Yuk like Novela Dreamers Gagasmedia @UpdatesNovela buat tau progres Novela aku sama author yg lain
Jangan lupa love sama commentnya readersnya Miss J :D
Sreeeekkkkkkkkk….
“Aku pulang”Terdengar sebuah suara.
Ri yang sedang membantu menata makanan di meja menoleh kea rah pintu.
Siapa ini? Apa Oppanya Ra Chel? Tanya Ri dalam hati.
“Eoh kau sudah pulang? Tadi pulang dengan siapa? Lalu tumben sekali kau memintaku untuk tidak menjemputmu?”Tanya orang itu yang memang Yoochun.
Yoochun mendekat ke meja makan. Sementara Ri masih berusaha menerka siapa gerangan dihadapannya ini.
“Ya! Gwenchana?”Tanya Yoochun karena Ri tak kunjung menjawabnya.
“Ah?”Ri tersadar.
“Kau ini, pasti Ra Chel bingung dengan pertanyaanmu yang seperti mengintrogasinya”Ucap Park Mira.
“Aku hanya mengkhawatirkan adikku ini Eomma”Jawab Yoochun.
Ri yakin lelaki tinggi didepannya ini memang Yoochun, Kakak Ra Chel.
“Oppaaaa, kau kan baru kembali. Kau tak perlu khawatir denganku. Tadi aku kembali naik taxi”Jawab Ri.
Yoochun mengangguk.
“Chaaaa….. saatnya kita makan malam”Ucap Park Mira.
Mereka bertiga pun duduk, Park Mira berhadapan dengan Yoochun dan Ri yang duduk diseberangnya. Dan mulai menyendokkan nasi dan lauk pauk ke piring masing-masing secara bergantian. Ri memperhatikan cara mereka menyendok. Sebenarnya ia hanya tahu nasi dan air yang ada di depannya. Sementara yang lain ia tak mengerti. Tetapi ia tetap mengambil dan memakannya.
Ah, ternyata enak juga makanan di dunia Ra Chel. Sangat lezat malah. Komentarnya dalam hati.
“Umm Ra Chel-a, kau sudah baik-baik saja bukan?”Tanya Yoochun hati-hati.
Ri yang sedang mengunyah menoleh dengan alis bertaut.
“Maksudku, suasana hatimu”Lanjut Yoochun.
Ri tetap saja memasang wajah ‘maksudmu?’ kali ini dengan kening berkerut. Yoochun mendesah kesal karena Ri tak mengerti juga maksudnya.
“Itu......”
“Sudahlah Yoochun, tak baik berbicara di meja makan. Jangan bahas itu lagi. Okay? Sekarang, habiskan makanan kalian ne?”Potong Park Mira lembut.
Ri menoleh dan mengangguk sambil tersenyum. Melihat senyuman Ri, Park Mira terpaku sejenak. Kemudian menghela napas dan melanjutkan makan.
***********
Ri sekarang dikamar Ra Chel yang penuh dengan hiasan dan pernak-pernik. Di langit-langit kamar, di dinding yang ia tempeli foto-foto dan gambar-gambar.
“Apakah ia seorang maniak? Kenapa menyimpan foto lelaki bertelanjang dada?”Gumam Ri sambil mendekat kesebuah poster ukuran sedang yang tertempel didinding kamar.
Ri kemudian mencopot poster itu dan menggulungnya. Ah andaikan Ri tahu itu foto actor Taylor Lautner. Dan andaikan ia tahu seberapa tertariknya Ra Chel dengan actor itu.
“Ah aku belum membaca semua tentang Ra Chel”Ucapnya kemudian ia mengambil secarik kertas dari saku jeans.
Ia membuka lipatan kertas, dan mulai membaca.
Ri, ini semua yang biasa kulakukan.
Aku Park Ra Chel, anak dari Park Mira, adik dari Park Yoochun. Ayahku sudah tiada saat aku baru berumur 2 bulan, dan Yoochun Oppa juga tidak mengingatnya karena selain ia masih balita, ia pernah mengalami kecalakaan saat umur 8 tahun dan amnesia.
Dikampus, aku seorang penari terbaik. Aku dijuluki Sang Dewi Tari. Aku menguasai Ballet, tarian poppin, tarian tradisional, Tarian tap tap, dan banyak lagi. Ini sangat sulit untukmu, kau harus belajar semuanya. Karena saat ini aku juga akan mengikuti kompetisi tari international di China.
“Yaampun, aku harus benar-benar belajar tari”Gumam Ri.
Sebenarnya aku ingin mengikuti itu, namun ada seorang teman duetku yang diwajibkan Miss Jenn (Dosen Tari pribadiku) untuk berduet dengannya. Dia adalah Lee Ho Won. Dia dijuluki Black Angel karena sikapnya dan auranya saat menari. Dia adalah salah satu alasan aku menyetujui rencana gilamu ini. Kau harus berhati-hati pada Ho Won. Sikapnya menjijikan.
Aku benci padanya, yang sebenarnya aku takut dengannya. Kau tahu? Dia pernah melecehkanku.
“Astaga”Ucap Ri.
Dan untungnya aku ditolong oleh seseorang yang awalnya aku anggap pahlawanku. Tapi aku menyesal telah menganggapnya pahlawan. Karena dialah alasan utamaku menyetujui rencanamu ini. Dia adalah Jung Yonghwa. Ketua Jurusan Seni Musik, gitaris dan vokalis di Bandnya ‘Light in The Dark’. Dia Pria terdingin yang pernah kukenal. Dia mempunyai Julukan ‘Ice Charming’
Sebenarnya aku enggan, tapi aku harus menceritakannya. Dia datang menyelamatkanku saat aku dilecehkan oleh Ho Won. Mulai saat itu ia mendekatiku, hingga aku jatuh pada pesonanya yang berusaha aku tutupi. Sikapnya yang manis berubah menjadi dingin kembali setelah resmi berkencan denganku. Aku bertanya-tanya apa alasannya dan kenapa ia. Dan semua itu terjawab beberapa hari yang lalu.
Aku mendengarnya sedang membicarakanku dengan seorang temannya. Dan saat itu juga aku memintanya menjelaskan. Kau tahu? Apa jawabannya? Ia mendekatiku karena ingin membalas budi karena aku pernah menolongnya. Jadi ia membalas budi dengan menolongku dari Ho Won dengan cara berkencan denganku. Aku sangat kecewa padanya, tapi asal kau tahu. Aku tak pernah mencintainya juga. Aku adalah orang yang sangat dikagumi, bukan sombong, memang itu kenyataan hahaha. Dan untuk pertama kali aku bersikap bodoh pada Yonghwa. Aku tidak tahu kenapa aku merasa sangat sakit dan terus menangis karenanya. Tapi sekarang aku sudah tidak apa-apa. Makanya aku mau bertukar denganmu agar aku bisa melupakannya.
“JUNG.YONG.HWA”Geram Ri yang entah ia kenapa merasa kesal dan benci pada nama itu.
“Jadi ini maksud Yoochun Oppa dengan suasana hatiku?”Tanya Ri.
Aku minta kau menghindarinya jika bertemu dengannya. Oiya, seharusnya aku menjadi Ketua bersama dengan Yonghwa di acara kolaborasi Seni Tari dan Musik. Tapi aku memilih tidak mau dengan alasan focus dengan kompetisi bersama Ho Won. Artinya kau akan sering bertemu Ho Won.
Dikampus aku mempunyai ruang pribadi untuk berlatih. Ada di lantai 2 didekat ruang tari umum. Jika kau mau tahu jadwalku, kau bisa melihat dibuku agenda yang ada di dalam tas.
Kau harus tampil menarik saat pergi ke kampus. Tidak berlebihan, hanya maku up tipis dan pakaian yang trendy dan juga tidak berlebihan. Kau bisa melihat semua koleksi bajuku di lemari, dan aksesorisku di lemari kaca.
Ri menoleh dan mendapati sebuah lemari besar berwarna hitam, dan disampingnya sebuah lemari kaca yang didalamnya banyak pernak-pernik warna-warni.
“Matilah aku”Gumamnya.
Kau harus ingat, aku suka memakai celana jeans mini, dan kaus kebesaran. Oh, kau juga harus tahu, koleksi sepatu ketsku. INGAT! Kau harus berpakaian yang menarik dengan warna yang tidak bertabrakan.
“Bagaimana aku bisa?”Tanyanya.
**********
Ri mengambil laptop Ra Chel yang ia letakkan di meja. Ia harus mencari video-video yang pernah dikatakan Ra Chel, jika ia mau menjadi Ra Chel secara penuh.
Ri membolak-balikkan benda berwarna silver dengan logo buah apel yang telah digigit di ujungnya itu. Ia kemudian teringat saat Ra Chel menunjukkan laptop itu dan membukanya. Ri langsung membuka seperti yang dipraktekkan Ra Chel.
“Ah tapi Ra Chel belum sempat mengajari cara memakainya. Nan eotthokhae?”Gumamnya.
Ri mencoba menyalakan dengan memencet-mencet tombol keyboard secara asal. Namun tak juga menyala, membuatnya mendesah kesal.
Sreeeeekkkkkk…..
Pintu kamar terbuka, Ri menoleh dan mendapati Yoochun masuk kekamarnya.
“Oppa?”Panggilnya.
“Apa yang sedang kau lakukan?”Tanya Yoochun sambil menghampiri Ri yang sedang memegang laptop.
“Ah? Ini?”Tanya Ri yang sebenarnya bingung menjawab apa.
Tak mungkin kan ia bilang kalau tak mengerti cara menyalakan benda ini?
Tapi untuk bagaimana caranya kau bisa bertanya pada Yoochun Oppa, kakak lelakiku. Tapi kau jangan bilang kalau tidak tahu caranya, itu sama saja membuat curiga.
“Emm Oppa, bisa kau check laptopku? Dia tak mau menyala”Ucap Ri.
“Jinjja? Coba kemarikan”Ucap Yoochun lalu menerima laptop itu.
Yoochun mencoba menyalakan secara normal dan tentu saja Ri memperhatikannya.
“Laptopmu tidak apa-apa, bisa dinyalakan dengan normal”Ucap Yoochun yang sedang mencoba beberapa aplikasi.
“Jeongmalyo? Tapi tadi aku coba menyalakan tak mau menyala. Lalu kemarin, internetnya tidak bisa digunakan. Apa kau tahu itu kenapa?”Tanya Ri.
“Internetnya tidak bisa?”Tanya Yoochun.
Ri mengangguk.
Lalu Yoochun mencoba mengutak atik dan ternyata bisa.
“Mungkin kau lupa mengaktifkan wifinya”Ucap Yoochun.
“Tapi aku sudah menyalakannya Oppa”Dusta Ri.
Wifi? Benda apa lagi itu?
“Coba kemari, kau pasti lupa”Ri mendekat dan memperhatikan kursor.
“Ini, kau belum menyalakannya”Ucap Yoochun lalu mengklik connect.
“Aaaaa… ne, aku lupa tadi. Pantas saja”Jawab Ri.
Ternyata begitu. Gumam Ri dalam hati.
“Oppa, aku sedang ingin mencari video tari. Aku ingin mempelajari beberapa tari lagi. Bisakah kau mencarikannya yang menurutmu bagus?”Tanya Ri.
“Mwo? Bukankah kau lebih mengerti tentang tari dan dance?”Tanya Yoochun heran.
Mati aku, umpat Ri.
“Itu…. Kan aku hanya ingin meminta pendapat orang lain apa tarian itu cocok atau tidak. Makanya aku memintamu mencarikan video yang cocok untukku”Jawab Ri.
Yoochun menatap Ri bingung. Bingung dengan jawabannya. Biasanya Ra Chel yang ia kenal tidak pernah suka jika orang lain mengomentari tarinya jika ia belum selesai membuat gerakan.
“Baiklah”Ucap Yoochun akhirnya.
Ri tersenyum senang.
Yoochun mulai mencari beberapa video tutorial dance dan beberapa video dance dari beberapa Negara untuk adik manisnya ini pelajari lalu mengunduhnya. Ri tak pernah melewatkan Yoochun, ia terus memperhatikan bagaimana caranya menggunakan laptop, memakai internet dan mengunduh Videonya.
“Ini, sudah beberapa. Ini yang bagus menurutku”Ucap Yoochun sambil menunjukkan beberapa Video yang telah ia unggah.
“Gomawoeyo Oppa”Jawab Ri.
“Ah aku baru ingat. Aku kemari punya tujuan. Gara-garamu aku jadi lupa, huh”Gerutu Yoochun.
“Kekeke Mianhaeyo Oppa”Jawab Ri.
“Tentang yang kutanyakan di meja makan…..”
“Ah itu tidak apa-apa. Aku sudah baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir”Potong Ri.
Yoochun terkejut, namun kemudian ia tersenyum manis dan memeluk Ri dari samping. Ri pun menyandarkan kepalanya di bahu Yoochun.
Ah nyamannya, jadi seperti ini mempunyai seorang Kakak? Gumam Ri dalam hati.
“Jangan pernah menangis lagi. Oppa dan Eomma sangat khawatir. Dan mulai sekarang, setiap lelaki yang dekat denganmu harus kau kenali padaku”Ucap Yoochun.
“Mwoya?”Tanya Ri.
“Aku akan menyeleksinya supaya mereka tak akan bisa macam-macam padamu”Jawab Yoochun.
“Tidak perlu Oppa. Aku bisa jaga diriku sendiri”Balas Ri.
“Kau tetap harus memberi tahuku. Titik.”Balas Yoochun.
Ri mendengus kesal.
“Ya! Ya! Jangan cemberut seperti itu”Ucap Yoochun.
“Aku tidak perduli”Balas Ri.
