home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > You Are My Star

You Are My Star

Share:
Author : NWicahya
Published : 25 Jan 2014, Updated : 28 Jun 2019
Cast : Marsha Cahya (OC), D O EXO , Lu Han, Jungshin CN Blue, Kim Wobin
Tags :
Status : Complete
5 Subscribes |729322 Views |32 Loves
You Are My Star
CHAPTER 17 : I'm Sorry, But It Was Over

Marshapun secepat kilat memberikan perawatan bagi suster Minah dan terdapat Hyo bersama dengan mereka dengan keadaan panik.

"Sepertinya ia.hipotemia? tekanan darahnya..hm turun.. ", kata Marsha sambil memegangi pergelangan tangan suster Minah

"Aaaaaaa,apa-apaan ini", kata Marsha yang tiba-tiba berteriak, sepertinya ia sangat terkejut dengan kehadiran suster Minah.

"Unni, tenanglah ", kata Hyo

 Setelah selesai merawat suster Minah, Marshapun keluar ke beranda tempatnya berjualan dengan cuaca cukup ekstrim.

"Pusing,kenapa suster Minah bisa kesini? tapi masalahnya kan sudah sedikit menemukan titik terang, yah syukurlah kalo semuanya sudah berakhir ", kata Marsha sambil mengosok gosokkan tangannya karena kedinginan.

"Sepertinya aku harus lebih menikmati suasana tempat ini, hampir 5 bulan aku disini dan sangat tenang, tapi..........br dingin ", katanya lalu berlari masuk ke rumah.

***

"Yap besok kembali ke Korea !! ", teriak Tao

"Akhirnya besok kita kembali, setelah hampir 6 bulan kita berkelana ", sambung Sehun
semua member dan crew sedang bersiap- siap berkemas karena konser tour telah berakhir.

"Marsha", kata suster Minah pelan diatas ranjang

"Iya suster ,suster istirahat saja ", jawab Marsha

"Suster sudah tau, maafkan suster",  kata suster Minah  sangat pelan

"Anni..suster Minah tidak bersalah ", balas Marsha, lalu merekapun akhirnya berbincang- bincang.

"Kamu yakin dengan keputusanmu Marsha", tanya suster Minah

"Yah aku yakin, aku akan ingin menjadi seorang yang lebih sukses daripada saat ini suster ", jawab Marsha

"Lalu bagaimana dengan teman - temanmu disini ?", tanya suster lagi

"Ya!, harus bagaimana lagi, suster jika mereka mencariku jangan katakan aku dimana, oke ", jawab Marsha

Keesokan harinya, pagi - pagi buta, Marsha dan Hyo sudah terbang menuju Seoul selain untuk mengatar suster Minah, ia berencana untuk ke bandara untuk membeli tiket ke Indonesia . Dan mereka tiba di Seoul pada siang hari namun keadaan di bandara sudah sangat ramai, para fans itu mengerumuni 2 mobil van berwarna hitam yang berada di bandara.

Marsha tak peduli dengan apa yang terjadi, ia menggunakan headset, topi, kacamata dan jaket tebal. Hyo yang berada ditempat itupun terkejut dengan apa yang dilihatnya dan mencoba menutupi marsha, namun ya Marsha, ia tak peduli,ia tetap berjalan menuju dalam bandara untuk membeli tiket.

Sampailah mereka di sebuah maskapai penerbangan yang sangat terkenal di Indonesia  yang terletak disamping ruang tunggu dan barulah Marsha melepaskan headsetnya.

"Aigoooo,sangat berisik", kata Marsha tanpa menoleh apa yang membuat keramaian itu

"Permisi,ada yang bisa saya bantu ", kata pelayan yang cantik itu

"Oh saya ingin membeli tiket ke Indonesia,hmm di kota Semarang ", kata Marsha pelan

"Apa anda bisa mengulanginya?suaranya terlalu berisik ", kata pelayan itu,ya memang keadaan disana menjadi sangat riuh karena kehadiran entahlah.

"Daebak, apa yang mereka lalukan?seperti melihat dewa saja,sungguh kurang kerjaan. ", kata Marsha tanpa memandang asal sumber keriuhan itu.

“Marsha Unni, .ituu ", kata Hyo terbata – bata

"Ayo keluar ", kata Marsha sambil menarik tangan Hyo.

Setelah membeli tiket, Marsha dan Hyopun kembali menuju parkiran mobil dengan cepat - cepat.

"Marsha Unni, ada yang ingin aku katakan, apa unni tidak bisa melihat apa yang terjadi saat ini  ", kata Hyo  sambil berbisik

"Hyo, aku tidak bisa mendengar suaramu, mari kita berlari saja menuju parkiran, sangat berisik ditempat ini ", jawab Marsha lalu segera berlari.

Terlihat Hyo yang membungkuk dengan seseorang, namun Marsha tidak melihatnya.
“Ah,macettt ", kata Marsha dari dalam mobil setelah melihat kemacetan yang terjadi dibandara.

"Hyo, aku lapar mari kita beli makanan lalu ke apotek sebentar ", kata Marsha

Lalu mereka sampai di depan sebuah resto yang sederhana ketika hendak turun, tiba - tiba masuklah seorang pria dengan menggunkan masker hitam dengan nafas berat.

"Mwoo,kau siapa!penjahat kau ! ", kata Marsha lalu meninju wajah lelaki itu.

"Aaaaaaauuuuuuuuu", teriak lelaki itu

"Tunggu,aku kenal suara itu", kata Marsha lalu membuka paksa masker itu.

"Luhann oppa ", kata Hyo sambil berteriak dan terlihat Marsha membatu.

"Pukulanmu sangat bagus untuk ukuran seorang gadis ", kata Luhan sambil memegangi pipinya.

"Maaff, oppa, apa yang kamu lakukan ?", kata Marsha sambil terbata –bata.

"Pergilah membeli makan dulu ", jawab Luhan

Marshapun memberi isyarat pada Hyo jika ia akan melarikan diri.

"Apa kamu akan berlari lagi ?", tanya Luhan santai

"Haaa! Omo ", kata Marsha terkejut, mengira Luhan bisa membaca pikirannya.

***

Terlihat Hyo berjalan di belakang marsha saat di bandara, Hyopun terkejut ketika melihat tulisan tulisan dari fans EXO itu.

"EXO? EXO!!!! ", teriak Hyo

Namun Marsha tetap berjalan, sepertinya suara mp3nya lebih keras dibanding keriuhan siang itu. Setelah membeli tiket, Marsha dan Hyopun kembali menuju parkiran mobil dengan cepat - cepat.

"Marsha Unni, ada yang ingin aku katakan, apa unni tidak bisa melihat apa yang terjadi saat ini  ", kata Hyo  sambil berbisik

"Hyo, aku tidak bisa mendengar suaramu, mari kita berlari saja menuju parkiran, sangat berisik ditempat ini ", kata Hyo berbisik

"Lihatlah EXO telah kembali ke Korea ", kata Hyo namun Marsha sepertinya tak mendengarnya.
"Astaga,akan ada apalagi ini", kata Hyo sambil berlari mendekati Marsha.

Dissi lain, terlihat para member EXO sedang berada diruang tunggu sebelum mereka meninggalkan bandara.

"Wah sangat ramai ", kata Suho di dalam ruang tunggu

"Yah, jaga baik- baik, jangan sampai melukai dan dilukai ", kata Xiumin.
Luhanpun sedang membenarkan posisi tasnya dan terkejut bukan main ketika melihat Marsha berdiri di samping ruang itu.

"Marsha? Marsha !!! itu kamu ? Kupikir ia sudah kembali ke Indonesia", kata Luhan dalam hati, lalu ia mencoba mencari  keberadaan Do namun Do terlihat sedang tidak baik.

Akhir - akhir ini Do terlihat sangat murung,ya karena marsha,mau siapa lagi. Luhanpun memperhatikan saat Marsha mulai melepas headset dan marah karena keramaian. Dan ternyata Hyo mengetahui keberadaan Luhan.

"Marsha Unni, ituuu ", kata Hyo terbata -bata lalu Luhan memberi isyarat pada Hyo agar Hyo diam . Hyopun akhirnya membungkuk pada Luhan dan Luhan tersenyum dan tidak lama  Marsha secepat kilat menghilang.

"Wah ia bahkan tidak melihatku yang hanya beberapa meter disampingnya", batin Luhan
"Tunggu ia ingin pergi kemana ", sambung Luhan lalu mencoba melihat maskapai yang dipesan Marsha

"Indonesia?dia akan kembali? Aigoo. Apa ini ? Kenapa perasaanku menjadi seperti ini ? ", hati kecil Luhan pun tetap bertanya - tanya.

Luhanpun kembali menemukan sosok Marsha dan Hyo, namun tiba - tiba Marsha berlari, tapi mata Luhanpun selalu mengawasi marsha sampai Marsha masuk ke mobilnya.

Luhan sudah berada didalam van EXO tapi ia masih dapat melihat mobil Marsha yang terjebak macet dan secepat kilat mencatat nomor mobil Marsha, lalu mobil van itupun meninggalkan bandara.

"Oh manajer,aku pikir aku ada urusan sangat penting,tolong turunkan aku disini ", kata Luhan kepada manajer saat mobil van itu berhenti di lampu lalu lintas.

"Ada apa? apa kau baik - baik saja ? kembali ke Dorm dulu saja ", jawab manajer itu

"Maaf hyung, tapi aku harus pergi ", kata Luhan lalu dengan kilat turun dari mobil dan naik taksi.

Luhanpun kembali menuju arah bandara dan benar ia kembali berpapasan dengan mobil Marsha, lalu mengikuti arah Marsha pergi.

"Omo,dia ingin pergi kemana? kurasa ini bukan arah ke gereja ", batin Luhan

Setelah kurang lebih hampir 2 jam, Marsha menghentikan mobilnya kesalah satu resto yang sederhana.

"Nah!!! kena kamu ", kata Luhan setelah membayar taksi lalu berlari menuju mobil Marsha.

***

"Oppa, bagaimana kamu bisa disini?bukannya kamu sedang tour ?",  kata Marsha tak percaya.

"Aku melihatmu dibandara", jawab Luhan singkat sambil mengatur nafasnya

"Bandara..apa yang kamu lakukan diban...", Marsha tiba - tiba menghentikan perkataannya dan menatap Hyo.

"Aku sudah mengatakan padamu unni tapi kamu tidak mendengarnya dan Luhan oppa melarangku untuk memberi taumu ", kata Hyo dengan perasaan bersalah.

"Anni, tidak apa Hyo, kamu jangan seperti ini. Lihatlah didepanmu ada superstar ", kata Marsha lalu masuk kedalam resto.

"Aku harus bagaimana ini? apa aku lari saja? oh jangan, Luhan dan aku tak ada masalah, tapi dia temannya. Ah bodoh, kenapa aku tak kebandara besok atau kapan, aku ingin mengakhiri ini semua ", batin Marsha sambil berdiri didepan kasir

"Permisi , ini kembaliannya ", kata kasir itu dan membuyarkan lamunan Marsha.

Marshapun kembali menuju mobil setelah membelikan makanan untuk Hyo dan Luhan.

"Makanlah kamu pasti  lapar ", kata Marsha ke Luhan

"Terima kasih, marsha apa kamu sudah punya kekasih baru?  ", tanya Luhan tiba – tiba dan membuat Marsha tersontak.

"Ya", jawab Marsha singkat dan sontak membuat Hyo panik

"Congmal?siapa? lalu Do ?", lanjut Luhan

"Sudah berakhir dulu kami tidak berpacaran, dia hanya bermaksud menghiburku kan ", kata Marsha sambil mencoba menghidupkan menghidupkan mobilnya

"Kamu hanya mengambil keputusan sepihak  dan Marshaa..."

"Oppa, hentikan.aku ingin melupakan semuanya, kamu harus bersyukur karena aku masih mau berteman denganmu karena aku tak ingin berurusan dengan kalian ,ya..ya..ya aku bahagia karena semua telah berakhir dan untuk urusan dengan saudaraku, lupakan saja, itu urusanku. Jika Shion menghubungimu, biarkan saja.Biarkan aku hidup bahagia dan...." potong Marsha lalu dipotong dengan Luhan

"Kupikir kamu bahagia karena semua ini berakhir dan karena Kim Wobin ", jawab Luhan ketus

Marsha tiba - tiba mengerem dadak mobilnya setelah mendengar perkataan Luhan.

Bagaimana dia bisa tahu ? oh akunku? Ahhh Babo “, batin Marsha

"Ya, lalu apa masalahnya denganmu? ini urusanku ", jawab Marsha ketus

"Ini urusanku karena kamu telah membuat temanku berubah ", kata Luhan sambil memang tangan Marsha kuat - kuat.

"Lepaskan tanganmu Luhan ! ", teriak Marsha dengan emosi yang ada.

“Katakan yang sebenarnya , Marsha ! “, bentak Luhan

“Lalu katakan yang sebenarnya juga, apa kamu masih menyukaiku ? aku masih ingat dulu kamu pernah mengatakan jika kamu menyukaiku”, balas Marsha

Semuanyapun terdiam, tak ada yang berkata apapun.

"Oppa, maafkan aku tapi aku tidak bisa ", kata Marsha sambil memandang lurus kedepan dan banjir air matapun tercipta.

"Unni , kamu jangan mengendarai mobil dulu. Luhan oppa, tolong kamu yang mengendarai mobil ini saja ", pinta Hyo dan akhirnya Luhan dan Marsha bertukar tempat. Namun Marsha hanya diam dan melamun sambil melihat kearah luar jendela,tak ada sepatah katapun yang ia ucapkan.

 

"Kenapa aku jadi melow gini?kupikir akhir - akhir ini aku sering menangis . Ya Dion,aku sedih hibur aku. Ini orang juga, kenapa tiba – tiba muncul, ahhhh   ", batin Marsha sambil melihat langit sore yang indah itu.

"Mari kita ke pantai", ajak Luhan

"Ya setuju ", kata Hyo

 

Apa dia mencoba menghiburku –“, batin Marsha tanpa memandang Luhan.

 

Sampailah mereka di pantai dan pemandangan sangat indah karena sedang sunset. Luhanpun mengabadikan pemandangan itu dengan memotretnya dan diam - diam ia memotret Marsha walaupun wajahnya tidak terlihat. Marsha terlihat sibuk menulis sesuatu di pantai. Awalnya ia yang paling biasa ketika akan ke pantai tapi setelah sampai dipantai dia yang paling ambisius.

"Terima Kasih Korea, aku akan merindukanmu . ", tulis marsha dalam bahasa Indonesia

"Apa yang unni tulis ?", tanya  Hyo namun Marsha hanya mengangkat bahunya dan tersenyum

"Apa itu?apa artinya ?" tanya Luhan namun Marsha malah melengos dan kembali bermain air

"Ya kamu pikir aku bodoh ", kata Luhan lalu memotret tulisan Marsha dan ketika ingin mencari arti tulisan Marsha, ponselnya sudah lebih dulu mati.

"Luhan oppa, apa Do membicarakan tentang Marsha denganmu ?" tanya Hyo

"Awalnya ia tapi sekarang tidak , kurasa Do benar - benar sakit hati dengan apa yang dilakukan Marsha, ia terlihat murung, ia berubah ", jawab Luhan

"Kupikir unni masih memikirkannya namun ia tidak mau mengatakan. Ia sering berbicara dengan bahasa Indonesia dan tidak lama menangis tapi ketika kutanya kenapa ia menangis ia hanya berkata jika ia lelah dan merindukan rumahnya ", kata Hyo

"Bukannya ia sudah punya kekasih ? iya, kupikir ia merindukan rumahnya dengan semua beban yang ada ", kata Luhan dengan sedikit tersenyum sinis.

"Pacar?dia..ya sudahnya oppa, lebih baik ia pulang, ia akan pulang  lusa  .Jangan katakan padanya aku memberitahumu ", kata Hyo

"Ha?secepat itu.baiklah.Siapa namamu ?", tanya Luhan

"Anneyong, aku Hyo,, aku aku aku ... pembantu tuan Wobin", jawab Hyo

"Wobin? Kim Wobin ? wah jinjja ! Ia bahkan mengirimkan orangnya untuk mengawasi kekasihnya ", kata Luhan tak percaya.

