home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > The Real Side Of You

The Real Side Of You

Share:
Author : Tanianatashia
Published : 13 Aug 2014, Updated : 11 Jan 2017
Cast : Kim Sun Hee, Kim Myungsoo, Lee Jin Ki
Tags :
Status : Ongoing
8 Subscribes |393298 Views |24 Loves
The Real Side Of You
CHAPTER 22 : Part 22

The Real Side Of You – Part 22

 

“sun hee-yaa, amogo?” tanya Kim Sunhwa pada adik bungsu nya yang sejak awal duduk di meja makan sudah keliatan tak berselera

“eoh?”

“waegurae? Kau keliatan tak berselera, sedari tadi hanya mengaduk-ngaduk nasi mu tanpa berniat memakan nya sama sekali” nyonya Kim ikut buka suara, sekarang ini keluarga Kim sedang dalam acara sarapan bersama, karna hanya sang nyonya rumah dan dua putri nya beserta si cucu kembar yang ada maka nyonya Kim bisa merasakan dengan jelas kejanggalan yang terjadi pada putri bungsu nya. “kau tidak suka makanan nya? biar eoma suruh ganti yang baru”

“anio eoma, aku hanya sedang tidak berselera makan” jawab sang putri bungsu dengan lesu

“sedang diet? Atau ada masalah?” tembak sunhwa lagi

“anio eoni, hanya sedang tidak berselera makan”

“apa pun yang sedang kau alami eoma selalu mengajarkan untuk tidak melewatkan makanan kalian terutama sarapan, jadi setidak nya makan lah sedikit sebagai bentuk penghargaan bagi orang yang sudah memasakan nya untuk mu. Arrachi sunhee-yaa?”

“ne eoma”

Acara sarapan pagi itu pun berlanjut dengan lebih tenang dari biasanya, hanya si kembar chanyoung dan chaerin yang berceloteh riang seperti biasa. Mereka hampir menyelesaikan acara sarapan mereka saat tiba-tiba kepala rumah tangga datang dan mengabarkan sesuatu “tuan muda dan member infinite datang nyonya”

“eoh? Sunggyu? Tumben sekali datang pagi-pagi” tanya nyonya Kim

“mungkin sekalian mampir eoma” jawab sunhwa riang, hanya sunhee yang kemudian terlihat tegang saat mendengar kabar bahwa oppa nya tiba, berbeda sekali dengan biasanya nya

“eomaaa” panggil sunggyu riang sambil memasuki ruang makan dan memeluk sang ibunda

“eoh adeul, sudah sarapan? ayo makan bersama”

“eomoniiiiiiiim” dan suara ribut itu pun kemudian saling bersusulan, dengan gugup sunhee menghitung jumlah mereka dan sedikit merasa lega dengan fakta bahwa satu orang yang paling tidak ingin di lihat nya tidak ikut serta

Member infinite dan salah seorang manager mereka memasuki ruang makan dengan heboh “anyeonghaseyo noona” tak lupa mereka menyapa sunhwa dan si kembar dengan penuh semangat, woohyun dan dongwoo langsung mencoba menarik perhatian chanyoung dan chaerin sementara sungjong langsung menempel disisi sunhee

“ayo kita sarapan dulu” ajak nyonya Kim

“terimakasih sekali nyonya Kim, tapi kami hanya datang kesini untuk menjemput Sunhee kami harus buru-buru berangkat lagi” jawab sang manager yang langsung di tatap sungyeol dan hoya dengan pandangan shock

“apa aku pernah menyuruh anak-anak ku bekerja sambil kelaparan manager Lee? Tidak ada yang boleh keluar rumah ini dengan kelaparan, dan aku tidak akan memberikan ijin untuk sunhee jika kalian tidak sarapan dulu”

“wahahah kena kau hyung, baiklah eomonim kami akan makan dengan lahap” seru sungyeol riang lalu memulai sarapan nya di ikuti member infinite yang lain

Mendengar namanya di sebut sunhee langsung menolehkan kepala nya “menjemput ku? Memangnya oppadeul mau kemana?”

“ke SM Sunhee-yaa, kami sedang kekurangan cordi jadi aku mohon bantuan mu untuk menjaga mereka selama di SM nanti” jelas sang manager

“mwo? Ke SM? Tidak ada yang memberitahu ku sebelum nya”

“memang nya sejak kapan kami memberitahu mu dahulu kalau sedang membutuhkan cordi tambahan?” tanya sunggyu

“ne? Oppa, bukankah ini keterlaluan? Kalian setidak nya harus menanyakan jadwal ku dulu baru meminta ku menjadi cordi” protes gadis itu

“karna aku tahu tidak ada kegiatan apa pun yang kau lakukan mangkanya aku langsung mengajak mu dan aku tidak terima penolakan” tegas sunggyu

“mwo? Oppa?”

“sudah temani oppa mu, tugas kuliah sudah selesai tingal menunggu kelulusan. Ku dengar Minji sudah mulai bekerja di perusahaan keluarga nya dan Jinhee sedang aktif bersama ibu nya keliling beberapa daerah, sementara kau hanya menghabiskan waktu mu di rumah dan jalan-jalan. Jadi pergi lah dan bantu oppa mu”

“eomaaa” rengek sunhee tak terima, tapi kalau eoma dan oppa nya sudah memutuskan seperti itu ia bisa apa?

Setelah perut terisi dengan penuh dan hati sedikit lebih tenang karna sunhee yang bersifat kooperatif rombongan itu pun meninggalkan kediaman keluarga Kim sambil tidak lupa membuat keributan dan meluncur menuju SM Entertainment

"Myungsoo hyung nanti menyusul noona" ucap sungjong saat van sudah melaju meninggalkan kediaman keluarga Kim

"Eh?"

"Aku tau kau mencari nya, ia harus menemui CEO dulu baru nanti menyusul ke SM" jelas sungjong setengah benar, yaa setengah benar. Myungsoo memang benar sedang berada di agency untuk menemui CEO tapi sungjong tidak mengatakan kebenaran bahwa lelaki yang satu tahun berada di atasnya itu tidak pulang ke dorm semalam. Membuat tiga member tertua yaitu Sunggyu, Dongwoo dan Woohyun mencak-mencak tak karuan, karna tak berhasil mengkontak pria yang merupakan fanatik warna hitam itu. Sepanjang perjalanan menuju gedung SM semua member infinite minus myungsoo sibuk bernyanyi dan berkaroke ria tanpa henti, mereka melakukan ini sebagai pelampiasan rasa bersalah karna harus menyembunyikan sesuatu dari sun hee dan perbuatan yang bisa di bilang tak pantas dari visual mereka. Sunhee tak menyadari gelagat aneh itu, ia hanya tersenyum dan terkadang ikut merusuh bersama Woohyun, Hoya dan Sungyeol, kondisi yang amat sangat di syukuri oleh sang kaka.

Sampai di gedung SM member infinite langsung bertemu dengan ke 4 member shinee di lantai dasar, ke empat nya segera menghampiri rombongan infinite dan saling bertukar sapa, tunggu....ada 1 member yang tidak hadir.

“onew hyung telat datang ke meeting hari ini noona” kali ini taemin yang menjawab pertanyaan tak terucapkan sun hee dan juga member infinite lain nya

“loh? Ada apa memang dengan onew hyung?” tanya dongwoo

“kondisi nya agak kurang baik sekembali nya dari amerika latin, jadi ia harus melakukan perawatan dulu. Tapi nanti begitu kembali ia akan langsung bergabung dengan kita disini” jelas jonghyun, menghasilkan seruan ooh dan mengerti dari orang-orang yang mendengarkan

“apa onew oppa baik-baik saja oppa?” tanya sun hee, hanya ia yang terlihat masih sangat khawatir. Bagaimana pun belum lama rasanya gadis itu ikut pergi menemani onew ke rumah sakit dan pria bermarga Lee itu berkata bahwa tidak ada yang serius, lalu kenapa onew harus kembali menjalani pemeriksaan di rumah sakit kalau memang tidak ada yang serius? Apa treatment nya masih belum selesai?

“onew hyung tidak apa-apa sun hee-yaa” minho menepuk lembut pundak sun hee untuk meredakan kekhawatiran gadis dengan rambut merah itu.

“jinja oppa?” sunhee masih merasa tak yakin

“eoooniiiiii” suara teriakan bernada ceria dari arah belakang membuat ke 10 namja dan 1 orang yeoja itu menoleh bersamaan dan seketika melupakan perasaan khawatirnya, dari arah dalam gedung SM hyura melambaikan tangan dengan penuh semangat dan senyum manis yang semakin membuat nya terlihat cantik.

“pelan-pelan saja raa-ya” tegur minho saat melihat bagaimana hyura setengah berlari untuk menghampiri mereka dengan high heels yang lumayan tinggi, teguran minho tak di gubris hyura. Gadis itu malahan langsung saja memeluk sun hee dengan erat bahkan nyaris melompat

“mau dong di peluk juga” celetuk sungyeol tanpa sadar, yang langsung di hadiahi death glare mematikan dari minho dan jitakan kepala dari hoya

“sudah sudah ayo kita langsung naik saja” putus sunggyu, mood nya memang sedang tidak terlalu baik hari ini

“tapi hyung, bukan kah sun hee tidak bisa ikut meeting konsep ini?” tanya woohyun ragu

“ah iya aku lupa” sunggyu menepuk keningnya

“hee? Lalu kenapa kalian mengajak ku kalau aku tidak boleh masuk?”

“kau kan sudah lama tidak menemani kami saengie” jelas hoya

“tau gitu aku di rumah saja” sun hee mengerucutkan bibirnya kesal

“eonni tunggu di ruang latihan exo saja, bukankah eoni dekat dengan chanyeol dan baekhyun oppa?”

“ya Im Hyura!”

“wae?” hyura memandang minho dengan tatapan polos nya, tak merasa bahwa perkataan nya memancing perang

“ah majja! Noona tunggu di ruang latihan exo saja, nanti biar aku saja yang menghubungi jongin. Bagaimana? Setidak nya noona tidak sendirian”

“exo yah?” sunggyu terlihat berfikir sebentar, seperti nya menitipkan sun hee pada member exo bukan hal yang buruk. Toh diri nya mengakui kemampuan Suho sebagai leader dan juga sudah beberapa kali pergi keluar bersama beberapa member tertua di exo, “yasudah kau tunggu di sana saja”

“ayo aku temani kesana eonni” seru hyura bersemangat sambil meraih lengan sun hee

“andwee!!” teriakan spontan dari minho membuat semua mata tertuju padanya

“wae? Masih belum rela huh?” komentar key “sudah im hyura sana temani sun hee, kau juga taeminie. Bertemu di ruang meeting saja”

“yaa kim kibum” minho hendak protes lagi saat kemudian tangan nya di tarik oleh jonghyun dan key di kiri kanan, membuat member infinite kecuali woohyun menatap tak mengerti sebelum kemudian memilih mengikuti jejak key, jonghyun dan minho yang di seret paksa menuju ruang meeting. Sementara taemin dan hyura menitipkan sun hee pada member exo

“seperti nya minho oppa masih belum rela kau berteman dekat dengan jongin?” tanya sun hee saat ketiga nya usdah menjauh dari yang lain

“noona tau lah seberapa overprotective nya pangeran kodok itu” ucap taemin

“entahlah eoni, aku hanya sudah lelah dengan sikapnya yang terkadang berlebihan itu”

“tapi itu salah satu bukti bahwa dia menyangi mu hyura-yaa, tau sendiri sunggyu oppa juga sering bertindak seperti itu pada ku”

Hyura hanya mengangguk dan tersenyum sumir tak mau banyak berkomentar mengenai sikap minho, ke tiga nya pun sampai di ruang latihan exo. Taemin mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk, dan disana di ruangan penuh kaca itu ada 11 orang pria yang sedang tumbang dengan posisi masing-masing dan wajah yang kacau. Begitu menyadari kehadiran sun hee, mereka langsung bangkit dari posisi bergelimpangan itu dan mencoba merapihkan diri secepat mereka bisa

“yaa lee taemin kenapa tidak bilang kalau mau bawa gadis masuk kesini?” protes luhan

“wae ge? Ini sun hee noona, kalian kan pernah bertemu dengan nya saat acara after party kami”

“tapi tetap saja taemin-aah, bagaimana pun kami juga harus menjaga penampilan kami kan tidak enak kalau begini jadinya. Sun hee-ssi ayo masuk” ucap suho

“dweso oppa, aku juga sudah biasa melihat member infinite seperti ini” ucap sunhee sambil tersenyum

