home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > You Are My Star

You Are My Star

Share:
Author : NWicahya
Published : 25 Jan 2014, Updated : 28 Jun 2019
Cast : Marsha Cahya (OC), D O EXO , Lu Han, Jungshin CN Blue, Kim Wobin
Tags :
Status : Complete
5 Subscribes |729322 Views |32 Loves
You Are My Star
CHAPTER 21 : Come Back, Very Long And Antiklimax

1 bulan kemudian .

Dania telah sampai di bandara internasional Korea Selatan, Incheon. Terlihat ia berjalan bersama teman kantornya yang sepertinya telah lama mendapatkan kontrak kerja di Korea.  

"Hm Pak, saya bisa di beri alamat apartemen dan kantornya? Hari ini hari bebas kan? Saya ingin berjalan - jalan dahulu ", kata Dania kepada atasannya

"Iya benar, sekarang masih bebas, tapi apa yang akan kamu lakukan? kenapa kamu tidak meletakkan barangmu di apartemen dulu?", tanya lelaki yang bernama Anton itu.

"Ohh, nanti saya susul saja pak, ada sesuatu yang harus saya urus ", kata Dania terbata - bata.

"Oh baiklah, ini ku beri alamatnya, ingat besok jam 8 kumpul di kantor ", kata lelaki itu lalu pergi meninggalkan Dania sendirian.

Daniapun secepat kilat mengambil ponselnya dan menelpon seseorang, ia terlihat sangat senang dan tidak sabar

"Hello, Jirak Oppa, chagiyaaaaaa, grooveeee  ", kata Dania dengan semangat

"Dania ? kamu sudah sampai di Korea ?", tanya lelaki itu .

"Nde, aku membuat kejutan kan untukmu, oppa ?", tanya Dania dengan menggunakan bahasa Korea, sepertinya dia cukup fasih, efek drama korea,mungkin.

"Oh kamu dimana ? aku jemput sekarang ", kata Jirak sambil tersenyum.

"Aku dibandara baiklah , aku tunggu kamu ", kata Dania lalu mematikan ponselnya.

Setelah beberapa saat, akhirnya Jirakpun sampai di bandara, begitu melihat Dania, Jirak langsung  berlari dan memeluk kekasihnya, ya serasa film India gitu.

"Oppa, aku sangat merindukanmu ", kata dania dalam pelukan Jirak

"Aku juga chagiyaa, kajja, aku antar kamu, tapi  mari kita jalan - jalan dahulu ", kata Jirak sambil mengandeng tangan Dania.

Tiba - tiba Dania melihat sosok yang seperti  amat sangat ia kenal, berjalan seperti orang hilang, selalu menggunakan headset, dan seperangakat jersey bola . Tapi ia tak yakin karena gadis itu menggunakan masker.

"Sepertinya aku mengenalnya , tunggu ...", kata Dania tiba - tiba berjalan menuju gadis itu untuk memastikan siapa dia.

"Dania, kamu mau kemana?", tanya Jirak , akhirnya ia membuntuti Dania

"Ya kamu ! ", kata Dania sambil menarik rambut gadis itu.

"Ah!dimanapun itu kamu selalu kejam ", kata Marsha sambil membenarkan rambutnya.

"Kamu! Kenapa kamu berada di korea, bukankah kamu bilang akan ke nigeria ?", tanya Dania heran, karena sebelumnya Marsha mengatakan jika ia akan ke Nigeria.

"Aku tidak bisa bahasa Nigeria, aku terlalu putih untuk disana, , oh siapa dia? supir?", kata Marsha sambil menunjuk Jirak

"Yah apa kamu gila!!!dia kekasihku ", kata Dania sambil meraih tangan Jirak

"Astaga! Ini pacarmu? yang kamu katakan sebagai agen rahasia? dia orang Korea? kenapa kamu tidak mengatakannya padaku, kamu sungguh kejam ", kata Marsha tak percaya karena melihat temannya punya pacar "bule" asia timur.

"Karena itu rahasia, lagi pula kamu kan tidak akan tertarik, kamu hanya tertarik tentang bola bola dan bola ", kata Dania sambil senyum - senyum.

"Anneyonghasseo ", kata Jirak sambil membungkukkan badannya kearah Marsha

"Oh nde, anneyonghasseo, Marsha cahya imida, dia kekasihmu? apa yang kamu lihat darinya? dia sungguh kejam padaku, kepalaku selalu dipukul olehnya ", kata Marsha dalam bahasa Korea

"jinjja?", kata Jirak sambil tertawa

"Ya kamu marsha, sejak kapan kamu bisa bahasa korea ? Kupikir kamu buta Korea!!!ya!  dan apa maksud perkataanmu tadi, kamu pikir aku tidak bisa bahasa Korea ?", kata Dania sambil memukul kepala Marsha,lagi.

"Kajja, kita jalan - jalan, kita mau kemana?", tanya Jirak

"Oppa, kepasar tradisonal yang terkenal ya ", kata Dania manja

"Wee?" kata marsha pelan

"Ada yang salah ? Marsha, aku masih tidak percaya jika kamu bisa menggunakan bahasa Korea , jinjja ", tanya Dania

“Hiduplah dengan rasa ketidakpercayaanmu itu “, omel Marsha dan tak perlu menunggu lama, Dania langsung menjitak kepala Marsha.

 Marshapun mulai mengenali jalan yang mereka lewati , dilihatnya pemandangan kanan kirinya dan ia teringat sesuatu.

Korea kan besar dan banyak pasar tradisonal ya semoga tidak pasar tradisonal yang aku............................ ahhhhhhhhh Daebak  “. batin Marsha setelah sampai di pasar tradisonal

, ya , ini pasar tradisonal saat ia bertabrakan dengan Sehun.
“Dari sekian banyak pasar kenapa harus pasar ini, menyebalkan sekali “, batin Marsha

"Marsha lihat papan reklame itu, oh Kris oppa, Suho oppa, Sehun oppa ", kata Dania sambil memanggil semua nama member EXO.

"Sehun oppa? ia tak sadar umur ", celetus Marsha

"Ya!!!kamu!!! tunggu, kamu tau Sehun ?sejak kapan kamu tau?, kamu ternyata diam- diam, daebak. Misterius sekali" tanya Dania tiba – tiba

"anni ", kata Marsha secepat kilat

“Jangan sampai aku buka mulut lagi , bisa gawat”, batin Marsha

"Sebenarnya apa pekerjaanmu?sungguh aku sangat penasaran, pacarmu sungguh alay, dia tidak mau memberi tahuku  ", kata Marsha pada Jirak

"Aku hanya manager disebuah agensi ", jawab Jirak  

"Agensi?modeling?", tanya Marsha

"Ya bisa jadi ", jawab Jirak sambil tersenyum

***

"Ah aku lelah ", kata Tao sambil merebahkan tubuhnya ke sofa.

"Aku lapar, Suho hyung!!! ", kata Sehun dengan memelas.

"Arra, mari kita pergi mencari makan, ini sudah cukup larut malam, jadi aman untuk membeli makanan", kata Suho mengajak makan semua member

"Yehettt ohey, sarangheyo hyung ", peluk manja Sehun pada Suho

"kkaebsoonggggg", teriak Baekhyun

 

"Jinjja ini dingin sekali hyung ", kata Chanyeol dengan mengengam erat tangannya.

"Lihatlah foto kita ", kata Lay sambil menunjuk papan reklame yang menampangkan wajah mereka.

"Sungguh, aku sangat tampan ", kataKkris dengan gaya cool

"Ya Baekhyun, lihatlah, mukamu sangat polos ", ejek Chanyeol pada Baekhyun.

"Tidak apa tidak masalah , daripada telinga besar ", balas Baekhyun

“Ya!!apa maksudmu “, teriak Chanyeol

"Hmm, Do, kamu terlihat lelah ", kata Xiumin pada Do

"Iya hyung, aku lelah karena harus syuting drama dan film ", kata Do, terlihat ia sangat lelah .

"Ommooo, ia sudah menjadi aktor terkenal ", kata Sehun sambil memeluk Do

"Mari beli ayam goreng ", ajak Kai lalu mengandeng Lay menuju restoran ayam goreng yang terletak di kompleks pertokoan pasar itu.

"hmm tunggu, tunggu , aku..... ", kata Baekhyun namun tidak ada yang mendengarkannya.

***

"Aku lapar ", kata Marsha sambil memegangi perutnya

"Kamu ingin makan apa ?", tanya Jirak

"Apapun", kata Marsha sembari melihat sekitar yang masih tetap ramai.

"Mari kita ke rumah ramen, ia berada di kompleks pasar ini,sangat enak ", ajak Jirak

"Kajjjjaaaaaa ", kata Dania sambil menarik Jirak.

"Tunggu, tempatnya mana ? aku ingin melihat tempat itu, terlihat ramai, nanti kususul ", kata Marsha sambil menatap kerumunan orang - orang.

"Kamu tidak takut hilang ? bagaimana jika ada yang menculikmu ? ", tanya Dania

"Memangnya ada yang mau menculikku?", Marshapun tanya balik  

"Oh iya benar ", kata Dania lalu bersunggut –sunggut

"Ini alamatnya, kami tunggu ", kata Jirak sambil memberi alamat kedai ramen itu.

Marsha berjalan ditengah keramaian pasar itu, ia berjalan menuju tempat ia pernah bernyanyi, namun tempat itu sudah tidak seramai dulu ya dulu kan karena ada member EXO , jadinya ramai. Marshapun duduk sambil mendengar petikan gitar dan suara lembut dari penyanyi jalanan itu. Tiba – tiba ada orang yang berdiri didepannya yang menutupi pandangannya, iapun memukul kaki orang itu agar bergeser.

“Dia pikir ini tempatnya apa , fiuh “, omel Marsha

"Oh, aku kembali lagi ketempat ini, dulu modal nekat sekarang aku bekerja disini, ya semoga ya, Korea kan banyak orang, luas lagi. semoga tidak  ketemu sama orang - orang dimasa lalu, lagi pula mereka semua juga orang sibuk, tidak mungkin bertemu di tempat seperti ini, hmmmm. suster Minah", kata Marsha

"Kkaebsongggggg " terdengar suara yang Marsha kenal

“Halusinasi sha,seperti biasa “, batin Marsha dengan sikap tetap tenang

"Kkaebsongggggg " terdengar suara yang lebih tinggi
“Ah pikiranku parah, aku ke kedai saja”, batin Marsha

"AAAAAAAAAAAAAAA! " teriak Marsha ketika melihat Baekhyun duduk disampingnya.

"Anneyongggg ", kata Baekhyun dengan tersenyum lebar.

"Baekhyun, bagaimana kamu bisa?aaa", Marshapun tidak mampu berkata - kata.

"Kamu tidak sadar aku berjalan dibelakangmu ", kata Baekhyun santai

"Congmal?", kata Marsha tidak percaya

***

Kembali pada saat Baekhyun diacuhkanoleh para member , Baekhyunpun merasa malas dan memutuskan untuk brjalan – jalan.

“Hmm tunggu, tunggu , aku..... ", kata Baekhyun namun tidak ada yang mendengarkannya.

"Ah aku diacuhkan ,hmm, aku ketempat penyanyi jalanan saja, yah mengenang masa lalu ", katanya lalu meninggalkan kawanannya.

"Tunggu, aku kenal, orang itu, bukankah dia marsha?marsha?sungguh itu dia, diiiiaaa ? Daebak ", katanya ketika melihat Marsha jalan sendirian

"Mau kemana dia ?tunggu,apa dia akan bernyanyi lagi" , batin Baekhyun lalu menghampiri Marsha yang sedang duduk sambil menikmati musik musisi jalanan.

Aku akan mengganggunya , hahaha “, batin Baekhyun sambil senyum evil. Lalu ia berdiri di depan Marsha, namun tiba – tiba kakinya dipukul oleh Marsha, iapun tersontakdan segera bergeser dan memandangi Marsha, namun Marsha tidak memandanginya sama sekali.

“Dia pikir ini tempatnya apa , fiuh “, omel Marsha

Lihat saja!! Aku diacuhkan lagi “, batin Baekhyun

"Kkaebsongggggg “, kata Baekhyun

“Kenapa ia hanya diam?”, batin Baekhyun

"kkaebsongggggg " , katanya sekali lagi

“Apa dia sakit telingga?tuli?”, batin Baekhyun yang terlihat mulai sebal

"AAAAAAAAAAAAAAA! " teriak Marsha ketika melihat Baekhyun duduk disampingnya

“Kurasa tidak “, batin Baekhyun lalu tersenyum

***

"Bagaimana kamu bisa tau aku ? masih ingat denganku?", tanya Marsha dengan wajah polos.

Jinjja, bagaimana aku bisa lupa denganmu? kamu kan temanku ", kata Baekhyun dengan senyum manisnya.

"Aaaaa,ah aku pergi dulu ", kata Marsha sambil mencoba melarikan diri dari Baekhyun.

"Kamu mau kemana?", tanya Baekhyun sambil membututi Marsha

“Kenapa ia mengikutiku?ah, mengganggu saja , apa ia ingin buat skandal?ah menganggu saja , ah perutku “, batin Marsha , ia terlihat risih diikuti Baekhyun dan dilihat oleh orang - orang sekitarnya.

"Ya Marsha, kamu tetap menyebalkan, kamu mau kemana ?", kata Baekhyun dengan kesal

"Kedai ramen.Wey?mau ikut?", kata Marsha santai

"Ramen?dikompleks pertokoan pasar ini ?", tanya Baekhyun

"Ya. Kenapa ?", kata Marsha sambil melihat ke arah Baekhyun

"Kamu akan bertemu dengan Do jika pergi keramen itu, depan ramen itu adalah resto ayam, member EXO semua sedang ditempat itu", kata Baekhyun  

"Kamu yakin dengan omonganmu oppa?", kata Marsha pelan

"Kamu memanggilku oppa?", kata Baekhyun heran

"Lalu haruskah aku memanggilmu unni ", kata Marsha kesal lalu meninggalkan Baekhyun.

Namun Baekhyun tetap berjalan disampingnya, Baekhyun banyak sekali bicara, Marsha sampai pusing mendengarkannya. Sampai akhirnya mereka berada di depan resto tempat tujuan mereka masing - masing.

"Marsha, kamu yakin tidak ingin menemui Luhan?Kris?Do?", tanya Baekhyun

"Hmm, aku harus bertemu seseorang, oppa, kumohon jangan beritau siapapun jika kamu bertemu denganku,oke,,bye-bye ", kata Marsha dengan lambaikan tangannya lalu masuk dalam kedai ramen.

"Jaga dirimu, jangan membuat dirimu sendiri menderita ", sambung Baekhyun

"Terima kasih, oppa", kata Marsha lalu masuk dalam kedai.

Baekhyun melihat keadaan marsha yang mengejutkannya dan membuatnya terus berpikir tentang Marsha.

"Kuharap ia baik - baik saja ", kata Baekhyun sambil melihat marsha memasuki kedai ramen itu.
 
Malam ini Baekhyunpun terlihat sangat pendiam diantara member lainnya, dan itu sangat hal yang aneh jika biang ribut menjadi pendiam.

"Ya Baekhyun-ah,  ada apa denganmu ?", tanya Chanyeol sambil memberikan Baekhyun minuman.
"Anni ", kata Baekhyun singkat

"Ah kamu pembohong, katakan padaku !!", paksa Chanyeol

"Aku seperti melihat Marsha ", kata Baekhyun dengan pandangan kosong menuju kedai ramen.

“Marsha? Marsha !”, batin X

"Jinjja, kamu yakin? dimana ? katakan padaku, kita harus memberi tau Do ", bisik Chanyeol.

"Jangan!!!jangan kamu beri tau dia, aku tidak ingin dia sedih lagi ", kata Baekhyun lemas

Terlihat Marsha yang sedari tadi mengambil tissue untuk menghapus air matanya akrena ia terlihat sangat kepedasan.

"Ya Marsha, makan ramen saja kamu sampai nangis ", ejek Dania karena melihat Marsha menangis .

"Kamu gila, ini pedas sekali dania!!oh perutku sakittt ", kata Marsha sambil memegangi perutnya

"Jika sudah selesai mari kita segera pulang ", ajak Jirak  

Marshapun sepertinya sangat tidak nyaman dengan sakit perutnya, sebenarnya alasan utamanya untuk segera meninggalkan kedai itu adalah untuk  menghindari pertemuannya dengan member EXO.

Marshapun sampai diberanda kedai ramen itu, ketika hendak menggunakan masker tiba - tiba saja ia melihat Luhan dan Sehun keluar dari resto ayam, refleks ia memutar badannya dan berjalan masuk ke dalam kedai lagi.

"Kenapa kamu masuk ?", tanya Dania heran melihat tingkah Marsha yang seperti ingin bersembunyi.

"Perutku ", kata Marsha singkat.

"Ya kamu masuk saja ", kata Jirak sambil mendorong Marsha masuk dengan panik.

"Oppa", kata Dania heran

“Ya, bisa ya bertemu dengannya juga, oh Luhan oppa, kamu jauh lebih tampan saat ini dan siapa tadi satunya, Sehun ya?sepertinya ia tetap menyebalkan. Ah aku tidak mau bertemu dengan mereka lagi, hikshiks, biarkan aku sendiri saja tanpa kehadiran mereka - batin Marsha sambil berkaca didalam kamar mandi.

Tapi aku merindukan mereka “, batin Marsha sambil menahan air mata.

***

Keesokan harinya Marsha dan Dania sudah siap di tempatnya bekerja, dan saat penempatan, ya untung kali ya, mereka 1 tempat lagi , yaitu sebagai RM atau seles obat, mereka menawarkan obat ke Dokter - Dokter di rumah sakit, ya kata lainnya, Marsha bakalan bolak - balik ke rumah sakit dan itu hal yang paling ia benci, bau rumah sakit.

"Congmal?ah,kenapa aku tidak di bagian quality control atau research development saja, kenapa harus ke rumah sakit, sungguh aku tidak suka ", kata Marsha kepada Dania di atap gedung perusahaan itu.

"Marsha, ini namanya takdir ", kata Dania

"Tapi dan,  kamu tau kan..jikaa aku kerumah sakit, aku selalu takut, aku teringat dengan Dion, Dania..", kata Marsha dalam pelukan Dania. Daniapun sesekali menepuk halus pundak marsha, terlihat sekali jika Marsha sedih.

"2 hari kedepan kita masih bebas kan ?", tanya Marsha pada Dania,

"Iya, ada apa ?", tanya Dania

"Temani aku kesuatu tempat, tolong ", kata Marsha dengan pandangan kosong

"Ya kamu Marsha! Kamu lembek sekali! Mana Marsha yang kuat ? He! Payah kamu! ahahhaa ", kata Dania sambil mengoda Marsha dan Marsha hanya tersenyum dan tak lama memukul kepala Dania.

 "YA MARSHA!!!!!". omel Dania dan Marsha tersenyum.

Sore itu para member EXO sedang berlatih untuk persiapan come back mereka, semua member bekerja keras agar nantinya dapat memberikan penampilan yang luar biasa.  

"Auuuhh ", teriak Kai sambil memegangi pergelangan kakinya

"Ya Kai ! ", teriak Chanyeol pada Kai lalu berlari mendekati Kai

"Apa yang terjadi ?", tanya Suho panik

"Kupikir ia terkilir ", kata Chen sambil mencoba menyentuh kaki Kai namun Kai hanya berteriak merasakan sakit dikakinya

"Ayo kita  kerumah sakit saja ! ", kata Do

"Kai , bagaimana kamu bisa aaaa ? mari kita ke rumah sakit !", kata manajer EXO itu,lalu membawa Kai ke rumah sakit.

Disisi lain terlihat Marsha dan Dania yang telah sampai di area gereja, yap benar, Marsha kembali ke rumah yang ia cintainya lagi. Ia menutup matanya dan mencoba merasakan suasana yang dulu pernah menemaninya.  

“Tempat ini, aku kembali lagi “, kata marsha dalam hati sambil mencoba terlihat tegar.

"Ya marsha, kamu ingin berdoa di gereja? kamu tau kan aku bukan kristiani jadi aku menunggu diluar saja ya ", kata Dania sambil mencoba menscreening area gereja.

"Aku belum ingin masuk gereja ", kata Marsha sambil berjalan menuju rumah biru.

Walaupun sudah lama tak ditinggali marsha namun rumah itu masih terlihat indah, seperti rumah dengan pemilik didalamnya.

"Rumah siapa ini? kamu pernah ketempat ini", tanya Dania namun Marsha hanya diam, tak lama ia mengeluarkan sebuah kunci rumah dan mencoba membuka pintu rumahnya itu. Terbukalah pintu itu dan dilihatlah tulisan Marsha beberapa tahun yang lalu.

"Ya!apa itu? seperti teror pembunuhan ", kata Dania  terperonjak setelah melihat hasil karya Marsha

"Ya,apa katamu, itu seni ", kata Marsha sok cool

"Seni apanya, ini seperti dalam cerita - cerita di film horor, hiii teror pembunuhan, Marsha jawab aku, rumah siapa ini ? Kenapa kamu mempunyai kunci rumah ini? Kamu pernah ke tempat ini kan? jelaskan! ", kata Dania tak mau kalah, tapi memang realitanya, tulisan itu tak ada sisi seninya sama sekali.

"Tunggu, dimana fotoku? apa suster yang mengambil?" kata Marsha tak mengubris ucapan Dania sama sekali.

"Dania, jangan kemana - mana . tunggu disini ", kata Marsha lalu pergi meninggalkan Dania sendirian dirumahnya. Ternyata ia menuju rumah suster Minah, ia berjalan hanya melirik sepedanya. Ia mencoba mengetuk pintu rumah suster berulang kali namun tak ada jawaban sama sekali.

"Sepertinya ia sedang ada pelayanan ", kata Marsha lalu pergi meninggalkan  rumah suster.

Marshapun perlahan berjalan mendekati sepeda miliknya, dilihat tidaak ada balasan surat di tempat sebelumnya.  

"Hm, ini suratku yang dulu ", batin Marsha ketika membaca tulisannya beberapa tahun yang lalu
"Babo! kenapa dulu aku membalas suratnya! lihat sekarang, dia bahkan tidak membacanya", omel Marsha karena mengira Do tak membaca surat Marsha, namun ia tersadar terdapat sebuah box berwarna biru di samping sepedanya.

"apa ini?bukan bom kan ?", kata Marsha lalu perlahan membuka box itu.
 

Terdapat 2 buah tangkai mawar dan putih sebuah buku foto , seperangkat jersey dan seperti sejenis flashdisk.  

"Apa ini ? bunganya sudah amat sangat layu ", kata <arsha sambil memegangi tangkai bunga yang sudah layu, lalu ia melihat terdapat seperangkat jersey dari klub idolanya , Manchester City. Marshapun terdiam dan mulai berfikir logis, sampai akhirnya ia menemukan flashdisk.

"Apa ini? apa isinya?", katanya lalu mengambil album foto dalam box itu, dan Marshapun terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Terdapat sebuah foto ketika Marsha sedang menunggu Luhan, foto ini saat Marsha lagi menunggu Luhan mengembalikan ponselnya, terdapat tulisan Do disampingnya.

"Aku ingin sekali menemanimu, tapi aku tidak tau harus bagaimana, aku sungguh khawatir denganmu, kamu pasti kedinganan kan ? kamu sampai jatuh sakit,jangan seperti ini lagi ya :)  "

Lalu terlihat foto Marsha dengan mengayuh sepeda disiang hari saat akan mengikuti acara tanda tangan.

"Kamu bahkan rela berpanas - panasan, pedulilah dengan badanmu dan lihatlah kakimu itu sedang sakit, jangan seperti ini lagi :) "

DO oppa, bagaimana dia bisa mengambil fotoku seperti ini  “,  batin Marsha mulai meneteskan air matanya tak percaya dengan apa yang dilihatnya. ada juga foto ketika Marsha menangis sambil bersepada dan diikuti oleh Luhan  

"Aku ingin berdiri tepat dibelakangmu, tapi aku tidak bisa , aku hanya seseorang 1 tahap lebih jauh dari orang yang tepat di belakangmu "

Setelah bertemu dengan Park Shion ternyata Do kembali ke rumah Marsha dan mengambil foto rumah Marsha.

"Aku ingin berada didalam bersamamu, menemanimu, aku tidak ingin kamu sedih, aku tau kamu menangis didalam, aku sungguh ingin memelukmu tapi aku hanya spasi di sebuah kalimat yang indah "

 Terpapar foto Marsha sedang  fokus bahasa Korea dan memasak.

"Aigooo, orang yang ku cintai sedang berkerja keras, hwaiting :*"

Mata marshapun semakin terasa seperti terbakar ketika melihat dan membaca tulisan Do.
setelah itu terdapat pula foto sebuah lilin, lilin itu yang digunakan saat Marsha pingsan karena hujan dan petir.

"Aku ingin menjadi sebuah lilin bagimu, sumber terang bagimu, kuharap itu terjadi :)"

“BABO”, batin  Marsha , lalu terlihat  juga foto Marsha yang tertidur pulas di pangkuan Do

"Selalu seperti inilah denganku, selalu nyaman denganku, aku sangat senang kamu tidur dipangkuanku, dan aku sangat suka ketika kamu menciumku :) aku juga menciummu, apakah kamu tau? saranghaeyo :*"

Jadii diaa..ah babo “,  ternyata Marsha tak sadar jika ia dicium Do saat tidur.
terdapat suatu screen grabs dari ponsel milik Do yang menunjukan jam dan tanggal saat itu.

"Hari ini aku akan menyatakan cintaku padanya, sungguh aku sangat gugup, semoga ia mau menerima cintaku "

disisi lain terdapat pula foto sebuah ruangan VVIP dari resto itu.

"Ini ruangannya, sungguh aku gugup "

dan disisi lainnya lagi terdapat screen grabs dari ponsel milik Do yang menunjukan jam dan tanggal saat itu.

"Mulai saat ini , Marsha adalah milikku, sungguh, aku sangat bahagia "

“Hemm, aku dulu hanya bilang iya, tapi dulu perasaanku belum sepenuhnya padanya, ternyata dia bersungguh – sungguh, Babo “, batin marsha sambil tersenyum dalam tangisannya

Selanjutnya ada foto saat Do menggenggam tangan Marsha, menunggu Marsha membawa nasi goreng.

"makanan terenak yang dibuat kekasihku "

Lalu terdapat foto rumah Kim Wobin, foto ini saat marsha bertemu Do untuk yang terakhir kalinya.

"Sebenarnya ada apa denganmu? rumah siapa ini ? kenapa kamu tidak mengatakannya padaku?  aku sangat sedih"

Terdapat foto selca Do selama beberapa kali saat tour dunia di beberapa negera yang berbeda pula

"Lihatlah aku, dimanapun tempatku saat ini, aku selalu ingat denganmu, kamu tak melihat aku terlihat kurusan? hehe :)"

“Kau sungguh kurusan oppa “, batin Marsha

Dan terdapat foto yang membuat marsha membuka matanya lebar - lebar ketika ia membuka lembaran yang menampilan foto setiap sudut dari Etihad stadiun.

"Lihatlah, aku memfoto setiap sudut tempat ini agar kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan juga, benar katamu tempat ini sangat indah dan luar biasa, semoga suatu hari nanti kita bisa menonton pertandingan sepakbola di tempat ini :), aku juga memberikanmu seperangkat jersey dari Manchester city beserta tanda tangan pemainnya , kamu pasti menyukainya .  oh iya ini ada fotoku dengan Aguero dan Negredo, kamu  pasti iri denganku"

Ini luar biasa oppa, gamshamnida, ya aku sangat iri “, batin Marsha sambil meraih seperangkat jersey berwarna biru langit itu.
Dan setelah itu terdapat capture status dari akun fans MCFC milik Marsha yang menunjukkan kata - kata sayangnya pada Wobin.

"Apa ini Marsha? ini kamu kan ? siapa wobin? kamu mempermainkanku? kamu tidak mengecewakanku kan?katakan tidak. kamu dimana ? bagaimana kabarmu? kamu baik2 saja atau tidak? aku sungguh khawatir denganmu. kenapa kamu menghilang begitu saja, tolong jangan seperti ini, aku merindukanmu, tolong jelaskan semuanya padaku "

“Oppa minhae”, batin Marsha

Terdapat foto sebuah pot bunga yang terlihat hanya tanah sampai akhirnya bertumbuh menjadi bunga mawar yang cantik.

"Aku tanam ini, dan berharap memberikannya untukmu, ini ku serahkan padamu sha :) ini bukan simbol seperti Dion, ini sebagai tanda jika kau menjadi milikku selamanya :)"

“Dia bisa seromantis ini, tak ku sangka”, batin Marsha , dan foto terakhir dalam album itu adalah sepeda milik Marsha

"Sungguh aku merindukan pemilik sepeda ini, Marsha"

 Marshapun mengambil notebooknya lalu memasukkan flashdisk itu. Dilihatlah sebuah video dalam memori itu.. dan Marsha membeku sambil meremas perutnya yang terasa sakit.

"hi Marsha, aku Sergio  Aguero, saya adalah pemain Manchester City, kudengar kau fans beratku ya? haha terima kasih, ya aku hanya ingin berkata terima kasih banyak atas dukungannya dan tetap mencintai MCFC. hm kekasihmu sungguh romantis memintaku menjadi bagian dalam video ini, semoga kamu senang. semoga kalian tetap bersama dan bahagia selamanya "

"Chagiyaaaa, lihat aku dimana? Paris?LonDon?Barcelona?hahaha aku dihatimu "
"Chagiyaaa, kamu dimana? lihatlah aku, aku habis kelar konser dan aku lelah, tapi aku tidak jadi lelah kalo ada kamu, kamu dimana?"
"Chagiyaaaa Marshaaa, aku sangat lapar, buatkan aku makanan hehehe "
"Kamu tau , banyak sekali gadis cantik disini, kamu tak cemburu?hahaha "
"Marsha aku merindukanmu, sungguh"

Marshapun masih  membeku ketika melihat video buatan Do, lalu iapun pecah dalam tangisannya, ia terisak setelah membaca dan melihat hasil karya buatan Do yang sangat indah itu. Ia melihat kesungguhan di mata Do dahulu dan dia hanya menyia-yiakan itu.

"Betapa bodohnya aku, aku bodoh, aku orang yang jahat, aku tidak pantas untuk orang sebaik itu, aku hanya parasit dalam hidupnya", kata Marsha dalam isak tangisnya

"Marshaaaa!!" teriak Dania ketika mendengar tangis Marsha, Marsha hanya diam dan jatuh dalam pelukan Dania,

"Ada apa , katakan padaku!!!  ", kata Dania pelan, dan setelah beberapa saat, akhirnya ia membuka rahasianya untuk pertama kali pada Dania.

"Congmal? Daebak kamu, ternyata kamu menyimpan banyak rahasia, sungguh ", kata Dania sambil membuka foto album buatan Do itu.

 Dan tiba - tiba hadirlah suster Minah dan mendekati Marsha, terlihat Marsha sangat down , tiba - tiba badannya panas dan ia mulai berkeringat dingin dan nafasnya semakin berat, Marshapun mulai memegangi dadanya.

"Marsha-ssi ! Kamu kenapa ada apa ini ", kata suster Minah panik

"Marsha, Kenapa kamu tiba - tiba seperti ini", kata Dania dalam isak tangis.  

Akhirnya malam itu Marshapun dibawa ke rumah sakit oleh Dania dan suster Minah, semua terlihat panik dengan keadaan Marsha yang memburuk secara tiba - tiba. Dania dan suster Minah hanya bisa menunggu di ruang tunggu UGD.

"Oppa, kamu dimana? Marsha tiba - tiba ngedrop oppa, bantu aku oppa, aku sangat takut , nde oppa, rumah sakit di daerah gangnam-nu, , di UGD, iya oppa, cepatlah aku takut oppa ", kata Dania pada Jirak dengan air mata yang terus menetes.

"Suster, dia baru saja menceritakan semuanya pada saya, namun kenapa ia tiba - tiba menjadi seperti ini ", kata Dania sambil menangis dalam pelukan buku album buatan Do.

"Apa yang terjadi dengannya , Dania ?" tanya suster Minah halus, akhirnya Daniapun menceritakan masalah yang terjadi pada Marsha.

"Jadi dia tidak pernah mengatakan apapun tentang Do padamu?", tanya suster Minah tidak percaya.

"Nde, bertahun - tahun dengannya tapi ia menutupnya dengan sangat baik ", kata Dania dengan perasaan campur aduknya, ia merasa sedih karena sebagai teman terdekat Marsha, ia tak mengetahui masalah yang dimiliki Marsha.

"Dia sangat hebat " , kata seorang pria

"Daebak !', kata dania tiba - tiba.

***


"Hyung mari beli bubletea", rengek Sehun pada Luhan

"Kajja", jawab Luhan. Lalu ia berdiri didekat pintu keluar resto ayam goreng dan ia dapat melihat jelas wajah Marsha yang sedang mencoba mengambil masker dalam jaketnya

“Omo, Marsha? Ya itu kamu, sungguh aku tidak percaya, kamu kembali. Aku ingin menemuimu tapi...ya kenapa ia masuk lagi “, batin Luhan

"Hyung ayo", seret Sehun membawa Luhan pergi dan Luhanpun berlalu pergi dengan Sehun dan tak sengaja ia melihat Baekhyun yang sedang tajam menatap Marsha dari dalam resto itu.
 
Setelah membawa Kai ke UGD, semua memberpun masuk ke kamar rawat Kai. Luhan  dan Baekhyun `yang sedang membeli minuman ringanpun tersontak ketika mendengar pembicaraan managernya.

"Ya Chagiya, ada apa ?", tanya Jirak

"Oppa, kamu dimana? Marsha tiba - tiba ngedrop oppa, bantu aku oppa, aku sangat takut ", kata Dania dengan nafas berat.

"Kamu tenanglah Dania, Marsha? bagaimana ia bisa ngedrop Dania, aku kan kesana, kamu ada dimana?", tanya Jirak panik.

“Mwo?marsha, sudah lama tak mendengar nama itu disebut , aku merindukanmu”, batin Luhan

"Marsha?", kata Baekhyun kaget

"Nde oppa, rumah sakit di daerah gangnam-nu,di UGD, iya oppa, cepatlah aku takut oppa ", kata Dania

"Rumah sakit di daerah gangnam-nu?di UGD?oke,  oppa juga disini, baiklah tunggu, oppa akan mengurus sesuatu lalu pergi menemuimu " , kata Jirak lalu bergegas pergi ke ruangan Kai dirawat.

"Siapa yang sakit, aku penasaran. Orang yang membuat manager panik ?", kata Luhan.

"Hah, dia memang gila", kata Baekhyun seperti tau sesuatu.

"Apa maksudmu ?", tanya Luhan pada Baekhyun

"Semalam aku bertemu dengan Marsha", kata Baekhyun pelan.

"Aku juga ", kata Luhan santai

"Jinjja? dimana kamu melihatnya?", tanya Baekhyun tidak percaya

"Kedai ramen, ia bersama temannya", kata Luhan santai

"Iya, aku tau. Sepertinya ia tidak mendengarkan perkataanku tadi malam ", kata Baekhyun jengkel.

"Memang apa yang bicarakan dengannya ?", tanya Luhan penasaran.

***

Saat Baekhyun dan Marsha sedang berjalan menuju kedai, Marsha mencoba mengambil si ijo dari saku jaketnya tapi si ijo malah jatuh ke tanah, Marshapun mencoba mengambilnya namun tiba - tiba ia merasa pusing, diapun berjongkok dan mencoba menutup matanya.

"Ya Marsha, kamu baik - baik saja ?", tanya Baekhyun panik ketika melihat keadaan Marsha yang tiba- tiba berubah.

"Oh tidak apa , mungkin hipotensi", jawab Marsha sambil mengucek matanya.

"Apa itu ?bahasa kedokteran ya? apa itu ? ", tanya Baekhyun tidak paham

"Tekanan darah rendah, mungkin gejala anemia", kata Marsha sambil berjalan, tiba - tiba ia memegangi perutnya, ia merasa perutnya sangat sakit dan ia hampir muntah. Lalu Marsha mengeluarkan obat – obatannya dan meminumnya.

“Kenapa aku harus meminum ini disituasi tidak tepat “, omel Marsha dengan menggunakan bahasa Indonesia dan melirik malas ke arah Baekhyun

"Ya, kamu sakit!mari kita ke klinik, jangan sakiti badanmu! Ayo berobat ", bentak Baekhyun

"Kecilkan suaramu! Aku baik - baik saja, aku sudah minum obat", jawab Marsha santai

"Marsha, kamu benar-benar!!! tunggu,kamu  yakin tidak ingin menemui Luhan?Kris?Do?", tanya Baekhyun tiba - tiba  

"Hmm, aku harus bertemu seseorang, oppa, kumohon jangan beritau siapapun jika kamu bertemu denganku,oke,,bye-bye ", kata Marsha dengan lambaikan tangannya lalu masuk dalam kedai ramen.

"Jaga dirimu, jangan membuat dirimu sendiri menderita ", sambung Baekhyun

"Terima kasih oppa", kata Marsha lalu masuk dalam kedai.

***

Luhan dan Baekhyunpun menggunakan menggunakan masker dan  berjalan menuju UGD, entah apa yang membawanya, sebuah keyakinan kali ya. Dan ia melihat suster dan seorang asia, merekapun duduk disamping suster Minah dan Dania.

"Suster, dia baru saja menceritakan semuanya pada saya, namun kenapa ia tiba - tiba menjadi seperti ini ", kata Dania sambil menangis dalam pelukan buku album buatan Do.
“Buku itu, itu buku milik Do untuk Marsha, iya aku ingat, aku membantunya saat membuat itu, tapi siapa wanita itu?apa dia kekasih manager dalam telepon tadi?”, batin Baekhyun sambil mengamati buku yang dibawa Dania

"Apa yang terjadi dengannya , Dania ?" tanya suster Minah halus, akhirnya Daniapun menceritakan masalah yang terjadi pada Marsha dan secara tidak langsung Luhan dan Baekhyunpun mendengarkannya

"Jadi dia tidak pernah mengatakan apapun tentang Do kepadamu?", tanya suster Minah tak percaya.
“Sungguh, pribadi Marsha memang unik”, batin Luhan  

Daebak, sangat rapat”, batin Baekhyun sambil mengelenggelangkan kepalanya.

"Nde, bertahun - tahun dengannya tapi ia menutupnya dengan sangat baik ", kata Dania dengan perasaan campur aduknya, ia merasa sedih karena sebagai teman terdekat Marsha, ia tak mengetahui masalah yang dimiliki Marsha.

"Dia sangat hebat " , kata Luhan

"Daebak !', kata Dania tiba - tiba.

"Luhan ", kata Dania ketika melihat Luhan duduk disampingnya.

"Kamu Luhan teman Marsha kan ?  ", kata suster Minah halus dan tiba - tiba Dokterpun muncul.

"Keluarga Marsha-ssi ?",tanya Dokter

"Iya, saya temannya Dok , bagaimana keadaan Marsha Dok ?" tanya Dania panik

"Ia mempunyai tekanan darah rendah, kondisi badannya juga terlihat menurun ,  dan dia harus dirawat karena ia juga terkena typus yg sudah cukup parah, dan ada seperti Infeksi saluran kemihnya, sepertinya ia telah mendapatkan perawatan tentang infeksinya ini. Untuk lebih pastinya, kami akan menunggu hasil laboratoriumnya dulu  ", kata Dokter tersebut.

"Dia tidak mendengarkanku ", kata Baekhyun kesal.

"Rawat inap? Dia sebelumnya terlihat sehat , seperti biasanya, kenapa tiba - tiba ia menjadi seperti ini", teriak Dania tak percaya

"Chagiyaaa", teriak Jirak lalu berjalan mendekati Dania.

"Hyung", kata Luhan polos ketika melihat managernya ternyata kekasih dari teman Marsha.

"Omo, sirkulasi macam apa ini ", kata Baekhyun yang tidak  kalah terkejutnya.
"Ya Luhan bagaimana kamu bisa di sini ", tanya Jirak panik karena melihat membernya.
"Itu tidak penting, mari kita bahas Marsha dulu", kata Dania lalu masuk ke ruangan Marsha.
 
Marshapun telah dipindahkan ke ruang rawat inap, namun sampai saat ini ia belum sadar karena efek samping dari obat yang diberikan kali ya. Terlihat Dania yang panik , ia duduk disamping ranjang Marsha, sambil memegangi tangan Marsha. Dania juga meletakkan buku Do disamping kepala Marsha.

"Aku tidak akan memukulmu lagi, ya kamu gila Marsha, bukankah aku temanmu ?", kata Dania sambil menangis.

Namun tidak ada  tanda - tanda Marsha akan sadar, ia terlihat sangat nyaman dalam ranjang itu. Luhan dan Baekhyunpun juga berada diruang tersebut, terlihat Baekhyun yang tega melihat Marsha menjadi seperti itu dan tidak kalah sedihnya si Luhan yang terus menatap Marsha yang masih menutup matanya. Lalu ia teringat oleh seseorang yang mencoba menghubunginya.

“Aku selalu ingin bertemu denganmu, tapi bukan dengan keadaan yang seperti ini, Marsha aku merindukanmu “, batin Luhan

"Hyung ", kata Luhan pada Wobin di luar kamar Marsha.

"Ya Luhan-ssi ada apa ? Apa ada kabar tentang Marsha ?", tanya Wobin

"Aku bertemu Marsha hyung ", potong Luhan dengan suara serak, ia seperti menahan air mata.

"Jinjja? dimana? tunggu, ada apa denganmu Luhan?", tanya Wobin binggung setelah mendengar suara Luhan.

"Dia sakit hyung, dia ada dirumah sakit sekarang ", kata Luhan pelan

"Mwo!!!rumah sakit? Ada apa, berikan aku alamatnya, aku kesana sekarang juga", kata Wobin panik lalu bergegas menuju alamat yang sudah diberikan Luhan.

"Do, temani aku membeli makanan di kantin yuk ", kata Kris kepada Do

"Ya hyung, kenapa kamu tidak mengajakku ?", kata Tao manja

"Ya, kalian berdua ikutlah aku ", kata Kris cool

"Aku disini saja hyung ", kata Do, ia ingin tetap di dalam ruangan Kai saja.

Terlihat Luhan sedang menunggu kedatangan Wobin di depan ruangan Marsha, dan tidak lama Wobinpun telah sampai dan melambaikan tangan pada Wobin.

"Kajja ", kata Luhan mengajak Wobin untuk masuk dalam ruang rawat Marsha

"Tunggu, aku ingin duduk dulu disini dulu, aku tadi salah lantai saat mencari ruangan ini, harus menata hati dulu, sudah lama tidak  melihatnya dan melihatnya saat ini di rumah sakit, itu hal yang berat padaku. Luhan sebaiknya kamu ceritakan saja dulu ",  

Do merasa bosan berada di ruang rawat Kai dan ia memutuskan untuk keluar dari kamar Kai dan berjalan - jalan di rumah sakit. Lalu ia melihat Wobin yang keluar dari lift , ia terlihat panik dan terus memanggil nama Luhan. Melihat itu Dopun merasa penasaran dan mencoba mengikuti Wobin. Ia menggunakan masker yang ia bawa dan mencoba duduk sambil membaca koran yang ada.

"Hyung, sungguh aku tidak percaya melihat Marsha lagi ", kata Luhan lemas di tempat duduk itu.
"Kamu menemukannya lagi? dimana? ", tanya Wobin antusias

"Sebenarnya bukan aku kali ini yang pertama bertemu dengannya , tapi Baekhyun, tadi malam saat kami makan malam ", jawab Luhan

Mwo?Baekhyun?Baekhyun!- batin Do

"Sekarang ceritakan padaku ", kata Wobin.

 Dan akhirnya Luhan menceritakan hal yang terjadi pada Marsha sampai saat ini. mendengar itu Wobin terlihat sedikit frustasi dan Do terlihat sangat frustasi.

"Adik perempuanku satu ini benar - benar ", kata Wobin lemas

“Marsha”, batin Do sambil mencoba mengkuatkan hatinya.

Setelah menceritakannya, Luhan dan Wobinpun masuk ke dalam ruangan Marsha. Wobinpun terkejut bukan main ketika melihat Marsha menggunakan alat nafas bantu, set infus yang ada dan deteksi detak jantung.

"Marsha, ya Marsha, kenapa kamu seperti ini , bangun Marsha", kata Wobin sambil menangis disamping  ranjang Marsha.

"Kim Wobin, kenapa kamu ada disini? siapa kamu? Marsha, siapa lagi ini, kamu tidak menceritakannya padaku lagi ", kata Dania sambil mengenggam tangan Marsha.

"Dia belum sadar sejak kapan ?", tanya Wobin pada Dania

"Sejak tadi malam, dia pingsan dan belum sadar, tapi kupikir ia sudah sadar namun ia belum bangun karena efek samping obat yang dipakaikan padanya via intravena ", kata Dania panjang lebar.

"Aku tak paham ", kata Baekhyun polos


Tiba - tiba pintu kamar marsha terbuka dan semua mata tertuju pada sumber suara tersebut dan ternyata Do masuk dalam ruangan Marsha dengan tetesan air mata dipipinya. Semuapun terkejut melihat kedatangan Do, Do lalu berjalan lemas menuju ranjang Marsha dan duduk dan menengelamkan kepalanya ke tubuh marsha sambil menangis. Melihat itu semua orang yang ada di ruangan itu memutuskan untuk meninggalkan Do sendirian dengan Marsha saja.

"Kajja", kata Wobin sambil memberikan arahan agar semua meninggalkan ruangan itu.

Dopun menangis melihat keadaan Marsha, ia selalu menunggu kehadiran Marsha dan secara tiba - tiba ia menemukan Marsha dalam keadaaan yang tidak ia harapkan.Sungguh, Do terlihat sangat menyedihkan. Dan ia juga terkejut ketika melihat bukunya disamping kepala marsha. Dopun memeluk Marsha kuat - kuat.

"Chagiyaa,chagiya!!! Bangun! Marshaa, bangun ", kata Do sambil menangis , ia sangat sedih , terlihat jelas sekali.

"Lihat, oppa disini, lihat. aku sudah tidak melihatmu selama bertahun - tahun , taukah kamu jika aku sangat merindukanmu", kata Do sambil mengelus kepala Marsha, namun Marsha tetap terlihat tenang.

"Kamu sudah membaca ini kan?apa kamu senang? apa kamu iri? aku bertemu dengan idolamu", kata Do sambil tersenyum memeluk buku buatannya.

"Tapi kamu kejam, kenapa kamu pergi begitu saja, aku sungguh mencintaimu", sambung Do

"Ya, kamu cepat bangun ya", kata Do lalu mencium lembut pipi Marsha.
Lalu Dopun tetap duduk menatap Marsha yang terlelap sampai ia tertidur di samping ranjang Marsha.
 

"Dia pasti sangat sedih ", kata Dania sambil memegangi tangan Jirak

"Sangat, dia sangat mencintainya ", kata wobin

"Tunggu, Dania-ssi, bagaimana kamu bisa berpacaran dengan manager kami?", tanya Baekhyun tiba - tiba.

"Mwo?", kata Wobin tak percaya dengan yang ia dengar

"Beberapa tahun yang lalu ketika aku mengikuti summer school di Korea, groovee", kata Dania sambil memandang romantis ke arah Jirak layaknya film india.

''Sudah hentikan adegan india romantis kalian", kata Baekhyun malas melihat tingkah Dania.


Tiba- tiba lewatlah seorang perawat perempuan didepan Luhan, dan Luhan seperti mengenali gadis itu dan mencoba memanggilnya.

"Gyumi -ssi ?", kata Luhan pelan

"Nde?omo!", kata Gyumi setengah terperanjak karena terkejut .

Mendengar nama yang disebut Luhan, Wobinpun melihat gadis itu dan mengingat jelas akan gadis itu.

"Kamu, kebetulan sekali kamu ada disini, kamu perawat disini ?", tanya Wobin

"Oh anneyonghasseo, ya, saya perawat disini oppa , hm siapa yang sakit oppa? kenapa kalian disini bersama ?", tanya Gyumi lalu ia melihat papan nama pasien dipintu kamar rawat inap.

"Marsha Cahya Wibowo? Masha unni ?", tanya Gyumi pada dirinya sendiri

"Nde", Jawab Luhan

 
Tak perlu menunggu lama, Gyumi langsung membuka pintu itu  dan berlari menuju arah Marsha. Ia melihat Marsha di ranjang dan Do yang tertidur disampingnya. Semuapun ikut masuk ke dalam ruang Marsha.

"Unni,unni maafkan aku unni. sungguh aku sangat menyesal telah melukaimu dulu, unni ", kata Gyumi sambil menangis disamping ranjang marsha. Dopun terbangun tiba - tiba karena mendengar suara gadis menangis.

"Mwo?ada apa?siapa kamu?", tanya Do dengan wajah polos

"Oppa. jinjja, minhae", kata Gyumi sambil berjalan dan bersujud di depan Do, semua yang melihat itupun terkejut dengan tingkah Gyumi. Gyumi menangis sambil bersujud didepan Do, ia merasa sangat bersalah.

"Aku dulu yang menyakitinya, mengikutinya, melemparinya dengan batu,aku yang....."

"Sudah, kamu bangun", potong Do sambil mengangkat Gyumi agar berdiri.

"Oppa, maafkan aku yang pernah menyakiti orang yang sangat kamu sayangi, sungguh , bertahun - tahun aku merasa bersalah dan tidak pernah kulupakan sedikitpun, aku selalu mencari informasi tentang Marsha unni, tapi tak pernah menemukannya dan saat ini aku melihatnya seperti ini membuatku sedih", kata Gyumi dengan air mata bercucuran, dan tiba - tiba Wobin menghampirinya dan memeluknya.

"Sudah, mari kita doakan dia, jangan merasa bersalah terus- terusan, kamu bisa minta minta maaf dengannya jika ia sudah sadar,oke ", kata Wobin dengan manis,semanis madu mungkin.

"Daebak", kata Kris saat tidak sengaja melewati ruangan Marsha, ia melihat teman- temannya dan  managernya

"Jinjja, siapa yang sakit?", kata Tao kebinggungan lalu ia masuk ke dalam ruangan itu.

"Ya ada apa ini ?", tanya Tao seperti anak kecil

"Keluar,keluar,keluar jangan ribut disini ", kata Baekhyun sambil menyeret Tao keluar karena heboh

"Marsha?", kata Kris sambil mendekat ke ranjang Marsha

"Jinjja, ada apa dengannya?", kata Kris shock melihat lawan mainnya terkapar seperti itu.

"Typus Kris dan infeksi saluran kemih, tapi kurasa sudah parah ", kata luhan sambil menghampiri Kris yang berdiri kaku melihat Marsha.

"Thypus? Kenapa terlihat parah, hanya thypus ", kata Kris polos

"Betul juga, kenapa ia belum sadar juga ?", kata Gyumi lalu mendekati Marsha dan mencoba memeriksa Marsha.

"Unni,unni ", kata Gyumi sambil mencoba menekan perut Marsha pelan pelan.

"Ya apa yang kamu lakukan! ", omel Dania 

Dan tiba - tiba saja terjadi refleks , Marsha menarik nafas dalam - dalam dan ia seperti mulai kesakitan. Perlahan ia mulai membuka matanya, dan mencoba menganalisa sekitarnya.

"Unni, siapa namamu ?", tanya Gyumi

"Ma..r.sshaa", kata Marsha pelan dan terdengar serak

"Marsha", kata suster Minah lalu duduk disamping ranjangnya

"Ya marsha. Kamu sudah sadar dari tadi?", tanya Dania tak percaya, dan Marsha terlihat seperti mencoba tersenyum. Namun tiba - tiba  ia memegangi perutnya, ia terlihat seperti kesakitan.

"Aku senang akhirnya kamu sadar ". kata Baekhyun sambil tersenyum.

"Unni, aku panggil Dokter, tunggu", kata Gyumi panik lalu berlari mencari Dokter.

"Sungguh ia merasa sangat bersalah ", kata Kris  

"Kamu mengenalnya, hyung ?", tanya Do

"Ya, dia ssasaeng kita, dia yang mengancam Marsha agar tak dekat denganmu juga ", kata Kris blakblakan , dan Do hanya mememasang tampang inconnetnya.

"Dan..dania", kata Marsha mencoba mencari Dania dengan suara parau sambil meremas perutnya yang terasa sangat perih.

"Tya iya aku disini", jawab Dania mengunakan bahasa indonesia

"Tinggalkan aku sendiri, disini dengan..", kata Marsha sambil memandang sekitarnya,
"Do", kata Marsha lemas

"Ia  ingin berbicara dengan Do, kita keluar semua ", kata Dania, lalu semuapun meninggalkan ruangan itu karena permintaan Marsha.

"Chagiya", kata Do sambil memegang tangan mMarsha dan marsha tidak mengelaknya, karena ia juga merindukannya.

"Oppa, kamu baik - baik saja ? Hmm, maafkan aku", kata Marsha pelan  

"Aku baik- baik saja, kamu cepat sembuh ya, aku sudah memaafkanmu sejak dulu", kata Do sambil tersenyum sangat menawan

"Ah, aku malu, aku terlihat menyedihkan kan oppa?apa aku tambah hitam? aku sangat iri padamu, kamu bisa bertemu idolaku dan pergi ke stadion impianku", kata Marsha sambil memegangi perutnya sambil tersenyum menutupi rasa sakitnya.

“Oh Tuhan, kenapa perutku terasa sakit sekali, ada apa ini Tuhan? apa typusku sudah tidak bisa ditoleransi lagi?oh Tuhan, aku tak ingin membuat orang yang kukasihi bersedih”,  batin Marsha sambil menahan air mata 


"Jangan berkata seperti itu, kamu cepat sembuh . kamu harus cepat sembuh lalu kita menonton idolamu di Etihad stadion langsung ",kata Do dengan genggaman tangan semakin erat

"Aku ingin sekali.hahahahaha Aguero, dia sungguh isolaku. oppa, maaf dan terima kasih, terima kasih sudah mencintaiku , kupikir aku harus mengakhiri ini, kamu tetaplah berjuang apapun keadaannya", kata Marsha sambil tersenyum manis pada Do, namun makin lama terlihat Marsha yang tidak bisa menahan kesakitannya .

“Oh Tuhan, jangan saat ini “, batin Marsha sambil menekan perutnya

"Marsha, kamu kenapa? Tunggu Dokter akan datang ", kata Do sambil mengelus kepala Marsha, namun terlihat Marsha yang berkontraksi lebih hebat, ia mulai menendang nendang kakinya.

“Oh Tuhan,apa ini saatku?”, batin Marsha , ia bertanya dengan dirinya sendiri, kali ini ia meneteskan air mata. Sakitnya makin lama semakin menusuk, rasanya perutnya terasa terbakar

“Tuhan, ini saatku kan ? Aku siap , Tuhan kuserahkan nyawaku, padaMu “,  batin Marsha sambil mencoba tersenyum dalam sakitnya, dan tak lama senyum itu memudar,pudar dan pudar. Mata marsha mulai menutup perlahan, lahan ,lahan dan diikuti detak jantung yang semakin lama semakin pelan.

"Chagiya, bangun, Marsha, Marsha ", kata Do sambil mencoba mengerakkan badan Marsha, namun Marsha tak memberi respon . Dopun terlihat panik bukan main.

"Marshaaa!!!!!!!!!!!", teriak Do dari dalam kamar dan membuat Wobin dan lainnya masuk. Namun marsha tak memberikan reaksi.

"Ada apa ?", tanya wobin panik, namun Do hanya menangis sambil memeluk tubuh Marsha. Wobinpun membeku melihat situasi saat itu.

"Marsha,Marsha!bangun!ya, bangun ", kata Dania sambil mencoba mengerakkan badan Marsha namun Marsha tetap diam. Mulai mengaku.

"Marsha jangan pergi!!!", teriak Baekhyun, Luhan hanya bisa mebatu melihat kejadian itu.  
Marsha jangan, jangan saat ini ,jangan “, batin Luhan sambil meneteskan air mata.
Lalu datanglah gyumi dan tim Dokter lainnya.
"Tolong keluar semua ", kata Gyumi  

"Dia sudah tidak bernafas, Marsha? Daebak, aku sungguh tidak percaya, ini bagaikan mimpi burukku ", kata Kris sambil memandangi Marsha dalam - dalam.

"MWO!!!andee !", kata Gyumi

Dokterpun mulai memeriksa keadaan Marsha, dan terlihat  wajah Marsha yang mulai memucat. Tim Dokterpun memberikan sengatan listrik namun Marsha tidak berkutik sama sekali. Dokter terlihat pasrah setelah segala usahanya tidak menghasilkan apa-apa, memang ini saatnya ia kembali.

"Tidak, tidak mungkin!", kata Gyumi sambil memberikan CPR diiringi rintikan air matanya.

Marsha, kembalilah, jangan tinggalkan aku, jebal, jangan, jangan, jangan pergi “, batin  Do

“Babo, aku sudah memperingatkanmu !”, teriak Baekhyun, ia sangat shock dengan kejadian yang tiba - tiba itu

Wobin tak kalah shocknya, ia menendang nendang tembok , merasakan kesedihan dengan apa yang terjadi pada adik kesayangannya itu dan Luhan hanyut dalam tangisannya sambil duduk lemas dilantai, terkapar lemas. Semua menunggu kepastian keadaan Marsha yang tiba - tiba menjadi drop.sungguh. 


"Wey, ini cuma thypus", kata Kris tak percaya sambil memangis
"Sudah hyung mari kita doakan Marsha-ssi", kata Tao sambil mengelap air matanya. Dan terlihat  Jirak yang memeluk Dania yang dari tadi menangis.

"Aku sering melihatnya mengeluh perutnya kesakitan tapi waktu aku tanya, dia bilang baik - baik saja. ya Marshaa!!!! ", teriak histeris Dania

"Marshaa,oh Marshaaa ", kata suster Minah sambil menangis

"OTTOOOKEEE SUNBENIMM", teriak Gyumi

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK