak bermain hanya saat senang? Ke depan nya, apa pun yang terjadi apa pun yang kami pilih jangan mencoba untuk menyalahkan diri mu dan mencoba bertanggung jawab selain untuk kebahagiaan mu sendiri. Mengerti?” dan karna sunhee tetap diam tanpa mau menjawab pertanyaan nya, minji pun memukul kepala sunhee pelan “mengerti tidak?” sungutnya
“Yaa Han Minji” sunhee protes tak terima
“apakah kalian bersahabat hanya berdua?” seru satu suara merdu dari arah pintu, sunhee dan minji serempak menoleh dan mendapati jinhee sudah ada disana bersama woohyun dengan wajah yang di tekuk. “kenapa hanya menangis dan berpelukan berdua saja? Apa aku tidak termasuk?”
Sunhee tersenyum dan mengulurkan tangan nya pada jinhee “tentu saja tidak, kau juga sahabat ku Shim Jinhee-ssi”
“tsk tsk mulai mengeluarkan tantrum sebagai maknae huh?” cibir Minji
“aku mau protes” seru jinhee tiba-tiba
“yaa siapa yang menyuruh mu protes huh?” jawab sunhee
Pletak, di pukulnya sunhee tepat di puncak kepala
“yaaak” sunhee melotot dan memegangi kepala nya
“itu hukuman dari ku karna mencoba bertanggung jawab atas kehidupan percintaan ku, dengar kim sunhee jika ke depan nya kau bersikap seperti ini lagi jangan harap aku sudi untuk mengenal mu. Arraso?”
“yoksi uri maknae” seru minji girang dan mengajak jinhee untuk berhigh five ria
Melihat bagaimana kedua sahabatnya bertindak, memahami semua sifat dan tindakan nya yang terkadang suka aneh dan tak masuk akal membuat perasaan hangat menjalar dalam hati Sunhee. Refleks gadis itu memeluk kedua sahabat nya erat, dengan air mata yang terancam akan tumpah lagi
“ya ya ya uljima” ucap minji
“huweeeeeee” rengek sunhee semakin keras, membuat minji dan jinhee tak tahan untuk tidak tertawa. Karna terlahir sebagai anak bungsu membuat gadis bersurai merah ini jadi yang paling manja dan kekanakan di antara mereka.
Sementara didepan pintu kamar......
“sepertinya aku tidak di butuhkan lagi disini noona” woohyun berujar sambil menutup pintu kamar sunhee yang sedari tadi di tahan nya
“duduk lah sebentar baru kembali” pinta sunhwa
“mianne noona tapi aku belum sempat membereskan barang-barang ku untuk keberangkatan ke brazil besok pagi”
“aah yasudah aku tidak bisa menahan mu lebih lama kalau begitu” sunhwa ikut mengantar woohyun sampai ke pintu depan
“tolong pamitkan aku pada eomonim noona”
“tentu, hati-hati di jalan woohyunie”
“ne noona” sekali lagi woohyun menganggukan kepala dan tersenyum sebelum berbalik menuju mobil nya yang di parkir rapih di belakang benz milik Minji. Tadi ia sedang berada di rumah Jinhee saat Sunhwa menelfon Jinhee dan meminta kehadiran gadis itu di kediaman keluarga Kim sesegera mungkin, awalnya woohyun hanya ingin mengantar jinhee sekaligus merasa penasaran tentang apa yang terjadi karna jinhee bilang tidak biasanya suara Sunhwa terdengar sangat panik begitu. Dan pemandangan yang ia lihat begitu ia sampai di depan pintu kamar Sunhee adalah gadis itu yang sedang menangis dengan amat sangat mengenaskan di pelukan Minji, bercerita dengan kata-kata yan tidak jelas dan intonasi yang cenderung kacau. Kedekatan nya dengan adik sang leader yang sudah di anggap nya adik sendiri tersebut membuat Woohyun juga ikut merasakan kesakitan yang sunhee alami, apa lagi dilihatnya jinhee dan minji yang juga ikut menangis karna merasa tidak tega membiarkan sunhee mengalami hal buruk itu sendiri memunculkan satu ide gila di kepalanya yang juga tidak bisa di bilang waras. Ia sempat tertegun dengan pemikiran spontan itu tapi semakin ia pikirkan lagi seperti nya mencoba tak ada salahnya. Entah keyakinan dari mana yang ia dapat tapi woohyun mencoba peruntungannya. Di ambil nya ponsel di dashboard mobil dan di tekan nya kontak seseorang, pada dering kedua panggilan nya di jawab
“howon-ah”
“wae?” jawab hoya setengah mengantuk
“jangan tidur dulu”
“ada apa?”
“ada yang ingin aku bicarakan”
“tentang?”
“nanti ku ceritakan begitu sampai didorm
“penting?”
“tentang sunhee”
“arraso, aku akan menunggu mu”
Nada suara woohyun yang kelewat serius dan tegas, yang sama sekali bukan kepribadian nya membuat hoya yang biasanya cerewet jadi tidak berniat membantah sama sekali dan memilih untuk membuat segelas kopi untuk mengusir kantuk nya selagi menunggu teman satu linenya tersebut.
*******
Keesokan Pagi nya
“huwaa the cullens” pekik sun hwa begitu memasuki kamar sunhee dan mendapati wajah keluarga cullen yang sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun bella swan terpampang di layar tv
“eonni suka twilight juga?” tanya minji
“ne, kau tidak tahu bahwa aku sangat terobsesi dengan mereka minji-yaa?” jawab sun hwa bersemangat dan membuat minji menepuk jidatnya
“aigoo ku rasa aku tau darimana kegilaan sun hee terhadap mereka berasal” sun hee hanya bisa terkikik geli melihat bagaimana ekspresi horor yang melintas di wajah sahabatnya. Adegan dalam film tentang cinta segitiga antara manusia vampire dan werewolf itu berlanjut, sun hee sedari tadi merengek meminta agar mereka bisa menonton seri the twilight saga dan minji serta jin hee hampir saja tidak memperbolehkan saat sun hee kemudian mengancam untuk mogok makan. Air wajah sun hee mendadak berbubah jadi sendu saat layar tv menampilkan adegan dimana dengan kejam nya edward cullen yang di perankan oleh robert pattinson ingin berpisah dengan bella swan, kata-kata tajam tentang perbedaan derajat yang membuat sun hee duduk tak tenang di tempatnya. Dan saat bella swan harus berjuang menahan sakit hati nya sendiri untuk menutupi lubang setelah kepergian edward air mata itu sudah beranak sungai
BUK dengan lembut sun hwa memukul kepala sun hee menggunakan bantal yang di pegang nya, membuat sun hee tak jadi menumpahkan air matanya
BUK, kali ini giliran jin hee yang memukul lengan kirinya
“Yak!” sun hee berteriak dan punggung nya jadi sasaran minji, ke 4 orang tersebut kemudian mulai melakukan perang bantal. Berlarian ke seluruh penjuru ruangan dengan bantal di genggaman masing-masing dan saling balas serta tidak lupa mempertahan kan diri sendiri, jeritan keseruan itu terus berlanjut cukup lama sampai tiba-tiba in your eyes milik onew bersenandung
“onew oppa onew oppa, ponsel mana ponsel” sun hee panik mencari ponselnya sendiri
“mwohee, kau cari ponsel atau cari onew oppa?” minji ikut berteriak panik
“ck, ponsel yang ada onew oppa nya” jawab sun hee asal
“ige” jin hee menyerahkan ponsel kepada sang pemilik
“yobseyo” ucap sun hee agak menepi ke balkon luar
“sun hee yaa” ucap suara di sebrang “................”
“MWO??????”
*******
Incheon international airport
Ramai, sesak, riuh dan padat. Saat ini begitu lah kurang lebih penggambaran keadaan di bandara Incheon yang di rasakan sun hee, bandara yang memang tak pernah sepi dan lengang itu semakin ramai dan sesak setiap kali ada rombongan idol yang akan berangkat atau kembali dari luar negri, terlebih lagi hari ini saat deretan idol papan atas korea selatan akan pergi bertolak menuju belahan dunia lain untuk membawa misi kebudayaan melalui musik. ribuan fans sudah memenuhi incheon sambil membawa kamera dengan lensa tercanggih dan beberapa banner penyemagat yang menambah warna warni dan drama yang memang selalu terjadi di bandara. sun hee memandang pemandangan ribuan fans yang susah menyesaki bandara sedari tadi dengan mata yang disipitkan, gadis berambut merah itu berkacak pinggang sambil meniup-niup kesal poni nya
"It's gonna be tough huh?" Gumam nya pelan, setelah menghembuskan nafas panjang beberapa kali gadis itu mulai melangkah ke arah staff rombongan infinite yang sudah berkumpul dari tadi dan menangkap lambaian tangan heboh yang di buat oleh yoojung.
"Sun hee yaa" yoojung menyambutnya dengan rentangan tangan yang langsung di sambut sun hee
"Eoniiiiiii eorimanieo"
"Nee aku rindu sekali pada mu"
"Nado bogoshipo, chaa coba ku lihat. Hmm eoni semakin kurus saja rasanya" sun hee memerhatikan yoojung dengan pandangan menilai yang sengaja ia lebih-lebihkan
“jinjaa? Hmm kau tau lah bagaimana kelakuan 7 anak nakal itu, woohyun sunggyu dan myungsoo sudah lebih jinak karna ada kau minji dan jin hee. Tapi sungyeol aigoo choding prince itu semakin menjadi-jadi belakangan ini, apa kau menyadari bahwa sepertinya ia sedang jatuh cinta?”
Sun hee meringis tanpa kentara saat mendengar nama myungsoo “eiys eoni tau dari mana coba?” tanya sun hee penuh selidik dan mendapat cubitan pelan di lengan atasnya oleh yoojung
“aku kan perhatian sayang” jawab yoojung kalem “yasudah ayok kita masuk, manager oppa sudah menunggu mu sedari tadi. Dapat ijinkan dari eoma dan appa?” tanya nya, “ku dengar ada sun hwa eoni juga?”
“nee aku dapat ijin dari eoma dan appa meskipun mereka sempat protes karna permintaan yang datang tiba-tiba, tapi karna ada sun hwa eoni yang membantu meyakinkan dan untuk menemani sunggyu oppa juga maka di ijinkan”
“arraso aku sangat berterimakasih sekali dengan Sunhwa eoni, baiklah ayo kita masuk” yoojung menggamit lengan sun hee dan menuntun nya menerobos beberapa penggemar yang sudah memenuhi bandara incheon hari ini.
Yep siang tadi manager oppa menelfon sun hee dan meminta dengan sangat agar gadis itu mau menemani yoojung dan satu cordi lain-Park Shi Eun untuk menjadi staff infinite dalam rangka gelaran music bank in brazil. Meski mendapatkan bala bantuan dari SM karna ada nya shinee disana tetap saja manager infinite itu membutuhkan tenaga sun hee untuk menjaga ketertiban anak asuhan nya. sun hee hendak menolak mentah-mentah ajakan itu saat minji memberikan isyarat untuk memikirkan nya secara matang terlebih dahulu, maka sun hee meminta waktu pada sang manager dan berdiskusi dengan dua sahabat dan eonni nya.
From :Jin hee
Hati-hati di perjalanan, jangan sampai ada yang tertinggal dan selamat bersenang-senang. Tolong titip woohyun oppa ku dan jangan lupa oleh-oleh nya <3
From : Minji
Ingat perkataan ku! Bersenang-senang lah, nikmati waktu mu dengan baik dan jangan pernah menoleh pada sisi yang paling menarik perhatian mu. Tolong jaga sunggyu oppa dari wanita-wanita latin yang seksi itu hee-yaa, dan hati-hati di jalan. Ku tunggu cerita dan oleh-oleh mu <3
“mwoyaa memang nya aku baby sitter apa” sun hee mendengus sebal tapi kemudian juga tertawa saat memperhatikan pesan dari sahabat-sahabatnya sekali lagi, tak ada pesan dari sun hwa karna memang tadi sun hwa langsung yang mengantarkan nya ke bandara dan memberinya petuah secara langsung sebelum berangkat.