“tetap saja noona, kami harus menjaga image kami” jelas maknae exo sehun

“banyak gaya sekali oh sehun” cibir taemin

Setelah berhaha hihi sebentar, taemin dan hyura pun meninggalkan sun hee pade member exo dan beberapa cordi mereka

 

*******

Onew POV

Begitu mendapati pesan dari taemin yang mengatakan kehadiran sun hee di SM untuk ikut sunggyu meeting konsep bersama manajemen, aku langsung meminta kyungsik hyung putar haluan dan menuju gedung SM. Niatan awal ku begitu selesai menemui dokter pribadi SM adalah langsung pulang ke dorm untuk beristirahat, tapi rencana hanya tinggal rencana saat ku ketahui bahwa sun hee ada di SM tanpa myungsoo. Aku merindukan gadis cerewet dengan rambut merah itu, yang kadang bisa sangat tidak ramah dan suka bicara blak-blak an. Semenjak ia menjalin hubungan dengan visual infinite aku berusaha menjaga jarak ku, menahan semua keinginan tak masuk akal untuk meminta nya bertemu atau sekedar menelfon untuk mendengar suaranya. Mati-matian aku menahan diri ku, mengumpat dan merutuki diri sendiri karna bersikap terlalu pengecut untuk tak pernah mengakui perasaan ku padanya dan saat sepert ini saat ia sudah menjadi milik orang lain baru aku merasa menyesal sedalam-dalam nya atau mungkin aku memang tidak punya kesempatan untuk mengaku karna sejak awal sunhee sudah punya chemistry itu dengan myungsoo. well seperti banyak orang bilang bahwa penyesalan memang selalu datang belakangan, dan sebanyak apa pun aku berdoa dan meminta pada ia yang punya kuasa dan memegang takdir seluruh umat bernama manusia toh keinginan ku tak pernah terkabulkan. Iris mata coklat itu tak pernah memandang ku dengan penuh sinar dan semangat bahagia seperti ia memandang myungsoo, ia selalu memandang ku penuh kasih sama seperti pandangannya pada sunggyu dan member infinite lain nya. beberapa kali berbagi panggung dengan 7 orang itu membuat hubungan persahabatan kami jadi jauh lebih dalam, dan membuat ku juga semakin mengenal myungsoo. Pria dengan lesung pipi yang punya sifat pendiam dan aura sedingin es itu bisa langsung luntur dan mengahangat begitu ada sun hee disisinya, aku menyadari itu dengan sangat baik dan terkadang meninggalkan rasa perih untuk perasaan ku. Myungsoo pun seperti nya menyadari bahwa perasaan ku pada sun hee berbeda, ia masih sopan masih menyapa dan suka bercanda dengan ku dan member ku tapi begitu ada satu orang saja yang mengucap nama sun hee dan mengaitkan nya dengan ku, pandangan bersahabat itu langsung bisa berubah jadi tatapan mematikan. Aku bukan nya takut dan tak berani menentang itu, hanya saja usia ku yang 3 tahun lebih tua dari nya menuntut ku untuk bersikap lebih dewasa dan dalam menghadapi realita, aku pun tak mau membuat gadis bermarga Kim itu terluka karna harus memilih. Masalah nya dan myungsoo beserta sang mantan pacar sudah sangat pelik, menguras emosi jiwa dan tenaga nya aku tau itu karna tanpa perlu sepasang bibir tipis itu berucap pun pandangan nanar dan ekspresi wajahnya sudah cukup memberitahu. Entah bagaimana tapi aku bisa memahami nya dan perasaan nya, bisa mengerti sikap dan jalan serta pola pikir yang terkadang cenderung kekanakan itu.

Dari pesan yang taemin kirimkan aku tahu bahwa saat ini sun hee sedang berada dalam ruang latihan member exo, hanya saja ada 2 ruangan yang 11 orang itu sering gunakan untuk latihan.

“lantai 2 atau 4 yah?” aku menggaruk pelipis ku karna merasa bingung dan memilih untuk berdiri di depan pintu ruang latihan di lantai 2, sama dengan ruang meeting yang sedang di gunakan tim konsep

Aku memandang berkeliling untuk mencari orang yang bisa ku tanyakan saat menangkap dengan sudut mata bahwa ada seseorang yang sedang mengendap-ngendap menuju ke arah ku. Aku berbalik sedikit untuk semakin membelakangi orang tersebut dan kemudian...

“wha!” aku berbalik dan teriak cukup kencang ke arah sun hee yang terlihat kaget

“oppa! bagaimana oppa bisa tau kalau itu aku?” sungutnya kesal. Karna merasa usaha nya untuk mengagetkan ku gagal, malah jadi ia yang terkejut karna ternyata aku menyadari kehadiran nya

Aku tertawa dan mengelus kepala nya lembut “aku punya radar yang bisa mengetahui keberadaan mu kau tau”

Ia terkekeh “mwoya, memang aku punya sinyal tersendiri?”

‘tentu saja, karna kau punya arti spesial buat ku’ ingin sekali rasanya aku menjawab pertanyaan nya seperti itu, tapi as you know aku tak mungkin mengatakan nya jadi hanya senyuman manis yang bisa ku berikan sebagai jawaban

“oppa gwencana?” tanya nya ragu

“loh? Memang aku kenapa?” tanya ku balik sambil menaikan sebelah alis

“jjong oppa bilang kalau oppa sedang sakit sepulang nya dari amerika latin”

“hanya kelelahan, usia benar-benar merepotkan” jawab ku sambil menghembuskan nafas berat pura-pura merasa letih

“eiys oppa kan belum setua itu, masih cukup muda ko kalau di bandingkan dengan ahjusshi-ahjusshi”

“yak!” teriak ku lalu berkacak pinggang untuk pura-pura marah, tapi itu malah membuat tawa sun hee semakin kencang. Tuhan...bagaimana mungkin aku tak meyukai segala keindahan dalam diri gadis ini? Bahkan setelah menancapkan pisau yang dalam senyum nya dan suara tawanya masih amat sangat memabukan.

“tapi oppa, benar-benar tidak ada yang serius kan? Benar tidak ada yang lain yang perlu di khawatirkan? Oppa tau kan bahwa kau selalu bisa menceritakan semua kepada ku?” wajah khawatirnya benar-benar membuat hati ku menghangat

“uhm...apa ku juga bisa meminta mu untuk menemani ku?” bodoh! Bicara apa kau lee jinki?      

