Holaaaaa dreamerssssss lama ya updatenya? aku nungguin love sama comment kalian dulu. mungkin karena hiatus lama readersnya Miss J jadi malu malu nih yaaaa.
Ra Chel sedang duduk sambil memandang dirinya di depan cermin. Sudah sejak pagi tadi ia harus melakukan beberapa kali acara tradisi Kerajaan yang membuat seluruh tubuhnya pegal-pegal. Hingga yang terakhir ia dirias selama 2 jam untuk acara pertunangannya malam ini.
Tangan kanan Ra Chel menggapai mahkota yang bertengger manis dikepalanya sambil tetap menatap cermin.
Kau merasa pantas memakai ini, tapi ini semua bukan milikmu. Gumam Ra Chel dalam hati.
Tok…tok…tok….
“Masuk”Ucap Ra Chel.
Pintu terbuka, dan masuklah Sang Ayah, Raja Arlame.
Ra Chel kemudian bangkit dan membungkuk. Memberi hormat pada Ayahnya yang terlihat sangat gagah saat ini.
“Sudah waktunya Puteriku, mari”Ucap Raja Arlame sambil menyodorkan tangannya.
Ra Chel menunduk anggun kemudian menyambut tangan itu.
Kemudian mereka keluar kamar dan menuju tempat acara.
*********
Edgar yang sedang bercengkerama dengan Ayah dan Ibunya menoleh ketika beberapa pasang mata disekitarnya tiba-tiba memperhatikan seseorang dengan tatapan memuja.
Edgar terdiam pada seorang yang kini sedang menuruni tangga dengan anggunnya dengan tangan yang terkait dengan lengan Raja Arlame. Ya, seseorang itu adalah Ra Chel.
Ed benar-benar terdiam, sebegini cantiknyakah calon pendampingnya? Padahal jauh sebelumnya kelakuan Ri yang ia tahu jauh dari kata anggun.
Dia bisa juga tampil memukau seperti ini, Gumam Ed dalam hati.
“Kau sudah besar anakku, sambutlah masa depanmu. Dia begitu cantik dan persis seperti Ibumu bukan?”Bisik Raja Enderson yang membuat Ed salah tingkah karena ia masih saja menatap Ra Chel.
“Ayah”Ucap Ed kesal.
“Sekarang waktunya, bergegaslah”Ucap Raja Enderson.
Edgar mengangguk dan berjalan menuju singgasana kedua orang yang berbahagia. Setelah ia sampai didepannya, Ra Chel tiba bersama Raja Arlame. Ia segera membungkuk tanda penghormatan pada Baginda Raja Kerajaan Anyelir, dan Puteri Mahkota Puteri Ri.
Ra Chel terlihat gugup saat melihat Edgar begitu gagahnya memberi hormat pada Ayah dan dirinya. Hingga ia reflek ikut memberi hormat , padahal seharusnya cukup menunduk.
Ed dan Raja Arlame terkejut, bahkan semua mata kini beralih ke Ra Chel yang barusan melakukan kesalahan.
“Ada apa?”Bisik Ra Chel pada Ed.
“Kau melakukan kesalahan”Jawab Ed yang juga dengan bisikan.
“Ah hahahaha…. Lihatlah, Puteriku sudah sangat gugup dengan calon pendampingnya yang begitu gagah bukan?”Ucap Raja Arlame mencairkan suasana yang disambut tawa dan tepuk tangan yang lain.
Ra Chel hanya bisa memamerkan senyum kakunya karena masih bingung.
“Kemarilah kedua anakku”Ucap Raja Arlame lalu mengisyaratkan keduanya untuk duduk di singgasana yang telah disediakan.
Ed menatap Ra Chel sejenak, kemudian menawarkan tangannya untuk membantu Ra Chel naik ke singgasana. Ra Chel tersenyum anggun dan menunduk, lalu menyambut uluran tangan itu.
Benar-benar bukan yang biasanya, gumam Ed.
Dari sudut yang tak tahu entah dimana, ada sepasang mata yang memperhatikan acara ini, lebih tepatnya Ra Chel dengan seksama.
“Dengan sangat hormat, saya , Raja Arlame, berterima kasih kepada kalian yang akan menjadi saksi Pertunangan Puteri Saya, Puteri Ri dengan Putera Mahkota Kerajaan Fightern, Pangeran Edgar. Malam ini, keduanya akan saya ikatkan pada hubungan yang lebih dekat, agar mereka bisa menuju kebersamaan dan menggapai cinta sebelum berjalan menuju gerbang Pernikahan. Anakku, silahkan kalian mengucapkan sesuatu”Ucap Raja Arlame.
Edgar bangkit berdiri,
“Saya, Pangeran Edgar, berjanji akan menjaga dan menyayangi Puteri Ri, pendamping yang sebentar lagi akan membina hubungan lebih dekat denganku. Dan aku berharap Kedua Kerajaan, Kerajaan Anyelir dan Fightern dapat menyatu seperti Hubungan kami yang akan menyatu…………”
Ra Chel merenung.
