Hee Min POV
Apa yang baru saja ia bilang ? Ia menyukaiku ? pasti ada kesalahpahaman besar disini. Bagaimana ia bisa bilang kalau ia menyukai ku ? kami bahkan belum genap 1 tahun saling mengenal, dan sekarang ia tiba- tiba mengatakan kalau ia menyukaiku ?
“ Park Sang Hyun- ssi, kau pasti bercanda bukan ?” ucap ku mencoba meluruskan. Ia hanya mengendikkan kedua bahunya sebagai jawaban.
Ini semua mustahil, aku tak ingin terkibat hubungan semacam ini lagi dengan namja manapun. Berkat Doo Joon Oppa, ia meninggalkan luka mendalam yang tak bisa ku obati bagaimanapun caranya. Berat rasanya menanggung semua ini, tanpa bisa menceritakannya pada orang lain.
“ Sudahlah, jangan pikirkan lagi perkataan ku. Anggap kau tak pernah mendengar nya.” Sambil menutupi pelan tubuhku dengan selimut “ kau harus tidur untuk memulihkan kesehatan mu, baru besok kau boleh kembali pulang.”
“ keunde ..”
“ Besok siang aku akan menjemputmu, jadi jangan coba- coba kau melarikan diri dengan taxi. Aku pulang dulu, Jalja ..” pamitnya tergesa- gesa.
Bagaimana bisa ia menyuruhku untuk melupakan ungkapan perasaannya tadi ? Apa ia menganggap sepele hal itu, sehingga ia bisa mengucapkan pada Yeoja manapun yang ia sukai ?
semakin aku mendalami, semakin berat kepalaku. Lambat laun kedua mataku berangsur- angsur mulai terasa berat dan tak bisa diajak kompromi lagi. Rasa kantuk melanda dengan hebat, tanpa bisa kutahan aku mulai terpejam. Sebelum pandangan ku memburam, sempat kulihat siratan bayangan Hyuk Jae sedang berbicara dengan salah satu perawat sembari menunjuk ke arah tempat aku tidur sekarang. Apa yang ia lakukan ?
Hee Min POV end
Keesokan harinya, Hyuk Jae datang ke kantor lebih pagi daripada biasanya. Langkah nya kian cepat seiring dengan semakin dekat ia menuju kantor Doo Joon. Ia menarik nafas panjang sejenak saat berdiri mematung didepan pintu kantor Doo Joon, sebelum akhirnya memantapkan hati memasuki kantor Doo Joon.
Doo Joon saat itu tengah menekuni tumpukkan kertas- kertas laporan dari sekretarisnya. Tangan kanannya yang memegang Bolpoint, menari- nari dengan lincahnya diatas lembar buram membentuk tanda tangan seperti ukiran huruf "B".
Doo Joon POV
Knock .. knock ..
“ Masuk ..” sahutku tanpa mengalihkan pandangan ku dari kertas- kertas kerja yang ada di meja
“ sajangniem ..” panggil Hyuk Jae, yang langsung kukenali dari nada bicaranya.
“ Apa yang membawamu kemari ? bukankah ini sudah melebihi jam kerjamu” tanyaku lagi sambil tetap menekuni laporan kerja yang ada dihadapan ku
“ saya hendak melaporkan sesuatu ?” ucapnya ragu. Akhirnya aku mengadahkan kepalaku, lalu menatapnya dengan tatapan serius.
“ Apa yang mau kubicarakan ?” kuletakkan bolpoint yang sedari tadi kupegang, lalu menyandarkan punggungku kursi kerja sambil menyilangkan kedua tanganku di depan dada.
“ Ini tentang Hee Min aggashie ..”
‘DEG’
Jantung terasa nyeri saat mendengar nama itu, nama yang sudah lama tak kudengar. Kenapa tiba- tiba Hyuk Jae hendak melaporkan ini ? memangnya apa yang sedang terjadi dengannya ?
“ Me .. memangnya apa yang terjadi ?” tanyaku gengsi
“ Tadi saya bertemu dengannya dirumah sakit.” Rumah sakit ia bilang? Apa separah itukah kondisi Hee Min sekarang ?
“ Saat saya tanya kenapa ia bisa disana, ia bilang ia sedikit kelelahan. Lalu...” Hyuk Jae menggantung perkataan nya, seolah ia terusik dengan perkataan nya sendiri.
“ Apa ?!” desakku tak sabar
“Ternyata ia masih mempertahankan bayi anda sajangniem.” lanjutnya “ Tiba- tiba datang seorang namja yang memanggilnya dengan sebutan YEOBO. Saya sedikit terkejut. Karena saya tak yakin, saya kembali ke rumah sakit lalu meminta formulir perwalian. Apa anda tahu apa yang saya dapatkan ? di kolom Suami tertulis nam Park Sang Hyun. Ini formulirnya."
Dengan tangan bergetar, Hyuk Jae memberikan Formulir itu padaku. Dengan kasar kusambut, lalu bergegas membaca formulir tersebut. Benar apa yang Hyuk Jae katakan, di kolom suami tertulis nama Park Sang Hyun. Sebegitu cepatkah Hee Min melupakan ku ? aku bahkan belum bisa menghilangkan ia dari benakku, ia sudah menikah ?
“ sajangniem .. sajangniem ..” panggil Hyuk Jae menyadarkan lamunan ku “ Gwenchassimnika ?"
“ Oh ? Oh, gwenchanayo. Kau boleh pergi.”
“ ahh .. 1 lagi, usia kandungan Hee Min sekarang sudah memasuki 7 bulan. Sajangniem, jika anda benar lelaki sejati anda seharusnya bertanggung jawab atas apa yang telah anda perbuat bukan ?”
“ mworago ?”
“ Anda tidak seharusnya takut dengan ancaman kecil dari wajang-niem. Jika anda benar mencintainya, maka ancaman kecil seperti itu bukan masalah kan. Tanpa warisan pun, anda masih bisa hidup dengan segala kepintaran yang anda miliki.” ia menghela nafas sebentar sebelum melanjutkan perkataan nya “ Keputusan anda untuk meninggalkan Hee Min aggashie demi warisan ? saya pikir itu tindakan pengecut. Saya harap anda tidak menyesalinya, sajangniem. Kalau begitu, saya permisi.”
Ucapan nya begitu tegas, baru kali ini aku melihat Hyuk Jae seperti ini. Meski panjang lebar, perkataan nya ada benarnya juga. Apa aku ini lelaki sejati ?
Doo Joon POV end
Hee Min berjaan tertatih karena paha nya masih terasa nyeri akibet tergelincir kemarin. Dengan sabar, Sang Hyun memegangi kedua tangan Hee Min sambil mengiringi langkah kecil Hee Min.
“ Bukankah seharusnya kau tak perlu menjemputku. Kenapa akau tetap menjemputku.” Ucap Hee Min tak enak
“ Eiii, lagi- lagi kau mengeluarkan kata- kata mutiaramu. Bukankah aku semalam sudah berjanji untuk menjemputmu, lelaki sejati selalu menepati janjinya.”
“ Tapi bagaimana kalau kau sibuk ? ini sama saja aku menganggumu bukan ?”
“ aku sedang tidak sibuk, sungguh.” Sang Hyun meyakinkan " Ah, Tetangga lain sudah tau kalau kau mengandung."
Hee Min langsung mengatupkan bibirnya yang membuka. Sang Hyun merasa bersalah
“ Apa pernah kau melihat orang yang menyimpan rahasianya sampai mati ?” tanya Sang Hyun dengan tajam “ Tidak bukan, bagimanapun juga mereka akan tahu. Cepat atau lambat.”
“ Park Sang Hyun- ssi ....” Hee Min memanggil dengn nada memelas. Namun hanya dibalas Sang Hyun dengan sorot matanya yang tajam namun meneduhkan hati.
“ Apa kau mau mampir sebelum pulang ? misalnya supermarket atau kemana ?” Sang Hyun mengalihkan pembicaraan
Hee Min lalu teringat Han Seok, “ Antarkan aku ke TK Heomdo.”
“ TK Heomdo ? apa kau mau menjemput Han Seok ?” tanya Sang Hyun heran yang dijawab anggukan cepat oleh Hee Min “ Keurae, setelah itu kau mau kemana ?” tanya Sang Hyun lagi
Namun Hee Min tak menggubris pertanyaan Sang Hyun dan berdiri mematung tak jauh dari mobil Sang Hyun yang terparkir. Matanya nyaris tak mengerjap saking terkejutnya. Sang Hyun yang keheranan mengikuti arah pandangan Hee Min yang mengarah pada seorang namja bertubuh tegap memakai setelan hitam putih tanpa dasi dan kerah atas terbuka. Namja itu tersenyum simpul sambil memasukkan kedua tangannya kedalam kantung celana.
“ Nuguya Hee Min- ssi ?” tanya Sang Hyun kebingungan
“ Dangsin ..” Hee Min berucap lemah
“ Annyeong ...” melangkah pelan mendekati Hee Min yang masih juga berdiri mematung. Tangan Sang Hyun mengepal keras, berjaga- jaga.
“ Lama tak bertemu, Chagi-yah ...”
“ Doo Jon Oppa ..”