“tentu saja, oppa tinggal telfon kalau aku bisa aku akan menemani oppa”

“kau janji yaa kim sun hee?”

“ne tuan lee!” ia memberikan pose menghormat kepada ku sambil tertawa saat lengkungan indah itu kemudian hilang di gantikan dengan tatapan kaget dan ekspresi wajah yang mengeras sambil memandang ke belakang punggung ku

Aku berbalik dan mendapati wajah tampan itu menampilkan ekspresi dingin yang tak pernah aku lihat, rahangnya mengeras dan pandangan nya mematikan. objek berpakaian serba hitam itu terus melangkahkan kaki nya ke arah kami dengan nyala api dan kemarahan yang semakin nyata tapi yang aneh adalah sunhee yang juga semakin menampilkan ekspresi tidak suka. Aku sudah bersiap untuk melihat sunhee di rampas dari hadapan ku atau pun di seret paksa menjauh oleh myungsoo, tapi yang ku lihat justru myungsoo yang memandang nya dengan tatapan terluka dan sakit hati?

“anyyeonghasseyo hyung” sapa nya pelan

“ne anyyeong myungsoo-yaa, kau terlambat?” tanya ku basa-basi

“ooh, ada sesuatu yang perlu ku urus,” di tatap nya sunhee sekali lagi tapi yang di tatap malahan membuang mukanya “kalau begitu aku duluan hyung” ia tersenyum, senyum yang sangat di paksakan, dan aku pun hanya mengangguk lalu kembali menatap sunhee yang jadi diam seribu bahasa saat kemudian sunhee berteriak nyaring

“oppa ayo kita pergi dari sini”

“eoh?” aku tidak sempat merasa kaget karna kemudian ia langsung menarik tangan ku dan mengajak belari menuju atap gedung. Saat kami sampai di atap aku sedikit tercengang, tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi  “gwencana?” tanya ku, aku menggerakan tubuh sun hee pelan

“huh?” pandangan nya masih terlihat tak fokus

“apa kau baik-baik saja?” ulang ku lagi

“huh? eoh, ku rasa eh ku rasa aku baik-baik saja oppa”

Kami mencari posisi yang nyaman dan aman di atap, lalu kemudian meluncurlah cerita-cerita yang gadis ini alami beberapa hari terakhir, taemin memang sempat megungkit tentang sessaeng kepada ku beberapa hari yang lalu tapi ia belum sempat bercerita dengan lebih lengkap dan manager hyung keburu menarik nya pergi. Aku tak menyangka bahwa akan jadi separah itu tindakan yang sessaeng itu lakukan dan yang lebih bodoh nya adalah myungsoo yang ternyata masih menemui mantan kekasih nya.Tak ada komentar yang ku keluarkan, aku hanya mendengarkan sambil sebisa mungkin membuatnya tenang dan tak meneteskan air mata. Aku tak suka melihatnya terluka apa lagi menangis, jadi ada sesaeng yang mengikuti myungsoo lalu melaporkan hal ini pada sunhee? Seperti nya sessaeng itu memantau keputusan apa yang sunhee sedang pikirkan dan secara tidak sengaja menyuruh nya untuk benar-benar meninggalkan myungsoo.

“apa sunggyu tahu tentang masalah ini?” tanya ku hati-hati

“belum, oppa ku belum tau. Dan aku  harap oppa tidak memberitahukan nya, biar aku yang memberitahukan hal ini pada sunggyu oppa sendiri” jawab nya sedikit panik, seperti nya memberitahukan masalah ini pada sunggyu juga jadi masalah berat untuk gadis ini. Tentu saja siapa yang bisa memprediksikan tindakan apa yang akan sunggyu lakukan kalau ia tahu mengenai hal ini, oppa mana yang mau terima begitu saja kalau adik nya di teror dan terancam celaka seperti ini. Kalau aku pribadi langsung akan melaporkan nya ke polisi, tapi mengingat fokus sunhee yang tak mau masalah ini sampai menyebar dan jadi gawat maka tindakan seperti itu justru akan jadi tindakan bunuh diri.

“aku harus bagaimana oppa?” tanya nya sambil memandang ku dengan pandangan memohon

“well, yang jelas kau harus memberitahukan hal ini pada sunggyu sunhee-yaa, semakin lama sunggyu mengetahui nya maka akan semakin jadi sia-sia. Bagaimana pun ia oppa mu, dan hal ini ia harus menegtahui nya. untuk sementara biarkan dulu seperti ini jangan dulu ambil keputusan dengan menjauhi myungsoo, yaa meskipun kita juga tidak bisa mengetahui hubungan apa yang tengah ia jalani dengan mantan pacar nya, mungin mereka hanya bertemu dan kau harus mendengarkan penjelasan nya”

Iris mata coklat itu berubah jadi berkaca-kaca lalu kemudain tangis yang paling aku benci itu pun pecah “tapi kenapa rasanya sakit sekali oppa, melihat nya bersama daeyon, membohongi ku, rasamya sakit sekali” isak nya

Aku menghembuskan nafas ku secara perlahan lalu meraih tubuh nya, memeluk nya dengan lembut sambil mencoba menenangkan. Sunhee terisak semakin keras sampai tubuh nya berguncang, pastilah beban yang di tanggu nya sagat berat. Tiba-tiba saja lingkaran tangan ku di tubuh sunhee di buka paksa, ada sebuah tangan yang merenggut nya dan menarik kerah jaket yang ku pakai, begitu aku bisa melihat wajahnya aku mengerti ini semua jadi semakin gawat.

“myungsoo-yaa”

*******

“apa yang kau lakukan hah?” kilatan marah itu tertampang nyata di mata elang milik Kim Myungsoo, sanggup membakar siapa pun yang berani menentang dan menghalangi pandangan nya. di cengkram nya kerah jaket milik Onew dengan kasar seakan tak perduli bahwa pria yang sedang ada dalam cengkraman nya ini adalah senior nya dan terpaut jarak 3 tahun usia. sementara Onew sendiri tak punya niatan untuk melawan apa lagi membalas, diri nya jauh lebih tenang dan dewasa dalam menghadapi semua masalah

“yaa Kim myungsoo apa yang kau lakukan? Lepaskan cepat” sunhee mencoba menggapai tangan myungsoo yang mencengkram onew dan melepaskan nya, tapi sekuat apa pun dia mencoba cengkraman itu tetap tak terlepas

“apa hyung lupa dengan fakta bahwa sunhee adalah kekasih ku?” di tatap nya onew dengan marah

“tidak, tak pernah sedikit pun aku lupa bahwa sunhee adalah kekasih mu. Lepaskan dulu myungsoo-yaa kita bicarakan ini dengan baik-baik” bujuk onew

“cih bicara baik-baik? Hyung pikir aku tidak bisa lihat? Aku punya mata hyung dan aku atau apa yang kau lakukan jangan coba-coba membohongi ku aku tidak sepolos sunhee”

“Yak Kim Myungsoo!!!” sunhee meledak saking sudah sangat emosi nya, ia paling tidak suka menyalahkan orang lain saat pangkal masalah nya justru ada di diri mereka sendiri, terutama orang itu adalah onew.

“aku mencoba menyelesaikan masalah kita hee-yaa, tapi apa yang aku lihat? Kau menghindari ku untuk berlari kesini lalu kemudian di peluk oleh nya?”

“mwo? Mencoba menyelesaikan masalah? Menyelesaikan masalah dengan pergi menemui daeyon lagi dan bermalam disana?”

Tangan myungsoo masih disana, masih mencengkram jaket milik onew tapi siapa pun yang melihatnya bisa mengetahui bahwa kedua tangan itu sedikit kehilangan kekuatan nya.

“kau pikir aku tidak tahu bahwa kau bermalam disana sehingga terlambat datang untuk meeting hari ini? Aku marah karna aku tau bahwa fakta kau masih sangat mencintai daeyon itu benar, aku marah karna aku merasa di khianati, aku tidak bodoh Kim Myungsoo-ssi. Meski kau berhasil menyembunyikan itu semua dengan rapih dari ku, tapi aku punya banyak saksi yang mengabarkan nya dengan foto yang tak akan terbantahkan. Jadi sudah lah berhenti menyalahkan orang lain”

Ya tadi saat ia berada dalam ruang latihan member Exo sesaeng itu kembali mengirimkan gambar Myungsoo yang masuk ke dalam apartement daeyon dan keluar esok hari nya, itu lah alasan kenapa sunhee memilih keluar dari ruang latihan dan beniat berlari pulang. Tapi lalu tiba-tiba ia melihat Onew dan entah bagaimana perasaan nya sedikit lebih baik. Sementara myungoo merasa kaget luar biasa, ia menyadari bahwa ada orang yang mengikuti kegiatan nya dan melaporkan itu semua pada Sunhee hanya saja ia tidak mengetehui siapa orang itu dan atas tujuan apa. Lalu matanya menatap Onew yang kelewat tenang dalam cengkraman tangan nya seakan mengetahui sesuatu, Myungsoo tau bahwa meskipun member SHINee yang paling jago olahraga adalah Minho dan yang paling suka membentuk tubuh adalah Jonghyun, Onew justru adalah member yang paling punya kekuatan. Jadi melihatnya tenang dan terasa rileks dibawah cengkraman nya membuat Myungsoo berfikir sesuatu

“sesaeng itu orang suruhan mu kan hyung? Kau sengaja melakukan itu untuk menjauhkan aku dengan Sunhee? Yakan? Cih pengecut sekali kau”

Sunhee sudah tidak tahan mendengar ocehan myungsoo yang semakin tidak masuk di akal, menyalahkan Onew dan seakan tak menyadari kesalahan nya? benar-benar menyebalkan. Merasa tidak punya pilihan maka gadis itu memberanikan diri nya untuk berjinjit dan menggigit tangan myungsoo

“AOOOUW Yak Kim Sunhee mwohee” tatapan tajam itu pun beralih pada sunhee, dan cengkraman nya pada Onew terlepas “kau membela nya? Dia jelas-jelas mengambil keuntungan dari rasa sedih mu hee-yaa bagaimana mungkin kau bisa begitu polos? Sesaeng itu pasti orang suruhan nya”

“keuntungan? Apa kau mengira onew oppa orang yang seperti itu? Dan menyewa seasaeng? Yang benar saja Kim Myungsoo” tanya sunhee balik

“heol kau sudah termakan wajah polos nya, tentu saja ia punya maksud tertentu”

“Kim Myungsoo-ssi” onew sedikit terpancing dengan perkataan myungsoo barusan

“wae?” myungsoo menaikan sebelah alis nya dan berdecak menyebalkan, “hyung mau membela diri? Aku tidak akan berkata dan bertindak seperti ini kalau aku tidak mengetahui semua maksud dan tujuan mu hyung, karna aku tau hyung maka aku mengatakan ini. Apa aku salah?”

“geumanhe, ku rasa kau mabuk dan melampiaskan nya pada kami. kita bicara nanti kalau otak mu sudah sedikit lebih baik” sunhee menatap myungsoo tepat di manik mata lalu menggandeng tangan onew “kajja oppa”

“apa kau sama sekali tidak keberatan di peluk oleh namja lain? Terlebih namja yang jelas-jelas menyimpan perasaan terhadap mu ,dan mencoba merebut mu dari sisi ku?”

Deg, kali ini Onew yang merasa sudah berhenti bernafas. Banyak bayangan indah yang sudah ia rencanakan tentang kronologis seandai nya ia akan mengakui perasaan nya terhadap sunhee, tapi ia tak menyangka sama sekali kejadian ini masuk dalam angan-angan nya, yang terburuk sekali pun. Tidak dalam kejadian rumit begini dan myungsoo yang membongkar nya, oh astaga demi tuhan. Genggaman tangan sunhee sempat terlepas dan gadis itu juga membeku di tempat nya, Onew hanya berdoa dalam hati bahwa gadis ini tidak akan membenci nya.

“kau tidak menyadari itu kan hee-yaa? Bahwa Onew hyung menyimpan perasaan terhadap mu dan mencoba merebut mu dari sisi ku”  myungsoo menyadari perubahan sikap sunhee dan tersenyum mengejek, tapi ketika sunhee berbalik dan menatap mata nya, perasaan kalah menghantam nya dengan kejam.

“aku percaya Onew oppa bukan orang seperti itu, bagaimana pun aku fans nya dan sedikit banyak aku mengetahui kepribadian nya. dan apa maksud mu dengan mengatakan ‘pria lain’? ia bukan pria lain, ia Onew Oppa. tutup mulut kalau kau tidak tahu apa-apa”

Sunhee kembali berbalik menuju pintu dan pergi dari sana sambil menggandeng lengan Onew, meninggalkan Myungsoo yang hanya bisa terkesima lalu sedetik kemudian berteriak sekeras ia bisa untuk meluapkan rasa frustasi nya lalu kemudian terisak dan meluruh disana.

Satu hal yang tak myungsoo ketahui adalah kenyataan bahwa sesaat setelah melewati pintu masuk menuju atap Sunhee juga kehilangan tenaga nya, ia juga meluruh begitu saja tapi beruntung ada Onew disana. Lalu saat teriakan frustasi Myungsoo tertangkap pendengaran nya gadis itu pun terisak di pelukan Onew lagi, karna ia merasakan dan mengerti rasa sakit yang saat ini Myungsoo rasakan. Karena terkadang takdir bisa sekejam itu.

*******

Onew menghentikan mobilnya di depan sebuah taman kanak-kanak yang lengang karna hari ini hari libur, sang leader shinee itu menoleh ke arah sun hee yang tak kunjung tenang di sebelahnya. Puluhan menit berlalu dengan sunyi yang mendominasi seperti itu, tak ada sedikit pun niatan dari onew untuk menginterupsi ia hanya bisa memandangi sosok dengan kepala tertunduk itu yang entah sedang memikirkan apa.

 

“oppa...” panggil sun hee lemah

“hmm?”

“apa salah ku?”

“huh?”

“aku..sebenarnya apa salah ku oppa? hiks” sun hee mulai terisak lagi “kenapa myungsoo setega ini pada ku....Kenapa ia harus berbohong dan melakukan ini? Mencium dan bermalam di rumah daeyon Hiks”

 

Dan onew tidak bisa menahan keinginan nya untuk memeluk adik dari sahabatnya tersebut lagi dan lagi, saat isakan dan bulir demi bulir air mata yang mengalir itu menorehkan luka dan perih yang sama persis pada dirinya. Ia juga ingin bertanya pada myungsoo, apa kesalahan yang sun hee perbuat sampai pria itu harus memperlakukan nya sedemikian jahat? Kenapa pria itu tega menyakiti sosok yang justru sangat dirinya jaga. Lee Jin Ki, menelan sendiri kemarahan yang sudah begejolak dalam dirinya, ia membuat dirinya sendiri tenang dengan memeluk sun hee dan menepuk-nepuk lembut punggungnya. Lagi, waktu lama berlalu dengan isak tangis sun hee yang tak kunjung usai, ia sakit hati dan merasa di tipu mentah-mentah oleh myungsoo dan daeyon. Bagaimana bisa mereka melakukan ini terhadap nya? atau mungkin.....atau mungkin memang ia yang sedari awal tidak menyadari posisinya, bahwa daeyon memang belum tergantikan sepenuh nya oleh siapa pun, ia yang memaksa masuk dalam cerita mereka dan melukai dirinya sendiri. Teringat bagaimana kata-kata minji yang tak merestui hubungannya dengan sang visual karna banyak hal yang calon kaka ipar nya itu takutkan, sun hee meringis bahwa justru kekhawatiran minji terbukti. Myungsoo dan daeyon masih belum selesai, masih terlalu pelik dan rumit intrik dalam cerita mereka.

 

“terkadang, hal yang keliatan indah memang kenyataannya tak seindah yang terlihat sun hee-yaa” onew mulai membuka suaranya “aku pernah mengatakan untuk tidak terlalu lama memeluk kaktus, tapi tekadang kita belum akan berenti bila belum kembali merasakan durinya”

 

Kata-kata onew menusuk sunhee telak, yah benar ia yang memaksakan dirinya terlalu lama berada di dekat kaktus oh bukan tapi berada di dekat sebongkah gunung es yang keindahan dan pesona nya memabukan serta menyimpan banyak misteri di dalam nya membuat banyak orang tertarik. sekali saja ada orang yang bisa mendaki sampai ke puncak maka orang itu tak akan tergantikan selama nya, ia hanya masih mencoba mendaki dan merasa sudah sampai di puncak saat kemudian menyadari bahwa masih ada puncak lain yang lebih tinggi dan menunggu nya kelak, saat bola-bola salju mulai berjatuhan dan memaksanya mundur. Bola salju di putaran awal masih belum bisa mematahkan langkah nya, tapi kemampuan nya sudah lama surut saat kemudian bola salju dengan ukuran lebih besar yang datang di putaran selanjutnya menjatuhkan nya telak dan membawanya turun sampai ke dasar.

 

“setidak nya kau sudah berusaha dan pernah mencoba, jadi kau menyadari bahwa kekuatanmu juga ada limitnya. Benar bukan?” onew tersenyum manis sekali, dan senyum itu menular pada sun hee meskipun belum kembali seutuhnya

 

“terimakasih oppa” ucap sunhee tulus

 

“ne, sama-sama nona Kim. Kau tau kan bahwa kau bisa berbagi itu semua dengan ku”

 

“oppa, mau makan patbingsu? Aku tau kedai es yang enak dekat sini” ajak sunhee tiba-tiba

 

“er....aku sedang tidak boleh makan yang terlalu dingin dan manis” onew menggaruk pelipisnya

 

“eoh?” sunhee mengerjapkanmatanya bingung

 

“tapi ku rasa sekali tidak apa-apa, apa lagi kau yang menawarkan nya”

 

“benar tidak apa-apa kalau oppa makan es?”

 

“tidak apa-apa kim sun hee, eh tapi asal kau mau bertanggung jawab saja kalau sesuatu terjadi padaku”

 

“eiys aku tidak mau di tuntut SM oppa” sun hee cemberu ke arah onew dan di balas onew dengan cengiran khas yang sangat lucu

 

“kenapa aku tidak menjalin hubungan dengan seseorang yang ramah dan humoris seperti oppa saja” ucap sun hee pelan, otaknya memang sedang tidak berfungsi dengan benar sat ini

 

“eerr...aku juga mau ko jadi a shoulder to cry on mu sun hee-yaa” onew memandang gadis yang ada di depan nya lurus-lurus dan serius “tapi ku rasa yang saat ini paling kau butuhkan bukan orang baru, melainkan ketenangan untuk berfikir mengenai siapa yang benar-benar kau butuhkan dan bagaimana sikap myungsoo sebenarnya. Nikmati banyak waktu dengan teman dan keluarga mu, orang-orang yang kau sayangi dan menyayangi mu balik akan memberikan aura dan kesan positif yang baik untuk penyembuhan emosi. Bukan kah kau yang mengajari ku untuk berbagi rasa sakit? Lalu kenapa malah kau yang tak melakukan nya hmm?”