“Jadi kau tidak perduli jika Oppa dan Eommamu khawatir?”Tanya Yoochun lembut.
Ri menoleh, menatap Yoochun.
“Bukan itu maksudku”Jawab Ri.
“Aku hanya tidak ingin kau menangis seperti itu lagi. Itu pertama kali kau menangis sampai seperti itu hanya karena seorang lelaki. Jadi aku tak mau kau mengalaminya lagi”Balas Yoochun tulus.
Ri jadi tak tega, kemudian ia memutuskan untuk menyembunyikan sifat pembangkangnya disini.
“Baiklah. Mianhaeyo Oppa”Ucap Ri mengalah.
Yoochun tersenyum kemudian mengangguk. Kemudian tatapannya beralih ke rambut Ri yang berwarna cokelat terang dan sedikit ikal.
“New hair?”Tanyanya.
“Mwo?”Tanya Ri.
Dia berbicara apa? Tanya Ri dalam hati.
“Rambutmu baru?”Tanya Yoochun.
“Ah, ne Oppa. Eotthae? Yeoppo?”Tanya Ri.
“Yeoppo, keunyang, sedikit ada yang kurang. Tapi aku tak mengerti soal ini, kau bisa bertanya pada Eomma”Jawab Yoochun.
Ri mengangguk-angguk.
“Baiklah, sebaiknya kau tidur. Kau besok ke kampus bukan?”Tanya Yoochun.
“Ehmmm… neeee”Jawab Ri.
“Selamat malam”Ucap Yoochun.
“Tidur yang nyenyak Oppa”Balas Ri lalu mencium pipi Yoochun.
Yoochun mengacak rambut Ri kemudian bangkit dan keluar dari kamar.
“Besok harus ke kampus? Aih, bagaimana ini?”Tanya Ri.
********
Paginya, setelah sarapan, Ri meminta Park Mira untuk memilihkan baju dengan alasan ia bingung memakai apa. Dan dengan senang hati Park Mira mengiyakan walaupun sebelumnya tertawa. Karena seorang Ra Chel bingung ingin memakai baju apa.
“Hari ini jadwalmu apa saja?”Tanya Eomma.
Jadwal? Ah agenda! Di tas! Ucap Ri dalam hati kemudian mencari tas.
Setelah menemukan tas di atas meja belajar, ia membukanya dan menemukan sebuah buku agenda dengan gambar mahkota. Ia membuka agenda itu dan mencari jadwal hari ini.
“Ah, aku hari ini ada dua kelas lalu bertemu Miss Jenn dan latihan”Ucap Ri.
Park Mira mengangguk kemudian mulai memilah baju yang kira-kira sesuai dengan jadwal.
“Coba yang ini”Ucap Park Mira sambil menyerahkan sebuah baju kemeja abu-abu selutut bergambar tengkorak di sisi punggungnya, lalu tanktop putih dan celana jeans biru yang sedikit potongan-potongan di lututnya.
Ri mengambilnya, kemudian pergi ke toilet untuk mengganti pakaiannya. Setelah itu ia mengaca.
“Pakaian macam apa ini?”Tanyanya saat melihat celana jeans yang bolong di lututnya.
Kemudian ia keluar, mendapati Park Mira yang sedang berdiri didekat lemari kaca yang berisi aksesoris.
“Bagaimana Eomma?”Tanya Ri.
Park Mira berdiri dan menghampiri Ri. Ia membuka kancing kemeja.
“Begini lebih bagus, kau kan sudah memakai tanktop didalamnya”Ucap Park Mira lalu memandang Ri dari atas sampai bawah.
“Lalu lengannya dilipat, dan kau pakai ini”Ucap Park Mira lalu memakaikan bracelet dengan bandul mahkota dan bunga anyelir yang berukuran sedang.
Ri menatap mahkota itu dan merindukan istananya, Ayahnya dan dunianya.
“Cantik”Gumamnya.
“Kau yang memakai, sudah pasti cantik. Sekarang, kita pilih sepatu yang akan kau pakai”Ucap Park Mira.
Ia lalu menghampiri deretan sepatu yang tertata rapi di rak. Sementara Ri masih memandangi Bracelet cantik itu.
“Coba kau pakai yang ini”Ucap Park Mira sambil memegang sepatu kets berwarna hitam putih.
Ri tersadar dan segera mengambil sepatunya, lalu memakainya.
“Chaaa… kau sudah cantik. Sekarang, saatnya pergi kekampus. Oppa sudah menunggumu diluar”Ucap Park Mira.
Ri mengangguk kemudian mengambil tas.
Ia keluar rumah diantar Park Mira. Sebelum pergi, Ri mencium pipi Park Mira, lalu masuk ke mobil dan menuju kampusnya.
To be Continued