Siang hari yang cerah. Seungri sangat senang hari ini karena ia bisa bermain poker bersama teman-temannya di pojok kelas, di bangkunya pastinya. Ia senang karena tidak ada hantu yang duduk di sebelahnya.
Keramaian beberapa murid laki-laki yang sibuk bermain itu memang sangat menganggu. Mereka semakin senang saja karena saat ini jam pelajaran sedang kosong.
“Yak aku menang! Nanti kau traktir aku di kantin!” kata Dong Wook sambil melempar kartu yang dipegangnya.
“Tidak! Tidak! Kita ulangi lagi!” Seungri tidak terima. Ia mengumpulkan kartu dan mengocok ulang.
“Silahkan saja,” Dong Wook tetap tenang. Dan permainan kembali dimulai, masih dengan sorak-sorai mereka.
“Lee Seungri,” panggil seorang murid laki-laki yang mendatangi tempat ramai itu. Mereka terdiam sejenak melihat siapa yang datang.
“Ya?” Seungri bingung. Ia belum hafal semua teman sekelasnya dan tidak mengenal orang ini.
“Ambil kapur untuk papan tulis,” suruhnya.
“Ha? Kenapa aku?”
“Sudah sana cepat! Kau itu murid baru!” kata Dong Wook, juga dengan persetujuan murid lainnya. Mereka pun membubarkan diri seiring dengan perginya Seungri.
“Jadi begini ya, nasib murid baru? Disuruh-suruh terus!” Seungri mengeluh. Tadi ia harus mengganti kapur tulis, sekarang, sepulang sekolah, ia harus menyapu kelas hingga bersih. “Memangnya dia siapa sih? Mentang-mentang ketua kelas lalu boleh menyuruh seenaknya? Dasar, sebentar lagi kau akan kukudeta!”
Bermenit-menit berlalu dalam sepi. Hanya terdengar suara sapu yang digunakan Seungri, juga bangku-bangku yang ia geser. “Yak sudah sele... Haaah!” Seungri hampir saja pingsan. Ia melihat sesosok berambut panjang sedang mencari sesuatu di bangkunya, di pojok kelas.
Thanks sudah baca. Boleh minta komennya?
Aku pengen ada nuansa romance di sini, tapi belum dapet feelingnya. Enaknya gimana ya?
(>///<)/