 

Onew, dan kata-katanya yang dewasa serta menenangkan memang selalu bisa membuat sun hee befikir dan melihat masalah dari sisi berbeda yang tak pernah terbayangkan oleh gadis itu sebelum nya. leader shinee ini memang memiliki akses dalam pikiran dan pribadinya dengan cara berbeda dari yang lain, hampir seperti woohyun dan jin hee. Gadis itu pun mengangguk dan mengambil nafas dalam lalu menghembuskan beberapa kali

 

“tersenyumlah, itu baru kim sun hee yang kukenal” seru onew

 

Kedua nya pun tertawa dan onew mulai menjalan kan mobil nya menuju kedai patbingsu yang sun hee maksud, itu tempat dimana sunhee pernah membeli nya untuk myungsoo, tempat dimana myungsoo memaksa nya turun sedangkan pria itu memborbardir ponsel nya dengan selca yang ia bilang eksklusif. Pertanyaan sang pelayan kedai mengembalikan Sunhee pada realita, di pesan nya dua eskrim dengan rasa berbeda untuk nya dan onew lalu membawanya ke mobil untuk di makan di jalan sambil mencari udara segar, kemana saja onew membawa nya ia tak khawatir karna ia hanya tidak ingin beristirahat dan mulai berfikiran macam-macam. sebisa mungkin onew menghiraukan rasa sakit di tenggorokan nya demi senyum manis itu tetap terukir di wajah sun hee.

 

Sudah cukup lama saat sun hee memutuskan untuk kembali ke rumahnya setelah seharian penuh menghabiskan waktu bersama onew, puas makan patbingsu mereka berdua kemudian memutuskan untuk berkaroke 3 jam lebih dan bernyanyi sambil sesekali berteriak untuk melampiaskan rasa galau yang mendera, tapi kemudian saat suara lembut onew menyanyikan lagu the named i love mau tidak mau air mata sunhee tumpah juga. Dan onew di buatnya repot karna harus menenangkan sun hee kembali menangis. Baru saja ia melompat turun dari mobil onew dan hendak berbelok masuk ke dalam rumah saat sebuah range rover hitam yang terparkir di pelataran rumah nya membuat sun hee mematung. Itu mobil myungsoo, dan sang pemilik sedang duduk di ayunan di taman samping kediaman keluarga Kim.

 

“pastikan, dan selesaikan. Kim sun hee fighting!” serunya nyaring, menghabiskan hari bersama onew memberinya sedikit kekuatan untuk menghadapi myungsoo saat ini. Dengan langkah yang di seret sun hee melangkah menuju myungsoo yang sudah menangkap kehadiran nya

 

“dari mana saja kau seharian ini?”

 

“ada apa kau kesini?” sun hee balik bertanya, merasa tak terima dengan ucapan bernada tak ramah yang pria itu keluarkan. Harusnya ia yang marah dan berteriak

 

“jawab pertanyaan ku dulu kim sun hee” myungsoo mengertakan gerahamnya “oh atau tidak perlu, mengaku saja lah langsung kalau kau pergi seharian bersama onew hyung”

 

Sontak sunhee bangkit berdiri, ia merasa jengah dengan myungsoo dan caranya menyebut nama onew. Ia sedang malas dengan myungsoo yang seperti ini, lebih baik kapan-kapan saja bicaranya

 

“hee-yaa” myungsoo menahan tangan sun hee

 

“lepaskan”

 

“huh?”

 

“ku blang lepaskan tangan mu” seru sun hee sambil menyentakan tangan myungsoo dan membuat si pemilik tangan kaget luar biasa. “aku lelah myungsoo-ssi, kita bicarakan lain kali saja”

 

Myungsoo memutar balik badan sun hee yang sudah sempat membelakangi nya dan memberikan beberapa lembar foto pada sun hee

 

“bisa kau jelaskan tentang ini?” ucap nya tajam

 

Sun hee melirik foto tersebut dan tersenyum sinis saat melihat itu adalah fotonya dan onew hari ini. Seperti nya sesaeneg ini benar-benar berusaha sangat keras untuk memisahkan nya dengan Myungsoo

“kenapa tersenyum? Apa kau senang bisa pergi bersama onew hyung? Sesenang itu kah kau menghabiskwan waktu bersamanya? Kau tidak pernah terlihat itu saat bersama ku hee-yaa, lupakah kau kalau aku lah kekasih mu bukan onew hyung? Sesusah itu kah kau menghargai keberadaan ku? Meninggalkan ku di atap dengan menggandeng tangan onew hyung dan seharian pergi bersama nya? Kim Sunhee Daebak” seru myungsoo berapi-api, lupa sedang dimana ia berada saat ini

 

“baru segitu saja kau sudah marah?” di luar dugaan, kata-kata itu yang jutru sunhee lontarkan “lalu bagaimana kalau kau jadi aku?” ucapnya lagi sambil menaikan sebelah alis dan meorgoh tas tangan nya lalu memberikan satu buah amplop yang ia terima beberapa hari yang lalu “bagaimana perasaan mu kalau kau jadi aku huh?” tanya sun hee lagi pada myungsoo yang sedang menatap lembar demi lembar foto yang ada di tangannya dengan wajah shock

 

“ige mwoya?” tanya pria itu shock

 

“beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai sessaeng fans mu ia memaksa akan membocorkan foto-foto ini ke media kalau aku tidak putus dengan mu, ini alasan kenapa aku sangat membutuhkan mu beberapa hari belakangan ini. Tapi apa yang ku dapat? Foto kau yang mencium daeyon dan bermalam di rumahnya”

 

“hee-yaa”

 

“dweso, aku sudah mengerti kau myungso-ssi. Aku menyadari siapa aku buat mu, karna aku bukan idol karna aku tak pernah mau terlibat dalam dunia gemerlap seperti mu dan daeyon membuat kalian berfikir bahwa aku bodoh dan tak mengerti apa pun. Bahwa baik-baik saja untuk mempermainkan ku dan membuat kuterlihat bodoh, bentakan, tak ada kabar dan semua sikap dingin mu aku coba mengerti itu semua. Aku bertahan dengan semua kemampuan yang ku punya meski sekeliling dan diirmu sendiri seakan coba untuk menyingkirkan ku jauh-jauh. Kau meminta ku untuk menghargai mu dan kesibukan mu, tapi kau sendiri tak pernah mementingkan perasaan ku. Tidak apa-apa kalau kau tidak menghubungi dan mengabari ku, tidak apa-apa kalau pergi dengan para teman-teman mu dan mereka-mereka yang cantik itu, tapi jika itu aku bahkan untuk menghabiskan waktu dengan onew oppa dan sungjong atau taemin aku tidak bisa. Aku menepati janji ku pada mu, tapi kurasa hal itu tidak berlaku untuk mu” sunhee mengakhiri ucapan nya dengan air mata yang sudah menggenang