“ Sunhee, ini tiket penerbangan milikmu. Ayo kita segera ke dalam.” Ajak Yoo Jung.
“ aah, baiklah. kamsahamnida eonnie.” Sahutnya sambil tersenyum.
Setelah juga tersenyum singkat pada beberapa master fansite sunggyu yang mengenali nya sun hee pun melangkah masuk ke dalam pesawat di temani yoojung dan shin ae
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dari Seoul akhirnya rombongan idol korea selatan itu sampai juga di Brazil. Mereka sampai di sana masih siang hari dan segera menuju hotel begitu mereka sampai di bandara, setelah itu mereka harus langsung menuju venue konser di HSBC Indoor Arena, Rio De Janero.
“ Sunhee ya, apa kau sudah siap untuk membantuku mengurusi anak-anak ini nanti? Aku mohon bantuanmu untuk membuat mereka bisa diatur.” Seru Yoo jung pada gadis yang sedang sibuk menutupi matanya dengan sebelah tangan karna silau ia lupa membawa kaca mata hitam nya.
“ tentu saja eonnie. Aku akan membantumu semampuku.” Sahut Sunhee seraya tersenyum.
Tanpa disadari, ketika Sunhee menjawab permintaan Yoo Jung, dari balik jendela bus, L terenyum tipis sambil memandangi Sunhee.
Di Dalam Bis
“Hyung, bukankah itu Sunhee noona.” Seru Sungjong tiba-tiba.
“Mana? Sunhee ikut dalam rombongan kita kali ini?” ujar Sungyeol kaget sambil ikut menghambur ke arah jendela yang ditunjuk Sungjong, sementara L yang sudahlebih dulu mengetahui keberadaan sunhee hanya diam dan memasang ekspresi tenang meski sebenarnya ia juga merasa gembira
“Baiklah, akan ada yang menemaniku bertemu dengan Hyura nanti.” Tanpa sadar mata nyungsoo mendelik ke arahnya
“Masih saja belum berani bergerak sendiri. Dia sudah memberikan sinyal positif padamu, Yollie-ah.” Ujar Woohyun menghampiri ketiganya. “ Sunggyu hyung, Sunhee ikut dalam rombongan kita kali ini? kenapa dia tidak mengabari kita?” seru Woohyun.
“Aku tidak tahu. Dia tidak memberikan kabar kepadaku. Aku fikir dia sedang berada di rumah. Baru saja aku mau memintanya untuk mengajak Minji pergi karena aku tidak ada.” Sahut Sunggyu sembari memperhatikan tatapan mata L yang tak pernah sedikit pun berpaling dari sosok sunhee yang saat ini sedang berusaha mencapai pintu bis.
*****
Sun Hee POV
“Noona, kenapa kau tidak memberitahu kami kalau kau ikut kesini?” seru Sungjong to the point ketika aku baru saja naik ke dalam bis yang akan mengangkut kami menuju hotel dan venue acara.
“Aah, mian Sungjong-ie aku lupa memberi tahumu. Lagipula sama saja kan, kita sudah bertemu sekarang.” Ucapku tersenyum sambil mengelus pundaknya.
“Sebagai balasannya kau harus menemaniku sampai hotel dan saat rehersal nanti. Aku tidak terima protes darimu.” Rengek Sungjong.
“Eiys, andwe. Sunhee akan menemaniku khusus hari ini sampai dengan rehersal selesai.” Potong sebuah suara, sungyeol oppa dan kemudian langsung menggamit lengan ku.
“Andwe hyung. Noona akan menemaniku hari ini.” protes Sungjong sambil ikut menggamit lengan ku yang satunya.
“Ya, tidak bisakah kalian ini diam dan tidak memperebutkan Sunhee? Aku pusing mendengarnya.” Seru suara tenor yang sudah sangat ku hafal, setengah mati aku mencoba bersikap biasa saja mengingat kata demi kata yang minji ucapkan sebagai benteng pertahanan ku agar tak ambruk saat ini juga.
“Mian, oppa, Jongie-ya. Tapi hari ini aku ikut untuk membantu Yoo Jung eonnie menjadi coordi kalian. Aku tidak bisa menemanimu Jong-ie ataupun kau oppa.” Balasku sambil tersenyum dpaksakan dan melepasakan diri dari mereka, tapi entah kenapa ekspresi sungyeol oppa terlihat seperti menilai. Choding ini dan analisis nya terkadang bisa sangat berbahaya
“Baiklah, berarti kali ini aku benar-benar harus melakukannya sendiri, tanpa bantuan.” Balas nya lesu.
“Sepertinya memang harus seperti itu, Sungyeol-ah. Mau sampai kapan selalu mengandalkan Sunhee untuk mendekatkanmu dengan Hyura?” seru Hoya santai dari kursinya sambil memejamkan matanya. Mengistirahatkan tubuhnya sejenak. “saengie duduk sini saja” pinta nya lembut
“ne oppa” sahut ku
“Oh iya, kenapa kau bisa berada bersama kami sekarang? Kenapa tidak mengabari kami kalau kau ikut dalam rombongan ini?” tanya Sunggyu oppa sambil ikut membawakan beberapa barang ku.
“Manajer oppa baru memberitahuku kemarin pagi, aku lupa untuk memberitahukanmu. Aku fikir tadi kita akan sempat bertemu di bandara, namun aku sampai duluan dan harus membantu yang lain mengurus keperluan kalian. Mian oppa.” Jelas ku, sunggyu oppa hanya mengangguk dan mengantarkan ku duduk di sebrang hoya oppa, satu bangku di depan myungsoo dan sungjong
“Hyung, kita menunggu siapa lagi?” seru Sunggyu oppa pada salah satu staff panitia yang sedang berkomunikasi dengan walkie talkie.
“Kita masih harus menunggu para member SHINee, mereka masih belum dapat keluar karena banyaknya fans yang menunggu mereka. Tapi sebentar lagi mereka akan segera sampai.” Jelas staff tersebut.
“Kita satu bis dengan SHINee?” tanya Sungyeol oppa antusias, ku rasa aku mengerti dari mana rasa antusias itu berasal.
“Ya, Lee Sungyeol. Bisa pelankan suaramu?” protes Woohyun.
“Mian, hyung. Aku hanya terlalu bersemangat.”
Tidak lama berselang pintu bus terbuka, para member SHINee, Hyura, Kyungshik, Raemi dan Yookyung masuk ke dalam bus. Kyungshik, Raemi dan Yookyung sudah lebih dulu duduk di kursi depan bersama dengan manager Infinite dan staff mereka. Sedangkan Hyura dan keempat member SHINee memilih kursi dibagian belakang. Kelimanya terlihat sangat lelah namun masih mencoba tersenyum untuk menyapa member Infinite.
“Annyeong oppa..” seru ku riang ketika Minho, Jonghyun dan Key oppa berjalan menuju tempat duduk mereka. “Annyeong, Hyura-ya. Kita bertemu disini rupanya.” Lanjut ku pada Hyura.
“Nde eonni. Aku tidak mengira kita akan satu bus.” Balas Hyura. “Annyeong Sungjong-ah.” Sapa Hyura juga pada Sungjong ramah. Adik kesayangan ku itu hanya membalas dengan senyumannya. Senyuman yang cantik, seperti senyuman Taemin.
“Annyeong, Sunhee-ya. Kita bertemu lagi disini. Tapi kali ini tidak kembali dalam rangka diculik lagi bukan?” Balas Jonghyun oppa ramah.
Aku meringis, “Tidak diculik oleh mereka, oppa. Tapi di culik oleh tim mereka.” Balas ku enteng.
“Sepertinya mereka senang sekali menculikmu. Ah iya, sayang sekali onew hyung tidak dapat ikut kali ini.” ucap Jonghyun oppa jahil dengan suara yang agak pelan.
“Apa terjadi sesuatu lagi dengannya, oppa?” tanya ku sedikit khawatir, bagaimana pun ia sudah sangat baik mau menemani ku hari itu
“Gwenchana eonni. Jinki oppa baik-baik saja. Tapi karena satu dan lain hal ia tidak bisa ikut dalam penampilan kali ini. kesehatannya belum terlalu baik.” Jelas Hyura. Membuat ku hanya membulatkan mulut ku
“noonaaa” taemin yang berdiri paling belakang melongokan kepalanya dan tersenyum
“taeminieee” seru ku riang
“kenapa tidak bilang akan ikut kesini? Aku menghubungi noona tadi” ucapnya lucu sambil cemberut
“mian, aku juga tidak memberitahu oppa ku hehehe” ku rasakan tangan sungjong yang menusuk-nusuk lengan ku dari arah belakang lewat celah di antara kursi, membuat ku menengok dan menatap nya bingung. Tanpa sengaja pandangan mata ku bertubrukan dengan pandangan myungsoo yang amat sangat dingin, aku tau ini ekspresi tidak suka nya tapi aku mencoba untuk tak menghiraukan hal itu.
Sempat terjadi ketegangangan antara minho dan sungyeol oppa, dua pria tinggi ini entah kenapa punya aura yang terkesan saling menolak satu sama lain. Sungyeol oppa ingin mengajak hyura duduk di sebelahnya tapi dengan cekatan minho oppa menarik hyura untuk segera duduk di kursi belakang membuat key oppa mendelik tidak suka dan mengoceh
“kami pamit ke belakang juga sunhee-yaa, mian minho belakangan ini memang agak sedikit sensitif” kali ini sang lead vocal yang mencoba meminta maaf
“gwencana jjong-aah, uri choding prince kadang lebih tahan banting” dongwoo oppa mencoba membantu menjelaskan. Dan mereka pun berlalu dengan raut wajah key oppa yang terlihat sedang menahan kesal
“noona, nanti kita bertemu lagi kan?” taemin memamerkan senyum manisnya
“tentu saja taeminie, kau beristirahatlah kalian pasti lelah”
“ne noona anyeong, hyung, sungjong-ah aku ke belakang dulu” dan maknae shinee itu pun berlalu
“noona tidak menyuruh ku beristirahat?” terdengar suara rengekan dari arah belakang, membuat ku
mau tidak mau menghadapkan tubuh ke belakang dan menekuk lutut di atas kursi agar bisa memandangi nya lebih jelas
“uri baby jongie lelah eoh? beristirahatlah” ucap ku sambil menahan tawa
“eiys lee sungjong” hoya oppa bergidik ngeri
“uri baby sungjong mwoyaaa” dongwoo oppa ikut-ikutan bergidik
“kau berisik yah? Aku ingin istirahat” sentak myungsoo tajam, aku memandangnya dengan pandangan tak suka, apa-apaan sih dia kenapa harus jongie yang di bentak
“lee sungjong, jangan membangunkan macan yang sedang tidur. Terlebih macan tidur yang sedang datang bulan ku rasa, karna sensitif nya bisa melebihih alat tes kehamilan”
“phuahahahaha” ucapan hoya oppa malah membuat yang lain terkikik geli, dan aku tak kuasa untuk tak ikut tertawa mendengarnya. Mata myungsoo sempat terbuka sebentar dan langsung berhadapan dengan mata ku, tawa ku langsung hilang sementara tatapan matanya justru malah menghangat dan sorot kelembutan itu membuat ku tertegun.
“balikan badan mu kim sun hee, kau bisa bisa pusing nanti” teriak sunggyu oppa dari arah depan
“ne oppa” sahut ku dan kemudian berbalik ke posisi awal, ku gelengkan kepala sebentar dan meraih ponsel di saku celana
To : onew oppa
Oppa, eodiga?
Kenapa aku tidak melihatmu di bandara hari ini?
Aku dengar kau sakit. Gwenchanayo oppa? jinja gwencana?
Aku menghela nafas dan mengigit bibir bawah karna setelah 15 menit berlalu dan onew oppa belum juga membalas pesan ku
“mungkin sedang istirahat saeng”
“hmm?” aku menoleh ke arah hoya oppa yang sedang memandangi ku balik
“mian tadi tak sengaja aku ikut melihat pesan mu, kau mengirim pesan pada onew hyung kan?” tanya nya lagi dan aku hanya bisa mengangguk sambil tersenyum
“hyung berisik” seru suara di belakang, itu suara myungsoo
“ya! Telinga mu saja yang terlalu siaga kalau ada sun hee” teriak nya tak kalah kencang
“oppa sudahlah” aku memegang lengannya untuk merelai pertikaian itu, sudah sangat lelah dengan suara dan nada-nada tinggi yang belakangan ini jadi santapan sehari-hari
*******
Perjalanan menuju hotel yang sudah di sediakan oleh pihak panitia menjadi perjalanan yang cukup sunyi, member infinite dan shinee beserta staff masing-masing memilih untuk mengistirahatkan tubuh yang memang sudah sangat letih mengingat lama nya jarak yang di tempuh selama di dalam pesawat. Begitu sampai di hotel yang di tuju, tim shinee dan infinite sudah harus langsung berpencar untuk briefing penentuan kamar. Kali ini woogyu dan myungyeol harus di pecah, sementara duo infinite h tetap akan berbagi kamar.
“sunggyu dengan myungsoo, woohyun dengan sungjong dan sungyeol, dongwoo dengan hoya. Jangan mengacau dan tetap jaga kebersihan dan kerapihan arra?” manager infinite memberikan instruksi kepada anak asuhan nya, tetapi di balas dengan senyum-senyum jail yang mencurigakan
“Sunhee-yaa, awasi mereka eoh?” pinta nya pada gadis yang sedari tadi hanya menundukan wajah, karna berdiri tepat di depan nya dalah sang mantan pacar yang tak henti melemparkan pandangan menusuk dan mengintimidasi
“ne oppa” sahutnya nyaring
“yasudah ayo segera naik ke kamar dan packing”
Salah satu rombongan teramai-karna jumlah member yang lumayan banyak- itu pun berlalu menuju ke lantai yang memang sudah di persiapkan untuk mereka. Lagi-lagi shinee dan infinite harus berbagi lorong kamar, merger nya SM dan Woolim membuat kedua group yang pada dasarnya memang sudah bersahabat akrab ini jadi semakin sering di persatukan.
“kalau ada sesuatu temui aku di kamar woohyun saja, nanti aku akan sering berdiam disana. Arra?” perintah sunggyu saat mengantarkan sunhee sampai di depan pintu kamarnya, sikap protektif nya kembali muncul tapi kali ini sunhee tak menolak sama sekali. Sifat keras kepalanya akan menghilang bila sang oppa sudah merubah nada suaranya seperti sekarang ini
“ne arraso, oppa juga jangan terlalu memusingkan aku. Aku sudah dapat brain wash dari eoni dan minji beserta jinhee sebelum pergi, kalau hati ku belum mantap aku tidak akan dapat ijin pergi kesini dari mereka. Oppa tau sendiri bagaimana minji”
Sunggyu terkekeh “hmm iya aku tau dia, dan sempat heran sendiri kenapa dia malah memperbolehkan mu menemani ku disini”
“itu karna ia mau aku menjaga oppa dari wanita-wanita latin sexy disini” dengus gadis itu sebal, teringat pesan 2 sahabatnya
“mwoyaa, aku tidak akan tergoda dengan mereka. Justru gadis-gadis itu lah yang harus bersiap menerima pesona ku”
“eiys percaya diri sekali sih oppa ku” kedua nya pun tertawa riang
“yasudah masuk sana sempatkan istirahat” titah sunggyu
“ne oppa” sunhee kemudian masuk ke kamarnya dan begitu pun sunggyu, sang roommate yang sedari tadi sebenarnya sudah berdiri tidak jauh dari kaka beradik yang sedang becengkrama itu. Meski tak bisa mendengar apa yang di bicarakan tapi myungsoo masih bisa melihat ekspresi bahagia itu sunhee keluarkan, gadis yang belum lama ini baru saja di lepasnya. Terbesit sedikit rasa penyesalan dalam hatinya, tapi ia juga tak habis pikir kenapa sunhee begitu keras kepala dan tak mempercayai ucapan nya.
“ayo masuk” ajak sunggyu begitu melihat myungsoo yang hanya diam mematung di depan pintu kamar, sang visual hanya mengangguk dan mengikuti perintah leadernya.
Sekitar 45 menit waktu senggang yang di berikan peda para artis pengisi acara untuk sejenak beristirahat atau sekedar membongkar isi koper mereka sebelum memulai rehersal
Onew POV
Aku terbangun dari tidurku ketika poselku berdering tanda pesan masuk. Aku menerima kabar dari Jonghyun bahwa mereka telah tiba di hotel dan akan pergi ke venue konser 2 jam lagi. Walaupun aku tidak ikut dengan mereka, aku tetap tahu perkebangan kegiatan mereka disana. Ia juga memberi tahuku bahwa Sunhee ikut dalam rombongan staff Infinite hari ini, karena ada salah satu cordi Infinite yang tidak dapat ikut serta.bagus sekali pikir ku, disana ia bisa bersenang-senang dan melupakan kegalauan nya, sunhee juga bisa berbagi cerita dengan hyura mengingat hubungan keduanya yang sudah sangat dekat. Teringat akan rasa khawatir sunhee yang tak kalah dengan hyura, seketika itu juga aku segera memutuskan untuk membalas pesan Sunhee.
To : Sun Hee
Mian baru membalas pesanmu.
Nan, gwenchana. Aku dengar kau ikut ke Brazil?
Sambil menunggu balasannya, aku menyibukan diri dengan menonton acara televisi yang ada di ruanganku. Ya, aku sedang berada di sebuah kamar rumah sakit. Aku baru saja menjalani operasi polip vocal dan rekonstruksi mukosa pita suaraku, tapi beberapa hari lagi pun aku akan segera keluar dari rumah sakit. Pihak manajemenku memutuskan agar aku melakukan rawat jalan saja, karena sejujurnya aku pun tidak suka berdiam diri di kamar seperti ini.
Tidak lama kemudian, ponselku kembali berdering.
From : Sun Hee
Tidak apa oppa, kalau kau sedang sakit istirahatlah yang cukup.
Agar staminamu cepat kembali seperti biasa. Aku ingin kau menemani ku jalan-jalan lagi, oppa kan sudah berjanji tidak akan kapok menemani ku
Ya, aku ingat dengan permintaan Sunhee beberapa hari lalu saat aku menemani nya pergi karoke dan berjalan bersama, ia melihat wajah ku yang sudah lelah dan meminta maaf berkali-kali membuat ku mencubit pipinya dan berjanji tidak akan kapok untuk menemani nya bermain lagi.
Aku ingin sekali melihat wajahnya disana dan mendengar ceritanya, pasti berat harus berhadapan dengan myungsoo disana seorang diri. Kalau aku ikut setidaknya aku bisa menemani nya, menyemangati nya dan menghabiskan waktu bersama nya aish seandainya saja. Tapi saat ini aku tidak diperbolehkan berbicara oleh dokter seusai operasi kemarin. Dokter menyuruhku untuk tidak terlalu memaksakan diri untuk berbicara agar pemulihan kondisiku bisa berjalan lebih cepat. Padahal, aku juga sangat ingin menelfon Sunhee dan yang lainnya, karena aku merasa kalau berkomunikasi melalui pesan terlalu lama.
*******
Setelah selesai merapihkan barang-barangnya sunhee bergegas menuju kamar sang oppa, tapi tak menemukan nya di sana, yang ada malah L yang baru saja keluar dari kamar mandi. Sempat berpandangan sepersekian detik sebelum myungsoo berdehem pelan dan kemudian berujar
“kalau kau mencari sunggyu hyung ia ada di kamar woohyun hyung”
“oh okay, bersiap lah kita akan segera berangkat ke venuue” sadar tak punya persediaan stok kekuatan hati yang banyak, gadis itu langsung berbalik
“hee-ya” myungsoo memanggil nya tapi ia percepat langkah nya untuk segera kabur sebelum tubuhnya mengkhianatinya untuk berdiam disana dan mengobrol dengan myungsoo, kebetulan ia bertemu hyura yang juga baru saja keluar dari kamarnya
“eoni, dari mana?” tanya gadis berambut coklat tersebut
“oh aku mencari sunggyu oppa tapi ia tak ada di kamarnya, malah ada L disana”
“huh?” hyura bingung saat melihat sikap dingin sunhee ketika menyebut nama L
“aku ingin menemui member infinite, ingin ikut?”
“ne eoni” kedua gadis itu pun melangkah menuju kamar woohyun sungyeol dan sungjong, dan sunhee sampai mencak-mencak begitu menemukan kodisi kamar mereka yang amat sangat berantakan. Dengan gemas gadis itu memberitahu bahwa 10 menit lagi mereka akan berangkat dan seketika kumpulan pria itu langsung panik dan secepat kilat memasukan barang masing-masing
“Benar apa yang dikatakan manajer hyung. Membawamu untuk menjadi coordi memang sangat membantu. Tidak hanya membantu mereka, tapi juga membantuku. Kau lihat, para member lebih menurut dengan apa yang kau katakan dibandingkan aku.” Ujar Sunggyu “Memberku memang sangat takut padanya, Hyura-ya. Ia sedikit menakutkan, tapi hanya bisa lembut kalau di hadapan Myungsoo dan Jinki saja.” Lanjutnya.
“Aku hanya mengerjakan tugasku, oppa. Aku juga hanya membantu semampuku.” Jawab Sunhee.
“Dan tolong untuk tidak menyambung-nyambungkanku lagi dengan Myungsoo oppa. Kami sudah berakhir.” Balas Sunhee lemah.
“Mian, jangan terlalu dipikirkan lagi. Nikmati saja pekerjaan kali ini. Ada Hyura juga yang akan menamanimu. Semoga kau bisa melupakannya. Aku masuk dulu.” Ujar Sunggyu.
“Eonni, gwenchana? Apa hubunganmu dengan L oppa sedang tidak baik?” tanya Hyura hati-hati.
Sunhee menarik napas berat. “Nan Gwenchana, Hyura-ya.” Balas gadis bersurai merah itu. “Dan mengenai hubunganku dengan Myungsoo. Kami sudah berakhir. Tidak ada hubungan apa-apa lagi diantara kami.”
“Kalian bertengkar hebat? Masalah yang kemarin?” tanya Hyura lagi. Bukan, sama sekali bukan karena gadis ini ingin tahu, ia hanya menjadi terfikir kalau kejadian di rumah sakit beberapa waktu lalu menjadi berimbas pada kandasnya hubungan kedua namja dan yeoja itu.
“Bukan, ada hal lainnya.” balas Sunhee. “Bisa untuk tidak membahasnya lagi? Bantu aku untuk tidak memikirkannya lagi. Semangat ku untuk bekerja baru saja kembali hyura-yaa jadi jangan di rusak eoh?” Pinta Sunhee sambil mengerucutkan bibirnya.
“Geurae, eonni. Maaf kalau aku membuatmu mengingatnya lagi.”
“Sudah, ayo kita tunggu di dekat lift saja.” Ajak Sunhee.
Keduanya menunggu para member Infinite berkumpul sambil sibuk dengan ponsel masing-masing. Sunhee sudah di teror minji mengenai keadaan disana sedari tadi, dan seperti anak sd yang baru pertama kali mengikuti acara jalan-jalan sunhee melaporkan semuanya pada minji. Yaa semuanya mengenai tatapan tajam yang terkadang berubah sendu itu, tentang curi-curi pandang yang sebenarnya sudah ia sadari sejak pertama kali tiba disana. Lalu ada satu pesan masuk dari onew dan membuat senyum manis itu kembali muncul
“ayo kita berangkat” seru manager shinee dan infinite bersamaan, kedua pria yang sangat menyayangi anak asuhan nya itu pun terkikik sendiri saat menyadari betapa kompaknya mereka. Sunhee berjalan persis di belakang taemin dan sungjong setelah sempat berbalas pesan dengan onew, sebenarnya kedua maknae itu hanya tak ingin terlalu kentara kalau sedang berebut perhatian sun hee. Sunggyu, jonghyun, key dan woohyun yang berjalan persis di belakang sunhee hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan keduanya.
“whoa ramai sekali yaah kalau infinite dan shinee sedang berkumpul” Mir, maknae group mblaq yang juga merupakan anggota 91 line berseru sambil melambaikan tangan menyambut member shinee dan infinite “sunhee-yaa” teriak mir heboh begitu melihat gadis berambut merah yang agak tertutup taemin dan sungjong “whoaa kau ikut? Senang nya ada sun hee” mir mulai tersenyum heboh
“ya ya ya, jangan membuat ku malu mir-ah” lee joon, menarik kerah baju mir yang sudah akan menuju sun hee
“gwencana, mereka kan sudah saling mengenal joon-ah” sunggyu menengahi, lalu member infinite, shinee dan mblaq saling berkumpul dan bertukar sapa serta tidak lupa membuat kehebohan di tengah kegiatan menunggu bis yang akan mengangkut mereka menuju venue. Sebenarnya ada 1 group lagi yang biasanya ikut berkumpul dan menambah suasana meriah tersebut yaitu CN Blue, tetapi karena mereka harus mengecek dan mengatur alat musik masing-masing jadi mereka sudah lebih dulu berangkat ke vennue. Sebelum naik ke dalam bis key menarik tangan sun hee dengan kode mengajak nya bicara, sang diva menjelaskan rencana yang di susun nya untuk hyura dan minho, rencana yang sebenarnya sempat membuat sun hee mengerutkan dahinya heran.
“oppa yakin? Tidak akan berdampak buruk pada sungyeol oppa? minho oppa kan seram” ucapnya
“tenang saja sunhee-yaa, aku sangat mengenal minho. Pangeran kodok itu terkadang harus di tekan dulu supaya mau bertindak, dipikirnya hyura gadis yang hanya akan menatap terus ke arahnya apa. Bahkan bunga matahari pun akan berubah haluan, tidak lagi menatap matahari saat ia tumbuh dewasa kelak”
DEG! Ucapan key meninggalkan perasaan berdesir aneh di hati sun hee, bunga matahari adalah bunga yang selalu myungsoo berikan untuknya. Apa maksudnya ini? Apa maksud tersirat myungsoo juga seperti apa yang key bilang? Untuk menjadikan nya bunga matahari yang selalu menatap ke arahnya dari bawah sementara ia di atas sana bercengkrama ria dengan sang awan?
“sunhee-yaa, mengerti kan?” key mengibaskan tangan nya di depan wajah sun hee
“eoh? Ne oppa, aku mengerti” sahutnya lesu
“jinki hyung baik-baik saja sunhee-yaa, jangan terlalu mengkhawatirkan nya” tambah key lagi
“tentu saja dongsaeng ku ini harus memikirkan onew hyung kibum-aah, sunhee kan sangat perhatian apa lagi onew hyung bisa membuatnya bahagia. Betul bukan?” woohyun muncul entah dari mana dan merangkul sun hee lembut, sengaja menekankan kata onew dan bahagia karna myungsoo sebenarnya ada di sekitar situ, dan key bisa menangkap kilat marah yang terpampang jelas di mata pria dengan marga Kim itu juga. Woohyun memberikan kode pada key untuk tidak banyak bertanya yang langsung di mengerti dan key mengangkat kedua bahunya tanda tidak begitu perduli.
*******
Myungsoo POV
Brazil adalah kota yang indah dan eksotis, cuaca yang lebih sering menjurus ke panas dengan iklim tropis membuat ku dan mungkin sebagian orang merasa nyaman berada disini. Ini kali pertama aku menginjakan kaki ke negri samba yang juga memiliki julukan negara sepak bola, karna talenta yang dimiliki oleh para pemain dari negri ini sudah sangat mendunia dan bahkan sangat melegenda. Aku memperhatikan beberapa crew yang terdiri dari penduduk asli sini dan beberapa orang korea yang sedang mondar-mandir di hadapan ku, untuk mempersiapkan konser yang akan di selenggarakan malam ini. Mencoba mengalihkan pikiran dari satu-satunya objek yang sangat menarik perhatian ku sejak pertama kali melihat kehadiran nya, sun hee ku, yang sedang sibuk tertawa dan tersenyum manis bersama mir hyung disana, yang entah kenapa sedari tadi tak kenal lelah dan mudah sekali mengumandangkan tawa indahnya membuat mood ku semakin bertambah buruk saja. Sejak di bis ia sama sekali tak terlihat terbebani dengan pertemuan ini, meski terkadang masih terlihat keraguan dan kebimbangan setiap kali bertemu pandang dengan ku tapi kemudian dengan mudah ekspresi wajah itu berubah jadi datar dan ceria lagi. Bagaimana ia bisa melakukan hal seperti itu? Saat aku justru setengah mati meredam keinginan untuk tak langsung menarik nya langsung ke dalam dekapan ku seperti yang minho hyung tadi lakukan pada hyura. Aku gemas melihat bagaimana sungjong dan taemin tak henti menempel disisi kiri dan kanan nya dan gadis itu bahkan tak terlihat risih sama sekali, kesal saat sunggyu hyung mengajak nya kesana kemari dan memperkenalkan nya dengan idol pengisi acara lain seperti ingin menunjukan bahwa ia memiliki adik perempuan yang cantik, adik perempuan yang bisa menjungkirbalikan dunia seorang kim myungsoo. Dulu ia bahkan tak mengijinkan sunhee bertemu dengan jinwoon dan mir hyung yang notabene adalah teman sepermainan woohyun hyung, tapi coba lihat kelakuan nya sekarang? Benar-benar membuat ku sakit kepala.
Lagi, ku amati gadis dengan jeans hitam dan kaos putih itu, yang saat ini justru sedang tertawa bersama drummer cn blue kang minhyuk. Demi tuhan kim sun hee, tidak puas kah kau bertingkah bahagia seperti itu? Haruskan kau lebih dalam merobek hati ku dengan terlihat semakin cantik dan tertawa bahagia bersama pria lain? Kalau mata ku bisa mengeluarkan laser atau paling tidak api, ku rasa mir, minhyuk dan yonghwa hyung beserta taemin dan sungjong sudah jadi abu saat ini. Awalnya aku sedikit senang bercampur kaget saat melihat nya di dalam bis, kesal saat sungyeol hyung dan sungjong memperebutkan sunhee untuk menemani mereka seakan tak menghargai ku sebagai kekasihnya, ck mantan aku tau kami sudah berpisah tapi tetap saja mereka kan belum tau. Lalu saat suara tawa nya akibat perkataan howon hyung tertangkap telinga ku aku langsung membuka mata dan entah bagaimana api kecemburuan itu hilang, berbanding terbalik dengan nya yang justru malah berhenti tertawa, terlebih lagi saat aku mendengar pembicaraannya dengan howon hyung yang mengkhawatirkan onew hyung ck onew hyung lagi? Ingtaan tentang atap gedung Sm kembali menghantui ku. Digabung satu kamar dengan sunggyu hyung membuat ku sedikit gembira, setidaknya gadis manja itu kan suka sekali mencari oppa nya membuat ku paling tidak punya kesempatan untuk lebih sering melihat wajahnya, dan itu jadi kenyatan aku sempat memanggilnya ingin menyapa nya tapi ia malah lebih dulu melarikan diri, dan tadi saat di lobby aku mendengar kata-kata woohyun hyung mengenai onew hyung dan kebahagiaan mood ku langsung kembali turun drastis sampai ke titik terendah. Bila kalian bertanya adakah yang lebih parah dari ini? Jawaban nya Ada! Sunhee sama sekali tak mencoba mendekati ku, tak mencoba berada di sekitar ku atau mencoba berusaha melihat ke arah ku. Setiap kali ada hal yang membuat kami harus berdekatan, sunggyu dan woohyun hyung akan langsung masuk ke tengah dan merenggut sosok gadis itu dari pandangan ku. Ingin sekali aku berteriak what the hell are they doing? Tapi aku tau itu tak mungkin, karna aku yang memintanya untuk tak menyesal meminta putus dari ku, karna aku yang membuat nya marah dan kecewa, meski ku sadari kata-kata itu seharusnya ku tunjukan pada diri ku sendiri. Ponsel di saku celana ku bergetar dan menampakan nama daeyon disana, aku malas membuka nya jadi ku biarkan saja pesan itu, kondisi nya sudah lebih baik sekarang tapi entah kenapa sikap nya malah semakin manja dan membuat ku jengah. Aku tau aku kelewatan bereaksi saat sunhee memaksa ku utuk memilih dirinya atau daeyon, kelewat ceroboh untuk langsung mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan perasaan ku sendiri, tapi nasi sudah menjadi bubur dan aku tak mungkin menarik kembali kata-kata ku apa lagi memutar kembali waktu.
“ayo naik” satu tepukan agak keras di bahu yang berasal dari howon hyung membuat ku tersadar dan menoleh ke arahnya yang sudah siap dengan earphone di telinga
“oppa jangan terlalu banyak bergerak dulu, ingat kaki mu” sunhee datang entah dari mana menghampiri howon hyung untuk memberikan sebuah plester dan langsung berlalu pergi begitu saja tanpa mau repot-repot memandang ku seakan tak ada aku disana, membuat ku mendecih
“kalian bertengkar?” tanya nya, aku tak berniat untuk menjawab dan memilih untuk melakukan pemanasan
“yasudah kalau tidak mau jawab, aku akan mencari tau sendiri. Jangan remehkan aku kim myungsoo”
Aku memandang nya datar, tidak ingin besitegang apa lagi sampai bertengkar
“aku tak pernah melihat sunggyu hyung seprotektif itu sebelum nya, ditambah woohyun yang juga jad seperti satpam komplek yang sedang jaga 24 jam jadi insting ku mengatakan bahwa telah terjadi sesuatu” howon hyung mengetuk-ngetuk pelipisnya
“terserah hyung saja” jawab ku acuh, aku berfikir sebentar dan kemudian berujar “hmm hyung, apa yang kau lakukan saat kau menyesal dengan hal yang sudah kau katakan? Maksudku saat kau terbawa emosi dan mneyesali nya, saat nasi sudah jadi bubur kan tak mungkin kau putar waktu kembali untuk mencegah nya terjadi?”
“kau tanya pendapat ku?” ia malah bertanya balik, heol sepertinya aku bertanya pada orang yang salah, punya image agak sedikit playboy terkadang membuat ku sedikit bertanya padanya mengenai masalah wanita, tapi aku lupa bahwa kadar progres otak hyung yang satu ini kadang suka kelewat lambat “dweso, lupakan saja anggap aku tak pernah mengatakan hal itu”
“kalau nasi sudah jadi bubur yasudah nikmati saja, tambahkan saos atau daging ayam beserta kecap sesuai selera mu dan nikmati dengan bersyukur. Jangan pernah menyalahkan keadaan, tapi salahkanlah dirimu yang tak pernah mau mencoba dua kali, tidak mau mencoba kembali merubah keadaan dan hanya bisa pasrah”
Aku hanya bisa ternganga menatap punggung kekar yang berjalan semakin menjauh itu, meresapi kata-kata nya yang meski terkadang pedas tapi memang ada benarnya.
Kim Sunhee, mau kah kau memaafkan ku?
Kkeut
hayoooo siap ayang kemaren notnon IE? pecah kan? keren kan? luar biasa kan? daebak kan? liat sendiri gimana ganjen nya myungsoo pas bilang "saya pacar anda semua, L" itu sih minta di timpukin banget ckck. tapi aku seneng karna dia notice aku dan kasih senyum, juga karena muka member infiite nya seneng banget pas lagi perform keliatan bahagi abanget bikin aku mutusin buat update chapter baru lebih cepet dari biasanya. semoga suka yah dan jangan bosen-bosen kasih komentar, ku cinta kalian semua luv luv lah pokok nya
xoxo
@tanianatashia