"Tuan Wobin bukan kekasih Marsha unni ", kata Hyo pelan

"Mwo? apa maksudmu? tapi aku melihat diakun miliknya jika ia mencintai Wobin ", kata Luhan

"Ia hanya mencintai Wobin seperti oppanya, Wobinlah yang membantunya sampai saat ini dan tuan Wobin sudah mempunyai kekasih ", kata Hyo pelan takut Marsha mendengar.

"Sungguh jadi selama ini,dia...dia benar -benar parah. menutupi semuanya rapat -rapat ", kata Luhan sambil memandangi Marsha yang sedang asik bermain dengan air

"Oppa, tolong bersikap seperti kamu tidak tau apa - apa, aku mengatakannya padamu karena aku merasa sangat kasihan dengan Marsha, aku tau dia kuat tapi dia kesepian, aku tidak tahan melihatnya  ", pinta Hyo

"Rahasiamu akan aman denganku hyo ssi, kamu jangan khawatir ", jawab Luhan sambil tersenyum.

 

“Entah aku merasakan kelegaan yang luar biasa, ternyata selama ini hanya akal - akalan dia tapi bagaimana dengan Park Shion? apa sudah berakhir? apa aku tanya dengan Hyo?tapi dia tau atau tidak?oh jangan,jangan kutanyakan dulu “, batin Luhan 

 

"Mari kita pulang,aku bahagia!!!! ", kata Marsha sambil tersenyum lebarrr.

 

Merekapun melanjutkan perjalanan kembali ke arah Seoul.

"Kita kembali ke Seoul? sebenarnya mana arah dan tujuanmu ?", kata Luhan binggung dengan tujuan Marsha.

Tiba - tiba bunyilah ponsel ijo marsha ternyata dari Wobin.

"Ya oppa" , jawab Marsha.

"Kamu dimana? ketempatku sekarang juga", kata Wobin dengan nada tinggi lalu menutup ponselnya

"Oppa ada apa ?Ah ", kata Marsha panik

 

Tanpa banyak bicara Marsha langsung banting setir, awalnya ingin mengantar pulang Luhan tapi karena nada Wobin dalam telepone terdengar sangat serius , ia pun tanpa berpikir banyak dan membawa luhan. Namun disatu sisi terlihat Luhan dan Hyo yang saling senyum. Ternyata ini adalah ulah mereka berdua, Luhan menelpon Wobin  dengan mengguhnakan ponsel Hyo dan menceritakan kisah Marsha dan tak lama Wobin langsung menghubungi Marsha.

 

"Oppaaa ", teriak marsha sambil berlari menuju rumah, ia takut terjadi sesuatu dengan oppanya itu.

Dan seketika Marsha membatu ketika melihat Wobin tampak baik - baik saja sedang menonton teve dengan Lee unni .

"Habis aku ", kata Marsha pelan

Tak lama munculah Luhan dan Hyo yang tidak kalah panik tapi kalau yang ini paniknya terlihat jika diskenario.

"Oppa, ini Luhaannn ", kata Marsha terbata - bata

"Arra", jawab Wobin singkat

"Luhan , ini Wobin oppa, kekasihku..", kata Marsha sambil memberi isyarat kepada Wobin dan Lee untuk mengiyakan perkataan Marsha.

Jebal. Jebal, Jebal “, batin Marsha

"Anni,dia Dongsaengku ", kata Wobin singkat lalu tertawa dan semua orang di ruangan itu tertawa  tak luput Luhan.

"Kamu ,kalian, mempermainkanku ", kata Marsha lalu pergi menuju kolam ikan tempat biasanya ia bersemedi. Marshapun menyendiri dikolam,ia berpikir walaupun pikirannya tidak masuk akal,

“Apa aku jadi ikan saja?oh jangan,terlalu vulgar pakaiannya, kalo tidak ada air aku bisa mati,tunggu,apa aku jadi jinjanjun saja?bisa ngilang. Ah aku sungguh sial, mau ditaruh mana mukaku ini ,ahh, Jinjja “,  batin Marsha sambil memainkan air sambil bersenandung.

"Maaf ", kata Wobin sangat sangat lebut tidak seperti biasanya

"Aku rasa aku salah sudah memberi tahu Luhan tapi aku sungguh tidak tahan denganmu ", sambung Wobin namun marsha hanya diam memunggunginya

"Apa kamu marah?", tanya Wobin, Wobinpun memutar badan Marsha dan ternyata ia sedang mengunakan headset.

"Hh oppa ada apa ?", tanya Marsha tanpa rasa bersalah

"Ya kamu Marsha!", teriak Wobin kesal.

"Oh maaf oppa, aku sedang mendengarkan musik, aku tidak apa, aku baik - baik saja",kata Marsha sambil mencoba tersenyum

"Kamu tidak baik - baik saja ", kata Wobin lalu meninggalkan Marsha.

Marshapun kembali mendengarkan musik , beberapa saat kemudian ia merasakan kehadiran seseorang dan Marshapun menghentikan musik di ponselnya.

"Ya kamu Marsha,apa kamu bodoh ?", kata Luhan pelan yang berdiri dibelakangnya, mendengar itu Marshapun terkejut namun pura - pura tak mendengar.

"Kenapa kamu tak mengatakan yang sebenarnya saja?kita teman bukan ?", tanya Luhan lagi tapi Marsha tetap diam

"Kamu jangan menghilang dan segera beri penjelasan pada Do ", sambung Luhan

“Kenapa ia sangat peduli ? ah Babo “, batin Marsha

"Ya kamu tidak mendengarkanku?", tanya Luhan sambil memutar tubuh Marsha dan Marsha pura-pura tertidur.

"Omo, ia bisa tidur sambil duduk?daebak ", kata Luhan

"Ya Marsha, bangun. Apa kamu tidur?", tanya Luhan sekali lagi.

"Apa ? " kata Marsha sambil tetap menutup matanya

"Ya!kenapa kau pura -pura tidur ", tanya Luhan

"Urusanku ", kata Marsha lalu pergi menuju kamarnya, sepertinya Marsha masih terlihat kesal dengan tingkah Luhan sebelumnya.

Marshapun masuk kamarnya dan menengelamkan badannya ke selimut tanpa memikirkan nasib Luhan di rumah Wobin. Luhanpun masuk kamar Marsha dan Luhan dibuat terkejut ketika melihat foto Do disebelah ranjangMmarsha.

"Ya kamu  Marsha ! Kamu masih mencintainya, mengaku saja !  ", kata Luhan sedikit berteriak

"Itu sudah kuno, jangan dibahas", kata Marsha sambil menutup bingkai foto Do

"Kamu ikut aku ", kata Luhan paksa

"Anni,aku lelah, aku mau tidur " kata Marsha malas

"Ikut aku , kamu harus menemui Do ", kata Luhan sambil mencoba menyeret Marsha

"Oppa, itu sudah berakhir. Tolong jangan paksa aku ", kata Marsha dengan sedikit berteriak

"Baiklah jika itu maumu, kamu pasti akan menyesal ", kata Luhan lalu pergi meninggalkan Marsha

"Opppaa..", kata Marsha mencoba memanggil Luhan namun Luhan tak berbalik.

"Ayo kejar aku ", batin Luhan

"HATI - HATI DIJALAN YA LUHAN OPPA", sambung Marsha sambil berteriak 

"Ya!dia benar -benar ", batin Luhan

 

"Kamu akan pulang ?", tanya Wobin pada Luhan

"Nde hyung", jawab Luhan

"Masalah Marsha jangan kamu ceritakan pada Do jika kau masih ingin berteman dengannya ", kata Wobin

"Maksudnya?" tanya Luhan

"Aku ingin dia fokus pada sekolahnya, jika waktunya sudah tepat, kamu boleh mengatakannya pada Do tapi untuk saat ini, lebih baik jangan ", kata Wobin memohon

"Do mengira kamu adalah kekasih Marsha ", kata Luhan

"Ha? Bagaimana dia bisa berpikir seperti itu ? ya begitu untuk alasan padanya tidak apalah ", kata Wobin santai . Akhirnya Luhanpun pergi meninggalkan rumah Wobin.

 

“Semoga dengan berjalannya waktu semua akan kembali seperti sedia kala, walaupun aku ingin menjadi penerangnya tapi tidak akan bisa" batin Luhan dalam hati.

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK