Seungri bergulung-gulung di kasurnya malam ini. Ia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan hari pertamanya bersekolah setelah bertahun-tahun lalu pindah ke Inggris. Hari yang sangat mendebarkan sekaligus aneh baginya. Tak ada pilihan lain, ia segera menemui Ayahnya yang sibuk di ruang kerjanya.
“Appa!” Seungri membuka pintu keras-keras dan cukup mengagetkan.
“Sudah kau kerjakan PR-mu?” tanya ayahnya tanpa mengalihkan matanya dari komputer. Ayahnya bekerja sebagai jurnalis dan sudah pekerjaannya mengetik terus menerus.
“Appa, aku mau pindah sekolah saja. Sekolah itu tidak terlalu asyik!”
“Hah? Memangnya ada apa di sana?”
“Pokoknya besok aku tidak mau sekolah!”
“Jangan seperti anak kecil begitu Seungri. Memangnya kau lupa cara berbahasa Korea?” ayahnya berpikir karena terlalu lama tinggal di Inggris, Seungri sudah tidak bisa lagi berbahasa korea dengan baik dan benar lagi.
“Bukan begitu, Appa,”
“Memangnya kau dibully?”
“Tidak mungkin! Mana ada yang berani melakukan itu!”
“Ya sudah. Jangan minta pindah sekolah. Memangnya itu murah?”
Tidak ada gunanya melakukan ini. Ya sudah. Seungri menerima saja. Bukankah ini masih hari pertamanya bersekolah? Sangat aneh kalau dia tiba-tiba pindah. Lagipula, seperti kata teman-temannya tadi, gadis itu sering bolos sekolah. Baguslah, pasti setelah ini dia akan baik-baik saja.
Lanjut?