home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Similar & Different

Similar & Different

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 09 Aug 2014, Updated : 18 May 2018
Cast : Park Ra Chel (OC), Cho Kyuhyun SJ, Puteri Ri (OC), Jung Yonghwa CNBlue, Yoochun JYJ, Hoya Infinite
Tags :
Status : Ongoing
15 Subscribes |21722 Views |27 Loves
Similar & Different
CHAPTER 16 : Don’t Flirt

Oke, aku udah putuskan yg jadi Savier itu adalah....jeng jeng jeng....... Kim Han Bin dari IKON. dia pas banget buat meranin Savier.

 

Arak-arakan kuda para pegawal memasuki pelataran Istana Keerajaan Fightern diikuti Sang Pangeran pewaris tahta yang menaiki kuda bersama Tunangannya. Beberapa Dayang menatap pemandangan tersebut dengan tatapan merona, merasa pemandangan itu sangat manis. Baru pertama kali Pangeran bersikap gagah pada seorang wanita.

Berbeda dengan Ra Chel yang sibuk merapalkan doa, semoga pria berwajah Kyuhyun Super Junior ini tidak mendengar jantungku yang melompat-lompat ini.

Ed lebih dulu turun dari kuda, lalu mengulurkan tangannya pada Ra Chel, dan disambut dengan tatapan merona malu dari Ra Chel. Ed membantu Ra Chel turun dari kuda. Setelah itu Ra Chel membuka mantel Edgar yang dipakainya dan telah menjadi basah. Ia merapikan rambutnya yang nampak awut-awutan karena habis tercebur danau.

Para Pengawal yang berada di dekatnya dan melihat tindakan Ra Chel tiba-tiba menunduk dengan wajah memerah. Tapi sangempunya tindakan hanya cuek dan masih sibuk merapikan rambutnya.

Edgar menyadari perubahan gelagat Pengawalnya, ia menoleh ke arah Ra Chel yang masih sibuk dengan kegiatannya dengan baju yang terlihat menerawang dan memperlihatkan gaun dalamnya. Edgar menelan ludah. Apa-apaan dia ini? Kenapa mantelnya dilepas?

Edgar lalu menarik cepat mantel yang disandarkan Ra Chel di atas kuda, dan langsung menyelimuti tubuh Ra Chel dengan mantel tersebut. Ra Chel terkejut dan menatap Edgar kesal.

“Pakai ini, jangan dilepas sampai ke kamarmu. Kalau perlu karungi kepalamu. Kau selalu membuatku kesal”Ucap Edgar lalu berjalan melewati Ra Chel yang sudah siap memakinya.

Ra Chel menghentakkan kakinya yang masih berbalut sepatu kaca.

“Harusnya aku yang kesal, kenapa dia yang kesal?”Gerutu Ra Chel.

“Mohon Maaf Tuan Puteri, sebaiknya Tuan Puteri cepat berganti baju. Agar tidak sakit dan…..”Seorang Dayang tampak ragu meneruskan kalimatnya.

Ra Chel menoleh, mengangkat sebelah alisnya.

“Dan apa?”Tanyanya.

Dayang itu mendekat dan berbisik.

“Maaf saya lancang Tuan Puteri. Tapi Gaun dalam Tuan Puteri terlihat karena basah”Bisik Dayang itu.

Apa?

Ra Chel membuka mantelnya sedikit dan menatap gaunnya, dan membenarkan perkataan Dayang yang masih merasa tak enak berucap seperti itu. Ra Chel meringis, lalu menggigit bawahnya. Ia menoleh kesekelilingnya. Mengapa aku begitu bodoh? Apa mereka semua melihatnya?tapi kan hanya Gaun Dalam, bukan dalaman wanita.

Ra Chel merapatkan mantelnya. Dalaman tetap saja dalaman, Kau bodoh Ra Chel!

Lalu Ra Chel nampak tersadar, lalu menoleh kea rah pintu dimana Edgar menghilang. Kalau semua melihat, berarti Ed juga?

“AAAAAAAAAAAAAA”Teriak Ra Chel lalu ia berlari menuju kamarnya. Membuat semua dayang dan Pengawal panik melihatnya. Tapi ada satu yang sedari tadi menatap Ra Chel dengan tatapan menilai.

 

************

 

Ri menendang-nendangkan kakinya ke tembok merasa kesal dengan pembicaraannya dengan Miss Jenn di telepon.

“Apa kau yakin dengan keputusanmu?”

“Ne, Miss Jenn. Kupikir berduet dengan Ho Won pun tak akan berhasil. Aku sudah memikirkannya dengan matang”

“Tapi kau tidak berpikir untuk menjadi Panitia Acara Seni bukan?”

“Tentu saja tidak Miss Jenn”

“Tapi sepertinya kau dalam masalah”

“Maksud Miss Jenn?”

“Kau diminta tampil di acara Seni tersebut, permintaan Ketua Jurusan mewakili Jurusan kita”

“Ta…tapi…”

“Dan kau tidak bisa mengelak lagi Ra Chel, kau harus mengikuti yang satu ini. Atau kau membuatku malu”

 

Sama saja keluar kandang Macan, masuk kandang buaya, keluar lagi, lalu masuk kandang singa kalau gitu. Ri kesal bukan main, niat hati ingin menghindar dari kedua lelaki itu, malah sia-sia saja. Harus dengan cara apalagi ia beralasan agar tidak tampil. Tapi tadi Miss Jenn sudah ultimatum dia harus ikut dan tidak bisa mengelak lagi.

“Nan eotthokhae?”Gumamnya lalu menghentakkan kakinya.

Dirinya merasa sial hari ini, tadi kakaknya Park Yoochun menelponnya karena ia akan pergi ke Shanghai untuk mengurusi cabang Perusahaan yang baru disana. Ia baru sadar, betapa kayanya Ra Chel sebenarnya. Tapi hal itu menyebabkan Yoochun tak akan bisa mengantar jemputnya sementara waktu. Dan sekarang, dirinya harus tampil bersama dengan Yonghwa. Sungguh merasa kesal dirinya.

 

******

 

Ra Chel berkaca di kamarnya, setelah para Dayang membantunya membersihkan diri, mereka pamit untuk menyiapkan makan malam. Ra Chel menatap gaun malamnya yang berwarna navy, gaun dengan korset yang membuat badannya sesak. Untung saja ia bisa membiasakan diri menggunakan itu, kalau tidak ia sudah mati karena sesak.

Ra Chel menoleh kekanan kekiri sambil tetap berkaca, lalu ia mengambil rambutnya tingg-tinggi dan menggulungnya, mengikatnya tanpa menggunakan karet atau pengikat rambut.

”Begini lebih baik, meskipun disini kalau malam dingin, tetap saja panas karena Gaun yang ku pakai itu ada 3 lapis. Aku jadi heran, apa Ri tidak tersiksa menggunakan ini? Diakan tidak ada sisi feminimnya”Gumam Ra Chel sambil berkaca.

Ra Chel merasa bosan, haruskah ia menunggu disini sampai ia dipanggil untuk makan malam. Biasanya ia akan mengelilingi Istana jika ada di Istananya.

“Ah, peduli sekali. Aku juga mau mengelilingi Istana ini”Ucap Ra Chel lalu ia berjalan keluar dari kamarnya yang besar.

Ia berjalan menyusuri lorong. Mengomentari keadaan Istana ini yang terlihat maskulin dengan ukiran Kerajaan yang Klasik. Di setiap sudut memiliki Pengawal yang berjaga dengan atribut lengkap. Tidak heran karena Kerajaan Fightern memang unggul dalam Pengawal, Senjata dan Kekuatan. Itukan alasan Kerajaan Anyelir dan bersatu dengan Fightern.

Ngomong-ngomong Pengawal, Kenapa mereka bertingkah aneh terus sih? Setiap aku menyapa mereka menunduk salah tingkah.

Lalu Ra Chel memilih tak memperdulikannya dan terus berjalan. Ia melihat Edgar yang baru keluar dari kamarnya.

“Ed”Panggil Ra Chel kemudian berlari mendekat.

“Bisakah kau antarkan aku jalan-jalan mengelilingi Istanamu?”Tanya Ra Chel riang.

Edgar menatap Ra Chel lalu menelan ludah dan berpaling, menatap Pengawal yang ada di sudut lorong, mencuri-curi pandang ke arah-lebih tepatnya Ra Chel-mereka.

Edgar menggamit tangan Ra Chel, membuka pintu kamar dan menarik Ra Chel kedalam. Ra Chel yang terkejut hanya bisa mengikuti langkah Edgar. Setelah pintu tertutup Edgar memojokkan Ra Chel di pintu kayu yang berwarna cokelat kemerahan itu.

“A..apa yang kau lakukan?”Tanya Ra Chel takut-takut.

Edgar menggebrak pintu tepat di sebelah kepala Ra Chel, membuat dirinya terkejut.

“Kau tidak tahu apa yang sudah kau lakukan?”Tanya Edgar kesal.

“Me…memangnya apa yang telah kulakukan?”Cikcit Ra Chel.

Aku salah apa?

“Hah… aku benar-benar tidak sabar”Balas Edgar lalu menatap Ra Chel tajam.

Rachel salah tingkah, “Apa maksudmu? Tidak sabar apa?”Tanya Ra Chel.

“Tidak sabar untuk ini…”

Ra Chel melebarkan matanya saat bibir Edgar mendarat di bibirnya, mencium dan menyesapnya. Ra Chel tak membalasnya, malah ia kehilangan jiwanya yang terbang entah kemana sampai tidak sadar tangan Edgar merambat ke atas dan melepas gulungan rambut Ra Chel dan membuatnya tergerai. Baru setelah itu ia menjauhkan kepalanya, tangannya terulur mengambil dagu Ra Chel dan mengarahkan untuk menatapnya.

“Apa kau tidak tahu, kau hanya boleh mengikat rambutmu dan memperlihatkan tengkukmu di depan Ibumu, saudara perempuanmu, dayangmu……”Edgar tersenyum melihat Ra Chel baru tersadar dan jiwanya baru kembali.

“Atau suamimu”Lanjutnya.

“Kalau kau ingin menggulung rambut, pakailah Gaun yang menutupi tengkukmu. Aku tiak suka melihat Pengawal melihatmu seperti itu. Mengerti?”Tanya Edgar.

Ra Chel masih mencerna perkataan Ed, tetapi ia mengangguk.

“Hah, sepertinya aku harus berdiskusi, meminta pernikahan dipercepat”Ucap Edgar lalu ia berjalan keluar dari kamarnya. Meninggalkan Ra Chel yang masih berusaha  sadar dari syoknya. Jemarinya maraih bibir merahnya.

“Apa yang dia lakukan? Ini bukan pertama kali. Tetapi kenapa hatiku berdebar?”Gumam Ra Chel.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK