“Kak Marsha!!!! Ada apa ? kenapa tiba – tiba menghentikan mobinya seperti ini !!!!! Di belakang ada mobil, bisa jadi tabrakan !!! ya kak, kamu mendengarkanku atau tidak !!! “, bentak Bagus sambil menarik tangan kakaknya. Terdengar suara klakson sebuah mobil yang tepat di belakang mobil Marsha, lalu menyalib mobil Marsha
“Bagus, kamu enggak capek teriak – teraik ? Kakak hanya teringat jika dompet kakak ketinggalan, kamu sih tadi buru – buru “, kata Marsha sambil memutar balikkan mobilnya
“Waaaa whatssssss !!! kak, kamu hampir membuatku mati karena terkejut !!! “, omel Bagus
“Minhae dongsaeng jinjja “, kata Marsha
“jinjja jinjja, cincau kamu kak! “, omel Bagus, dan Marsha hanya tersenyum
Luhanpun tiba – tiba menutup almarinya, ia yang tadinya sedang merapikan baju- bajunya tiba – tiba menutup lemari itu.
“Ya Luge, kenapa kamu menutup almarinya sangat kencang itu membuatku terkejut”, omel Lay
“Aiyaaaa, minhae ay, entah tiba – tiba perasaanku tidak enak saja, entahlah “, kata Luhan
“Luge, mari malam ini kita berjalan, berdua saja “, bisik Lay
“Arra arra arra, siappp !! aku akan membelikanmu bubble tea “, kata Luhan lalu tertawa bersama dan berjalan menuju ruang tamu dorm itu.
“Mana Do ? ya Kyungsoo a !! “, teriak Baekhyun
“Baekhyonnn !!! jangan berisik ! aku itu masih mengantuk “, omel Tao sambil melemparkan bantal ke arah Baekhyun
“Tao, kamu sungguh pemalas “, kata Baekhyun singkat
“Dasar menyebalkan ! “, teriak Tao
“Dasar menyebalkan ! “, teriak Baekhyun sambil mengikuti gaya berbicara Tao
“Gitar siapa itu Chanyeol ?”, tanya Suho pada Chanyeol
“Oh gitar temanku, aku sedang memasang senarnya, sebentar lagi juga selesai “, kata Chanyeol sambil tersenyum
“Kyungsoo ah, dimana kamu ?”, terdengar teriakan Baekhyun lagi.
“Memangnya dimana Do ?”, kata Suho sambil berjalan meninggalkan Chanyeol
“Do ? tadi aku melihatnya berjalan keluar “, kata Kai
“Gitar siapa Chanyeol ?”, tanya Luhan
“Ah kasih tau tidak ya “, goda Chanyeol
“Ah dasar bandel, tunggu, JungShin ? siapa ?”, tanya Luhan
“Hanya teman, yah sudah selesai, aku harus mengembalikannya ke Marsha , aaahhhh”, kata Chanyeol saat menyadari ia keceplosan di depan Luhan
“Nah, ketahuan kan? Mana aku kembalikan saja ke dia, kamu ada shooting Roommate kan malam ini ?”, kata Luhan
“Jinjja gwencana? Oke arraseoo, aku titipkan ke kamu ya hyung, salam untuknya “, kata Chanyeol
“Oke “, kata Luhan, tiba – tiba ponsel Luhanpun berbunyi.
“Nde Jirak Hyung ? ke gedung SM ? sore ini ? oh ya sudah aku kesana sekarang saja dengan Lay, nde”, kata Luhan
“Lay, kajja, temani aku ke gedung SM “, kata Luhan
“Ada apa Luhan hyung ?”, tanya Sehun
“Entahlah, aku juga tidak paham, 15 menit lagi kita berangkat ya Lay “, kata Luhan, dan Laypun memberikan jempolnya untuk Luhan.
***
Member CNBlue sedang bersiap – siap untuk mengisi di suatu acara di stasiun tv, kali ini mereka sedang berada di mobil mereka.
“Ya Jungshin aku baru sadar jika gitar milik Junghyun kamu tulisi namamu “, kata Yonghwa
“Sudah lama hyung “, kata Minhyuk
“Haahaha, karena aku sangat menyukai gitar itu dan Junghyun hyung juga memperbolehkannya, ah mana gadis itu belum menghubungiku juga , jinjja, tidak bertanggungjawab , lihat saja “, omel Jungshin
“YAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! “, teriak semua orang dalam mobil itu
“Ya Ada apa ajussi ?”, tanya Jungshin
“Ini mobil di depan ini tiba – tiba mengerem mendadak, untung tidak menabraknya , “, kata Ajussi itu
“Jinjja, dasar gila “, kata Jungshin sambil mengamati seorang yang mengendarai mobil itu
“Omo, gadis itu, aihh jinjja, dasar tukang onar “, batin Jungshin saat melihat Marsha yang mengendarai mobil itu
Ciiiiiiiiitttttttttttt tet tett tett tet, ajjusi itu kembali mengerem mobilnya saat melihat seorang yang tiba – tiba menyebrang dengan berlari.
“Oh dasar gila “, omel Yonghwa
“Tunggu, itu paparazi yang dulu, ditaman ? daebak, part timenya banyak juga, jinjja “, batin Jungshin
***
“Mer, maaf aku sudah terlalu kasar denganmu “, kata Dominikus
“Bukannya kamu selalu kasar denganku “, jawab Merin singkat
“Maaf, entahlah, aku sudah tercipta untuk menyukai Marsha”, kata Dominikus
“Dom, lihat aku, apa kamu tidak pernah berpikir aduh bagaimana perasaan Merin ya jika aku berkata seperti ini, dia sakit hati atau tidak, pernah atau tidak ? Tolong, pahami perasaanku, sekali saja. Kenapa aku masih bisa tahan denganmu ? karena aku sudah berjanji di hadapan almarhum ayahmu, ingat itu ayahmu sendiri, sudahlah, aku lelah “, Kata Merin lalu pergi meninggalkan Dominikus dari ruang UGD.
“Merin, maafkan aku , aku memang kejam, tapi bagaimana lagi “, kata Dominikus sambil melihat Merin yang berjalan Meninggalkannya
“Oh omo “, kata Dania saat melihat Dominikus di depannya
“Dania ? Dania Margani Putri ? Waw akhirnya aku bertemu denganmu juga “, kata Dominikus sambil menahan tangan Dania
“Aaaada apa kak ? aku harus berkerja “, kata Dania
“Ya lihat mataku”, kata Dominikus, Daniapun memberanikan diri menatap mata Dominikus
“Ya ada apa ?”, tanya Dania
“Beri aku nomor ponselmu, ada yang harus aku bicarakan denganmu “, kata Dominikus, Daniapun memberikannya.
“Ah jinjja, aku pergi dulu “, kata Dania sambil berjalan meninggalkan Dominikus, terlihat tangan Dania yang gemetaran.
***
Do keluar dari dormnya sambil mengenakan masker diwajahnya, lalu ia melihat Hejin berada dalam sebuah mobil.
“Kemarilah “, kata Hejin sambil melambaikan tangannya
“Ada apa ? aku kan bilang sebentar saja, cepat katakan sesuatu “, kata Do sambil tersenyum
“Buru – buru sekali , bersabarlah “, kata Hejin sambil keluar dari mobilnya
“Oke arraseo ada apa ?”, tanya Do sekali lagi
Namun tiba – tiba Hejin memeluk Do.
“Ya Hejina lepaskan ! ada apa denganmu ?”, tanya Do sambil mencoba melepaskan pelukan Hejin
“Tahan, sebentar saja, aku ingin memulukmu seperti ini, lagi “, kata Hejin sangat pelan
“Aduh tolong lepaskan, bagaiman jika ada orang yang tahu ?”, kata Do
“Biarkan saja”, kata Hejin, cekrikkkk
“Ya Do apa yang kamu lakukan ! “, kata Luhan yang tiba – tiba berdiri di belakang mereka, merekapun melepaskan pelukan mereka
Ciiit tet tet tet tet, terdengar suara rem sebuah mobil dan suara kalksonnya
“YA hati – hati jika menyebrang !!! “, teriak Lay saat melihat seseorang yang menyebrang tiba – tiba, Hejinpun melirik orang yang menyebrang itu lalu tersenyum dan ternyata Luhan mengamatinya
“Do, kamu sungguh kurang ajar! Kamu ingin menyakiti Marsha!! Jinjja “, kata Luhan ketus, lalu meninggalkan Do
“Hyung dengarkan penjelasanku !! “, teriak Do namun Luhan tidak mendengarkannya
“Do kembalilah ke dorm”, kata Lay
“Hejin a, apa ini semua rencanamu ? katakan yang sebenarnya ”, kata Do sambil menatap Hejin sinis