Ini semua indah, apa yang diucapkan Ed mungkin juga indah, tetapi akan lebih indah jika yang diucapkan namaku. Gumam Ra Chel sedih.
Entah mengapa ia merasa sedih karena Pertunangan ini diperuntukkan bagi Ri yang jelas-jelas masih belum bisa menerima dan memilih untuk pergi dan bertukar dengannya.
Seandainya Ayah dan yang lain tahu, bagaimana aku? Tanyanya dalam hati.
“…..Ri….Puteri Ri…”
Ra Chel mengerjap dan menoleh.
“Sekarang giliranmu”Bisik Ed.
Ra Chel menoleh kepada hadirin yang datang. Kemudian ia mengangguk dan berdiri dengan anggun.
“Pertama-tama, aku ingin meminta maaf pada Ayah. Tentang sikapku selama ini yang pembangkang, dan bahkan terpikir akan kabur dari pertunanganku. Hingga akhirnya aku tersadar karena semua ini demi diriku, demi Ayah dan demi Rakyatku. Terima kasih Ayah, atas semua kesabaranmu. Aku tahu aku tak bisa membalas semuanya,saat ini dan seterusnya aku sudah menerima semua ini. Mencoba dan berusaha menjadi Puteri yang baik, Puteri yang bisa menjadi panutan, karena kelak aku akan menjadi seorang Ibu”Ucap Ra Chel lalu mengambil napas.
Raja Arlame meneteskan airmata saat ini.
“Dengan hormatku, aku meminta bimbinganmu Pangeran Edgar. Aku berjanji akan selalu ada disampingmu dan menjadi yang terbaik”Ucap Ra Chel kemudian.
“Semoga semua yang menghadiri Pertunangan kami ikut berbahagia. Tapi sejujurnya, aku akan sangat bahagia jika Ibuku hadir disini. Aku minta maaf Ibu, dan terima aksih telah melahirkanku”Lanjut Ra Chel yang membuat beberapa orang ikut larut dalam haru.
Edgar yang mendengarnya entah kenapa merasa kesedihan sama seperti Ra Chel. Padahal di hati Ra Chel, ia merindukan Ibunya dan benar-benar merasa bersalah.
Benar, andaikan ada Ibumu disini dan…….Gumaman hati Raja Arlame terputus ketika namanya dipanggil.
“Yang Mulia Raja Arlame, sudah waktunya untuk pertukaran cincin”Ucap seseorang yang ternyata Ratu Quiya.
“Ah, baiklah”Jawab Raja Arlame yang masih jelas raut sedih terlihat diwajahnya.
Raja Arlame menghampiri Dayang Ros yang membawa nampan emas yang diatasnya tergeletak dua cincin mahkota raja dan ratu.
Raja Arlame mengambil cincin mahkota Raja, dan memakaikannya pada Ra Chel.
Maafkan aku dan Ri Raja Arlame, maafkan aku semuanya. Gumam Ra Chel saat perlahan Cincin itu masuk ke jari manisnya bahkan ia meneteskan air mata.
Kemudian Raja Arlame mengambil cincin Mahkota Ratu dan memakaikannya pada Pangeran Edgar.
Kenapa ia meneteskan air mata? Itu air mata kesedihan atau apa? Apakah ia masih belum bisa menerima ini? Tanya edgar dalam hati.
“Dan mulai sekarang, keduanya sudah terikat dalam suatu hubungan. Terikatnya hubungan mereka akan semakin menguat dalam Pernikahan yang akan diselenggarakan beberapa minggu lagi. Dan saat itulah, dua Kerajaan bersatu dan dipimpin oleh Pangeran Edgar yang akan menjadi Yang Mulia Raja Edgar dan Puteri Ri yang akan menjadi Ratu Ri”Ucap Raja Arlame.
“Mari bersulang untuk menyambut persatuan hubungan Pangeran Edgar dan Puteri Ri”Ucap salah seorang yang ternyata Raja Enderson.
Dan kemudian, acara berlanjut pada santapan malam, tetapi Ra Chel memilih undur diri sejenak karena setelah acara bersulang tadi Raja Arlame tidak terlihat. Ia sadar akan raut sedih Raja Arlame setelah ia mengucapkan kalimat-kalimat dari hati Ri dan hatinya itu.
“Dimana Ayah?”Tanya Ra Chel pada seorang Dayang.
Dayang itu menunduk
“Beliau ada di ruangannya Yang Mulia Puteri”Jawabnya.
“Terima Kasih”balasnya.
Ra Chel langsung berlari dan menaiki tangga dengan sepatu kaca berhak tinggi itu. Ia sedikit mengangkat gaunnya agar tak terinjak.
Lagi-lagi, tanpa ia tahu ada yang melihatnya dengan tatapan tak terbaca.
LOVE COMMENT JANGAN LUPA