home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > School Ghost

School Ghost

Share:
Author : mumutaro
Published : 30 May 2014, Updated : 18 Jul 2014
Cast : bigbang, YG ent, fictional character
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |38909 Views |9 Loves
School Ghost
CHAPTER 10 : The Class Leader

Malam itu lagi-lagi Seungri tidur dengan gelisah. Pikirannya masih saja tertuju pada kejadian di sekolah tadi sore. Seungri masih mengingat dengan jelas salah satu mata bulat gadis itu menatapnya dengan tajam.

            “Kukutuk kau jadi batu!!” Seungri mendengar gadis itu menggumamkan sesuatu.

            “Tidaaakk!!” teriak Seungri dan ia menyadari kalau ia sudah terjatuh dari tempat tidur.

            “Astaga, mimpi buruk,..” ia mencoba bangkit. Mimpi buruk tadi serasa begitu nyata baginya. Lupakan saja, pikirnya. Ia melihat jam dinding, sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.

 

XXX

 

            Di sekolah, luar dugaan Seungri, gadis itu—yang ia belum tahu namanya—ternyata tidak membolos. Mungkin selama buku yang ia cari tidak ditemukan, ia akan masuk sekolah terus. Ini gawat. Lagi-lagi Seungri hanya bisa membisu di sebelahnya, terutama saat teringat mimpi buruknya semalam. Mengerikan.

            “Rupanya tidak ada yang bisa menjawab soal nomor 3 ya,” kata Pak Guru di depan kelas. “Ji Yong? Apa kau bisa?” tanya Pak Guru pada ketua kelas yang duduk di barisan depan.

            “Belum pak,” ia masih menulis di bukunya.

            “Oh iya, murid pindahan yang pintar, kau pasti bisa mengerjakan ini,” Pak guru menatap ke pojok kelas. Rupanya Seungri sudah menjadi murid favoritnya. Ji Yong yang duduk di depan ikut menoleh ke arah yang sama dengan tatapan sinis. Ia tahu kepintaran Seungri kemarin akibat bantuan seseorang di sebelahnya.

            Seungri gugup. Ia sedikit melirik ke buku tulis di dekatnya, namun dengan sigap, gadis di sebelahnya menutup buku itu. Kali ini dia tidak mau membantu Seungri.

            “Saya... tidak bisa pak,” jawab Seungri malu-malu.

            “Tidak mungkin, ini soal yang setipe dengan yang kemarin,” kata Pak Guru lagi.

            “Mm...,”

            “Saya saja Pak!” seorang murid perempuan yang rambutnya dikuncir dua mengacungkan tangan.

            “Ya sudah, kamu saja Dara,”

            Untuk ke sekian kalinya Seungri merasa tertolong.

 

XXX

 

            “Siapa sih yang duduk di depan itu?” tanya Seungri saat di kantin.

            “Ji Yong? Ketua Kelas?”

            “Oh itu namanya,” cibir Seungri, “enak saja dia menyuruhku piket lagi pulang sekolah nanti!” gerutunya.

            “Hahaha, kasihan,” teman-temannya tidak peduli dengan penderitaan Seungri.

            “Sepertinya dia tidak suka sekali padaku,” ujar Seungri lagi.

            “Hah?”

            “Dia selalu menatapku dengan sinis! Kalian lihat saja sendiri,”

            “Mungkin karena dia mengira kau murid yang pintar,”

            “Maksudnya?”

            “Dia peringkat pertama di kelas, dan sudah pasti menganggap semua murid pintar sebagai saingan,”

            “Kukira peringkat pertama di kelas kita si Medusa itu?”

            “Seandainya dia rajin masuk sekolah pasti dia jadi peringkat pertama. Si Medusa itulah saingan terberat Ji Yong, mereka berdua pernah bersaing di olimpiade matematika,”

            “Dan pemenangnya?”

            “Tentu saja Ji Yong, karena Medusa itu terlalu banyak diam,”

            Seungri merasa tidak senang kali ini. Ia berharap medusa itu saja yang mengalahkannya.

            “Dia itu sangat gila matematika, makanya otaknya tidak waras,” bisik yang lain.

            “Hahaha, kau benar!” timpal yang lain.

            “Tidak waras bagaimana?” tanya Seungri.

            “Di sekolah ini hanya dia yang berani bicara dengan Medusa!”

            “Hah?” Seungri terkejut lagi. Kalau Ji Yong yang pertama kali berani bicara dengan Medusa, pasti dirinya-lah orang tidak waras kedua karena dia juga bicara dengan Medusa juga. Ah, sekolah ini sungguh aneh!

            Seungri berjalan kembali ke kelas, meninggalkan segerombolan temannya yang masih ingin makan di kantin. Tapi tak ada salahnya ia berkeliling sekolah dulu, karena ia belum terlalu mengenal tempat ini.

            Perpustakaan, toilet, UKS, kelas-kelas, laboratorium, lapangan, aula, ... semua sudah Seungri amati. Kali ini ia berjalan di lorong tanpa tujuan yang jelas, ingin mengetahui ruangan apa yang ada di ujung. Tempat loker ternyata. Baru saja menyadari tempat itu, Seungri kembali terkejut. Ia melihat Medusa ada di sana! Ya! Medusa! Tidak salah lagi. Jaket hitam kumal itu pasti hanya dia yang punya, dan rambut hitam panjang yang hampir mencapai pinggang dan sangat kusut itu, tidak salah lagi.

            Tapi anehnya, ia sedang berbicara. Baru pertama kali ia melihatnya bicara setidaknya dengan manusia, bukan jendela. Tidak salah lagi, itu Ji Yong. Memang benar kata mereka, otaknya sedikit tidak waras karena berani bicara dengan Medusa.

            “Aku menemukan bukumu di laci. Kukira tertinggal, makanya kusimpan,” kata Ji Yong yang memberikan sebuah buku sketsa bercover hitam. Medusa menatapnya dengan aneh.

            “Maaf, aku juga melihat gambarmu,” kata Ji Yong tenang. Medusa menerima buku itu, ia tidak terlalu senang ada orang melihat gambarnya tanpa izin.

            “Gambarmu bagus, bagaimana kalau kau bergabung dengan klub seni?” tanya Ji Yong ramah.

            Medusa tidak menjawab. Ia memasukkan buku itu ke lokernya dan berjalan menjauh. Seungri cepat-cepat bersembunyi melihat Medusa berjalan ke arahnya.  “Baguslah bukunya sudah ketemu, dia tidak akan mengganggu hidupku,” gumam Seungri.

            “Sedang apa di situ?” suara Ji Yong mengagetkan Seungri.

            “Apa urusanmu hah?” Seungri tidak senang dilihat seperti itu.

            “Jangan lupa hapus papan tulisnya,” kata Ji Yong seraya berjalan menjauh. Lagi-lagi Seungri hanya bisa menggerutu.

 

 

 

Don't be a silent reader please ><

kutunggu love dan commentnya  

 

^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK