Ting! Tong!
Malam itu bel rumah Eunji terdengar, Eunji yang sedang sibuk mencuci piring di dapur berteriak kearah ruang tamu.
“Sehun ah!!!” Panggil Eunji ke adiknya yang sedang sibuk bermain PS.
Sehun yang merasa di panggil bergegas menemui kakaknya, Sehun sejak kecil mengalami bisu, tidak bisa berbicara dengan normal, namja itu menggerak-gerakan tanganya agar bisa berkomunikasi dengan Eunji.
“Ada apa?” Tanya sehun menggerakan tangannya di depan Eunji.
“Bisakah kau membukakan pintu rumah? Aku sedang sibuk mencuci piring!” Jawab Eunji tetap sibuk membilas piring-piring kotor di wastafel.
Sehun hanya mengangguk. Dengan patuh ia bergegas membuka Pintu rumah. Di lihatnya seorang pria tinggi yang berambut pirang berdiri di depan pintunya.
“Oh, Hai??” Sapa namja itu kearah Sehun.
Sehun hanya diam, ia lalu mengambil buku kecil di sakunya, dan menulis sesuatu di sana.
“Kau siapa?” Sehun memperlihatkan tulisan tersebut kearah namja di depannya.
Namja itu awalnya heran melihat sehun tidak berbicara dan memperlihatkan tulisan di buku kecilnya. Sedetik kemudian, ia sepertinya tahu sehun adalah seorang difable (penyandang cacat).
“Aku Kris... bisakah aku bertemu dengan Eunji?” Tanya namja itu yang bernama Kris kearah Sehun.
Oh.... jadi ini rupanya yang beranama Kris?! Yang membuat Eunji kemarin tersiksa di halte bus NAS seorang diri! Desis Sehun kesal. Ia tahu semuanya tentang Kris, saat kakak perempuannya itu menceritakan dari awal sampai akhir tentang namja di depannya ini.
“MWO?! APA URUSANMU DENGAN KAKAKKU?!” Tulisan Sehun besar-besar di buku catatan kecilnya sembari menampilkan muka angker kearah Kris.
“Ah... aku-aku hanya....” Kris melihat muka Sehun yang seperti preman merasa ketakutan, ada apa dengan namja ini?! Apa dia adeknya Eunji?! Pantas saja wajahnya agak sedikit jelek! – pikir Kris dongkol.
“Ya!! Sehun!! Kenapa kau tidak mempersilahkan tamunya masuk!!!” Eunji tiba-tiba nongol di depan pintu. Wajahnya begitu manis dan tersenyum, tapi langsung berubah 180 derajat ketika melihat siapa gerangan tamu di depan rumahnya.
“Ka-kau......”
“Oh, hai???”
**CANREADYOU**
Lay memain-mainkan spagetti di piringnya dengan garpunya. Kedua mata namja itu terlihat begitu kosong, seperti melihat sesuatu di kajauhan sana, yang terletak jauh menembus batas dinding rumahnya.
“Ya!! Kau ini kenapa?!” Gi Nam iseng melemparkan kotak tisu diatas meja kearah adiknya di depannya.
“Aiisssh!! Itu tadi sakit sekalih....” Lay mengelus-ngelus kepalanya yang tadi barusan di hantam kotak tisu.
“Akhir-akhir ini kau selalu terlihat murung! Kau ini kenapa, eoh? Oh jangan-jangan yeoja yang kau sukai itu....” Gi nam tidak meneruskan kata-katanya karena Lay di depannya langsung menjadi murung saat ia membicarakan tentang hal ini.
“ Aku tidak nafsu makan...” Ujarnya menyingkirkan jauh-jauh sepiring spageti di atas meja. “Aku mau ke kamar...”
Gi Nam melihat adik satu-satunya itu hanya melangkah gontai sambil menundukan kepalanya dalam-dalam. Lay manaiki anak-anak tangga meninggalkan ruang makan.
“Ada apa denganya?” Tanya Lee Dea di samping Gi Nam. Menatap heran kearah Lay yang pergi begitu saja.
“Kau tidak mengerti apa-apa. Ini urusan antara lelaki dan lelaki. Perempuan tidak mungkin memahami ini.” Jawab Gi Nam sambil mendesah panjang.
Lay... kau sama seperti diriku dulu... kau mudah patah hati jika ada sesuatu yang tidak beres dengan yeoja yang kau sukai itu.... – Pikir Gi Nam.
**CANREADYOU**
Lay... kau sama seperti diriku dulu... kau mudah patah hati jika ada sesuatu yang tidak beres dengan yeoja yang kau sukai itu.... – Jrep! Terdengar pikiran Gi Nam saat Lay memasuki kamarnya.
Lay melemparkan badannya ke kasur di kamarnya, menatap langit-langit kamarnya dengan pikirannya yang tak menentu. Kadang ia bisa mendengar pikiran Eunji di kejauhan sana, kadang ia juga bisa merasakan rasa sakit hati yang sesak saat memikirkan yeoja itu.
Sore, tadi Lay bertemu dengan Mom Kris (Madam Geum) secara tidak sengaja, wanita itu menanyakan banyak hal tentang hubungan Eunji dan Kris ke Lay. Dan tentu saja membuat dirinya merasa sesak mendengarkan hal ini.
“Lay, kau pasti kenal Eunji kan? Yah, ku dengar dari Eunji, katanya dia juga mengenali mu. Ah, tapi apa kau tahu ada hubungan apa Eunji dan Kris?” Tanya Mom Kris sore itu.
“Kurasa mereka hanya teman, madam Geum...” Jawab Lay jujur. Walaupun di dalam hatinya dia tahu, Eunji mungkin nanti akan menjadi lebih dari sekedar teman untuk Kris.
“Ah, jinja? Kudengar dari Kris, Eunji selalu merawatnya dan membantu Kris untuk berjalan. Yah, kalo saja bukan karena yeoja itu Kris tidak mungkin bisa memenangi pertandingan basketnya kan. Ah, kurasa hubungan mereka sangat dekat. Bukankah begitu Lay?” Tanya Madam Geum sambil tersenyum.
Lay hanya bergeming, tapi dari pikiran madam Geum yang ia baca, namja itu bisa mendnegar dengan jelas, kalo madam Geum sangat ingin Eunji dan Kris bisa dekat satu sama lain...
“A-aku tidak tahu, madam....” Ujar Lay terbata-bata.
Perasaan apa ini?! Kenapa hatiku menjadi begitu sesak seperti ini!!- Pekik Lay dalam hatinya.
“Oh begitu, ku kira Kris akan cerita banyak hal tentang Eunji kepada mu. Hem, baiklah akan kubocorkan satu hal denganmu, aku sudah membelikan tiket menonton di bioskop untuk besok malam. Aku tahu, Kris pasti tidak akan mau pergi dgn Eunji. Tapi kalau aku yang paksa, dia pasti akan nurut juga kan? Hahhaha....” Madam Geum bercerita kearah Lay sambil tertawa terbahak-bahak. Ia pikir Lay juga akan senang dengan semua rencananya menyatukan Eunji dan Kris.
Tapi tidak! Hati namja itu terus menolak untuk tidak menyetujui rencana ini. Penolakan yang sangat kuat dari dalam ulu hatinya...
Flashback end-
“Apa Eunji akan menerima tawaran Kris?” Tanya Lay pada dirinya sendiri. “Aku tahu saat ini Kris sudah sampai di rumahnya. Jangan sampai mereka akan pergi menonton besok....”
**CANREADYOU**
Eunji menarik tangan namja dingin di depannya untuk pergi meninggalkan rumahnya. Kini mereka berdua berada di taman dekat perkomplekan rumahnya.
“Ya!! Kenapa kau membawaku ke sini?!! Di luar kan sangat dingin!! Aku benci dingin!!” Kris mengigil kedinginan sambil mengusap-ngusap tanganya dengan uap dari mulutnya.
“Haruskan aku membawamu masuk ke rumahku?” Tanya Eunji ketus kearah namja dingin di depannya. “Oh, kukira habitat aslimu itu di kutub utara sana, jadi kupikir kau yang dingin seperti beruang kutub itu sudah terbiasa dengan cuaca dingin seperti ini....”
“YA!!!!” Dilihatnya Kris sudah akan melayangkan jitakan ke arah yeoja yang dipikirnya jelek itu di depannya. Tapi melihat Eunji melototkan matanya kearahnya, namja itu jadi urung melakukan hal itu.
“Ada apa kau datang kerumah ku??” Tanya Eunji.
“Hem....” Kris hanya bergumam pelan.
“Ya! Jawablah pertanyaanku! Bukankah menurut perjanjian, aku tidak akan menemui mu lagi setelah kau sembuh dari kakimu yang bengkak dan kau berhasil memenangi pertandingan basketmu. Jadi ada urusan apa lgi kau datang kesini?”
“Ini untuk mu...” Kris di depannya memperlihatkan tiket bioskop di tanganya. Namja itu menyerahkan tiket itu dengan wajahnya yang tetap saja masih berpaling dari Eunji.
“Mwo?!” Eunji membuka mulutnya lebar-lebar di depan namja dingin. Mengucek-ngucekan matanya dengan kedua tanganya sambil melihat Kris dengan heran.
Ada apa dengan si tonggos ini?!!! Apa dia sudah kesambet setan????
Ia tidak habis pikir, Kris yang dipikirnya sudah sangat membencinya itu, kini ingin mengajakanya menonton bersamanya setelah ia sudah selesai menyelesaikan atas tanggung jawabnya dengan kaki kris yang bengkak.
“Tidak mau!” Jawab Eunji cepat to the point dan singkat.
Kris lalu meliriknya dengan tatapan merendahkan kearah eunji, namja itu sepertinya merasa baru kali ini ada yeoja yang terang-terangan menolaknya untuk pergi nonton. Biasanya, sudah berpuluh-puluh kali ia menolak setiak ajakan kencan dari yeoja lain. Tapi kini? Seorang yeoja jelek menolaknya mentah-mentah untuk pergi menonton di bioskop!
“Dengarlah, Mom menyuruhku untuk kita berdua pergi nonton. Ia bilang, ini sebagai ungkapan rasa terimakasihnya dengan kau yang telah membantuku selama ini.... kau jangan geer dulu... aku tidak mungkin menyukaimu....” Jelas Kris sambil memutarkan kedua bola matanya.
“Menolongmu? Aku tidak merasa pernah menolongmu tuh!”
“Ya! Bukankah kau pernah bilang kau lebih mempercayai mom ku dari pada diriku sendiri. Jadi tolonglah pergi nonton bersamaku sehari saja. Mom tidak akan memberiku uang saku kalo aku tidak berhasil mengajakmu nonton! Ck!”
“Memangnya aku pikirin, itu sih deritamu.... weeek!” Eunji memeletkan lidahnya panjang-panjang kearah beruang kutub nyasar di depannya.
Dilihatnya beruang kutub di depannya sudah berteriak mengomeli dirinya, bagaikan sedang mengaum kencang kearahnya dan akan menerkam makanannya!
“Sudahlah! Kemarikan tanganmu!!” Kris menarik tangan Eunji dengan paksa, dan meletakan tiket bioskop di tangan yeoja itu. “Datanglah besok malam pukul tujuh! Aku akan menunggu mu di statiun kereta!”
Setelah itu namja itu langsung pergi berlalu begitu saja. Tanpa mempedulikan teriakan Eunji yang mengomelinya dan memaki-makinya di belakangnya.
“YAAA!!! TONGGOS!! AKU TIDAAK MAU PERGI!!! KAU PIKIR KAU BISA SEENAKMU SAJA!!!” Teriak Eunji kearah punggung namja dingin yang kini telah meninggalkannya.
DRRRRTT!! DDDRTTT!!
Ponsel Eunji tiba-tiba bergetar.
“Yeoboseyo??” Kata Eunji menjawab panggilan di sebrang sana. “Madam Geum? Yah, benar iya tadi Kris kesini... ah, iya benar dia juga memberikanku tiket bioskop. Mwo? Tapi madam aku tidak bisa... ah, errr.... hem... ta-tapi.... ah, baiklah.... hem.... baik aku akan pergi besok....”
Eunji menutup teleponnya dengan perasan dongkol, “Kalau saja bukan karena mom mu!!! Aku tidak mau pergi denganmu namja tonggos!!!”
Teriak Eunji sambil meremas kuat ponselnya bagaikan sedang membuang kekesalannya dengan Kris!
“Haruskah aku pergi besok??? Atau ku batalkan saja semua ini???” Pikir Eunji bingung. Yeoja itu hanya menatap bulan di langit malam di kejauhan sana dengan gundah...
**CANREADYOU**
Haruskah aku pergi besok??? Atau ku batalkan saja semua ini???
JREEEP!!
Terdengar pikiran Eunji di kejauhan sana yang Lay baca sampai di kamarnya.
Namja itu bahkan sampai tersorontak bangun dari tidurnya tadi di atas kasur setelah membaca pikiran bingung Eunji di kejauahan sana.
“Ku harap kau tidak pergi, ya... Eunji....” Lirih Lay sembari berjalan ke jendela kamarnya. Menatap bulan malam di kejauhan sana, seperti yang Eunji lakukan di taman di kejauhan sana.
Tanpa mereka sadari, bulan malam itu bagaikan seperti menghubungkan perasaan mereka yang kini sedang gundah. Seperti saksi bisu diantara mereka berdua.
**CANREADYOU**
Kris melangkahkan kaki-kakinya dengan santai, sebercit senyuman muncul di bibirnya, namja itu merasa hatinya kini begitu plong dan bahagia.
“Hem, akhirnya dia akan pergi juga.... ini akan baik...” Ujar Kris sambil tertawa-tawa kecil dan membayangkan nanti jika mereka pergi nonton berdua saja seperti berkencan sungguhan. Tapi ia lalu langsung terdiam secara tiba-tiba.
“Aiigooo!!! Ada apa ini???? Ke-kenapa hatiku begitu senang saat membayangkan nanti kami berdua akan pergi bersama!!! Sadar!! Sadarlah!! Dia itu yeoja yang jelak! Dia kan bukan tipeku!!!” Pekik Kris histris sambil mengacak-ngacak rambutnya dengan gusar.
“Eunji yeoja jelek! Bukan tipe ku! Eunji yeoja jelek bukan tipeku! Eunji yeoja jelek bukan tipeku! Aku harus mengulang-ngulang kalimat ini agar pikiranku kembali seperti semula!”
Kris lalu terus melanjutkan perjalanannya dengan mengucapkan kata-kata ‘Eunji yeoja jelek bukan tipeku’ berulang kali di sepanjang perjalanannya.....
CAN READ YOU TO BE CONTINUED
Anyeong semua.... ^^
Maaf klo terlalu lama hiatus dalam ff.
Aku bahkan sempat lupa dengan ff ini hiks!
Klo saja bukan krn, photo kris di wallpaper laptop aku, tidak akan mengingat dgn ff ini. #lebayModeOn
Mungkin tidak akn melanjutkan ff ini saking udah melapuk kelamaan di sini..
hiksss TT__TT
Maaf yah klo kelamaan.
Tapi, gomawo juga semuanya udah mau menunggu FF ini terus berlanjut...
Semoga semua tetap suka dgn ff ku. Dan mendukung yah ^^
Love like coment juga, jika kalian merasa terhibur..
:")
sekalih lagi terimakasih banyak!!
#bow
moenzy oezy