home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > CAN READ YOU

CAN READ YOU

Share:
Author : munzioezy
Published : 02 Mar 2014, Updated : 23 Nov 2015
Cast : Lay EXO, Eunji A-Pink, Kris Exo, and other
Tags :
Status : Ongoing
6 Subscribes |177372 Views |14 Loves
CAN READ YOU
CHAPTER 20 : This Is Not A Date

     "Kau-dari-mana-saja?" Tanya Sehun menggunakan bahasa isyarat ke arah Eunji yang baru saja datang di rumah. Namja itu sedang duduk di sofa ruang tamu, sambil mengelus-ngelus seekor kucing anggora di pangkuannya, Pusi.

      Melihat Eunji datang, Pusi langsung mengeong pelan dan melompat dari pangkuan Sehun, berjalan mendekati Eunji. "Dari taman. Oh.... Pusiiii kucingku yang manisssss" Jawab Eunji sambil menggendong Pusi ke pelukannya.

        Ia juga melemparkan tiket bioskop film The Technicians yang diberikan Kris beberapa waktu lalu begitu saja di atas meja ruang tamu.

       Sehun tertarik dengan tiket bioskop yang barusan di lempar Eunji, ia lalu menepuk Eunji dan berkata menggunakan bahasa isyarat, "Beruang-kutub-itu-mengajak-mu-nonton???" Tanyanya heran.

        "Ne, dan kau jangan bertanya apakah dia menyukaiku? Itu mustahil! " Tukas Eunji cepat sambari duduk di sofa di samping Sehun, "Aku juga tidak tahu, apa yg ada dipikiran namja tonggos itu, Sehunie~ kau kan tahu Kris itu sangat membenciku. Walaupun aku sudah rela datang ke pertandingan basketnya kemarin. Namja itu tetap saja dingin, dan.... ...."

       "Dan-kenapa?" Tanya Sehun

       Eunji tidak melanjutkan kata-katanya, yeoja itu jadi ingat kejadian yang terjadi setelah Kris berhasil memenangi pertandingan basketnya melawan tim CAS beberapa waktu lalu....

       flashback- (chapter 18 – babak kedua pertandingan)

            Kris pun ikut tersenyum melihatnya, tersenyum lebar menatap Eunji. Yeoja itu, apakah karenanya akhirnya timnya bisa menang? Entah kekuatan dari mana yang Kris dapatkan karena yeoja itu.

                “GOMAWWWO!!!!!”  Teriak Kris dari arah lapangan kearah Eunji.

                Eunji pun membalasnya, “NEE!!! KAU KEREEEN!!!”

                Kris pun lalu tersenyum lebar lagi kerah yeoja itu.

                Eunji pun terdiam, deg! Hati yeoja itu bergetar saat melihat Kris yang tersenyum untuk pertama kalinya kerahanya. Namja dingin itu kini tersenyum dengan hangat kearahnya. Sehangat sekaleng kopi hangat yang tadi di belinya di vending machine.

                Flashback end-

                “Dan- apa?” Tanya sehun lagi sambil mengerak-gerakan tanganya cepat kearah Eunji yang hanya melamun. Namja itu juga menepuk-nepuk pundak kakaknya agar membuat Eunji sadar.

                Eunji langsung tersorantak kaget, ia lalu menoleh kearah Sehun, “Sehunie~ apa yang akan kau lakukan jika seorang yeoja yang kau sukai telah membuatmu senang dan meraih sesuatu yang telah kau impikan?”

                Sehun mengerutkan keningnya mendengarkan pertanyaan aneh dari Eunji, “Kenapa -kau bertanya –seperti- itu?” Tanya sehun sambil memincingkan matanya curiga kearah kakaknya.

                Jangan-jangan kakaknya ini sudah menyukai beruang kutub itu!­ – Pikir Sehun

                “Ya! Aku kan hanya bertanya saja!! Kalo kau tidak menjawabnya!! Aku tidak akan memasak masakan makan malam untukumu!!” Ancam Eunji  sambari berlalu dari hadapan Sehun.

                Sehun lalu menarik badan Eunji kembali untuk duduk di sofa ruang tamu, ia ketakutan Eunji tidak akan memasak masakan makan malamnya dan membuat Sehun kelaparan...

                “Ne!! Baiklah- aku – akan-jawab!!” Kata Sehun cepat. “Tentu-saja-aku-akan-senang-sekalih-apalagi-jika-dia-sudah-membuatku-senang!”

                “Oh, Jinja?” Eunji membulatkan mulutnya. Ia lalu membayangkan senyuman manis Kris  yang dilemparkan ke dirinya saat di tengah lapangan setelah Kris baru saja memenangkan pertandingan basket.