 

“apakah seperti itu pikiran mu terhadap ku?” myungsoo memandang sun hee dalam, dan membuat sun hee seketika menyesali ucapan panjang lebarnya “apa kau pikir aku terang-terangan membohongi mu? tak ada yang bisa kulakukan kalau pandangan mu terhadap ku sudah berubah sedemikian jauh,tapi hee-yaa aku-“ ucapan itu di putus oleh nada dering milik myungsoo

 

“ne hyung?” myungsoo mengangkat panggilan itu dengan mata yang masih menancap jelas pada sunhee

 

“..............”

 

“mwo? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?” serunya panik

 

“.............”

 

“yasudah aku kesana sekarang, tuggu aku hyung. Arraseo ku tutup dulu”

 

“daeyon?” tanya sunhee datar

 

“eoh, kondisi nya menurun dan harus di bawa ke rumah sakit. Kita bicarakan ini lain kali hee-yaa setelah kepulangan ku dari brazil mian eoh?” myungsoo mengecup dahi sunhee dan hendak pergi saat sunhee berteriak

 

“kalau kau pergi menemuinya, kita berakhir”

 

Myungsoo membalikan badan nya dan menatap sun hee bingung “kalau kau pergi kita berakhir, aku tidak mau menunggu di saat kau memperhatikan nya”

 

“hee-yaa,bukan kan kita sudah pernah membicarakan hal ini?”

 

“aku atau daeyon?” tantang sun hee

 

“kim sun hee”

 

“aku atau daeyon soo-yaa?” sun hee perlahan maju dan merapatkan tubuhnya dengan myungsoo

 

“banyak yang sudah terjadi hari ini dan kau sedang tidak dalam kondisi yang benar, kita bicarakan nanti saja” myungsoo mundur perlahan dan lagi sun hee menangkap tangan nya

 

“kurasa aku sudah tau jawabannya, sampai disini aja myungsoo-yaa.”

 

Layaknya petir yang menyambar di siang bolong, uacapan sunhee berhasil membuat seluruh saraf tubuh myungsoo berhenti berfungsi seketika “Uri..keumanhajja”

 

Dan nyalang kemarahan di kedua mata hitam itu sudah mencapai puncak nya, sunhee lupa bahwa seorang kim myungsoo bukan lah orang yang di anugerahi kesabaran lebih

 

“kau yakin dengan perkataan mu? Karna aku bukan orang yang akan mengulangi perkataan ku nantinya”

 

“eoh, kita sampai disini saja” tegas sunhee lagi

 

Myungsoo menatap sun hee dengan pandangan paling tajam yang ia mampu, mencoba melemahkan kekeras kepalaan gadis di hadapanya ini. Tapi kemudian ia sadar bahwa ia tak punya waktu, daeyon menunggu nya dan membutuhkan nya sepertinya karena tindakan myungsoo yang membentak gadis itu dan mengamuk habis-habisan

 

“geurae, terserah mu saja. Kita akhiri hubungan ini dan jangan pernah menyesalinya” ucapnya lantang lalu berbalik pergi, meninggalkan sunhee yang masih diam pada tempatnya.

 

tanpa kedua orang itu sadari bahwa ada dua sosok tubuh lagi yang juga ikut memperhatikan percakapan mereka dari jendela kamar lantai atas. Sun hwa hanya bisa menghembuskannafas berat saat menyadari ini akhir hubungan pertama adik kecilnya dengan sang kekasih, niatnya ia hanya akan berdiam disana tapi sata dilihatnya sunhee tak juga beranjak meski langit mulai menumpahkan airnya semakin banyak ia tau ini saatnya ia menjalankan tugas nya sebagai seorang kaka. Sun hee mendongak saat menyadari ada sesuatu yang menghalangi guyuran air hujan di atas kepalanya

 

“eonii” lirihnya saat melihat sunhwa lah yang memayungi nya

 

“mau sampai kapan berdiri disini? Ia saja sudah lama pergi meninggalkan mu”

 

“eoniiii” ulangnya

 

“kajja saengie”

 

Dan sunhwa menuntun sun he untuk masuk ke dalam rumah, memperhatikan dan melayani dengan baik sang adik yang saat ini keliatan begitu rapuh.

 

Onew memandang semua kejadian yang baru saja berlangsung dengan pandangan yang tidak terdefinisi, ia masih disana saat Myungsoo pergi begitu saja meninggalkan Sunhee, niat nya ia ingin menghadang pria itu tapi setelah di fikirkan lagi bahwa tindakan nya hanya akan menambah pelik semua hal maka ia putuskan untuk tetap diam. Ia bergerak saat di sadari nya Sunhee tak juga bergerak meski langit sudah turun hujan, ia hendak menghampiri dan membawakan payung untuk gadis itu saat ia melihat sesosok tubuh yang ia kenal sebagai anak sulung keluarga Kim tersenyum ke arah nya sambil berujar “biar aku saja onew-ssi, terimakasih sudah menjaga sunhee” . onew hanya mengangguk, tersenyum lalu pamit undur diri. Meninggalkan kediaman keluarga Kim saat telah di dapat nya kepastian Sunhee aman bersama Sunhwa dan baik-baik saja, pria itu berdehem saat merasa tenggorokan nya terasa tidak nyaman dan begitu menyadari suhu tubuh nya panas ia langsung buru-buru tancap gas menuju gedung SM Entertainment.

 

kkeut

 

*halo halo halo para readers, semoga belom bosen dan belom sebel yah nungguin updatean aku dan bacain cerita dari myungsoo, sunhee dan onew ini. H-4 INFINNITE EFFECT INA wohooo aa yang nonotn kah? aku di pink left anyway yang mau barengan dari tangerang yuk boleeeeh. jangan lup akomentar nya dan love nya juga hehehehe kamsahamidha <3

 

xoxo

@tanianatashia

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK