H-1 Marsha sedang mempersiapkan barang - barangnya untuk mudik. Dengan perjuangan yang berat dan pengalaman yang menakjubkan selama di Korea, Marsha merasa jika bukan dirinya yang mengalaminya. Seperti pada drama - drama Korea, Marshapun sesekali tersenyum mengingat kenangannya.
"Kenangan disini menjadi buruk karena perlakuanku sama Do ", kata Marsha kesal pada dirinya sendiri.
"Aku minder, aku bodoh ", sambungnya
"Dan sekarang aku bosan , aku ingin berjalan - jalan..hm suster Minah ", kata Marsha lalu bersiap - siap untuk bertemu dengan suster Minah.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif ", kata operator nun jauh disana
"Kenapa ponsel suster Minah tidak aktif yak?", kata Marsha didalam bus.
Marsha berjalan menyusuri jalanan di kota Seoul, ia menuju tempat pertama kalinya ia tertabrak oleh Luhan, tempat ia menyembunyikan Luhan. Lalu ia menikmati makan siang di kedai pertama kali ia bertemu dengan Chanyeol dan Do, ia berjalan juga menuju pasar tradisoinal dimana ia bertemu dengan Sehun , Tao dan Kai, tak luput juga sebuah tempat untuk penyanyi jalanan, tempat ia bernyanyi dulu.
Ia juga berjalan melewati klinik saat ia jatuh pingsan saat bersama Luhan dan Kris, dan duduk didepan sebuah apotek saat kakinya diobati oleh Wobin . Setelah membuka memori masalalunya, ia berjalan menuju gereja dimana ia tinggal dulu. Ia menuju kesebuah rumah bercat biru yang sangat ia sukai, ia masuk kedalam rumah itu karena ia masih menyimpan kunci rumahnya.
"Ahhh..sudah lama sekali", kata Marsha sambil merebahkan tubuhnya di sofa, ia memandangi rumahnya itu.
"Ditempat ini aku dipeluk oleh 2 orang yang sangat luar biasa, Luhan dan Do, ahh Do", kata Marsha sambil melemparkan bantal sofa lalu mengambilnya lagi.
"Terima kasih , terima kasih , tak akan pernah kulupakan ", kata Marsha sambil memandangi rumah itu dan meneteskan air mata.
"Sepertinya aku tidak akan kembali lagi ditempat ini, aku ingin disini tapi aku aku lebih ingin dirumahku yang sebenarnya ", kata Marsha sambil tersenyum
"Jika kamu orang, pasti sudah aku bawa kamu ke rumahku ", kata Marsha pada rumahnya, ya, gangguan jiwa
Marshapun keluar dari rumahnya dan menemukan sepeda yang dulu sering ia gunakan.
"Ya,aku akan merindukanmu!! ", kata Marsha sambil memeluk sepeda itu, sepertinya Marsha benar - benar merasa kehilangan.
"Ya apa ini ", kata Marsha karena melihat beberapa surat berwarna biru di sepedanya, lalu ia membacanya.
Aku merindukanmu saat kau menggunakan sepeda ini dengan baju bolamu - Do <3
Aku merindukanmu,kembalilah J
Kamu dimana?
Aku sangat sangat sangat merindukanmu - Do
Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu - Do
Biarkan orang akan berkata apa, itu hak mereka dan biarkan saya untuk mencintai anda, karena itu hak saya :)- DO
Membaca surat itu,air mata Marsha mengalir deras namun pandangan mata Marsha tetap kosong.
"Babo, apa – apaan ini ? Apa dia pikir, dia sedang bermain drama romantis ? ", kata Marsha singkat lalu ia bangkit dan mencoba mencari suster Minah namun ia tak menemukannya dan ia memutuskan untuk masuk ke gereja. Ia hanya duduk dengan pandangan kosong sambil memegangi surat dari Do, sampai akhirnya ia menutup matanya dan berdoa. Marsha sudah selesai berdoa namun ia memutuskan untuk tetap menutup matanya.
"Semoga kamu bahagia ", kata Marsha sambil membuka matanya
"Ah kenapa aku melow begini ", kata Marsha lalu bangkit dari tempat duduknya dan ia terkejut saat melihat Sehun, Kai dan Suho berada didalam gereja.
"Aku tidak asing denganmu ", kata Suho
"Ya kamu ! ", kata Sehun
"Daebak, bisa bertemu denganmu , Anneyonghasseo " kata Kai tak percaya, lalu membungkukkan diri.
"Oh hi, Anneyong , hm apa-apaan ini ", kata Marsha lalu mencoba pergi namun Sehun menghadanginya
"Ya siapapun kamu,awas!", kata Marsha sambil menabrak badan Sehun
"Terima kasih telah membantu Xiumin, marsha- ssi ", kata Suho sambil membungkuk, mendengar itu Marsha hanya membatu.
"EXO?", kata Marsha polos
"Sekarang kamu tau kami ", kata Sehun mengejek
"Ya kami dari EXO " jawab Kai dengan wajah super tampan
"Oh iya sama - sama. Permisi, saya haruspergi ", kata Marsha sambil menunduk dan perlahan mencoba meninggalkan mereka.
"Apa kamu benar – benar berkencan dengan Do ?', tanya Sehun blak-blakan
"Wee?apa yang kamu katakan? Bagaimana kalian.. ", jawab Marsha terbata - bata
"Ya, kamu berkencan dengan Do,bagaimana kamu bisa mencuri hatinya ?", kata Sehun sambil mengejek
"Ya, itu urusanku ", jawab Marsha tak mau kalah
"Omo, kamu keras kepala sekali ", kata Sehun
"Yang keras kepalaku kenapa kamu yang rempong", kata Marsha tak mau kalah
"Siapa yang rempong ? aku hanya mengatakan yang sebenarnya ", jawab Sehun tak mau kalah. Ya efek line94 mungkin kali ya,emosinya masih agak-agak.
"Sudah sehun , kamu diam jangan seperti itu pada wanita ! ", kata Suho namun Sehun tak mendengarkannya.
"Kai, mari pulang ", kata Sehun tak mengubris perkataan Suho
"Ya kamu Sehun ", teriak Suho
"Apa-apaan ini, diamlah,ini di gereja ", kata Marsha dan semua mata 3 lelaki itu tertuju padanya.
"Kamu kejam Marsha-ssi, meninggalkan Do begitu saja ", kata Sehun blak-blakan
"Ahh.apa itu ", kata Marsha sambil menunjuk arah altar gereja dan mata 3 lelaki itupun mengarah pada arah jari telunjuk Marsha. dan melihat itu, Marshapun berlari melarikan diri setelah mengelabui 3 lelaki itu.
"Ah, Kenapa bisa bertemu dengan mereka? Seperti sudah diskenario saja ! ah Kenapa juga mereka bisa tau ? Ahhhhhhhh ", kata Marsha dengan nafas yang berat
Iapun kembali berjalan menuju kesebuah taman didekat sungai Han, taman tempatnya menangis, dulu. Marsha terlihat lelah dan ia memutuskan untuk tidur.
Marsha, sadarlah. jangan bertindak seperti itu, aku tidak suka melihatmu seperti itu. Kamu munafik. Katakan yang sebenarnya, jangan menghilang begitu saja
Jangan sampai kamu kehilangan orang yang kamu cintai lagi
Marshapun seketika bangun dari tidurnya dan mengingat mimpinya.
"Oh mimpiku, di....on, itu kau tadi?kamu menemuiku?ya kamu! kenapa baru kamu menemuiku saat ini? Ahhh ", kata Marsha sambil menunjuk langit.
"Kamu terlihat sangat tampan Dion,aku merindukanmu", kata Marsha sambil tersenyum
Setelah seharian berjalan - jalan dan membeli buah tangan untuk keluarganya, Marshapun kembali ke rumah Wobin. Ia kembali bersemedi di kolam ikan.
"Kamu pasti akan merindukanku kan ?", tanya Marsha pada ikan - ikan, yah babo.
"Apa kamu kuajak ke Indonesia saja ?jangan nanti kalian berpisah, kalian pasti sedih ", sambung Marsha
"Babo ", kata Wobin sambil mengacak – acak rambut Marsha
"Oppa, kamu mengejutkanku!!! ", kata Marsha berteriak, namun tiba - tiba Wobin memeluknya.
"Marsha, kamu harus rajin belajar. Jangan macam - macam dirumahmu, jangan lupa memberi kabar padaku, aku pasti akan merindukanmu", kata Wobin sangat lembut mengejutkan Marsha
"Oppa, aku terharu ", kata Marsha
"Lalu menangislah ", kata Wobin sambil menjitak kepala Marsha
"Ya! Oppa hanya manis beberapa detik saja", kata Marsha dan Wobin beraegyo marah,sangat lucu
"Kamu hanya manis beberapa saat saja tapi selalu baik padaku, kakak istimewa", kata Marsha lalu memluk manis wobin.
"Besok kamu akan pergi Marsha, aku pasti akan kesepian ", kata Wobin kali ini Wobin terlihat sangat sedih.
"Oppa, aku harus pulang kerumahku, asalku dari sana, ditempat ini aku tidak menetap oppa", kata Marsha sambil menahan air matanya
"Marsha jangan menangis", kata Wobin sambil mengelap air mata Marsha
"Ah oppa,aku serasa bermain drama denganmu ", kata Marsha sambil tertawa
***
Pagi - pagi sekali Marsha sudah bersiap untuk menuju bandara, Marsha terlihat sangat sedih karena harus meninggalkan semuanya di korea. Iapun dihibur oleh Hyo yang selalu setia dengannya.
"Unni, tetap sehat ya disana", kata Hyo sambil membantu memasukkan barang milik Marsha ke mobil Wobin
"Iya, kamu ikutlah denganku", kata Marsha bercanda
Wobinpun terlihat sudah siap untuk mengantar Marsha, hari ini Marsha memdapatkan penerbangan pukul 9 pagi namun pagi - pagi ia telah berangkat agar tak terjebak macet.
"Come on Sha ", kata Wobin sambil menghidupkan mobilnya.
Marsha menikmati jalanan di Seoul pagi - pagi buta, ia berteriak sembari menikmati udara segar.
"Kupikir Jakarta tak seperti ini ", kata Marsha
"Kau tinggal di Jakarta ?', tanya Wobin
"Anniyo, aku tinggal di kota kecil", jawab Marsha
"Disebuah kota di Jawa Tengah, kota Surakarta, kamu pasti tidak tau,tapi kali ini aku akan ke kota Semarang ", kata Marsha
"Apa itu ? aku akan mencari tau ", jawab Wobin serius
"Aigoooo", kata Marsha sambil tertawa.
Akhirnya Wobin, Hyo dan Marsha tiba di bandara, terlihat sekali jika Wobin merasa kehilangan.
"Oppa, kamu terlihat menyedihkan,aku hanya pulang ketempat asalku ", kata Marsha sambil menendang Wobin
"Ya kamu!kupikir kamu tidak akan kembali lagi ke Korea", kata Wobin
"Entah oppa, jika aku ada uang aku akan bermain kerumahmu, kamu jangan pindah ya ,ahahah ", kata Marsha sambil tertawa
"Unni,hati - hati ya ", kata Hyo
"Gumawo Hyo-ah, aku akan merindukanmu ", kata Marsha sambil memeluk Hyo
"Kupikir aku harus masuk sekarang ", kata Marsha dengan nada berat
"Jangan menangis, kamu gadis kuat. Jaga dirimu baik - baik ", kata Wobin
"Oppaa. Terima kasih banyak, gamshamanida, sarangheyo oppa", kata Marsha sambil menangis
"Ah kamu menangis, kita tampak seperti dalam drama ", kata Wobin tertawa dan semua tertawa.
Setelah berpelukan dengan Hyo dan Wobin, akhirnya Marsha pergi meninggalkan mereka, entah ia akan kembali lagi atau tidak. Sesekali Marsha menghadap belakang dan melambaikan tangan pada Wobin, ia berjalan mundur, sampai akhirnya ia tak dapat melihat sosok Kim Wobin lagi.
"Aku pergi dulu, jaga dirimu " tulis pesan Marsha pada Luhan .
Entah aku bisa kembali atau tidak, aku pasti akan merindukan tempat ini
Terima kasih Korea Selatan atas semua kisah
Terima kasih teman - temanku
Terima kasih Do
Marshapun akhirnya terbang jauh kembali kenegara asalnya, Indonesia.
"Hyung aku bertemu Marsha sebuah gereja ", kata Sehun pada Do
"Mwo!", kata Do terkejut
Aku juga merindukanmu, kamu seorang bintang yang telah menyinari kegelapanku, terimakasih Do oppa, jaga dirimu baik - baik - Marsha Cahya
Sebuah tulisan balasan pesan Marsha untuk Do di sepeda milik Marsha.