                “Dan-aku-pasti-akan-sangat-sangat-berterimakasih-dengannya-karena-telah-membantuku-meraih-impianku....” Tambah Sehun lagi.

                Mwo? Berterimakasih! Pikir Eunji cepat. Ini semua telah dilakukan namja dingin itu kepadaku. Aku ingat dia dulu berteriak kencang kepadaku mengucapkan kata Gomawo!! Di tengah lapangan! Aapakah ini artinya? Kris telah..... menyukaiku????

                “Anio! Anio! Anio!!” Sahut Eunji cepat sembari mengeleng-gelengkan kepalanya cepat. Membuang pikiran itu jauh-jauh darinya. Sehun di sampingnya hanya mentapnya dengan heran. “That imposibble!!!!”

                “Apa-kau-benar-benar-tidak-jadi-pergi-dengannya-besok?” Tanya Sehun lagi penasaran karena kakaknya  tadi  berteriak-teriak sendiri mengucapkan kata Anio berulang kali.

                Yang ditanya hanya diam saja di sofa. Eunji lalu hanya menghela napasnya sambari merenggangkan tubuhnya di sofa empuk.

                Meooong.....

                Pusi kembali mengeong di pangkuannya, menggeliat dengan manja seperti minta di elus di kepalanya. Eunji lalu tersenyum dan mengelus kucing itu dengan lembut.

                “Wah, sepertinya kau terlihat sehat sekalih sekrang, Pusi. Apa yang telah membuatmu senang sekalih sih selama ini?” Tanya Eunji sambil mengangkat Pusi tinggi-tinggi  mendekat ke depan wajahnya.

                Meongg....Meong...Meooong.....

                Pusi masih terus mengeong di di pelukannya. Eunji jadi heran apa yang membuat kucing ini terus mengeong? Padalahkan ia sudah di beri makan??? Tidak seperti biasanya kucing ini berisik jika bukan karena kelaparan. Jadi apa yang membuat Pusi mengeong terus?

                “Omona....” Eunji tiba-tiba teringat sesuatu. “Apa kau ingin aku harus pergi dengannya? Kau ingin aku harus menyampaikan rasa terimakasihku karena ia telah menolongmu??”

                Eunji bertanya kearah Pusi, kucing itu seperti baru memberikan tahukan sesuatu yang penting kepadanya. Yah, tanpa Kris, Pusi tidak mungkin masih hidup sampai sekarang kan? Kris telah menyelamatkan nyawa kucingnya.

                Meong....

                Seperti menjawab pertanyaan Eunji, kucing itu lalu mengeong pelan dan mengelus-ngeluskan badannya ke arah Eunji.

 

**canreadyou**

               

                Lay melemparkan tas dan seragam sekolahnya yang baru dilepaskannya ke segala arah, mood-nya sedang tidak baik, setelah ia membaca pikiran Eunji di kajauhan sana. Lay tahu, yeoja itu sudah memastikan akan pergi meononton dengan Kris nanti.

  Namja itu kemudian membuka lemari dan mencari-cari kaos oblongnya, memakainya dengan cepat dan segera keluar dari kamar lagi.

                “Yixing....” Gi Nam berdiri di depan Lay ketika Lay membuka pintu kamarnya hendak ingin keluar. “Ada yang ingin aku bicarakan. Ayo ke ruang tamu sebentar...”

                “Mwo? Wae?” Tanya Lay ogah-ogahan mengikuti kakaknya menuruni anak-anak tangga untuk ke ruang tamu. Hari ini sepertinya Lay hanya ingin pergi latihan dance saja, untuk memperbaiki moodnya.

                Ini tentang masa depanmu Lay.... – Jrep pikiran Gi Nam yang Lay baca setelah kakaknya menatapnya sambil berdiri menunggunya di ruang tamu.

                “Cepatlah, dan hanja. Duduklah di sampingku...” Gi Nam menepuk-nepuk sofa di sampingnya, mempersilahkan Lay duduk untuk di sana.

                “Wae? Kenapa kalian begitu serius sih?” Lay duduk di sofa di samping Gi Nam. Melihat Lee Dea (Kakak Iparnya) dan Eomma ternyata ikut-ikutan duduk di sofa ruang tamu.

                “Apa harus aku yang bicara?” Tanya Gi Nam bingung kearah Eomma, melirik kearah Lay dengan sekilas.

                “Ne! Tentu saja, Lee Gi Nam! Kau yang harus memberitahukannya!” Kata Eomma.

                “Aiigoooo..... ta-ta-tapi....” Gi Nam mendesah pelan.

                Ini pasti berat jika harus aku yang mengatakanya ke Lay.... Jrep Gi Nam tampak begitu kuatir dari pikirannya yang Lay baca.

                “Palli! Aku  ada latihan dance sebentar lagi!” Sahut Lay kesel karena orang-orang di depannya tampaknya begitu berisik dan bingung hanya karena sibuk menentukan siapa yang bicara duluan.

                “Baiklah... Begini..... “ Gi Nam berujar pelan kearah Lay. Hyung nya tampak begitu serius menatapnya kearahnya. Lay jadi penasaran apa yang ingin mereka semua bicarakan? Apa segitu pentingnya kah?

 

**canreadyou**

 

                Kris berjalan di statiun kereta dengan santai, ia memakai setelan kemeja kotak-kotak berwarna merah yang bertulisakan angka 00 di belakang punggungnya, celana jeans hitam panjangnya menutupi kedua kakinya yang jenjang dan panjang. Namja jangkung itu kini nampak begitu tampan dan mempesona, terbukti dengan beberapa pasang mata di sekitarnya melihatnya dengan takjub bagaikan seorang model yang sedang berjalan dengan gagah di cat walk.

                “Masih jam 6 lewat 15 menit. Sudah kuduga aku terlalu cepat tiba disini! Ck!” Sahut Namja itu sambil melihat jam di pergelangan tangannya. Mengacuhkan beberapa perempuan di sekitarnya yang sedang mengambil photonya berkali-kali dengan ponsel mereka.

                Drrrtt!! Drrrtt!! Drtttt!!

                MOM BAWEL memanggil.....

                Kris memutar kedua bola matanya dengan malas.

                “Ada apa lagi dengan Mom, huh?! Setelah dia memaksaku datang cepat-cepat ke statiun kereta! Kini dia meneleponku?!” Gerutu Kris Kesel sembari mengangkat panggilan di ponselnya. “What’s Up Mom????

                “Dear, kau sudah di sana?” Tanya Mom dari ujung sebrang sana.

                “Ne, Aku sudah tiba disini lebih awal. Kalo saja yeoja jelek itu datang telat, aku akan pergi duluan ke bioskop!” Jawab Kris.

                “Aigooo!! Sabarlah sedikit! Kau berjanji dengannya jam 7 kan? Dia pasti akan datang. Ini kan baru jam hem.... jam 6 sore....”

                “Mom, tapi kau yang memaksaku untuk datang lebih awal ke sini! Ck!”

                “Yifan... kau itu seorang pria. Jadilah yang lebih awal datang saat berkencan. Iyakan?”

                “Kencan? Gosh! This is not a date!! We cant call this a.... DATE!!” Protes Kris cepat.

                Terdengar nada tawa terkekeh-kekeh dari ujung sebrang sana lewat teleponnya, tampaknya Mom begitu senang mendengar anak laki-laki semata wayangnya begitu gelagapan saat Mom menggodanya. “Well,  Kurasa kau hanya masih merasa malu-malu, Yifan.... then.... Happy Date togetherrr yaaalllll!!!! Byeeee seee youuuu love youuu....!”

                “Mom!! Wait a minute!!!” Kris berteriak kearah ponselnya.

                Tut...tut....tut....

                Tampaknya Mom sudah menutup ponselnya dengan cepat. Namja itu lalu memasukan kembali ponselnya ke saku kemejanya dengan gusar. Menunggu di bangku statiun kereta sambil mendengus. Menunggu seorang yeoja yang dipikirnya paling jelek sedunia....

 

**canreadyou**

 

                “Kurasa ini tidak cocok!” Eunji melepaskan sly merah pekat dari leher dan dibuang ke kasurnya. Tangannya lalu meraba kasurnya sambil tetap berdiri di depan cermin. “Apa sly ini cocok denganku?”

                Eunji melihat kearah pantulan kaca, dilehernya di lilit sly berwarna hijau rumput melingkar di sana. “Hem... kurasa tidak yah???”

                Braaaak!

                “Sehuniee!!” Kata Eunji sambil melihat kearah seorang namja yang masuk begitu saja ke kamarnya.

                Sehun hanya tersenyum sembari berjalan perlahan-lahan memasuki kamar noona nya yang begitu berantakan.  Pasalnya ia tidak mau menginjak pakaian Eunji dan pernak-pernik perempuan yang berserakan di atas lantai.  Tak hanya itu, Eunji juga sepertinya telah mengeluarkan seluruh sly di dalam lemari ke kasur.

                “Apa pakaian ini cocok untukku?” Tanya Eunji sembari berdiri mendekati Sehun.

Eunji kini memakai pakaian bertumpuk-tumpuk, ia memadankan kemeja pink berbahan tipis dan di lapisi dengan t-shirt merah longgar basseball yang bertulisan angka 88 di depannya. Yeoja itu juga memakai jeans hitam panjang, sedangkan ia juga memakai sepatu boots coklatnya.

                Sehun hanya mengangga melihat penampilan Eunji yang berbeda dari biasanya. Biasanya noona nya itu selalu awut-awutan dengan fashionnya kini? Ia tampak seperti cinderella yang berubah cantik dari upik abu yang bau.

                “Yaeppo!- aku-suka-penampilan-mu!” Sehun mengancungkan dua jempolnya kearah Eunji. “Memangnya-kau-ingin-kemana??- tumben-rapi-sekalih?”

                “Kau masih belum tau aku mau kemana?? Ya!! Tentu saja aku akan pergi menonton dengan si tonggos itu!” Jawab Eunji sambil menyelempangkan tasnya. “Baiklah aku akan pergi sekarang! Byeee!!!”

                Sehun hanya menatap kakaknya dengan heran, tidak percaya kakaknya akan jadi pergi juga dengan si beruang kutub itu. Jadi kamarnya berantakan hanya kerena Eunji begitu bingung dengan pakaian yang akan di pakainya? Jadi seniat itukah Eunji ingin pergi bersama Kris? Apa mereka itu berkencan sungguhan yah??! – Pikir Sehun bingung.

 

**canreadyou**

 

                “Yixing, tadi ayah menelepon kesini, dan dia bilang....” Gi Nam tidak meneruskan perkataanya. Namja itu lalu mendesah lagi di sofanya, “Eomma!!! Aku tidak bisa yang mengatakan ini ke Lay!! Kenapa harus aku yang mengatakan ini, eoh! Dia pasti akan memukulku karena tidak setujuh dengan ini!!” protesnya

                Lay memutarkan kedua matanya dengan malas, “Wae? Katakan saja! Tadi Appa bilang apa kepadamu??? Aku tidak akan memukulmu!” Kata Lay sambari menepuk-nepuk pundak Lee Gi Nam yang dari tadi masih berteriak-teriak gak jelas di sampingnya.

                Gi Nam menoleh kearah Lay dengan wajah yang terlihat begitu kasihan ke arah adiknya, “Ne! Baiklah! Baiklah! Tapi kau harus dengar baik-baik yang ku ucapkan! Arraseo?

                “Arra....” Jawab Lay singkat mengangguk-anggukan kepalanya, membalas tatapan kakaknya yang sedang serius melihatnya di sampingnya.

                Lay... maafkan aku....aku kasihan denganmu.... Jrep terdengar lirihan hati dari Gi Nam yang Lay baca.

                “Lay... ayah bilang tadi, dia ingin kau melanjutkan sekolah mu di Amerika sana....” Ujar Gi Nam hati-hati kearah Lay.

                “Mwo? Amerika??” Lay tercekat kaget tidak percaya, ia lalu melirik ke Eommanya untuk memastikan tentang hal ini, tapi dilihatnya Eomma hanya menunduk dalam-dalam mendengarkan permintaan ayahnya. “Waeyo? Aku kan betah disini....!”

                Lay masih mengingat saat Appa dan Eomma bercerai ketika ia berusia 5 tahun. Appa pergi ke Amerika dan menikahi perempuan lain dan menjadi pengusaha mabel furnitur sukses di sana. Lay tahu, dari pernikahan appa dengan perempuan itu, appa belum dikarunia anak. Maka tidak heran jika ayahnya masih menjalin komunikasi dengan Lay sampai sekrang. Apakah appa ingin Lay yang meneruskan bisnisnya??

                “Appa sedang sakit dan di rawat di RS California sekarang. Kurasa dia ingin kau menemaninya di sana....” Jelas Gi Nam

                Lay... kalau saja mereka mempunyai anak.... aku yakin appa mu tidak akan membawamu ke Amerika sana untuk menjadikan mu sebagai pewaris bisnisnya.... Lirih Eomma dari pikirannya yang sedang sedih saat Lay baca.

                “A-pa kau mau ke sana?” Tanya Gi Nam kearah Lay yang dari tadi hanya duduk diam memikirkan permintaan ayahnya di amerika sana.

                “Hyung.... A-aku.... kurasa......”

Can read you to be continued

 

Gomawo sudah di baca sampai sini!!1 :D

Tadinya sampat bingung mau melanjutkan ff ini bagaimana karena kehabisan ide...

Hiks!

Kalau suka, di komen dan kalau bisa di love yah!

For the silent reader : I SEE YOU!!

Mohon dukungannya!!

#bow

^O^v

Muenzy Oezy

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK